Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS KUTA SELATAN
Jalan Srikandi No 40A Nusa Dua
Telp. (0361)771957
Email : kutasel_dikesbadung@yahoo.com
Website :
http://dinkes.badungkab.go.id/puskesmaskutaselatan

No. Dokumen : KAK/UKP/PO.05/01


Revisi : 01
Tgl. Terbit : 10 Januari 2023
UKP

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


LAYANAN HIV DAN PIMS
UPTD PUSKESMAS KUTA SELATAN 2023
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG
DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS KUTA SELATAN
Jalan Srikandi No 40A Nusa Dua
Telp. (0361)771957
Email : kutasel_dikesbadung@yahoo.com
Website :
http://dinkes.badungkab.go.id/puskesmaskutaselatan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


LAYANAN HIV DAN PIMS
UPTD PUSKESMAS KUTA SELATAN
2023

DISAHKAN OLEH :

Kepala UPTD Puskesmas Kuta Selatan Kuta Selatan, 10 Januari 2023


Pelaksana Pelayanan

dr. I Made Sugiana, M.Kes Ni Wayan Julianti


NIP. 197512052003121010 NIP. 198607182011012021
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PROGRAM HIV – AIDS DAN PENYAKIT INFEKSI MENULAR SEKSUAL

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi terciptanya


kwalitas manusia yang diharapkan, perlu peningkatan upaya penaggulangan HIV /
AIDS, yang melibatkan semua sektor pembangunan nasional melalui program yang
terarah, terpadu dan menyeluruh.
AIDS (Acuquired Immune Deficiency Sindrome) merupakan kumpulan gejala
penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ( Human Immuno Deficiency Virus ) yang
akan mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh
manusia, dengan berakibat yang bersangkutan kehilangan daya tahan tubuhnya,
sehingga mudah terinfeksi dan meninggal karena berbagai penyakit infeksi, kanker dan
lain-lain.
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk
penyembuhannya. Jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala penyakit
pada orang dewasa memakan waktu rata-rata 5-10 tahun. Selama kurun waktu tersebut
walaupun masih tampak sehat, secara sadar maupun tidak pengidap HIV dapat
menularkan virusnya pada orang lain.
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan
seksual. Infeksi Menular Seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual
dengan bergonta ganti pasangan, baik melalui vagina, oral maupun anal.

II. LATAR BELAKANG


Strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan mengurangi
risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta mengurangi dampak
sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat, agar
individu dan masyarakat menjadi produktif dan bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini
memerlukan peran aktif multipihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk
mereka yang terinfeksi dan terdampak, sehingga keseluruhan upaya penanggulangan
HIV dan AIDS dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area
pencegahan, pengobatan,
Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlukan peran aktif
dari kelompok populasi kunci yaitu : (1) Orang-orang berisiko tertular atau rawan
tertular karena perilaku seksual berisiko yang tidak terlindung, bertukar alat suntik tidak
steril; (2) Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan, lingkungannya
rentan terhadap penularan HIV, seperti buruh migran, pengungsi dan kalangan muda
berisiko; dan (3) ODHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV.(4) Penularan pada
bayi dari ibu yang terinfeksi masing-masing penularan memiliki resiko cukup besar.
Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan
terkoordinasi, untuk menghasilkan program yang cakupannya tinggi, efektif dan
berkelanjutan.
Puskesmas Kuta Selatan sebagai salah satu Puskesmas LKB yang ada di
Kabupaten Badung ikut serta dalam upaya pencegahan dan penaggulangan HIV-AIDS
dengan mengadakan kegiatan berupa layanan VCT dan IMS, penyuluhan tentang
HIV-AIDS dan IMS ke kelompok resiko tinggi dan kelompok yang rentan tertular HIV
yang menjadi populasi kunci dalam keberhasilan penanggulangan HIV-AIDS.
Dari Indikator SPM HIV, ada 3 indikator yang belum mencapai target di tahun
2022 yaitu sebanyak 118 (78.7%) penderita IMS belum melakukan tes skrining HIV,
ada sebanyak 451(16.8%) ibu hamil belum melakukan tes skrining HIV dan ada
sebanyak 101(60.9%)pasien TBC belum melakukan tes skrining HIV.Pada tahun 2022
ada sebanyak 2920 orang yg tes HIV. Dari data tersebut ditemukan 32 orang HIV
positif di tahun 2022 dan semua sudah mendapatkan pengobatan (ARV)

III. TUJUAN

1. Meningkatkan upaya kerjasama lintas program dan lintas sector


dalam penanggulangan HIV/AIDS di masyarakat.
2. Meningkatkan sekrining dan penemuan kasus-kasus HIV tanpa gejala, baik
di layanan maupun di masyarakat.
3. Mengurangi stigma dan diskriminasi HIV/AIDS dan
mempercepat normalisasi penyakit HIV/AIDS seperti penyakit
kronis lainnya.
4. Meningkatkan kepatuhan ODHA dalam pengobatan ARV,
mengurangi kejadian Loss to Follow Up dan mengurangi angka
kematian ODHA.
5. Mencegah penyebaran kasus-kasus HIV di masyarakat.

IV. KEGIATAN
1. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelenggaran UKP:
 Memberikan pelayanan pemeriksaan IMS dan HIV pada pasien yang berkunjung ke
layanan ruang IMS-VCT
 Melakukan Test HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan (TIPK) pasien yang
berkunjung kelayanan klinik Puskesmas Kuta Selatan
 Melakukan Konseling dan Test HIV sukarela (VCT) maupun konseling IMS baik
rujukan internal maupun luar gedung Praktisi swasta
 Merujuk pasien ke unit laboratorium untuk test HIV dan pemeriksaan IMS
 Memberikan terapi pada pasien dengan ODHA dan IMS
 Memberikan terapi PREP untuk kalangan tertentu
 Melakukan rujukan eksternal jika diperlukan sesuai dengan kondisi pasien
2. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada Penyelenggaraan UKM:
- Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan kepada kelompok resiko tinggi dan rentan
tertular HIV tentang masalah HIV-AIDS dan penyakit IMS.
- Kegiatan mobile VCT dan penyuluhan di populasi kunci

V. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelenggaran UKP:
1) Syarat :
a. Membawa dokumen administrasi yang diperlukan :
i. Pengguna layanan BPJS harus membawa kartu BPJS
ii. Pengguna layanan umum harus membawa KTP
b. Setiap px akan dipanggil sesuai nomor antrian untuk mendaftar diloket dan
dilakukan identifikasi pada pasien
c. Setiap px menunggu diruang tunggu layanan VCT/IMS untuk dipanggil sesuai no
urut antrean
2) Biaya sesuai faskes BPJS
3) Waktu – Lama
Pelayanan Waktu :
Senin – Kamis : 08.00 – 13.00
Jumat : 08.00 -11.30
Sabtu : 08.00 – 12.30
Lama Pelayanan : 8 – 10 menit

4. Prosedur pelayanan
a. Datang sendiri atau diantar oleh penjangkau
b. Membawa rujukan bila dirujuk oleh fasilitas kesehatan lain
c. Membawa persyaratan dokumen administrasi
d. Melalui alur pendaftaran
5. Produk / hasil pelayanan yang akan diterima px :
a. Pelayanan medis
b. Resep obat
c. Surat pengantar pemeriksaan laboratorium
d. Mengetahui hasil pemeriksaan laboratorium
e. Surat rujukan
f. Konseling pratest dan post test
6. Kompetensi petugas
Dokter umum 2
Perawat 1
Bidan 1
Konselor aktif 3
Admin RR 2
Petugas Laboratorium 2
Farmasi 3
Layanan IMS 1

7. Sarana dan Prasarana


a. ruang tunggu
b. ruang konseling
c. alat diagnostik
d. media informasi
8. Pelayanan informasi
Pelanggan mendapat informasi mengenai :
a. Penyakit yang diderita
b. Tindakan medis yang akan dilakukan
c. Kemungkinan efek samping obat dan tindakan serta cara mengatasinya
2. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada Penyelenggaraan UKM:
a. Penyuluhan HIV AIDS dan IMS sesuai dengan kegiatan pada perencanaan BOK.
Penyuluhan dapat dilakukan diluar gedung maupun didalam gedung dengan
mengundang kader kesehatan maupun kelompok resiko tinggi dan rentan tertular
HIV-AIDS dan penyakit IMS
b. Kegiatan mobile VCT dan IMS pada kelompok resiko tinggi, setelah berkoordinasi
dengan pejangkau dari YCUI
c. Kegitan Pendampingan dan layanan Rujukan bagi ODHA, setelah berkoordinasi
dengan pendamping kerjasama antara YAYASAN SEPIRITIA PRAMACITTA
d. Kegitan Pendampingan dan layanan Rujukan bagi ODHA, setelah berkoordinasi
dengan pendamping kerjasama antara KPA Badung

VI. SASARAN KEGIATAN


1. Konseling dan test terutama pada
a. Semua yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan rentan tertular
HIV-Aids dan penyakit Infeksi Menular seksual (IMS), yaitu wanita penjaja seks
(WPS), pengguna napza suntik, waria, LSL dan pasangan beresiko tinggi
b. Pelanggan yang berkunjung ke Puskesmas Kuta Selatan yang menunjukan
adanya gejala PIMS
c. Semua ibu hamil baik yang berkunjung ke Puskesmas induk maupun rujukan
dan layanan ANC terpadu
d. Pasien TB paru
2. Melayani CST ( PDP ) untuk mendapatkan terapi ARV sebesar 100%
3. Melayani PREP
4. Mobile VCT dan Edukasi HIV-AIDS, PIMS pada ponci dilakukan setiap 3 bulan
sekali
5. Laporan program HIV-AIDS dan PIMS paling lambat tanggal 26 setiap
bulan 6.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 2023


No KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
1. Deteksi dini √ √ √ √
kasus HIV
/AIDS yaitu
mobile VCT
dan peyuluhan
pada ponci
2. Melakukan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
koordinasi
dengan PL,
LSM untuk
pendampingan
merujuk ke
layanan HIV
dan AIDS
3 Deteksi dini √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kasus HIV
/AIDS pada
ibu hamil
melalui
program
ANC Terpadu
dan kelompok
berisiko

4 Pendampingan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
penderita
pasien
HIV/AIDS

5 Rapat √ √
Koordinasi
terpadu lintas
program/lintas
sektor tentang
pencegahan
dan
pengendalian
penyakit HIV
AIDS tingkat
puskesmas

6 Rapat √ √
koordinasi
Program HIV
Pertemuan
praktisi swasta

7 Melakukan Tes √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
HIV pada
penderita TBC
kolaborasi dg
TB melalui
TIPK

8 Melakukan Tes √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
HIV pada
penderita IMS
kolaborasi dg
layanan IMS

9 Koordinasi √
dengan KPA
dalam
pendistribusian
kondom

10 Melakukan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelayanan
PDP dan
memonitoring
kepatuhan
pengobatan
Memberikan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pelayanan
PREP
11 Pelaporan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12 Monitoring √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan Evaluasi
program

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan layanan akan dievaluasi 1 bulan sekali untuk
melihat kesesuaian antara rencana kegiatan dan realisasinya.
IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
1. PENCATATAN
A. Kegiatan program pada penyelenggaraan UKP akan dicatat pada format
pencatatn harian kemudian akan direkap pada akhir bulan
B. Kegiatan program pada penyelenggaraan UKM akan didokumentasikan
pada notulen kegiatan
2. PELAPORAN
Laporan bulanan layanan , laporan penyuluhan dan kegiatan mobile vct akan
dilaporkan kepada kepala Puskesmas dan kemudian akan diserahkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Badung
3. EVALUASI KEGIATAN
1. Layanan akan dievaluasi oleh Tim Mutu Puskesmas Kuta Selatan 1 bulan
sekali
2. Layanan akan dievaluasi oleh Dinas Kesehatan 1 tahun sekali

Anda mungkin juga menyukai