I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan (Health Care Associated
Infections) yang selanjutnya disingkat HAIs adalah infeksi yang terjadi
pada pasien selama perawatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak
dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul
setelah pasien pulang, juga infeksi karena pekerjaan pada petugas
rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait prosespelayanan kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan (Permenkes, 2017).
Secara prinsip, kejadian HAIs sebenarnya dapat dicegah
bila
fasilitas pelayanan kesehatan secara konsisten
melaksanakan program
PPI. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan
upaya untuk
memastikan perlindungan kepada setiap orang terhadap
kemungkinan
tertular infeksi dari sumber masyarakat umum dan disaat
menerima
pelayanan kesehatan pada berbagai fasilitas kesehatan
(Permenkes, 2017).
Komite PPI selama triwulan keempat tahun 2022 ini melakukan
audit secara rutin dan memantau pelaksanaan SPO yang telah disetujui
direktur serta berupaya melakukan analisa dan usulan tindak lanjut
untuk kemudian disampaikan kepada direktur sebagai bahan kajian dan
telaah untuk menentukan kebijakan strategis RS. Budi Agung Palu,
khususnya terkait upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di RS.
Budi Agung Palu.
I.2 Tujuan
I.2.1 Tujuan Umum
Menjadi bahan kajian bagi Rumah Sakit untuk
menurunkan resiko infeksi di RS. Budi Agung Palu.
I.2.2 Tujuan Khusus
1. Memonitor dan mereview proses pelayanan pencegahan
dan pengendalian infeksi
2. Mengimplementasikan kebijakan, prosedur, edukasi dan
kegiatan lainnya yang diperlukan untuk menurunkan risiko
infeksi.
II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Pelaporan ini melakukan pelaporan kegiatan komite PPI di bulan Oktober
sampai Desember dengan 2022 bertempat di RS. Budi Agung Palu
Analisa :
Berdasarkan hasil rekapitulasi, monitoring dan koordinasi lintas sektor di tahun
2022, maka kami memberikan usulan dan rencana tindak lanjut kepada
manajemen RS. Budi Agung Palu, sebagai berikut :
a. Komite PPI diberi kesempatan memperbanyak forum sosialisasi, diskusi
kepada seluruh staf dan unit kerja rumah sakit secara
berkesinambungan Terhadap proses pengelolaan sampah infeksius – non
infeksius di RS. Budi Agung Palu.
b. Lakukan pengawalan, pengawasan dan pengecekan di PT MITRA HIJAU
ASIA untuk menjamin bahwa LB dikelola dengan baik dan benar.
c. Secara umum berjalan optimal, kerja sama dengan PT PRIA berjalan baik
dan manifest pengelolaan sampah infeksius telah diinventarisir oleh bagian
admum dan kesling.
d. Telah dilakukan pengecekan rutin limbah cair dan hasil baik dan sesuai
aturan yang berlaku.
Analisa :
1. Mempertajam sosialisasi dan motivasi manajemen pelaporan insiden
pasca pajanan sampah benda tajam dan jarum serta tindakan
pencegahan paska pajanan.
2. Pengelolaan limbah tajam juga telah belangsung baik dan tidak ada
kejadian tertusuk jarum pada bulan Oktober - Desember tahun 2022.
III.5.7 Proses pengawasan kebersihan tangan
Hasil Audit Kepatuhan Hand Hygiene di RS. Budi Agung Palu pada
Triwulan II Berdasarkan Profesi Bulan (Oktober-Desember) Tahun 2022
75 82 81
90 71 .6 .5 .4
76
68 .2 69
.5
80 .4 .8
61
70
.1
54
60
50
40
30
Perawat
20
Dokter
10
0 Non Medis
Oktober November Desember
Gambar 1 : Angka Kepatuhan Hand Hygiene di RS. Budi Agung Palu pada
Triwulan IV Berdasarkan Profesi Bulan (Oktober - Desember)
Tahun 2022
Pada bulan Oktober - Desember tahun 2022, kasus plebitis yang paling
tinggi pada bulan April tahun 2022 dengan jumlah 2 orang dari lama
pemasangan infus 1722 hari. Untuk Insiden Rate Infeksi Saluran Kemih (ISK),
Infeksi Daerah Operasi (IDO) tidak ada kejadian.
2. Diagnosis HAIs tidak tersurat / tertulis oleh DPJP pada status pasien dapat
disebabkan oleh tidak adanya informasi kepada DPJP tentang kriteria
HAIs. RS. Budi Agung Palu umumnya merawat pasien dengan multiple
diagnosis sehingga sulit bagi DPJP untuk membedakan apakah diagnosis
infeksi murni suatu HAIs atau merupakan komplikasi dari penyakit dasar
atau sudah diderita di rumah sakit tempat pasien dirawat sebelumnya.
Analisa :
1. Mendorong kepada kepala ruang untuk dengan aktif melakukan
pendampingan kepada stafnya untuk menggunakan APD sesuai
indikasi.
2. Kepatuhan penggunaan APD sudah lebih baik dan perlu senantiasa
dilakukan pengawalan dan pengawasan agar konsisten, tenaga
cleaning servise sudah lebih patuh dan konsisten melaksanakan APD
ini.
Hasil
Produksi
1 100 100 100
Unit
Sterilisasi
Perbekalan
2 100 100 100
Farmasi
Analisa :
1. Proses pengawasan peralatan kadaluarsa berfokus pada obat
dengan melibatkan tim stock opname, instalasi farmasi RS dan
komite PPI tidak ditemukan obat dan bahan yang kadaluarsa
dan tatalaksana berjalan efektif dan optimal
2. single use menjadi re-use harap terus dipertahankan dan
diupayakan bersifat disposable.
3. Sesuai dalam panduan, secara umum proses pelayanan sesuai
ketentuan dan berjalan efektif. Analisa di lapangan alat tersebut
sudah dibuang / tidak dipakai sekali pakai dan atau dua kali
pemakaian.
Analisa :
1. Dengan keterbatasan sarana prasarana, tempat dan personel saat
ini proses sterilisasi masih dilaksanakan di kompleks ruang operasi
dan dilakukan staf kamar operasi, akan tetapi secara umum
berjalan efektif
2. Sterilisasi di luar jam kerja sangat minimal dan bisa dikerjakan oleh
IGD dengan optimal.
2.5.14 Proses pengawasan di linen laundry, saat ini sudah berlangsung sesuai
alur, akan tetapi proses internal di unit laundry harus optimal (hand
hygiene, APD, troly infeksius / tidak dan sebagainya)
Analisa :
1. Saat ini sudah berlangsung sesuai alur, akan tetapi proses internal di unit
laundry harus optimal (hand hygiene, APD, troly infeksius / tidak dan
sebagainya).
2. Alur pengelolaan laundy sudah berjalan optimal
3. Perlu sosialisasi dan pendampingan dari komite PPI
Bulan
No Tindakan
Oktober November Desember
Kebersihan makanan dan
1 minuman 100 100 100
Cara penyimpanan makanan
2 ( Sanitasi Gudang) 100 100 100
3 Cara mengelolah makanan 100 100 100
4 Kebersihan dapur 100 100 100
5 Cara pengangkutan makanan 100 100 100
6 Penyimpanan dingin 100 100 100
7 Cara penyajian makanan 100 100 100
Analisa :
1. Alur pengelolaan makanan sudah berjalan optimal, walaupun pada
beberpa hal masih perlu dibiasakan.
2. Perlu sosialisasi dan pendampingan dari komite PPI
3. Terkait hasil swab di beberapa instrument gizi, maka perlu
dilakukan sosialisasi dan pendampingan metode pencucian dan
penyimpanan agar lebih bagus. Pencucian dilakukan denagn tiga
tahap; clean, rinse dan final rinse dengan air panas. Kemudian
untuk proses penyimpanan lakukan dengan prinsip yang benar.
Bulan
N Oktobe Novembe Desembe
Indikator
o r r r
1 Ruang Isolasi 95 95 96
2 Fasilitas Kebersihan Tangan 100 90 80
3 Fasilitas Alat Pelindung Diri 100 100 100
4 Kepatuhan Petugas 100 100 95
Analisa:
1. Lakukan pendampingan dan sosialisasi lebih lanjut kepada
petugas, pasien dan pengunjung terkait kewaspadaan isolasi
2. Sediakan APD dan alat kesehatan khusus untuk ruang isolasi
3. Perlu dipertimbangkan penambahan ruang isolasi terstandarisasi
IV. PENUTUP
Kami berharap laporan kami ini bermanfaat bagi rumah sakit untuk
menentukan kebijakan dan arah strategis ke depan sehingga RS. Budi Agung
Palu akan benar-benar menjadi primadona masyarakat yang menjunjung
tinggi peningkatan mutu dan keselamatan pasien.