Anda di halaman 1dari 3

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SYIFA MEDINA

No. 1223/SK/010-100/VIII/2022

TENTANG

PENETAPAN IPCN (INFECTION PREVENTION AND CONTROL NURSE)


RUMAH SAKIT UMUM SYIFA MEDINA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SYIFA MEDINA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan


kepada masyarakat khususnya dalam bidang pengendalian
HAIs maka perlu diangkat tenaga IPCN (Infection Prevention
and Control Nurse);
b. bahwa untuk merealisasikan sebagaimana dimaksud pada
poin a diatas perlu ditetapkan dengan surat keputusan
direktur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/
II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit;
5. Akta Pendirian PT. Megah Syifa Medina Tanggal 09 Juli 2010
No.35 di hadapan notaris Heri Hendriana, SH, MH
6. Keputusan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
Tasikmalaya Nomor. 503.2/02/445.1/X/2013 Tentang Ijin
Operasional Rumah Sakit;
7. Surat Keputusan Direktur PT. Megah Syifa Medina Nomor :
003/SK-DIR/MSM/XII/2017 tentang Pengangkatan Direktur
Rumah Sakit Umum Syifa Medina.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SYIFA


MEDINA TENTANG PENETAPAN IPCN (INFECTION
PREVENTION AND CONTROL NURSE) RUMAH SAKIT UMUM
SYIFA MEDINA

KESATU : Menetapkan
Nama : Ade Asri Damayanti, A.Md.Kep
NIK : 145.21.95
sebagai IPCN (Infection Prevention And Control Nurse) Rumah
Sakit Umum Syifa Medina.

KEDUA : Tenaga IPCN (Infection Prevention And Control Nurse) Rumah


sakit Umum Syifa Medina mempunyai tugas:
1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian
infeksi yang terjadi di lingkungan kerjanya, baik rumah sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2. Memonitor pelaksanaaan PPI, penerapan SPO,
kewaspadaan isolasi.
3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Tim
PPI.
4. Bersama Tim PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan
tentang PPI di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.
5. Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama-sama Tim
PPI
6. Memperbaiki kesalahan yang terjadi.
7. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah
penularan infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau
sebaliknya.
8. Bersama Tim menganjurkan prosedur isolasi dan memberi
konsultasi tentang pencegahan dan pengendalian infeksi
yang diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit.
9. Audit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi termasuk
terhadap limbah, laundry, gizi, dan lain-lain dengan
menggunakan daftar tilik.
10. Memonitor kesehatan lingkungan.
11. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika
yang rasional.
12. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi
surveilans infeksi yang terjadi di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
13. Membuat laporan surveilans dan melaporkan ke Tim PPI.
14. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan PPI.
15. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai
dengan prinsip PPI.
16. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit
tentang PPIRS.
17. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan,
pengunjung dan keluarga tentang topik infeksi yang sedang
berkembang di masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi.
18. Sebagai koordinator antara departemen/unit dalam
mendeteksi, mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah
sakit.

KETIGA : Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk


diketahui dan dilaksanakan.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat ditinjau
ulang apabila terdapat pembaharuan.

Ditetapkan di : Tasikmalaya
Tanggal : 29 Agustus 2022

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM SYIFA MEDINA

Dr. Dasep Padillah

Anda mungkin juga menyukai