Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN DIREKTUR RS.

BUDI AGUNG PALU


Nomor : 216/DIR – RSBA /SK/X/2017
Tentang
KEBIJAKAN PEMBERIAN VAKSINASI HEPATITIS B
RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU

DIREKTUR RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU

Menimbang :
1. Bahwa dalam upaya mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah
sakit, perlu dilakukan pemeriksaan berkala terhadap semua petugas RS.
Budi Agung Palu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh
Komite PPI.

2. Bahwa salah satu resiko bekerja di rumah sakit adalah terpapar


Hepatitis B, untuk itu rumah sakit harus memberikan proteksi berupa
vaksinasi kepada seluruh petugas rumah sakit terutama kepada petugas
yang beresiko tinggi.

3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan


b perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala RS. Budi Agung Palu

Mengingat :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan

2. Keputusan Menkes RI Nomor 270/Menkes/SK/III/2007 tentang


pedoman manajerial rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.

3. Keputusan Menkes RI Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993 tentang standar


pelayanan rumah sakit dan standar pelayanan medis

4. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan


fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, Depkes RI, 2011
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RS. BUDI AGUNG PALU TENTANG


KEBIJAKAN PEMBERIAN VAKSINASI HEPATITIS B DI RS. BUDI
AGUNG PALU

Kedua : Kebijakan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah


kebijakan kesehatan karyawan berkala melalui pemeriksaan
dan pemberian vaksinasi Hepatitis B kepada petugas di RS.
Budi Agung Palu 2017

Ketiga : Kebijakan ini mengatur bagaimana pelaksanaan pemeriksaan


HBsAg dan anti HBs serta pemberian vaksinasi kepada
petugas sesuai prosedur yang ditetapkan, untuk mencegah
penularan kepada petugas kesehatan dan lingkungan rumah
sakit

Keempat : Komite bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan dan


melaporkan pelaksanaan kebijakan tersebut kepada Direktur
RS. Budi Agung Palu.

Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan


apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di Palu
Pada tanggal 25 Oktober 2017

Direktur RS. Budi Agung Palu

Dr. Ida Bagus Yadnya Putra


Lampiran
Keputusan Kepala RS. Budi Agung Palu
Nomor : 216/DIR-RSBA/SK/X/2017
Tanggal : 25 Oktober 2017

KEBIJAKAN PEMBERIAN VAKSINASI HEPATITIS B


DI RS. BUDI AGUNG PALU

Kebijakan Umum

1. Vaksinasi Hepatitis B diberikan kepada petugas kesehatan yang bekerja


di ruang pelayanan yang beresiko tinggi menularkan penyakit, seperti :
IGD, ICU, ICCU, Ruang Perawatan Tekanan Negative, Perawatan Umum.
2. Pemberian vaksinasi Hepatitis B dilaksanakan oleh tim vaksinasi yang
terdiri dari : Komite PPI, Yanmed.
3. Petugas kesehatan yang memberikan vaksinasi harus memiliki
kompetensi.
4. Monitoring dan evaluasi terhadap petugas kesehatan yang telah
mendapatkan vaksinasi hepatitis B harus dilaksanakan pemeriksaan
ulang HBsAg dan anti HBsAb dalam kurun waktu 3 – 5 tahun.

Kebijakan khusus:

1. Komite PPI melakukan inventarisasi petugas kesehatan yang akan


diberikan vaksinasi Hepatitis B.

2. Komite PPI mengajukan sarana dan prasarana pemeriksaan dan


pemberian vaksinasi Hepatitis B : Reagen rapid HBsAg dan anti HBsAb,
Dissposible syringe, dan alkohol swab.

3. Dilaksanakan koordinasi dengan tim vaksinasi tentang perencanaan,


pelaksanaan, pemeriksaan dan pemberian vaksinasi hepatitis B.

4. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan HBsAg dan anti HBs


kepada petugas kesehatan yang telah di inventarisir, selanjutnya hasil
pemeriksaan dikirimkan ke Komite PPI.
5. Komite PPI melakukan rekapitulasi hasil pemeriksaan yang diindikasikan
untuk mendapatkan vaksinasi Hepatitis B ( hasil pemeriksaan HBsAg (-)
dan anti HBs (-) ), selanjutnya daftar nama dikirimkan ke bagian Penyakit
Dalam, sedangkan petugas kesehatan dengan hasil HBsAg (+) dianjurkan
untuk konsultasi ke Dokter Penyakit Dalam dan petugas kesehatan
dengan hasil laboratorium anti HBsAb (+) tidak dianjurkan untuk
vaksinasi karena sudah mempunyai anti body.

6. Staf bagian ilmu penyakit dalam melaksanakan vaksinasi Hepatitis B


sesuai daftar petugas yang telah diajukan oleh Komite PPI.

7. Pemberian vaksinasi Hepatitis B dilaksanakan dalam 3 (tiga) kali


pemberian (0, 1, dan 5 bulan ).

8. Komite PPI membuat laporan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dan


pemberian vaksinasi Hepatitis B tahunan dan melaporkan kepada
Direktur RS. Budi Agung Palu

Direktur RS.Budi Agung Palu

Dr. Ida Bagus Yadnya Putra

Anda mungkin juga menyukai