Anda di halaman 1dari 34

PEDOMAN

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


(PPI)

KLINIK PRATAMA “SEHAT SEJAHTERA”


Jl. PANGANDARAN NO 20 ANTIROGO
SUMBERASI JEMBER 68125
KLINIK SEHAT SEJAHTERA JEMBER
Jalan Pangandaran No 20 Antitrogo Jember 68125
Telp.(0331)487334/fax (0331)487544
JEMBER

KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : 222/333/444/2022

TENTANG
PENYELENGGARAAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
KLINIK SEHAT SEJAHTERA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR KLIN IK SEHAT SEJAHT ERA
JEMBER

Menimbang : a. bahwa untuk mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan yang


bermutu dan menciptakan lingkungan klinik yang dapat
mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yang didapat
dan ditularkan di antara pasien, karyawan, mahasiswa, dan
pengunjung maka diperlukan penanganan secara
komprehensif melalui penyelenggaraan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi;

b. bahwa Pencegahan dan Pengendalian Infeksi perlu dilakukan


sebagai tuntutan akan pelayanan yang bermutudan
keselamatan pasien sesuai dengan perkembangan mengenai
pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan
kesehatan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a dan b konsideran menimbang, maka perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur tentang
Penyelenggaraan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
klinik sehat sejahtera.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang


Praktek Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2014
tentang Keperawatan;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 tahun
2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun;
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor 56 tahun 2015 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
9. Peraturan Mentri Kesehatan nomor 9 tahun 2024 tentang Klinik;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/
1983/2022 tentang Stadar Akreditasi Klinik ;
11. Keputusan Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan Nomor
HK.02.02/I/105/2023 Tentang Indstrumen Survei Akreditasi
Klinik;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PENYELENGARAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
KLINIK SEHAT SEJAHTERRA JEMBER.

Pertama : Penyelengaran Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Klinik sehat


sejahtera , meliputi:

a. Penyelenggaraan PPI di Klinik Sehat Sejahtera


b. Program PPI
c. Pengkajian Risiko
d. Peralatan medis dan/atau Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP)
e. Kebersihan Lingkungan
f. Manajemen Linen
g. Limbah Infeksius
h. Pelayanan Makanan
i. Risiko infeksi pada kontruksi dan renovasi
j. Penularan infeksi
k. Kebersihan Tangan
l. Peningkatan mutu dan program edukasi
m. Edukasi, Pendidikan dan Pelatihan

Kedua : Penanggung Jawab PPI klinik bertanggungjawab atas penyelenggaraan


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan memonitoring evaluasi
kegiatan PPI di klinik sehat sejahtera dan melaporkan ke Direktur;

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perubahan dan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jember
Pada tanggal : 18 April 2022

DIREKTUR KLINIK

Dr. USMAN
Lampiran : Keputusan Direktur
.Nomor : 222/333/444/2022
Tanggal : 18 April 2022
Tentang : Penyelenggaraan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Klinik Sehat
Sejahtera Jember.

Pedoman
Penyelenggaraan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Klinik Sehat Sejahtera Jember

BAB I
PENDAHULUAN

Klinik Sehat Sejahtera menetapkan penanggung jawab PPI untuk


melakukan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi
kegiatan PPI di Klinik Sehat Sejahtera serta menyediakan sumber daya untuk
mendukung program pencegahan dan pengendalian infeksi.

Penanggung Jawab PPI dapat dipimpin oleh dokter,dokter gigi , perawat,


dan atau bidan yang cakap dan ditetapkan dengan keputusan direktur klinik,
mempunyai pengalaman dalam UKM dan UKP, pengalaman pencegahan dan
pengendalian infeksi (PPI) serta kepemimpinan sehingga dapat mengarahkan,
mengimplementasikan, dan mengukur perubahan.
Penanggung jawab PPI menetapkan mekanisme dan koordinasi termasuk
berkomunikasi dengan semua pihak di klinik sehat sejahtera untuk
penyusunan dan memastikan terlaksananya program berjalan efektif dan
berkesinambungan. Mekanisme koordinasi ditetapkan secara periodik untuk
melaksanakan program PPI baik terrkaiu UKM dan atau UKP dengan
melibatkan pimpinan klinik dan penanggung jawab PPI, meliputi:
1. Menetapkan kriteria untuk mendefinisikan infeksi terkait pelayanan
kesehatan;
2. Menetapkan metode pengumpulan data (surveilans);
3. Membuat strategi untuk menangani risiko PPI, dan pelaporannya; dan
4. Berkomunikasi dengan semua unit untuk memastikan bahwa program
berkelanjutan dan proaktif.
Hasil koordinasi didokumentasikan untuk meninjau efektivitas koordinasi
program dan untuk memantau adanya perbaikan progresif.
BAB II
PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RSD dr. SOEBANDI JEMBER

Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di Klinik Sehat Sejahtera


merupakan suatu standar mutu pelayanan dan penting bagi pasien, petugas
kesehatan maupun pengunjung. Pengendalian infeksi harus dilaksanakan oleh
seluruh staf untuk melindungi pasien, petugas kesehatan dan pengunjung dari
kejadian infeksi dengan memperhatikan cost effectiveness. Pelaksanaan PPI harus
dikelola dan diintegrasikan antara struktural dan fungsional semua unit difasilitas
pelayanan kesehatan baik UKM dan UKP sesuai dengan falsafah dan tujuan PPI.
Pengelolaan pelaksanaan PPI di Klinik Sehat Sejahtera dilaksanakan sebagai
berikut:
1. Kebijakan Direktur Klinik untuk membentuk pengelola kegiatan PPI
dalam bentuk Tim Penanggung jawab PPI;
2. Penganggung jawab PPI bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Klinik Sehat Sejahtaera;
3. Penanggung jawab PPI dalam melaksanakan tugas melibatkan semua
unit/penaggung jawab program baik UKM maupun UKP yang ada di
Klinik Sehat Sejahtera;
4. Direktur Klinik Sehat Sejahtera menetapkan struktur organisasi PPI
beserta uraian tugas penanggung jawab PPI.
5. Mekanisme koordinasi dan komunikasi penenggung jawab PPI ditetapkan
sebagai berikut:
a. Dengan Direktur Klinik
i. Secara tertulis dalam bentuk laporan kegiatan/program
setiap tiga bulan, rekomendasi, usulan-usulan yang
berkaitan dengan pencegahan dan pengendalian infeksi;
ii. Secara langsung melaporkan kejadian yang berkaitan
dengan pencegahan dan pengendalian infeksi;
b. Dengan Unit / penanggung jawab program lain
i. Secara tertulis dalam bentuk penyampaian hasil monitoring
kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans
infeksi, dan rekomendasi tindak lanjut;
ii. Secara langsung dalam bentuk rapat PPI setiap tiga bulan
atau sewaktu-waktu apabila dipandang perlu untuk
membahas:
1. Kriteria untuk mendefinisikan infeksi terkait pelayanan
kesehatan;
2. Metode pengumpulan data (surveilans);
3. Strategi untuk menangani risiko infeksi, dan
pelaporannya;
4. Evaluasi program (proses dan hasil)
BAB III
ORGANISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

Organisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) disusun agar dapat mencapai
visi, misi dan tujuan dari penyelenggaraan PPI. PPI dibentuk berdasarkan kaidah
organisasi yang miskin struktur dan kaya fungsi dan dapat menyelenggarakan tugas,
wewenang dan tanggung jawab secara efektif dan efisien. Efektif dimaksud agar sumber
daya yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan dapat dimanfaatkan secara optimal.
A. Kebijakan
1. Susunan organisasi Penanggung jawab PPI adalah Ketua, Sekretaris, dan
Anggota;
2. Klinik Sehat Sejahtera memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk
menjalankan propram PPI sesuai daya dan mampu yang dimiliki.
3. Dalam melaksanakan tugas penanggung jawab PPI dapat dibantu dan
bekerjasama dengan penaggung jawab mutu dan program lainnya terutama
untuk pencegahan dan pengendalian infeksi.
B. Struktur Organisasi.
Pimpinan dan petugas kesehatan dalam Komite PPI diberi kewenangan dalam
menjalankan program dan menentukan sikap pencegahan dan pengendalian infeksi.

Berdasarkan struktur diatas maka kedudukan penanggung jawab PPI harus berada
langsung dibawah penanggung jawab mutu dan bertanggung jawab kepada
Direktur klinik.
C. Tugas Direktur Klinik :

1. Membentuk penanggung jawab PPI dengan Surat Keputusan.


2. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi.
3. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana
termasuk anggaran yang dibutuhkan.
4. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi.
5. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi
berdasarkan saran dari penanggung jawab PPI.
6. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotika yang rasional dan
disinfektan di klinik berdasarkan saran dari penaggung jawab PPI.
7. Mengesahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk PPI.
8. Memfasilitasi pemeriksaan kesehatan petugas di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, terutama bagi petugas yang berisiko tertular infeksi minimal 1
tahun sekali, dianjurkan 6 (enam) bulan sekali.

D. Tugas P e n a g gun g j a wa b PPI

1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.


2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI, agar kebijakan dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan.
3. Membuat SPO PPI.
4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
5. Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAIs (Healthcare
Associated Infections).
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan carapencegahan
dan pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan klinik .
8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan
aman bagi yang menggunakan.
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) Klinik dalam PPI.
10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
11. Berkoordinasi dengan penanggung jawab program lain dalam hal pencegahan
dan pengendalian infeksi klinik, antara lain :

a. Penggunaan Antimikroba dan antibiotika yang bijak di klinik .


b. Penanggung jawab kesehatan dan keselamatan kerja (K3) untuk menyusun
kebijakan.
c. Penaggung jawab keselamatan pasien dalam menyusun kebijakan clinical
governance and patientsa fety.

12. Mengembangkan, mengimplementasikan secara periodik mengkaji kembali


rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen klinik.
13. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan
pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat,
penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI.
14. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari
standar prosedur / monitoring surveilans proses.
15. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan
infeksi bila ada KLB di klinik dan jarungan serta jejaring.

E. Penaggung jawab PPI


1. Kriteria :
a. Dokter/Perawat/Bidang yang mempunyai minat dalam PPI.
b. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI.

F. Sekretaris PPI
1. Kriteria :
a. Dokter/perawat /bidan dan atau tenaga kesehatan lain yang mempunyai
minat dalam PPI.
b. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI.
2. Tugas :
a. Memfasilitasi tugas penanggung jawab PPI.
b. Membantu koordinasi.
c. Mengagendakan kegiatan PPI.
G. Anggota P P I
1. Penanggung jawab laboratorium
2. Penanggung jawab TB
3. Penaggung jawab HIV
4. Penaggung jawab Farmasi.
5. Penaggung jawab terilisasi dan Laundry
6. Penanggung jawab Sarana prasarana klinik
7. Penaggung jawab Penyehatan Lingkungan.
8. Penanggung jawab Gizi
9. Penanggung jawab Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

H. Kebijakan dan Standar Prosedur Operasional


1. Kebijakan yang perlu dipersiapkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan
adalah :
a. Kebijakan tentang pendidikan dan pelatihan PPI;
b. Kebijakan tentang pendidikan dan pelatihan untuk seluruh petugas di
Klinik;
c. Kebijakan tentang kewaspadaan isolasi meliputi kewaspadaan standar
dan kewaspadaan transmisi termasuk kebijakan tentang penempatan
pasien.
d. Kebijakan tentang PPI pada pemakaian alat kesehatan dan tindakan
operasi/pembedahan.
e. Kebijakan tentang kesehatan karyawan.
f. Kebijakan tentang pelaksanaan surveilans.
g. Kebijakan tentang penggunaan antibiotik yang bijak.
h. Kebijakan tentang pengadaan bahan dan alat yang melibatkan tim PPI.
i. Kebijakan tentang pemeliharaan fisik dan sarana prasarana.
j. Kebijakan penanganan kejadian luar biasa.
k. Kebijakan tentang pelaksanaan audit PPI.
l. Kebijakan tentang pengkajian risiko di fasilitas pelayanan kesehatan.
2. SPO yang perlu dipersiapkan oleh Klinik / fasilitas pelayanan kesehatan
antara lain:
a. Kewaspadaan isolasi:
1) Kebersihan Tangan.
2) Alat Pelindung Diri (APD
3) Dekontaminasi Peralatan Perawatan Pasien.
4) Pengendalian Lingkungan.
5) Penatalaksanaan Limbah,
6) Penatalaksanaan Linen.
7) Perlindungan Petugas Kesehatan,
8) Penempatan Pasien.
9) Hygiene Respirasi/Etika Batuk.
10) Praktek Menyuntik Yang Aman.

b. Upaya pencegahan infeksi sesuai pelayanan di fasilitas pelayanan


kesehatan, yang antara lain :
1) Infeksi saluran kemih (ISK),
2) Infeksi daerah operasi (IDO).
3) Infeksi aliran darah (IAD).
4) Kebijakan tentang PPI lainnya (misalnya Phlebitis dan decubitus).
KLINIK SEHAT SEJAHTERA JEMBER
Jalan Pangandaran No 20 Antitrogo Jember 68125
Telp.(0331)487334/fax (0331)487544
JEMBER

KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : 222/333/44/2022

TENTANG
PENETAPAN PENANGGUNG JAWAB PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI) KLINIK SEHAT SEJAHTERA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR K L I N I K S E H A T


S E J A H T E R A JEMBER

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung upaya mutu pelayanan dan


keselamatan pasien khususnya dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi di Klinik sehat sejahtera Jember;
6. bahwa perlu dilakukan penetapan susunan anggotaKomite
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ditetapkan dengan
Surat Keputusan Direktur klinik.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004


tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101
tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun;
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor 56 tahun 2015 tentang TataCara
dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
8. Peraturan Mentri Kesehatan nomor 9 tahun 2024 tentang
Klinik;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/
1983/2022 tentang Stadar Akreditasi Klinik ;
10. Keputusan Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan Nomor
HK.02.02/I/105/2023 Tentang Indstrumen Survei
Akreditasi Klinik;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : PENETAPAN TIM PENANGGUNG JAWAB PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) KLINIK SEHAT
SEJAHTERA JEMBER
Kedua Kriteria dan uraian tugas Komite Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) Klinik Sehat Sejahtera Jember sebagaimana dalan
lampiran I dalam Surat Keputusan ini;
Ketiga : Susunan keanggotaan Tim Penanggung jawab Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
sebagaimana dalam lampiran II dalam Surat Keputusan ini;
Keempat : Segala kebutuhan anggaran dan pembiayaan pelaksanaan tugas
penanggung jawab Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
dibebankan pada anggaran operasional Klinik sehat sejahtera
Jember;
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Dibuat di : JEMBER
Pada tanggal : 07 Februari 2022

DIREKTUR KLINIK

Dr. USMAN
Lampiran I : Keputusan Direktur RSD dr. Soebandi Jember
Nomor : 222/333/444/2022
Tanggal : 07 Februari 2022
Perihal : Penetapan Tim Penanggung Jawab Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi(PPI) Klinik Sehat Sejahtera Jember

SUSUNAN KEANGGOTAAN
TIM PENANGGUNG JAWAB PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI)KLINIM SEHAT SEJAHTERA JEMBER

Ketua : dr. Yuli Adi Sentosa


Sekretaris : Ns. Jajang pranoto,S.Kep
Anggota :
1. Retna Puspitaningsih
2. Nanang Sarwono
3. Suparno
4. Anita Nurcahyani
5. Sulastri Susanti
6. Hadi Priyanto
7. Suhardiman

KRITERIA DAN URAIAN TUGAS


PENAGGUNG JAWAB PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI) KLINIK SEHAT SEJAHTERA JEMBER

A. Ketua
1. Kriteria :
a. Dokter yang mempunyai minat dalam PPI
b. Perawat yang mempunyai minat dalam PPI
c. Bidan yang mempunyai minat dalam PPI.
d. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI.
2. Tugas :
a. Bertanggung jawab atas:
1) Terselenggaranya dan evaluasi program PPI.
2) Penyusunan rencana strategis program PPI.
3) Penyusunan pedoman manajerial dan pedoman PPI.
4) Tersedianya SPO PPI.
5) Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
6) Memberikan kajian KLB infeksi Klinik .
7) Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan PPI.
8) Terselenggaranya pengkajian pencegahan dan pengendalian risiko
infeksi.
9) Terselenggaranya pengadaan alat dan bahan terkait dengan PPI.
10) Terselenggaranya pertemuan berkala.
B. Sekretaris
1. Kriteria :
a. Dokter/Perawat/Bidang /tenaga kesehatan lain yang mempunyai minat
dalam PPI.
b. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI.
2. Tugas :
a. Memfasilitasi tugas penanggung jawab PPI.
b. Membantu koordinasi.
c. Mengagendakan kegiatan PPI.

C. Anggota Lainnya
a. Kriteria:
1) Tenaga n a k e s l a i n yang mempunyai minat dalam PPI.
2) Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
b. Tugas:
1) Bertanggung jawab kepada penanggung jawab PPI dan
berkoordinasi dengan unit terkait lainnya dalam penerapan
PPI
2) Memberikan masukan pada pedoman maupun kebijakan terkait PPI.

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PPI

Ditetapkan di : JEMBER
Pada tanggal : 07 Februari 2022

DIREKTUR KLINIK

dr. USMAN
PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
(PPI)

KLINIK PRATAMA “SEHAT SEJAHTERA”


Jl. PANGANDARAN NO 20 ANTIROGO
SUMBERASI JEMBER 68125

PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang telah memberikan
pertolongan dan petunjuk kepada kita sehingga kita dapat menyusun Program
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Klinik Sehat Sejahtera Jember tahun
2022. Tujuan dari penyusunan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
ini adalah sebagai kerangka acuan kegiatan PPI di Klinik Sehat Sejahtera Jember
selama satu tahun, sebagai upaya untuk mencegah atau menurunkan risiko
infeksi di kli nik sehat s ejahtera jem ber.
Dengan memohon pertolongan Alloh SWT Tuhan Yang Maha Esa serta dukungan
dan kerjasama dari semua pihak semoga Program ini dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Aamiin.

Penyusun

Penanggung Jawab PPI

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………. ii
I. PENDAHULUAN……………………………………………………………………………… 1
II. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………….. 1
III. TUJUAN……………………………………………………………………………………….. 2
IV. KEGIATAN POKOK ……………………………………………………………………….... 2
V. RINCIAN KEGIATAN, CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN
KEGIATAN
1. Kebersihan tangan .................................................................................. 5
2. Alat Pelindung Diri (APD)..................................................................... 5
3. Dekontaminasi Peralatan Perawatan Pasien ............................................ 5
4. Pengendalian Lingkungan Klinik ……….................................................... 6
5. Pengelolaan Limbah ….............................................................................. 6
6. Penatalaksanaan Linen ...................................................................... 7
7. Perlindungan Kesehatan Petugas ............................................................. 7
8. Penempatan Pasien ................................................................................. 8
9. Kebersihan Pernafasan/Etika Batuk dan Bersin ...................................... 8
10. Praktik penyuntikan yang aman .............................................................. 8
12. Kewaspadaan transmisi melalui kontak ................................................... 9
13. Kewaspadaan transmisi melalui droplet ................................................... 9
14. Kewaspadaan transmisi melalui airborne ................................................ 10
15. Surveilans Infeksi ................................................................................... 10
16. Melaksanakan Infection Control Risk Assessment (ICRA)
Kontruksi/Renovasi ................................................................................ 11
17. Melaksanakan Infection Control Risk Assessment (ICRA) HAIs dan
Penunjang ................................................................................................................................... 11
18. Investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit infeksi .......................................... 12
19. Bundle Prevention HAIs ....................................................................... 12
20. Pengawasan untuk peningkatan penggunaan antimikroba dan penyiapan
obat yang aman ................................................................................. 13
21. Pendidikan dan pelatihan .................................................................. 13
VI. JADWAL KEGIATAN… ................................................................................................. 14
VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN .............................................. 18
VIII. PENCATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI ................................................................ 18
IX. PENUTUP ....................................................................................................................... 18

ii
PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
KLINIK SEHAT SEJAHTERA JEMBER

I. PENDAHULUAN
Klinik sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan dasar kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu klinik dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan aman sesuai dengan
standar yang sudah ditentukan.
Health Care Associated Infection (HAIs) atau infeksi sehubungan dengan
pelayanan kesehatan merupakan masalah serius bagi semua sarana pelayanan
kesehatan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Ditinjau dari asal atau
didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas (Community Acquired Infection)
atau berasal dari lingkungan klinik (Hospital Acquired Infection) yang
sebelumnya dikenal dengan istilah infeksi nosokomial. Pengertian dari Health
Care Associated Infection (HAIs) tidak terbatas infeksi pada pasien saja, tetapi juga
infeksi pada petugas kesehatan yang didapat pada saat melakukan tindakan
perawatan kepada pasien.
Klinik seharus dapat memberi perlindungan kepada setiap individu yang
berada/beraktifitas di klinik terhadap risiko tertularnya infeksi. Sesuai amanat
Undang Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 5 ayat 2 dan Permenkes no
27 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi tahun 2017.

II. LATAR BELAKANG


Petugas kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di Klinik
mempunyai risiko yang tinggi terhadap Healthcare Associated Infections (HAIs)
atau bahkan petugas dapat menjadi perantara penularan HAIs apabila bekerja
dibawah standar. Klinik harus mampu menjamin keselamatan pasien dan
petugasnya agar pelayanan dapat berjalan dengan baik dan menghindari
tuntutan hukum.

Kerugian akibat HAIs pada pasien dan petugas dapat menghambat proses
penyembuhan dan pemulihan pasien, bahkan dapat menimbulkan peningkatan
morbiditas, mortalitas, dan memperpanjang lama hari rawat sehingga biaya
perawatan meningkat dan akhirnya mutu pelayanan Klinik menurun.

1
Kejadian HAIs di Indonesia sebagai berikut IDO (Infeksi Daerah Operasi) 0,8%,
ISK (Infeksi Saluran Kemih) 8,2‰, IADP (Infeksi Aliran Darah Primer) 0% VAP
(Ventilator Assosiated Pneumonia) 5,93%.
Mengingat besarnya masalah yang ditimbulkan HAIs maka klinik berkewajiban
untuk menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi sebagai upaya
memutus mata rantai penularan infeksi. Untuk dapat melaksanakann hal
tersebut maka Penanggung jawab Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Klinik
Sehat Sejahtera Jember menyusun Program PPI tahun 2022.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terlaksananya penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi di Klinik
Sehat Sejahtera Jember dalam upaya untuk mencegah dan meminimalkan
terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar
klinik.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya kewaspadaan Isolasi
b. Terlaksananya surveilans Infeksi
c. Terlaksanananya Infection Control Risk Assessment (ICRA) HAIs,
Penunjang, dan Konstruksi
d. Terlaksanananya Investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit infeksi
e. Terlaksanananya Bundle Prevention HAIs
f. Terlaksanananya pengawasan untuk peningkatan penggunaan
antimikroba dan penyiapan obat yang aman
g. Terlaksanananya pendidikan dan pelatihan

IV. KEGIATAN POKOK


1. Kewaspadaan Isolasi
a. Kewaspadan Standar
1) Kebersihan tangan
2) Alat Pelindung Diri
3) Dekontaminasi Peralatan Perawatan Pasien
4) Pengendalian Lingkungan Klinik
5) Pengelolaan Limbah
6) Penatalaksanaan Linen
7) Perlindungan Kesehatan Petugas
8) Penempatan Pasien
9) Kebersihan Pernafasan/Etika Batuk dan Bersin
10) Praktik penyuntikan yang aman

2
b. Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
1) Kewaspadaan transmisi melalui kontak
2) Kewaspadaan transmisi melalui droplet
3) Kewaspadaan transmisi melalui airborne
2. Surveilans Infeksi
Suatu proses yang dinamis, sistematis, terus-menerus, dalampengumpulan,
identifikasi, analisis dan interpretasi dari data kesehatan yang penting pada
suatu populasi spesifik yang didiseminasikan secara berkala kepada pihak-
pihak yang memerlukan untuk digunakan dalam perencanaan, penerapan
dan evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan.
Metode surveilans yang digunakan adalah surveilans target, yaitu surveilans
yang terfokus pada ruangan, kelompok pasien, atau tindakan dengan risiko
infeksi spesifik. Target surveilans pada pasien dengan pasien dengan
pemasangan kateter urine menetap (ISK), pasien dengan tindakan operasi
(IDO), pasien dengan Tindakan infus vena perifer ( phlebitis ).
3. Infection Control Risk Assessment (ICRA) HAIs, Penunjang, dan Konstruksi.
ICRA adalah proses multidisiplin yang berfokus pada pengurangan infeksi,
pendokumentasian dengan mempertimbangkan populasi pasien, fasilitas
dan program:
a. Fokus pada pengurangan risiko dari infeksi;
b. Tahapan perencanaan fasilitas, desain, konstruksi, renovasi,
pemeliharaan fasilitas;
c. Pengetahuan tentang infeksi, agen infeksi, dan lingkungan perawatan,
yang memungkinkan organisasi untuk mengantisipasi dampak potensial.
4. Investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit infeksi
Kejadian Luar Biasa (KLB) yaitu munculnya penyakit di luar kebiasaan (base
line condition) yang terjadi dalam waktu relatif singkat serta memerlukan
upaya penanggulangan secepat mungkin, karena dikhawatirkan akan
meluas, baik dari segi jumlah kasus maupun wilayah yang terkena persebaran
penyakit tersebut. Kejadian luar biasa juga disebut sebagai peningkatan
kejadian kasus penyakit yang lebih banyak daripada eksternal normal di
suatu area atau kelompok tertentu, selama suatu periode tertentu.
Penanggulangan KLB dilaksanakan untuk menangani penderita, mencegah
perluasan KLB, mencegah timbulnya penderita atau kematian baru pada
suatu KLB yang sedang terjadi.

3
5. Bundle Prevention HAIs
Pemakaian peralatan perawatan pasien dan tindakan operasi terkait
pelayanan kesehatan merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan.
Pemakaian dan tindakan ini akan membuka jalan masuk mikroorganisme
patogen yang dapat menimbulkan infeksi. Untuk itu diperlukan tindakan
pencegahan melalui penerapan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mencegah terjadinya HAIs yang dinamakan dengan Bundle Prevention HAIs,
yaitu sekumpulan cara yang terstruktur untuk meningkatkan perawatan
kepada pasien, meliputi bundle prevention IDO, IADP, ISK dan VAP sesuai
dengan Permenkes nomor 27 tahun 2017.
6. Pengawasan untuk peningkatan penggunaan antimikroba dan penyiapan
obat yang aman.
Pemberian terapi antimikroba merupakan salah satu tata laksana penyakit
infeksi yang bertujuan membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba
di dalam tubuh. Mikroba yang melemah atau mati akibat antimikroba, akan
dihancurkan oleh sistem pertahanan tubuh secara alamiah. Jika mikroba
penyebab infeksi telah resisten terhadap antimikroba yang digunakan, maka
mikroba tersebut tetap bertahan hidup dan berkembang biak sehingga
proses infeksi terus berlanjut.
Pencegahan munculnya mikroba resisten diharapkan dapat dicapai melalui
penggunaan antibiotik secara bijak („prudent use of antibiotics’) dan
pencegahan menyebarnya mikroba resisten melalui pelaksanaan kegiatan
PPI yang optimal.
7. Pendidikan dan pelatihan
Untuk dapat melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi dibutuhkan
pendidikan dan pelatihan baik terhadap seluruh SDM Klinik maupun
pengunjung dan keluarga pasien. Bentuk pendidikan dan/atau pelatihan
pencegahan dan pengendalian infeksi terdiri dari:
a. Pembekalan PPI kepada pegawai baru dan mahasiswa peserta didik
b. Pelatihan PPI secara berkala
c. Mengikuti pelatihan, seminar/workshop PPI eksternal
d. Komunikasi, informasi, dan edukasi kepada pasien, keluarga pasien
dan pegunjung

4
V. RINCIAN KEGIATAN, CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN KEGIATAN
1. Kebersihan tangan

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 Menerapkan Five Moments Hand Setiap petugas wajib menerapkan Semua petugas yang Ka. Ruangan/Rawat Setiap hari
Hygiene Five Moment Hand Hygiene pada saat terlibat dengan Inap/Rawat Jalan
melakukan tindakan kepada perawatan pasien
pasien.
2 Monitoring kepatuhan kebersihan Observasi langsung oleh PJ Kepatuhan petugas PJ PPI Setiap hari
tangan PPI kepada petugas yang 100%
melakukan tindakan/ pelayanan
kepada pasien
2. Alat Pelindung Diri (APD)

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 Menggunakan APD sesuai dengan Setiap petugas wajib menggunakan Semua petugas yang Ka. Ruangan Setiap hari
indikasinya APD sesuai indikasi saat terlibat dengan /Rawat Inap/
melakukan tindakan kepada pasien. perawatan pasien Rawat Jalan
2 Monitoring kepatuhan Observasi langsung oleh PJ Kepatuhan petugas PJ PPI Setiap hari
penggunaan APD PPI Kepada petugas yang 100%
melakukan tindakan/ pelayanan
kepada pasien
3. Dekontaminasi Peralatan Perawatan Pasien

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 Menerapkan dekontaminasi • Peralatan Kritikal dilakukan Semua peralatan Ka. Ruang/ Rawat Setiap hari
peralatan perawatan pasien sterilisasi dengan benar. Kritical, Semi Kritical Inap/Rawat Jalan
sesuai dengan kategori Spaulding • Peralatan Semi Kritical dilakukan dan Non Kritical
(Kritikal, Semi Kritikal, Non dekontaminasi dan atau steril.
Kritikal) • Peralatan Non Kritikal dilakukan
desinfektan dengan benar.
2 Monitoring kepatuhan Observasi langsung oleh IPCN Kepatuhan 100% PJ PPI Setiap hari
dekontaminasi peralatan kepada petugas yang melakukan
pemrosesan alat.

5
4. Pengendalian Lingkungan Klinik

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 Menjaga kwalitas udara, air, dan Melakukan pemeriksaan Semua area klinik Penanggung jawab Setiap tiga bulan
kebersihan lingkungan Klinik laboratorium udara, lantai dan air. Penyehatan Lingkungan

2 Menjaga kebersihan lingkungan • Membersihkan lantai, pintu, Semua area kilinik Penanggung jawab Setiap hari
Klinik jendela, KM oleh petugas Cleaning Penyehatan Lingkungan
Service
• Membersihkan tempat tidur dan
meja pasien
• Membersihkan area luar gedung
(halaman) klinik oleh Cleaning
Service
• Mengendalikan hama/ hewan
pengganggu oleh petugas
pengendali hama.
3 Monitoring pengendalian Observasi langsung oleh PJ PPI Kepatuhan 100% PJ PPI Setiap hari
Lingkungan kl i ni k
5. Pengelolaan Limbah

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 Identifikasi, pemisahan, Setiap petugas masing-masing unit Semua petugas Klinik Ka. Ruangan/Rawat Setiap hari
pengangkutan dan pemusnahan kerja mengidentifikasi dan Inap/Rawat Jalan
sampah dengan benar memisahkan sampah sesuai
Jenisnya

Petugas Cleaning Service Semua area Klinik Penanggung jawab Setiap hari

6
mengangkut sampah dari setiap unit Penyehatan Lingkungan
ke TPS
Petugas TPS melakukan Semua limbah K l i ni k Penanggung jawab Setiap hari
pemusnahan/pembakaran Penyehatan Lingkungan
(insenerator)
2 Membuat PTB limbah Penanggung jawab penyehatan Trimester tiga PTB Penanggung jawab Trimester tiga
laboratorium lingkungan telah terwujud Penyehatan Lingkungan
3 Monitoring pengelolaan limbah Observasi langsung oleh PJ PPI Kepatuhan 100% PJ PPI Setiap hari

6. Penatalaksanaan Linen

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 Melakukan tatalaksana linen Setiap unit kerja memisahkan dan Semua unit kerja yang Kepala Ruangan Setiap hari
dengan benar di unit pemakai menempatkan linen kotor infeksius melakukan perawatan
dan non infeksius pasien
2 Melakukan tatalaksana linen • Membedakan mesin cuci linen Unit laundry PJ Laundry Setiap hari
dengan benar di unit laundry kotor infeksius dan non infeksius
• Memisahkan area bersih dan aera
kotor
3 Monitoring tatalaksana linen Observasi langsung oleh PJ PPI di Kepatuhan 100% PJ PPI Setiap hari
unit pemakai dan laundry

7. Perlindungan Kesehatan Petugas

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 Pemeriksaan kesehatan bagi Setiap pegawai baru dilakukan Semua pegawai baru PJ SDM Sewaktu-waktu
petugas/pegawai baru pemeriksaan kesehatan sebelum
memulai tugas di Klinik sehat
sejahtera

7
2 Pemeriksaan kesehatan petugas Pemeriksaan Laboratorium, Semua petugas yang PJ SDM, PPI, K3 Klinik Satu tahun sekali
secara berkala Radiologi kepada petugas yang bekerja dan kontak
bekerja dan kontak langsung dengan langsung dengan
pasien dan area risiko pasien dan area risiko
infeksi infeksi
3 Vaksinasi Hepatitis B Pemberian vaksinasi Hepatitis B Semua petugas yang PJ SDM, PPI, K3 Klinik Satu tahun sekali
kepada petugas yang bekerja dan bekerja dan kontak
kontak langsung dengan pasien dan langsung dengan
area berisiko infeksius pasien dan area risiko
infeksi
4 Vaksinasi Covid-19 Melakukan vaksin Boster Covid-19 Semua pegawai PJ SDM, PPI, K3 Klinik Tentatif
berdasarkan edaran pemerintah
5 Penatalaksanaan Pasca Pajanan Setiap ada petugas yang terpajan Pajanan HIV, Hepatitis PJ PPI dan K3 Klinik Tentatif
bahan infeksius dilakukan telaah B dan C
pajanan, pemberian profilaksis
pasca pajanan, dan monitoring

8. Penempatan Pasien

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 Menempatkan pasien sesuai Pasien ditempatkan sesuai dengan Rawat jalan, IGD, PJ Pelayanan danPJ Setiap hari
dengan pola transmisi penyakit pola transmisi (kontak, droplet, ruang perawatan Keperawatan
pasien airborne)
2 Monitoring penempatan pasien Observasi langsung oleh PJ PPI Kepatuhan 100% PJ PPI Setiap hari

9. Kebersihan Pernafasan/Etika Batuk dan Bersin

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 Penempatan poster etika batuk Menempatkan poster etika batuk Semua area klinik Bagian Umum/Skuriti Tentatif
dan bersin di seluruh area Klinik dan bersin di seluruh area klinik

2 Edukasi etika batuk kepada Melakukan edukasi etika batuk Semua petugas, Ka. Ruangan/Rawat Setiap hari
pasien, petugas, dan pengunjung. kepada pasien, petugas dan pasien, dan inap/Rawat Jalan
pengunjung pengunjung

8
10. Praktik penyuntikan yang aman

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 Menerapkan praktik menyuntik • Menggunakan 1 spuit 1 jarum 1 Semua unit kerja yang PJ Farmasi ,Ka.Ruangan Setiap hari
yang aman kali tindakan melakukan tindakan
• Menerapkan teknik aseptik penyuntikan kepada
• Tidak melakukan re-capping pasien
• Menghindari obat multidose
2 Monitoring penyuntikan yang Observasi langsung oleh PJ PPI Kepatuhan 100% PJ PPI Setiap hari
aman

11. Kewaspadaan transmisi melalui kontak

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 Penempatan pasien transmisi Menempatkan pasien dikamar Ruang perawatan Ka.Ruangan/UDG/ Setiap hari
kontak tersendiri atau kohorting pasien, UGD dan rawat Rawat Inap/Rawat
jalan Jalan
2 Menggunakan APD yang sesuai Petugas wajib menggunakan APD Petugas diruang Ka.Ruangan/UDG/ Setiap hari
indikasi yang sesuai indikasi perawatan pasien, Rawat Inap/Rawat
UGDdan rawat jalan Jalan
3 Monitoring kepatuhan Observasi langsung oleh PJ PPI Kepatuhan 100% PJ PPI Setiap hari

12. Kewaspadaan transmisi melalui droplet

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 Penempatan pasien transmisi Menempatkan pasien dikamar Ruang perawatan Ka.Ruangan/UDG/ Setiap hari
droplet tersendiri atau kohorting pasien, UGD dan rawat Rawat Inap/Rawat
jalan Jalan
2 Menggunakan APD yang sesuai Petugas wajib menggunakan APD Petugas diruang Ka.Ruangan/UDG/ Setiap hari
indikasi yang sesuai indikasi perawatan pasien, Rawat Inap/Rawat
UGD Jalan
dan rawat jalan
3 Monitoring kepatuhan Observasi langsung oleh PJ PPI Kepatuhan 100% PJ PPI Setiap hari

9
13. Kewaspadaan transmisi melalui airborne

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 Penempatan pasien transmisi Menempatkan pasien dikamar Ruang perawatan Ka.Ruangan/UDG/ Setiap hari
airborne tersendiri atau kohorting pasien, UGD dan rawat Rawat Inap/Rawat
jalan Jalan
2 Menggunakan APD yang sesuai Petugas wajib menggunakan APD Petugas diruang Ka.Ruangan/UDG/ Setiap hari
indikasi yang sesuai indikasi perawatan pasien, Rawat Inap/Rawat
UGD dan rawat jalan Jalan
3 Monitoring kepatuhan Observasi langsung oleh PJ PPI Kepatuhan 100% PJ PPI Setiap hari

14. Surveilans Infeksi

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 • Infeksi Aliran Darah Perifer Mengumpulan data surveilans. Ruang perawatan Ka.Ruangan/UDG/Rawat Setiap hari
(IADP)/phlebitis pasien, U D G dan Inap/Rawat Jalan
• Infeksi Daerah Operasi (IDO) rawat jalan
• Infeksi Saluran Kemih (ISK) • Melakukan analisa data infeksi. Semua data PJ PPI Setiap bulan
• Melakukan interpretasi data surveilans yang
infeksi. masuk

Membuat laporan dan diseminasi • Direktur PJ PPI Setiap tiga bulan


data infeksi. • PJ MUTU (PMKP)
• Diseminasi ke unit
terkait

10
15. Melaksanakan Infection Control Risk Assessment (ICRA) Kontruksi/Renovasi

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 Tahap I Melakukan rapat sebelum Semua kegiatan PJ PPI Tentatif
dimulainya kegiatan kontruksi/ kontruksi/renovasi
renovasi
2 Tahap II Menentukan tipe/jenis kegiatan Semua kegiatan PJ PPI Tentatif
konstruksi/renovasi yang akan kontruksi/renovasi
dilaksanakan
3 Tahap III Mengidentifikasi kelompok risiko Semua kegiatan PJ PPI Tentatif
pasien berdasarkan lokasi proyek kontruksi/renovasi
4 Tahap IV Menentukan kelas tindakan Semua kegiatan PJ PPI Tentatif
pencegahan infeksi kontruksi/renovasi
5 Tahap V Menentukan jenis tindakan Semua kegiatan PJ PPI Tentatif
pencegahan infeksi sesuai dengan kontruksi/renovasi
kelas tindakan pencegahan infeksi
6 Tahap VI Monitoring kepatuhan PJ PPI melakukan monitoring Semua kegiatan PJ PPI Tentatif
terhadap penerapan rekomendasi kontruksi/renovasi

16. Melaksanakan Infection Control Risk Assessment (ICRA) HAIs dan Penunjang

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 ICRA HAIs • Mengukur probabilitas, dampak • IDO ≤ 2,0% PJ PPI Setiap akhir tahun
dan sistem yang ada • ISK ≤ 4,7‰
• Membuat skala prioritas • Plebitis ≤ 3,5‰
• Melakuakan perbaikan •
2 ICRA Penunjang • Mengukur probabilitas, dampak • Kebersihan tangan PJ PPI Setiap akhir tahun
dan sistem yang ada • Dekontaminasi
• Membuat skala prioritas peralatan

11
• Melakuakan perbaikan • Pembersihan
permukaan dan
lingkungan
• Pengelolaan linen
• Pengelolaan limbah
• Penyediaan
makanan
• Pengelolaan kamar
jenazah

17. Investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit infeksi

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 Identifikasi sumber dan cara • Melakukan pengumpulan data dan Wabah infeksi PJ Pelayanan dan Tentatif
penyebaran infeksi. informasi teridentifikasi sumber PPI
• Mencari literatur terkini melalui dan penularannya
journal, dll
2 Mencegah transmisi wabah/KLB • Melakukan analisa data yang Penyebaran wabah PJ Pelayanan dan Tentatif
lebih lanjut di klinik terkumpul penyakit infeksi di PPI
• Menyususun rencana strategi klinik bisa terkendali
pencegahan transmisi
• Melaksanakan strategi
pencegahan transmisi
3 Penanganan penyakit infeksi pada Melakukan perawatan dan Petugas yang terpapar PJ Pelayanan dan Tentatif
petugas pengobatan pada petugas klinik yang wabah 100 % PPI
terpapar wabah penyakit infeksi mendapat
Penanganan klinik

12
18. Bundle Prevention HAIs

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 • Bundle Prevention IDO Menerapkan bundle prevention IDO, Semua pasien yang Ka. Ruangan Setiap hari
• Bundle Prevention phlebitis Plebitis, ISK dan sesuai dengan dirawat
• Bundle Prevention ISK Permenkes nomor 27 tahun 2017

19. Pengawasan untuk peningkatan penggunaan antimikroba dan penyiapan obat yang aman

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 Melakukan pengawasan PJ PPI melakukan monitoring Kepatuhan 100% PJ MUTU dan Setiap hari
penggunaan antimikroba yang langsung ke ruang perawatandengan PJ PPI /
aman melihat map pasien PPRA

2 Melakukan pengawasan terhadap PJ PPI melakukan monitoring Kepatuhan 100% PJ MUTU dan PJ PPI / Setiap hari
penyiapan obat yang aman langsung ke ruang perawatan dan PPRA
tempat dispensing obat

20. Pendidikan dan pelatihan

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran/Target Penanggungjawab Waktu


1 Pelatihan PPI secara berkala Berkoordinasi dengan PJ Diklat 2 kali setahun PJ Diklat dan Tentatif
kepada seluruh pegawai Klinik PJ PPI
Sehat sejahtera Jember
2 Mengikuti pelatihan PPI eksternal Berkoordinasi dengan PJ SDM 2 kali setahun PJ PPI dan Tentatif
PJ SDM
3 Mengikuti Seminar dan Workshop Berkoordinasi dengan PJ SDM 4 kali setahun PJ PPI dan Tentatif
PPI PJ SDM
4 Pembekalan PPI bagi pegawai Berkoordinasi dengan PJ SDM Setiap ada pegawai PJ PPI dan PJ SDM Tentatif
baru baru
5 Pembekalan PPI bagi peserta didik Berkoordinasi dengan PJ Diklat Setiap ada peserta PJ Diklat dan pj PPI Tentatif
didik baru

13
6 Melakukan komunikasi, memberi Komunikasi dan/atau edukasi Semua pasien, IPJ PPI dan Setiap hari
informasi dan edukasi kepada langsung kepada pasien, keluarga pasien dan Kepala Ruangan
keluarga pasien tentang pengunjung dan keluarga pasien pengunjung
kebersihan tangan, etika batuk pada saat kunjungan ruangan oleh PJ
dan prinsip-prinsip PPI lainnya PPI /perawat ruangan

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Jenis Kegiatan Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Ket
1 Menerapkan Five Moments Hand
Hygiene √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Monitoring kepatuhan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kebersihan tangan
3 Menggunakan APD sesuai
dengan indikasinya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 Monitoring kepatuhan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
penggunaan APD
5 Menerapkan dekontaminasi
peralatan perawatan pasien √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sesuai dengan kategori
Spaulding (Kritikal, Semi
Kritikal, Non Kritikal)
6 Monitoring kepatuhan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dekontaminasi peralatan
7 Melakukan pemeriksaan
laboratorium udara, lantai dan √ √ √ √
air.
8 Menjaga kebersihan lingkungan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Klinik

14
9 Monitoring pengendalian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
lingkungan Klinik
10 Identifikasi, pemisahan,
pengangkutan dan pemusnahan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sampah dengan benar
11 Membuat PTB limbah
laboratorium √
12 Monitoring pengelolaan limbah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13 Melakukan tatalaksana linen
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan benar di unit pemakai
14 Melakukan tatalaksana linen
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan benar di unit laundry
15 Monitoring tatalaksana linen √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
16 Pemeriksaan kesehatan bagi
Tentatif
petugas/pegawai baru
17 Pemeriksaan kesehatan petugas

secara berkala
18 Vaksinasi Hepatitis B

19 Vaksinasi Covid-19 √
20 Penatalaksanaan Pasca Pajanan
Tentatif
21 Menempatkan pasien sesuai
dengan pola transmisi penyakit √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pasien
22 Monitoring penempatan pasien √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
23 Penempatan poster etika batuk
dan bersin di seluruh area √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
klinik
24 Edukasi etika batuk kepada
pasien, petugas, dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pengunjung.
25 Menerapkan praktik menyuntik
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
yang aman

15
26 Monitoring penyuntikan yang
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
aman
27 Menerapkan lumbal pungsi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
yang aman
28 Monitoring praktik lumbal
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pungsi
29 Penempatan pasien transmisi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kontak
30 Menggunakan APD yang sesuai
indikasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
31 Monitoring kepatuhan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
32 Penempatan pasien transmisi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
droplet
33 Menggunakan APD yang sesuai
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
indikasi
34 Monitoring kepatuhan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
35 Penempatan pasien transmisi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
airborne
36 Menggunakan APD yang sesuai
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
indikasi
37 Monitoring kepatuhan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
38 Mengumpulan data surveilans.
√ √ √ √
39 • Melakukan analisa data
infeksi. √ √ √ √
• Melakukan interpretasi data
infeksi.
40 Membuat laporan dan
√ √
diseminasi data infeksi.
41 Melaksanakan Infection Control
Risk Assessment (ICRA) Tentatif
Kontruksi/Renovasi
42 Melaksanakan Infection Control
Risk Assessment (ICRA) HAIs √
dan Penunjang

16
43 Investigasi wabah (outbreak)
Tentatif
penyakit infeksi
44 Menerapkan bundle prevention
IDO, Plebitis , ISK dan sesuai √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan Permenkes nomor 27
tahun 2017
45 Melakukan pengawasan
penggunaan antimikroba yang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
aman
46 Melakukan pengawasan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
terhadap penyiapan obat yang
aman
47 Pelatihan PPI secara berkala
kepada seluruh pegawai √
Klini k.
48 Mengikuti pelatihan PPI
Tentatif
eksternal
49 Mengikuti Seminar dan
Tentatif
Workshop PPI
50 Pembekalan PPI bagi pegawai Tentatif
baru
51 Pembekalan PPI bagi peserta
Tentatif
didik
52 Memberikan edukasi kepada
keluarga pasien tentang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kebersihan tangan, etika batuk
dan prinsip-prinsip PPI lainnya

Keterangan : √ = waktu pelaksanaan

17
VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
A. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi Proses dilaksanakan untuk mengetahui apakah kegiatan
sudah berjalan sesuai dengan rencana/jadwal serta untuk mengetahui
adanya hambatan atau kendala selama pelaksanaan kegiatan.
B. Pelaporan
Laporan dari evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat setiap tiga bulan
dan dilaporkan kepada Direktur Klinik .

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


A. Pencatatan
Kegiatan PPI dicatat/didokumentasikan sesuai dengan jenis kegiatan
dan SPO nya
B. Pelaporan
Laporan kegiatan disusun oleh Ketua Komite PPI berdasarkan
pelaksanaan semua kegiatan/program dan dilaporkan kepada
Direktur Klinik setiap akhir tahun.
C. Evaluasi Kegiatan
Dilaksanakan untuk mengetahui apakah target/sasaran program
sudah tercapai apa belum.

IX. PENUTUP
Dalam upaya mencegah dan mengendalikan terjadinya infeksi Klinik Sehat
Sejahtera Jember telah disusun Program PPI yang merupakan rencana
kegiatan di tahun 2022. Terlaksananya program ini membutuhkan
kerjasama semua pihak serta dukungan biaya dari Manajemen. Kami
18
berharap Program PPI tahun 2022 dapat terlaksana sesuai dengan
rencana kegiatan.

PJ PPI

( …………………………………)

Anda mungkin juga menyukai