Anda di halaman 1dari 5

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. SEJARAH RUMAH SAKIT MARIA REGINA


Kotabumi adalah daerah pemukiman penduduk asli Lampung Utara. Dalam peta bumi,
sebagian besar areal tanah di Lampung Utara pada umumnya terdiri dari tanah transmigrasi
antar pulau dan transmigrasi lokal. Perluasan daerah transmigrasi yang berkembang pesat
mengakibatkan semakin banyak pula bagian-bagian dari kehidupan manusia yang
membutuhkan sentuhan. Kesulitan yang dialami dalam bidang pokok yakni bidang
kesehatan, pendidikan dan ekonomi hampir selalu dialami oleh para transmigran baru.
Selain tiga kebutuhan pokok di atas, para transmigran baru membutuhkan pelayanan rohani
dan pembinaan iman bagi yang beragama Katolik. Maka pada tahun 1964 Gereja Katolik
Lampung mengutus Pastor Thomas Borst, SCJ untuk melayani umat Katolik yang ada di
Kotabumi. Sebagai Pastor, keahlian beliau adalah sebagai pelayan/penggembala umat.
Tetapi bidang ini tentu saja berkaitan erat dengan bidang-bidang kebutuhan masyarakat yang
lain. Sebagai pastor yang berjiwa sosial dan sangat peduli dengan kebutuhan menyeluruh
dari umatnya, akhirnya beliau terjun langsung masyarakat dan melihat langsung kebutuhan
yang mendesak dari mereka, maka beliau mengusahakan sekolah dan asrama putra untuk
dapat mengentaskan mereka dari kemiskinan ilmu pengetahuan. Melihat kebutuhan
masyarakat yang banyak dan tidak mungkin menanganinya sendirian, maka beliau
mengundang Suster Fransiskanes dari Santo Georgius Martir Pringsewu untuk menangani
bidang kesehatan. Undangan itu disambut baik oleh Muder Maria Odulpha sebagai
pemimpin Suster - Suster Fransiskanes Pringsewu. Pada tanggal 21 November 1966 beliau
mengutus Sr.Maria Francesco, Sr.Maria Celine dan Sr.Maria Clara ke Kotabumi untuk
memulai karya kesehatan yang bertempat di Pastoran Katolik Kabar Gembira Kotabumi.
Persiapan-persiapan yang belum memadai tidak menyurutkan semangat para suster dalam
memulai pelayanan bidang kesehatan. Ruangan-ruangan yang ada dibagi sesuai keperluan.
Rumah Bersalin dan poliklinik mengunakan garasi mobil, kotak obat-obatan digunakan dwi
fungsi sebagai almari obat dan meja tulis. Ruang makan anak-anak asrama digunakan untuk
ruang opname pasien.
Kegiatan melayani pasien menjadi kesibukan sehari-hari. Pada tanggal 15 Desember
1966 Bapak Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kotabumi,Bapak M. Syarif, berkenan
membuka kegiatan pelayanan kesehatan secara resmi. Seiring perjalanan waktu bangunan
susteran dan Rumah Bersalin Maria Regina sudah selesai dibangun dan siap untuk
ditempati.
Secara geografis, Rumah Bersalin Maria Regina terletak di Kecamatan Kotabumi
Selatan, Kelurahan Tanjung Aman, Kabupaten Lampung Utara, dengan batas-batas sebagai
berikut:
1. Sebelah utara dengan tanah sdra Yusup Murad dan sdra Marsudi,BA.
2. Sebelah selatan dengan tanah sdra Yoesoep Manan dan sdra Fatmul Arifin.
3. Sebelah timur dengan kali dan kompleks perumahan/asrama karyawan.
4. Sebelah barat dengan Jalan Pahlawan dan jalan Kesehatan.

Pada tanggal 13 Mei 1968, sekali lagi Bapak A. Rivai, Bupati Kepala Daerah Tingkat
II Kotabumi meresmikan gedung Rumah Bersalin Maria Regina yang baru. Selain melayani
para penderita yang datang ke Rumah Bersalin, para suster juga memberi pelayanan
kesehatan di daerah transmirgasi yang miskin, bahkan sampai ke desa-desa. Dengan
kegiatan ini pelayanan sosial terjangkau secara intensif.
Tuntutan jaman semakin berkembang seiring peraturan-peraturan pemerintah tentang
Rumah Sakit, Rumah Bersalin dan Balai Pengobatan yang juga terus berkembang. Maka
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
028/MENKES/PER/2011 tentang KLINIK, Rumah Bersalin Maria Regina juga berbenah
dan mengembangkan diri. Atas desakan masyarakat/pasien, dukungan masyarakat, serta
Pemerintah Daerah, maka pada tanggal 23 Desember 2011, Yayasan St Georgius
mengajukan permohonan Ijin untuk Peningkatan RB/BP Maria Regina menjadi Klinik
Utama Rawat Inap Maria Regina dengan Nomor : 021/Y.St.G/Pws-rm/XII-2011.
permohonan ini ditanggapi secara positif oleh Dinas Kesehatan dan pada tanggal 20 Februari
2012, Rumah Bersalin Maria Regina berubah status menjadi Klinik Utama Rawat Inap
dengan Nomor 503/001/KURI/38-LU/2015 (Perubahan). Klinik Utama Rawat Inap Maria
Regina mengadakan pelayanan pasien rawat jalan, IGD, dan rawat inap bagi penderita sakit
dengan jumlah 10 tempat tidur.
Dalam perkembangan selanjutnya, tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan semakin meningkat. Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan kabupaten
Lampung Utara mendesak agar Klinik Utama Rawat Inap meningkatkan status menjadi
Rumah Sakit. Sumber daya manusia yang belum memungkinkan dan sarana serta prasarana
yang masih harus diperbaiki dan ditambah menjadi kendala utama untuk proses peningkatan
status tersebut. Pihak Pimpinan Suster-Suster Fransiskanes (sebagai Pembina) bersama
dengan Yayasan Santo Georgius mengkonsultasikan permasalahan tersebut dengan Kepala
Dinas Kesehatan Lampung Utara. Sejak Januari 2014 Yayasan St. Georgius memutuskan
untuk memproses peningkatan Klinik Utama Rawat Inap Maria Regina Menjadi Rumah
Sakit Tipe D. Pihak Pemerintah terus mendukung usaha peningkatan status Maria Regina
menjadi Rumah Sakit dengan memberikan masukan-masukan serta ijin mulai Mendirikan
RS dengan Nomor : 503/001/MRS/39-LU/2016, serta ijin mendirikan bangunan RS dengan
Nomor : 503/008/39-LU/2016.
Setelah melalui proses yang panjang, pada tanggal 15 Desember 2016, Rumah Sakit
Maria Regina mengajukan permohonan Izin Operasional Sementara kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten Lampung Utara. Permohonana ini ditanggapi secara positif dan pihak
pemerintah yaitu Dinas kesehatan yang diketuai oleh dr. Hj. Maya Metissa, M. Kes bersama
timnya dan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang diketuai oleh
Dra. Sri Mulyani, MM dengan timnya, melakukan visitasi untuk meninjau dan memberikan
masukan-masukan yang berguna bagi perkembangan Maria Regina selanjutnya. Pada
tanggal 11 April 2017, Pihak Pemerintah memberikan Ijin Operasional Sementara Rumah
Sakit dengan No: 503/002/OS/29-LU/II/2017.
Pada Tanggal 16 Mei 2017, Bapak H. Agung Ilmu Mangkunegara, S.STP, MH
selaku Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kotabumi, berkenan meresmikan Rumah Sakit
Maria Regina. dalam sambutannya beliau mengharapkan bahwa kelahiran Rumah Sakit ini
bisa semakin meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kabupaten Lampung Utara
serta masyarakat pada umumnya. beliau sangat bangga akan keberadaan Maria Regina dan
bahkan beliau sendiri di lahirkan di Rumah Sakit ini (dahulu masih sebagai BP/RB Maria
Regina).
Proses Peningkatan terus berlanjut dengan penambahan SDM secara berkala,
penambahan sarana dan prasarana secara bertahap Lalu pada tanggal 28 April 2018 Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara mengirimkan surat Permohonan Visitasi
Rumah Sakit kepada Tim Perizinan dan Penetapan Kelas Sarana Kesehatan Dinas Kesehatan
Provinsi Lampung dengan No : 440/2381/12-LU/IV/2017 serta Surat Permohonan dari
Ketua Yayasan Santo Georgius dengan No : 035/Y.St.G/Peng-XII/2017 tentang Permohonan
Ijin Operasional Tetap dan Penetapan Kelas Rumah Sakit Maria Regina di Kotabumi.
Menindaklanjuti Surat Permohonan tersebut, pada tanggal 28 Desember 2017 Tim Perizinan
dan Penetapan Kelas Sarana Kesehatan dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung datang
untuk melakukan visitasi Rumah Sakit Maria Regina, dan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi
Lampung, Dr. dr. Hj. Reihana, M.Kes, mengeluarkan Surat Rekomendasi Penetapan Kelas
dan Izin Operasional Rumah Sakit Maria Regia di Kotabumi dengan No :
445/005/V.02.3/I/2018. Lalu pada tanggal 06 Februari 2018 Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Lampung Utara mengeluarkan Izin Operasional
Tetap Rumah Sakit Kelas D dengan No : 503/0013RS/29-LU/II/2018 yang berlaku sampai
dengan 06 Februari 2018 dengan kapasitas 50 tempat tidur. Pelayanan kesehatan yang
dilakukan adalah pelayanan oleh dokter umum dan 4 spesialis dasar yang meliputi rawat
jalan (Poliklinik dan KIA), IGD 24 jam, serta rawat inap.

B. SEJARAH KEPEMIMPINAN

Sejarah kepemimpinan Rumah Bersalin (RB) – Klinik Utama Rawat Inap (KURI) –
Rumah Sakit (RS)Maria Regina meliputi :

 1966 - 1976 (Rumah Bersalin) : dr. Martibas Mara


 1977 - 1982 (Rumah Bersalin : dr. Hananto
 1082 - 2009 (Rumah Bersalin) : dr. Chalil R. Taat
 2009 – 2010 (Rumah Bersalin) : dr. Salomo Tambunan, Sp.OG
 2010 – 2012 (Rumah Bersalin) : dr. Cholik Hasan, M.Kes
 2012 – 2014 ( KURI) : dr. Salomo Tambunan, Sp.OG (karena
syarat untuk penanggung jawab Klinik
Utama Rawat Inap pada saat itu adalah
Dokter Spesialis).
 2014 – 2015 (KURI) : dr. Fauzi Rizal, Sp.A
 2015 – 2016 (KURI) : dr. I Gede Putu Arinanda, Sp.PD
 2016 mengajukan permohonan untuk menjadi Rumah Sakit.
 2017 disahkan menjadi Rumah Sakit oleh Bpk. Bupati Lampung Utara.
Dan dr. Hi. A. Cholik Hasan, M.Kes sebagai Direktur Rumah Sakit Maria Regina sampai
dengan sekarang, dengan Surat Keputusan No : 006A/Y.St.G/Peng-II/2017
tentang “Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Maria Regina Kotabumi” dari
Yayasan St. Georgius, Pringsewu.

C. RUMAH SAKIT MARIA REGINA SAAT INI


Rumah Sakit Maria Regina terletak di Kabupaten lampung Utara dengan luas wilayah
2.725.63 ha dan jumlah pendududk sebanyak 612.100 jiwa serta jumlah Rumah Tangga
152.186 KK, secara administrasi terbagi dalam 23 kecamatan dan 247 desa/kelurahan.
Lokasi rumah sakit ini beralamat di jalan abdul Moeloek No.119 Lampung Utara. Gedung
Rumah Sakit Maria Regina yang ditempati sekarang ini kapasitas 50 TT.
Jenis pelayanan yang ada di Rumah Sakit Maria Regina saat ini meliputi Pelayananan
Gawat Darurat 24 jam, Pelayanan Rawat Jalan, yang terdiri dari poliklinik spesialis
(Penyakit Dalam, Anak, Bedah, Kebidanan dan Kandungan), poliklinik Gigi, Ruang
Konsultasi Gizi. Rumah Sakit maria Regina juga dilengkapi dengan pelayanan Rawat Inap,
Kamar Operasi, Laboratorium, ECG, USG, Pastoral Care, Pelayanan Gizi dan Pelayanan
Farmasi 24 jam. Pelayanan Radiologi dilakukan dengan mengadakan MOU dengan pihak
RSUD Ryacudu.
Rumah Sakit Maria Regina memperkerjakan 89 karyawan terdiri dari Tenaga Medis 15
orang, Perawat 10 orang, Bidan 8 orang, Nakes lain 10 orang dan tenaga Non Medis
Berjumlah 56 orang.
Bertumbuhnya rumah sakit baru dapat merupakan masalah, karena selain merupakan
pesaing, rumah sakit baru berpotensi menarik sumber daya manusia yang telah terlatih
sehingga berdampak pada pelaksanaan pelayanan.

D. Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Maria Regina Kotabumi

Rumah Sakit Maria Regina merupakan rumah sakit umum dengan kapasitas 50 tempat
tidur, merupakan milik Yayasan Santo Georgius Lampung. Rumah Sakit Maria Regina
Kotabumi mempunyai fungsi memberikan pelayanan kesehatan paripurna dengan motto
Melayani dengan Kasih.
Dalam mengemban fungsi tersebut di atas, Rumah Sakit Maria Regina mempunyai tugas
pokok berupa :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi.
2. Senantiasa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Rumah Sakit Maria
Regina agar selalu memberikan pelayanan secara profesional, etis dan bermartabat.

Anda mungkin juga menyukai