Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MITRA PARAMEDIKA

TENTANG
PENETAPAN PELAYANAN HIV/AIDS
NOMOR : 016 /SK-DIR/RSU-MP/I/2019
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MITRA PARAMEDIKA

Menimbang :
a. bahwa virus Human Immunodeficiency Virus (HIV), telah mengubah
keadaan sosial, moral, ekonomi dan kesehatan dunia. Saat ini HIV
merupakan masalah kesehatan terbesar yang dihadapi oleh komunitas
global;
b. bahwa menetapkan peningkatan fungsi pelayanan bagi orang hidup
dengan HIV/AIDS untuk mendapatkan kemudahan akses dalam
mendapatkan layanan pencegahan, pengobatan, dukungan, dan
perawatan;
c. bahwa dalam penetapan huruf a dan b diharapkan lebih banyak orang
hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) yang memperoleh pelayanan yang
berkualitas;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud dalam
huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Keputusan Direktur
tentang Penetapan Pelayanan HIV/AIDS RSU Mitra Paramedika.
Mengingat :
1. Undang – undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang – undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan  Menteri  Kesehatan  Republik  Indonesia Nomor 52 Tahun
2017 tentang Eliminasi Penularan Human Immunodeficiency Virus,
Sifilis, dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015
tentang Pelayanan Laboratorium Pemeriksaan HIV dan Infeksi
Oportunistik;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 21 tahun 2013
tentang Penanggulangan HIV dan AIDS;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 51 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pencegahan Penularan HIV dari ibu ke anak;
7. Surat edaran Menteri Kesehatan RI nomor 129 Tahun 2013 tentang
Pelaksanaan Pengendalian HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 782/MENKES/SK/IV/2011
tentang Rumah Sakit Rujukan bagi Orang Dengan HIV/AIDS;
9. Keputusan   Menteri   Kesehatan   Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/11/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit;
10. Peraturan Gubemur Daerah lstimewa Yogyakarta Nomor 37 Tahun 2012
tentang Pelaksanaan Penanggulangan HIV dan AIDS.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU MITRA PARAMEDIKA
TENTANG PELAYANAN HIV/AIDS
KEDUA : Kebijakan Pelayanan HIV/AIDS di RSU Mitra Paramedika

KETIGA : RSU Mitra Paramedika melaksanakan program Pelayanan


Penanggulangan Penyakit Tuberculosis sesuai dengan pedoman
Pelayanan HIV/AIDS yang berlaku dengan langkah-langkah
sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.
KEEMPAT : Mengangkat nama-nama sebagaimana terlampir dalam surat
keputusan ini sebagai Tim HIV/AIDS RSU Mitra Paramedika
KELIMA : Uraian tugas Tim HIV/AIDS sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan
KEENAM : Pengawasan dan pembinaan pelaksanaan pelayanan Tim HIV/AIDS
dilaksanakan oleh Direktur RSU Mitra Paramedika.
KETUJUH : Dengan diberlakukannya surat keputusan direktur ini maka Surat
Kebijakan Direktur Nomor 016 /SK-DIR/RSU-MP/I/2019 tentang
Pelayanan HIV/AIDS di RSU Mitra Paramedika dinyatakan tidak
belaku.
KEDELAPAN : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkannya, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sleman
Pada tanggal : 14 Juni 2022
Direktur,

dr. Ichsan Priyotomo


NIK: 8710.1302.042.1
Lampiran : KEPUTUSAN DIREKTUR
RSU MITRA PARAMEDIKA
Nomor : 016 /SK-DIR/RSU-MP/I/2019
Tentang : PELAYANAN HIV/AIDS

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MITRA PARAMEDIKA


TENTANG PELAYANAN HIV/AIDS
DI RUMAH SAKIT UMUM MITRA PARAMEDIKA

A. Program Pelayanan HIV/AIDS


1. VCT (Voluntary Conseling and Testing)
2. PITC (...........)
3. PMTCT (..............)
4. Rujukan ART (Antiretroviral Therapy)

B. Tim Pelayanan Penanggulangan Penyakit Tuberculosis


1. Tim pelayanan
Direktur : dr. Ichsan Priyotomo
Ketua : dr.Subroto Sp.PD
Anggota TIM :
a. Dokter Umum : dr. Fary Satriadi
b. Petugas Konseling : Bela Putri Pertiwi Amd.Keb
c. Unit Rawat Jalan :Yuli Trisnawati Amd.Kep
d. Unit Rawat Inap : Nining Trisnawati, A.Md.Kep
e. Unit Laboratorium : Fari’ Dwi Akta AMAK
f. Pelaporan : Rofiq febri Nugroho RMIK
2. Uraian tugas Tim TB
a. Ketua 
1) Tanggung jawab : Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
seluruhnya terhadap pelaksanaan program HIV di RS
2) Tugas pokok : Mengkoordinasi semua pelaksanaan kegiatan program HIV di RS
3) Uraian tugas :
a) Menyusun dan merencanakan pelaksanaan kegiatan program kerja HIV
b) Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional HIV
secara efektif, efisisen dan bermutu
c) Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian unit kerja terkait
d) Memberikan pembinaan terhadap anggota tim
e) Menjalin kerjasama antar unit terkait
f) Meningkatkan pengetahuan anggota, membuat dan memperbaiki cara kerja
dan pedoman kerja yang aman dan efektif
4) Wewenang :
Membuat panduan praktik klinik
5) Hasil Kerja :
a) Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan di HIV
b) Standar Prosedur Operasional HIV
c) Laporan program HIV ke direktur
b. Sekretaris 
1) Tanggung jawab : secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada
ketua HIV serta mewakili ketua HIV apabila ketua berhalangan
2) Tugas pokok : ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan program HIV
3) Uraian tugas : 
a) Menjadi mitra ketua HIV untuk memimpin, menkoordinir dan mengevaluasi
pelaksanaan operasional HIV secara efektif, efisien dan bermutu
b) Menjadi mitra ketua HIV untuk bertanggung jawab terhadap koordinasi
dengan bagian unit terkait 
c) Menjadi mitra ketua HIV untuk memberikan pembinaan terhadap anggota
HIV
d) Menjadi mitra ketua HIV untuk meningkatkan pengetahuan anggota,
membuat dan memperbaiki cara kerja dan pedoman kerja yang aman dan
efektif
e) Memberikan saran/pertimbangan pada perencanaan, pengembangan
program dan fasilitasnya
4) Uraian wewenang : menjadi mitra ketua HIV
5) Hasil kerja :
a) Pelaporan HIV
b) Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan Standar
Operasional Prosedur HIV
c) Laporan Program HIV 
c. Petugas Konseling/konselor
1) Uraian Tugas :
a) Melakukan konseling terhadap pasien
b) Mengisi kelengkapan pengisian formulir klien, pendokumentasian dan
pencatatan konseling 
c) Memberikan informasi HIV/AIDS yang relevan dan akurat, sehingga klien
merasa berdaya untuk membuat pilihan untuk melaksanakan testing atau
tidak. Bila klien setuju melakukan testing, konselor perlu mendapat jaminan
bahwa klien betul menyetujuinya melalui penanda tangan informed consent
tertulis.
d) Menjaga bahwa informasi yang disampaikan klien kepadanya adalah bersifat
pribadi dan rahasia. Selama konseling pasca testing konselor harus
memberikan informasi lebih lanjut seperti, dukungan psikososial dan rujukan.
Informasi ini diberikan baik kepada klien dengan HIV positif maupun negatif.
e) Pelayanan khusus diberikan kepada kelompok perempuan dan mereka yang
dipinggirkan, sebab mereka sangat rawan terhadap tindakan kekerasan dan
diskriminasi.
f) Melakukan jejaring rujukan dengan rumah sakit memiliki fasilitas pelayanan
HIV, lembaga yang bergerak di bidang VCT dan HIV AIDS untuk
memfasilitasi perawatan, pengobatan dan dukungan klien
Beberapa hal yang harus diperhatikan seorang konselor :
(1) Jika konselor VCT bukan seorang dokter tidak diperbolehkan melakukan
tindakan medic
(2) Tidak melakukan tugas sebagai pengambil darah klien
(3) Tidak memaksa klien untuk melakukan testing HIV
(4) Jika konselor VCT berhalangan melaksanakan Pasca konseling dapat
dilimpahkan ke konselor VCT lain dengan persetujuan klien
d. Perawat / Bidan
1) Melakukan pengisian data pasien di form perawatan pasien HIV
2) Memanggil pasien untuk diperiksa oleh dokter
3) Memberikan penjelasan kepada pasien untuk melakukan tes laboratorium
4) Melakukan pengumpulan data dan melaporkan data di tiap bagian apabila
ditemukan pasien HIV 
e. Petugas Laboratorium
1) Mengambil darah klien dan melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan
SPO yang telah ditetapkan
2) Melakukan pencegahan pasca pajanan 
3) Mengikuti perkembangan kemajuan teknologi pemeriksaan laboratorium 
4) Melakukan pencatatan, menjaga kerahasiaan dan merujuk ke laboratorium
rujukan jika memang diperlukan
f. Pencatatan dan Pelaporan
1) Memantau pengisian perawatan pasien HIV yang dilakukan oleh petugas medik
baik dokter, konselor, perawat atau bidan
2) Menyimpan rekam medis pada tempat yang telah disediakan dengan rapi dan
terjaga kerahasiaannya
3) Membuat laporan bulanan
4) Melakukan analisis data

C. Kebijakan Pelayanan Penanggulangan Penyakit Tuberculosis


1. RSUP dr Sardjito dan RSUD Sleman sebagai rumah sakit rujukan vertikal
penanganan kasus HIV/AIDS.
2. Puskesmas Ngemplak 2 rujukan horisontal penanganan kasus HIV/AIDS.

Sleman, 14 Juni 2022


Direktur RSU Mitra Paramedika

dr. IchsanPriyotomo
NIK. 8710.1302.042.1

Anda mungkin juga menyukai