DISUSUN OLEH
PO.62.31.3.15.092
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, saya
dapat menyelesaikan Laporan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) Menu
Daging Kare dan Tumis Kacang Panjang Di Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha
Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.
Dengan selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan. Untuk itu diucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Ibu Chandra Septia, M. SST selaku Kepala Instalasi Gizi di RSUD Ratu Zalecha
yang telah memberikan ijin untuk melakukan kegiatan SPMI di Instalasi Gizi dan
memberikan arahan.
2. Ibu Maulidah, SST selaku Pembimbing HACCP di RSUD Ratu Zalecha yang telah
memberikan banyak bimbingan dan arahan.
3. Ibu Munifa, SKM, MPH selaku Dosen Pembimbing PKL SPMI di RSUD Ratu
Zalecha yang telah memberikan bimbingan dan arahan.
4. Semua pihak yang telah membantu serta memberikan saran dan dukungan.
Semoga laporan yang ini dapat bermanfaat bagi Mahasiswa Jurusan Gizi, Institusi
Pendidikan serta Masyarakat Luas.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
B. Tujuan..................................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................... 3
A. HACCP................................................................................................................................... 3
B. Prinsip Dasar HACCP ............................................................................................................ 3
BAB III PENERAPAN HACCP ..................................................................................................... 4
A. Tim Penyelenggaraan Makanan ............................................................................................. 4
B. Tugas Tim Penyelenggaraan Makanan .................................................................................. 5
C. Langkah HACCP .................................................................................................................... 6
1. Tahap 1 : Indentifikasi Bahaya ......................................................................................... 12
2. Tahap 2 : Penetapan Critical Control Point ...................................................................... 17
3. Langkah 3 : Penetapan Batas Kritis.................................................................................. 18
4. Langkah 4 : Pemantauan Batas Kritis .............................................................................. 19
5. Langkah 5 : Tindakan Koreksi ......................................................................................... 19
6. Langkah 6 : Verifikasi ...................................................................................................... 19
7. Langkah 7 : dokumentasi ................................................................................................. 19
8. Worksheet Penerapan HACCP ......................................................................................... 20
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................................ 21
A. Kesimpulan........................................................................................................................... 21
B. Saran ..................................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan makanan terutama makanan khusus di rumah sakit harus optimal
dan sesuai dengan mutu pelayanan standar kesehatan serta indikasi penyakit pasien.
Penyelenggaraan makanan yang kurang memenuhi syarat kesehatan (tidak saniter dan
higienis) selain memperpanjang proses perawatan, juga dapat menyebabkan timbulnya
infeksi silang (cross infection) atau infeksi nosokomial (infeksi yang didapatkan di
rumah sakit), yang di antaranya dapat melalui makanan. Selain timbulnya infeksi
nosokomial, penyelenggaraan makanan di rumah sakit yang tidak memenuhi standar
kesehatan (tidak higienis) juga dapat menyebabkan keracunan makanan.
Penyelenggaraan makanan yang tidak saniter dan higienis akan menimbulkan
gangguan kesehatan pada passien yang sedang dirawat. Untuk itu diperlukan upaya
penyehatan atau pengendalian terhadap proses pengolahan makanan dengan
mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kuman pada makanan.
Faktor-faktor tersebut berasal dari proses penanganan makanan, lingkungan dan
orangnya sehingga makanan yang disajikan di rumah sakit tidak menjadi mata rantai
penularan penyakit. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan sistematis melalui
upaya pengidentifikasian bahaya (hazard) baik fisik, kimiawi dan mikrobiologis pada
proses pengolahan makanan dan melakukan pengendalian bahaya pada titik kritis
dikenal dengan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).
Dalam penyelenggaraan makanan di rumah sakit, HACCP adalah teknik yang
dianjurkan untuk penyehatan makanan karena HACCP merupakan pendekatan paling
efektif dari segi biaya untuk menjamin keamanan makanan di semua tahap
penyediaannya dibandingkan dengan pengawasan tradisional atau dengan pengujian
hasil akhir produk.
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
penyelenggaraan makanan menu Daging Bumbu Kare dan Tumis Kacang Panjang
di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Tim penyelenggaraan makanan di RSUD Ratu Zalecha
b. Mengetahui Kegiatan Tim penyelenggaraan makanan di RSUD Ratu Zalecha
c. Mengetahui deskripsi mengenai produk
d. Mengetahui target konsumen
e. Membuat diagram alir pembuatan produk
f. Membuat analisis bahaya dan cara pencegahan
g. Menetapkan CCP
h. Menetapkan Batas Kritis
i. Memantau kegiatan HACCP
j. Melakukan tindakan koreksi
k. Melakukan verifikasi
l. Melakukan dokumentasi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. HACCP
HACCP merupakan suatu sistem manajemen pengawasan dan pengendalian
keamanan pangan secara preventif yang bersifat ilmiah, rasional dan sistematis dengan
tujuan untuk mengidentifikasi, memonitor dan mengendalikan bahaya (hazard) mulai
dari bahan baku, selama proses produksi/pengolahan, manufakturing, penanganan dan
penggunaan bahan pangan untuk menjamin bahwa bahan pangan tersebut aman bila
dikonsumsi (Motarkemi Etal,1996; Stevenson, 1990).
Dengan demikian dalam sistem HACCP, bahan/materi yang dapat membahayakan
keselamatan manusia atau yang merugikan ataupun yang dapat menyebabkan produk
makanan menjadi tidak disukai; diidentifikasi dan diteliti dimana kemungkinan besar
terjadi kontaminasi/pencemaran atau kerusakan produk makanan mulai dari penyediaan
bahan baku, selama tahapan proses pengolahan bahan sampai distribusi dan
penggunaannya. Kunci utama HACCP adalah antisipasi bahaya dan identifikasi titik
kendali kritis.
B. Prinsip Dasar HACCP
Secara teoritis ada tujuh prinsip dasar penting dalam penerapan sistem HACCP pada
industri pangan seperti yang direkomendasikan baik oleh NACMCP (National Advisory
Committee on Microbilogical Criteria for Foods, 1992) dan CAC (Codex Alintarius
Commission, 1993). Ketujuh prinsip dasar penting HACCP yang merupakan dasar
filosofi HACCP tersebut adalah:
1. Analisis bahaya (Hazard Analysis) dan penetapan resiko beserta cara
pencegahannya.
2. Identifikasi dan penentuan titik kendali kritis (CCP) di dalam proses produksi.
3. Penetapan batas kritis (Critical Limits)
4. Penyusunan prosedur pemantauan dan persyaratan untuk memonitor CCP.
5. Menetapkan/menentukan tindakan koreksi yang harus dilakukan bila terjadi
penyimpangan (diviasi) pada batas kritisnya.
6. Melaksanakan prosedur verifikasi
7. Menetapkan prosedur pencatatan
3
BAB III
PENERAPAN HACCP
4
B. Tugas Tim Penyelenggaraan Makanan
1. Pemantau HACCP Penyelenggaraan Makanan Daging Bumbu Kare dan Tumis
Kacang Panjang.
Melakukan pemantauan kesesuaian menu makanan dengan standar resep dan cara
pengolahan makanan dengan standar operasional prosedur penyelenggaraan
makanan
2. Penerimaan Bahan Makanan
Melakukan penerimaan bahan makanan baik bahan basah maupun bahan kering,
melakukan pengecekan kesesuaian bahan makanan yang datang dengan spesifikasi
bahan makanan yang ada, melakukan penimbangan bahan makanan, melakukan
pencucian bahan makanan segar
3. Penyimpanan Bahan Makanan
a. Bahan Kering
Melakukan penyimpanan bahan makanan kering sesuai dengan tempat untuk
penyimpanan bahan makanan kering
b. Bahan Basah
Melakukan penyimpanan bahan makanan basah sesuai dengan tempat untuk
penyimpanan bahan makanan basah
4. Persiapan Bahan Makanan
Melakukan persiapan bahan makanan sesuai dengan siklus menu, melakukan
penimbangan bahan makanan, mencuci bahan makanan, dan memotong bahan
makanan
5. Pengolahan Makanan
a. Pengolahan Daging Bumbu Kare : Mengolah menu lauk hewani
b. Pengolahan Tumis Kacang Panjang : Mengolah menu sayuran
6. Penyajian Makanan
Melakukan penyajian makanan sesuai dengan siklus menu dan ruangan pasien,
menyajikan makanan di tempat yang sesuai dengan menu dan ruangan pasien
7. Distribusi Makanan
Melakukan pendistribusian makan sesuai dengan rruangan dan menu makanan
sesuai dengan pasien
5
C. Langkah HACCP
Deskripsi Produk
1. Nama Produk :
a. Daging Bumbu Kare
Nama Produk Daging Bumbu Kare
Komposisi Daging Sapi, Bumbu Kare
Pengemasan Dikemas diatas piring
Waktu Maksimal di Konsumsi 1 jam setelah disajikan
Cara produksi Mixing > stuffing > cooking > boling
Cara distribusi Dengan munggunakan troli makanan
Target Konsumen Pasien rumah sakit
6
4. Komposisi bahan makanan
Daging bumbu kare
1) Daging sapi
2) Bumbu kare
3) Bawang goreng
4) Kayu manis
5) Santan
6) Kecap
Tumis kacang panjang
1) Kacang panjang
2) Kol
3) Wortel
4) Bawang merah
5) Bawang putih
6) Jahe
5. Cara pengolahan
Daging bumbu kare
Pertama daging dipotong-potong keukuran sedang, kemudian di cuci
hingga bersih. Kemudian daging di campurkan dengan bumbu kare,
bawang goreng dan kayu manis lalu di rebus selama ± 1 1/2 jam
kemudian daging didinginkan dan di bekukan untuk di lanjutkan
pengolahanya esok hari, setelah dibekukan, pemasakan daging
dilanjutkan dengan mengelurkan daging dari freezer dan disesuaikan
dengan suhu ruang kemudian baru dilanjutkan dengan perebusan,
selagi direbus masukan santan dan kecap, rebus hingga matang,
kemudian sajikan.
Tumis kacang panjang
Pertama potong-potong semua sayuran, kemudian cuci hingga bersih
lalu tiriskan. Lalu lanjutkan dengan penumisan, panaskan wajan
kemudian masukan semua bumbu yang telah dihaluskan, kemudian
masukan semua sayuran kedalam wajan, tumis hingga matang.
Sajikan.
7
Penyusunan Diagram Alir Pembuatan Produk
Daging Bumbu Kare
Bawang Goreng
Direbus
Dicuci Ditiriska Dipotong Dicuci
n Kayu Manis
Di Cuci
Di dinginkan/
Frezzer
Air Dicairkan Suhu
Santan
Ruang
Kecap
Air
Air Direbus
8
Tumis Kacang Panjang
Kacang panjang
Air
Wortel Simpan
Dipotong Dicuci Dalam Bawang Merah
Kol
Frezzer
Cuci Bawang Putih
Air
Haluskan/Campur Jahe
Tumis
Taruh di wadah
piring
Sajikan Distribusi
9
Penyusunan Diagram Alir Pembuatan Produk
Daging Bumbu Kare
Bawang Goreng
Direbus
Dicuci Ditiriska Dipotong Dicuci
n Kayu Manis
Di Cuci
Di dinginkan/
Frezzer
Air Dicairkan Suhu
Santan
Ruang
Kecap
Air
Air Direbus
10
Tumis Kacang Panjang
Kacang panjang
Air
Wortel Simpan
Dipotong Dicuci Dalam Bawang Merah
Kol
Frezzer
Cuci Bawang Putih
Air
Haluskan/Campur Jahe
Tumis
Tercemar oleh permukaan/peralatan
Bahan baku yang mungkin tercemar
Taruh di wadah Bakteri tidak hidup
piring
Bakteri mati, sopra masih hidup
Tercemar oleh penjamah
Kemungkinan bakteri masih hidup
Sajikan Distribusi CCP Titik kendali kritis
S Spora bakteri
Tahapan proses aliran
Kemungkinan bakteri berkembang biak
Arah aliran
11
1. Tahap 1 : Indentifikasi Bahaya
1) Indentifikasi Bahaya
Daging Bumbu Kare
12
Tumis Kacang Panjang
13
2) Signifikasi Bahaya
Matrix Signifikasi Bahaya
14
Daftar Kategori Resiko Produk Pangan
Daftar tingkat keakutan bahaya dari bakteri patogen yang dapat menyebabkan keracunan
atau wabah penyakit
15
Daging Bumbu Kare
Bahan Bahaya
No Signifikasi
Mentah Resiko (R) Keakutan (K) RxK
1 Daging Sapi 1.000 1.000 1.000.000 Tinggi
2 Bumbu Kare Halus 10 10 100 Rendah
3 Bawang Goreng 10 10 100 Rendah
4 Kayu Manis 10 10 100 Rendah
5 Santan/Kelapa 1000 10 10000 Sedang
Parut
6 Kecap 10 10 100 Rendah
16
2. Tahap 2 : Penetapan Critical Control Point
CCP DESSISSION TREE BAHAN MENTAH
Tidak Ya CCP
Ya
Tidak Bukan CCP (CP
17
Penetapan CCP
Bahan Mentah
Bahan Q1 Q2 Kesimpulan
Daging Sapi Ya Ya Bukan CCP
Bumbu Kare Ya Ya Bukan CCP
Kayu Manis Ya Ya Bukan CCP
Kacang Panjang Ya Ya Bukan CCP
Kol Ya Ya Bukan CCP
Wortel Ya Ya Bukan CCP
Bawang Merah Ya Ya Bukan CCP
Bawang Putih Ya Ya Bukan CCP
Proses
Proses Q1 Q2 Q3 Kesimpulan
Mencuci Ya CCP
Memotong Tidak Ya Ya Bukan CCP
Pendinginan/Frezzer Tidak Tidak Bukan CCP
Merebus/Menumis Ya CCP
Pemorsian/Penyajian Tidak Tidak Bukan CCP
18
4. Langkah 4 : Pemantauan Batas Kritis
Kondisi/Konsekuensi Contoh
Perebusan Saat melakukan perebusan tidak
melakukan pengukuran suhu
Pencucian Pencucian bahan makanan sudah
menggunakan air mengalir, tetapi tetap
direndam dengan air yang sama.
6. Langkah 6 : Verifikasi
Tindakan verifikasi dilakukan secara terjadwal dengan pengambilan produk dan
bila ada komplain dari konsumen dilakukan evaluasi pada langkah-langkah produk
tersebut.
7. Langkah 7 : dokumentasi
19
8. Worksheet Penerapan HACCP
CCP Bahaya PARAMETER Batas Kritis Pemantauan Tindakan Verifikasi Dokumentasi
CCP Koreksi
Perebusan Biologi E.Coli 106 Suhu Melakukan Meningkatkan Tindakan
perebusan pengukuran suhu suhu perebusan verifikasi
1300C air dengan dilakukan secara
termometer terjadwal dengan
pengambilan
produk dan bila
ada komplain
dari konsumen
dilkakukan
evaluasi pada
langkah-langkah
tersebut
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada proses penerapan pembuatan menu makanan siklus hari ke 9 yaitu daging bumbu
kare dan tumis kacang panjang di Instalasi Gizi RSUD Ratu Zalecha Martapura terdapat
beberapa bahaya yang mungkin terjadi di beberapa tahapan proses produksinya. Dari
hasil analisi bahaya berdasarkan pengamatan di lapangan, tahapan-tahapan yang
termasuk CCP dalam pembuatan Daging bumbu kare adalah pencucian, pemotongan,
perebusan, pencampuran dan penyimpanan. Sedangkan pada tumis kacang panjang
adalah pemotongan, pencucian, penumisan, penyimpanan. Hal ini dapat dicegah dengan
memperhatikan indikator keamanan pangan dan proses yang sesuai dengan hygiene dan
sanitasi yang baik.
B. Saran
1. Memperhatikan segi hygienitas pada setiap proses produksi, mulai dari penerimaan
hingga distribusi dan makanan dikonsumsi, misalnya dengan selalu
mempergunakan sarung tangan saat menjamah makanan saat proses
pemorsian/penyajian makanan.
2. Dalam proses pemasakan sebaiknya diperhatikan waktu dan suhu yang sesuai
dengan proses pemasakan untuk mengeliminasi bahaya seperi bakteri yang
mungkin dapat bertahan dan tumbuh.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
LAMPIRAN
Gambar 1. 3 proses pemasakan sayuran Gambar 1. 4 Daging bumbu kare dan Tumis Kacang Panjang
23