Nama Kelompok :
Dwi septiani
Intan mayasari
P |
SUSUNAN TIM HACCP
Nama Fungsi dalam Tim HACCP Jabatan dalam Rumah Sakit Bidang Keahlian
1. Anisa Dwi Apriani Ketua Kepala instalasi gizi Melakukan proses managemen
organisasi, dan merencanakan
program kegiatan
2. Dwi Septiani Anggota Kepala analis kesehatan Melaksanakan kegiatan analis
bahaya kimia
3. Firli Nur Ayunita Anggota Kepala laboratorium Memahami ilmu mikrobiologi
mikrobiologi dan menganalisis laboratorium
mikrobiologi
4. Intan Mayasari Anggota Enginering Maintences peralatan
DESKRIPSI PRODUK
Jenis Produk : Nasi
Kategori Proses : Direbus
Nasi merupakan hidangan makan malam pada menu ke 1 dalam siklus menu yang termasuk pada sumber
1 Uraian Produk karbohidrat. Hidangan ini diberikan untuk pasien diit maupun non diit. Cara memasak nasi adalah dengan
merebus beras hingga matang.
2 Komposisi Beras
P |
5 Kondisi Penyimpanan Suhu ruang dan tertutup
Nasi yang telah matang dimasukkan kedalam wadah plato stanlees/plastik, piring. Nasi diporsikan sesuai
6 Distribusi (cara dan kondisinya) dengan ketentutan kelas dan diit yang dianjurkan untuk pasien. Nasi yang telah dimasukkan kedalam wadah
didistribusikan oleh pramusaji ke ruang perawatan pasien menggunakan trolley pendistribusian.
9 Persiapan untuk konsumen Nasi siap disajikan dalam tempat makan tertutup dan dikonsumsi oleh pasien menggunakan sendok.
11 Tujuan konsumen
DESKRIPSI PRODUK
Jenis Produk : Steak ayam giling
Kategori Proses : Ditumis
Steak ayam giling merupakan hidangan makan malam pada menu ke 2 dalam siklus menu yang termasuk pada
1 Uraian Produk sumber protein hewani. Hidangan ini diberikan untuk pasien diit maupun non diit. Steak ayam giling diolah
dengan memanggang ayam didalam oven kemudian ditumis menggunakan bumbu.
Ayam giling, telur ayam, margarin, lada bubuk, bawang merah, bawang putih, pala, minyak sayur, saus tiram,
2 Komposisi tomat, kecap inggris, minyak wijen, kecap, bay leaves, tepung maizena, gula pasir, seledri.
P |
5 Kondisi Penyimpanan Suhu ruang dan tertutup
Steak ayam giling yang telah matang dimasukkan kedalam wadah plato stanlees/plastik, piring. Steak ayam
giling diporsikan sesuai dengan ketentutan kelas dan diit yang dianjurkan untuk pasien. Steak ayam giling yang
6 Distribusi (cara dan kondisinya) telah dimasukkan kedalam wadah didistribusikan oleh pramusaji ke ruang perawatan pasien menggunakan
trolley pendistribusian.
Steak ayam giling siap disajikan dalam tempat makan tertutup dan dikonsumsi oleh pasien menggunakan
9 Persiapan untuk konsumen
sendok.
11 Tujuan konsumen
DESKRIPSI PRODUK
Jenis Produk : pepes tempe kemangi
Kategori Proses : Dikukus
pepes tempe kemangi merupakan hidangan makan malam pada menu ke 3 dalam siklus menu yang termasuk
pada sumber protein nabati. Hidangan ini diberikan untuk pasien diit maupun non diit. pepes tempe kemangi
1 Uraian Produk
diolah dengan menghancurkan tempe dan dicampur dengan bahan yang lain kemudian di kukus hingga
matang dan dibakar diatas wajan.
2 Komposisi Tempe, kemangi, telur bagian putih, daun pisang, bawang putih, bwang merah, garam, sereh, ketumbar.
P |
5 Kondisi Penyimpanan Suhu ruang dan tertutup
pepes tempe kemangi yang telah matang dimasukkan kedalam wadah plato stanlees/plastik, piring. pepes tempe
kemangi diporsikan sesuai dengan ketentutan kelas dan diit yang dianjurkan untuk pasien. pepes tempe
6 Distribusi (cara dan kondisinya) kemangi yang telah dimasukkan kedalam wadah didistribusikan oleh pramusaji ke ruang perawatan pasien
menggunakan trolley pendistribusian.
pepes tempe kemangi siap disajikan dalam tempat makan tertutup dan dikonsumsi oleh pasien menggunakan
9 Persiapan untuk konsumen
sendok.
11 Tujuan konsumen
DESKRIPSI PRODUK
Jenis Produk : sup mutiara
Kategori Proses : direbus
Sup mutiara merupakan hidangan makan malam pada menu ke 4 dalam siklus menu yang termasuk pada
1 Uraian Produk sumber sayuran. Hidangan ini diberikan untuk pasien diit maupun non diit. Cara memasak Sup mutiara adalah
dengan menumis bumbu kemudian merebus semua sayuran hingga matang.
Jagung manis, wortel, buncis, putih telur, daun bawang, tomat, seledri, merica, bawang bombai, garam, gula,
2 Komposisi bawang putih, pala, minyak sayur.
P |
5 Kondisi Penyimpanan Suhu ruang dan tertutup
Sup mutiara yang telah matang dimasukkan kedalam wadah plato stanlees/plastik, piring. Sup mutiara
diporsikan sesuai dengan ketentutan kelas dan diit yang dianjurkan untuk pasien. Sup mutiara yang telah
6 Distribusi (cara dan kondisinya) dimasukkan kedalam wadah didistribusikan oleh pramusaji ke ruang perawatan pasien menggunakan trolley
pendistribusian.
9 Persiapan untuk konsumen Sup mutiara siap disajikan dalam tempat makan tertutup dan dikonsumsi oleh pasien menggunakan sendok.
11 Tujuan konsumen
Rencana penggunaan produk :Diberikan untul pasien rawat inap non diit dan diit.
P |
DIAGRAM ALIR PROSES
Nasi
Beras
Pencucian 3X
Perebusan
(30 menit, 70 C)
Pengukusan
(20 menit, 60 C)
NASI
P |
DIAGRAM ALIR Penerimaan bahan
Sup Mutiara
Penyortiran
Bawang
Jagung putih
Telur Seledri Manis Pala
Worte Buncis Bomba
l yay Meric
Pencucian 4
a
Pencucian 1 Pencucian 2 Pencucian 5
Pengupasan 1 Pencucian 6 Pencucian 7
Pengupasan 2
Pemisahan
Pengiketan Pencucian 3
Putih Telur Pengupasan 3 Pemotongan 3 Pengupasan 4
Pengirisan 1
Air
Pemotongan 1 Penghalusa
Putih Telur Pemotongan 2 Pemotongan 4
Penggorengan n1
80◦c 2 mnt
Tumis
Perebusan
20◦c 2 mnt 8
100◦c 30 mnt
Tomat Pencucian 8 Pemotongan 5
Minyak
SUP MUTIARA P |
nyortiran
bahan
Penghancuran Pencucian 3
Pengupasan 1 Pengupasan 2
Peggeprekan
Pencucian 1 Pencucian 2
Pengirisan 1 Pengirisan 3
Garam
Pengulekan
Ketumbar
Pencampuran 9
Daun
salam P |
X
X
pembungkusan dengan
daun pisang
Pembakaran
(10 menit, x )
10
P |
Steak daging giling
Pengupasan 1 Pengupasan 2
Penghalusan Pemotongan
Penumisan
Maizen Pengentalan
a
Saus 11
P |
Bawan Bawan Dagin Pala Lad Minyak Keca Gara
Telur
g g putih g a p m
merah giling X
Pengupasan 1 Pengupasan 1
Pencampuran
Pengovenan Penggorengan
(82,2 oC, 15 (diit biasa)
12
detik)
P |
Steak
ANALISIS BAHAYA DAN TINDAKAN PENCEGAHAN (Prinsip 1)
P |
9 Penyeleksian, pencucian
Sereh F Fisik : Debu, kotoran, tanah R R TS
dengan air bersih
10 Penyeleksian, pencucian
Jahe F Fisik : Debu, kotoran, tanah R R TS
dengan air bersih
11 Biologi : Staphylococcus S S TS
Air santan B,F,K Fisik : Kulit kelapa S S TS Penyimpanan yang baik
12 Penyeleksian,
Wortel F Fisik : benturan R R TS
pengupasan
13 Penyortiran dan
Biologi : Ulat S S TS
Brokoli B,K penyimpanan yang
Kimia : Pestisida S S TS
sesuai
14 Biologi : Salmonella T T S Penyortiran dan
Kembang tahu B,F,K Fisika : Kotoran, debu, kotoran S S TS penyimpanan yang
Kimia : Formalin, Pemutih T T S sesuai
15 Biologi : Aspergillus, B.cereus T T S
Pemisahan dari yang
Merica B,F,K Fisik : Debu, Pasir R R TS
rusak dan kotoran
Kimia : Aflatoksin, Pestisida T T S
16 Penyortiran sesuai
Fisika : Kotoran, kerikil R R TS spesifikasi bahan an
Garam F,K
Kimia : Pemutih T T S memilih bahan yang
tidak terlalu putih
17 Bilogi : Serangga S S TS Penyortiran dan
Gula B,F,K Fisik : Kotoran, debu S S TS penyimpanan yang
Kimia : cemaran logam T T S sesuai
18 Penyortiran, tempat
Fisik : Kotoran, debu, benturan S S TS
Kentang F,K penyimpanan dan lama
Kimia : Pestisida S S TS
penyimpanan
19 Biologi : Salmonela, S. Aureus T T S Penyeleksian dan
Telur B,F
Fisik : Kotoran ayam S S TS pencucian
20 Penyortiran, tempat 14
Ketumbar F Fisik: kotoran R R TS penyimpanan dan lama
penyimpanan
P |
21 Penyortiran, tempat
Kunyit F Fisik : kotoran R R TS penyimpanan dan lama
penyimpanan
22 Biologi : Serangga
R R TS Penyortiran, tempat
Fisika : robek, kotoran
Salam B,F,K R R TS penyimpanan dan lama
Kimia : Pestisida
S S TS penyimpanan
P |
31 Kontrol pemasokan,
Biologi : kapang, khamir
penyimpanan ditempat
Kimia : residu, peptisida
Tempe B,F,K S S TS yang kering dan tidak
Fisik : kontaminasi benda asing
lembab, dilakukan
(kerikil)
sortasi,
32 Saus tiram B Biologi : APM koliform, kapang R R TS -
33 Kecap - - - - - -
34 Biologi : fusarium sp, zearalemon Penyimpanan dan
Minyak Wijen B,F,K Fisik : rambut S S TS lamanya
Kimia : Oksidasi, Tengik penyimpanannya
35 Biologi : salmonella sp, Escherica
coli, E coli, C. Perfringens,
Penyeleksian, Pencucian
Daging Giling B,F,K S.aureus, C.jejuni S S TS
dengan air bersih
Fisik : debu, potongan tulang
Kimia : nitrit nitrat
36 Penyimpanan dan
Biologi : kutu
Maizena B,F R S TS lamanya
Fisik : menggumpal
penyimpanannya
Keterangan :
* T = Tinggi; S = Sedang; R = Rendah
** S = Signifikan; T = Tidak Signifikan
16
P |
Identifikasi Kelompok Bahaya Bahan Baku
Kelompok Bahaya
No Bahan Baku Kategori Resiko
A B C D E F
1. Telur V V VI
2. Seledri V V VI
3. Jagung manis V V VI
4. Bawang putih V V VI
5. Bawang merah V V VI
6. Bawang bombai V V VI
7. Wortel V V VI
8. Buncis V V VI
9. Merica V V V V VI
10. Pala V V VI
11. Tomat V V VI
12. Daun bawang V V VI
13. Minyak V V VI
14. Air V V V VI
15. Tempe V V V VI
16. Sereh V V VI
17. Garam V V VI 17
18. Ketumbar V V V VI
P |
19. Salam V V VI
20. Beras V V VI
21. Cabe V V VI
22. Kemiri V V VI
23. Ayam V V VI
24. Kembang tahu V V VI
25. Kunyit V V VI
26. Daging giling V V VI
27. Maizena V V VI
28. Minyak wijen V V VI
29. Kecap V V V VI
30. Saus tiram V V V VI
31. Kentang V V VI
32. Gula V V VI
33. Brokoli V V VI
34. Air santan V V VI
35. Jahe V V VI
36. Laos V V VI
Keterangan :
A = Makanan untuk konsumen beresiko tinggi (a.l. pasien & gol. Resti)
B = Mengandung bahan yang sensitif thd bahaya biologis/kimia/fisik 18
C = Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya
D = Kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah pengolahan
P |
E = Kemungkinan penanganan yang salah selama distribusi /konsumsi
F = Tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya oleh konsumen
Nasi
Sup Mutiara
P |
Tanah, krikil, bahan busuk/rusak. Penjamah
Cemaran fisik yang berasal dari menggunakan APD
penjamah, alat transportasi, atau yang memadai
kemasan pengemas misalnya
rambut, kuku, staples dll
K Kaporit dan logam berbahaya Melakukan pencucian
seperti timbal, tembaga pada air dengan air PDAM
yang mengalir
Pencucian F Kotoran ayam yang tertinggal S S TS Menggunakan air
dicangkang telur, cemaran fisik yang teruji lab
seperti tanah, dan potongan kulit dengan batas ecoli
yang berasal dari bahan yang aman
Melakukan
B Bakteri yang timbul karena Pengupasan sebelum
kontaminasi silang pada alat dimasak
Pastikan pisau tidak
F Karat dan kotoran pada alat berkarat
pemotong dan potongan kulit yang S R TS Pastikan tidak
tertinggal dari bahan tercampur dengan
bahan yang sudah
Pengupasan dikupas.
Jangan menggunakan
alat berulang pada
bahan makanan yang
berbeda
Alat dicuci dengan
bersih menggunakan
air PDAM yang
mengalir
F Karat pada alat pemotong 20
Sebelum pemotongan
Pemotongan B Mikroba dari kontaminasi silang S S TS
cek dan cuci bersih
pada alat
P |
pisau dan talenan
terlebih dahulu
Jangan menggunakan
pisau yang berkarat
Jangan gunakan pisau
dan talenan untuk
memotong bahan
makanan dari
golongan yang
berbeda
Sebelum pemotongan
cek dan cuci bersih
pisau dan talenan
terlebih dahulu
Jangan gunakan pisau
B Bakteri yang timbul dari
dan talenan untuk
Pengirisan kontaminasi silang alat S S TS
memotong bahan
F alat berkarat pada alat pemotong,
makanan dari
golongan yang
berbeda
Jangan menggunakan
pisau yang berkarat
B Bakteri yang timbul dari Pada saat
kontaminasi silang alat yang penghalusan sebelum
kurang bersih digunakan alat dicuci
Penghalusan R R TS
hingga bersih
F Serpihan cobek yang rusak Tidak menggunakan
cobek yang gompel
Pengiketan - - - - - -
Setelah pemisahan 21
Pemisahan Putih telur F Cangkang R R TS
dilihat kembali
P |
apakah ada cangkag
yang tertinggal
B Bakteri dan kapang yang berasal Menggunakan wajan
dari bahan seperti B.Cereus dll dan spatula yang
bersih dan layak
F Logam alumunium pada alat, sisa dipakai. Yang
bahan pada alat penumisan yang sesudah dan sebelum
kurang bersih digunakan dicuci
menggunakan air
PDAM mengalir dan
menggunakan sabun
Menggunakan alat
Penumisan R R TS
yang terbuat dari
bahan yang aman
yang tidak
meninggalkan residu
logam pada makanan
misalnya alumunium
Melakukan
penumisan sesuai
waktu dan suhu yang
dianjurkan
B Bakteri dan kapang yang berasal Menggunakan wajan
dari bahan seperti B.Cereus dll dan spatula yang
bersih dan layak
F Logam berat dari alat, sisa bahan dipakai
pada alat penggorengan yang R R TS Mencuci bersih alat
Penggorengan kurang bersih dan Minyak yang S R TS sebelum digunakan
sudah dipakai berulang kali dengan air PDAM
pengalir 22
Menggunakan alat
yang terbuat dari
P |
bahan yang aman
yang tidak
meninggalkan residu
logam pada makanan
misalnya alumunium
Menggunkan minyak
baru dan belum
pernah dipakai
Melakukan
penggorengan sesuai
waktu dan suhu yang
dianjurkan
F Logam berat dari alat, sisa bahan Mengguakan panci
pada alat perebusan yang kurang dan pengaduk yang
bersih bersih dan layak
dipakai
B Bakteri dan kapang yang berasal Menggunakan alat
dari bahan seperti B.Cereus, yang terbuat dari
salmonella dll, yang berasal dari bahan yang aman
air untuk merebus yang tidak
meninggalkan residu
Perebusan K Kaporit, logam berbahaya seperti R R TS
logam pada makanan
timbal, tembaga pada air untuk misalnya alumunium
merebus menggunakan air
yang tidak berbau
kaporit dan logam
(Air PDAM)
Melakukan perebusan
sesuai waktu dan
suhu yang dianjurkan 23
P |
Pepes tempe kemangi
P |
Steak Ayam Giling
Penyaringan air,
menggunakan air PDAM
Towing Kaporit S S TS
K tanpa kaporit dan dengan
air yang mengalir.
P |
Pada saat pengentalan
Pengentalan F Debu R R TS sebelum digunakan alat
dicuci bersih.
Sebelum pemotongan cek
Pemotongan
F Berkarat S S T dan cuci bersih pisau
terlebih dahulu.
26
P |
PENETAPAN CCP (Prinsip 2)
Nasi
Pencucian M : E.Coli Y Y Y Y
F : Kutu, kerikil
Perebusan M : E.Coli Y Y Y Y
Pengukusan (matang) - T
Sup Mutiara
P |
pengemas misal rambut,
kuku, staples
Telur Mikrobiologi : salmonella Y Y - - - - Tidak CCP
Fisik : kotoran ayam
Pencucian 1 K : Kaporit, logam - - - Y Y Y CCP
berbahaya seperti timbal,
tembaga
Pemisahan Putih telur F: Cangkang - - - Y Y T Tidak CCP
Seledri Biologi : ulat Y Y - - - - Tidak CCP
Fisik : kotoran, tanah,
kering, busuk
Kimia: residu pestisida
Pencucian 2 K : Kaporit, logam - - - Y Y Y CCP
berbahaya seperti timbal,
tembaga
Pengiketan - - - - T T T Tidak CCP
Jagung Manis Biologi : ulat Y Y - - - - Tidak CCP
Fisik : kotoran, tanah,
memar, busuk
Kimia: pestisida
Pengupasan 1 F: karat pada alat pemotong, - - - Y Y T Tidak CCP
dan potongan kulit/ rambut
yang tertinggal dari bahan
B: kontaminasi silang pada
alat
Pencucian 3 K : Kaporit, logam - - - Y Y Y CCP
berbahaya seperti timbal,
tembaga
Pemotongan 1 F : karat pada alat pemotong, - - - T T T Tidak CCP
M: mikroba karena
kontaminasi silang pada alat 28
P |
Bawang putih Mikrobiologi : B. cereus, T T - - - - Tidak CCP
kapang
Biologi : Ulat
Fisik : tanah, kotoran,
busuk dan berwarna hitam
Kimia: Residu pestisida
Pengupasan 2 F: karat pada alat pemotong, - - - Y Y T Tidak CCP
dan potongan kulit yang
tertinggal dari bahan
B: kontaminasi silang pada
alat
Pencucian 4 K : Kaporit, logam - - - Y Y Y CCP
berbahaya seperti timbal,
tembaga
Pengirisan 1 F : karat pada alat pemotong, - - - T T T Tidak CCP
kontaminasi silang pada alat
Bawang Bombay Mikrobiologi : B. cereus, Y Y - - - - Tidak CCP
kapang
Biologi : Ulat
Fisik : tanah, kotoran,
busuk dan berwarna hitam
Kimia: Residu pestisida
Pencucian 5 K : Kaporit, logam - - - Y Y Y CCP
berbahaya seperti timbal,
tembaga
Pengupasan 3 F: karat pada alat pemotong, - - - Y Y T Tidak CCP
dan potongan kulit yang
tertinggal dari bahan
B: kontaminasi silang pada
alat
Pemotongan 2 F : karat pada alat pemotong, - - - T T T Tidak CCP 29
M : Mikroba dari
kontaminasi silang pada alat
P |
Wortel Biologi : Ulet Y Y - - - - Tidak CCP
Fisik : Kotoran, Tanah,
Kering, Busuk
Kimia: Residu pestisida
Pencucian 6 K : Kaporit, logam - - - Y Y Y CCP
berbahaya seperti timbal,
tembaga
Pengupasan 4 F: karat pada alat pemotong, - - - Y Y T Tidak CCP
dan potongan kulit yang
tertinggal dari bahan
B: kontaminasi silang pada
alat
Pemotongan 3 F : karat pada alat pemotong, - - - T T T Tidak CCP
M : Mikroba dari
kontaminasi silang pada alat
Buncis Biologi : Ulet Y Y - - - - Tidak CCP
Fisik : Kotoran, Tanah
Kering, Busuk
Kimia: Residu pestisida
Pencucian 7 K : Kaporit, logam - - - Y Y Y CCP
berbahaya seperti timbal,
tembaga
Pemotongan 4 F : karat pada alat pemotong - - - T T T Tidak CCP
M : Mikroba dari
kontaminasi silang pada alat
Pala Mikrobiologi : Y Y - - - - Tidak CCP
Aspergillus, B. cereus
Fisik : debu
Penghalusan F : kontaminasi - - - T T T Tidak CCP
alat/penjamah
Tomat Biologi : ulat Y Y - - - - Tidak CCP 30
Fisik : Kotoran, Tanah,
Kering, Busuk
P |
Kimia: pestisida
Pencucian 8 K : Kaporit, logam - - - Y Y Y CCP
berbahaya seperti timbal,
tembaga
Pemotongan 5 F : karat pada alat pemotong - - - T T T Tidak CCP
M : Mikroba dari
kontaminasi silang pada alat
Seledri Biologi : ulat Y Y - - - - Tidak CCP
Fisik : kotoran, tanah,
kering, bususk
Kimia: pestisida
Pencucian 9 K : Kaporit, logam - - - Y Y Y CCP
berbahaya seperti timbal,
tembaga
Pemotongan 6 F : karat pada alat pemotong - - - T T T Tidak CCP
M : Mikroba dari
kontaminasi silang pada alat
Daun Bawang Biologi : Ulet Y Y - - - - Tidak CCP
Fisik : Kotoran, Tanah,
Kering, Busuk
Kimia: Residu pestisida
Pencucian 10 K : Kaporit, logam - - - Y Y Y CCP
berbahaya seperti timbal,
tembaga
Pemotongan 7 F : karat pada alat pemotong - - - T T T Tidak CCP
M : Mikroba dari
kontaminasi silang pada alat
Penumisan Biologi: bakteri dan - - Y Y Y Y CCP
kapang yang berasal dari
bahan seperti B.Cereus dll
Fisik : Logam alumunium, 31
sisa bahan pada alat
P |
penumisan yang kurang
bersih (kontaminasi silang)
Penggorengan M: bakteri dan kapang - - - Y Y Y CCP
yang berasal dari bahan
seperti B.Cereus dll
Fisik : Logam berat dari
alat, sisa bahan pada alat
penggorengan yang kurang
bersih (kontaminasi silang)
dan Minyak yang sudah
dipakai berulang kali
Perebusan F: Logam berat dari alat - - - Y Y Y CCP
M: bakteri dan kapang yang
berasal dari bahan
K: Kaporit, logam
berbahaya seperti timbal,
tembaga pada air untuk
merebus
Pepes Tempe
P |
Pengupasan F : Kontaminasi alat, Y Y T T
seperti pisau
Pencucian F : Kutu Y Y Y Y
K : Kaporit
Pengirisan F : Kontaminasi alat, T T
seperti pisau
Bawang Merah Fisik : Kontaminasi Y Y T
benda asing (tanah)
Pengupasan F : Kontaminasi alat, Y Y T T
seperti pisau
Pencucian F : Kutu Y Y Y Y
K : Kaporit
Pengirisan F : Kontaminasi alat, T T
seperti pisau
Sereh B : Bacillus cereus Y Y T
Pencucian F : Kutu Y Y Y Y
K : Kaporit
Penggrepekan F : Kontaminasi alat Y Y - T
(ulekan)
Garam F : kontaminasi benda Y Y T
asing (pasir, plastik)
Penggerusan F : Kontaminasi alat Y Y - T
(ulekan)
Ketumbar B : Aspergillus, Y Y T
B.Cereus
K : aflatoksin, peptisida
Penggerusan F : Kontaminasi alat Y Y - T
(ulekan)
Daun salam B : Ulat Y Y T
F : Kotoran, tanah, 33
kering
K : residu peptisida
P |
Penggerusan F : Kontaminasi alat Y Y - T
(ulekan)
Pencampuran F : kontaminasi alat T T
Pembungkusan B : ulet Y Y Y Y
F : debu
Pembakaran F : kontaminasi benda T T
asing (abu)
P |
Pengirisan F : Alat pengiris tidak higienis T - - T
Pala Mikrobiologi : Aspergillus, B. cereus Y Y - - - T
Fisik : debu
Kimia : Aflatoksin, Peptisida
Pencucian Fisik: tanah, debu - Y T - Y
Kimia: kaporit
Penggrepekan F : kontaminasi alat/penjamah Y Y - T
Garam F : kontaminasi benda asing (krikil, plastik) Y Y - - - - T
Penggerusan F:Kontaminasi Alat/penjamah Y Y - T
Lada F : Kotoran Y Y - - - T
Minyak Fisik: sisa gorengan sebelumnya Y Y - - - - T
Kimia: oksidasi
Margarin - Y Y - - - - T
Kecap - T - - - - T
Penumisan Alumunium T T
Pengentalan - T T
Tomat Biologi : ulat Y Y T
Fisik : debu, kotoran, tanah, memar
Kimia: pestisida
Pencucian B : patulin dari kapang Y T Y
K : Kaporit
Daun salam Biologi : ulat Y Y T
Fisik : debu, kotoran
Pencucian B : patulin dari kapang Y Y Y
K : Kaporit
Seledri Biologi : ulat Y Y T
Fisik : debu, kotoran, tanah, layu
Kimia: pestisida
Pencucian B : patulin dari kapang Y Y Y
K : Kaporit 35
Pemotongan F : Barkarat, Talenan T T
Saus tiram - Y Y T
P |
Kecap inggris - Y Y T
Minyak wijen - Y Y T
Gula Fisik: serangga (semut) Y Y T
Kimia: pemutih
Pencampuran F : Kontaminasi alat Y Y Y T
Pemipihan adonan Fisik: debu, talenan T T
Pengovenan Fisik: sisa-sisa pengovenan sebelumnya Y T Y
Kimia: Alumunium
Penggorengan F: Minyak yang sudah dipakai berulang kali Y Y Y T
Keterangan:
* Y = Ya; T = Tidak
Catatan:
Penentuan CCP dapat menggunakan Diagram Pohon Keputusan atau Matriks Signifikansi Bahaya
Nasi
P |
Suhu minima 70 derajat celsius, 30 menit untuk mncapai suhu
internal .
air untuk merebus tidak berkaporit.
Sup Mutiara
Pencucian F: Kotoran ayam pada cangkang telur, Tidak ada kotoran ayam yang tertinggal dicangkang, tanah,
tanah yang menempel pada bahan dan danpotongan kulit, dikendalikan dengan cara mencuci bahan 37
kulit yang masih tertinggal pada bahan hingga bersih dengan air mengalir ,
P |
Perebusan B: bakteri dan kapang yang berasal dari Suhu minima 100 derajat celsius, 30 menit untuk mncapai suhu
bahan seperti B.Cereus, salmonella internal waktu ditambah 15 detik
Penggorengan B: bakteri dan kapang yang berasal dari Suhu minimal 80 derajat celsius, 2 menit
bahan seperti B.Cereus
Penumisan B: bakteri dan kapang yang berasal dari Suhu minimal 20 derajat celsius, 2 menit
bahan seperti B.Cereus
38
P |
MONITORING CCP, TINDAKAN KOREKSI, VERIFIKASI, DOKUMENTASI (Prinsip 4 – Prinsip 7)
Perebusan Menggunakan Semut, Menggunak 1. Pemeri Penjam Pada Jika ada semut Tetap Pencatatan
APD yang rambut, an APD ksaan ah/bagi saat atau rambut
sampel
memadai, kutu, batu yang air di
an pengola atau kutu atau
Mengkontrol suhu memadai, lab produks han batu segera
dan waktu standar Mengkontro 2. Dilaku i diambil
l suhu dan kan
waktu satu
kali
standar
39
P |
Pepes tempe kemangi
Prinsip Prinsip
Prinsip 2 Prinsip 3 Prinsip 4 Prinsip 5
6 7
CCP Batas Kritis Pemantauan
Tindakan Verifika Rekama
(Tahap (Critical
Apa Bagaimana Frekuensi Siapa Kapan Koreksi si n
Proses) Limit)
Penghalusan Menggunakan Kerikil Menggunak 1. Dilakukan di Penjamah/bagi Pada saat Wadah Tetap Pencatat
APD yang Serangga an APD ruang an produksi pengolah harus an
produksi
lengkap, yang 2. Dilakukan
an dibersihka
menggunakan lengkap, satu kali n dan
wadah yang menggunak selama dikeringka
bersih dan an wadah pembuatan n secara
dilapisi plastic yang bersih berkala,
agar bersih dan dilapisi dan
plastic agar apabila
bersih perkaratan
segera
diganti
Pencucian 1. Ambang Kotoran pemeriksaan 1. Pemeriksa Penjamah/bagian Pada saat 1. Jika air Tetap Pencatatan
batas ayam secara an sampel produksi pengolahan berkapor
maksimal air langsung air di lab it maka
kandungan tanah 2. Dilakukan cari air
bakteri E potongan dua kali yang
Coli dalam kulit selama bersih
air untuk pencucian tanpa
mencuci 50/ kaporit.
100 mililiter. 2. Jika ecoli
2. Tidak ada melebihi
kotoran ayam batas
yang maksima
tertinggal l maka
dicangkang, air 40
tanah, dan jangan
potongan
P |
kulit, digunaka
dikendalikan n
dengan cara 3. Jika
mencuci setelah 2
bahan hingga kali
bersih pencucia
dengan air n
mengalir cemaran
3. Air untuk fisik
mencuci masih
tidak ada maka
berkaporit cuci
dan kembali
mengandung sampai
logam benar-
berbahaya benar
(memperhati bersih
kan air yang
baik yaitu
yang tidak
berasa ,
berwarna,
dan berbau
seperti
kaporit
maupun
logam
Pembungkus Menggunakan Kontaminas Menggunak 1. Dilakukan di Penjamah/bagi Pada saat Alat Tetap Pencatat
an APD yang i an APD ruang an produksi pengolah pembungk an
produksi
lengkap, alat/penjam yang 2. Dilakukan
an us harus
menggunakan ah lengkap, satu kali dibersihka
wadah, alat, dan pembungku n secara
tempat s yang berkala
pembungkus bersih
yang bersih 41
P |
Sup Mutiara
42
P |
Perebusan 1. Suhu minima 1. Suhu 1. Monitoing Kontinue Penjamah/bagian Pada saat 1. Jika Tetap, oleh bagian Tercatata
100 derajat 2. Waktu suhu dan produksi pengolahan perebusan produksi/penjamah dalam
celsius, 30 waktu belum chek list
menit untuk perebusan mencapai
mncapai suhu suhu dan
internal waktu menit
ditambah 15 minimal,
detik lakukan
perebusan
sesuai
dengan
anjuran (100
derajat, 30
menit)
Penggorengan 1. Suhu minimal 1. Suhu 1. Monitoing Kontinue Penjamah/bagian Pada saat 1. Jika Tetap, oleh bagian Tercatata
80 derajat 2. Waktu suhu dan produksi pengolahan penggorengan produksi/penjamah dalam
celsius, 2 waktu belum chek list
menit 2. mencapai
suhu dan
menit
minimal
maka
penggorengan
harus
dilakukan
sesuai dengan
anjuran 980
derajat, 2
menit)
Penumisan 1. Suhu minimal 1. Suhu 1. Monitoing Kontinue Penjamah/bagian Pada saat 1. Jika Tetap, oleh bagian Tercatata
20 derajat 2. Waktu suhu dan produksi pengolahan penumisan produksi/penjamah dalam
celsius, 2 waktu belum chek list
menit mencapai
suhu dan
menit
minimal
43
maka
penumisan
harus
P |
dilakukan
sesuai
dengan
anjuran (20
derajat, 2
menit)
P |
yang selama
tidak pencucian
bersih
Pencucian kotoran Pencucian Kontinue Penjamah/bagia Pada saat 1. Jika air Tetap Pencatata
1. Tidak ada ayam dilakukan n produksi pengolaha berkaporit n
kotoran ayam maka cari
yang
yang diair yang n air yang
tertinggal menempe mengalir, bersih
dicangkang, l pada dilakukan tanpa
tanah, telur pembersihan kaporit.
dikendalikan tanah pada alat 2. Jika
dengan cara setelah 2
mencuci
air penampunga kali
bahan hingga n air dan pencucian
bersih dengan dilakukan cemaran
air mengalir pengendalia fisik
2. Air untuk n kaporit masih ada
mencuci tidak maka cuci
berkaporit kembali
sampai
benar-
benar
bersih
Pengupasa Semua kulit Kulit Pencucian Kontinue Penjamah/bagia Pada saat 1. Dikupas Tetap Pencatata
n terkelupas, yang alat secara n produksi pengolaha sampai n
Pisau tidak menempe berkala, n benar-
berkarat l pada menggunaka benar
bahan n pisau yang bersih
karat tidak 2. Jika
pada berkarat pisau
pisau sudah
berkarat
harus
diganti 45
P |
Pengovena 1. Alat bersih Kotoran Pembersihan Kontinue Penjamah/bagia Pada saat 1. Pencucia Tetap Pencatata
n dari pada alat secara n produksi pengolaha n alat n
cemaran oven berkala n secara
2. Pengovenan berkala
dengan suhu
82,2 oC
selama 15
detik
46
P |