GINTA PARAMUDITA
(P17431212009)
(P17431212014)
NUNUK ASHIFATIN
(P17431212017)
RINI ASTUTI
(P17431212022)
SEPTIANI SURYANINGRUM
(P17431212024)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan penunjang yang
mempunyai tugas mendukung upaya penyembuhan penderita dalam waktu sesingkat
mungkin. Makanan yang memenuhi kebutuhan gizi dan termakan habis akan
mempercepat penyembuhan dan memperpendek hari rawat. Penyelenggaraan makanan
yang higienis dan sehat menjadi prinsip dasar penyelenggaraan makanan di rumah sakit
karena pelayanan makanan rumah sakit diperuntukkan untuk orang sakit
dengan
ancaman penyebaran kuman pathogen yang tinggi. Makanan yang tidak dikelola dengan
baik dan benar oleh penjamah makanan dapat menimbulkan dampak negatif seperti
penyakit dan keracunan akibat bahan kimia, mikroorganisme, tumbuhan atau hewan,
serta dapat pula menimbulkan alergi.Terdapat 4 (empat) faktor yang memungkinkan
terjadinya penularan penyakit di rumah sakit melalui makanan yakni perilaku yang tidak
higienis, adanya sumber penyakit menular, adanya media (makanan, minuman) dan
resipien
Pekerja memegang peranan yang penting dalam kelancaran
proses produksi
untuk mencegah
kontaminasi pada makanan yang ditangani. Prosedur yang penting bagi pekerja pengolah
makanan adalah pencucian tangan, kebersihan dan kesehatan diri. Di Amerika Serikat 25
% dari semua penyebaran penyakit melalui makanan, disebabkan pengolah makanan
yang terinfeksi dan higiene perorangan yang buruk.
Tangan yang kotor atau terkontaminasi dapat memindahkan bakteri dan virus
pathogen dari tubuh, faeces, atau sumber lain ke makanan. Pencucian tangan dengan
sabun dan diikuti pembilasan dengan frekuensi sesuai kebutuhan akan menghilangkan
banyak mikroba yang terdapat pada tangan. Pencucian tangan merupakan hal pokok yang
harus dilakukan oleh pekerja yang terlibat dalam penanganan makanan. Kegiatan
pencucian tangan meskipun tampaknya merupakan kegiatan ringan dan sering
disepelekan, terbukti cukup efektif dalam upaya mencegah kontaminasi pada makanan.
Mencuci tangan dengan benar bagi penjamah makanan merupakan langkah awal
yang sangat diperlukan untuk menjaga kebersihan dan keamanan makanan. Atas dasar
tersebut perlu dilakukan diklat agar kegiatan cuci tangan dengan benar dapat membudaya
di lingkungan Instalasi Gizi RS.
B. TUJUAN PELATIHAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Peserta memahami tentang bagaimana cuci tangan yang baik bagi penjamah makanan.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Peserta memahami langkah cuci tangan yang baik
Peserta memahami kapan saja waktu yang tepat untuk mencuci tangan
BAB II
KEGIATAN PELATIHAN
A. Peserta Pelatihan
Peserta adalah petugas penjamah makanan RS seKota Semarang
Jumlah : 50 orang
B. Pelatih
Tim Inok RSDK
: 2 orang
Ahli Gizi (mhs D4) : 6 orang
C. Waktu Pelatihan
Panitia
:
tingkat partisipasi RS
tingkat partisipasi peserta
cek penerapan hasil diklat di lapangan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pembuatan proposal ini merupakan salah satu syarat untuk menyelenggarakan kegiatan
diklat. Dalam pembuatan proposal ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu saran
dan masukan sangat kami harapkan, terimakasih.
\
Lampiran 2. Form Evaluasi
Berilah nilai sesuai pendapat saudara pada kolom yang disediakan dengan angka :
1 = Sangat Puas
2 = Puas
3 = Cukup Puas
4 = Netral
5 = Kurang Puas
6 = Tidak Puas
7 = Sangat Tidak Puas
1. Proses pelatihan yang dijalankan berjalan dengan..
Cepat ____; ____; ____; ____; ____; ____: ____; Lambat
Tdk Tepat ____; ____; ____; ____; ____; ____: ____; Tepat waktu
2. Pelatihan yang dilakukan oleh pelatih
Lengkap ____; ____; ____; ____; ____; ____: ____; Tidak Lengkap
Rendah ____; ____; ____; ____; ____; ____: ____; Tinggi
3. Pemahaman saudara terhadap pelatihan yang disampaikan
Tdk Cukup ____; ____; ____; ____; ____; ____: ____; Cukup
Lengkap ____; ____; ____; ____; ____; ____: ____; Tidak lengkap
4. Sikap pelatih terhadap peserta dalam penyampaian materi
Kerjasama ____; ____; ____; ____; ____; ____: ____; Acuh Tak acuh
Negatif ____; ____; ____; ____; ____; ____: ____; Positif
5. Akurasi informasi yang dihasilkan
Tidak akurat ____; ____; ____; ____; ____; ____: ____; Akurat
Rendah ____; ____; ____; ____; ____; ____: ____; Tinggi
6. Relevansi informasi yang dihasilkan
Sangat bermanfaat____; ____; ____; ____; ____; ____: ____; Tidak bermanfaat
Relevan ____; ____; ____; ____; ____; ____: ____; Tidak relevan
7. Kelengkapan informasi yang dihasilkan
Cukup ____; ____; ____; ____; ____; ____: ____; Tidak Cukup
Adekuat ____; ____; ____; ____; ____; ____: ____; Tidak adekuat
b. Memotong kuku agar tetap pendek serta tidak menggunakan cat kuku dan
selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir.
c. Pencucian tangan perlu dilakukan kembali setelah menggunakan kamar kecil
ataupun setelah kontak dengan cairan tubuh ketika batuk atau bersin.
d. Makan, minum atau merokok didalam area dimana terdapat makanan,
peralatan, barang sekali pakai dan benda-benda lain yang tidak boleh
terkontaminasi.
9. Seorang penjamah makanan tidak boleh bekerja pada saat seperti berikut, kecuali:
a. Menderita gejala flu seperti demam, hidung meler atau tenggorokan serak.
b. Menderita penyakit saluran pencernaan seperti diare.
c. Tidak terdapat luka infeksi (terpotong, terbakar atau tersayat) pada tangan.
d. Menderita penyakit Hepatitis A, dan terinfeksiSalmonella Thypi,
Shigella atau E.coli.
10. Cara mencuci tangan yang benar adalah
a. Ratakan sabun / 11alkohol di telapak tangan, gosok punggung tangan, telapak
tangan, sela-sela jari, jari-jari sisi dalam dengan cara mengunci, ibu jari
dengan genggaman berputar, putar ujung jari pada telapak tangan, gosok
pergelangan tangan, dilakukan secara bergantian kanan dan kiri.
b. Ratakan sabun / 11alkohol di telapak tangan, gosok punggung tangan, selasela jari, jari-jari sisi dalam dengan cara mengunci, ibu jari dengan genggaman
berputar, putar ujung jari pada telapak tangan, dilakukan secara bergantian
kanan dan kiri.
c. Ratakan sabun / a11lkohol di telapak tangan, gosok punggung tangan, selasela jari, jari-jari sisi dalam dengan cara mengunci, ibu jari dengan genggaman
berputar, putar ujung jari pada telapak tangan, gosok pergelangan tangan,
dilakukan secara bergantian kanan dan kiri.
d. Ratakan sabun / a11lkohol di telapak tangan, gosok punggung tangan, jari-jari
sisi dalam dengan cara mengunci, ibu jari dengan genggaman berputar, putar
ujung jari pada telapak tangan, gosok pergelangan tangan, dilakukan secara
bergantian kanan dan kiri.
= sukses
= tidak berhasil