Anda di halaman 1dari 37

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

PPI

RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU


JL. MALUKU NO. 44 PALU
SULAWESI TENGAH

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………….……… 1


BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….…….. 2
1.1. LATAR BELAKANG ………………………………………………………………………………. 2
1.2. TUJUAN UMUM …………………………………………………………………………......... 2
1.3. TUJUAN KHUSUS ……………………………………………………………………………..... 2
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT …………………………………………………….. 3
2.1. SEJARAH RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU……………………………………….. 3
2.2. PROFIL PELAYANAN RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU ………………………
4
BAB III VISI ,MISI,FALSAFAH RUMAH SAKIT……………………….………………………….. 11
BAB V STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PPI RS ………………………………………….… 12
BAB VI URAIAN JABATAN ……………………………………………………………………………… 20
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA ………………………………………………………………....31
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI …………………………………………… 35
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI ………………………………………………………………………. 36
BABA X PERTEMUAN DAN RAPAT ……………………………………………………………….. 38
BAB XI PELAPORAN ……………………………………………………………………………………… 39

BAB I
PENDAHULUAN

1
1.1. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Budi Agung Palu adalah salah satu Rumah Sakit di Palu
yang berdiri sejak 1981 dan merupakan salah satu rumah sakit yang ada
di Kota Palu Sulawesi Tengah. RS Budi Agung Palu pada awalnya adalah
Klinik Bersalin, tapi dengan berjalannya waktu, maka RS Budi Agung Palu
harus mampu pula bersaing dengan rumah sakit lain dan mampu pula
menghadapi Tantangan Era Globalisasi.
Pada era Globalisasi Rumah Sakit diharapkan dapat mengikuti
Perkembangan diantara perkembangan Teknologi dan Meningkatkan
pelayanan terhadap customer (pasien) dengan lebih memperhatikan nilai
kepuasan,
Dalam memberikan pelayanan ini pun harus sesuai dengan
prosedur karena pada era globalisasi ini, semua tindakan dapat
menimbulkan tuntutan Malpraktek. Oleh karena itu RS. Budi Agung harus
mempelajarai kekuatan & kelemahan serta tantangan dan peluang yang
ada untuk mencapai sasaran meningkatkan kunjungan dan BOR rumah
sakit, maka RS. Budi Agung harus membuat renstra yang tetap berfokus
kepada visi dan misi Rumah Sakit Budi Agung Palu .

1.2. TUJUAN UMUM


Meningkatkan mutu pelayanan di RS Budi Agung Palu melalui
pencegahan dan pengendalian infeksi dan dilaksanakan oleh semua unit
di rumah sakit, meliputi kualitas pelayanan dan manajemen risiko.

1.3. TUJUAN KHUSUS


1. Sebagai pedoman bagi direktur RS Budi Agung Palu dalam
membentuk organisasi, menyusun serta melaksanakan tugas, program,
wewenang dan tanggung jawab secara jelas.
2. Menggerakkan semua staf dan unit yang ada di rumah sakit.
3. Menurunkan angka kejadian infeksi di rumah sakit.
4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program pencegahan dan
pengendalian infeksi.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RS BUDI AGUNG PALU

2.1. SEJARAH RS BUDI AGUNG PALU


Untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya di wilayah kota palu
dan sekitarnya , maka yayasan Budi Agung Palu mendirikan dan mengelola
sebuah rumah sakit umum . sebelum menjadi rumah sakit, pendirian rumah
sakit budi agung palu di awali dengan terbentuknya sebuah klinik bersalin .
Pada tahun 1981 dr. A.A. NGR. GD. Djaja membentuk yayasan Budi Agung Palu
sekaligus menjadi ketua yayasan , pada tanggal 23 desember 1981 di bangun
klinik bersalin yang cukup sederhana yang berlokasi di jalan Maluku No. 44 Palu

RS Budi Agung Palu terletak di Jalan Maluku No.44 Palu, Kelurahan Lolu
Selatan, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu 94112, Provinsi Sulawesi Tengah,
Indonesia. Telpon 0451 421 360 , 422 460, 422 355 Fax : 0451 424 145 , email :
rsbudiagungpalu@gmail.com , yang berdiri di atas lahan seluas lebih dari 16.955
M2

Pekerjaan perluasan bagunan Rumah Sakit Budi Agung Palu secara bertahap
dilaksanakan sesuai kebutuhan dan dana yang tersedia. Beberapa data-data dan
pengembangan bangunan dapat disampaikan sebagai berikut:

1.Nomor Kode RS : 7271095


2.Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Budi Agung Palu
3.Jenis Rumah Sakit : Swasta
4.Kelas Rumah Sakit : Kelas C
5.Nama Direktur : dr. Ida Bagus Yadya Putra
6.Penyelenggara : Yayasan
7.Alamat / Lokasi RS : Jl. Maluku No. 44 Palu
7.1 Kab/Kota : Palu
7.2 Kode Pos : 94112
7.3 Telp : (0451) 421360 - 422460 - 423355
7.4 Fax : (0451) 424145
7.5 Email : rsbudiagungpalu@gmail.com
8. Luas Rumah Sakit
8.1 Tanah : 16.955 M2
8.2 Bangunan : 8.750 M2
9. Surat izin / penetapan
9.1 Nomor : 17/23.5.7/DPMPTSP/II/2017
9.2 Tanggal : 27 Februari 2017
9.3 Oleh : DPMPTSP Kota Palu
9.4 Sifat : Perpanjangan
9.5 Masa berlaku s/d tahun: 27 Februari 2022

10. Penyelanggara Rumah Sakit


10.1 Nama : Yayasan Budi Agung Palu
10.2 Status : Yayasan
11. Akreditasi Rumah Sakit
11.1 Penetapan : 5 Pelayanan
11.2 Status : Penuh Tingkat Dasar
11.3 Tanggal Akreditasi : 11 Juni 2011

3
2.2. PROFIL PELAYANAN RS BUDI AGUNG PALU

1. NAMA RUMAH SAKIT


RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU
Jalan Maluku No. 44 Palu
Telp. (0451) 421 360 , 422 460, 423 355 fax (0451) 424 145
Email : rsbudiagungpalu@gmail.com
Kelurahan : Lolu Selatan
Kecamatan : Palu Selatan
Kota : Palu
Provinsi : Sulawesi Tengah
Negara : Indonesia

2. PEMILIK (SWASTA)
A.A. SG. DEWI SUKMAWATI
3. Nama Direktur
dr. IDA BAGUS YADNYA PUTRA
4. IJIN OPERASIONAL RUMAH SAKIT
Surat Keputusan Walikota Palu
No. 17/23.5.7/DPMPTSP/II/2017 berlaku 27 Februari 2017 – 27 Februari
2022
5. NOMOR KODE RUMAH SAKIT
7271095

6. KELAS / TIPE RUMAH SAKIT


Kelas C

4
Surat Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor: HK . 02. 03. / I / 3553 / 2014

7. TERAKREDITASI PENUH UNTUK 5 PELAYANAN DASAR


Surat Keputusan Komite Akreditasi Rumah Sakit No. KARS – SERT/ 592 / VI/
2012
A. SEJARAH
Untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya di wilayah kota Palu
dan sekitarnya, maka yayasan Budi Agung Palu mendirikan dan mengelola
sebuah rumah sakit umum . sebelum menjadi rumah sakit , pendirian rumah
sakit budi agung palu di awali dengan terbentuknya sebuah klinik bersalin .
Pada tahun 1981 dr. A.A. NGR. GD. Djaja membentuk yayasan Budi Agung
Palu sekaligus menjadi ketua yayasan , pada tanggal 23 desember 1981 di
bangun klinik bersalin yang cukup sederhana yang berlokasi di jalan Maluku
No. 44 Palu
B. DATA – DATA PERKEMBANGAN

Sejalan dengan perubahan waktu, maka RS Budi Agung Palu terus


mengalami perkembangan dan pertumbuhan dalam fasilitas dan
kelengkapan pelayanan. RS Budi Agung Palu yang pada awalnya hanya
memiliki kapasitas tempat tidur kurang dari 80 tempat tidur, namun saat ini
RS Budi Agung Palu telah memiliki kapasitas tempat tidur yang berjumlah
120 tempat tidur dan telah mampu melengkapi jenis dan fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih lengkap sesuai dengan standar pelayanan minimal
rumah sakit kelas C.

Berikut data-data perkembangan RS. Budi Agung Palu, sbb:


1. Tahun 1981, membetuk yayasan Budi Agung Palu lalu di bangun klinik
bersalin sederhana yang berlokasi di jalan maluku No. 44 Palu , dengan
jumlah kamar yang tersedia sebanyak 4 kamar dan mempercayakan kepada
dokter spesialis kandungan yakni A.A. NGR. GD. Djaja membuka praktek
umum di bagian bersalin kemudian berkembang dan memiliki 2 kamar dan 3
ruangan terdiri dari :
– 2 kamar VIP Utama
– 1 Ruang Kelas I ( 2 tempat tidur )
– 1 Ruang Kelas II ( 3 tempat tidur )
– 1 Ruang Bayi ( 5 Box Bayi )
2. Tahun 1988, Rumah Sakit Budi Agung membuka dan mengembangkan
menjadi rumah sakit umum dengan menambah 16 Ruang dan 35 kamar tidur
yang terdiri dari :
– 1 Ruang VIP utama kartika sari ( masing – masing 2 TT)
– 4 Ruang anak – anak ( masing – masing 2 TT)
– 4 Ruang kelas I (masing – masing 1 TT)
– 4 Ruang kelas II ( masing – masing 2 TT)
– 1 Ruang fisiotherapi ( 2 TT)
– 1 Ruang kelas III untuk pria ( 6 TT)
– 1 Ruang kelas III untuk wanita ( 6 TT)

5
Untuk memenuhi standar sebagai rumah sakit umum ketua yayasan
melangkapi sarana dan prasarana rumah sakit di antaranya membangun
ruang praktek dokter/poliklinik serta menambah peralatan rumah sakit yang
canggih di sesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit .

3. Tahun 1990, tepatnya tanggal 18 agustus 1990 klinik bersalin mulai


menempati gedung baru yang terletak disebelah bangunan lama dengan
kapasitas sebanyak 9 TT yang terdiri dari :
– 2 Ruang VIP Utama ( masing – masing 1 TT)
– 1 Ruang Kelas I ( 1 TT)
– 1 Ruang kelas II ( 2 TT)
– 1 Ruang kelas III ( 4 TT)
Untuk ruang bersalin di fungsikan sebagai
– Ruang Gawat darurat dengan 3 TT
– Ruang ICU dengan 4 TT
– 5 Ruang Utama masing – masing 1 TT
4. Tahun 1994, dengan meningkatnya permintaan kamar VIP serta pelayanan
dengan menggunakan peralatan yang lebih maju/canggih maka pada tahun
1994 di bangun 6 ruang VIP dengan fasilitas kamar yang lengkap dan
penambahan ruang operasi
5. Tahun 2002 di adakan perubahan/renovasi dan sekaligus penambahan
kamar , 2 kamar VIP dan 3 kamar kelas I
6. Tahun 2005, dengan meningkatnya permintaan kamar maka pada tahun
2005, RS Budi Agung melakukan penambahan kamar yaitu 2 kamar sweet
room, 6 kamar VIP A, 10 kamar VIP B , 1 kamar kelas I, (Bima I) , 2 kamar VIP
( Bima II dan III ) .
7. Tahun 2011, penambahan 10 kamar VIP ( Kresna ) dan RS Budi Agung
menambah beberapa peralatan untuk rehabilitasi Medis, seperti EEG,
TREADMILL, 2 PANTIEN MONITER, ALAT – ALAT LABORATORIUM, DC SHOCK
Dan sampai saat ini RS Budi Agung yang mempunyai kelas Tipe C dengan
Kapasitas TT sebanyak 96 Bed yang terdiri dari 82 bed perawatan umum dan
14 bed kamar bersalin yang di dukung oleh dokter umum dan 56 dokter
spesialis serta 238 karyawan medis dan non medis , RS budi agung juga
melaksanakan perluasan ruangan UGD dan ICU serta ICCU dengan
membangun bangunan baru, serta bangunan VIP dengan kapasitas 10
kamar.
8. Tahun 2012, RS Budi Agung semakin berkembang dengan memberikan
pelayanan penderita rawat inap, sehingga di harapkan bisa memilki kamar
menjadi 106 kamar dan kapasitas 136 TT. Melaksanakan pula perluasan :
– Ruang makan karyawan dengan merenovasi ruang yang ada tanpa
membangun yang baru
– Renovasi perawatan anak
– Renovasi bagian informasi kamar bersalin
– Renovasi bagian eksterior depan RS Budi Agung

6
C. PELAYANAN
Saat ini, Rumah Sakit Budi Agung Palu telah berkiprah di Sulawesi Tengah
menjadi mitra pemerintah dalam menjangkau masyarakat di bidang kesehatan.
Hingga saat ini komposisi pelayanan Rumah Sakit Budi Agung Palu adalah sbb:

1. JUMLAH TEMPAT TIDUR


Saat ini jumlah tempat tidur RS Budi Agung Palu sebanyak 120 buah
Tempat Tidur, meliputi:
– Perawatan Umum
Suite : 2 TT

Deluxe Kartika : 6 TT
Deluxe Bima : 3 TT
Superior Arjuna : 10 TT
Superior Krisna : 9 TT
Superior Nakula : 2 TT
VIP Sinta : 3 TT
Kelas I Srikandi : 12 TT
Kelas I sadewa : 6 TT
Kelas II : 8 TT
Kelas III Laki – Laki : 8 TT
Kelas III perempuan : 6 TT
Ruang Isolasi : 3 TT
Ruang ICU : 5 TT
Ruang ICCU : 3 TT

– Perawatan KB
Deluxe Niki : 1 TT
Deluxe Kartika Sari : 2 TT
VIP Anastasia : 2 TT
Kelas I Niki : 2 TT
Kelas II Romesery 1 : 2 TT
Kelas II Romesery 2 : 3 TT
Kelas 3 Amelia : 4 TT

– Ruang Anak
VIP Unyil : 1 TT
Kelas I Doraemon : 2 TT
Kelas II Sincan : 2 TT
Kelas II Pinokio : 2 TT
Kelas II cinderela : 2 TT
Kelas 3 Popeye : 5 TT

2. FASILITAS
Fasilitas pelayanan antara lain:
 IGD 24 Jam + Ambulance
 Radiologi
 USG 2 Dimensi (Echo Jantung)

7
 Laboratorium
 Kamar Bedah/Operasi
 EEG
 Poliklinik, meliputi:
 Klinik Umum
 Klinik Kesehatan Anak
 Klinik Kebidanan dan Penyakit kandungan
 Klinik Bedah Umum + Orthopedi
 Klinik Penyakit Dalam
 Klinik THT
 Klinik Saraf + Akunpuntur
 Klinik Fisioterapi
 Klinik Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
 Klinik Mata
 Klinik Gigi + Mulut
 Klinik KIA/KB

 Instalasi Rawat Inap


 Instalasi Gizi
 Instalasi Pemeliharaan Sarana
 Pelayanan BPJS Kesehatan

D. VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN


1. VISI :
Menjadi Rumah Sakit Yang Memberikan Palayanan Prima dan
Berkualitas
2. MISI :
a. Menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara tepat,
cepat dan akurat.
b. Meningkatkan sarana dan prasarana sehingga pelayanan
masyarakat sesuai standard prosedur operasional.
c. Membantu program pemerintah dalam bidang sosial.

3. FALSAFAH
“Melayani dengan senang hati”
4. MOTTO
“Senyum, Sapa, Segar, Serius, Simpati, Sukses”.

Logo

8
D. PRESTASI RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU
1. Green Award tahun 2014
2. Program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan
lingkungan hidup periode 2015 – 2016
3. Rumah sakit sayang ibu 2013
4. Tertip administrasi pembayaran iuran jaminan sosial tenaga kerja 2014
5. Penghargaan dari tim dokter kepresidenan 2013

BAB III
VISI MISI DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT

4.1. VISI, MISI dan FALSAFAH RUMAH SAKIT


4.1.1. VISI :
Menjadi Rumah Sakit Yang Memberikan Palayanan Prima dan
Berkualitas
4.1.2. MISI :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima,
aman dan efektif.
b. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam rangka
pelayanan yang sesuai standard pelayanan operasional
kepada masyarakat.
c. Membantu program pemerintah dalam pelayanan
kesehatan dibidang social.

9
4.1.3. FALSAFAH
“Melayani dengan senang hati”
4.1.4. MOTTO
“Senyum, Sapa, Segar, Serius, Simpati, Sukses”.

10
BABBUDI
YAYASAN RUMAH SAKIT V AGUNG PALU
STRUKTUR ORGASNISASI RS BUDI AGUNG PALU

Direktur
Komite Medik SPI
SEKRETARIS
Komite Keperawatan

Komite PPI RS WADIR MEDIS WADIR NON MEDIS

Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian


Pelayanan Medis Keperawatan Keuangan/Program PSDM Rumah Tangga Humas
Pemasaran
SMF
Perawatan 1 Informasi
Instalasi Bedah Sentral Kas Bank Adm Karyawan Sanitasi
Perawatan 2
Ins. Laboratorium Kasir Konseling Tehnisi
Perawatan 3
Keamanan
Ins. Radiologi Perawatan 4 Penagihan/Klaim Diklat
Kamar Bersalin Sopir
Ins. Rehab. Medik Akuntansi Perizinan
Pembukuan
Poliklinik kebersihan
Yayasan Rumah Sakit
Ins. Rawat Jalan
Budi Agung Palu
ICU/ICCU Tekn. Informasi
Pembukuan Taman
Ins. Gawat Darurat
Logistik Rumah
Instalasi Farmasi
TIM Tangga
TERPADU
Instalasi Gizi dr. A.A SG. Ratih Kartika Sari, Dipl.
CIBTAC.M. Biomed (AAM)
Instalasi Rekam Medis Ketua
/ TPP
11
EEG/EKG TTIM
TERPADUim
Terpadu
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PPI

5.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PPI DI RUMAH SAKIT

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PPI DI RUMAH SAKIT

DIREKTUR UTAMA /

KETUA TIM PPI

IPCD

IPCN

IPCN IPCN IPCN


RAWAT INAP IGD RAWAT JALAN
1. Mariani Tombi Bua, Amd.Kep Wayan
(IPCLN Instalasi bedah Sentral ) Ranta Pasulu’ Girik
Sarminten, Allo, S.Kep, Ns
2. Christine Soande, Amd.Kep Amd.Kep
(IPCLN Ruangan ICCU )
3. Syamsiani, Amd.Kep (IPCLN
Ruangan ICU)
4. Hermansyah, S.Kep, Ns (IPCLN
Ruangan Perawatan I)
5. Miwi Seran,Amd. Kep (IPCLN
RuanganPerawatan II)
6. I Nyoman Edi Yusnawan,
Amd.Kep (IPCLN Ruangan
Perawatan III)
7. Viky Randy ,Amd.Kep (IPCLN
Ruangan Perawatan IV)
8. Irfan Dwi Jufriadi, S.Kep, Ns
(IPCLN Ruangan Perawatan V)

12
Keterangan :
1. Tim PPI bertanggung jawab langsung ke Direktur
2. Tim PPI terdiri dari ketua, sekertaris dan anggota
3. Tim PPI bertanggung jawab langsung kepada Ketua Tim PPI
4. Tim PPI terdiri daru dokter IPCD, IPCN dan IPCLN

5.2 Visi, Misi dan motto PPI RS.Budi Agung Palu

a. Visi

Menjadi pusat unggulan dalam memberikan pelayanan khususnya dibidang


pencegahan dan pengendalian infeksi.

b. Misi

1) Menjadikan bersih, sehat sebagai budaya dalam memberikan pelayanan


kesehatan.

2) Memberikan pendidikan PPI kepada staff, pasien, keluarga, pengunjung dan


seluruh masyarakat sekitar Rumah Sakit Budi Agung Palu

3) Melaksanakan Surveilans secara terus menerus dan berkesinambungan


serta meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang terlaksananya
program PPI.

4.2. Motto
“ Budaya Bersih-Sehat adalah Komitmen Pelayanan Kami”

Ket. : untuk fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dapat mengacu pada struktur
organisasi di rumah sakit yang dimodifikasi sesuai dengan keadaan setempat.

1.1 Direktur

Tugas Direktur
1. Membentuk komite dan Tim PPIRS dengan surat keputusan.
2. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial.
3. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana
termasuk anggaran yang dibutuhkan.
4. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial.
5. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi
nosokomial berdasarkan saran dari Komite PPIRS

13
6. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotik yang rasional dan
desinfektan di rumah sakit berdasarkan saran dari PPIRS.
7. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap potensial
menularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan berdasarkan
saran dari Komite PPIRS.
8. Mengesahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk PPIRS.

1.2 Tim PPI


1. Membuat dan mengevaluasi kebijakan PPI.
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
3. Membuat SPO PPI.
4. Menyusun dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI dan program pelatihan
dan pendidikan PPI.
5. Bekerja sama dengan tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau KLB
infeksi nasokomial.
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan
dan pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.
8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan
aman bagi yang menggunakan
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam
PPI
10. Melakukan pertemuan berkala termasuk evaluasi kebijakan
11. Menerima laporan dari Tim PPI dan membuat laporan kepada Direktur
12. Berkoordinasi dengan unit terkait lain
13. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang
rasional di rumah sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya
terhadap antibiotika dan menyebarluaskan data resistensi antibiotika
14. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
15. Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patient safety
16. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodic mengkaji
kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen
rumah sakit
17. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan
pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat,
penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI
18. Menentukan sikap penutupan ruang rawat bila diperlukan karena potensial
menyebarkan infeksi
19. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari
standar prosedur /monitoring surveilans proses
14
20. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan
infeksi bila ada KLB di Rumah Sakit Budi Agung Palu.

Kriteria Anggota Komite PPI :


1. Mempunyai minat dalam PPI
2. Pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite PPI :

1.1 IPCD / Infection Prevention and Control Docter

Kriteria IPCD :
1. Ahli atau dokter yang mempunyai minat dalam PPI
2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI
3. Memiliki kemampuan leadership

Tugas IPCD :
1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar
2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans
3. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman pathogen dan pola resistensi
antibiotika
4. Bekerja sama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilans infeksi dan
mendeteksi serta menyelidiki KLB
5. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang berhubungan
dengan prosedur terapi
6. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien
7. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami pencegahan dan
pengendalian infeksi
8.
1.2 IPCN (Infection Prevention and Control Nurse)

Kriteria IPCN :
1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi PPI
2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi
3. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara
4. Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan confident

Tugas dan Tanggung Jawab IPCN :


1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang
terjadi di lingkungan Rumah Sakit Undata
2. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kewaspadaan isolasi
3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Komite PPI

15
4. Bersama Komite PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI di
Rumah Sakit Budi Agung Palu.
5. Melakukan investugasi terhadap KLB dan bersama-sama Komite PPI
memperbaiki kesalahan yang terjadi
6. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi
dari petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya CS
7. Bersama Komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi
tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus
yang terjadi di rumah sakit
8. Audit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi termasuk terhadap limbah,
laundry, gizi, dan lain-lain dengan menggunakan daftar tilik
9. Memonitor kesehatan lingkungan
10. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotik yang rasional
11. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi surveilas infeksi
yang terjadi di Rumah Sakit Budi Agung Palu
12. Membuat laporan surveilans dan melaporkan ke Komite PPI
13. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI
14. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI
15. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPIRS
16. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan keluarga
tentang topic infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan
insiden tinggi
17. Sebagai koordinator antara departemen/ unit dalam mendeteksi, mencegah
dan mengendalikan infeksi di rumah sakit

1.3 IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse)

Kriteria IPCLN :
1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi PPI
2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengedalian infeksi
3. Memiliki kemampuan leadership

Tugas IPCLN :
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir suveilans setiap pasien di unit rawat inap
masing-masing, kemudian menyerahkannya kepada IPCN ketika pasien pulang
2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit
rawatnya masing-masing
3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi
nosokomial pada pasien
4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan bagi
pengunjung di ruang rawat masing-masing, konsultasi prosedur yang harus
dijalankan bila belum faham

16
5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan
standar isolasi

Sarana dan Fasilitas Pelayanan Penunjang (Supporting System)


1. Sarana Kesekretariatan
1.1 Ruangan sekretariat dan tenaga sekretaris yang full time
1.2 Computer, printer dan internet

1.3 Telepon dan faksimili

1.4 Alat tulis kantor

2. Dukungan Manajemen

Dukungan yang diberikan oleh manajemen berupa :


2.1 Penerbitan Surat Keputusan untuk Komite dan Tim PPIRS
2.2 Anggaran atau dana untuk kegiatan :
a. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
b. Pengadaan fasilitas pelayanan penunjang
c. Untuk pelaksanaan program, monitoring, evaluasi, laporan dan rapat
rutin
d. Insentif/Tunjangan/Reward untuk Komite/Tim PPIRS
2.3 Kebijakan dan Standar Operasional Prosedur

Kebijakan dan Standar Operasional Prosedur yang perlu dipersiapkan


oleh rumah sakit adalah :
a. Kebijakan Manajemen
b. Ada kebijakan kewaspadaan isolasi (isolation precaution) :
 Kebersihan tangan
 Penggunaan alat pelindung diri (APD)
 Peralatan perawatan pasien
 Pengendalian lingkungan

 Pemprosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen


 Kesehatan karyawan/perlindungan petugas kesehatan
 Penempatan pasien
 Hygiene respiratif/etika batuk
 Praktek menyuntik yang aman
 Praktek untuk lumbal punksi
 Ada kebijakan tentang pengembangan SDM dalam PPI

17
 2.3.2.12 Ada kebijakan tentang pengadaan bahan dan alat yang
melibatkan tim PPI
 Ada kebijakan tentang penggunaan antibiotic yang rasional
 Ada kebijakan tentang pelaksanaan surveilans
 Ada kebijakan tentang pemeliharaan fisik dan sarana yang
melibatkan tim PPI
 Ada kebijakan tentang kesehatan karyawan
 Ada kebijakan penanganan KLB
 Ada kebijakan penempatan pasien
 Ada kebijakan upaya pencegahan infeksi ILO, IADP, ISK,
Pneumonia, VAP.
c. Kebijakan Teknis

Ada SPO tentang kewaspadaan isolasi (Isolation Precaution) :


 Ada SPO kebersihan tangan
 Ada SPO penggunaan alat pelindung diri (APD)
 Ada SPO penggunaan peralatan perawatan pasien
 Ada SPO pengendalian lingkungan
 Ada SPO pemprosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan
linen
 Ada SPO kesehatan karyawan /perlindungan petugas kesehatan
 Ada SPO penempatan pasien
 Ada SPO hygiene respirasi/etika batuk
 Ada SPO praktek menyuntik yang aman
 Ada SPO praktek untuk lumbal punksi
 Upaya-upaya pencegahan infeksi dan rekomendasinya

2.4 Pengembangan dan Pendidikan


a. Tim PPI
 Wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar dan lanjut PPI
 Memiliki sertifikat PPI
 Mengembangkan diri mengikuti seminar, lokakarya dan
sejenisnya
 Bimbingan teknis secara berkesinambungan
b. Staf Rumah Sakit
 Semua staf rumah sakit harus mengetahui prinsip-prinsip
pencegahan dan pengendalian infeksi
 semua staf rumah sakit yang berhubungan dengan pelayanan
pasien harus mengikuti pelatihan PPI
 Rumah sakit secara berkala melakukan sosialisasi/simulasi
 Semua karyawan baru, mahasiswa harus mendapatkan orientasi
PPI

18
19
BAB VI
URAIAN JABATAN

4.1. PIMPINAN DAN STAF


Pimpinan dan petugas kesehatan dalam Tim PPI diberi kewenangan
dalam menjalankan program dan menentukan sikap pencegahan dan
pengendalian infeksi.
4.1.1. Komite PPI disusun terdiri dari Ketua, sekretaris dan anggota.
Ketua Komite PPI adalah seorang dokter (IPCO/Infetion Prevention
and control officer) mempunyai minat, kepedulian dan
pengetahuan, pengalaman mendalami masalah infeksi,
mikrobiologi klinik atau epidemiologi klinik.
Sekretaris sebaiknya perawat senior (IPCN/ Infection Prevention
and control Nurse) yang disegani, berminat, mampu memimpin
dan aktif.
Anggota Komite terdiri dari:
a. Dokter spesialis anak, dalam, Bedah, dan Patologi klinik
b. Laboratorium
c. Farmasi
d. Perawat PPI/ IPCN (Infection Prevention and Control Nurse)
sebagai sekretaris
e. Bidang Keperawatan
f. SDM
g. Bagian Penunjang Umum
1) Sanitasi
2) Laundry
3) Cleaning Service
4) Petugas kamar jenazah
h. Unit Pemeliharaan Sarpras
i. Tim K3
4.1.2. Rumah Sakit memiliki IPCN yang bekerja purna waktu dengan ratio
1 (satu) IPCN untuk tiap 144 tempat tidur di rumah sakit.
4.1.3. Dalam bekerja IPCN dibantu beberapa IPCLN ( Infection Prevention
an Control Link Nurse) dari tiap unit terutama yang berisiko
terjadinya infeksi.
4.2. URAIAN TUGAS
4.2.1. DIREKTUR
4.2.1.1. Tujuan :
1) Terbentuknya Komite dan tim PPI disertai  SK
2) Tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan 
PPI
3) Kebijakan kegiatan PPI
4) Formularium pemakaian antibiotic
4.2.1.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab   :
1) Membentuk Komite dan Tim PPI dengan
Surat Keputusan
2) Mendukung penyelenggaraan upaya PPI
3) Menentukan kebijakan PPI
4) Mengesahkan SPO PPIRS
5) Menentukan kebijakan pencegahan dan
pengendalian infeksi.
6) Mengadakan  evaluasi kebijakan pencegahan dan
pengendalian infeksi berdasarkan saran dari KPPIRS.

20
7) Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas
sarana dan prasarana  termasuk anggara yang
dibutuhkan.
8) Bertanggung jawab mengadakan evaluasi
kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi
evaluasi berdasarkan saran dari KPPIRS.
9) Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian
antibiotic yang rasional rasional dan desinfektan
dirumah sakit berdasarkan saran dari KPPIRS.
4.2.1.3. Wewenang
1) Dapat menutup suatu unit perawatan atau
instalasi yang dianggap potensial menularkan
penyakit berdasarkan saran dari KPPIRS.
4.2.2. KETUA KOMITE PPIRS ( IPCO/INFECTION PREVENTION AND
CONTROL OFFICER)
4.2.2.1. Tujuan :
1) Pedoman pamakaian antibiotika.
2) Laporan peta kuman dan resistensinya.
3) Laporan hasil surveilans dan audit PPI.
4.2.2.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Ikut serta menyusun pedoman penulisan
antibiotika dan surveilens.
2) Memonitor kejadian KLB dan kegiatan surveilens.
3) Memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam
merawat pasien.
4) Berkontribusi dalam diagnosis dan terap  infeksi
yang benar.
5) Membimbing dan mengajarkan praktek dan
prosedur PPI yang berhubungan dengan terapi.
6) Membantu semua petugas kesehatan memahami
pencegahan dan pengendalian infeksi.
7) Memberikan motivasi dan teguran tentang
pelaksanaan kepatuhan PPI.
8) Memberikan saran desain ruangan rumah sakit
agar sesuai dengan prinsip PPI.
4.2.2.3. Kualifikasi :
1) Dokter dan berminat terhadap kegiatan PPI
2) Mendapat pelatihan PPI
3) Mempunyai kemampuan memimpin
4.2.3. ANGGOTA TIM PPIRS
4.2.3.1. Tujuan :
1) SPO dan program PPI
2) Kebijakan PPIRS
4.2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi keb
ijakan PPI.
2) Menyusun SPO dan program PPI.
3) Melakukan pertemuan berkala termasuk evaluasi ke
bijakan
4) Menerima laporan dari tim PPI.
5) Bekerjasama dengan tim PPI dalam melakukan
investigasi masalah atau KLB infeksi.

21
6) Mengidentifikasi temuan di lapangan yangberkait
an dengan kegiatan PPI.
7) Memonitor kejadian KLB dan kegiatan surveilens.
8) Memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam
merawat pasien.
9) Sosialisasi kebijakan PPIRS agar dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
10) Mengevaluasi pelaksanaan program PPI.
11) Memberikan konsultasi pada petugas rumah sakit
tentang PPI.
12) Berkoordinasi dengan unit terkait.
13) Mengembangkan dan meningkatkan cara
pencegahan dan pengendalian infeksi.
14) Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang
sesuai dengan prinsip PPI dan aman
penggunaannya.
15) Mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia dalam PPI.
16) Memberikan usulan kepada direktur untuk
pemakaian antibiotic yang rasional dirumah
sakit berdasarkan hasil pemantaun penggunaan
antibiotik.
4.2.3.2. Kualifikasi :
1) Dokter dan berminat terhadap kegiatan PPI.
2) Mendapat pelatihan PPI.
3) Mempunyai kemampuan memimpin.
4.2.4. SEKRETARIS KOMITE PPIRS
4.2.4.1. Tujuan :
1) Pembuatan Laporan angka infeksi Rumah Sakit.
2) Audit standart dan kegiatan PPI di unit kerja.
3) Rekomendasi perbaikan kegiatan PPI di RS.
4.2.4.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Menyu Memonitor pelaksanaan kegiatan PPI
dan penerapan SPO pencegahan infeksi di unit
keperawatan.
2) Rekapitulasi Audit pencegahan dan pengendalian
infeksi termasuk terhadap limbah, kebersihan
lingkungan, laundry, gizi dan unit lain
berhubungan dengan kegiatan PPI Rekapitulasi.
3) Sebagai koordinator antara departemen / unit
dalam mendeteksi, mencegah dan
mengendalikan infeksi di rumah sakit.
4) Melaksanakan pendistribusian suveilans infeksi
nosokomial di unit rawat inap.
5) Membuat laporan suveilans dan melaporkan
ke Tim PPI.
6) Bersama komite PPI Melakukan pelatihan
petugas kesehatan tentang PPI.
7) Melakukan investigasi terhadap KLB dan
bersama-sama Tim PPI.
8) Memberikan motivasi dan teguran tentang
pelaksanaan kepatuhan PPI.

22
9) Memberikan saran desain ruangan rumah sakit
agar sesuai dengan prinsip PPI.
4.2.4.3. Kwalifikasi :

1) Perawat D3 Keperawatan.
2) Berminat terhadap kegiatan PPI.
3) Mendapatkan pelatihan dasar dan lanjutan PPI.
4) Memiliki kemampuan memimpin, inovatif dan
percaya diri.

4.2.5. KETUA TIM PPI ( IPCN/INFECTION PTREVENTION AND CONTROL


NURSE)
4.2.5.1. Tujuan :
1) Laporan angka infeksi Rumah Sakit
2) Audit standart dan kegiatan PPI di unit kerja
3) Rekomendasi perbaikan kegiatan PPI di RS
4.2.5.2. Uraian Tugas Tanggung Jawab
1) Mengunjungi ruangan setiap hari untuk
memonitor kejadian infeksi yang terjadi di rumah
sakit.
2) Memonitor pelaksanaan kegiatan PPI dan
penerapan SPO pencegahan infeksi nosokomial
di unit keperawatan.
3) Audit pencegahan dan pengendalian infeksi
termasuk terhadap limbah, kebersihan
lingkungan, laundry, gizi dan unit lain
berhubungan dengan kegiatan PPI.
4) Memberi konsultasi tentang pencegahan dan
pengendalian Infeksi yang diperlukan pada kasus
yang terjadi di rumah sakit.
5) Memonitor terhadap penggunaan antibiotika yang
rasional.
6) Sebagai koordinator antara departemen / unit
dalam mendeteksi, mencegah dan
mengendalikan infeksi di rumah sakit.
7) Melaksanakan suveilans infeksi nosokomial di unit r
awat  inap.
8) Membuat laporan suveilans dan melaporkan ke Tim
PPI.
9) Bersama komite PPI Melakukan pelatihan
petugas kesehatan tentang PPI.
10) Melakukan investigasi terhadap KLB dan
bersama-sama Komite PPI.
11) Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung
rumah sakit tentang PPIRS.
12) Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan,
pengunjung da keluarga tentang topik infeksi yang
sedang berkembang dimasyarakat, infeksi dengan
insiden tinggi.
13) Memberikan motivasi dan teguran tentang
pelaksanaan kepatuhan PPI.
14) Memberikan saran desain ruangan rumah sakit
agar sesuai dengan prinsip PPI.

23
15) Melakukan audit dan surveilens.
4.2.5.3. Kwalifikasi
1) Perawat D3 Keperawatan
2) Berminat terhadap kegiatan PPI
3) Mendapatkan pelatihan dasar dan lanjutan PPI
4) Memiliki kemampuan memimpin, inovatif dan
percaya diri
5) Bekerja purna waktu.
4.2.6. IPCLN (INFECTION PREVENTION AND LINK NURSE)
4.2.6.1. Tujuan :
1) Formulir surveilens terisi dengan baik, informative
4.2.6.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
1) Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans
setiap pasien di unit rawat inap masing- masing.
2) Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potens
ial KLB.
3) Penyuluhan bagi pengunjung di ruang rawat
masing-masing, konsultasi prosedur yang harus
dijalankan bila belum faham memberitahukan
kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi
nosokomial pada pasien.
4) Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang 
lain dalam menjalankan kegiatan PPI.
5) Melakukan koordinasi dengan Kepala instalasi/
unit untuk terlaksananya surveilans memberikan
motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap
personil ruangan di unit rawatnya masing-masing.
4.2.6.3. Kwalifikasi
1) Berminat terhadap kegiatan PPI
2) Perawat D3 Keperawatan
3) Mendapatkan pelatihan /seminar PPI 
4) Mempunyai kemampuan  memimpin dan Inovatif
4.2.7. PENANGGUNG JAWAB PPI DI LABORATORIUM
4.2.7.1. Tujuan:
1) Pelaksanaan PPI di unit kerjanya berdasarkan standart
yang telah ditetapkan.
2) Laporan rekap biakan kuman.
3) Penatalaksanaan pajanan benda tajam dan paparan
cairan tubuh.
4.2.7.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Mengumpulkan data-data tentang : pola resistensi
kuman, reaksi transfusi.
2) Melaporkan hasil biakan kuman-kuman tertentu
3) Membuat laporan kegitan PPI di unit nya
4) Memonitor dan audit kepatuhan petugas kesehatan
yang lain dalam menjalankan kegiatan PPI
5) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada
setiap Personil di unit laboratorium
4.2.7.3. Kualifikasi :
1) Berminat terhadap kegiatan PPI

24
2) Mendapat pelatihan /seminar PPI 
3) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif

4.2.8. PENANGGUNG JAWAB PPI DI FARMASI


4.2.8.1. Tujuan :
1) Pelaksanaan PPI di unit kerjanya berdasarkan standart
yang telah ditetapkan.
2) Laporan pemakaian APD dan Desinfektan.
4.2.8.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Mengumpulkan data-data tentang : pengadaan APD dan
desinfektan.
2) Menjalankan kegiatan PPI di unit kerjanya.
3) Membuat laporan kegiatan PPI di unit nya.
4) Memonitor dan audit kepatuhan petugas kesehatan
yang lain dalam menjalankan kegiatan PPI.
5) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada
setiap Personil di unit farmasi.
4.2.8.3. Kualifikasi :
1) Berminat terhadap kegiatan PPI.
2) Mendapat pelatihan PPI.
3) Memiliki kemampuan/seminar memimpin dan Inovatif.
4.2.9. PENANGGUNG JAWAB PPI DI LINEN
4.2.9.1. Tujuan:
1) pelaksanaan PPI di unit kerjanya berdasarkan standart
yang telah ditetapkan
2) Laporan monitoring linen Laundry

4.2.9.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :


1) Mengumpulkan data-data tentang  hasil dan kualitas
linen
2) Menjalankan kegiatan PPI di unit kerjanya
3) Membuat laporan kegitan PPI di unit nya
4) Memonitor dan audit kepatuhan petugas kesehatan
yang lain dalam menjalankan kegiatan PPI
5) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada
setiap Personil di linen

4.2.9.3. Kualifikasi :
1) Berminat terhadap kegiatan PPI
2) Mendapat pelatihan /seminar PPI 
3) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif
4.2.10. PENANGGUNG JAWAB PPI DI RADIOLOGI
4.2.10.1. Tujuan:
1) pelaksanaan PPI di unit kerjanya berdasarkan standart
yang telah ditetapkan
2) Laporan kegiatan PPI di unitmya
4.2.10.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Mengumpulkan data-data tentang : PPI
2) Menjalankan kegiatan PPI di unit kerjanya

25
3) Membuat laporan kegitan PPI di unit nya
4) Memonitor dan audit kepatuhan petugas kesehatan
yang lain dalam menjalankan kegiatan PPI
5) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada
setiap Personil di unit Radiologi
4.2.10.3. Kualifikasi :
1) Berminat terhadap kegiatan PPI
2) Mendapat pelatihan/seminar  PPI 
3) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif

4.2.11. PENANGGUNG JAWAB PPI DI INSTALASI GIZI


4.2.11.1. Tujuan:
1) pelaksanaan PPI di unit kerjanya berdasarkan standart
yang telah ditetapkan
2) Laporan pengontrolan peralatan dapur
3) Laporan hasil penatalaksanaan Kewaspadaan standar

4.2.11.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :


1) Menjalankan kegiatan PPI di unit kerjanya
2) Membuat laporan kegitan PPI di unit nya
3) Memonitor dan audit kepatuhan petugas kesehatan
yang lain dalam menjalankan kegiatan PPI
4) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada
setiap Personil di Instalasi Gizi
4.2.11.3. Kualifikasi :
1) Berminat terhadap kegiatan PPI
2) Mendapat /seminar PI 
3) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif
4.2.12. PENANGGUNG JAWAB PPI DI STERILISASI
4.2.12.1. Tujuan:
pelaksanaan PPI di unit kerjanya berdasarkan standart
yang telah ditetapkan dan Laporan rekap sterilisasi alat
instrumen
4.2.12.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:
1) Mengumpulkan data-data tentang  kegiatan unit
sterilisasi
2) Melaporkan hasil monitoring alat kadaluarsa
3) Menjalankan kegiatan PPI di unit kerjanya
4) Membuat laporan kegitan PPI di unit nya
5) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada
setiap Personil di unit Sterilisasi
4.2.12.3. Kualifikasi :
1) Berminat terhadap kegiatan PPI
2) Mendapat pelatihan PPI 
3) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif

4.2.13. PENANGGUNG JAWAB PPI SARPRAS

26
4.2.13.1. Tujuan:
1) pelaksanaan PPI di unit kerjanya berdasarkan standart
yang telah ditetapkan
2) Laporan rekap Renovasi bangunan
4.2.13.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Menjalankan kegiatan PPI di unit kerjanya
2) Membuat laporan kegitan PPI di unit nya
3) Memonitor dan audit kepatuhan petugas kesehatan
yang lain dalam menjalankan kegiatan PPI
4) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada
setiap Personil di unit Sarpras
4.2.13.3. Kualifikasi :
1) Berminat terhadap kegiatan PPI
2) Mendapat pelatihan /seminar PPI 
3) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif
4.2.14. PENANGGUNG JAWAB PPI DI CLEANING SERVICE
4.2.14.1. Tujuan:
pelaksanaan PPI di unit kerjanya berdasarkan standart yang
telah ditetapkan

4.2.14.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:


1)
Mengumpulkan data-data tentang :kebersihan dan limbah
2)
Menjalankan kegiatan PPI di unit kerjanya
3)
Membuat laporan kegitan PPI di unit nya
4)
Memonitor dan audit kepatuhan petugas kesehatan yang
lain dalam menjalankan kegiatan PPI
5) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada
setiap Personil di cleaning servise
4.2.14.3. Kualifikasi :
1) Berminat terhadap kegiatan PPI
2) Mendapat pelatihan/seminar  PPI 
3) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif

4.2.15. PENANGGUNG JAWAB PPI DI REKAM MEDIK DAN PENDAFTARAN

4.2.15.1. Tujuan:
pelaksanaan PPI di unit kerjanya berdasarkan standart yang
telah ditetapkan
4.2.15.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Menjalankan kegiatan PPI di unit kerjanya
2) Membuat laporan kegitan PPI di unit nya
3) Memonitor dan audit kepatuhan petugas kesehatan
yang lain dalam menjalankan kegiatan PPI
4) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada
setiap Personil di Rekam Medik dan Tempat pendaftaran
4.2.15.3. Kualifikasi :
1) Berminat terhadap kegiatan PPI
2) Mendapat pelatihan/seminar PPI 

27
3) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif

4.2.16. PENANGGUNG JAWAB PPI DI K3


4.2.16.1. Tujuan:
pelaksanaan PPI di unit kerjanya berdasarkan standart yang
telah ditetapkan
4.2.16.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Mengumpulkan data-data tentang : kegiatan PPI
2) Menjalankan kegiatan PPI di unit kerjanya
3) Membuat laporan penatalaksanaan pajanan benda tajam
dan paparan cairan tubuh
4) Memonitor dan audit kepatuhan petugas kesehatan yang
lain dalam menjalankan kegiatan PPI
4.2.16.3. Kualifikasi :
1) Berminat terhadap kegiatan PPI
2) Mendapat pelatihan /seminar PPI 
3) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif

28
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Mengingat kinerja Komite dan tim pencegahan dan pengendalian infeksi di


rumah sakit (PPIRS) sangat luas dan mencakup hampir seluruh unit di rumah
sakit, maka hubungan kerja Komite dan tim PPIRS lebih bersifat koordinatif
terhadap berbagai unit di Rumah Sakit Budi Agung Palu.Terhadap struktur
organisasi rumah sakit, komite dan tim PPIRS mengkoordinasikan tiap
kegiatannya terhadap berbagai unit terkait di rumah sakit, sebagai suatu
struktur fungsional, sebagaimana tampak dalam bagan koordinasi kerja sebagai
berikut :

Komite Medis SDM

Bagian penunjang
Komite Keperawatan Umum

Bidang Keperawatan : PPIRS Bagian Keuangan


Rawat Inap
TB DOTS K3RS

Bidang pelayanan medik:

Rawat Jalan, IGD, Inst DIKLAT


Bedah.

Bidang Penunjang Medik:


PMKPRS
Farmasi,
Laboratorium,Radiologi,
Rekam Medis, Gizi

7.1. Hubungan kerja dengan komite medis :


7.1.1. Memberikan masukan untuk kebijakan penerapan antibiotik
di rumah sakit sesuai dengan hasil pemeriksaan mikrobiologi
lingkungan rumah sakit, melalui panitia farmasi dan terapi.

7.1.2. Menyampaikan pedoman pelaksanaan pencegahan dan


pengendalian infeksi, terutama yang terkait dengan standar
pelayanan medis.
7.1.3. Berkoordinasi dalam hal pengembangan kegiatan
pengendalian infeksi di rumah sakit.

29
7.2. Hubungan kerja dengan komite keperawatan :
7.2.1. Koordinasi pemantauan pelaksanaan standard precaution dan
isolation precaution di unit perawatan.
7.2.2. Memberikan masukan kepada bidang keperawatan sesuai
dengan laporan dan evaluasi hasil kegiatan pengendalian
infeksi.
7.3. Hubungan kerja dengan Bidang Keperawatan (R. Rawat inap, dan ICU
):
7.3.1. Berkoordinasi dalam pelaksanaan surveilans di unit
perawatan.
7.3.2. Berkoordinasi dalam pemantauan pelaksanaan standard
precaution dan isolation precaution di unit perawatan.
7.3.3. Berkoordinasi dalam pelaporan kejadian infeksi nosokomial
melalui IPCN dan Tim PPIRS.
7.3.4. Setiap bulan tim PPIRS meminta laporan rekapitulasi kejadian
infeksi nosokomial dari tiap unit.
7.3.5. Meminta laporan KTD dari tiap unit, antara lain tertusuk
jarum, perawatan pasien menular ( TBC, AIDS, Avian Influenza /
Flu Burung ).
7.4. Hubungan kerja dengan Bidang Pelayanan Medik ( instalasi gawat
darurat ,instalasi Rawat Jalan, Instalasi Bedah )
7.4.1. Berkoordinasi dalam pemantauan pelaksanaan standar
precaution dan isolation precaution di instalasi gawat darurat.
7.4.2. Berkoordinasi tentang pemantauan penggunaan APD dan
pelaksanaan SPO pengendalian infeksi.
7.4.3. Tim PPIRS meminta laporan kejadian infeksi nosokomial
khususnya untuk pasien post operasi. Untuk pasien post
operasi bedah tanpa alat / implant tetap dilakukan surveilans
selama 3 bulan.
7.4.4. Berkoordinasi dalam surveilans IDO di Unit OK.
7.4.5. Berkoordinasi tentang pelaksanaan standard precaution dan
isolation precaution di Unit OK, dan Unit Radiologi.
7.4.6. Berkoordinasi dalam tata ruang dan sterilisasi ruangan sesuai
pedoman pengendalian infeksi.

7.5. Hubungan kerja dengan Bidang Penunjang Medik (Farmasi,


Laboratorium, Radiologi, Rekam Medis, Gizi )
7.5.1. Berkoordinasi dalam pelaksanaan penyiapan, penggunaan
dan pemantauan larutan desinfektan, antiseptik untuk tiap unit
pelayanan.
7.5.2. Berkoordinasi dalam hal penyusunan Pedoman Antibiotika
bersama Panitia Farmasi dan Terapi.
7.5.3. Pengawasan terhadap pelaksanaan SOP PPIRS dan
penggunaan APD serta kebutuhan sarana dan prasarana untuk
kkegiatan PPIS
7.6. Hubungan kerja dengan Bagian Penunjang Umum (Humas, Unit
Pemeliharaan Sarana, Cleaning Service, linen Loundry, logistick) :
7.6.1. Koordinasi pemantauan pelaksanaan pengelolaan linen.
7.6.2. Koordinasi pemantauan pengolahan limbah dan sampah medis.

30
7.6.3. Koordinasi pemeliharaan sarana, khususnya yang terkait
dengan kegiatan pengendalian infeksi (AC, Incenerator,
Kalibrasi peralatan sterilisasi dan sebagainya).
7.6.4. Berkoordinasi tentang penyiapan, proses memasak, penyajian
makanan pasien yang memenuhi persyaratan pengendalian
infeksi l.
7.6.5. Berkoordinasi tentang persyaratan kesehatan petugas gizi yang
boleh menyiapkan makanan untuk pasien rumah sakit.
7.6.6. Memantau dan mengevaluasi tekhnik pembersihan alat
makan pasien dan pengelolaan makanan untuk pasien dan
karyawan.
7.6.7. Melakukan surveilans tentang pemeliharaan lingkungan,
pemberantasan vector serangga dan binatang pembawa
penyakit.
7.6.8. Berkoordinasi dalam pemantauan penggunaan APD di Humas,
Pemeliharaan Sarana, Cleaning Service, Linen, Loundry dan
Logistik
7.7. Hubungan kerja dengan K3RS
7.7.1. Meminta laporan mutu air dan pemeriksaan microbiologi.
7.7.2. Ikut serta dalam penyusunan kebijakan K3RS ( Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit )
7.7.3. Bekerjasama dalam pengelolaan limbah RS.
7.7.4. Bekerjasama dalam pengendalian serangga / vector RS.
7.7.5. Bekerjasama dalam pengawasan makanan pasien dan
karyawan.
7.8. Hubungan kerja dengan PMKPRS
7.8.1. Koordinasi pelaporan insiden keselamatan pasien di ruang
rawat inap dari tiap unit, antara lain tertusuk jarum, pasien
jatuh dan terpapar pajanan.
7.8.2. Koordinasi tentang Peningkatan mutu RS terkait dengan
indikator mutu PPI.
7.8.3. Edukasi tentang penyakit dan pencegahannya.
7.9. Hubungan kerja dengan SDM
7.9.1. Koordinasi tentang pelaksanaan pemeriksaan kesehatan
Karyawan Baru
7.9.2. Koordinasi tentang pelaksanaan pemeriksaan kesehatan
karyawan secara berkala
7.9.3. Koordinasi tentang pelaksanaan pemeriksaan pasca pajanan
7.10. Hubungan kerja dengan SDM
7.10.1. Koordinasi tentang pelaksanaan materi orientasi karyawan
baru
7.10.2. Koordinasi pelaksanaan edukasi staf secara berkala tentang
PPI
7.11. Hubungan kerja dengan Keuangan
7.11.1. Koordinasi tentang Dana untuk kebutuhan fasilitas PPI melaliu
direktur

31
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia Komite pencegahan


dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Budi Agung Palu adalah sebagai
berikut :
Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah
kebutuhan
Formal Non formal

Ketua TIM PPIRS Dokter umum sertifikat 1 Orang


(Infection pelatihan PPI
Prevention and Dasar
Control Doctor)
IPCN (Infection D3 Keperawatan Sertifikat Pelatihan 1 orang
Prevention and PPI Dasar dan
Control Nurse) Lanjutan
Anggota Komite -Dokter Umum Sertifikat PPI 1 orang
PPIRS - keperawatan Dasar 1 orang
- Penunjang 1 orang
Umum 1 orang
- SDM 1 orang
1 orang
- Apoteker
- K3

32
Tim PPIRS Sertifikat
- IPCLN - D3 PPI Dasar 20 Orang
Keperawatan
- PJ PPI di Unit Sertifikat
Non - SMU Sederajat, PPI Dasar 20 Orang
keperawatan DIII, S1

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Pengembangan staf dan pengembangan pendidikan tentang


pengendalian infeksi di Rumah Sakit, termasuk kegiatan orientasi bagi
karyawan baru dan mahasiswa praktek merupakan salah satu upaya penting
dalam meningkatkan pemahaman terhadap infeksi yang selanjutnya
diharapkan mampu diaplikasikan dalam tugas sehari-hari. System
pengembangan dan pendidikan staf harus tercakup dalam program kerja Tim
PPIRS. Orientasi Karyawan Baru Dan pelaksanaan orientasi karyawan baru
menjadi tanggung jawab Tim PPIRS bersama bagian Diklat Rumah Sakit Budi
Agung Palu.
Orientasi karyawan baru dilaksanakan secara terpadu / terintegrasi
bersama unit pelayanan lain yang memiliki program sejenis.
Sasaran orientasi pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit
Budi Agung Palu adalah setiap karyawan tanpa terkecuali, baik berlatar
belakang medis maupun non medis.
Jadwal pelaksanaan orientasi diatur oleh bagian Diklat Rumah Sakit, yaitu
2-3 kali dalam setahun, dengan tetap mempertimbangkan jumlah dan
frekuensi karyawan baru yang masuk sepanjang tahun tersebut.
Laporan orientasi dibuat oleh Tim PPIRS dan dipusatkan di bagian Diklat
Rumah Sakit Evaluasi pasca orientasi dilakukan secara berkala setelah tiga
bulan secara terintegrasi dengan unit lain.
Jadwal dan Materi Orientasi Karyawan Baru :

Hari Materi Waktu Metode Penanggung jawab


ke
1 Konsep dasar 15menit Ceramah Ketua Tim PPIRS
Pencegahan dan dan diskusi
Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit (PPIRS )
Kewaspadaan Standar 10 Ceramah IPCN
dan kewaspadaan Isolasi menit dan diskusi
Organisasi Pencegahan 10 Ceramah IPCN
dan Pengendalian Infeksi menit dan diskusi
di Rumah Sakit Islam Siti
Hajar.

33
2 Surveilans dan Pelaporan 45 Ceramah IPCN / Tim PPIRS
menit dan diskusi
Demo dan Praktek : 60 Praktek IPCN
- Hand hygiene menit
- Penggunaan APD
Survey Lapangan 60 Survey IPCN
menit

BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

Pertemuan Tim PPIRS merupakan suatu kegiatan pertemuan berkala baik rutin,
maupun insidentil yang dilaksanakan oleh Tim PPI.
10.1. Pertemuan Rutin

34
Pertemuan yang diadakan setiap bulan sekali yang dihadiri oleh IPCLN,
dan ketua tim. Pertemuan rutin membahas tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi.
10.2. Pertemuan berkala Komite PPI / multi disiplin
a. Pertemuan berkala dilaksanakan semua disiplin ilmu 3 bulan sekali
dan difasilitasi oleh Direktur.
b. Pertemuan berkala membahas tentang masalah hasil surveilans dan
angka kejadian infeksi di rumah sakit, Pajanan, antibiotika dan
masalah lain tentang PPI
10.3. Pertemuan Insidentiil
Pertemuan yang dilaksanakan sewaktu – waktu diluar jadwal
pertemuan,untuk membahas permasalahan yang bersifat mendesak,
aktual yang memerlukan penyelesainnya dan keputusan yang
mendesak dan tepat yang menyangkut hasil survailans dan kejadian
luar biasa.
Materi :
a. Evaluasi kinerja Tim PPIRS
b. Permasalahan yang terjadi pada Tim
c. Evaluasi dan rekomendasi tindak lanjut pertemuan selanjutnya

BAB XI
PELAPORAN

Laporan Tim PPIRS ditujukan kepada D irektur RS, Ketua Tim PPI, PMKPRS
Ruangan /Unit terkait dengan Laporan kegiatan yang disampaikan . Pelaporan
kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dilaksanakan
dalam bentuk harian, bulanan, tahunan.
11.1. Laporan Harian
Laporan surveilan harian, Jenis laporan yang dibuat setiap hari oleh IPCLN
di tiap-tiap unit.
11.2. Laporan Bulanan
11.2.1. Hasil rekapitulasi dari laporan harian surveilans oleh IPCLN di
masing-masing unit

35
11.2.2. Hasil Audit Kepatuhan standart precaution, cuci tangan, APD
11.3. Laporan Triwulan dan Tahunan
11.3.1. Hasil evaluasi laporan 3 bulan baik surveilans, tertusuk jarum dan
audit kepatuhan kemasing masing unit, Komite PPI dan direktur
11.3.2.
11.4. Laporan insidentil
Laporan yang dilaporkan sewaktu-waktu dikarenakan ada suatu
permasalahan atau kejadian yang tidak diinginkan (KTD) yang berhubungan
dengan PPIRS misalnya kejadian tertusuk jarum dan perawatan pasien
menular .
Bentuk penyampaian informasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit :
1. Lisan dalam pertemuan-pertemuan koordinasi.
2. Laporan kegiatan tertulis.
3. Papan informasi.

36

Anda mungkin juga menyukai