Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BAROS
Jl Raya Rangkasbitung – Pandeglang KM 14
Ds. Baros – Warunggunung
Telepon ( 0253 ) 203534 email:pkm.baros1004@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS BAROS
NOMOR : A.021/SK/BAROS/I/2018
TENTANG
KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS BAROS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA PUSKESMAS BAROS ,
Menimbang : a. bahwa Pukesmas Baros sebagai penyedia pelayanan
kesehatan dasar perlu menetapkan kebijakan mutu yang
disediakan bagi masyarakat sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di
wilayah kerjanya;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam butir a perlu ditetapkan surat keputusan Kepala
Puskesmas Baros tentang kebijakan mutu;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, Lembar Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat
Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN


MUTU PUSKESMAS BAROS
Kesatu : Menetapkan kebijakan mutu sebagaimana terdapat dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
Kedua : Segala biaya yang timbul sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan ini dibebankan pada dana operasional Puskesmas
Baros .
Ketiga Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
: penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Baros
pada tanggal : 5 April 2018
Plt. KEPALA PUSKESMAS BAROS

ROSPINALIS TEMBERINA,

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS


BAROS
NOMOR : A.021/SK/BAROS/I/2018
TENTANG : KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS
BAROS

KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS BAROS

1. Kepala Puskesmas Baros dan seluruh penanggung jawab UKP dan


penanggung jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu/kinerja
Puskesmas mulai dari perencanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Kebijakan mutu dan tata nilai Puskesmas dalam memberikan pelayanan
disusun secara bersama dan dituangkan dalam pedoman mutu dan kerja.
3. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan visi, msi
dan tujuan Puskesmas..
4. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu yang terkoordinasi
dari semua unit pelayanan dan unit kerja.
5. Pengukuran mutu dilakukan dengan pemilihan indikator, pengumpulan data
untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya peningkatan
mutu. Indikator meliputi manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator
klinis yang meliputi indikator input, proses, output dan outcome.
6. Penyerapan manajemen risiko pada semua pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan UKM. Manajemen risiko klinis untuk mencegah
terjadinya kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera dan keadaan
potensial cedera. Program pelatihan yang terkait dengan pelayanan mutu.
7. Dalam upaya perbaikan mutu/kinerja puskesmas
melibatkan/memberdayakan lintas sektor, lintas program dan masyarakat
sebagai penggunan pelayanan untuk berperan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut program-program
kegiatan mutu/kinerja Puskesmas.
8. Perencangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir dibawah
ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas dan
perencanaan Puskesmas.
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat dan staf.
9. Menggunakan penyelengraan UKM, pedoman praktik klinis, standar
pelayanan klinis.
10. Seluruh kegiatan mutu/kinerja Puskesmas harus didokumentasikan.
11. Penanggung jawab manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan
peningkatan mutu kepada Kepala Puskesmas.
12. Untuk mencapai visi, misi Puskesmas, kami seluruh pegawai
berkomitmen untuk melaksanakan peningkatan mutu sesuai dengan
kebijakan mutu dari setiap unit pelayanan dan program Puskesmas Baros
sebagai berikut:
a. Kebijakan mutu administrasi.
1) Petugas pelaksana kegiatan UKM dan UKP kegiatan.
2) Petugas penanggung jawab UKP dan UKM membuat rekapan hasil
kegiatan setiap awal bulan.
3) Petugas mengumpulkan hasil rekap unruk diajukan Kepala Puskesmas
untuk mendapatkan persetujuan.
4) Petugas mengagendakan laporan setelah mendapat persetujan.
5) Petugas membuat laporan dua rangkap, satu untuk arsip dan saru
untuk dikirim ke DKK.
b. Kebijakan penanganan pasien gawat darurat/ruang tindakan.
1) Penanganan umum : bahwa seemua pasien gawat darurat harus
segera
mendapat prioritas penanganan kesehatan.
2) Penanganan Khusus :
a) Setiap pasien gawat darurat yang datang ke UGD dilakukan triase.
b) Setelah dilakukan triase pasien segera diberikan perawatan
tindakan sesuai kebutuhan pasien.
c) Pasien dapat dinyatakan pulang atau dirawat atau diobservasi
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
d) Pasien dapat dirujuk ke rumah sakit atau layanan kesehatan lain
jika membutuhkan layanan kesehatan diluar kemampuan
Puskesmas.
e) Hasil monitoring pasien harus didokumnetasikan di rekam medis.
c. Kebijakan mutu loket
1) Pendaftaran
a) Petugas menyapa dan mempersilahkan pasien yang datang
mengambil nomor antrian.
b) Petugas mempersilahkan pasien menunggu nomor antrian dipanggil
oleh petugas pendaftaran.
c) Petugas pendaftaran menanyakan apakah pasien pernah
berkunjung/berobat sebelumnya.
d) Petugas pendaftaran menanyakan apakah pasien mempunyai
jaminan kesehatan.
e) Petugas mempersilahkan pasien menunggu untuk layanan
berikutnya.
f) Petugas membawa rekam medis ke ruang kajian awal.
2) Pelayanan
a) Petugas menyapa pasien yang datang dengan ramah dan meminta
untuk menunjukkan kartu jaminan kesehatan
b) Petugas loket pendaftaran menyampaikan agar pasien menunggu di
ruang tunggu
c) Petugas melakukan pemeriksaan TTV berupa pengkuran tekanan
darah, berat badan dan tinggi badan
d) Petugas memberikan pelayanan kepada pasien yang memerlukan
pengobatan penyakit, membutuhkan pelayanan rujukan, surat
berbadan sehat dan konsultasi dengan dr. umum
e) Petugas memberikan pelayanan untuk pasien yang memerlukan
pengobatan, konsultasi menegenai kesehatan gigi dan mulut
f) Petugas memberikan pelayanan untuk pasien yang memerlukan
pelayanan gawat darurat langsung ke ruang tindakan tanpa melaui
loket pendaftaran, seperti (Pasien kecelakaan lalu lintas, luka lecet,
luka robek dan keadaan darurat lainnya ). Setelah ditangani di
ruang tindakan barulah mendaftarakan diri ke ruang pendaftaran
g) Petugas memberikan pelayanan untuk pasien yang memerlukan
pemeriksaan kehamilan dan pelayanan KB
h) Setelah pasien mendapatkan pelayanan di unit pelayanan yang
dituju selanjutnya pasien ke unit pelayanan penunjang:
(1) Laboratorium
Untuk pemeriksaan penunjang sesuai dengan instruksi dokter di
unit layanan yang telah dituju, setelah pemeriksaan maka
pasien tersebut kembali ke unit layanan pengirim permintaan
pemeriksaan.
i) Pasien yang memerlukan evaluasi dan terapi lebih lanjut maka
dirujuk ke pusat pealayanan lainnya. Rujuk internal yaitu ke unit
layaanan dalam Puskesmas (gizi, kesling, p2m, surveylans,
promkes) atau keluar Puskesmas dalam hal ini ke rumah sakit.
j) Petugas mempersilahkan pasien mengambil obat di apotek, setelah
pemeriksaaan oleh dokter/perawat/bidan dan petugas kesehatan
penunjang lainnya.
k) Pasien pulang.
d. Kebijakan mutu poli umum.
1) Mencatat semua kegiatan harian dalam buku monitor dan catatan
harian.
2) Melaporkan setiap ada kerusakan sarana/prasarana peralatan unit
kerja.
3) Memantau terus dampak kegiatan unit terhadap lingkungan.
4) Kewajiban untuk memenuhi semua persyaratan kompetensi.
e. Kebijakan KIA/KB.
1) Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pelayanan dan
tindakan.
2) memastikan alat streril sebelum digunakan.
3) Membersihkan alat dan distrerilkan setelah digunakan.
4) Membersihkan dan merapikan ruangan setelah melakukan pelayanan
atau tindakan.
5) Menggunakan APD saat bertindak dalam meno;ong pelayanan KIA/KB,
pelayanan persalinan.
f. Kebijakan mutu program gizi.
1) Menyiapkan instrumen sebelum turun ke lapangan.
2) Mengecek semua alat atau instrumen sebelum digunakan.
3) Mengembalikan semua instrumen ketempatnya setelah digunakan.
g. Kebijakan mutu layanan obat.
1) Bekerja sesuai dengan SOP.
2) Pelayanan obat diusahakan tidak terjadi kesalahan pemberian obat.
3) Lama waktu pelayanan obat antara 15-30 menit.
4) Keluaran pelayanan farmasi secara klinik brupa kesembuhan penyakit
pasien, pengurangan atau hilangnya gejala penyakit, pencegahan
terhadap penyakit atau gejala, memperlambat perkembangan penyakit.
5) kesesuasian proses terhadap standar.
6) Eefektif dan efesien.
h. Kebijakan mutu rekam medk
1) Petugas mengidentifikasi rekam medik yang dibutuhkan oleh
peminjam.
2) Petugas mencari rekam medik yang dibutuhkan.
3) Petugas mencatat rekam medik yang akan dipinjamkan oleh buku
peminjaman.
4) Petugas menyerahkan rekam medik kepada peminjam.
5) Petugas menjelaskan waktu pengembalian rekam medik.
6) Petugas mencatat waktu pengembalian.
7) Petugas meminta peminjam untuk menandatangani buku peminjaman.
8) Petugas menandatangani buku peminjam.

Anda mungkin juga menyukai