PPI
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Budi Agung Palu adalah salah satu Rumah Sakit di Palu
yang berdiri sejak 1981 dan merupakan salah satu rumah sakit yang ada
di Kota Palu Sulawesi Tengah. RS Budi Agung Palu pada awalnya adalah
Klinik Bersalin, tapi dengan berjalannya waktu, maka RS Budi Agung Palu
harus mampu pula bersaing dengan rumah sakit lain dan mampu pula
menghadapi Tantangan Era Globalisasi.
Pada era Globalisasi Rumah Sakit diharapkan dapat mengikuti
Perkembangan diantara perkembangan Teknologi dan Meningkatkan
pelayanan terhadap customer (pasien) dengan lebih memperhatikan nilai
kepuasan,
Dalam memberikan pelayanan ini pun harus sesuai dengan
prosedur karena pada era globalisasi ini, semua tindakan dapat
menimbulkan tuntutan Malpraktek. Oleh karena itu RS. Budi Agung harus
mempelajarai kekuatan & kelemahan serta tantangan dan peluang yang
ada untuk mencapai sasaran meningkatkan kunjungan dan BOR rumah
sakit, maka RS. Budi Agung harus membuat renstra yang tetap berfokus
kepada visi dan misi Rumah Sakit Budi Agung Palu .
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RS BUDI AGUNG PALU
RS Budi Agung Palu terletak di Jalan Maluku No.44 Palu, Kelurahan Lolu
Selatan, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu 94112, Provinsi Sulawesi Tengah,
Indonesia. Telpon 0451 421 360 , 422 460, 422 355 Fax : 0451 424 145 , email :
rsbudiagungpalu@gmail.com , yang berdiri di atas lahan seluas lebih dari 16.955
M2
Pekerjaan perluasan bagunan Rumah Sakit Budi Agung Palu secara bertahap
dilaksanakan sesuai kebutuhan dan dana yang tersedia. Beberapa data-data dan
pengembangan bangunan dapat disampaikan sebagai berikut:
3
2.2. PROFIL PELAYANAN RS BUDI AGUNG PALU
2. PEMILIK (SWASTA)
A.A. SG. DEWI SUKMAWATI
3. Nama Direktur
dr. IDA BAGUS YADNYA PUTRA
4. IJIN OPERASIONAL RUMAH SAKIT
Surat Keputusan Walikota Palu
No. 17/23.5.7/DPMPTSP/II/2017 berlaku 27 Februari 2017 – 27 Februari
2022
5. NOMOR KODE RUMAH SAKIT
7271095
4
Surat Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor: HK . 02. 03. / I / 3553 / 2014
5
Untuk memenuhi standar sebagai rumah sakit umum ketua yayasan
melangkapi sarana dan prasarana rumah sakit di antaranya membangun
ruang praktek dokter/poliklinik serta menambah peralatan rumah sakit yang
canggih di sesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit .
6
C. PELAYANAN
Saat ini, Rumah Sakit Budi Agung Palu telah berkiprah di Sulawesi Tengah
menjadi mitra pemerintah dalam menjangkau masyarakat di bidang kesehatan.
Hingga saat ini komposisi pelayanan Rumah Sakit Budi Agung Palu adalah sbb:
Deluxe Kartika : 6 TT
Deluxe Bima : 3 TT
Superior Arjuna : 10 TT
Superior Krisna : 9 TT
Superior Nakula : 2 TT
VIP Sinta : 3 TT
Kelas I Srikandi : 12 TT
Kelas I sadewa : 6 TT
Kelas II : 8 TT
Kelas III Laki – Laki : 8 TT
Kelas III perempuan : 6 TT
Ruang Isolasi : 3 TT
Ruang ICU : 5 TT
Ruang ICCU : 3 TT
– Perawatan KB
Deluxe Niki : 1 TT
Deluxe Kartika Sari : 2 TT
VIP Anastasia : 2 TT
Kelas I Niki : 2 TT
Kelas II Romesery 1 : 2 TT
Kelas II Romesery 2 : 3 TT
Kelas 3 Amelia : 4 TT
– Ruang Anak
VIP Unyil : 1 TT
Kelas I Doraemon : 2 TT
Kelas II Sincan : 2 TT
Kelas II Pinokio : 2 TT
Kelas II cinderela : 2 TT
Kelas 3 Popeye : 5 TT
2. FASILITAS
Fasilitas pelayanan antara lain:
IGD 24 Jam + Ambulance
Radiologi
USG 2 Dimensi (Echo Jantung)
7
Laboratorium
Kamar Bedah/Operasi
EEG
Poliklinik, meliputi:
Klinik Umum
Klinik Kesehatan Anak
Klinik Kebidanan dan Penyakit kandungan
Klinik Bedah Umum + Orthopedi
Klinik Penyakit Dalam
Klinik THT
Klinik Saraf + Akunpuntur
Klinik Fisioterapi
Klinik Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Klinik Mata
Klinik Gigi + Mulut
Klinik KIA/KB
3. FALSAFAH
“Melayani dengan senang hati”
4. MOTTO
“Senyum, Sapa, Segar, Serius, Simpati, Sukses”.
Logo
8
D. PRESTASI RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU
1. Green Award tahun 2014
2. Program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan
lingkungan hidup periode 2015 – 2016
3. Rumah sakit sayang ibu 2013
4. Tertip administrasi pembayaran iuran jaminan sosial tenaga kerja 2014
5. Penghargaan dari tim dokter kepresidenan 2013
BAB III
VISI MISI DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT
9
4.1.3. FALSAFAH
“Melayani dengan senang hati”
4.1.4. MOTTO
“Senyum, Sapa, Segar, Serius, Simpati, Sukses”.
10
BABBUDI
YAYASAN RUMAH SAKIT V AGUNG PALU
STRUKTUR ORGASNISASI RS BUDI AGUNG PALU
Direktur
Komite Medik SPI
SEKRETARIS
Komite Keperawatan
DIREKTUR UTAMA /
IPCD
IPCN
12
Keterangan :
1. Tim PPI bertanggung jawab langsung ke Direktur
2. Tim PPI terdiri dari ketua, sekertaris dan anggota
3. Tim PPI bertanggung jawab langsung kepada Ketua Tim PPI
4. Tim PPI terdiri daru dokter IPCD, IPCN dan IPCLN
a. Visi
b. Misi
4.2. Motto
“ Budaya Bersih-Sehat adalah Komitmen Pelayanan Kami”
Ket. : untuk fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dapat mengacu pada struktur
organisasi di rumah sakit yang dimodifikasi sesuai dengan keadaan setempat.
1.1 Direktur
Tugas Direktur
1. Membentuk komite dan Tim PPIRS dengan surat keputusan.
2. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial.
3. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana
termasuk anggaran yang dibutuhkan.
4. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial.
5. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi
nosokomial berdasarkan saran dari Komite PPIRS
13
6. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotik yang rasional dan
desinfektan di rumah sakit berdasarkan saran dari PPIRS.
7. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap potensial
menularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan berdasarkan
saran dari Komite PPIRS.
8. Mengesahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk PPIRS.
Kriteria IPCD :
1. Ahli atau dokter yang mempunyai minat dalam PPI
2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI
3. Memiliki kemampuan leadership
Tugas IPCD :
1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar
2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans
3. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman pathogen dan pola resistensi
antibiotika
4. Bekerja sama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilans infeksi dan
mendeteksi serta menyelidiki KLB
5. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang berhubungan
dengan prosedur terapi
6. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien
7. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami pencegahan dan
pengendalian infeksi
8.
1.2 IPCN (Infection Prevention and Control Nurse)
Kriteria IPCN :
1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi PPI
2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi
3. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara
4. Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan confident
15
4. Bersama Komite PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI di
Rumah Sakit Budi Agung Palu.
5. Melakukan investugasi terhadap KLB dan bersama-sama Komite PPI
memperbaiki kesalahan yang terjadi
6. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi
dari petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya CS
7. Bersama Komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi
tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus
yang terjadi di rumah sakit
8. Audit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi termasuk terhadap limbah,
laundry, gizi, dan lain-lain dengan menggunakan daftar tilik
9. Memonitor kesehatan lingkungan
10. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotik yang rasional
11. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi surveilas infeksi
yang terjadi di Rumah Sakit Budi Agung Palu
12. Membuat laporan surveilans dan melaporkan ke Komite PPI
13. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI
14. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI
15. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPIRS
16. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan keluarga
tentang topic infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan
insiden tinggi
17. Sebagai koordinator antara departemen/ unit dalam mendeteksi, mencegah
dan mengendalikan infeksi di rumah sakit
Kriteria IPCLN :
1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi PPI
2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengedalian infeksi
3. Memiliki kemampuan leadership
Tugas IPCLN :
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir suveilans setiap pasien di unit rawat inap
masing-masing, kemudian menyerahkannya kepada IPCN ketika pasien pulang
2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit
rawatnya masing-masing
3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi
nosokomial pada pasien
4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan bagi
pengunjung di ruang rawat masing-masing, konsultasi prosedur yang harus
dijalankan bila belum faham
16
5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan
standar isolasi
2. Dukungan Manajemen
17
2.3.2.12 Ada kebijakan tentang pengadaan bahan dan alat yang
melibatkan tim PPI
Ada kebijakan tentang penggunaan antibiotic yang rasional
Ada kebijakan tentang pelaksanaan surveilans
Ada kebijakan tentang pemeliharaan fisik dan sarana yang
melibatkan tim PPI
Ada kebijakan tentang kesehatan karyawan
Ada kebijakan penanganan KLB
Ada kebijakan penempatan pasien
Ada kebijakan upaya pencegahan infeksi ILO, IADP, ISK,
Pneumonia, VAP.
c. Kebijakan Teknis
18
19
BAB VI
URAIAN JABATAN
20
7) Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas
sarana dan prasarana termasuk anggara yang
dibutuhkan.
8) Bertanggung jawab mengadakan evaluasi
kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi
evaluasi berdasarkan saran dari KPPIRS.
9) Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian
antibiotic yang rasional rasional dan desinfektan
dirumah sakit berdasarkan saran dari KPPIRS.
4.2.1.3. Wewenang
1) Dapat menutup suatu unit perawatan atau
instalasi yang dianggap potensial menularkan
penyakit berdasarkan saran dari KPPIRS.
4.2.2. KETUA KOMITE PPIRS ( IPCO/INFECTION PREVENTION AND
CONTROL OFFICER)
4.2.2.1. Tujuan :
1) Pedoman pamakaian antibiotika.
2) Laporan peta kuman dan resistensinya.
3) Laporan hasil surveilans dan audit PPI.
4.2.2.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Ikut serta menyusun pedoman penulisan
antibiotika dan surveilens.
2) Memonitor kejadian KLB dan kegiatan surveilens.
3) Memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam
merawat pasien.
4) Berkontribusi dalam diagnosis dan terap infeksi
yang benar.
5) Membimbing dan mengajarkan praktek dan
prosedur PPI yang berhubungan dengan terapi.
6) Membantu semua petugas kesehatan memahami
pencegahan dan pengendalian infeksi.
7) Memberikan motivasi dan teguran tentang
pelaksanaan kepatuhan PPI.
8) Memberikan saran desain ruangan rumah sakit
agar sesuai dengan prinsip PPI.
4.2.2.3. Kualifikasi :
1) Dokter dan berminat terhadap kegiatan PPI
2) Mendapat pelatihan PPI
3) Mempunyai kemampuan memimpin
4.2.3. ANGGOTA TIM PPIRS
4.2.3.1. Tujuan :
1) SPO dan program PPI
2) Kebijakan PPIRS
4.2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi keb
ijakan PPI.
2) Menyusun SPO dan program PPI.
3) Melakukan pertemuan berkala termasuk evaluasi ke
bijakan
4) Menerima laporan dari tim PPI.
5) Bekerjasama dengan tim PPI dalam melakukan
investigasi masalah atau KLB infeksi.
21
6) Mengidentifikasi temuan di lapangan yangberkait
an dengan kegiatan PPI.
7) Memonitor kejadian KLB dan kegiatan surveilens.
8) Memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam
merawat pasien.
9) Sosialisasi kebijakan PPIRS agar dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
10) Mengevaluasi pelaksanaan program PPI.
11) Memberikan konsultasi pada petugas rumah sakit
tentang PPI.
12) Berkoordinasi dengan unit terkait.
13) Mengembangkan dan meningkatkan cara
pencegahan dan pengendalian infeksi.
14) Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang
sesuai dengan prinsip PPI dan aman
penggunaannya.
15) Mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia dalam PPI.
16) Memberikan usulan kepada direktur untuk
pemakaian antibiotic yang rasional dirumah
sakit berdasarkan hasil pemantaun penggunaan
antibiotik.
4.2.3.2. Kualifikasi :
1) Dokter dan berminat terhadap kegiatan PPI.
2) Mendapat pelatihan PPI.
3) Mempunyai kemampuan memimpin.
4.2.4. SEKRETARIS KOMITE PPIRS
4.2.4.1. Tujuan :
1) Pembuatan Laporan angka infeksi Rumah Sakit.
2) Audit standart dan kegiatan PPI di unit kerja.
3) Rekomendasi perbaikan kegiatan PPI di RS.
4.2.4.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Menyu Memonitor pelaksanaan kegiatan PPI
dan penerapan SPO pencegahan infeksi di unit
keperawatan.
2) Rekapitulasi Audit pencegahan dan pengendalian
infeksi termasuk terhadap limbah, kebersihan
lingkungan, laundry, gizi dan unit lain
berhubungan dengan kegiatan PPI Rekapitulasi.
3) Sebagai koordinator antara departemen / unit
dalam mendeteksi, mencegah dan
mengendalikan infeksi di rumah sakit.
4) Melaksanakan pendistribusian suveilans infeksi
nosokomial di unit rawat inap.
5) Membuat laporan suveilans dan melaporkan
ke Tim PPI.
6) Bersama komite PPI Melakukan pelatihan
petugas kesehatan tentang PPI.
7) Melakukan investigasi terhadap KLB dan
bersama-sama Tim PPI.
8) Memberikan motivasi dan teguran tentang
pelaksanaan kepatuhan PPI.
22
9) Memberikan saran desain ruangan rumah sakit
agar sesuai dengan prinsip PPI.
4.2.4.3. Kwalifikasi :
1) Perawat D3 Keperawatan.
2) Berminat terhadap kegiatan PPI.
3) Mendapatkan pelatihan dasar dan lanjutan PPI.
4) Memiliki kemampuan memimpin, inovatif dan
percaya diri.
23
15) Melakukan audit dan surveilens.
4.2.5.3. Kwalifikasi
1) Perawat D3 Keperawatan
2) Berminat terhadap kegiatan PPI
3) Mendapatkan pelatihan dasar dan lanjutan PPI
4) Memiliki kemampuan memimpin, inovatif dan
percaya diri
5) Bekerja purna waktu.
4.2.6. IPCLN (INFECTION PREVENTION AND LINK NURSE)
4.2.6.1. Tujuan :
1) Formulir surveilens terisi dengan baik, informative
4.2.6.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
1) Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans
setiap pasien di unit rawat inap masing- masing.
2) Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potens
ial KLB.
3) Penyuluhan bagi pengunjung di ruang rawat
masing-masing, konsultasi prosedur yang harus
dijalankan bila belum faham memberitahukan
kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi
nosokomial pada pasien.
4) Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang
lain dalam menjalankan kegiatan PPI.
5) Melakukan koordinasi dengan Kepala instalasi/
unit untuk terlaksananya surveilans memberikan
motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap
personil ruangan di unit rawatnya masing-masing.
4.2.6.3. Kwalifikasi
1) Berminat terhadap kegiatan PPI
2) Perawat D3 Keperawatan
3) Mendapatkan pelatihan /seminar PPI
4) Mempunyai kemampuan memimpin dan Inovatif
4.2.7. PENANGGUNG JAWAB PPI DI LABORATORIUM
4.2.7.1. Tujuan:
1) Pelaksanaan PPI di unit kerjanya berdasarkan standart
yang telah ditetapkan.
2) Laporan rekap biakan kuman.
3) Penatalaksanaan pajanan benda tajam dan paparan
cairan tubuh.
4.2.7.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Mengumpulkan data-data tentang : pola resistensi
kuman, reaksi transfusi.
2) Melaporkan hasil biakan kuman-kuman tertentu
3) Membuat laporan kegitan PPI di unit nya
4) Memonitor dan audit kepatuhan petugas kesehatan
yang lain dalam menjalankan kegiatan PPI
5) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada
setiap Personil di unit laboratorium
4.2.7.3. Kualifikasi :
1) Berminat terhadap kegiatan PPI
24
2) Mendapat pelatihan /seminar PPI
3) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif
4.2.9.3. Kualifikasi :
1) Berminat terhadap kegiatan PPI
2) Mendapat pelatihan /seminar PPI
3) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif
4.2.10. PENANGGUNG JAWAB PPI DI RADIOLOGI
4.2.10.1. Tujuan:
1) pelaksanaan PPI di unit kerjanya berdasarkan standart
yang telah ditetapkan
2) Laporan kegiatan PPI di unitmya
4.2.10.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Mengumpulkan data-data tentang : PPI
2) Menjalankan kegiatan PPI di unit kerjanya
25
3) Membuat laporan kegitan PPI di unit nya
4) Memonitor dan audit kepatuhan petugas kesehatan
yang lain dalam menjalankan kegiatan PPI
5) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada
setiap Personil di unit Radiologi
4.2.10.3. Kualifikasi :
1) Berminat terhadap kegiatan PPI
2) Mendapat pelatihan/seminar PPI
3) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif
26
4.2.13.1. Tujuan:
1) pelaksanaan PPI di unit kerjanya berdasarkan standart
yang telah ditetapkan
2) Laporan rekap Renovasi bangunan
4.2.13.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Menjalankan kegiatan PPI di unit kerjanya
2) Membuat laporan kegitan PPI di unit nya
3) Memonitor dan audit kepatuhan petugas kesehatan
yang lain dalam menjalankan kegiatan PPI
4) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada
setiap Personil di unit Sarpras
4.2.13.3. Kualifikasi :
1) Berminat terhadap kegiatan PPI
2) Mendapat pelatihan /seminar PPI
3) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif
4.2.14. PENANGGUNG JAWAB PPI DI CLEANING SERVICE
4.2.14.1. Tujuan:
pelaksanaan PPI di unit kerjanya berdasarkan standart yang
telah ditetapkan
4.2.15.1. Tujuan:
pelaksanaan PPI di unit kerjanya berdasarkan standart yang
telah ditetapkan
4.2.15.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Menjalankan kegiatan PPI di unit kerjanya
2) Membuat laporan kegitan PPI di unit nya
3) Memonitor dan audit kepatuhan petugas kesehatan
yang lain dalam menjalankan kegiatan PPI
4) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada
setiap Personil di Rekam Medik dan Tempat pendaftaran
4.2.15.3. Kualifikasi :
1) Berminat terhadap kegiatan PPI
2) Mendapat pelatihan/seminar PPI
27
3) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif
28
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Bagian penunjang
Komite Keperawatan Umum
29
7.2. Hubungan kerja dengan komite keperawatan :
7.2.1. Koordinasi pemantauan pelaksanaan standard precaution dan
isolation precaution di unit perawatan.
7.2.2. Memberikan masukan kepada bidang keperawatan sesuai
dengan laporan dan evaluasi hasil kegiatan pengendalian
infeksi.
7.3. Hubungan kerja dengan Bidang Keperawatan (R. Rawat inap, dan ICU
):
7.3.1. Berkoordinasi dalam pelaksanaan surveilans di unit
perawatan.
7.3.2. Berkoordinasi dalam pemantauan pelaksanaan standard
precaution dan isolation precaution di unit perawatan.
7.3.3. Berkoordinasi dalam pelaporan kejadian infeksi nosokomial
melalui IPCN dan Tim PPIRS.
7.3.4. Setiap bulan tim PPIRS meminta laporan rekapitulasi kejadian
infeksi nosokomial dari tiap unit.
7.3.5. Meminta laporan KTD dari tiap unit, antara lain tertusuk
jarum, perawatan pasien menular ( TBC, AIDS, Avian Influenza /
Flu Burung ).
7.4. Hubungan kerja dengan Bidang Pelayanan Medik ( instalasi gawat
darurat ,instalasi Rawat Jalan, Instalasi Bedah )
7.4.1. Berkoordinasi dalam pemantauan pelaksanaan standar
precaution dan isolation precaution di instalasi gawat darurat.
7.4.2. Berkoordinasi tentang pemantauan penggunaan APD dan
pelaksanaan SPO pengendalian infeksi.
7.4.3. Tim PPIRS meminta laporan kejadian infeksi nosokomial
khususnya untuk pasien post operasi. Untuk pasien post
operasi bedah tanpa alat / implant tetap dilakukan surveilans
selama 3 bulan.
7.4.4. Berkoordinasi dalam surveilans IDO di Unit OK.
7.4.5. Berkoordinasi tentang pelaksanaan standard precaution dan
isolation precaution di Unit OK, dan Unit Radiologi.
7.4.6. Berkoordinasi dalam tata ruang dan sterilisasi ruangan sesuai
pedoman pengendalian infeksi.
30
7.6.3. Koordinasi pemeliharaan sarana, khususnya yang terkait
dengan kegiatan pengendalian infeksi (AC, Incenerator,
Kalibrasi peralatan sterilisasi dan sebagainya).
7.6.4. Berkoordinasi tentang penyiapan, proses memasak, penyajian
makanan pasien yang memenuhi persyaratan pengendalian
infeksi l.
7.6.5. Berkoordinasi tentang persyaratan kesehatan petugas gizi yang
boleh menyiapkan makanan untuk pasien rumah sakit.
7.6.6. Memantau dan mengevaluasi tekhnik pembersihan alat
makan pasien dan pengelolaan makanan untuk pasien dan
karyawan.
7.6.7. Melakukan surveilans tentang pemeliharaan lingkungan,
pemberantasan vector serangga dan binatang pembawa
penyakit.
7.6.8. Berkoordinasi dalam pemantauan penggunaan APD di Humas,
Pemeliharaan Sarana, Cleaning Service, Linen, Loundry dan
Logistik
7.7. Hubungan kerja dengan K3RS
7.7.1. Meminta laporan mutu air dan pemeriksaan microbiologi.
7.7.2. Ikut serta dalam penyusunan kebijakan K3RS ( Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit )
7.7.3. Bekerjasama dalam pengelolaan limbah RS.
7.7.4. Bekerjasama dalam pengendalian serangga / vector RS.
7.7.5. Bekerjasama dalam pengawasan makanan pasien dan
karyawan.
7.8. Hubungan kerja dengan PMKPRS
7.8.1. Koordinasi pelaporan insiden keselamatan pasien di ruang
rawat inap dari tiap unit, antara lain tertusuk jarum, pasien
jatuh dan terpapar pajanan.
7.8.2. Koordinasi tentang Peningkatan mutu RS terkait dengan
indikator mutu PPI.
7.8.3. Edukasi tentang penyakit dan pencegahannya.
7.9. Hubungan kerja dengan SDM
7.9.1. Koordinasi tentang pelaksanaan pemeriksaan kesehatan
Karyawan Baru
7.9.2. Koordinasi tentang pelaksanaan pemeriksaan kesehatan
karyawan secara berkala
7.9.3. Koordinasi tentang pelaksanaan pemeriksaan pasca pajanan
7.10. Hubungan kerja dengan SDM
7.10.1. Koordinasi tentang pelaksanaan materi orientasi karyawan
baru
7.10.2. Koordinasi pelaksanaan edukasi staf secara berkala tentang
PPI
7.11. Hubungan kerja dengan Keuangan
7.11.1. Koordinasi tentang Dana untuk kebutuhan fasilitas PPI melaliu
direktur
31
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
32
Tim PPIRS Sertifikat
- IPCLN - D3 PPI Dasar 20 Orang
Keperawatan
- PJ PPI di Unit Sertifikat
Non - SMU Sederajat, PPI Dasar 20 Orang
keperawatan DIII, S1
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
33
2 Surveilans dan Pelaporan 45 Ceramah IPCN / Tim PPIRS
menit dan diskusi
Demo dan Praktek : 60 Praktek IPCN
- Hand hygiene menit
- Penggunaan APD
Survey Lapangan 60 Survey IPCN
menit
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
Pertemuan Tim PPIRS merupakan suatu kegiatan pertemuan berkala baik rutin,
maupun insidentil yang dilaksanakan oleh Tim PPI.
10.1. Pertemuan Rutin
34
Pertemuan yang diadakan setiap bulan sekali yang dihadiri oleh IPCLN,
dan ketua tim. Pertemuan rutin membahas tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi.
10.2. Pertemuan berkala Komite PPI / multi disiplin
a. Pertemuan berkala dilaksanakan semua disiplin ilmu 3 bulan sekali
dan difasilitasi oleh Direktur.
b. Pertemuan berkala membahas tentang masalah hasil surveilans dan
angka kejadian infeksi di rumah sakit, Pajanan, antibiotika dan
masalah lain tentang PPI
10.3. Pertemuan Insidentiil
Pertemuan yang dilaksanakan sewaktu – waktu diluar jadwal
pertemuan,untuk membahas permasalahan yang bersifat mendesak,
aktual yang memerlukan penyelesainnya dan keputusan yang
mendesak dan tepat yang menyangkut hasil survailans dan kejadian
luar biasa.
Materi :
a. Evaluasi kinerja Tim PPIRS
b. Permasalahan yang terjadi pada Tim
c. Evaluasi dan rekomendasi tindak lanjut pertemuan selanjutnya
BAB XI
PELAPORAN
Laporan Tim PPIRS ditujukan kepada D irektur RS, Ketua Tim PPI, PMKPRS
Ruangan /Unit terkait dengan Laporan kegiatan yang disampaikan . Pelaporan
kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dilaksanakan
dalam bentuk harian, bulanan, tahunan.
11.1. Laporan Harian
Laporan surveilan harian, Jenis laporan yang dibuat setiap hari oleh IPCLN
di tiap-tiap unit.
11.2. Laporan Bulanan
11.2.1. Hasil rekapitulasi dari laporan harian surveilans oleh IPCLN di
masing-masing unit
35
11.2.2. Hasil Audit Kepatuhan standart precaution, cuci tangan, APD
11.3. Laporan Triwulan dan Tahunan
11.3.1. Hasil evaluasi laporan 3 bulan baik surveilans, tertusuk jarum dan
audit kepatuhan kemasing masing unit, Komite PPI dan direktur
11.3.2.
11.4. Laporan insidentil
Laporan yang dilaporkan sewaktu-waktu dikarenakan ada suatu
permasalahan atau kejadian yang tidak diinginkan (KTD) yang berhubungan
dengan PPIRS misalnya kejadian tertusuk jarum dan perawatan pasien
menular .
Bentuk penyampaian informasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit :
1. Lisan dalam pertemuan-pertemuan koordinasi.
2. Laporan kegiatan tertulis.
3. Papan informasi.
36