PT Aerofood Indonesia Group atau yang dikenal dengan nama Aerofood ACS
(Aerowisata Catering Service) merupakan perusahaan penyedia jasa katering penerbangan yang
telah berkiprah selama kurang lebih 40 tahun di penerbangan Garuda Indonesia. Aerofoood ACS
selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam menyajikan layanan premium melalui produk
makanan dan minuman yang terbaik di kelasnya. Aerofood ACS memiliki kantor cabang yang
tersebar di wilayah Jakarta, Denpasar, Surabaya, Medan, Balikpapan, Yogyakarta, Bandung dan
Lombok. Dalam menjalankan usahanya, Aerofood ACS mempekerjakan sekitar 5.500 ahli
profesi yang terbaik di bidangnya dan melayani lebih dari 40 penerbangan komersil baik
domestik maupun mancanegara.
PT Aerofood ACS yang satu ini merupakan Inflight kitchen Aerofood ACS yang berada
di area Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Perusahaan ini berdiri di atas
lahan seluas 12.000 m2 dengan bangunan seluas 6.750 m2 yang terdiri dari tiga lantai dengan
kapasitas produksi 22.000 meals per hari. Perusahaan ini beralamatkan di Ngurah Rai
Internasional Airport, PO BOX 1162 Tuban Denpasar 80362, Indonesia. Perusahaan ini
menggunakan metode FIFO (First In First Out) yang artinya dimana barang yang pertama kali
masuk adalah yang keluar pertama kali. Aerofood ACS telah memenuhi standar food safety
sesuai Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP). Perusahaan ini memiliki 5 tahapan
CCP, diantaranya :
a. CCP 1 (Penerimaan Bahan)
1. Persyaratan penerimaan barang.
2. Jadwal penerimaan barang.
Jenis barang Waktu
Sayur mayur dan buah- buahan segar 08.00-11.00
Produk dingin dan beku (Chilled & Frozen) 11.00-14.00
Barang lainnya 14.00-16.00
3. Petugas pengantar barang wajib menggunakan uniform/seragam kerja yang rapi dan
bersih, menggunakan penutup rambut (hairnet dan sepatu pengaman).
4. Kendaraan pengangkut barang dalam kondisi bersih, menggunakan alas pallet plastic dan
box tertutup beku.
5. Penerimaan barang di CCP 1 akan di simpan di dry store seperti bahan-bahan kering
namun tidak semua barang penerimaan di CCP 1 tidak dimasukkan di dry store karena
ada barang yg harus masuk OPRP seperti bahan makanan kaleng dan yg berkemasan,
dilakukan pengecekan untuk melihat kondisi barang terhindar dari kemasan rusak seperti
penyok. Agar makanan aman dikonsumsi terdapat dua sistem di dry store yaitu HCCP
dengan batas kritis 5oC barang yang disimpan seperti susu dan yoghurt dan OPRP (bukan
CCP) dengan batas kritis 15-21oC. Apabila barang kurang atau melebihi batas kritis maka
barang akan dikembalikan ke distributor. Barang yang ditolak di CCP 1 kemudian akan
diganti dengan barang baru oleh distributor kemudian barang yang baru akan dilakukan
pengecekan kembali.
6. Suhu dalam box kendaraan pengangkut dan barang-barang produk dingin dan beku.
Jenis produk Boks kendaraan Suhu produk
Produk dingin Maksimum 5oC Maksimum 5oC
Produk beku Maksimum -18oC Maksimum -18oC
e. CCP 5 (Pemorsian)
Untuk pemorsian suhu rungan dalam tahapan permorsian berkisar 18-19oC. buah yang
sudah dipotong dan diporsikan tidak boleh lebih dari 15oC. dan untuk suhu makanan 15oC.
setelah pemorsian dilakukan pengiriman pesawat. Dan penambahan dry ice apabila suhu
tidak memenuhi standar yaitu 5oC. setelah makanan di tray set up dilakukan pemorsian
kembali kemudian makanan ini di jadikan makanan porsi kecil (desert dan lain-lain)
kemudian di letakkan di satu trale, 3 jam sebelum pesawat mendarat makanan ini telah siap
dan diletakkan di holding room. Makanan siap di distribusikan.