1. NI-5.3 Ketidakcukupan asupan energi-protein terkait dengan ketidakmampuan
orang tua membeli bahan makanan sumber hewani ditandai dengan z-score BB/TB -3,14 (severely wasted). 2. NI-2.1 Ketidakcukupan asupan oral terkait dengan keadaan stroke ditandai dengan asupan energi 40%, protein 50%, lemak 45% dan kh 30% dari kebutuhan dan termasuk dalam kategori defisit berat. 3. NI-5.4 Penurunan kebutuhan zat gizi natrium berkaitan dengan adanya retensi cairan karena disfungsi ginjal ditandai dengan adanya oedem di kedua ekstremitas bawah NI-3.2 Kelebihan asupan cairan (X) NI-5.10.2.7 Kelebihan asupan mineral natrium (X) NC-1.4 Perubahan fungsi gastrointesinal (X)
4. NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan adanya
penurunan fungsi ginjal ditandai dengan kadar ureum 230,8 mg/dL (tinggi), kreatinin 5,3 mg/dL (tinggi), kalium 7,5 mEq (tinggi) dan kadar Hb 9,2 g/dL (rendah) NI-5.4 Penurunan kebutuhan zat gizi protein (X)
5. NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi protein & kalsium berkaitan dengan masa pertumbuhan pada balita ditandai dengan status gizi pendek (z-score TB/U -2,78) dan asupan protein 45% (defisit berat) dan kalsium 65% (defisit berat)
NI-5.3 Ketidakcukupan asupan energi-protein (X)
NI-5.4 Penurunan kebutuhan zat gizi kalsium & protein (X) NC-3.5 Tingkat pertumbuhan kurang optimal (X) NB-1.1 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi (X)
6. NI-5.4 Penurunan kebutuhan zat gizi karbohidrat sederhana berkaitan dengan
kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi ditandai dengan sering mengkonsumsi minuman manis (1 gelas/hari) dan makan cemilan manis (biskuit, wafer, kue kering) setiap saat NB-1.1 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi (X) mengulang di etiologi NB-1.7 Pilihan makanan yang tidak diinginkan (X) jika selama ini pasien terpaksa konsumsi makanan yg tidak disukai NI-5.8.2 Kelebihan asupan karbohidrat (X) harus ada hasil recall atau % asupan
7. NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan riwayat
dislipidemia sejak 2 tahun terakhir ditandai dengan kadar LDL 250 g/dl (tinggi), kadar HDL 30 mg/dL (rendah) dan kadar TG 234 mg/dL (tinggi). 8. NC-1.3 Kesulitan menyusui berkaitan dengan ibu menderita HIV/AIDS ditandai dengan bayi mendapatkan susu formula sejak usia 3 bulan 9. NB-1.1 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi berkaitan dengan kurangnya akses terhadap makanan dan kurangnya pengetahuan terkait gizi dan makanan ditandai dengan seringnya mengkonsumsi kopi dan teh bersamaan dengan makan (3x/hari) dan kadar Hb 9,7 mg/dL 10. NB-1.2 Keyakinan/sikap yang tidak didukung tentang makanan atau topik terkait nutrisi berkaitan dengan kepercayaan nenek dan orang tua serta kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi ditandai dengan pemberian nasi & pisang sejak bayi berusia 3 bulan, dan madu sejak bayi berusia 1 bulan, serta distensi abdomen. Atau NB-1.1 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi