1. Jelaskan persamaan perbedaan Colitis dan Chron’s disease dilihat dari anatomi dan
patofisiologi, diagnosis dan penatalaksanaannya!
2. Jelaskan perubahan secara fisiologis saluran cerna dan konsekuensi terhadap zat gizi jika
terdapat :
a. Reseksi Gaster secara total
b. Reseksi total yeyunum
c. Reseksi colon descenden
3. Mikronutrien apa yang harus diperhatikan pada kasus Colitis dan Chron’s Disease?
PIN KUNING
Kasus 1
Pasien Laki-laki usia 55 tahun, datang dengan keluhan diare dan nyeri perut sejak 7 hari yang lalu.
Anamnesis dan PF apa yang diperlukan? (5 menit)
Data anamnesis:
Pasien mengalami diare 10-15x/hari, konsistensi cair, terdapat lendir dan darah berwarna merah
segar. Nyeri perut dirasakan terutama mulai sore hari. Selama 7 hari mengalami penurunan nafsu
makan,hanya makan bubur ½ porsi. Saat ini pasien merasa lemas hanya bisa ke kamar mandi dan
saat ini masih mual. Keluarga mengatakan seminggu ini pasien terlihat lebih kurus, lengan pasien
teraba lebih lembek dibanding sebelumnya.
Data PF:Tanda vital TD=100/60 mmHg, HR=101x/m, RR=18x/m,Suhu=37 0C; LLA=19 cm,TL= 46 cm.
Lab:
Dari data tsb di atas bagaimana: Skrining Gizi,Asesmen Gizi,Diagnosis Gizi, Usulan Pemeriksaan
Penunjang (10 menit)
Dari hasil pemeriksaan penunjang didapatkan adanya Colitis Ulcerative pada seluruh bagian Colon.
Rencanaka terapi gizi jangka pendek dan jangka panjang. (15 menit)
Kasus 2
Pasien perempuan usia 65 tahun post reseksi total duodenum e.c tumor duodenum H+1.
Rencanakan terapi gizi pada pasien baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan
mempertimbangkan perubahan anatomi dan fisiologi yang terjadi. Saat ini pasien pasien masih
terpasang NGT. TB=160 cm, BB=75 kg. (20 menit)
1. Skrining Gizi
Gejala Gastrointestinal Nyeri perut (+), mual (+), Anoreksia (+), diare (+) C
Kapasitas Fungsional Ambulatory B
Assessmen Gizi : Berdasarkan hasil SGA nya didapatkan pasien dengan SGA – C (Severely
malnourished)
Asupan < 50% dari kebutuhan selama >= 5 hari Hipokalorik selama 7 hari
Diagnosa Gizi :
- Malnutrisi Berat,
- Anemia Sedang
- Hipoalbuminemia
Colitis Ulseratif :
Rencana terapi :
Dalam bentuk :
Kasus 2
Pasien perempuan usia 65 tahun post reseksi total duodenum e.c tumor duodenum H+1.
Rencanakan terapi gizi pada pasien baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan
mempertimbangkan perubahan anatomi dan fisiologi yang terjadi. Saat ini pasien pasien masih
terpasang NGT. TB=160 cm, BB=75 kg. (20 menit)
- Rencana terapi jangka pendek, dengan tujuan untuk pemulihan pasca operasi, dan untuk
penyembuhan lupa operasi. Pasien diberikan asupan yang mengandung tinggi protein
serta suplementasi untuk proses wound healing.
- Terapi gizi jangka panjang, perlu diperhatikan untuk menjaga stabiltas nutrisi pasien
terutama micronutrient zat besi (Fe), vitamin yang larut lemat (A, D,E, K) yang di absorbsi
di duodenum.
- Untuk terapi gizi nya dapat diberikan target energy/protein = 35 kkal/1,5 gr/kgBB = 1900
kkal/81 gP (17%), diberikan mulai 20 kkal/kgBB/hari = 1100 kkal/47 gP/hari
Suplemsntasi :
Vjta. A 100.000 iu/single dose, Vit. Bcom 3 x 1 tab, Vit. C 200 mg/8 jam , Zink 20 mg/12
jam