Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIDOLOG
Jalan Raya Cidolog No. 40 Sukabumi Jawa Barat kode Pos 43184
Email:puskesmascidolog755@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CIDOLOG


NOMOR: 440. .TAHUN 2018

TENTANG
PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

MENIMBANG : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Puskesmas


Cidolog, makadi perlukan penyelenggara pelayanan farmasi
yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan farmasi di Puskesmas Cidolog dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Kepala UPTD
Puskesmas Cidolog, sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan farmasi di Puskesmas Cidolog;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai mana dimaksud pada
huruf a dan b, perlu ditetapkan Keputusan Kepala UPTD
Puskesmas Cidolog.

MENGINGAT : 1. Undang – undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
189/Menkes/ SK/III/2006 tentang Kebijakan Obat Nasional;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 296
Menkes SK/ 2008 tentang Pedoman pengobatan dasar di
Puskesmas;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
159/Menkes/SK/V/2014 tentang perubahan atas keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 328/MENKES/SK/IX/2013 tentang
Formularium Nasional;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT


KESATU Memberlakukan Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang
Menentukan peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat.
KEDUA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan tidak ada
perubahan.

Ditetapkan di : Cidolog
Pada tanggal : 2018
KEPALA UPTD PUSKESMAS CIDOLOG,

Aden Aulia Rahman, SKM


NIP,198103102007011004

LAMPIRAN 1 : SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPTD


PUSKESMAS CIDOLOG TENTANG
PERESEPAN, PEMESANAN DAN
PENGELOLAAN OBAT
NOMOR : 440. .TAHUN 2018
TANGGAL : 2018

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT


DI UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP CIDOLOG

A. PERESEPAN
a. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter,
dokter gigi, dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di UPTD
Puskesmas Cidolog untuk menyediakan atau membuatkan obat dan
menyerahkannya kepada pasien.
Resepmerupakansaranakomunikasiprofesionalantaradokter,
penyediaobatdanpasien (penggunaobat). Isi resepmerupakanrefleksidari proses
pengobatan. Untukitu, agar obatberhasil, resepharusrasional. Kriteriaresepyang
tepat, amandanrasionalyaitu:
1. Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.
2. Tepat indikasi penyakit.
3. Tepat pemilihan obat.
4. Tepat dosis.
5. Tepat cara pemberian obat.
6. Tepat pasien.
Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah
digunakan sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami
perubahan (statis), sehingga resep obat yang ditulis dalam bahasa latin tidak
akan terjadi salah tafsir.Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas.
Dalamresepuntukpasienrawatjalandanrawatinap di UPTD
PuskesmasCidologharustercantum:
1. Tanggal penulisan resep.
2. Nama pasien.
3. Umur pasien.
4. Alamat pasien.
5. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
6. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.
7. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada kolom
suntikan.
8. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
9. Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat
yang jumlahnya melebihi dosis maksimum.
10. Kode pasien ASKES, Bayar, Gratis, ASKIN, JKD dan BPJS

b. Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter
atau praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan:
a. Nama obat
b. Jenis dan bentuk sediaan obat
c. Nama dan umur pasien
d. Dosis
e. Cara pemakaian dan aturan pemberian
f. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
g. Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang dimaksud
tidak tersedia
h. Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari tempatnya
i. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat

c. PenyerahanObat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter
atau praktisi lain yang berizin harus memperhatikan:
a. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
b. Pemberian obat melalui loket
c. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
d. Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek
samping obat kepada pasien atau keluarga pasien.
B. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di Puskesmas Cidolog berasal dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Malang. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas
Cidolog adalah obat – obat yang tercantum dalam DOEN yang telah ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan.Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di
UPTD Puskesmas Cidolog diajukan oleh Kepala UPTD Puskesmas Cidolog kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dengan menggunakan format LPLPO,
sedangkan permintaan dari sub unit ke Kepala Puskesmas dilakukan secara
periodik menggunakan LPLPO sub unit.Tujuan dari permintaan obat adalah untuk
memenuhi kebutuhan obat di UPTD Puskesmas Cidolog sesuai dengan pola
penyakit yang ada di wilayah Kecamatan Cidolog.
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakandalampermintaanobatantara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Malang untuk Puskesmas Cidolog.
b. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
 kebutuhan meningkat
 terjadi kekosongan
 ada KLB atau Bencana
2. Menentukanjumlahpermintaanobat
Data yang diperlukan antara lain:
a. Data pemakaian obat periode sebelumnya.
b. Jumlah kunjungan resep.
c. Jadwal distribusi obat dari UPTD Gudang Farmasi Kabupaten Malang.
d. Sisa Stok.

C. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk
menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu
pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan
kesehatan.
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
1. perencanaan dan permintaan,
2. penerimaan,
3. penyimpanan dan distribusi,
4. pencatatan dan pelaporan serta
5. supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.

Anda mungkin juga menyukai