Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KARANGBINANGUN
Jl. Raya Karangbinangun No.30 Karangbinangun 62293
Telp (0322) 3101317. E-mail:puskesmaskarangbinangun12@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KARANGBINANGUN


NOMOR : 188 / 028 / KEP / 413.102.23 / 2019

TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
KARANGBINANGUN
NOMOR: 188 / 007 / Kep / 413.105.32 / 2016
TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN

KEPALA PUSKESMAS KARANGBINANGUN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja,


PUSKESMAS KARANGBINANGUN dituntut untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu baik
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) maupun Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM);
b. bahwa untuk menjamin terselenggaranya mutu pelayanan
kesehatan di wilayah PUSKESMAS KARANGBINANGUN,
maka dipandang perlu diatur tentang kewajiban tenaga
klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien melalui Keputusan Kepala PUSKESMAS
KARANGBINANGUN;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 08 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama dan Tempat
Praktek Mandiri;
MEMUTUSKAN

Menetapkan,
KESATU : Keputusan kepala puskesmas karangbinangun tentang kewajiban
tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.
KEDUA : Setiap tenaga klinis wajib dan harus melaksanakan upaya
peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien;
KETIGA : Upaya peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu terdiri dari:
1. Menyusun indikator mutu pelayanan klinis dan sasaran
keselamatan pasien.
2. Mengumpulkan data hasil pengukuran indikator mutu
pelayanan klilnis dan sasaran keselamatan pasien sesuai
periode waktu yang telah ditentukan yang dilaksanakan
oleh Penanggung Jawab unit pelayanan dan tim survey.
3. Mendokumentasikan hasil pengukuran.
4. Melakukan analisis terhadap hasil pengukuran.
5. Menyusun rencana tindak lanjut dan perbaikan hasil
analisis pengukuran.
6. Laporkan hasil analisis dan rencana tindak lanjut dan
perbaikan kepada Kepala Puskesmas.
KEEMPAT Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari ada kekeliruan akan diadakan perbaikan atau perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Karangbinangun
PadaTanggal 19 Januari 2019

KEPALA PUSKESMAS
KARANGBINANGUN

dr.H I L D A
Pembina
NIP. 19770329 200604 2 016

Lampiran.1 : Keputusan Kepala Puskesmas


: Karangbinangun
Nomor : 188 / 028 / KEP / 413.102.23 /
2019
Tanggal : 19 Januari 2019
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN

TENAGA DOKTER
Dokter adalah dokter lulusan pendidikan kedokteran yang diakui oleh Pemerintah
Republik Indonesia sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan. Praktik
Kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien
dalam melaksanakan upaya kesehatan.

A. DOKTER UMUM
Dokter Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan puskesmas dengan
memberikan pelayanan kesehatan umum, tindakan gawat darurat, kesehatan jiwa,
kesehatan remaja, kesehatan anak, konsultasi kesehatan, memberikan rujukan,
otopsi, visum, penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, mempertanggung
jawabkan dan melaporkan hasil kinerja kepada kepala puskesmas untuk
menciptakan masyarakat yang sehat, kuat dan sejahtera.
Kewajiban tenaga dokter umum:
1) Membuat rencana kerja tahunan pelayanan kesehatan sesuai dengan juklak
dan juknis yang ada untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik
kepada masyarakat.
2) Melakukan pelayanan kesehatan umum berdasarkan SOP yang telah
ditetapkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang
kesehatan.
3) Melakukan tindakan medis gawat darurat kepada pasien dengan status
emergensi sesuai dengan SOP yang cepat dan tepat agar pasien dapat
diselamatkan jiwanya.
4) Memberikan pelayanan kesehatan jiwa kepada pasien dengan keluhan
kejiwaan berdasarkan SOP yang telah ditetapkan untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat dibidang kesehatan jiwa.
5) Memberikan pelayanan kesehatan remaja kepada remaja berdasarkan SOP
yang telah ditetapkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
dibidang kesehatan remaja.
6) Memberikan pelayanan kesehatan anak kepada anak berdasarkan SOP yang
telah ditetapkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang
kesehatan anak.
7) Memberikan konsultasi kesehatan terhadap pasien sesuai dengan keluhan
pasien untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang permasalahan
kesehatan.
8) Melakukan rujukan pasien ke rumah sakit sesuai dengan kondisi pasien agar
terjamin keselamatan jiwa pasien.
9) Melakukan otopsi dan visum sesuai dengan SOP agar didapatkan akurasi
kondisi kesehatan pasien.
10)Melakukan penyuluhan kepada masyarakat berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki untuk meningkatkan pengetahuan pasien dibidang kesehatan.
11)Membuat laporan kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan
berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan agar dapat dievaluasi secara
berkelanjutan.
12)Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala puskesmas sesuai
dengan situasi yang terjadi agar tercipta situasi yang kondusif di bidang
kesehatan
EVALUASI
Setiap tenaga pelayanan klinis (dokter) wajib mematuhi semua kewajiban sesuai
profesi dan tanggung jawab guna terpenuhinya kebutuhan pelanggan (pasien)
dan kepuasan pelanggan (pasien) dapat terwujud.

B. TENAGA APOTEKER / ASISTEN APOTEKER

Apoteker / asisten apoteker mempunyai tugas melaksanakan urusan puskesmas


dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menerima resep,
meracik dan mempersiapkan obat sesuai kebutuhan, memberikan penjelasan
tentang pemakaian obat, merencanakan kebutuhan obat dan vaksin, mencatat
pemakaian dan kebutuhan obat , mengelola pemasukan dan pengeluaran obat,
mengevaluasi pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, konsultasi kesehatan,
penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, mempertanggung jawabkan dan
melaporkan hasil kinerja kepada kepala puskesmas untuk menciptakan masyarakat
yang sehat, kuat dan sejahtera.
Kewajiban tenaga Apoteker/asisten apoteker
1. Membuat rencana kerja tahunan program apoteker / asisten apoteker sesuai
juklak dan juknis yang ada untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang
baik kepada masyarakat.
2. Memberikan obat kepada pasien sesuai resep dokter untuk kesembuhan
pasien.
3. Merencanakan kebutuhan obat dan vaksin sesuai dengan tingkat kebutuhan
untuk mencukupi kebutuhan pasien.
4. Mencatat pemasukan dan pengeluaran obat dan vaksin sesuai dengan
rencana program untuk mencukupi kebutuhan pengobatan.
5. Mengevaluasi sediaan farmasi, alat kesehatan sesuai dengan juknis untuk
mengontrol pengeluaran sediaan farmasi dan alat kesehatan.
6. Mendistribusikan obat ke pustu, polindes dan poskesdes sesuai jumlah
permintaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
7. Melakukan pengawasan dan pembinaan toko obat di wilayah kerja sesuai
juklak dan juknis untuk memantau peredaran obat di masyarakat.
8. Memberikan konsultasi kesehatan terhadap pasien dan masyarakat sesuai
dengan masalah yang pasien keluhkan untuk meningkatkan pengetahuan
pasien tentang kesehatan.
9. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki untuk meningkatkan pengetahuan pasien dibidang obat-obatan dan
kesehatan.
10. Membuat laporan kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan
berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan agar dapat dievaluasi secara
berkelanjutan.
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala puskesmas sesuai
dengan situasi yang terjadi agar tercipta situasi yang kondusif di bidang
kesehatan.
EVALUASI
Setiap tenaga pelayanan klinis wajib mematuhi dan menjalankan kewajiban
sesuai literatur dan ketentuan yang ada guna terpenuhnya kebutuhan pelanggan
(pasien) dan kepuasan pelanggan (pasien) terwujud.

C. KEWAJIBAN TENAGA BIDAN

Bidan mempunyai tugas melaksanakan urusan puskesmas dengan memberikan


pelayanan kesehatan ibu dan anak , pelayanan KB, pertolongan persalinan normal,
mencatat kegiatan pada kartu ibu, KMS bumil, PUS, konsultasi kesehatan ibu
mempertanggung jawabkan dan melaporkan hasil kinerja kepada kepala puskesmas
untuk menciptakan masyarakat yang sehat, kuat, dan sejahtera.
Kewajiban tenaga bidan adalah :
1. Membuat rencana kerja tahunan program KIA sesuai juklak dan juknis yang
ada untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada
masyarakat.
2. Melakukan asuhan kebidanan sesuai standar asuhan agar terjaga kualitas
pelayanan kebidanan.
3. Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan anak berdasarkan SOP yang
telah ditetapkan untuk memberikan pelayanan dibidang kesehatan.
4. Melaksanakan pelayanan KB berdasarkan SOP yang telah ditetapkan untuk
memberikan pelayanan kepada ibu dan PUS.
5. Melaksanakan pertolongan persalinan normal berdasarkan SOP yang telah
ditetapkan untuk memberikan pelayanan persalinan kepada ibu.
6. Melakukan kegiatan posyandu balita sesuai dengan juklak dan juknis yang
ditetapkan agar terjaga kualitas kesehatan balita melalui imunisasi.
7. Melakukan sterilisasi alat sesuai SOP agar terjaga sterilisasi alat-alat yang
akan digunakan.
8. Mencatat kegiatan pada kartu ibu, KMS bumil, kartu KB, register kunjungan,
kohort KIA.
9. Memberikan Konsultasi kesehatan ibu dan anak terhadap pasien dan
masyarakat sesuai dengan keluhan pasien untuk meningkatkan pengetahuan
pasien tentang permasalahan kesehatan.
10. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki untuk meningkatkan pengetahuan pasien dibidang kesehatan.
11. Membuat laporan kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan
berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan agar dapat dievaluasi secara
berkelanjutan.
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala puskesmas sesuai
dengan situasi yang terjadi agar tercipta situasi yang kondusif di bidang
kesehatan.

EVALUASI
Setiap tenaga pelayanan klinis wajib mematuhi dan menjalankan kewajiban
sesuai literatur dan ketentuan yang ada guna terpenuhnya kebutuhan pelanggan
(pasien) dan kepuasan pelanggan (pasien) terwujud.

D. KEWAJIBAN TENAGA NUTRISIONIS


Nutrisionis mempunyai tugas melaksanakan urusan puskesmas dengan memberikan
pelayanan gizi, pelatihan kader, pemberian PMT ASI, pemberian vitamin, garam
beryodium, tablet Fe, obat cacing, menjelaskan pengisian KMS, pelayanan posyandu,
konsultasi kesehatan/gizi, penyuluhan kesehatan/gizi kepada masyarakat,
mempertanggung jawabkan dan melaporkan hasil kinerja kepada kepala puskesmas
untuk menciptakan masyarakat yang sehat, skuat dan sejahtera.
Kewajiban tenaga nutrisionis adalah :
1. Membuat rencana kerja tahunan program nutrisionis sesuai juklak dan juknis
yang ada untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada
masyarakat.
2. Melakukan pelayanan gizi kepada masyarakat berdasarkan SOP yang telah
ditetapkan untuk memberikan pelayanan kepada ibu dan anak dibidang
kesehatan.
3. Melaksanakan sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG) sesui dengan
program yang sudah ditetapkan sebagai upaya peningkatan gizi keluarga.
4. Melaksanakan penimbangan dan pengukuran tinggi badan balita sesuai
dengan program yang sudah ditetapkan untuk memonitor keadaan status gizi
balita.
5. Melakukan pelatihan kader secara periodik berdasarkan program yang sudah
ditetapkan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan kader.
6. Memberikan PMT ASI, pemberian vitamin, garam beryodium, tablet Fe, obat
cacing berdasarkan program yang sudah ditetapkan untuk meningkatkan
tingkat gizi masyarakat.
7. Menjelaskan pengisian KMS balita sesuai dengan petunjuk pengisian untuk
memberikan pemahaman kepada pasien.
8. Memberikan pelayanan posyandu balita sesuai dengan petunjuk pelaksanaan
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada balita.
9. Pemantauan status gizi balita sesuai dengan program yang sudah ditetapkan
sebagai upaya peningkatan gizi balita.
10. Melakukan intervensi gizi pada status gizi buruk sesuai dengan program yang
sudah ditetapkan sebagai upaya peningkatan gizi balita.
11. Melakukan konsultasi gizi kepada pasien sesuai dengan masalah gizi yang
pasien keluhkan untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang gizi dan
kesehatan.
12. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki untuk meningkatkan pengetahuan pasien dibidang gizi dan kesehatan.
13. Membuat laporan kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan
berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan agar dapat dievaluasi secara
berkelanjutan.
14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala puskesmas sesuai
dengan situasi yang terjadi agar tercipta situasi yang kondusif dibidang
kesehatan.

EVALUASI
Setiap tenaga pelayanan klinis wajib mematuhi dan menjalankan kewajiban
sesuai literatur dan ketentuan yang ada guna terpenuhnya kebutuhan pelanggan
(pasien) dan kepuasan pelanggan (pasien) terwujud.
E. KEWAJIBAN TENAGA PERAWAT GIGI

Perawat gigi mempunyai tugas melaksanakan urusan puskesmas dengan memberikan


asuhan keperawatan gigi, membantu dokter gigi dalam memberikan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut, melakukan sterilisasi alat, melakukan pemeriksaan
kesehatan gigi anak sekolah, konsultasi kesehatan gigi dan mulut, penyuluhan
kesehatan kepada masyarakat, mempertanggung jawabkan dan melaporkan hasil
kinerja kepada kepala puskesmas untuk menciptakan masyarakat yang sehat, kuat dan
sejahtera.
Kewajiban tenaga perawat gigi adalah :
1. Membuat rencana kerja tahunan program keperawatan gigi sesuai juklak dan
juknis yang ada untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik
kepada masyarakat.
2. Melakukan asuhan keperawatan gigi sesuai standar asuhan agar terjaga
kualitas pelayanan keperawatan gigi.
3. Melakukan kunjungan pembinaan kesehatan gigi dan mulut ke sekolah dan
masyarakat sesuai dengan juklak dan juknis yang ada agar tercipta taraf
kesehatan gigi dan mulut anak dan masyarakat yang baik..
4. Melaksanakan pelayanan keperawatan gigi berdasarkan SOP yang telah
ditetapkan untuk memberikan pelayanan keperawatan gigi kepada pasien.
5. Membantu dokter gigi dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
terhadap pasien sesuai dengan SOP untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
6. Melakukan kegiatan posyandu balita sesuai dengan juklak dan juknis yang
ditetapkan agar terjaga kualitas kesehatan balita melalui imunisasi dan
pemeriksaan gigi.
7. Melakukan sterilisasi alat sesuai SOP agar terjaga sterilisasi alat-alat yang
akan digunakan
8. Memberikan konsultasi kesehatan gigi dan mulut terhadap pasien dan
masyarakat sesuai dengan keluhan pasien untuk meningkatkan pengetahuan
pasien dan masyarakat tentang permasalahan kesehatan.
9. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki untuk meningkatkan pengetahuan pasien dibidang kesehatan.
10. Membuat laporan kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan
berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan agar dapat dievaluasi secara
berkelanjutan.
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala puskesmas sesuai
dengan situasi yang terjadi agar tercipta situasi yang kondusif di bidang
kesehatan.

EVALUASI
Setiap tenaga pelayanan klinis wajib mematuhi dan menjalankan kewajiban
sesuai literatur dan ketentuan yang ada guna terpenuhnya kebutuhan pelanggan
(pasien) dan kepuasan pelanggan (pasien) terwujud.

F. KEWAJIBAN TENAGA PERAWAT

Perawat mempunyai tugas melaksanakan urusan puskesmas dengan memberikan


pelayanan asuhan keperawatan, melakukan kunjungan pembinaan kepada masyarakat,
melaksanakan pelayanan keperawatan, melakukan kolaborasi dengan petugas dalam
melaksanakan pelayanan terhadap pasien, penyuluhan kesehatan kepada masyarakat,
memberikan konsultasi keperawatan kepada masyarakat, mempertanggung jawabkan
dan melaporkan hasil kinerja kepada kepala puskesmas untuk menciptakan masyarakat
yang sehat, kuat dan sejahtera.
Kewajiban tenaga perawat adalah :
1. Membuat rencana kerja tahunan program keperawatan sesuai juklak dan
juknis yang ada untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik
kepada masyarakat.
2. Melakukan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan agar terjaga kualitas
pelayanan keperawatan.
3. Melakukan kunjungan pembinaan kepada keluarga dan masyarakat sesuai
dengan juklak dan juknis yang ada agar tercipta taraf kesehatan keluarga dan
masyarakat yang baik.
4. Melaksanakan pelayanan keperawatan berdasarkan SOP yang telah
ditetapkan untuk memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien.
5. Melakukan kolaborasi dengan petugas medis dalam melaksanakan pelayanan
terhadap pasien sesuai SOP untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
6. Melakukan kegiatan posyandu balita sesuai dengan juklak dan juknis yang
ditetapkan agar terjaga kualitas kesehatan balita melalui imunisasi.
7. Melakukan sterilisasi alat sesuai SOP agar terjaga sterilisasi alat-alat yang
akan digunakan.
8. Memberikan konsultasi keperawatan terhadap pasien dan masyarakat sesuai
dengan keluhan pasien untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang
permasalahan kesehatan.
9. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki untuk meningkatkan pengetahuan pasien dibidang kesehatan.
10. Membuat laporan kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan
berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan agar dapat dievaluasi secara
berkelanjutan.
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala puskesmas sesuai
dengan situasi yang terjadi agar tercipta situasi yang kondusif dibidang
kesehatan.

EVALUASI
Setiap tenaga pelayanan klinis wajib mematuhi dan menjalankan kewajiban
sesuai literatur dan ketentuan yang ada guna terpenuhnya kebutuhan pelanggan
(pasien) dan kepuasan pelanggan (pasien) terwujud.

G. KEWAJIBAN TENAGA PRANATA LABORATORIUM

Pranata Laboratorium mempunyai tugas melaksanakan urusan puskesmas dengan


memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium, sterilisasi alat, konsultasi
kesehatan, penyuluhan kesehatan kepada masyarakat mempertanggung jawabkan dan
melaporkan hasil kinerja kepada kepala puskesmas untuk menciptakan masyarakat
yang sehat, kuat dan sejahtera.
Kewajiban tenaga pranata laboratorium adalah :
1. Membuat rencana kerja tahunan program pranata laboratorium sesuai juklak dan
juknis yang ada untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada
masyarakat.
2. Melakukan pemeriksaan spesimen, organisme, BTA, parasit secara makroskopis
dan mikroskopis agar mendapatkan akurasi hasil yang baik.
3. Melakukan kunjungan pemeriksaan sampel darah ke rumah – rumah pasien
yang menjadi suspek penderita suatu penyakit sesuai dengan juklak dan juknis
yang ada agar dapat dilakukan tindakan yang cepat dan tepat.
4. Melakukan sterilisasi alat pemeriksaan sesuai SOP agar terjaga sterilisasi alat -
alat yang akan digunakan.
5. Melakukan evaluasi hasil pemeriksaan sesuai SOP agar terjaga akurasi hasil
pemeriksaan.
6. Memberikan konsultasi terhadap pasien dan masyarakat sesuai dengan keluhan
pasien untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang permasalahan
kesehatan.
7. Melakukan konsultasi hasil pemeriksaan kepada petugas medis berdasarkan
hasil pemeriksaan terhadap pasien agar dapat diberikan pengobatan yang tepat.
8. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki untuk meningkatkan pengetahuan pasien dibidang kesehatan.
9. Membuat laporan kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan berdasarkan
kegiatan yang telah dilakukan agar dapat dievaluasi secara berkelanjutan.
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala puskesmas sesuai dengan
situasi yang terjadi agar tercipta situasi yang kondusif dibidang kesehatan.

EVALUASI
Setiap tenaga pelayanan klinis wajib mematuhi dan menjalankan kewajiban
sesuai literatur dan ketentuan yang ada guna terpenuhnya kebutuhan pelanggan
(pasien) dan kepuasan pelanggan (pasien) terwujud.

H. KEWAJIBAN TENAGA SANITARIAN

Sanitarian mempunyai tugas melaksanakan urusan puskesmas dengan memberikan


pelayanan perbaikan kesehatan perumahan dan lingkungan, menganalisis dampak
lingkungan, membina sanitasi tempat umum, pengolahan / pemakaian pestisida
puskesmas pengawasan kualitas air, pengambilan sampel air, konsultasi kesehatan
lingkungan, penyuluhan kesehatan lingkungan kepada individu atau keluarga,
mempertanggung jawabkan dan melaporkan hasil kinerja kepada kepala puskesmas
untuk menciptakan masyarakat yang sehat, kuat dan sejahtera.
Kewajiban tenaga sanitarian adalah :
1. Membuat rencana kerja tahunan program sanitarian sesuai juklak dan juknis
yang ada untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada
masyarakat.
2. Membantu masyarakat dalam membangun sanitasi diperumahan sesuai dengan
standar sanitasi yang telah ditetapkan agar tercipta kebersihan lingkungan
perumahan.
3. Melakukan penyehatan lingkungan masyarakat dalam membangun sanitasi di
lingkungan sesuai dengan standar sanitasi yang telah ditetapkan agar tercipta
kebersihan linkungan.
4. Melakukan pembinaan sanitasi tempat umum, pengolahan / pemakaian pestisida
dalam membangun sanitasi sesuai dengan standar sanitasi yang telah
ditetapkan agar tercipta kebersihan lingkungan.
5. Melakukan pembinaan sanitasi puskesmas dalam membangun sanitasi di
puskesmas sesuai dengan standar sanitasi yang telah ditetapkan agar tercipta
kebersihan lingkungan puskesmas.
6. Melakukan pengawasan kualitas air dan lingkungan sesuai dengan standar
sanitasi yang telah ditetapkan agar terjaga kualitas air dan lingkungan yang
sehat.
7. Melakukan pemeriksaan sampel air sesuai dengan standar sanitasi yang telah
ditetapkan agar terjaga kualitas air dan lingkungan yang sehat.
8. Melakukan konsultasi sanitasi kepada pasien sesuai dengan masalah sanitasi
yang pasien keluhkan untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang sanitasi
dan kesehatan.
9. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki untuk meningkatkan pengetahuan pasien dibidang sanitasi dan
kesehatan.
10. Membuat laporan kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan berdasarkan
kegiatan yang telah dilakukan agar dapat dievaluasi secara berkelanjutan.
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala puskesmas sesuai dengan
situasi yang terjadi agar tercipta situasi yang kondusif dibidang kesehatan.

EVALUASI
Setiap tenaga pelayanan klinis wajib mematuhi dan menjalankan kewajiban
sesuai literatur dan ketentuan yang ada guna terpenuhnya kebutuhan pelanggan
(pasien) dan kepuasan pelanggan (pasien) terwujud.

I. REKAM MEDIS

Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien.
A. Jenis dan Isi Rekam Medis
1. Rekam Medis harus di buat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara
elektronik.
2. Penyelenggaraan Rekam Medis dengan menggunakan teknologi informasi
elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri.
B. Isi Rekam Medis
1. Rawat Jalan
a. Identitas Pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnese, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit
d. Hasil pemeriksaan fisik dan Penunjang Medik
e. Diagnosis
f. Rencana Penatalaksanaan
g. Pengobatan dan / atau tindakan
h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
i. Untuk pasien kasus gigi di lengkapi dengan odontogram klinik; dan
j. Persetujuan tindakan bila di perlukan.
2. Rawat Inap ( KIA )
a. Identitas Pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnese, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit
d. Hasil pemeriksaan fisik dan Penunjang Medik
e. Diagnosis
f. Rencana Penatalaksanaan
g. Pengobatan dan / atau tindakan
h. Persetujuan tindakan bila diperlukan
i. Catatan Observasi Klinis dan hasil Pengobatan
j. Ringkasan Pulang (Discharge Summary )
k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu
yang memberikan pelayanan kesehatan.
l. Pelayanan lain yang di lakukan oleh tenaga kesehatan tertentu; dan
m. Untuk pasien kasus gigi di lengkapi dengan odontogram klinik.
3. Ruang Tindakan
a. Identitas Pasien
b. Kondisi saat pasien tiba di sarana kesehatan
c. Identitas pengantar pasien
d. Tanggal dan Waktu
e. Hasil Anamnese, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit
f. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
g. Diagnosis
h. Pengobatan dan / atau Tindakan
i. Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat
darurat dan rencana tindak lanjut.
j. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu
yang memberikan pelayanan kesehatan.
k. Sarana transportasi yang di gunakan bagi pasien yang akan di pindahkan ke
sarana pelayanan kesehatan lain; dan
l. Pelayanan lain yang telah di berikan kepada pasien
4. Pelayanan yang diberikan dalam ambulance atau Pengobatan masal di catat
dalam rekam medis dan di simpan pada sarana pelayanan kesehatan yang
merawatnya.

C. Tata Cara Penyelengaraan


1. Setiap dokter dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam
medis.
2. Rekam medis sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus di buat segera dan di
lengkapi setelah pasien menerima pelayanan.
3. Pembuatan rekam medis sebagaimana di maksud pada ayat 2 di laksanakan
melalui Pencatatan dan pendokumentasian hasil pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang telah di berikan kepada pasien.
4. Setiap pencatatan dalam rekam medis harus di bubuhi nama, waktu, dan tanda
tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan
pelayanan kesehatan secara langsung.
5. Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis
dapat di lakukan pembetulan.
6. Pembetulan sebagaimana di maksud pada ayat 5 hanya dapat di lakukan
dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang di betulkan dan di
bubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang
bersangkutan.
D. Penyimpanan, Pemusnahan, dan Kerahasiaan
1. Rekam medis pasien rawat inap di puskesmas wajib di simpan sekurang-
kurangnya untuk jangka waktu 5 tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien
berobat atau di pulangkan.
2. Setelah batas waktu 5 tahun sebagaimana di maksud pada ayat 1 dilampaui,
rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan persetujuan
tindakan medik.
3. Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik sebagaimana dimaksud pada
ayat 2 harus disimpan untuk jangka waktu 10 tahun terhitung dari tanggal
dibuatnya ringkasan tersebut.
4. Penyimpanan rekam medik dan ringkasan pulang sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 dan ayat 3 di laksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan
sarana pelayanan.
5. Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib disimpan
sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 tahun terhitung dari tanggal terakhir
pasien berobat.
6. Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilampaui, rekam
medik dapat dimusnahkan.
7. Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan
riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi,
tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana pelayanan
kesehatan.
8. Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan
riwayat pengobatan dapat di buka dalam hal;
a. Untuk kepentingan kesehatan pasien.
b. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum atas perintah pengadilan.
c. Permintaaan dan / persetujuan pasien sendiri.
d. Permintaan institusi / lembaga berdasarkan ketentuan perundang –
undangan.
e. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan dan audit medis, sepanjang tidak
menyebutkan identitas pasien.
9. Permintaan rekam medis yang dimaksud pada ayat 2 harus dilakukan secara
tertulis pada pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
10. Penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau
dokter gigi yang merawat pasien dengan ijin tertulis pasien atau berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
11. Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat menjelaskan isi rekam medis
secara tertulis atau langsung kepada pemohon tanpa ijin pasien berdasarkan
peraturan perundang-undangan.

E. Kepemilikan, pemanfaatan dan tanggung jawab


1. Berkas rekam medik milik sarana pelayanan kesehatan.
2. Isi rekam medis merupakan milik pasien.
3. Isi rekam medis sebagaimana di maksud pada ayat 2 dalam bentuk ringkasan
rekam medik.
4. Ringkasan rekam medis sebagaimana di maksud pada ayat 3 dapat diberikan,
dicatat, atau dicopy oleh pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas
persetujuan tertulis pasien atau keluarga yang berhak untuk itu.
5. Pemanfaatan rekam medik dapat dipakai sebagai:
a. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien
b. Alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan
kedokteran gigi, dan penegakan etika kedokteran dan kedokteran gigi.
c. Keperluan pendidikan dan penelitian.
d. Dasar pembayar biaya pelayanan kesehatan.
e. Data statistik kesehatan.
6. Pemanfaatan rekam medis untuk keperluan pendidikan dan penelitian yang
menyebutkan identitas pasien harus mendapat persetujuan secara tertulis dari
pasien atau ahli warisnya dan harus dijaga kerahasiaannya.
7. Pemanfaatan rekam medis untuk keperluan pendidikan dan penelitian tidak
diperlukan persetujuan pasien, bila dilakukan untuk kepentingan negara.
8. Pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab atas hilang, rusak,
pemalsuan, dan atau penggunaan oleh orang atau badan yang tidak berhak
terhadap rekam medis.
F. Pengorganisasian
Pengelolaan rekam medis dilaksanakan sesuai dengan organisasi dan tata kerja
sarana pelayanan kesehatan.

EVALUASI
Setiap tenaga pelayanan klinis wajib mematuhi dan menjalankan kewajiban sesuai
literatur dan ketentuan yang ada guna terpenuhnya kebutuhan pelanggan (pasien) dan
kepuasan pelanggan (pasien) terwujud.

KEPALA PUSKESMAS
KARANGBINANGUN

H I L D A
Pembina
NIP. 19770329 200604 2 016

Anda mungkin juga menyukai