A. Metode Pelaksanaan
a. Bahan Pengamatan
Masakan : Rolade Tempe
Bahan : 400 gr tempe, 2 butir telur ayam, 6 siung bawang merah, 4 siung
bawang putih, garam dan gula secukupnya
b. Waktu Pelaksanaan
Pelaksaan pengamatan dan perancangan HACCP untuk lauk nabati menu
umum pasien dilakukan pada hari jumat, 23 Desember 2016.
c. Prosedur Kerja
1) Mahasiswa dibagi menjadi satu tim HACCP
2) Sebelum memasuki ruangan dapur, mahasiswa diwajibkan untuk
menyiapkan alat pelindung diri (APD) lengkap
3) Mahasiswa mengamati setiap kegiatan mulai dari penerimaan, persiapan,
pengolahan, pemorsian hingga distribusi rolade tempe.
- Penerimaan : mengamati penerimaan bahan makanan, spesifikasi, bon
pemesanan dan waktu penerimaan bahan makanan
- Persiapan : mengamati persiapan bahan utama (tempe dan telur ayam)
dan persiapan bumbu
- Pengolahan : mengamati proses pengolahan rolade tempe kukus di dapur
Rumah Sakit Husada Utama Surabaya mulai dari alat yang digunakan,
lamanya pengolahan, cara mengolah, hingga perilaku tenaga penjamah
makanan dan observasi lingkungan pengolahan.
- Pemorsian : mengamati proses pemorsian rolade tempe kukus.
B. Uraian HACCP
1. Ketua Tim : Astrid
2. Tim HACCP : Ismi Faizah
Denna Rahinda Y.F
Amima Fajriana
Uswatun Khasanah
C. Deskripsi Produk
Rolade Tempe Kukus adalah menu lauk nabati pada siklus menu ke VIII
untuk makan siang atau malam yang diberikan pada pasien kelas VIP/I/II/III
(biasa). Bahan utama pada produk ini adalah tempe, telur ayam, bawang merah,
bawang putih, garam dan gula. Produk ini sama halnya dengan rolade daging
kukus, yaitu memiliki rasa empuk dan lunak, serta diperuntukan pasien dengan
diet khusus seperti Diabetes Mellitus, Kardiovaskuler dan diet selain TKTP.
a. Konsumen
Semua pasien dengan diet makanan khusus
b. Bahan Rolade Tempe Kukus
Bahan Utama : 400 gr tempe, 2 butir telur ayam,
Bahan Tambahan : 6 siung bawang merah, 4 siung bawang putih, garam dan
gula secukupnya
c. Metode Pengolahan
Persiapan bumbu :
1. Bumbu yang perlu dikupas dibersihkan terlebih dahulu seperti bawang
merah dan bawang putih.
2. Kemudian tumis semua bahan tambahan seperti bawang merah,
bawang putih, garam dan gula.
3. Tumis sampai harum lalu angkat dan sisihkan.
Pengolahan rolade tempe :
1. Mengocok 1 butir telur, lalu goreng dadar dengan tekstur tipis, lalu
sisihkan.
2. Tempe yang telah di potong, lalu dikukus hingga matang.
3. Kemudian tempe digiling bersama bumbu yang telah ditumis ke dalam
mesin penggiling hingga halus.
4. Siapkan 1 buah telur yang telah didadar, lalu letakkan adonan tempe
yang telah digiling di atas telur dadar tersebut dengan cara dipipihkan.
5. Setelah itu, gulungkan telur dadar yang berisi adonan tempe,
dibungkus dengan plastik dan beri lubang kecil dengan ditusuk – tusuk
agar adonan matang merata ketika dikukus.
6. Adonan dikukus dengan api besar selama 25 menit hingga rolade
matang.
7. Setelah rolade matang, diangkat dan dipotong ± 50 gr setiap penyajian.
d. Sistem Distribusi
Sistem yang digunakan untuk proses distribusi adalah sentralisasi.
e. Jumlah/porsi
Dari bahan pangan yang dibutuhkan diatas untuk jumlah 10 porsi, akan
tetapi koki dapur membuat rolade tempe kukus sesuai dengan jumlah pasien
dengan bentuk makanan lunak.
Dari tabel karakteristik bahaya, penentuan risiko dapat dilakukan dengan melakukan
penetapan kategori risiko. Berikut merupakan tabel penetapan kategori risiko.
Karakteristik Kategori
Bahaya Risiko Jenis Bahaya
A+ (kategori
khusus) denga
atau tanpa Kategori risiko paling tinggi (semua
bahaya B-F VI produk yang mempunyai bahaya A)
CCP 7 Pencampuran
1
CCP 8 Penggilingan
Pencampuran CCP 9
2
Keterangan :
Pencampuran 1 =
pencampuran tempe, bawang CCP
merah, dan bawang putih Pengukusan Penggulungan adonan isi dengan
Penggorengan telur dadar
untuk digiling. rolade
Pencampuran 2 =
pencampuran adonan tempe
yang telah halus dengan gula Distribusi CCP
dan garam.
Gambar xx. Diagram Alir Proses Pembuatan Rolade Tempe
F. Penetapan CCP
1. Bahan
No BAHAN P.1. Apakah P.2. Apakah P3. Apakah ada HASIL
terdapat bahaya pengolahan resiko kontaminasi CCP/not
dalam bahan (termasuk silang terhadap CCP
baku ini ? penggunaan oleh fasilitas atau produk
Ya = lanjut P.2. konsumen) dapat lain yang tidak dapat
Tidak = bukan menghilangkan atau dikendalikan ?
mengurangi bahaya Ya = CCP
CCP
tersebut? Tidak = bukan CCP
Ya = Bukan CCP
Tidak = CCP
1 Tempe Ya Ya Ya CCP
Telur
2 Ya Ya Ya CCP
Ayam
Bawang Bukan
3 Ya Ya Tidak
merah CCP
Bawang Bukan
4 Ya Ya Tidak
putih CCP
Bukan
5 Garam Ya Ya Tidak
CCP
Bukan
6 Gula Ya Ya Tidak
CCP
Minyak Bukan
7 Ya Ya Tidak
goreng CCP
2. Proses
CCP Pemantauan 1H 4W
No Bahaya Jenis Bahaya Batas Kritis Tindakan Koreksi
Bahan/Proses what when where who How
Tidak terdapat
benda asing pada Memantau Apbila setelah
Benda asing tempe sebelum kebersihan proses pengukusan
dikukus (rambut, Koki penjamah tempe masih
kuku, kerikil, dll) Sebelum bagian makanan terdapat benda
Pengukusan Pengukusan tempe (koki) asing dan
1.
Fisik memasak dengan kerusakan
Tempe Tidak terdapat tempe dikukus Kitchen menu diet memastikan fisik/tidak sesuai
tempe yang rusak
pasien untuk selalu spesifikasi, maka
(warna
Kerusakan menggunaka akan disishkan dan
kecoklatan n APD tidak digunakan
bentuk/fisik
hingga hitam, lengkap lagi.
tekstur kasar
akibat kering)
Ketika Memastikan
proses kembali bahwa
Tidak terdapat persiapan Koki Memantau tidak ada benda
benda asing pada bahan – bagian tempe tetap asing setelah tempe
Pemotongan tempe sebelum Pemotonga Kitchen dalam
2. Fisik Benda asing bahan dan memasak dipotong
Tempe dipotong (rambut, n tempe keadaan baik
alat untuk menu diet ketika
kuku, kerikil, dll) memotong pasien dipotong
tempe
hingga
proses - Apabila terdapat
pemotonga pisau atau alat
n tempe lain yang
berkarat maka
tidak digunakan
dan mengganti
dengan alat
Bahan kimia Tidak terdapat Memantau yang lebih baik
yang peralatan
karat pada alat kondisinya.
Kimia yang
menempel dari pemotong (pisau) - Apabila terdapat
digunakan
alat pisau koki tempe yang
telah terlanjur
dipotong dengan
pisau berkarat,
maka tempe
tersebut tidak
digunakan lagi.
A+ (kategori khusus)
denga atau tanpa Kategori risiko paling tinggi (semua produk
bahaya B-F VI yang mempunyai bahaya A)
Produk
Rolade F 0 + 0 + + + IV
Daging K 0 + 0 + + + IV
M 0 + 0 + + + IV
Bahan Baku
Daging F 0 + 0 + + + IV
Sapi B 0 + 0 + + + IV
M 0 + 0 + + + IV
Telur F 0 + 0 + + + IV
Ayam M 0 + 0 + + + IV
Kanji F 0 + 0 + + + IV
B 0 + 0 + + + IV
Pala F 0 + 0 + + + IV
B 0 + 0 + + + IV
Gula dan F 0 + 0 + + + IV
Garam B 0 + 0 + + + IV
Bawang F 0 + 0 + + + IV
Merah B 0 + 0 + + + IV
M 0 + 0 + + + IV
Bawang F 0 + 0 + + + IV
Putih B 0 + 0 + + + IV
M 0 + 0 + + + IV
Minyak F 0 + 0 + + + IV
goreng K 0 + 0 + + + IV
E. Diagram Alir Pembuatan Rolade Daging Kukus
Daging Telur
Kanji Pala Minyak Gula dan Bw.
Sapi Ayam
goreng Garam Merah,
Penghalusan
Pengukusan Rolade
Holding Time
Pala Ya Ya Ya CCP
Gula dan Garam Ya Ya Ya CCP
Bawang Merah Ya Ya Ya CCP
2. Proses
Langkah P1. Apakah P2. Apakah ada tindakan P3. Apakah P4. Apakah P5. Apakah Tipe
Proses terdapat bahaya pencegahan untuk proses ini bahaya proses CCP
pada tahap/proses mengendalikan bahaya tsb? dirancang dapat selanjutnya
ini? Ya = lanjut P3 khusus untuk meningkat dapat
Ya = Lanjut P2 Tidak = Apakah menghilangka sampai batas menghilang
Tidak = Bukan pengendalian diperlukan n/mengurangi tidak aman? kan/mengur
CCP untuk meningkatkan bahaya Ya = lanjut angi
keamanan? sampai P5 bahaya?
a. Ya, dengan modifikasi aman? Tidak = Ya =
proses/ produk = kembali Ya = CCP Bukan CCP Bukan CCP
ke P2 Tidak = Tidak =
b. Tidak = Bukan CCP Lanjut P4 CCP
Tahap Penerimaan
Daging Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
Sapi CCP
Telur Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
Ayam CCP
Kanji Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
CCP
Pala Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
CCP
Gula dan Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
Garam CCP
Bawang Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
Merah CCP
Bawang Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
Putih CCP
Minyak Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
goreng CCP
Tahap penyimpanan 2b
Daging Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
Sapi CCP
Tahap penyimpanan 2a
Telur Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
Ayam CCP
Bawang Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
Merah CCP
Telur Ya Ya Ya - - CCP
ayam
Tahap thawing
(F): Debu
Pencucian Bahan Makanan
Bawang merah (F): Debu - Pencucian dengan air bersih
(B): Ulat mengalir
(M): B. cereus
Bawang putih (F): Debu - Pencucian dengan air bersih
(B): Ulat mengalir
(M): B. cereus
Daging ayam (M): Salmonella, Campylobacter,
-Pencucian dengan air bersih
C. Perfringens
mengalir
(F): Debu
Pemotongan Bahan Makanan
Jamur kancing (M): Shigella dysentriae,
- Mencuci tangan sebelum
Clostridium botullinum
menjamah makanan
-Penggunaan APD sarung
tangan
(F): Rambut, kuku, pisau berkarat - Penggunaan APD lengkap
-Memastikan alat potong tidak
berkarat
- Menjaga kebersihan ruang
(B): Kecoa, semut pengolahan bahan makanan
Jamur kuping (M): Shigella dysentriae - Mencuci tangan sebelum
menjamah makanan
-Penggunaan APD sarung
tangan
(F): Rambut, kuku, pisau berkarat - Penggunaan APD lengkap
-Memastikan alat potong tidak
berkarat
(B): Kecoa, semut - Menjaga kebersihan ruang
pengolahan bahan makanan
Jamur es (M): Shigella dysentriae,
- Mencuci tangan sebelum
Clostridium, Bacillus
menjamah makanan
-Penggunaan APD sarung
tangan
(F): Rambut, kuku, pisau berkarat - Penggunaan APD lengkap
-Memastikan alat potong tidak
berkarat
- Menjaga kebersihan ruang
(B): Kecoa, semut pengolahan bahan makanan
Wortel (M): Shigella dysentriae bakteri - Mencuci tangan sebelum
kontaminan penjamah), menjamah makanan
Erwinia caratovora pv (bakteri -Penggunaan APD sarung
pembusuk lunak) tangan
Holding time
Distribusi Makanan
Sup aneka jamur (F): Plastic wrap terbuka, rambut -Pengecekan kembali
kemasan sebelum distribusi
dan saat distribusi
-Pengecekan produk sebelum
(B): Semut distribusi
Dari tabel karakteristik bahaya, penentuan risiko dapat dilakukan dengan melakukan
penetapan kategori risiko. Berikut merupakan tabel penetapan kategori risiko.
Karakteristik Bahaya Kategori Risiko Jenis Bahaya
A+ (kategori khusus)
denga atau tanpa Kategori risiko paling tinggi (semua produk
bahaya B-F VI yang mempunyai bahaya A)
Penerimaan Penerimaan Penerimaan Penerimaan Penerimaan Penerimaan Penerimaan Penerimaan Penerimaan Penerimaan
Penyimpanan 1 Penyimpanan 1 Penyimpanan 1 Penyimpanan 2a Penyimpanan 2b Penyimpanan 2a Penyimpanan 2a Penyimpanan 1 Penyimpanan 1 Penyimpanan 1
Holding time
Pencampuran
Pengemasan
Distribusi
Jamur Ya Ya Ya CCP
kancing
Jamur kuping Ya Ya Ya CCP
Jamur es Ya Ya Ya CCP
Wortel Ya Ya Ya CCP
Daging ayam Ya Ya Ya CCP
Bawang Ya Ya Ya CCP
merah
Bawang putih Ya Ya Ya CCP
Minyak Ya Ya Tidak Bukan
kelapa CCP
Gula Ya Ya Tidak Bukan
CCP
Garam Ya Ya Tidak Bukan
CCP
2. Tahapan/Proses
Langkah P1. Apakah P2. Apakah P3. Apakah P4. Apakah P5. Apakah Tipe CCP
Proses terdapat ada tindakan proses ini bahaya dapat proses
bahaya pada pencegahan dirancang meningkat selanjutnya dapat
tahap/proses untuk khusus untuk sampai batas menghilangkan/
ini? mengendalika menghilangka tidak aman? mengurangi
Ya = Lanjut n bahaya tsb? n/mengurangi Ya = lanjut bahaya?
P2 1.Ya = lanjut bahaya sampai P5 Ya = Bukan CCP
Tidak = P3 aman? Tidak = Tidak = CCP
Bukan CCP 2. Tidak = Ya = CCP Bukan CCP
Apakah Tidak =
pengendalian Lanjut P4
diperlukan
untuk
meningkatkan
keamanan?
a. Ya, dengan
modifikasi
proses/ produk
= kembali ke
P2
b. Tidak =
Bukan CCP
Penerimaan
Jamur Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
kancing CCP
Jamur Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
kuping CCP
Jamur es Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
CCP
Wortel Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
CCP
Daging Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
ayam CCP
Bawang Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
merah CCP
Bawang Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
putih CCP
Minyak Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
kelapa CCP
Gula Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
CCP
Garam Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
CCP
Penyimpanan 1
Jamur Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
kancing CCP
Jamur Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
kuping CCP
Jamur es Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
CCP
Minyak Ya Ya Ya CCP
kelapa
Gula Ya Ya Ya CCP
Garam Ya Ya Ya CCP
Penyimpanan 2a
Wortel Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
CCP
Bawang Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
putih CCP
Bawang Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
merah CCP
Penyimpanan 2b
Daging Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
ayam CCP
Pencucian
Bawang Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
merah CCP
Bawang Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
putih CCP
Daging Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
ayam CCP
Perebusan
Air garam Ya Ya Ya CCP
Jamur Ya Ya Ya CCP
kancing
Jamur Ya Ya Ya CCP
kuping
Jamur es Ya Ya Ya CCP
Wortel Ya Ya Ya CCP
Daging Ya Ya Ya CCP
ayam
Bumbu Ya Ya Ya CCP
yang telah
ditumis:
-Bawang
merah
-Bawang
putih
-Minyak
kelapa
Gula Ya Ya Ya CCP
Pemotongan
Jamur Ya Ya Tidak Ya Tidak CCP
kancing
Jamur Ya Ya Tidak Ya Tidak CCP
kuping
Jamur es Ya Ya Tidak Ya Tidak CCP
Wortel Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
CCP
Daging Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
ayam CCP
Bawang Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
putih CCP
Bawang Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
merah CCP
Penyimpanan 3
Jamur Ya Ya Ya CCP
kuping
Wortel Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
CCP
Penumisan
Bawang Ya Ya Ya CCP
putih
Bawang Ya Ya Ya CCP
merah
Minyak Ya Ya Tidak Ya Tidak CCP
kelapa
Holding Time
Kaldu Ya Ya Tidak Ya Tidak CCP
ayam
Jamur Ya Ya Tidak Ya Tidak CCP
kancing
Jamur Ya Ya Tidak Ya Tidak CCP
kuping
Jamur es Ya Ya Tidak Ya Tidak CCP
Wortel Ya Ya Tidak Ya Tidak CCP
Daging Ya Ya Tidak Ya Tidak CCP
ayam
Pencampuran
Semua Ya Ya Tidak Ya Ya Bukan
bahan CCP
Pengemasan
Sup Aneka Ya Ya Ya CCP
Jamur
Distribusi Makanan
Sup aneka Ya Ya Tidak Ya Tidak CCP
jamur
G. Matriks Pengendalian Bahaya Pada Pembuatan Sup Aneka Jamur
Bahaya Monitoring
Batas Kritis Tindakan Perbaikan
Signifikan Apa Kapan Dimana Siapa Bagaimana
Tahap Titik Penyimpanan 1
Kritis
Minyak (F): Kondisi Minyak kelapa yang disimpan Proses Monitor proses Ruang Quality control Monitor
kelapa packaging pada proses penyimpanan 1 harus Penyimpanan 1 penyimpanan 1 penyimpanan bagian proses
yang rusak, memiliki kondisi kemasan yang pada minyak pada minyak bahan makanan pennyimpanan penyimpanan
robek baik dan tidak melewati tanggal kelapa kelapa kering bahan makanan 1 pada minyak
kadaluarsa dilakukan kelapa dengan
seminggu sekali memeriksa Membuang semua
(K): Tengik Minyak kelapa harus disimpan kebersihan minyak kelapa yang
dalam wadah tertutup, di tempat ruang mengalami
kering dan tak tembus cahaya, penyimpanan, kerusakan pada
serta suhu sejuk. kemasan dan kemasan, melewati
tanggal tanggal kadaluarsa,
Harus menggunakan prinsip kadaluawarsa dan tengik.
FIFO pada penyimpanan 1 untuk minyak
minyak kelapa agar tidak terjadi kelapa, wadah
kesalahan dalam penggunaan simpan, serta
minyak kelapa. suhu ruangan
penyimpanan.
Gula (F): Kondisi Gula yang disimpan pada proses Proses Monitor proses Ruang Quality control Monitor
kemasan penyimpanan 1 harus memiliki penyimpanan 1 penyimpanan 1 penyimpanan bagian proses Jika wadah
rusak, debu, kemasan yang baik dan tidak pada gula pada gula bahan makanan pennyimpanan penyimpanan penyimpanan gula
kadaluarsa melewati batas kadaluwarsa. dilakukan kering bahan makanan 1 pada gula tidak bersih maka
sebulan sekali dengan gula akan
(B): Semut, Gula harus disimpan dalam memeriksa dipindahkan ke
serangga wadah kering dan tertutup rapat kebersihan wadah simpan lain
di ruangan yang bersih. ruang yang bersih dari
penyimpanan, semut atau serangga.
kemasan dan
tanggal
kadaluawarsa
gula, dan
wadah simpan.
Garam (F): Kondisi Garam yang disimpan pada Proses Monitor proses Ruang Quality control Monitor
kemasan proses penyimpanan 1 harus penyimpanan 1 penyimpanan 1 penyimpanan bagian proses
rusak, debu, memiliki kemasan yang baik dan pada garam pada garam bahan makanan pennyimpanan penyimpanan
kadaluarsa tidak melewati batas dilakukan kering bahan makanan 1 pada garam Jika wadah
kadaluwarsa. sebulan sekali dengan penyimpanan garam
memeriksa tidak bersih maka
(B): Semut, kebersihan garam akan
kecoa Garam harus disimpan dalam ruang dipindahkan ke
wadah kering dan tertutup rapat penyimpanan, wadah simpan lain
(M): di ruangan yang bersih. kemasan dan yang bersih dari
Halobacterium tanggal semut atau serangga.
kadaluawarsa
garam, dan
wadah simpan.
Penumisan
Penumisan dengan suhu yang Monitoring Tidak menyajikan
tepat agar bakteri mati suhu dan bumbu yang belum
Penumisan (M): B. cereus
Monitor setiap menetapkan ditumis dengan
bawang putih,
Proses melakukan Ruang produksi lama waktu sempurna
dan bawang Quality Control
penumisan proses yang Tidak menumis
merah dengan makanan bagian produksi
Penumisan dengan suhu tepat dan bumbu penumisan dibutuhkan dengan suhu terlalu
minyak (K): Oksidasi
waktu yang tidak terlalu lama bumbu untuk tinggi dan waktu
kelapa minyak
agar tidak terjadi oksidasi minyak penumisan yang terlalu lama