Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SABU RAIJUA


Jl. El Tari-Seba

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH SABU RAIJUA

NOMOR : 800/013/KEP/RSUD-SR/I/2022

TENTANG

TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SABU RAIJUA

Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Sabu Raijua


memiliki peran penting untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat;
b. bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan
pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi
dibutuhkan suatu upaya untuk mencegah dan
mengendalikan kejadian infeksi di lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah Sabu Raijua;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan a dan b,
maka perlu dibentuk Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi yang ditetapkan dengan
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Sabu Raijua.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Peraturan Presiden nomor 77 Tahun 2015
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129
Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun
2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kesatu : TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
Kedua : Susunan anggota Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi sebagaimana yang dimaksud
pada diktum Kesatu tercantum dalam Lampiran
Ketiga : Keputusan ini.
Uraian tugas masing-masing anggota Tim
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi sebagaimana
Keempat : yang dimaksud pada diktum Kedua tercantum
dalam Lampiran Keputusan ini.
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya
dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sabu
Pada tanggal : 24 Januari 2022

Plt. Direktur Rumah Sakit Umum


Daerah Sabu Raijua

dr.Naomi Helena Paulus, Sp A


NIP. 19781215 201001 2 015
LAMPIRAN I : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Sabu Raijua
Nomor : 800/013/KEP/RSUD-SR/I/2022
Tanggal : 24 Januari 2022

SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN INFEKSI

Penanggungjawab : dr. Naomi Helena Paulus, Sp.A


Plt. Direktur RSUD Sabu Raijua
Ketua : dr. Dian Mahfudz Asri saputri
Sekretaris : 1. Mery S. Suek, S.Gz
2. Selvince Udju Ratu, A.Md.Kep
IPCN : Firdaus Nawa Hoke, A.Md.Kep
IPCLN
1. IPCLN Rawat Jalan : Variance Tael, A.Md.Kep
2. IPCLN Rawat Inap Dewasa : Olivia Putri Wahyuningtias, S.Kep.Ns
3. IPCLN Rawat Inap Anak : Hyneitsi Djami, A.Md.Kep
dan Perinatologi
4. IPCLN Instalasi Gawat : Yennita Rossy L. Lay, A.md.Kep
Darurat
5. IPCLN VK dan NIFAS : Maya Mangngi Djo, A.Md.Keb
6. IPCLN Instalasi Bedah : Adeleda F. Here Wila, A.Md.Kep
Sentral
7. IPCLN Ruangan Isolasi : Yulipus K. Boimau, S.Kep.Ns
Anggota Tim Lain
1. CSSD dan Laundry : Marserini A. Saebesi, A.Md.KL
2. Farmasi : Denders A. Djeru Logo,Amd.Farm.
3. Gizi : Mery S. Suek, S.Gz
4. Kamar Jenazah : Jermings H.Uli Lomi
5. Laboratorium : Nataliana B.L Mira, A.Md.AK
6. Radiologi : Muhammad Dahlan, A.Md.Rad
7. Kesehatan Keselamatan : Frits Tari, A.Md.
Kerja (K3)
8. IPSRS : Orit Adrianto Edon, A.Md.
9. Rekonstruksi Bangunan : Hermanus A Kana Lomi,S.KM
10. Sanitasi Lingkungan : Regina Dju Hega, A.Md.KL
11. Rekam Medik : Bernadin Uron Ruron, A.Md.RMIK
12. Security : Defrianto S. Lobo. Wie

Ditetapkan di : Seba
Pada tanggal : 24 Januari 2022

Plt. Direktur Rumah Sakit Umum


Daerah Sabu Raijua

dr.Naomi Helena Paulus, Sp.A


NIP. 19781215 201001 2 015
LAMPIRAN II : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Sabu Raijua
Nomor : 800/013/KEP/RSUD-SR/I/2022
Tanggal : 24 Januari 2022

URAIAN TUGAS TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

1. Direktur
a. Membentuk Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit (PPIRS) dengan Surat Keputusan.
b. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi
terhadap penyelenggaraan upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi.
c. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi.
d. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian
infeksi berdasarkan saran dari Tim PPIRS.
e. Mengadakan evaluasi kebijakan penggunaan antibiotika yang
rasional dan desinfektan di rumah sakit berdasarkan saran
dari Tim PPIRS.
f. Menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap
potensial menularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuai
kebutuhan berdasarkan saran dari Tim PPIRS.
g. Mengesahkan Kebijakan, Pedoman, dan Standap Prosedur
Operasional PPIRS.

2. Ketua Tim PPI


a. Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan PPIRS dan
melaporkan secara berkala kepada Direktur.
b. Berkontribusi dalam diagnosa dan terapi infeksi yang benar.
c. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan
surveilans.
d. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman patogen dan pola
resistensi antibiotic.
e. Bekerjasama dengan perawat dalam memonitor kegiatan
surveilans infeksi dan mendeteksi serta menyelidiki Kejadian
Luar Biasa.
f. Membimbing dan mengajarkan praktik dan prosedur PPI yang
berhubungan dengan prosedur terapi.
g. Memonitor cara kerja tenaga kesehatan untuk memahami
pencegahan dan pengendalian infeksi.
h. Menyusun dan melaksanakan program PPI.
i. Menyusun Standar Prosedur Operasional dengan IPCN.
j. Melakukan evaluasi program kerja.
k. Melakukan integrasi data dengan Komite PMKP.

3. Sekretaris
a. Memfasilitasi tugas Ketua Tim.
b. Membantu koordinasi.
c. Menyusun agenda kegiatan Tim PPI.
4. IPCN
a. Memonitor kejadian infeksi di setiap ruangan instalasi dengan
melakukan kunjungan setiap hari.
b. Memonitor pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi,
penerapan Standar Prosedur Operasional, dan kepatuhan
petugas dalam menjalankan kewaspadaan isolasi.
c. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Ketua
Tim PPI.
d. Melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang pencegahan
dan pengendalian infeksi.
e. Melakukan investigasi terhadap KLB.
f. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah
penularan infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau
sebaliknya.
g. Menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi
tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yang diperlukan
pada kasus yang terjadi di rumah sakit.
h. Melakukan audit pencegahan dan pengendalian infeksi
termasuk terhadap limbah, laundry, gizi dan lain-lainnya
dengan menggunakan daftar tilik.
i. Memonitor kesehatan lingkungan.
j. Memonitor penggunaan antibiotika yang rasional.
k. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi
surveilans infeksi yang terjadi di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
l. Membuat laporan surveilans dan melaporkan kepada Ketua
Tim.
m. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi.
n. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai
dengan prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi.
o. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit
terhadap pencegahan dan pengendalian infeksi.
p. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan,
pengunjung dan keluarga tentang topik infeksi yang sedang
berkembang di masyarakat ataupun infeksi dengan insiden
tinggi.
q. Sebagai koordinator antara departemen/ unit dalam
mendeteksi, mencegah dan mengendalikan infeksi di Rumah
Sakit.

5. IPCLN
a. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien
di unit kerja masing-masing, kemudian menyerahkannya
kepada IPCN ketika pasien pulang.
b. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap
personil ruangan di unit kerja.
c. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya
infeksi nosokomial pada pasien.
d. Melakukan koordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi
potensial KLB.
e. Melakukan penyuluhan bagi pengunjung di unit kerja.
f. Melakukan konsultasi prosedur yang harus dijalankan bila
belum paham.
g. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan dalam menjalankan
standar isolasi.

6. Penanggung Jawab Unit CSSD


a. Melakukan monitoring pembersihan, perawatan, dan metode
sterilisasi peralatan yang memenuhi prinsip pencegahan dan
pengendalian infeksi di unit CSSD.
b. Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi unit CSSD.

7. Penanggung Jawab Unit Farmasi


a. Melakukan monitoring persiapan dan penyaluran obat-obatan
sesuai dengan prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi di
unit farmasi.
b. Mambuat laporan hasil monitoring dan evaluasi di unit farmasi.

8. Penanggung Jawab Unit Gizi


a. Bekerjasama dengan petugas gizi dalam mengelola sanitasi
dapur dan menyiapkan makanan yang ditangani dengan baik
untuk meminimalkan resiko infeksi.
b. Melakukan pengontrolan terhadap fasilitas yang digunakan
untuk pengelolaan makanan yang dapat mengurangi resiko
kontaminasi infeksi.
c. Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi di unit gizi.

9. Penanggung Jawab Unit Laundry


a. Bekerjasama dengan petugas laundry dalam mengelola
manajemen laundry dan linen yang tepat sehingga dapat
menghasilkan penurunan kontaminasi dari linen bersih dan
risiko infeksi bagi staf laundry akibat laundry dan linen yang
kotor.
b. Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi di unit
laundry.

10. Penanggung Jawab Kamar jenasah


a. Bekerjasama dengan petugas kamar jenasah dalam
menurunkan risiko infeksi melalui pengelolaan limbah cairan
tubuh dan bahan-bahan yang telah terkontaminasi cairan
tubuh.
b. Mambuat laporan hasil monitoring dan evaluasi di kamar
Jenazah

11. Penanggung Jawab Laboratorium


a. Meminimalisasi risiko infeksi melalui pengelolaan, pembuangan
limbah laboratorium dan melakukan tindakan sesuai dengan
standar prosedur.
b. Mambuat laporan hasil monitoring dan evaluasi di
laboratorium.

12. Penanggung Jawab Radiologi


a. Meminimalisasi risiko infeksi melalui pengelolaan pembuangan
limbah radiologi dan melakukan tindakan sesuai dengan
standar prosedur.
b. Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi di radiologi.

13. K3RS
a. Meminimalisasi risiko infeksi pada seluruh staf di rumah sakit.
b. Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi risiko infeksi
pada staf rumah sakit.

14. IPSRS
a. Meminimalisasi risiko infeksi melalui perawatan dan
pemeliharaan peralatan dan sarana yang tersedia.
b. Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi di unit
pemeliharaan sarana.

15. Rekonstruksi bangunan


a. Meminimalisasi risiko infeksi yang dapat timbul apabila
terdapat rekonstruksi bangunan di area rumah sakit.
b. Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi penerapan
pencegahan dan pengendalian infeksi di area rekonstruksi
bangunan rumah sakit.

16. Penanggung Jawab Sanitasi Lingkungan


a. Memastikan pengelolaan limbah/ pembuangan sampah
dilakukan sesuai dengan prosedur.
b. Monitoring ruangan unit kerja di rumah sakit sesuai dengan
standar pencegahan dan pengendalian infeksi.
c. Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi.

Ditetapkan di : Seba
Pada tanggal : 24 Januari 2022

Plt. Direktur Rumah Sakit Umum


Daerah Sabu Raijua

dr.Naomi Helena Paulus, Sp A


NIP. 19781215 201001 2 015

Anda mungkin juga menyukai