No Parameter SKOR
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak
direncanakan/tidak diinginkan dalalm 6 bulan terakhir?
a. Tidak 0
b. Tidak yakin (ada tanda kelonggaran baju/celana) 2
c. Ya penurunannya sebanyak:
- 1-5 kg 1
- 6-10 kg 2
- 11-15 kg 3
- >15 kg 4
- tidak tahu berapa kg penurunannya 2
2. Apakah asupan makan pasien berkurang krn penurunan nafsu
makan/kesulitan menerima makanan?
a. Tidak 0
b. Ya 1
3. Apakah pasien dengan diagnosis khusus? Ya Tidak
(penurunan imunitas, kanker kemoterapi, gagal ginjal kronik,
hemodialisis, geriatri, serisus hepatis, transplantasi, luka bakar, cedera
kepala berat, penurunan fungsi ginjal berat, bedah digestif,
DM, Stroke, penumonia berat, patah tulang pinggul, dll
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil skrining yang dilakukan menggunakan MST, diketahui bahwa pasien
termasuk kategori risiko malnutrisi sedang dengan total skor 2.
1. ASSESMEN GIZI
A. ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
B. ANTROPOMETRI
C. PEMERIKSAAN BIOKIMIA
Kesimpulan: Pemeriksaan kreatinin dalam darah merupakan salah satu parameter penting
untuk mengetahui fungsi ginjal. Tinggi rendahnya kadar kreatinin dalam darah digunakan
sebagai indikator penting dalam menentukan apakah seorang dengan gangguan fungsi
ginjal memerlukan tindakan hemodialysis. Kadar kreatinin pasien yaitu 0,98 mg/dL.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik klinik tensi pasien, nadi, pernafasan,
dan suhu normal. Pasien dengan riwayat post craniotomy.
NI-2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan dibuktikan
dengan hasil recall asupan makan sebelum masuk rumah sakit 54,6% dari kebutuhan
NC-3.2 Penurunan berat badan yang tidak diharapkan berkaitan dengan faktor fisiologis
penyakit dibuktikan dengan kehilangan berat badan 8,4% selama 6 bulan terakhir
2. INTERVENSI GIZI
A. PLANNING
1. Tujuan Diet:
Tujuan diet pasca-bedah adalah mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali
normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh
pasien dengan cara, sebagai berikut:
a. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
b. Mempertahankan dan mencapai berat badan dan status gizi normal
2. Syarat / Prinsip Diet:
Syarat diet pasca-bedah adalah memberi makanan secara bertahap mulai dari bentuk
cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap bergantung pada
macam pembedahan dan keadaan pasien, seperti:
a. Pasca-bedah kecil atau minor: Makanan diusahakan secepat mungkin kembali
seperti biasa atau normal
b. Pasca bedah besar atau mayor: Makanan diberikan secara hati-hati disesuaikan
dengan kemampuan pasien untuk menerimanya
Kebutuhan zat gizi
a. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan. Bagi pasien dengan peyakit tertentu atau
keadaan kritis diberikan sesuai penyakitnya
b. Protein diberikan sebanyak 1-1,8 g/kg BB/hari, dengan rasio non-protein calori
(NPC) dengan gram nitrogen adalah 1:150. Bagi pasien dengan penyakit tertentu
atau keadaan kritis diberikan sesuai penyakitnya
c. Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total. Bagi pasien dengan
penyakit tertentu lemak diberikan sesuai penyakitnya
d. Karbohidrat cukup, sebagai sisa dari kebutuhan energi total dari protein dan lemak
untuk menghindari hipermetabolisme. Kebutuhan bagi pasien dengan penyakit
tertentu, kebutuhan karbohidrat diberikan sesuai penyakitnya
e. Vitamin cukup, terutama vitamin A, B, C, dan K. Jika perlu ditambahkan dalam
bentuk suplemen
f. Mineral cukup. Jika perlu ditambahkan dalam bentuk suplemen
g. Cairan cukup
- Jika kondisi pasien normal, kebutuhan cairan sebanyak 1500-2500 ml/24 jam
atau 30-35 ml/kg BB
- Jika kondisi pasien hipovolemia atau hipervolemia harus diperhatikan antara
cairan yang masuk dan keluar