KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : 222/333/444/2022
TENTANG
PENYELENGGARAAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
KLINIK SEHAT SEJAHTERA
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PENYELENGARAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
KLINIK SEHAT SEJAHTERRA JEMBER.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perubahan dan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jember
Pada tanggal : 18 April 2022
DIREKTUR KLINIK
Dr. USMAN
Lampiran : Keputusan Direktur
.Nomor : 222/333/444/2022
Tanggal : 18 April 2022
Tentang : Penyelenggaraan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Klinik Sehat
Sejahtera Jember.
Pedoman
Penyelenggaraan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Klinik Sehat Sejahtera Jember
BAB I
PENDAHULUAN
Organisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) disusun agar dapat mencapai
visi, misi dan tujuan dari penyelenggaraan PPI. PPI dibentuk berdasarkan kaidah
organisasi yang miskin struktur dan kaya fungsi dan dapat menyelenggarakan tugas,
wewenang dan tanggung jawab secara efektif dan efisien. Efektif dimaksud agar sumber
daya yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan dapat dimanfaatkan secara optimal.
A. Kebijakan
1. Susunan organisasi Penanggung jawab PPI adalah Ketua, Sekretaris, dan
Anggota;
2. Klinik Sehat Sejahtera memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk
menjalankan propram PPI sesuai daya dan mampu yang dimiliki.
3. Dalam melaksanakan tugas penanggung jawab PPI dapat dibantu dan
bekerjasama dengan penaggung jawab mutu dan program lainnya terutama
untuk pencegahan dan pengendalian infeksi.
B. Struktur Organisasi.
Pimpinan dan petugas kesehatan dalam Komite PPI diberi kewenangan dalam
menjalankan program dan menentukan sikap pencegahan dan pengendalian infeksi.
Berdasarkan struktur diatas maka kedudukan penanggung jawab PPI harus berada
langsung dibawah penanggung jawab mutu dan bertanggung jawab kepada
Direktur klinik.
C. Tugas Direktur Klinik :
F. Sekretaris PPI
1. Kriteria :
a. Dokter/perawat /bidan dan atau tenaga kesehatan lain yang mempunyai
minat dalam PPI.
b. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI.
2. Tugas :
a. Memfasilitasi tugas penanggung jawab PPI.
b. Membantu koordinasi.
c. Mengagendakan kegiatan PPI.
G. Anggota P P I
1. Penanggung jawab laboratorium
2. Penanggung jawab TB
3. Penaggung jawab HIV
4. Penaggung jawab Farmasi.
5. Penaggung jawab terilisasi dan Laundry
6. Penanggung jawab Sarana prasarana klinik
7. Penaggung jawab Penyehatan Lingkungan.
8. Penanggung jawab Gizi
9. Penanggung jawab Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : 222/333/44/2022
TENTANG
PENETAPAN PENANGGUNG JAWAB PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI) KLINIK SEHAT SEJAHTERA
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : PENETAPAN TIM PENANGGUNG JAWAB PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) KLINIK SEHAT
SEJAHTERA JEMBER
Kedua Kriteria dan uraian tugas Komite Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) Klinik Sehat Sejahtera Jember sebagaimana dalan
lampiran I dalam Surat Keputusan ini;
Ketiga : Susunan keanggotaan Tim Penanggung jawab Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
sebagaimana dalam lampiran II dalam Surat Keputusan ini;
Keempat : Segala kebutuhan anggaran dan pembiayaan pelaksanaan tugas
penanggung jawab Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
dibebankan pada anggaran operasional Klinik sehat sejahtera
Jember;
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Dibuat di : JEMBER
Pada tanggal : 07 Februari 2022
DIREKTUR KLINIK
Dr. USMAN
Lampiran I : Keputusan Direktur RSD dr. Soebandi Jember
Nomor : 222/333/444/2022
Tanggal : 07 Februari 2022
Perihal : Penetapan Tim Penanggung Jawab Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi(PPI) Klinik Sehat Sejahtera Jember
SUSUNAN KEANGGOTAAN
TIM PENANGGUNG JAWAB PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI)KLINIM SEHAT SEJAHTERA JEMBER
A. Ketua
1. Kriteria :
a. Dokter yang mempunyai minat dalam PPI
b. Perawat yang mempunyai minat dalam PPI
c. Bidan yang mempunyai minat dalam PPI.
d. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI.
2. Tugas :
a. Bertanggung jawab atas:
1) Terselenggaranya dan evaluasi program PPI.
2) Penyusunan rencana strategis program PPI.
3) Penyusunan pedoman manajerial dan pedoman PPI.
4) Tersedianya SPO PPI.
5) Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
6) Memberikan kajian KLB infeksi Klinik .
7) Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan PPI.
8) Terselenggaranya pengkajian pencegahan dan pengendalian risiko
infeksi.
9) Terselenggaranya pengadaan alat dan bahan terkait dengan PPI.
10) Terselenggaranya pertemuan berkala.
B. Sekretaris
1. Kriteria :
a. Dokter/Perawat/Bidang /tenaga kesehatan lain yang mempunyai minat
dalam PPI.
b. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI.
2. Tugas :
a. Memfasilitasi tugas penanggung jawab PPI.
b. Membantu koordinasi.
c. Mengagendakan kegiatan PPI.
C. Anggota Lainnya
a. Kriteria:
1) Tenaga n a k e s l a i n yang mempunyai minat dalam PPI.
2) Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
b. Tugas:
1) Bertanggung jawab kepada penanggung jawab PPI dan
berkoordinasi dengan unit terkait lainnya dalam penerapan
PPI
2) Memberikan masukan pada pedoman maupun kebijakan terkait PPI.
Ditetapkan di : JEMBER
Pada tanggal : 07 Februari 2022
DIREKTUR KLINIK
dr. USMAN
PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
(PPI)
PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang telah memberikan
pertolongan dan petunjuk kepada kita sehingga kita dapat menyusun Program
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Klinik Sehat Sejahtera Jember tahun
2022. Tujuan dari penyusunan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
ini adalah sebagai kerangka acuan kegiatan PPI di Klinik Sehat Sejahtera Jember
selama satu tahun, sebagai upaya untuk mencegah atau menurunkan risiko
infeksi di kli nik sehat s ejahtera jem ber.
Dengan memohon pertolongan Alloh SWT Tuhan Yang Maha Esa serta dukungan
dan kerjasama dari semua pihak semoga Program ini dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………. ii
I. PENDAHULUAN……………………………………………………………………………… 1
II. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………….. 1
III. TUJUAN……………………………………………………………………………………….. 2
IV. KEGIATAN POKOK ……………………………………………………………………….... 2
V. RINCIAN KEGIATAN, CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN
KEGIATAN
1. Kebersihan tangan .................................................................................. 5
2. Alat Pelindung Diri (APD)..................................................................... 5
3. Dekontaminasi Peralatan Perawatan Pasien ............................................ 5
4. Pengendalian Lingkungan Klinik ……….................................................... 6
5. Pengelolaan Limbah ….............................................................................. 6
6. Penatalaksanaan Linen ...................................................................... 7
7. Perlindungan Kesehatan Petugas ............................................................. 7
8. Penempatan Pasien ................................................................................. 8
9. Kebersihan Pernafasan/Etika Batuk dan Bersin ...................................... 8
10. Praktik penyuntikan yang aman .............................................................. 8
12. Kewaspadaan transmisi melalui kontak ................................................... 9
13. Kewaspadaan transmisi melalui droplet ................................................... 9
14. Kewaspadaan transmisi melalui airborne ................................................ 10
15. Surveilans Infeksi ................................................................................... 10
16. Melaksanakan Infection Control Risk Assessment (ICRA)
Kontruksi/Renovasi ................................................................................ 11
17. Melaksanakan Infection Control Risk Assessment (ICRA) HAIs dan
Penunjang ................................................................................................................................... 11
18. Investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit infeksi .......................................... 12
19. Bundle Prevention HAIs ....................................................................... 12
20. Pengawasan untuk peningkatan penggunaan antimikroba dan penyiapan
obat yang aman ................................................................................. 13
21. Pendidikan dan pelatihan .................................................................. 13
VI. JADWAL KEGIATAN… ................................................................................................. 14
VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN .............................................. 18
VIII. PENCATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI ................................................................ 18
IX. PENUTUP ....................................................................................................................... 18
ii
PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
KLINIK SEHAT SEJAHTERA JEMBER
I. PENDAHULUAN
Klinik sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan dasar kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu klinik dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan aman sesuai dengan
standar yang sudah ditentukan.
Health Care Associated Infection (HAIs) atau infeksi sehubungan dengan
pelayanan kesehatan merupakan masalah serius bagi semua sarana pelayanan
kesehatan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Ditinjau dari asal atau
didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas (Community Acquired Infection)
atau berasal dari lingkungan klinik (Hospital Acquired Infection) yang
sebelumnya dikenal dengan istilah infeksi nosokomial. Pengertian dari Health
Care Associated Infection (HAIs) tidak terbatas infeksi pada pasien saja, tetapi juga
infeksi pada petugas kesehatan yang didapat pada saat melakukan tindakan
perawatan kepada pasien.
Klinik seharus dapat memberi perlindungan kepada setiap individu yang
berada/beraktifitas di klinik terhadap risiko tertularnya infeksi. Sesuai amanat
Undang Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 5 ayat 2 dan Permenkes no
27 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi tahun 2017.
Kerugian akibat HAIs pada pasien dan petugas dapat menghambat proses
penyembuhan dan pemulihan pasien, bahkan dapat menimbulkan peningkatan
morbiditas, mortalitas, dan memperpanjang lama hari rawat sehingga biaya
perawatan meningkat dan akhirnya mutu pelayanan Klinik menurun.
1
Kejadian HAIs di Indonesia sebagai berikut IDO (Infeksi Daerah Operasi) 0,8%,
ISK (Infeksi Saluran Kemih) 8,2‰, IADP (Infeksi Aliran Darah Primer) 0% VAP
(Ventilator Assosiated Pneumonia) 5,93%.
Mengingat besarnya masalah yang ditimbulkan HAIs maka klinik berkewajiban
untuk menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi sebagai upaya
memutus mata rantai penularan infeksi. Untuk dapat melaksanakann hal
tersebut maka Penanggung jawab Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Klinik
Sehat Sejahtera Jember menyusun Program PPI tahun 2022.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terlaksananya penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi di Klinik
Sehat Sejahtera Jember dalam upaya untuk mencegah dan meminimalkan
terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar
klinik.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya kewaspadaan Isolasi
b. Terlaksananya surveilans Infeksi
c. Terlaksanananya Infection Control Risk Assessment (ICRA) HAIs,
Penunjang, dan Konstruksi
d. Terlaksanananya Investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit infeksi
e. Terlaksanananya Bundle Prevention HAIs
f. Terlaksanananya pengawasan untuk peningkatan penggunaan
antimikroba dan penyiapan obat yang aman
g. Terlaksanananya pendidikan dan pelatihan
2
b. Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
1) Kewaspadaan transmisi melalui kontak
2) Kewaspadaan transmisi melalui droplet
3) Kewaspadaan transmisi melalui airborne
2. Surveilans Infeksi
Suatu proses yang dinamis, sistematis, terus-menerus, dalampengumpulan,
identifikasi, analisis dan interpretasi dari data kesehatan yang penting pada
suatu populasi spesifik yang didiseminasikan secara berkala kepada pihak-
pihak yang memerlukan untuk digunakan dalam perencanaan, penerapan
dan evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan.
Metode surveilans yang digunakan adalah surveilans target, yaitu surveilans
yang terfokus pada ruangan, kelompok pasien, atau tindakan dengan risiko
infeksi spesifik. Target surveilans pada pasien dengan pasien dengan
pemasangan kateter urine menetap (ISK), pasien dengan tindakan operasi
(IDO), pasien dengan Tindakan infus vena perifer ( phlebitis ).
3. Infection Control Risk Assessment (ICRA) HAIs, Penunjang, dan Konstruksi.
ICRA adalah proses multidisiplin yang berfokus pada pengurangan infeksi,
pendokumentasian dengan mempertimbangkan populasi pasien, fasilitas
dan program:
a. Fokus pada pengurangan risiko dari infeksi;
b. Tahapan perencanaan fasilitas, desain, konstruksi, renovasi,
pemeliharaan fasilitas;
c. Pengetahuan tentang infeksi, agen infeksi, dan lingkungan perawatan,
yang memungkinkan organisasi untuk mengantisipasi dampak potensial.
4. Investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit infeksi
Kejadian Luar Biasa (KLB) yaitu munculnya penyakit di luar kebiasaan (base
line condition) yang terjadi dalam waktu relatif singkat serta memerlukan
upaya penanggulangan secepat mungkin, karena dikhawatirkan akan
meluas, baik dari segi jumlah kasus maupun wilayah yang terkena persebaran
penyakit tersebut. Kejadian luar biasa juga disebut sebagai peningkatan
kejadian kasus penyakit yang lebih banyak daripada eksternal normal di
suatu area atau kelompok tertentu, selama suatu periode tertentu.
Penanggulangan KLB dilaksanakan untuk menangani penderita, mencegah
perluasan KLB, mencegah timbulnya penderita atau kematian baru pada
suatu KLB yang sedang terjadi.
3
5. Bundle Prevention HAIs
Pemakaian peralatan perawatan pasien dan tindakan operasi terkait
pelayanan kesehatan merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan.
Pemakaian dan tindakan ini akan membuka jalan masuk mikroorganisme
patogen yang dapat menimbulkan infeksi. Untuk itu diperlukan tindakan
pencegahan melalui penerapan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mencegah terjadinya HAIs yang dinamakan dengan Bundle Prevention HAIs,
yaitu sekumpulan cara yang terstruktur untuk meningkatkan perawatan
kepada pasien, meliputi bundle prevention IDO, IADP, ISK dan VAP sesuai
dengan Permenkes nomor 27 tahun 2017.
6. Pengawasan untuk peningkatan penggunaan antimikroba dan penyiapan
obat yang aman.
Pemberian terapi antimikroba merupakan salah satu tata laksana penyakit
infeksi yang bertujuan membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba
di dalam tubuh. Mikroba yang melemah atau mati akibat antimikroba, akan
dihancurkan oleh sistem pertahanan tubuh secara alamiah. Jika mikroba
penyebab infeksi telah resisten terhadap antimikroba yang digunakan, maka
mikroba tersebut tetap bertahan hidup dan berkembang biak sehingga
proses infeksi terus berlanjut.
Pencegahan munculnya mikroba resisten diharapkan dapat dicapai melalui
penggunaan antibiotik secara bijak („prudent use of antibiotics’) dan
pencegahan menyebarnya mikroba resisten melalui pelaksanaan kegiatan
PPI yang optimal.
7. Pendidikan dan pelatihan
Untuk dapat melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi dibutuhkan
pendidikan dan pelatihan baik terhadap seluruh SDM Klinik maupun
pengunjung dan keluarga pasien. Bentuk pendidikan dan/atau pelatihan
pencegahan dan pengendalian infeksi terdiri dari:
a. Pembekalan PPI kepada pegawai baru dan mahasiswa peserta didik
b. Pelatihan PPI secara berkala
c. Mengikuti pelatihan, seminar/workshop PPI eksternal
d. Komunikasi, informasi, dan edukasi kepada pasien, keluarga pasien
dan pegunjung
4
V. RINCIAN KEGIATAN, CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN KEGIATAN
1. Kebersihan tangan
5
4. Pengendalian Lingkungan Klinik
2 Menjaga kebersihan lingkungan • Membersihkan lantai, pintu, Semua area kilinik Penanggung jawab Setiap hari
Klinik jendela, KM oleh petugas Cleaning Penyehatan Lingkungan
Service
• Membersihkan tempat tidur dan
meja pasien
• Membersihkan area luar gedung
(halaman) klinik oleh Cleaning
Service
• Mengendalikan hama/ hewan
pengganggu oleh petugas
pengendali hama.
3 Monitoring pengendalian Observasi langsung oleh PJ PPI Kepatuhan 100% PJ PPI Setiap hari
Lingkungan kl i ni k
5. Pengelolaan Limbah
Petugas Cleaning Service Semua area Klinik Penanggung jawab Setiap hari
6
mengangkut sampah dari setiap unit Penyehatan Lingkungan
ke TPS
Petugas TPS melakukan Semua limbah K l i ni k Penanggung jawab Setiap hari
pemusnahan/pembakaran Penyehatan Lingkungan
(insenerator)
2 Membuat PTB limbah Penanggung jawab penyehatan Trimester tiga PTB Penanggung jawab Trimester tiga
laboratorium lingkungan telah terwujud Penyehatan Lingkungan
3 Monitoring pengelolaan limbah Observasi langsung oleh PJ PPI Kepatuhan 100% PJ PPI Setiap hari
6. Penatalaksanaan Linen
7
2 Pemeriksaan kesehatan petugas Pemeriksaan Laboratorium, Semua petugas yang PJ SDM, PPI, K3 Klinik Satu tahun sekali
secara berkala Radiologi kepada petugas yang bekerja dan kontak
bekerja dan kontak langsung dengan langsung dengan
pasien dan area risiko pasien dan area risiko
infeksi infeksi
3 Vaksinasi Hepatitis B Pemberian vaksinasi Hepatitis B Semua petugas yang PJ SDM, PPI, K3 Klinik Satu tahun sekali
kepada petugas yang bekerja dan bekerja dan kontak
kontak langsung dengan pasien dan langsung dengan
area berisiko infeksius pasien dan area risiko
infeksi
4 Vaksinasi Covid-19 Melakukan vaksin Boster Covid-19 Semua pegawai PJ SDM, PPI, K3 Klinik Tentatif
berdasarkan edaran pemerintah
5 Penatalaksanaan Pasca Pajanan Setiap ada petugas yang terpajan Pajanan HIV, Hepatitis PJ PPI dan K3 Klinik Tentatif
bahan infeksius dilakukan telaah B dan C
pajanan, pemberian profilaksis
pasca pajanan, dan monitoring
8. Penempatan Pasien
2 Edukasi etika batuk kepada Melakukan edukasi etika batuk Semua petugas, Ka. Ruangan/Rawat Setiap hari
pasien, petugas, dan pengunjung. kepada pasien, petugas dan pasien, dan inap/Rawat Jalan
pengunjung pengunjung
8
10. Praktik penyuntikan yang aman
9
13. Kewaspadaan transmisi melalui airborne
10
15. Melaksanakan Infection Control Risk Assessment (ICRA) Kontruksi/Renovasi
16. Melaksanakan Infection Control Risk Assessment (ICRA) HAIs dan Penunjang
11
• Melakuakan perbaikan • Pembersihan
permukaan dan
lingkungan
• Pengelolaan linen
• Pengelolaan limbah
• Penyediaan
makanan
• Pengelolaan kamar
jenazah
12
18. Bundle Prevention HAIs
19. Pengawasan untuk peningkatan penggunaan antimikroba dan penyiapan obat yang aman
2 Melakukan pengawasan terhadap PJ PPI melakukan monitoring Kepatuhan 100% PJ MUTU dan PJ PPI / Setiap hari
penyiapan obat yang aman langsung ke ruang perawatan dan PPRA
tempat dispensing obat
13
6 Melakukan komunikasi, memberi Komunikasi dan/atau edukasi Semua pasien, IPJ PPI dan Setiap hari
informasi dan edukasi kepada langsung kepada pasien, keluarga pasien dan Kepala Ruangan
keluarga pasien tentang pengunjung dan keluarga pasien pengunjung
kebersihan tangan, etika batuk pada saat kunjungan ruangan oleh PJ
dan prinsip-prinsip PPI lainnya PPI /perawat ruangan
No Jenis Kegiatan Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Ket
1 Menerapkan Five Moments Hand
Hygiene √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Monitoring kepatuhan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kebersihan tangan
3 Menggunakan APD sesuai
dengan indikasinya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 Monitoring kepatuhan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
penggunaan APD
5 Menerapkan dekontaminasi
peralatan perawatan pasien √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sesuai dengan kategori
Spaulding (Kritikal, Semi
Kritikal, Non Kritikal)
6 Monitoring kepatuhan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dekontaminasi peralatan
7 Melakukan pemeriksaan
laboratorium udara, lantai dan √ √ √ √
air.
8 Menjaga kebersihan lingkungan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Klinik
14
9 Monitoring pengendalian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
lingkungan Klinik
10 Identifikasi, pemisahan,
pengangkutan dan pemusnahan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sampah dengan benar
11 Membuat PTB limbah
laboratorium √
12 Monitoring pengelolaan limbah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13 Melakukan tatalaksana linen
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan benar di unit pemakai
14 Melakukan tatalaksana linen
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan benar di unit laundry
15 Monitoring tatalaksana linen √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
16 Pemeriksaan kesehatan bagi
Tentatif
petugas/pegawai baru
17 Pemeriksaan kesehatan petugas
√
secara berkala
18 Vaksinasi Hepatitis B
√
19 Vaksinasi Covid-19 √
20 Penatalaksanaan Pasca Pajanan
Tentatif
21 Menempatkan pasien sesuai
dengan pola transmisi penyakit √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pasien
22 Monitoring penempatan pasien √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
23 Penempatan poster etika batuk
dan bersin di seluruh area √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
klinik
24 Edukasi etika batuk kepada
pasien, petugas, dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pengunjung.
25 Menerapkan praktik menyuntik
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
yang aman
15
26 Monitoring penyuntikan yang
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
aman
27 Menerapkan lumbal pungsi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
yang aman
28 Monitoring praktik lumbal
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pungsi
29 Penempatan pasien transmisi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kontak
30 Menggunakan APD yang sesuai
indikasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
31 Monitoring kepatuhan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
32 Penempatan pasien transmisi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
droplet
33 Menggunakan APD yang sesuai
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
indikasi
34 Monitoring kepatuhan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
35 Penempatan pasien transmisi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
airborne
36 Menggunakan APD yang sesuai
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
indikasi
37 Monitoring kepatuhan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
38 Mengumpulan data surveilans.
√ √ √ √
39 • Melakukan analisa data
infeksi. √ √ √ √
• Melakukan interpretasi data
infeksi.
40 Membuat laporan dan
√ √
diseminasi data infeksi.
41 Melaksanakan Infection Control
Risk Assessment (ICRA) Tentatif
Kontruksi/Renovasi
42 Melaksanakan Infection Control
Risk Assessment (ICRA) HAIs √
dan Penunjang
16
43 Investigasi wabah (outbreak)
Tentatif
penyakit infeksi
44 Menerapkan bundle prevention
IDO, Plebitis , ISK dan sesuai √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan Permenkes nomor 27
tahun 2017
45 Melakukan pengawasan
penggunaan antimikroba yang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
aman
46 Melakukan pengawasan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
terhadap penyiapan obat yang
aman
47 Pelatihan PPI secara berkala
kepada seluruh pegawai √
Klini k.
48 Mengikuti pelatihan PPI
Tentatif
eksternal
49 Mengikuti Seminar dan
Tentatif
Workshop PPI
50 Pembekalan PPI bagi pegawai Tentatif
baru
51 Pembekalan PPI bagi peserta
Tentatif
didik
52 Memberikan edukasi kepada
keluarga pasien tentang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kebersihan tangan, etika batuk
dan prinsip-prinsip PPI lainnya
17
VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
A. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi Proses dilaksanakan untuk mengetahui apakah kegiatan
sudah berjalan sesuai dengan rencana/jadwal serta untuk mengetahui
adanya hambatan atau kendala selama pelaksanaan kegiatan.
B. Pelaporan
Laporan dari evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat setiap tiga bulan
dan dilaporkan kepada Direktur Klinik .
IX. PENUTUP
Dalam upaya mencegah dan mengendalikan terjadinya infeksi Klinik Sehat
Sejahtera Jember telah disusun Program PPI yang merupakan rencana
kegiatan di tahun 2022. Terlaksananya program ini membutuhkan
kerjasama semua pihak serta dukungan biaya dari Manajemen. Kami
18
berharap Program PPI tahun 2022 dapat terlaksana sesuai dengan
rencana kegiatan.
PJ PPI
( …………………………………)