PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dapat mengimbangi kemajuan yang pesat dalam industri pangan, dan tidak
tradisional yang selama ini dilakukan dapat dianggap telah gagal untuk
keamanan pangan.
Sistem ini mencoba untuk mengidentifikasi berbagai bahaya yang
bagi industri pangan, bagaimana cara berproduksi pangan yang baik. GMP
1
merupakan prasyarat utama sebelum suatu industri pangan dapat
Point)
HACCP berfungsi dengan baik dan efektif, perlu diawali dengan
Prosedure) adalah : GMP secara luas terfokus dan pada aspek operasi
2
atau kotornya pemrosesan bahan, tetapi untuk menghilangkan kontaminan
kontaminasi silang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui penilaian GMP, Hygene sanitasi, HACCP, modifikasi
Practices)
b. Mampu melakukan penilaian Hygiene Sanitasi
c. Mampu melakukan penilaian HACCP (Hazard Analysis and
RSUD 45 Kuningan
3
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI
A. Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kabupaten Kuningan adalah salah satu
kesehatan yang bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan Wakil Bupati
Kuningan.
Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 12 Tahun 2008
dan Peraturan Bupati Kuningan Nomor 50 Tahun 2008, bahwa Rumah Sakit
upaya rujukan.
B. Pelayanan RSUD 45 Kuningan
RSUD 45 Kuningan memiliki beberapa ruang perawatan, yang terdiri
dari ruang perawatan Aster (VIP), Anggrek (Ruang Anak), Mawar (Ruang
Bedah I dan II), Bougenville (Ruang Bedah III), Cempaka (Ruang Penyakit
Dalam I, II, dan III), Cendana (Ruang Penyakit Dalam), Dahlia (Ruang
4
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian GMP
bermutu baik.
5
3. Manfaat Penilaian GMP
a. Hygiene
(Depkes 2004).
6
3) Perawatan hidung
4) Perawatan telinga
5) Perawatan kuku tangan dan kuku kaki
6) Perawatan genetalia
7) Perawatan kulit seluruh tubuh
8) Kebiasaan buang air besar di jamban
9) Kebiasaan minum air yang sudah di masak
1) Hygiene perorangan
b. Sanitasi
7
( Dr.Azrul Azwar, MPH, 2009).
8
2) Mencegah timbulnya bau tidak sedap
3) Menghindari pencemaran
tetap sehat.
c. Menghindari pencemaran.
9
7. Pengertian HACCP
bagi konsumen
10
(preventive) yang dianggap dapat memberikan jaminan dalam
11
BAB IV
Tabel 4.1 Formulir Uji Kelayakan Fisik Untuk Hygene Sanitasi Makanan
Institusi
No Uraian Bobot X
Lokasi, Bangunan, Fasilitas
1. Halaman bersih, rapi, kering dan berjarak sedikitnya 500
sember pencemaran
2. Konstruksi bangunan kuat, aman terpelihara, bersih, dan
sisa
3. Lantai rapat air, kering, terpelihara dan mudah dibersihkan 1 1
4. Dinding, langit – langit dan perlengkapannya dibuat
1 1
dengan baik, terpelihara dan bebas dari debu
5. Bagian dinding yang kena percikan air dilapisi bahan
1 1
kedap air setinggi 2 meter
6. Pintu dan jendela dibuat dengan baik dan kuat. Pintu 1 1
12
Pencahayaan
7. Pencahayaan sesuai kebutuhan dan tidak menimbulkan
kerjanya
Penghawaan
8. Ruangan kerja maupun peralatan dilengkapi ventilasi yang
1 1
baik sehingga diperoleh kenyamanan sirkulasi udara
Air Bersih
9. Sumber air bersih yang aman, jumlahnya cukup dan air
8 8
bertekanan
Air Kotor
10. Pembuangan air kotor dari dapur, kamar mandi, WC, dan
1 1
air hujan lancar dan sekitarnya kering
Fasilitas Cuci Tangan Dan Toilet
11. Jumlah cukup, nyaman dipakai dan mudah dibersihkan 3 3
Pembuangan Sampah
12. Tersedia bak / tong sampah yang cukup untuk menampung
mencuci pakaian
14. Keadaan ruangan bersih dari barang yang tidak berguna.
Karyawan
15. Semua karyawan yang bekerja bebas dari penyakit infeksi, 5 5
13
penyakit kulit, bisul, luka terbuka, dan infeksi saluran
Perlindungan Makanan
20. Penanganan makanan yang berpotensi bahaya pada suhu,
dimasak (thawing)
21. Penanganan masakan yang potensial berbahaya karena
4 4
tidak ditutup atau disajikan ulang
Peralatan Makan Dan Masak
22. Perlindungan terhadap peralatan makan dan masak dalam
pemeliharaanya
23. Alat makan dan masak yang sekali pakai tidak dipakai
2 2
ulang
24. Proses pencucian melalui tahapan mulai dari pembersihan
3 3
sisa makanan, perendaman, pencucian dan pembilasan
14
25. Bahan racun / pestisida disimpan tersendiri di tempat yang
untuk digunakan
26. Perlindungan terhadap serangga, tikus, hewan peliharaan
4 3
dan hewan pengganggu lainnya
JUMLAH
65 64
15
38 Alat pembuangan asap dilengkapi filter 1 1
39 Dilengkapi dengan saluran air panas untuk pencucian 2 2
40 Lemari pendingin dapat mencapai suhu -10°C 4 4
JUMLAH 92 91
Khusus Golongan C
41 Ventilasi dilengkapi alat pengatur suhu 1 1
42 Air kran bertekanan 15 psi (1.2kg/cm )2
2 1
43 Lemari penyimpanan dingin tersedia untuk tiap jenis
4 4
bahan dengan suhu yang sesuai kebutuhan
44 Rak pembawa makanan & alat dilengkapi dengan roda
1 1
penggerak
JUMLAH 100 98
Keterangan :
Hasil :
- Dari hasil analisa GMP dan Hygene Sanitasi bagian Lokasi, Bangunan,
syarat.
memenuhi syarat
memenuhi syarat
16
- Untuk golongan B mendapatkan nilai 91 dari 92 artinya 98,9% memenuhi
syarat
syarat
1. Tim HACCP
a. Ketua : Maman Surahman
b. Sekretaris : Yoninda Wulansari
c. Anggota :
1) Andarudin
2) Ika Anggraeni
3) Mia Soraya Nurfauziyah R
4) Pika Fauziah
2. Definisi HACCP dan CCP pada hidangan Ayam Fillet Asam Manis
Hazard Analisis Critical Control Point pada hidangan Ayam Fillet
pemorsian Ayam Fillet Asam Manis yang siap disajikan dalam keadaan
17
Ayam Fillet Asam Manis adalah salah satu hidangan yang ada di
6 Gula Putih 20 gr
7 Minyak 50 ml
yang ditimbulkan oleh bahan mentah Ayam Fillet Asam Manis baik
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini :
Ingridient
18
Daging Ayam Biologis (B) Bakteri E-coli, Dimasak sampai
salmonella matang
Kimia (K) Antibiotik
Fisik (F) Adanya kotoran, Cuci bersih dengan
Bulu air mengalir
Gula Pasir Kimia (K) Pewarna Penyortiran
Minyak Kimia (K) Pengawet dan -
Pewarna
Garam Kimia (K) Toksin Alami -
(Sianida), Alergen,
pestisida
akan ditimbulkan oleh bahan mentah Ayam Fillet Asam Manis sehingga
terjadi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini
19
Table 4. :Analisis resiko bahaya pada bahan
Garam
Gula pasir
Tuang di wadah Dimasak hingga
stainless mendidih Saus del monte
Merica
BahanMentah/Tahapan Bahaya
P1 P2 P3 P4 P5 P6 Kesimpulan
Proses Potensial
Pemesanan BM
Daging ayam B, F, K Y Y Y Y Y Y CCP
Minyak B, F, K Y Y Y Y Y Y CCP
Garam B, F, K Y Y Y Y Y Y CCP
Gula Pasir B, F, K Y Y Y Y Y Y CCP
Bawang Bombay B, F, K T Bukan CCP
Bawang Putih B, F, K T Bukan CCP
Saus tomat del monte B, F, K T Bukan CCP
Penerimaan
Daging Ayam B, F, K Y Y Y Y Y Y CCP
Minyak B, F, K Y Y Y Y Y Y CCP
Garam B, F, K Y Y Y T CCP
Gula Pasir B, F, K Y Y Y T CCP
Bawang Bombay B, F, K T Bukan CCP
Bawang Putih B, F, K T Bukan CCP
Saus tomat del monte B, F, K T Bukan CCP
Penyortiran
Saus Tomat del monte B, F, K T Bukan CCP
Bawang Bombay B, F, K Y Y Y Y Y Y CCP
Bawang Putih B, F, K T CCP
Gula pasir B, F, K T CCP
Pencucian
Daging Ayam B, F, K Y Y Y Y Y Y CCP
Bawang Bombay B, F, K Y Y Y T CCP
Bawang Putih B, F, K Y Y Y T CCP
Pengolahan B, F, K Y T Bukan CCP
Pemorsian B, F, K T Bukan CCP
Distribusi B, F, K Y T CCP
Keterangan :
P1 : Apakah bahan mentah mengandung bahaya sampai pada tingkat yang berbahaya
P2 : Apakah pengolahan / penangan selanjutnya (termasuk cara penggunaan oleh
yang aman?
P3 : Apakah formulasi / komposisi atau struktur produk antara atau produk akhir
penting untuk mencegah meningkatnya bahaya sampai pada tingkat yang tidak
1
dapat diterima
P4 : Mungkinkah kontaminasi ulang terjadi? Mungkinkah bahaya akan meningkat
P5 : Apakah pengolahan / penanganan (termasuk penggunaan oleh konsumen) dapat
menghilangkan bahaya
P6 : Apakah tahap proses ditujukan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya
Makanan yang dibuat dan disajikan layak untuk dikonsumsi dan aman bagi kehatan
2
9. HACCP Plan Matrix
Tabel 3.4 : Matrik Penerapan HACCP Pada Ayam FIlet Asam Manis
Bahan Bahaya CCP Cara Batas Kritis Prosedur Tindakan Catatan Prosedur
Proses
Pemesanan
Daging Ayam B,F,K
Pemesnan
Minyak B,F,K Pemesanan Perhitungan Observasi Tindakan Cek kembali
Garam B,F,K BM Sesuai Daftar
Gula Pasir B,F,K Oleh pihak jumlah dan dafar belanja pesan kembali daftar
Menu dan belanja BM
Bawang Bombay B,F,K
manajemen menu BM BM belanja BM
Bawang Putih B,F,K
jumlah orang
Saus Del Monte B,F,K
Penerimaan
Daging Ayam B,F,K Penerimaan Terima Bahan Ketelitian Observasi Teliti Kembali Data tentang Mencek BM
Garam B,F,K Oleh pihak sesuai dengan dalam BM sesuai spesifikasi yang
Gula Pasir B,F,K
Bawang Bombay B,F,K gudang spesifikasinya mensortir BM BM digunakan
Bawang Putih B,F,K
1
Saus Del Monte B,F,K
sesuai dengan dengan
Penyortiran
spesifikasinya spesifikasinya
Daging Ayam B,F,K Ketelitian
Sortir BM
Observasi
Bawang Bombay B,F,K dalam
sesuai Mencek BM
Bawang Putih B,F,K BM sesuai Data tentang
Saus Del Monte B,F,K mensortir BM
Penyortiran spesifikasinya Sortir kembali yang
dengan spesifikasi
sesuai dengan
dan digunakan
spesifikasinya
spesifikasinya
kebersihannya
Pencucian
Daging Ayam B,F,K Pembersihan Cuci dengan Pencucian Observasi TK
Bawang Bombay B,F,K Pencucian Air yang
Bawang Putih B,F,K BM dari air mengalir dengan air kebersihan Data BM
Saus Del Monte B,F,K kembali digunakan
kotoran dan bersih mengalir BM
Alat
Alat Observasi TK TK
Pemotongan Pembersihan Pembersihan pembersih
Pemotongan B,F,K pemotong kebersihan kebersihan
Ayam alat pemotong kembali dan
dan penjamah alat alat
penjamah
Pemasakkan B,F,K Pemasakan di Masak sampai Tingkat Observasi TK Pemasakan Data waktu Waktu suhu
2
kebersihan
matang
alat dan
dengan waktu pematangan dan tingkat dan tingkat
kompor waktu serta kembali
dan suhu yang dan waktu kematangan kematangan
suhu yang
tepat
digunakan
Observasi TK
Alat
Pembersihan kebersihan Cek kembali
Kebersihan Alat pemorsi Pembersihan pembersih
Pemorsian B,F,K alat untuk alat dan suhu pembersihan
makanan dan penjamah kembali dan
memorsi yang alat
penjamah
digunakan
Penyimpanan Waktu Mengecek
3
10. Standar Operating Procedure
Judul : Hazard Analisis Critical Control Point (HACCP) pada Ayam Fillet asam
manis
1 UU No. 7 tahun 1996 tentang Keamanan Pangan
2 Permenkes 1096/Menkes/PER/VI/2011 tentang
DASAR HUKUM
Hygene sanitasi makanan
Ayam Fillet saus asam manis merupakan salah satu
manis
0
Penerimaan bahan makanan sesuai dengan
2. Proses Penyimpanan
3. Proses Persiapan
4. Proses Pengolahan
makanan.
kontaminasi
6. Proses Pendistribusian
1
Halaman RSUD 45 Kuningan rapi, bersih dan kering, jarak bangunan
langit baik dan terbebas dari debu, bagian dinding yang terkena percikan
air atau minyak sudah dilapisi bahan kedap air setinggi 1,5 meter.
- Menghindari pencemaran.
2. Pencahayaan
dan ruang penyajian dalam keadaan bersih. Selain itu untuk menjamin
penyimpanan makanan.
a. letak
2
Lampu yang dipasang di atas area prosesing tidak merubah warna
b. kondisi
screen sehingga masih perlu ditambahkan lagi aman bila jatuh dan bebas
serangga.
3. Penghawaan
a. kondisi
dibersihkan.
b. bahan
Dapat menghilangkan kondesat uap asap, bau, debu dan panas, mudah
(exhaust fan).
4. Air bersih
Air bersih yang digunakan menggunakan air sumur pompa listrik, akan
tetapi belum pernah air di periksa secara bakteriologi, jadi belum terjamin
keamanannya
5. Air Kotor
3
Pembuangan air limbah pada proses pengolahan makan sangatlah penting
beratkan pada sanitasi lingkungan yang berlaku, SPAL sudah tertutup dan
7. Pembuangan sampah
secara keseluruhan. Dapur yang bersih dan dipelihara dengan baik akan
kerja. Dapur seperti itu juga dapat menimbulkan citra (image) yang baik
4
menciptakan dapur yang saniter adalah konstruksi dapur dan tata letak
(layout)
9. Karyawan
mencemari bahan pangan atau pangan tersebut, baik berupa cemaran fisik,
kimia maupun biologis. Oleh karena itu, kebersihan karyawan dan higiene
karyawan merupakan salah satu hal yang penting yang harus diperhatikan
penggunaan celemek, nurse cap, sarung tangan yang digunakan setiap hari
ketika persiapan dan pengolahan makanan dan diganti setiap hari hal ini
5
Semua jenis bahan makanan perlu mendapat perhatian secara fisik
membusuk atau rusak seperti daging, ikan, susu, telor, makanan dalam
yang berkualitas baik dan tidak menggunakan bahan makanan yang tidak
6
dan bahan makanan yang akan diolah begitu juga peruntuk peralatan
sayur dll
a. Penerapan HACCP
di RSUD 45 Kuningan yaitu mengenai Ayam Fillet saus asam manis yang
merupakan salah satu menu yang disajikan dalam setiap siklus ke-3 pada
waktu makan sore. Pembuatan Ayam Fillet saus asam manis ini terdiri dari
mikrobiologi, dan kimia. Analisis bahaya pada Ayam Fillet saus asam
1. Pemesanan
makanan yang akan di beli untuk kebutuhan hari ini sesuai dengan
jumlah konsumen serta sesuai dengan menu yang sudah ada pada hari
itu.
7
Bahan makanan yang akan dipesan harus sesuai dengan
a. Daging ayam
b. Minyak
- Warnanya merta
2. Penerimaan
ditentukan.
8
yang telah ditetapkan. Keadaan bahan makanan dari Ayam fillet saus
asam manis ini terdiri dari bahan baku yaitu daging ayam fillet, minyak
bahan untuk pembuatan Ayam fillet saus asam manis sudah sesuai
3. Persiapan (Pencucian)
dapat mengurangi bahaya yang ada. Pada tahap ini daging ayam dicuci
untuk daging ayam dicuci di air yang mengalir sebelum direbus untuk
4. Pengolahan ( Pemasakan)
clemek, tutup kepala, sarung tangan dan memakai masker pada saat
pengolahan.
9
Proses pengolahan merupakan CCP 1 karena pada proses ini
5. Pemorsian
ini yaitu biasanya untuk konsumen pada siklus ke-3 sedangkan untuk
6. Pendistribusian
ada pada mulut saat para penyaji sedang berbicara. Ayam fillet saus
Dari semua uraian diatas, tingkat resiko produk Ayam fillet saus
10
pasien rawat inap di kelas I, II, III, sehingga fasilitas kesehatan perlu
11
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Hasil HACCP Analisis bahaya pada Ayam Fillet saus asam manis
Hasil analisa modifikasi resep dari segi cita rasa, zat gizi dan efesiensi
biaya baso ayam asam manis lebih unggul dibandingkan resep awal yaitu
makanan pasien.
4.2 Saran
tingkatkan.
sebagai salah satu menu pasien khususnya dengan diet jantung dan hati
12
3. Penelitian tentang hubungan ketepatan penyajian makanan dengan sisa
makanan harus lebih bisa di kembangkan kembali dengan memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhinya, agar data lebih akurat dan hasil
penelitian terdapat hubungan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta
Depkes RI. 2004. Hygiene santiasi makanan dan minuman. Jakarta : Ditjen PPM
dan PL
Fathonah, Siti. 2005. Hygiene dan Sanitasi Makanan. Unnes press. Semarang.
14