Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR RSU BINA KASIH

NOMOR : 01/067/SKEP/RSU BK/IX/2015


TENTANG
KEBIJAKAN KEWASPADAAN ISOLASI
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH

MENIMBANG : a. bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran
yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat;
b. bahwa dalam upaya pemberian pelayanan kesehatan harus didukung
dengan peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang prima dan
profesional khususnya dalam hal upaya pencegahan dan pengendalian
infeksi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
sampai c, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur tentang
pencegahan dan pengendalian infeksi di RSU Bina Kasih.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 Tentang


Kesehatan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran.
4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 382/Menkes/2007 ttg
Pedoman PPI di RS dan Fas. Yankes Lainnya.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 875/ Menkes/
SK/ PER/ VII/ 2004 tentang penyusunan upaya pengelolaan
lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 876 / Menkes /
SK/ PER/ VII/ 2004 tentang pedoman teknis analisis dampak
kesehatan lingkungan.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 1204 / Menkes
/ SK / PER / XI / 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan
Rumah Sakit.

1/5
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 1087 tahun
2010 tentang Standar kesehatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit.
9. Keputusan Direktur RSU Bina Kasih No. .../0.../..../SKDIR_Keb/....
Tentang Kebijakan Pelayanan Pencegahan Pengendalian Infeksi.

M E M U T U S K AN :
MENETAPKAN :

PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT VITA INSANI


TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN PENCEGAHAN
PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT VITA INSANI
KEDUA : Kebijakan pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Vita Insani sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan Pencegahan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Vita Insani dilaksanakan oleh
Komite dan tim Pencegahan dan Pengendalian infeksi .
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 22 September 2015

Dr. John Tarigan, Sp.OG


Direktur

2/5
Lampiran Surat Keputusan Direktur RSU Bina Kasih
No. 01/067/SKEP/RSU BK/IX/2015

KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


RUMAH SAKIT VITA INSANI

Kebijakan Umum :
1. Pengendalian Infeksi merupakan salah satu program peningkatan mutu rumah sakit
yang diintegrasikan dalam program PMKP.

2. Program pengendalian infeksi harus mencakup seluruh unit di rumah sakit.


3. Pengendalian infeksi merupakan program kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan serta pendidikan untuk menurunkan angka kejadian
infeksi nosokomial.
4. Program Pengendalian Infeksi disetujui oleh Direktur Rumah Sakit ,wajib
disosialisasikan dan dilaksanakan oleh Team Pengendalian infeksi.
a. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi memiliki otoritas untuk meninjau,
merevisi dan merekomendasikan pelayanan disetiap area di rumah sakit.
5. Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Infeksi merupakan pedoman kerja bagi setiap
staff dalam upaya mencegah dan menurunkan kejadian infeksi di rumah sakit.
6. Pedoman dan SOP pencegahan infeksi harus disusun, disosialisasikan, dilaksanakan
dan dievaluasi secara berkala.
7. Setiap karyawan baru wajib mendapatkan materi pengendalian infeksi dalam program
orientasi.

Kebijakan khusus :
1. Menerapkan Prinsip Kewaspadaan Rutin Pengendalian infeksi seperti :
a. Kewaspadaan Standar ( Standard Precautions ).
b. Kewaspadaan Tambahan ( Additional Precautions ) yaitu kewaspadaan isolasi
yang diterapkan berdasarkan penularan penyakit :
- Airborne ( udara )
- Droplet
- Kontak
2. Melakukan surveilens Infeksi Nosokomial yang meliputi :
a. Infeksi Daerah Operasi ( Surgical Site Infection ).
b. Infeksi Saluran Kemih ( CaUTI ).
c. Infeksi Luka infus ( Phlebitis/ Blood Stream Infection ).
d. Infeksi Saluran Napas ( pemakaian ventilator ).

3/5
3. Melaksanakan Program Kesehatan Karyawan sesuai Kebijakan Rumah Sakit :
a. Skrening karyawan baru.
b. Memastikan sistem pendukung proteksi staff ditempat kerja.
c. Infection Control berkolaborasi dengan K3 dalam pemantauan , rekomendasi
dan manajemen kerahasiaan staff dengan penyakit infeksi/ kronis.
4. Program Hand Hygyene di evaluasi secara terus menerus.
5. Kolaborasi dengan Komite Medis & farmasi dalam pengumpulan data , pemantauan
tren penulisan resep antibiotika dan melaporkan ke manajemen rumah sakit.
a. Memperbaharui Kebijakan pemakaian antibiotika.
b. Mengembangkan sistem edukasi pemakaian antibiotika untuk staff ( hasil
kultur mikriobiologi ).
6. Memastikan fasilitas dan lingkungan rumah sakit aman bagi pasien, petugas dan
pengunjung :
a. Gedung ( penambahan / renovasi / rekonstruksi ).
b. Pengadaan air bersih.
c. Pengadaan makanan.
d. Penatalaksanaan sampah ( padat/ cair ).
e. Penatalaksanaan linen.
f. Pembersihan fasilitas & lingkungan.
g. Disinfeksi dan sterilisasi peralatan.
h. Udara dan sistem ventilasi.
i. Ruang khusus ( isolasi/ kamar operasi/ unit perawatan
intensive hemodialisis/ dll ).
7. Berperan aktif dalam investigasi terhadap kejadian KLB ( kejadian Luar Biasa )
yang berhubungan dengan penyakit menular di lingkungan Rumah sakit.
8. Mengkoordinir pertemuan berkala dan melaporkan secara tertulis ke manajemen :
a. Direktur.
b. Komite Pencegahan dan Pengendalian infeksi.
c. IPCLN.
9. Pelaksanaan dekontaminasi, disinfeksi dan sterilisasi harus dilaksanakan sesuai
prosedur yang telah ditetapkan.
10. Program Edukasi & Pelatihan harus diselenggarakan secara berkala dan wajib diikuti
oleh staff baru dan semua staff di setiap divisi dan departemen setiap tahun.

4/5
11. Kebijakan dan Prosedur Pencegahan dan pengendalian infeksi dibuat, direvisi dan
dikembangkan dengan mengacu pada referensi nasional dan internasional ( CDC
website dan organisasi lainnya ).
12. Pembiayaan kegiatan PPI disesuaikan dengan program anggaran yang disetujui oleh
manajemen RS.

5/5

Anda mungkin juga menyukai