Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Nurhalima Suharti

NIM : P01031218035

KELAS : D-IV VA

Tn WW berusia 40 tahun. Riwayat penyakit yaitu tahun 2020 pasien melakukan operasi
batu ginjal, tahun 2021 batu muncul lagi dan opname di Rumah sakit dengan diagnosis
medis CKD/GGK, advice HD 1x/minggu. Selama rutin HD pasien juga menjalani
pengobatan alternative sehingga batu bisa hancur. Selama HD tekanan darah terus
meningkat. Pasien sudah melakukan HD rutin 2x/minggu selama 4 tahun. BB setelah
HD=50,5 kg, TB=165 cm. Hasil pemeriksaan biokimia setelah HD yaitu Hb=8,6 g/dl,
albumin=3,1 g/dl, ureum=49, kreatinin=6,02. Tekanan darah 173/96 mmHg, suhu
37,5˚C, nadi 69x/menit, RR 24x/menit. Frekuensi BAK 2-3 kali/hari, sering merasa haus,
dan sering kesemutan. Sebelum HD mengalami oedema pada kaki dan tangan. Setelah
HD, oedema berkurang. Dietary history pasien 1 bulan terakhir yaitu : Makanan Pokok:
Nasi 3-4x/hari @2 centong, Lauk Hewani: Ikan nila, ayam @50 g, telur ayam 1 butir,
Lauk Nabati : Kadang tempe dan tahu setiap hari, Sayur : Bayam, kangkung, wortel,
kol, kentang, buah : Jeruk, 2-3x/minggu @100 gr, rambutan 1x/minggu @30 gr, snack :
Donat, ketela goreng, minuman : Air putih >1 liter sehari. Hasil recall diet RS yaitu :
E=2000.3 kkal, P=46.3 gram, L=69.4 gram, KH=288.6 gram, Na= 176.27 mg,
K=1125.425 gram, cairan=1500 ml. Pasien merasa sangat sulit mengendalikan
konsumsi cairan, padahal sudah mengetahui bahwa jika konsumsi terlalu banyak akan
menyebabkan penumpukan cairan.

FORMULIR ASUHAN GIZI

ASUHAN GIZI Nama : Tn.ww No RM :


Umur : 40 Tahun Bangsal/kamar :
Tanggal Masuk :
Diagnosis Medis : CKD/GGK
PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

A. Antropometri
BB : 50,5 kg TB : 165 cm IMT : 18,7 kg/m² LLA : LK: BBI : 58,5 kg
BB/U : TB/U : BB/TB : LLA/U

Kesimpulan : Dari hasil IMT pasien, tidak dapat dikatakan bahwa status gizi
pasien baik. Karena pengukuran pada pasien dilakukan menggunakan IMT.
Sementara pada pasien GGK diketahui terjadi penumpukan cairan tubuh akibat
berkurangnya fungsi ekskresi ginjal, sehingga berat badan yang diukur pada saat
itu tidaklah menggambarkan status gizi pasien yang sebenarnya.
B. Biokimia
Hb = 8,6 g/dL (Anemia)
Albumin = 3,1 g/dl (Rendah)
Ureum = 49 (Tinggi)
Kreatinin = 6,02 (Tinggi)

Kesimpulan : Dari data hasil lab dapat diketahui bahwa pasien mengalami
anemia. Hal ini dikarenakan fungsi ginjal sudah terganggu. Dimana salah satu
fungsi ginjal adalah untuk memproduksi EPO (eritropoiet1n) sebagai bahan
pembentuk sel darah merah yang dihasilkan ginjal. Ketika ginjal rusak, maka
ginjal tidak cukup membuat EPO akibatnya sel darah merah yang dihasilkan
akan sedikit, sehingga terjadi anemia. Dari kadar albumin pasien dapat diketahui
pasien mengalami hipoalbumin. Selain itu, kadar ureum dan kreatinin pada
pasien pun termasuk tinggi. Hal ini dikarenakan adanya gangguan pada fungsi
ginjal dimana akan menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus sehingga
ureum dan kreatinin melalui air seni menurun, akibatnya zat-zat tersebut akan
meningkat di dalam darah.
C. Klinis/Fisik
TD = 173/96 mm/Hg (Tinggi) Nadi : 69x/menit (Lambat)
Suhu = 37,5˚C RR : 24x/menit (Cepat)
BAK = 2-3 kali/hari (Tidak Normal) Sering merasa kesemutan dan haus
Setelah HD oedema pada kaki berukurang
Gangguan GIT : Tidak ada
Pemeriksaan penunjang : Tidak ada

Kesimpulan : Dapat diketahui bahwa tekanan darah pada pasien tinggi. Hal ini
dikarenakan menurunnya fungsi ginjal. Yang mana salah satu fungsi ginjal
adalah mengatur tekanan darah. Sehingga apabila fungsi ginjal menurun maka
tekanan darah juga akan terganggu. Selain itu, laju pernapasan pasien dikatakan
cepat. Hal ini dikarenakan pasien mengalami demam. Tanda klinis/lainnya
adalah BAK. Dalam sehari pasien hanya BAK sebanyak 2-3 kali. Hal ini
dikarenakan ginjal mengalami penurunan fungsi sehingga proses penyaringan
dan pengeluaran urine terganggu.
D. Dietary History
1. Alergi Makanan : Tidak ada
2. Pantangan Makanan : Tidak ada
3. Diet yang dijalani : Tidak ada
4. Asupan Makanan Energi : 2000,3 kkal Protein : 46,3 gr Lemak : 69,4 gr
KH : 288,6 gr

Kesimpulan : Dari hasil recall, dapat diketahui bahwa asupan energy pasien
kurang, yang mana seharusnya adalahnya 2047.5 kkal. Sedangkan untuk
asupan protein. Seharusnya pasien mengkonsumsi protein sebanyak 70,2 gr.
Untuk asupan karbohidrat pasien adalah kurang, Seharusnya pasien
mengkonsumsi karbohidrat sebanyak 286,65 gr. Untuk kebutuhan lemak pasien
adalah sebesar 68,25 gr. Maka dapat dikatakan asupan lemak pasien kurang.
E. Riwayat Penyakit Pasien
Tahun 2020 pasien melakukan operasi batu ginjal.
DIAGNOSIS GIZI

NI-5.4 : Penurunan kebutan zat gizi yaitu cairan yang berkaitan dengan pembatasan
cairan karena penurunan pengeluaran cairan pada pasien gagal ginjal dengan
hemodialisa dibuktikan oleh adanya oedema pada tangan dan kaki serta penurunan
frekuensi BAK yaitu 2-3 kali/ hari.

NB-2.3 : Ketidakinginan dalam mengatur diri sendiri berkaitan dengan ketiadaan nilai
untuk perubahan perilaku ditandai dengan pasien tidak mengikuti anjuran jumlah cairan
yang harus dikonsumsi.
INTERVENSI GIZI

1. Tujuan Diet
 Mencegah defisiensi gizi serta mempertahankan dan memperbaiki status
gizi, agar pasien dapat melakukan aktivitas normal
 Menjaga keseimbangan cairan dan eletrolit
 Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan

2. Bentuk Makanan : Makanan Lunak


3. Cara Pemberian (Route) : Oral
4. Syarat Diet
 Energi cukup yaitu 35 kkal/kg BBI/hari
 Protein tinggi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan
mengganti asam amino yang hilang selama dialysis, yaitu 1-1.2 g/kg
BBI/hari
 Karbohidrat cukup yaitu 55-75% dari kebutuhan energy total
 Lemak normal yaitu 15-30% dari kebutuhan energy total
 Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar /24 jam yaitu:
1 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap ½ liter
urin (HD)
1-4 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap ½
liter urin (CAPD)
 Kalium sesuai dengan urin yang keluar /24 jam yaitu :
2 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 2 gr untuk tiap 1 liter
urin (HD)
3 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 3 gr untuk tiap 1 liter
urin (CAPD)
 Kalsium tinggi yaitu 1000 mg/hari. Bila perlu diberikan suplemen kalsium
 Fosfor dibatasi yaitu <17 mg/kg BB ideal
 Cairan dibatasi yaitu jumlah urin/24 jam ditambah 500-750 ml
 Suplemen vitamin bila diperlukan, terutama vitamin larut air seperti B6,
asam folat dan vitamin C
 Bila nafsu makan kurang, berikan suplemen enteral yang mengandung
energy dan protein tinggi
5. Terapi Diet : Diet Dialisis I
6. Kebutuhan Gizi :
Energi = 35 kkal x BBI
= 35 kkal x 58,5 kkal
= 2047,5 kkal

Lemak = 30% x 2047,5 kkal


= 614,25 kkal
= 68,25 gr

Protein = 1,2 g x BBI


= 1,2 gr x 58,5 kg
= 70,2 gr
= 14%

KH = 56% x 2047,5 kkal


= 1146,6 kkal
= 286,65 gr

Cairan = 0,5 sampai 0,75 ml/kkal BB + IWL


= (0,75 x 1837,5 kkal) + 500
= 918,75 +500
= 1418,75 ml

Natrium = 2 g/hari
Kalium = 3 g/hari

IMPLEMENTASI/PEMESANAN DIET

Diet : Dialisi I Bentuk : Makanan lunak Ekstra :

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengkuruan/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri BB Seminggu Sekali 58,5 Kg
Bikomia Hb 11,5-13,5 g/dl
Albumin Sewaktu ( Sesuai 3,5-5 g/dl
Ureum Anjuran Dokter ) 16,6-48,5 mg/dl
Kretini 0,15-1,5 mg/dl
Fisik/Klinik TD 120/80 mmHg
Suhu Sewaktu ( Sesuai 36-37˚C
Nadi Anjuran Dokter ) 90-110 x/menit
RR 12-20 x/menit
Dietary Asupan Makan Setiap hari Asupan
Terpenuhi
RENCANA KONSULTAN

1. Tujuan Diet :
 Mencegah defisiensi gizi serta mempertahankan dan memperbaiki status
gizi, agar pasien dapat melakukan aktivitas normal
 Menjaga keseimbangan cairan dan eletrolit
 Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan

2. Prinsip/Syarat Diet :
 Energi cukup yaitu 35 kkal/kg BBI/hari
 Protein tinggi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan
mengganti asam amino yang hilang selama dialysis, yaitu 1-1.2 g/kg
BBI/hari
 Karbohidrat cukup yaitu 55-75% dari kebutuhan energy total
 Lemak normal yaitu 15-30% dari kebutuhan energy total
 Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar /24 jam yaitu:
1 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap ½ liter
urin (HD)
1-4 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap ½
liter urin (CAPD)
 Kalium sesuai dengan urin yang keluar /24 jam yaitu :
2 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 2 gr untuk tiap 1 liter
urin (HD)
3 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 3 gr untuk tiap 1 liter
urin (CAPD)
 Kalsium tinggi yaitu 1000 mg/hari. Bila perlu diberikan suplemen kalsium
 Fosfor dibatasi yaitu <17 mg/kg BB ideal
 Cairan dibatasi yaitu jumlah urin/24 jam ditambah 500-750 ml
 Suplemen vitamin bila diperlukan, terutama vitamin larut air seperti B6,
asam folat dan vitamin C
 Bila nafsu makan kurang, berikan suplemen enteral yang mengandung
energy dan protein tinggi
3. Bahan Makanan :
a. Dianjurkan : apel, bawang, ikan kaya asam lemak omega 3,putih telur, bunga
kol
b. Dilarang : daging kalengan, ikan kalengan dan kerang, keripik asin dan
kacang asin, mie instan, acar, makanan cepat saji, minuman bersoda, bir
c. Dibatasi : makanan yang mengandung fosfor (seperti susu dan produk susu,
ikan, ayam ,daging, kacang-kacangan, gandum, cokelat), makanan yang
mengandung kalium tinggi (seperti jeruk, pisang, alpukat, melon, kiwi,
kentang, tomat, bayam, asparagus, nasi merah dan roti)

Anda mungkin juga menyukai