HACCP
Sumatera Utara
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:
Revisi:
Sup Oyong Wortel
ORGANISASI Halaman 1 dari 1
RSUP. Haji Adam Malik STRUKTUR ORGANISASI
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:
Revisi:
Sup Oyong Wortel
ORGANISASI Halaman 1 dari 1
RSUP. Haji Adam Malik PROFIL RUMAH SAKIT
RSUP. Haji Adam Malik Medan adalah rumah sakit negeri kelas A dan sudah
terakreditasi sebagai rumah sakit paripurna atau setara dengan bintang lima. Rumah sakit ini
memiliki luas tanah sebesar 110.000 m2 dan luas bangunan sebesar 47.819 m2. RSUP. Haji
Adam Malik Medan memiliki 633 tempat tidur inap, dengan 210 dokter, dan 1.234 tenaga
pendukung lainnya baik tenaga kesehatan maupun non kesehatan.
Dengan kategori rumah sakit tipe A dan telah terakreditasi sebagai rumah sakit paripurna,
RSUP. Haji Adam Malik Medan dinyatakan sudah memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) yang jelas, Good Manufacturing Practice (GMP) yang baik dan mutu pelayanan kesehatan
yang bagus. Selain itu, RSUP. Haji Adam Malik Medan mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah ditetapkan sebagai rujukan tertinggi
atau disebut pula sebagai rumah sakit pusat.
Sup oyong wortel merupakan salah satu menu makanan yang disediakan dari rumah sakit
dalam memenuhi kebutuhan gizi pasien selama menginap di rumah sakit.
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:
Revisi:
Sup Oyong Wortel
ORGANISASI Halaman 1 dari 1
RSUP. Haji Adam Malik TIM HACCP
Instalasi Gizi RSUP. Haji Adam Malik memproduksi menu sup oyong wortel yang
disajikan untuk pasien rawat inap sebagai salah satu upaya memenuhi kecukupan gizi. Sup
oyong wortel disajikan di dalam mangkuk ukuran kecil sebagai sayur bersama dengan nasi dan
lauk sebagai satu paket makan besar, sup oyong wortel tersebut memiliki spesifikasi sebagai
berikut :
2. Komposisi produk
Oyong, Wortel, Bihun, Bawang putih, Garam, Merica, dan Minyak Goreng
4. Tipe pengemasan
Sup oyong wortel diletakkan di dalam mangkuk kecil dan ditutup dengan plastik wrap.
6. Sasaran konsumen
Pasien rawat inap kelas II dan III di RSUP. Haji Adam Malik
7. Metode distribuasi
Produk didistribusikan secara desentralisasi menggunakan troli makanan dari dapur ke
ruang rawat inap pasien. Sebelum disajikan sup oyong wortel diletakkan di wadah besar
dan dipanaskan kembali di pantry, kemudian disajikan ke dalam mangkuk kecil dan
diantar dari pantry ke ruang rawat inap.
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:
Revisi:
Sup Oyong Wortel
Halaman 1 dari 1
PERSYARATAN DASAR
RSUP. Haji Adam Malik
GMP dalam setiap tahapan produksi dan sanitasi dalam pabrik menjadi tanggung jawab
manajer QC dan dituangkan dalam dokumen GMP rumah sakit.
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:
Revisi:
Sup Oyong Wortel
Halaman 1 dari 1
DIAGRAM ALIR PRODUK
RSUP. Haji Adam Malik
Penghalusan bumbu
(food processor)
Pemasakan
Penumisan bumbu
0
(T=194 F,t=10 menit)
Holding panas
(T=1350 F)
Penyajian
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:
Revisi:
Sup Oyong Wortel
Halaman 1 dari 3
TABEL ANALISA BAHAYA
RSUP. Haji Adam Malik
No. Tahap Potensi Bahaya Penyebab Bahaya Keakutan Risiko Signifikansi Tindakan Pencegahan
Kolom Risk dan Sev L= Low (Rendah) M=Moderate (Sedang) H= High (Tinggi)
Kolom Sig S= Significant (Signifikan) US= Unsignificant (Tidak Signifikan)
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:
Revisi:
Sup Oyong Wortel
TABEL PEMERIKSAAN Halaman 1 dari 1
RSUP. Haji Adam Malik ANALISA BAHAYA
No Tahapan Proses P1 P2 P3 P4 CCP atau Bukan CCP
1. Penerimaan Bahan
Sayuran Ya Ya - CCP
Bumbu Ya Ya CCP
Rumah sakit menjamin bahwa semua petunjuk, standar, panduan pemakaian dan data
rujukan dibuat selalu mutakhir, terpelihara dan terdokumentasi untuk identifikasi, pengumpulan,
pengarsipan, penyimpanan dan pemusnahan. Semua dokumen dikendalikan dengan pemberian
nomor dokumen, status revisi, tanda tangan pengesahan dan nomor halaman pada setiap HACCP
Plan. Sistem penyimpanan catatan ini menjadi tanggungjawab Manajer QA selaku sekretaris
TIM HACCP.
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:
Revisi:
Sup Oyong Wortel
Halaman 1 dari 2
PROSEDUR VERIFIKASI
RSUP. Haji Adam Malik
Penyusunan prosedur verifikasi yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit bertujuan untuk
menjamin berjalan lancar dan efektifnya rencana HACCP. Dengan adanya prosedur verifikasi,
pihak Rumah Sakit dapat menjamin bahwa rencana HACCP telah diterapkan dalam kegiatan
operasional sehari-hari di instalasi gizi sehingga produk atau makanan yang dihasilkan
berkualitas dan aman. Implementasi prosedur verifikasi ini menjadi tanggung jawab Ketua atau
Koordinator Tim HACCP.
Kegiatan yang tercakup dalam prosedur verifikasi ini terdiri atas:
1. Validasi HACCP Plan atau RJKM
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa Rencana HACCP telah benar
sebelum diimplementasikan. Hal tersebut dilakukan perusahaan dengan cara antara lain:
Melakukan konfirmasi bahwa: (1). Semua bahaya telah diidentifikasi, (2). Tindakan
koreksi teiah disiapkan untuk setiap bahaya, (3). Batas kritis telah mencukupi untuk
menghilangkan bahaya, dan (4). Semua prosedur monitoring dan peralatan yang
digunakan telah mencukupi dan terkalibrasi.
Melakukan pengawasan independen terhadap pemasok untuk menjmin bahwa bahan baku
yang dipasok telah memenuhi standar.
3. Pemeriksaan Produk
Dilakukan pemeroksaan produk secara berkala terhadap bahan baku, produk dalam
proses dan produk akhir. Dalam pengujian ini .dapat pula dikonfirmasi bahwa batas kritis
yang telah ditetapkan pada kenyataannya memang dapat mengandalikan bahaya. Verifikasi
terhadap produk akhir harus dapat memperlihatkan bahwa produk teiah memenuhi
persyaratan pelanggan dan/ atau parameter keamanan pangan. Hal ini termasuk pengujian
produk terhadap mikroorganisme, residu kimia, kontaminasi fisik, berat, ukuran,
penampakan, pH, suhu, kadar air, berat tuntas, rasa dan tekstur.
4. Audit
Audit terhadap semua elemen HACCP dalam HACCP Plan dilakukan baik secara
internal maupun ekstemal dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 2 kali setahun. Audit ini
dilakukan oleh auditor audit internal yang telah terlatih
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:
Revisi:
Sup Oyong Wortel
Halaman 1 dari 2
PROSEDUR RECALL
RSUP. Haji Adam Malik
Penarikan produk (produk recall) merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Rumah
Sakit apabila terdapat makanan yang terbukti tidak aman, rusak, dan lain sebagainya, untuk
menjaga kualitas pelayanan kesehatan dan juga kepuasan dari pasien Rumah Sakit. Informasi
yang menjadi alasan untuk melakukan penarikan produk terutama adalah keluhan atau komplain
dari pelanggan, dan adanya kesalahan bahan baku atau dalam proses produksi.
Produk yang telah ditarik selanjutnya dikumpulkan pada tempat yang terpisah yang
telah ditentukan. Informasi dan data penarikan produk akan didokumentasikan dan
ditindaklanjuti.
Tindak lanjut yang dilakukan dengan adanya penarikan produk antara lain dapat berupa:
1. Penghentian proses produksi sampai diperoleh hasil perbaikan yang memenuhi persyaratan
konsumen
2. Menyelidiki penyebab masalah dan menyusun tindakan koreksi agar tidak terulang
kembali
3. Penanganan terhadap produk yang ditarik
Pelaksanaan penarikan produk ini dilakukan di bawah tanggung jawab Plant Manager.
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:
Revisi:
Sup Oyong Wortel
PROSEDUR PENGADUAN/ Halaman 1 dari 2
RSUP. Haji Adam Malik KELUHAN KONSUMEN
Apabila terdapat keluhan dari konsumen/pasien baik yang disampaikan lisan maupun
tertulis akan ditangani dengan baik. Keluhan yang disampaikan oleh konsumen/pasien dapat
berkaitan dengan kualitas produk (makanan), proses produksinya, maupun kualitas pelayanan
kepada konsumen. Penanganan keluhan dari konsumen atau pasien menjadi tanggung jawab dari
Tim QA.
Setiap keluhan akan dicatat yaitu tanggal keluhan tersebut disampaikan, identitas
pelapor, isi dari keluhan, penerima keluhan, serta penanganan yang dilakukan untuk mengatasi
keluhan tersebut. Apabila keluhan berhubungan dengan kualitas produk maka apabila
memungkinkan pelapor dapat menyertakan sampel produk atau makanan yang dikeluhkan.
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:
Revisi:
Sup Oyong Wortel
PERUBAHAN/REVISI/ Halaman 1 dari 1
RSUP. Haji Adam Malik AMANDEMEN DOKUMEN
Rumah Sakit menjamin bahwa semua dokumen dan juga semua data yang terkait
dengan Rencana HACCP telah memiliki identitas, ditinjau dan disahkan untuk menjamin
kemutahirannya. Setiap perubahan terhadap dokumen perlu melalui tahap pemerikasaan dan
persetujuan oleh manajemen atau wakil dari manajemen yang telah ditunjuk, kemudian
dilaporkan kepada tim HACCP untuk selanjutnya didokumentasikan. Kegiatan
perubahan/revisi/amandemen dokumen ini menjadi tanggung jawab dari manajer QA selaku
perwakilan dari Tim HACCP.