Anda di halaman 1dari 6

PROFOSAL PENELITIAN FORMULA PANGAN LOKAL

PEMBUATAN LEMANG

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Formula Pangan Lokal yang dibimbing oleh
Oleh Kelompok Lombok Timur :

1. Rani Nurgianti Putri ( P07131016041)

2. Risma Wirittiya (P07131016043)

3. Veni Juniarti

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

JURUSAN GIZI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI

MATARAM

Tahun Akademik 2018/2010

DAFTAR ISI
Cover…………………………………………………………………………………….....
Daftar isi……………………………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………………….
B. Manfaat FPL……………………………………………………………………….
C. Produk yang disusun………………………………………………………………
D. Saran yang akan dituju…………………..............................................................

BAB II.Metode Penyusunan FPL

A. Jenis dan Desain FPL……………………………………………………………..


1.Jenis FPL………………………………………………………………………..
2. Desainn FPL……………………………………………………………………

B. Resep dasar dan resep pengambangan

1. Resep Dasar………………………………………………………………….....

2. Resep Pengembangan………………………………………………………….

C. Tempat dan penyusunan FPL

1. Tempat penyusunan FPL………………………………………………………


2. Waktu Penyusunan FPL……………………………………………………….
D. Variabel yang diamati

1. Variabel bebas…………………………………………………………………

2. Variabel yang diamati………………………………………………………….

E. Alat dan Bahan

1. Alat……………………………………………………………………………
2. Bahan…………………………………………………………………………..
F. Metodelogi

1. Metode Penelitian………………………………………………………………
2. Metode Analisis…………………………………………………………………
3. Instrumen Analisis data…………………………………………………………

4. Rencana Penyajian Data………………………………………………………...


BAB I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketahanan paangan merupakan hal yang sangat startegis dan penting karena pangan
merupakan kebutuhan pokok manusia. Berbagai program pemerintah dalam rangka
meningkatkan ketahanan pangan nasional salah satunya adalah diversipikasi pangan yang
dimulai sejak tahun 50-an. Tujuannya untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional sehingga
tidak tergantung lagi pada impor khusunya bahan makanan pokok beras dan gandum.
Menidaklanjuti hal tersebut maka dikeluarkannya peraturan presiden nomer 22 tahun 2009
tentang kebijakan percepatan peraneekaragaman konsumsi pangaan berbasis sumber daya lokal.

Badan ketahanan pangan bagian pusat konsumsi dan keamanan pangan telah
mencanangkan salah satu program peningkatan pemanfaatan pangan lokal melalui tepung
tepungan. Tujuannya untuk meningkatkan penyediaan bahan pangan lokal dari tepung.
Disamping itu meningkatkan produksi, produktifitas, mutu dan keanekaragam produk pangan
lokal lainnya yang dihassilkan oleh usaha kecil bidang pangan dalam menyediakan baahan baku
pangan untuk percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi (sinartani.com,2011).

Indonesia kaya akan sumber daya yang hayati berupa serealai dan sumber daya yang
hayati berupa serealia dan umbi-umbian dan berbagai komoditas pangan lainnya, seperti
ketan.hitam Serta komodita lainnya. Ketan Hitam adalah versi ketan dari beras hitam. Beras
ketan hitam ternyata memiliki segudang manfaat/khasiat untuk kesehatan. Berdasarkan literatur
kesehatan menyatakan bahwa jenis beras ketan hitam adalah beras yang paling baik untuk
dikonsumsi, karena berdasarkan penelitian medis menyatakan bahwa ketan hitam memiliki
khasiat kesehatan. Beberapa manfaat/khasiat dari ketan hitam diantaranya untuk mencegah
berbagai penyakit, menjaga kesehatan kulit, meningkatkan sistem ketahanan tubuh, detoksifikasi
(membersihkan racun dan kotoran dalam tubuh), dan mengembalikan fungsi organ maupun
metabolisma tubuh Di dalam bulir ketan hitam ternyata memiliki kandungan zat besi yang tinggi
yang bermanfaat untuk tubuh kita. Kadar zat besi yang terkandung di dalamnya mencapai 15,52
ppm. Selain itu ada juga kandungan lain berupa zat anthocyanin, yaitu zat alamiah antioksidan
tinggi dengan fungsi dasar untuk melindungi tanaman dari kerusakan akibat radiasi ultraviolet.
Zat ini di tubuh manusia berkhasiat untuk melindungi kerusakan sel akibat oksidasi zat
berbahaya seperti pewarna makanan, obat-obatan, pestisida dan lain sebagainya. Selain itu,
berdasarkan penelitian medis telah ditemukan ternyata zat ini juga memberi perlindungan kepada
sistem kardiovaskular serta dapat berfungsi untuk melawan penyakit kanker, jantung, dan
penyakit-penyakit lainnya.. Temerodok adalah Jajan yang terbuat dari ketan yang di wariskan
secara turun temurun yang berbentuk unik seperti hidung dan kuping gajah dengan cita rasa yang
berbeda.
C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui proses pembuatan lemang yang tepat

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti
a. Mendapatkan ilmu tentang pemanfaatan pangan lokal seperti ketan,worte; untuk
bahan dalam pembuatan jajanan tradisioanl
b. Menambahn pengetahuan peneliti tentang formula pangan lokal

2. Bagi Masyarakat
a. Mendapatkan produk bahan makanan yang dapat dijadikan oleh oleh dapat
menggantikan produk intsan sehingga baik untuk kesehatan.
b. Memberikan informasi mengenai upaya perbaikan gizi dengan memanfaaatkan
pagan lokal
c. Menambahn pengetahuan tentang penganekaragaman bahan pangan lokal

3. Bagi Pemerintah

a. Membantu pemerintah dalam menanggulang ketergantungan masyarakat terhadap


bahan makanan tradisional berbahan dasar pangan lokal
b. Sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan produk lokal yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat .
c. Membantu pemerintah dalam meningkatkan kecerdassan generasi mendatang
dengan memanfaatkan pangan lokal untuk meningkatkan status gizi masyarakaat
Indonesia khusunya korban bencana.

E. Sasaran yang akan Dituju

a. Sasaran produk ini ditujukan semua golongan khususnya kepada para wisatawan
yang dating dan berkunjung kelombok. Sasaran produk ini untuk segala usia.
BAB II. Metode Penyusunan Formula Pangan Lokal

A. Jenis dan Desain FPL


1. Jenis Formula Pangan Lokal
2. Desain Formula Pangan Lokal
B. Resep Dasar dan Resep Pengembangan
1.Resep Dasar

Bahan dasar pembuatan jajan Temerodok

1. Tepung ketan putih 100 gram


2. Telur. 3 butir
3. Garam secukupnya
4. Gula 50 gram

Cara Membuat jajan Temerodok

1. Cara pengolahan temberodok pertama tama mencampurkan tepung dengan


telur kemudian di adon sehingga menjadi lembut. Setelah adonan jadi,
kemudian di bentuklah temerodok kemudian di goreng hingga kering
2. Cara menggoreng harus pelan dan di bolak balik tanpa henti selama 3-5 menit
untuk menghasil warna kuning kecoklatan, kemudian setelah matang di
angkat dan ditiriskan hingga benar kering dan lepas dari minyak.
3. Untuk proses selanjutnya setelah beberapa jam didiamkan dilanjutkan dengan
tahap pemberian gula sebagai pemanis sebagai tahap akhir...
4. Pada proses ini gula dilarutkan di dalam wajan setelah itu temerodok di lepas
di dalam wajan yang kemudian di bolak balik beberapa menit hingga semua
permukaan dan dalamnya benar benar terkena oleh cairan gula hingga tahap
akhirnya temerodok diangkat dan di dinginkan dengan cara di angin angin kan
beberapa saat.

2.Resep Pengembangan
 Tepung ketan hitam 100 gram
 Telur. 1.5 butir ( 75 gram)
 Ubi ungu 50
 Garam secukupnya
 Gula 50 gram

C. Tempat dan Waktu penyusuna FPL


1.Tempat Penyusuna Formula Pangan Lokal
Penelitian ini dilaksanakan di laboraturium Ilmu Teknologi Pangan
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mataram.
2.Waktu Penyusunan Formula Pangan Lokal
Waktu Penelitian yaitu November 2018
D. Variabel yang diamati
1.Variabel Bebas
Pengaruh penambahan ubi ung dalam pembuatan temerodok
2. Variabel Terikat
Terhadap daya terima temerodok ungu.
E. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pisau,grinder,baskom,blower,pencetak
mie,panic,kompor,ayakan,timbangan,oven,paarut, caswan, stopwatch.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sukun,wortel,ikan lele,
tepung terigu cap segitiga biru,minyak goreng,garam, aquadest, aluminium foil.
F. Metodologi
1. Metode penlitian
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif.
2. Metode Analisis
3. Intrumen Analisis data
4. Rencana penyajian hasil.

Anda mungkin juga menyukai