PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit berfungsi sebagai penyelenggaraan kegiatan pelayanan
pelayanan gizi rawat jalan, pelayanan gizi rawat inap, penelitian dan
pasien atau konsumen melalui pemberian diet yang tepat (Aritonang, 2012).
terpenting dari seluruh parameter mutu pangan yang ada. Berapapun tinggi
nilai zat gizi suatu bahan pangan atau makanan, penampilannya baik, juga
lezat rasanya, tetapi bila tidak aman, maka makanan tersebut tidak ada nilainya
Selain harus bergizi, enak, dan menarik, makanan yang disajikan untuk
pasien juga harus bermutu baik yaitu aman untuk dikonsumsi, artinya makanan
titik kritis, yang dikenal dengan HACCP (Hazard Analysis Critical, Control
pendekatan paling efektif dari segi biaya untuk menjamin keamanan makanan
atau dengan pengujian hasil akhir produk. HACCP juga merupakan jaminan
makanan kepada konsumen dalam hal ini adalah pasien. Tujuan dari
kualitasnya baik dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan serta pelayanan
Salah satu makanan yang diselenggarakan oleh Instalasi gizi RSUD Dr. H.
Moch. Ansari Saleh Banjarmasin adalah acar sayuran. Menu acar sayuran
diberikan kepasien dengan jenis makanan diet biasa untuk makanan makan
siang. Acar sayuran ini memiliki tingkat kerawanan terhadap bahaya yang tinggi.
Bahaya yang mungkin terjadi yaitu bahaya mikrobiologis, biologi, fisik, dan kimia.
Bahaya dapat timbul pada saat penerimaan hingga penyajian menu. Bahan-
bahan serta proses pengolahan yang digunkan pada menu tersebut rentan
terhadap bahaya, maka perlu dilakukan analisis dengan menggunakan sisten
HACCP.
Pendekatan HACCP ini akan membantu dalam perencanaan berbagai
kegiatan keamanan makanan dan pendidikan kesehatan yang memusatkan
perhatian pada berbagai bahaya yang berhubungan dengan jenis makanan
yang dikonsumsi dan makanan yang diolah dan disiapkan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan pengamatan
mengenai mutu keamanan pangan pada oseng tempe menggunakan
penerapan HACCP.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Produk
1. Kategori Produk : Sayuran
2. Nama Produk : Acar Sayur
3. Komposisi Produk
- Bahan : Kacang panjang, Ketimun, Wortel.
- Bumbu : Bawang putih, bawang merah, kemiri, laos, jahe, kunyit,
serai , gula pasir, garam, air.
- Alat : Keranjang, baskom stainless steel,baki stainless steel.
4. Kategori Proses : Permentasi
5. Struktur Fisik : Makanan basah
6. Cara Penyiapan & Penyajian :
Menggunakan piring saji keramik/sango, ompreng stainless steel dan
rantang plastik.
7. Tipe Kemasan :
Keramik/sango, melamin, stainless steel dan plastik pp (polypropylene).
8. Mutu Simpan & Kondisi Penyimpanan : Rentang waktu setelah makanan
matang sampai pemorsian ± 30 menit , sehingga tidak dilakukan
penyimpanan.
9. Target Konsumen : Pasien RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin.
10. Metode Distribusi : Makanan didistribusikan dengan sistem sentralisasi
menggunakan kereta makan(troli) yang dilakukan oleh distributor. Produk
dibagikan berdasarkan jumlah pasien diruangan, standar menu ditentukan
menurut jadwal menu yang ada. Waktu yang dibutuhkan antara pemorsian
sampai dengan produk dikonsumsi pasien adalah ± 60 menit. Pemorsian
disesuaikan dengan standar menu rumah sakit.
B. Penyusunan Bagan Alur Proses
Penerimaan
Penimbangan Penimbangan Penimbangan
Penimbangan
Pemotongan Pengupasan Pengupasan
bumbu
Pencucian dan pengupasan
Pencucian Pemotongan Pemotongan
bumbu
Penghalusan
Pencucian Pencucian
bumbu
Pemasakan
Pendinginan
Pemorsian
Pendistribusian
Tabel Identifikasi Bahaya dan Cara Pengolahannya pada Produk Acar sayur
Bahan Mentah/
N Bahaya Kategori
Ingredient/ Bahan Jenis Bahaya Cara Pencegahan Signifikasi
o B/F/K Resiko
Tambahan
Bakteri
B Merebus dengan air mendidih
Bacillus spp
Aspergillus niger,
Disimpan ditempat penyimpanan bahan makanan
B bacillus cerus, jamur
yang tempatnya kering
dan kapang
Bawang Putih M S
4
Tidak patah, dan Meminta bawang putih yang berkupas, segar, dan
F
berlubang bersih.
Aspergillus niger,
Disimpan ditempat penyimpanan bahan makanan
B bacillus cerus, jamur
yang tempatnya kering
dan kapang
Tidak patah, dan Meminta bawang merah yang berkupas, segar, dan S
5 Bawang Merah F M
berlubang bersih.
6 Laos M NS
K -
B jamur dan kapang Disimpan dalam tempat kering dan tidak lembab
7 Jahe M NS
F Bertunas, Kulit, tanah Pengupasan kulit, proses pencucian
K -
Jamur
B Disimpan dalam tempat kering dan tidak lembab
8 Serai M NS
F Kulit, tanah Pengupasan kulit, proses pencucian
K Residu pestisida
B Jamur Disimpan dalam tempat kering dan tidak lembab
Kunyit F Bertunas, Kulit, tanah Pengupasan kulit, proses pencucian M NS
9
K -
10 Kemiri M NS
Disimpan ditempat penyimpanan bahan makanan
B Jamur dan kapang
yang tempatnya kering
Keterangan :
H : High ( tinggi) M : Medium ( sedang ) L : Low (rendah)
S : Signifikan ( ada resiko) NS : Non Signifikan ( tidak ada resiko)
Analisa Resiko dan penilaiannya
Wortel
Tidak
D. Penentuan CCP
Penimbangan
Pengupasan CCP2
Penghalusan
Pencucian CCP2
bumbu
Pemasakan CCP1
Pemorsian
Pencucian CCP2
Pendistribusian
CCP/non
No Tahap Q1 Q2 Q3 Q4
CCP
1.
Penerimaan BM Y T Y Y Non CCP
Persiapan bahan
2.
(pencucian bumbu dan Y Y CCP
pemotongan sayuran )
3. Pemasakan (sayuran
Y Y CCP
dan bumbu )
4.
Pendinginan Y T T
5.
Pemorsian Y T Y
6.
Pendistribusian Y T T
F. Lembar Pengendalian Bahaya
Tabel Lembar Pengendalian Bahaya
JENIS PARAMETER CARA BATAS PROSEDUR TINDAKAN
PROSES VERIFIKASI DOKUMENTASI
BAHAYA CCP PENCEGAHAN KRITIS PEMANTAUAN KOREKSI
Pemasakan Biologi: Suhu dan Memilih bahan Suhu : 1000C Observasi pada Suhu dan Jika proses Pencatatan
Kontaminas waktu makanan dari Waktu : 20 saat waktu sesuai, pemasakan ketepatan suhu dan
i bakteri pengolahan tempat menit pemasakan meletakkan belum mencapai waktu pemasakan.
oleh petugas panci di atas suhu dan waktu
penyimpanan
produksi. meja yang ditentukan,
yang masih maka akan
bagus dimasak hingga
Pencucian benar-benar
bahan memenuhi
makanan syarat.
dengan air
mengalir
Kebersihan alat
dan tempat
serta
personal
higiene
Fisik: Higiene Menjaga higiene Tidak Pengecekan Tisu yang Jika tisu Pencatatan
keringat, sanitasi sanitasi alat ditemukan alat saji digunakanan tersebut basah ketepatan prosedur
debu pekerja dan (mencuci alat kotoran pada menggunakan tetap kering dan kotor pencucian serta
alat. sebelum dan alat dan tisu dan dan bersih. pertanda bahwa kebersihan alat,
sesudah bahan. kelengkapan Penggunaan alat masak dan kelengkapan
digunakan), Menggunakan APD yang APD masih kurang APD
pramumasak APD lengkap. digunakan oleh dipastikan bersih, maka
memakai APD pramumasak. lengkap. harus
lengkap. dibersihkan
kembali. Dan
jika APD belum
lengkap maka
akan diberi
peringatan
F: debu, Kebersihan troli Troli atau kereta Troli makanan Penyelia Troli harus Jika troli Pengecekkan dan
kotoran makanan makanan bersih dan memantau bersih dan makanan belum pencatatan
lain (dari dibersihkan setiap kering kegiatan kering bersih, makan pembersihan troli
troli) hari pembersihan harus segera
menggunakan troli makanan dibersihkan.
clorin. setiap hari.