Anda di halaman 1dari 5

KEGIATAN PROGRAM HIV/AIDS DAN IMS

No C/VII/KAK/....../I/18
Dokumen
KERANGKA No Revisi 0
Tanggal 6/2/2018
ACUAN
Terbit
Halaman 1/7

UPTD PUSKESMAS drg. PUSTIKA SARI


CILACAP UTARA II NIP.197806192005012007

A. PENDAHULUAN

Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi terciptanya


kualitas manusia yang diharapkan, perlu peningkatan upaya penanggulangan HIV/AIDS,
yang melibatkan semua sektor pembangunan nasional melalui program yang terarah,
terpadu dan menyeluruh.

AIDS (Acuquired Immuno Defeciency Sindrom) merupakan kumpulan gejala


penyakit yang disebabkan oleh Virus HIV (Human Immuno DefeciencyVirus) yang akan
mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh
manusia, dengan yang berakibat bersangkutan kehilangan daya tahan tubuh, sehingga
mudah terinfeksi dan meninggal karena berbagai penyakit infeksi, kanker dan lain-lain.

Sampai saat ini belum ada ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk
penyembuhannya. Jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala penyakit
pada orang dewasa memakan waktu 5-10 tahun. Selama kurun waktu tersebut walaupun
masih tampak sehat, secara sadar maupun tidak, pengidap HIV dapat menularkan
virusnya pada orang lain.

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang di tularkan melalui hubungan
seksual. Infeksi menular seksual akan lebih beresiko melakukan hubungan seksual
dengan bergonta ganti pasangan, baik melalui vagina, oral maupun anal.

B. LATAR BELAKANG

Strategi penanggulangan HIV-AIDS di tunjukan untuk mencegah dan mengurangi


resiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta mengurangi dampak
sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat, agar
individu dan masyarakat menjadi produktif dan bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini
memerlukan peran aktif multi pihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk
mereka yang terinfeksi dan terdampak, sehingga keseluruhan upaya penanggulangan
HIV dan AIDS dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area
pencegahan, pengobatan, mitigasi dampak dan pembangunan lingkungan yang
kondusif.

1
Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan di perlukan peran aktif
dari kelompok populasi kunci yaitu :
1. Orang-orang yang beresiko tertular atau rawan tertular karena perilaku seksual
beresiko yang tidak terlindung bertukaran alat suntik tidak steril
2. Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan, lingkungannya
rentan terhadap penularan HIV, seperti buruh migran, pengungsi dan kalangan
muda beresiko
3. Dan ODHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV

Seperti di ketahui situasi epidemi HIV dan Aids di Indonesia telah memasuki
fenomena Gunung Es. Berdasarkan estimasi populasi beresiko di Kabupaten Cilacap
yaitu 12,274 orang atau 13 % dari jumlah populasi usia 15-49 tahun : 7,241 orang pria
(59,11 %), 5,018 orang wanita (40,89 %).

ESTIMASI POPULASI BERESIKO KABUPATEN CILACAP TAHUN 2009-2017 :

Sub Polpulasi Jumlah Beresiko


IDUs (injecting drug user) 936
Pasangan IDUs 271
WPS langsung 418
WPS tidak langsung 249
Waria 209
LSL 2.953
Pelanggan WPS 11.171
Pelanggan Waria 418
Pasangan pelanggan 5.059
WBP (warga binaan pemasyarakatan) 1.611
ODHA ditemukan 983
Sumber : KPAN (Estimasi 2017 sebanyak 1500 ODHA)

Penemuan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Cilacap tahun 2007-2017 :

Tahun HIV AIDS Meninggal Jumlah


2007 45 14 4 63
2008 25 19 0 44
2009 38 27 28 93
2010 59 37 4 100
2011 33 28 4 65
2012 73 6 3 82
2013 70 24 1 95
2014 90 14 5 109
2015 74 10 0 84
2016 144 32 3 179
2017 114 14 0 28
Jumlah 762 221 52 983

Dalam rangka menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya


pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh,
terpadu dan terkoordinasi, menghasilkan program yang cakupannya tinggi, efektif dan
berkelanjutan.

2
UPTD Puskesmas Cilacap Utara II sebagai salah satu Puskesmas LKB yang ada
di kota Cilacap ikut serta dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS
dengan mengadakan kegiatan VCT dan IMS, penyuluhan tentang HIV-AIDS dan IMS ke
kelompok beresiko tinggi dan kelompok yang rentan tertular HIV yang menjadi populasi
kunci dalam keberhasilan penanggulangan HIV-AIDS ini.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Program HIV-AIDS dan IMS di Puskesmas Cilacap Utara II adalah
pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di Masyarakat, khususnya di
wilayah kerja kecamatan cilacap utara II
2. Tujuan Khusus
Program HIV-AIDS dan IMS di Puskesmas Cilacap Utara II adalah :
a. Menemukan Dini Kasus penderita HIV
b. Pencegahan penularan HIV dari Ibu ke Anak
c. Kolaborasi antara penderita TB- HIV
d. Meningkatkan pengetahuan kelompok resiko tinggi dan kelompok
rentan tertular HIV tentang HIV-AIDS dan Penyakit Infeksi Menular
Seksual (IMS)

D. KEGIATAN

1. Kegiatan Program HIV-AIDS dan IMS pada penyelenggaraan UKP :


a. Test HIV atas inisiasi petugas Kesehatan (PITC) pasien yang
berkunjung ke pelayanan klinis Puskesmas Cilacap Utara II
b. Melakukan konseling dan test HIV sukarela (VCT) maupun konseling
IMS baik rujukan dari dalam gedung maupun luar gedung Puskesmas
Cilacap Utara II
c. Merujuk pasien ke Unit laboratorium untuk test HIV dan IMS
2. Kegiatan Program HIV-AIDS dan IMS pada penyelenggaraan UKM :
a. Pelaksanaan kegiatan berupa Penyuluhan kepada kelompok resiko
tinggi dan rentan tertular HIV tentang HIV-AIDS dan penyakit IMS
b. Deteksi dini penyakit HIV-AIDS pada ibu hamil dan masyarakat yang
rentan terinfeksi HIV-AIDS

E. PELAKSAAN KEGIATAN
Kegiatan Program HIV-AIDS dan IMS pada penyelenggaraan UKP :
1. Syarat
a. Membawa dokumen administrasi yang di perlukan :
1) Pengguna BPJS harus membawa BPJS
2) Pengguna layanan umum harus membawa KTP
b. Setiap pelanggan akan di panggil sesuai nomor antrian untuk mendaftar di
loket
c. Setiap pelanggan akan menunggu di ruang tunggu untuk di panggil sesuai
urutan pendaftaran
2. Biaya
Masyarakat yang akan melakukan Test HIV :
a. Peserta BPJS biaya konseling dan test HIV gratis
b. Ibu hamil biaya konseling dan test HIV gratis
c. Calon pengantin dan lain-lain di kenakan biaya konseling dan test HIV
sesuai ketentuan yang berlaku di masing-masing klinik layanan (surat
edaran Bupati Cilacap NOMOR 440/3610/04)
3. Waktu-Lama pelayanan
2
Waktu atau lama pelayanan memakan waktu 30 menit sampai 1 jam

4. Prosedur pelayanan
a. Pergi sendiri atau diantar oleh pihak keluarga
b. Membawa rujukan bila di rujuk oleh fasilitas kesehatan lainnya
c. Membawa persyaratan dokumen administrasi
d. Melalui alur pendaftaran

5. Produk / hasil pelayanan yang akan di terima pelanggan


a. Pelayanan medis
b. Surat keterangan telah mengikuti konseling dan test HIV bagi calon
pengantin dengan tidak mencantumkan hasil pemeriksaan
c. Formulir tes dan konseling untuk pemeriksaan laboratorium
d. Mengetahui hasil laboratorium
e. Konseling pra test dan post test
f. Resep obat

6. Kompetensi petugas
a. Dokter umum : 1
b. Perawat : 2
c. Bidan : 1
d. Analis : 1

7. Sarana dan Prasarana


a. Ruang tunggu
b. Ruang konseling
c. Alat diagnosis
d. Media informasi

8. Pelayanan informasi

Pelanggan mendapat informasi mengenai :

a. Penyakit yang di derita


b. Tindakan medis yang di lakukan
c. Kemungkinan efek samping obat dan tindakan serta cara mengatasinya
9. Kegiatan Program HIV-AIDS dan IMS pada penyelenggaraan UKM :
a. Penyuluhan HIV-AIDS dan IMS sesuai dengan kegiatan pada perencanaan
BOK. Penyuluhan dapat di lakukan di luar gedung maupun di dalam
gedung dengan mengundang kader kesehatan maupun kelompok resiko
tinggi dan rentan tertular HIV-AIDS dan penyakit IMS
b. Kegiatan mobile VCT dan IMS pada kelompok resiko tinggi, setelah
berkoordinasi dengan penjangkau dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Cilacap

F. SASARAN KEGIATAN
1. Konseling dan test terutama pada :
a. Semua yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan rentan tertular
HIV-AIDS dan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), yaitu wanita penjaja
seks (WPS), Lelaki Beresiko Tinggi (LBT), Pengguna Napza Suntik, Waria,
LSL dan Pasangan Beresiko Tinggi
b. Semua Calon pengantin, atau yang menunjukan adanya gejala IMS
c. Semua Ibu Hamil baik yang berkunjung ke puskesmas maupun rujukan dari
faskes lain
d. Semua Pasien TBC paru

2
2. Merujuk pasien dengan HIV positif ke layanan CST untuk mendapatkan terapi
ARV sebesar 100 %
3. Penyuluhan HIV/AIDS dan IMS di lakukan minimal 2 kali dalam setahun
4. Mobile VCT di lakukan minimal 1 kali dalam 1 tahun
5. Laporan program HIV-AIDS dan IMS paling lambat tanggal 25 setiap bulan

G. JADWAL PELAKSAAN KEGIATAN

No Kegiatan Ja Feb Mar Ap Me Ju Jul Agt Se Ok Nov Des


n r i n p t
1 Konseling dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
test

2 Merujuk √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pasien kelaya
nan CST

3 Penyuluhan

4 Mobile VCT

5 Laporan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Bulanan

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan akan di evaluasi 6 bulan sekali untuk melihat kesesuaian
antara rencana kegiatan dan realisasi

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. PENCATATAN
a. Kegiatan program pada penyelenggaraan UKP akan di catat pada format
pencatatan harian kemudian akan di rekap pada akhir bulan
b. Kegiatan program pada pelayanan UKM akan di dokumentasikan pada
notulen kegiatan
2. PELAPORAN
Laporan bulanan program, laporan penyuluhan dan kegiatan mobile VCT akan
dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap
3. EVALUASI KEGIATAN
a. Program akan di Evaluasi oleh tim mutu Puskesmas 6 bulan sekali
b. Program akan di evaluasi oleh Dinas Kesehatan 1 tahun sekali

Anda mungkin juga menyukai