Pamulang
Kota Tangerang Selatan, Telp. 021 74711292 email: tigamandiri2000@yahoo.co.id
KEPUTUSAN
PENANGGUNG JAWAB KLINIK TIGA MANDIRI
NOMOR:
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK TENTANG KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
Kesatu : Kebijakan penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian
infeksi klinik tiga mandiri sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini;
Kedua : Segala biaya yang timbul sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan ini dibebankan pada biaya operasional klinik tiga
mandiri
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya.
LAMPIRAN
KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK TIGA MANDIRI
NOMOR:
TENTANG KEBIJAKAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
klinik sebelum menempatkan pasien bila tidak ada ruang isolasi dan
kohorting tidak memungkinkan.
b. Transport pasien Batasi gerakan dan transport pasien hanya kalau
diperlukan saja. Bila perlu untuk pemeriksaan pasien dapat diberi
masker bedah untuk cegah menyebarnya droplet nuclei.
c. Penggunaan APD petugas Kenakan masker respirator (N95 / Kategori
N pada efisiensi 95%) saat masuk ruang pasien atau suspek TB paru.
Orang yang rentan seharusnya tidak boleh masuk ruang pasien yang
diketahui atau suspek campak, cacar air kecuali petugas yang telah
imun. Bila terpaksa harus masuk maka harus mengenakan masker
respirator untuk pencegahan. Orang yang pernah sakit campak atau
cacar air tidak perlu memakai masker. Bila melakukan tindakan
dengan kemungkinan timbul aerosol maka APD yang digunakan
adalah masker bedah, gaun, goggle, dan sarung tangan.
d. Pengelolaan peralatan perawatan pasien
Pengelolaan peralatan perawatan pasien sesuai pedoman TB CDC
”Guideline for Preventing of Tuberculosis in Healthcare Facilities”
indikator mutu yang berhubungan dengan masalah infeksi, dalam hal ini
pemantauan CAUTI dan phlebitis.
2. Surveilance HAIs merupakan suatu kegiatan pengumpulan data yang
sistematis, analisis dan interpretasi yang terus-menerus dari data HAIs
yang penting untuk digunakan dalam perencanaan, penerapan dan
evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan pencegah dan
pengendalian infeksi di klinik yang didesiminasikan secara berkala
kepada pihak-pihak yang memerlukannya.
3. Metode yang digunakan adalah metode surveillance target yang
meliputi surveillance proses dan surveillance hasil.
4. Surveilance dilakukan oleh tim PPI.
5. Laporan hasil surveillance dibuat setiap bulan dan tahunan yang dibuat
oleh Tim PPI yang diserahkan kepada penanggung jawab klinik.
6. Hasil surveillance disosialisasikan kepada seluruh karyawan melalui rapat
bulanan, kemudian evaluasi bersama untuk mendapatkan solusi dan
tindak lanjut.
7. Apabila terjadi infeksi yang tinggi dilakukan analisa dan tindak lanjut.
8. Tindak lanjut disampaikan ke setiap unit kemudian dievaluasi pada bulan
berikutnya.