PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan jasa transportasi udara sekarang telah menjadi trend.
Penawaran dan pelayanan dengan segala aspek yang dapat memuaskan para
pelanggan atau pemakai jasa transportasi menjadi isu utama bagi pengusaha
penerbangan. Salah satu bentuk service atau pelayanan fasilitasnya adalah
produk makanan yang dapat dinikmati selama perjalanan,sehingga
pengembangan usaha catering penerbangan adalah hal yang menjanjikan.
Penyelenggaraan makanan di Aerofood ACS (Aerowisata Catering Services)
adalah penyelenggaraan makanan komersial yang melayani penumpang airlines
(pesawat). Produk makanan kemasan ini cukup tinggi peminatnya, hal ini
disebabkan disamping praktis,tingkat keamanannya cukup tinggi karena telah
melalui prosesyang benar-benar higienis. Dalam penyelenggaraan makanan yang
bersifat komersil dimana faktor kualitas produk makanan dan kualitas pelayanan
merupakan prioritas utama, penerapan manajemen secara professional sangat
penting. Kemampuan manajerial merupakan aspek penting guna menjamin
kelangsungan pelaksanaan kegiatan tercapainya tujuan. Didukung faktor –faktor
tersebut, maka industri pelayanan jasa penyediaan makanan seperti Aerofood
ACS (Aerowisata Catering Services) Jakarta harus dapat mengikuti dan peka
terhadap pesaing di pasar.
Dengan adanya persaingan dengan industri pelayanan jasa boga yang
sejenis menginspirasi Aerofood ACS (Aerowisata Catering Services) Jakarta
untuk memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi. Oleh karena itu diperlukan
sebuah manajemen perusahaan yang sangat bagus dengan ditunjang segala aspek
baik karyawan proses, peralatan dan bahan baku yang berkualitas tinggi dengan
tujuan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kualitas suatu produk
ditentukan tidak hanya dari segi proses produksi namun juga ditentukan
kemampuan manajerial perusahaan yang memproduksinya. Oleh karena itu,
diperlukan adanya penerapan sistem manajemen mutu di Aerofood ACS Jakarta.
Sistem manajemen mutu yang telah diterapkan di Aerofood ACS (Aerowisata
Catering Services) Jakarta adalah ISO 22000 : 2005 termasuk didalamnya
penerapan sistem keamanan pangan HACCP.HACCP merupakan suatu metode
yang melakukan analisis bahaya terhadap bahan baku, produk dan proses untuk
menentukan komponen ( ingredient), kondisi atau tahapan proses yang harus
mendapatkan pengawasan yang ketat guna menjamin bahwa produk yang
dihasilkan akan aman dan memenuhi persyaratan-persyaratan (requirment) yang
telah ditetapkan (Fardiaz, 1999).
Pemilihan Aerofood ACS (Aerowisata Catering Services) Jakarta sebagai
obyek Kunjungan Luar karena industri jasa boga ini dianggap sebagai salah satu
industri yang dinamis dan menuntut perubahan berkelanjutan sehingga memiliki
prospek yang baik untuk dikembangkan dan dianggap sesuai untuk mempelajari
implementasi HACCP dalam industri pangan yang selama ini didapat secara teori
di perkuliahan.Untuk mempelajari lebih spesifik tentang proses produksidan
implementasi HACCP, maka dipilih salah satu menu yang diproduksi Aerofood
ACS (Aerowisata Catering Services) Jakarta.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui penerapan hygiene sanitasi di PT ACS (Aerowisata Catering
Services) Jakrata
2. Tujuan Khusus
1. Memenuhi persyaratan untuk menyelasaikan jenjang pendidikan D-3 Jurusan
Gizi
2. Menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai kondisi dunia industri
sesungguhnya.
3. Menumbuhkan dan memantapkan sikap profesional dalam memasuki
lapangan pekerjaan sesuai dengan bidang gizi
4. Mengetahui, mengerti dan memahami penerapan teorisistem HACCP yang
didapat dengan penerapan dilapangan dan mengkajinya apabila terjadi
perbedaan-perbedaan atau penyesuaian.
5. Mengetahui kondisi umum Aerofood ACS (Aerowisata Catering Services)
Jakarta,serta memahami manajemen sistem industri yangditerapkan oleh
perusahaan, yaitu meliputi sejarah, lokasi perusahaan, struktur organisasi, tata
letak(lay out) perusahaan, mesin dan peralatan, manajemen perawatan,
utilitas, hygiene dan sanitasi, sistem produksi jasa bga, pengemasan,
perencanaan keamanan pangan dan pemasaran.
BAB II
GAMBARAN UMUM
a. Visi
b. Misi
1. Operasional yang prima kepada Garuda Indonesia dan customer lainnya.
2. Membangun kedekatan hubungan untuk kemitraan jangka panjang
3. Memaksimalkan nilai-nilai perusahaan untuk kepentingan para stakeholder
melalui implementasi IFRESH sebagai corporate culture
Sejak tahun 1973 perusahaan ini telah melayani katering penerbangan baik dari
dalam maupun luar negeri. Perusahaan ini beroperasi di area bandara kota-kota besar
di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Pekanbaru, Medan, Yogyakarta,
Lombok, Denpasar, Makasar, dan Balikpapan. Perusahaan ini berdiri karena adanya
pemisahan bagian pembekalan pesawat dari perusahaan Garuda Indonesia
Airways.Sebagai anak perusahaan PT Garuda Indonesia Airways, PT Aerofood ACS
Indonesia mendukung maskapai Garuda Indonesia dengan memberikan pelayanan
yang terbaik sehingga kepuasan pelanggan merupakan tujuan utamanya.
a. Struktur Organisasi
Board of Directors
Board of Management
1. HQAM : Dammy Y
2. Engeneering : Lilik Nuryanto
3. House Keeping : Rudi Sanyoto
4. Store : Larantuka
5. Production : Mr. Renne (Excecutive Cheif)
6. Operation : Januardi (Foreign Airline), Rigi Saputra
(Garuda Airline)
b. Tugas
c. Partner
C. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan praktek kerja lapangan di PT ACS (Aerowisata Catering
Services) Indonesia, Jakarta ini adalah sebagai berikut :
1. Mengikuti aktivitas yang ada di PT ACS (Aerowisata Catering Services)
2. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara sebagai berikut:
A. Observasi dan pengamatan langsung
Teknik ini dilakukan dengan cara mengamati dan meninjau secara
langsung dan menyeluruh proses pengolahan produk yang ada di
perusahaan mulai dari pengadaan bahan baku, proses produksi sampai
pada produk jadi dan siap didistribusikan dan mengisi kuesioner
B. Wawancara
Teknik ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui Tanya
jawab secara langsung dengan pembimbing lapang, staff perusahaan,
dan quality control, untuk memperoleh data-data pelengkap
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
Tabel 1 Uji Kelaikan Fisik Untuk Higiene Sanitasi Makanan di PT ACS
(Aerowisata Catering Services)
No Variabel Score/Nilai
1. Lokasi, Bangunan, Fasilitas 5
2. Pencahayaan 3
3. Penghawaan 4
4. Air Bersih 5
5. Air Kotor 0
6. Fasilitas Cuci Tangan dan Toilet 2
7. Ruang Pengolahan Makanan 2
8. Karyawan 11
0. Makanan 6
10. Perlindungan Makanan 9
11. Peralatan Makan dan Masak 14
12. Khusus Golongan A.1 5
13. Khusus Golongan A.2 3
14. Khusus Golongan A.3 8
Total 77
Grade 92,7 %
A. Pembahasan
2. Pencahayaan
Berdasarkan penilaian dan pengamatan pencahyaan yaitu yang terdiri
dari pencahyaan sesuai dengan kebutuhan dan tidak menimbulkan
bayangan.Kuat cahaya sedikitnya 10 fc pada bidang kerja.Berdasarkan
kategori tersebut didapatkan hasil penilaian dengan skor 1.
3. Penghawaan
Berdasarkan penilaian dan pengamatan penghawaan yaitu ruang kerja
maupun peralatan dilengkapi ventilasi yang baik sehingga terjadi sirkulasi
udara dan tidak pengap.Berdasarkan kategori tersebut didapatkan hasil
penilaian dengan skor 1.
4. Air Bersih
Berdasarkan penilaian dan pengamatan air bersih yaitu sumber air
bersih aman, jumlah cukup dan beretekanan.Berdasarkan kategori tersebut
didapatkan hasil penilaian dengan skor 5.
5. Air Kotor
Berdasarkan penilaian dan pengamatan air kotor yaitu pembuangan air
limbah dari dapur, kamar mandi, wc dan saluran air hujan lancar, baik dan
tidak menggenang. Berdasarkan kategori tersebut didapatkan hasil penilaian
dengan skor 1.
7. Pembuangan Sampah
Untuk pembuangan sampah pada PT. Aerofood ACS tersedia tempat
sampah yang cukup, bertutup, anti lalat, kecoa, tikus dan dilapisi kantong
plastik, yang selalu diangkat setiap kali penuh.Kami memberi nilai 2, karna di
PT. ACS (Aerowisata Catering Services) sudah menerapkan higiene dan
sanitasi untuk pembuangan sampah berdasarkan PERMENKES
No.1096/MENKES//6/2011.Tempat sampah yang baik selalu tertutup agar
tidak menarik perhatian serangga dan hewan pengerat. Di PT.ACS
(Aerowisata Catering Services) Sampah yang sudah terkumpul dan penuh
diangkut menggunakan kendaraan khusus ke tempat pembuangan sampah
utama, yang terlihat seperti danau lalu disana sampah diolah dengan baik dan
sudah ada pengelola tersendiri.Persyaratan ini sudah memenuhi persyaratan
pembuangan sampah menurut uji kelaikan fisik untuk higiene sanitasi
jasaboga.Sampah perlu dikelola karena sampah dapat menimbulkan penyakit,
terutama yang ditularkan melalui tikus, lalat dan nyamuk, tidak sedap
dipandang, serta menyebabkan polusi udara (Fathonah, 2005).
Untuk sampah dari pesawat dikenal dengan istilah Garbage dan
Rubbish atau biasa dikenal dengan sampah basah dan sampah kering.Pada
Garbage atau sampah kering trolley – trolley yang turun dari pesawat
membawa sisa – sisa makanan dan sampah plastik.Sampah kemudian
dikumpulkan dan diangkut ke TPA.Sedangkan untuk Rubbish atau biasa
dikenal dengan sampah basah langsung diangkut juga dan diangkut ke
TPA.Limbah dikelompokan berdasarkan limbah organic dan an organic dan
diolah atau diproses oleh bagian DPU.limbah laboratorium yang berupa sisa
media uji mikrobiologi dimasukan plastic untuk disterilkan dan dibuang ke
TPA. limbah cair diolah oleh bagian pengolahan limbah sebelun dibuang
9. Karyawan
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan tentang kondisi karyawan
yang ada di ACS (Aerowisata Catering Services), dapat digambarkan bahwa
semua karyawan yang bekerja terbebas dari penyakit menular, seperti
penyakit kulit, bisul, luka terbuka dan infeksi saluran pernafasan (ISPA). ACS
sendiri selalu menerapkan pemeriksaan kesehatan rutin bagi seluruh karyawan
yang bekerja sehingga kesehatan para karyawan selalu terpantau dengan baik,
apabila terdapat karyawan yang sakit maka pihak ACS akan memberikan
kompensasi dengan meliburkan karyawan sampai pulih kembali. Selain
menerapkan kepada karyawan, pihak ACS juga menerapkan pemeriksaan
kesehatan kepada para pengunjung / tamu yang datang ke ACS, setiap tamu
yang datang akan dilakukan pendataan seperti nama, alamat, serta riwayat
kesehatan dan lain sebaginya. Setiap tamu yang datang juga dilakukan
pemeriksaan fisik terlebih dahulu sebelum memasuki ACS.
Seluruh karyawan baik di bagian penerimaan bahan makanan,
pengolahan, pendistribusian, quality control serta semua karyawan yang
bekerja wajib menggunakan APD (alat pelindung diri) secara lengkap untuk
menghindari terjadinya kontaminasi pada bahan makanan.khusunya untuk
karyawan yang bekerja di bagian pengolahan / produksi makanan harus
melalui proses sterilisasi terlebih dahulu untuk memastikaan tidak adanya
kotoran atau benda asing lain yang menempel pada diri karyawan tersebut
yang dapat menimbulkan kontaminasi pada bahan makanan. Semua karyawan
mematuhi aturan yang ada sehingga pada karyawan yang bekerja di ACS
tersebut sangat memenuhi prinsip hygiene pada pekerja di tempat produksi
makanan.
10. Makanan
Dari hasil pengamatan kunjungan kami di ACS (Aerowisata Catering
Services ) untuk sumber makanan, keutuhan, dan tidak rusak pada makanan
ACS kami beri nilai 5 atau nilai maksimal karena bahan makanan yang
masuk ke ACS di sortasi terlebih dahulu dan ACS menggunakan suplayer
yang terpercaya hal ini sudah sesuai dengan persyaratan Permenkes nomor
1096/Menkes/Per/VI/2011 mengenai cara pengolahan bahan makanan yang
baik yaitu bahan makanan harus dalam keadaan yang baik, tidak rusak, atau
berbentuk warna dan rasa.
Dari hasil pengamatan kunjungan kami di ACS untuk bahan makanan
terolah dalam kemasan asli, terdaftar, berlabel dan tidak kadaluarsa, ACS
kami beri nilai 3 atau nilai maksimal.Karena, di ACS bahan makanan yang
sudah terolah memiliki label, dan tanggal kadaluarsa yang jelas dan dapat
dipercaya. Dan selalu dilakukan pemeriksaan pada kemasannya.hal ini sudah
sesuai dengan persyaratan Permenkes nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011
mengenai pemilihan bahan makanan olahan pabrik yaitu bahan makanan yang
dapat langsung dimakan tetai dilakukan untuk proses pengolahan harus
mempunyai label dan merk, terdaftar dan mempunyai nomor daftar, kemasan
tidak rusak dan belum kadaluarsa.
Untuk higiene dan sanitasi alat makan dan masak sekali pakai tidak
dipakai ulang kami memberikan poin 2, karena di PT ACS (Aerowisata
Catering Services ) apabila alat makan dan masak yang hanya digunakan
sekali pakai tidak akan digunakan lagi karena langsung didistribusikan ke
pembuangan limbah.
16. Golongan B
Dari hasilpengamatan, pertemuan sudut lantai dan dinding lengkung
(konus) yang kami beri nilai 1 karena sudah sesuai dengan PERATURAN
MENTRI KESEHATAN NOMOR 1096/MENKES/PER/VI/2011TENTANG
HIGIENE SANITASI JASABOGA yaitu Pertemuan antara lantai dan
dinding tidak terdapat sudut mati dan harus lengkung (conus) agar mudah
dibersihkan.Tersedia ruang belajar kami beri nilai 1 karena sudah terdapat
sarana ruang belajar yang baik bagi pegawai.
17. Golongan C
Pada hasil pengamatan untuk golongan C, kami mengamatiair kran
bertekanan 15 psi, yang kami beri nilai 2dikarenakan ini sudah
sesuaidenganPermenkes Nomor 1096/ Menkes/Per/VI/2011 yaitu jumlah air
mencukupi, air tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.
Pengamatan selanjutnya yaitu lemari penyimpanan dingin tersedia
untuk tiap jenis bahan dengan suhu yang sesuai dengan kebutuganyang
kamiberinilai 4 karenasudah sesuai dengan PERATURAN MENTRI
KESEHATAN NOMOR 1096/MENKES/PER/VI/2011TENTANG HIGIENE
SANITASI JASABOGA yaituTempat atau wadah penyimpanan harus
sesuai dengan jenis bahan makanan contohnya bahan makanan yang cepat
rusak disimpan dalam lemari pendingin dan bahan makanan kering disimpan
ditempat yang kering dan tidak lembab.
Pengamatan yang terakhir yaitu ada nya rak pembawa makanan harus
dilengkapi dengan roda penggerak yang telah sesuaidenganPERATURAN
MENTRI KESEHATAN NOMOR 1096/MENKES/PER/VI/2011TENTANG
HIGIENE SANITASIJASABOGAyaituMenggunakan kendaraan khusus
pengangkut makanan jadi/masak dan harus selalu higienis.
BAB V
KESIMPULAN
Pada kunjungan ke PT ACS (Aerowisata Catering Services) kali ini kesimpulan yang
kami peroleh selama mengunjungi PT ACS (AEROWISATA CATERING
SERVICES)(AEROWISATA CATERING SERVICES)tersebut yakni :
1. PT ACS (Aerowisata Catering Services) telah memenuhi persyaratan higiene
sanitasi makanan jasa boga dan tergolong dalam golongan C dengan skor nilai
100 berdasarkan PERMENKES No.1096/MENKES//6/2011
2. Hasil penilaian lokasi / bangunan PT ACS (Aerowisata Catering Services)
berdasarkan beberapa kategori yang diamati didapatkan hasil penilaian
3. Hasil pengamatan terkait karyawan / penjamah kondisi karyawan yang ada di
ACS, dapat digambarkan bahwa semua karyawan yang bekerja terbebas dari
penyakit menular, seperti penyakit kulit, bisul, luka terbuka dan infeksi
saluran pernafasan (ISPA), karena PT ACS (Aerowisata Catering Services)
melakukan pemeriksaan rutin pada karyawannya
4. Hasil pengamatan kunjungan kami di PT ACS(Aerowisata Catering Services)
terkait bahan makanan yang meliputi untuk sumber makanan, keutuhan, dan
tidak rusak pada makanan ACS kami beri nilai 5 atau nilai maksimal dan
sudah sesuai dengan persyaratan Permenkes nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011
5. Berdasarkan hasil pengamatan kunjungan di catering PT ACS (Aerowisata
Catering Services) untuk higiene sanitasi peralatan makan dan masak, untuk
perlindungan terhadap peralatan makan dan masak dalam cara pembersihan,
penggunaan dan pemeliharaannya diberikan poin 2, karena di PT ACS
(Aerowisata Catering Services ) sudah sesuai dengan uji kelayakan higiene
sanitasi berdasarkan PERMENKES RI No. 1096/MENKES/PER/ VI/2011
DAFTAR PUSTAKA
http://www.aerofood.co.id
Suklan, H.1998. Pedoman Pelatihan Sistem Hazard Analysis Critical Control Point
(HACCP) untuk Pengolahan Makanan.Jakarta : Depkes RI