Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
Alamat : Desa Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu
Email:puskesmaskotokamparhulu@yahoo.com hp :082286407757 .
Kode Pos : 28453

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
NOMOR : 445/UPT-PKM.SBR/SK/I/2022/…..
TENTANG
PELAYANAN FARMASI DI UPT PUSKESMAS SIBIRUANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPT PUSKESMAS SIBIRUANG

Menimbang : a. bahwa penyediaan obat merupakan langkah awal pengelolaan di


Puskesmas untuk melayani keperluan pelanggan dalam penanganan
kesehatannya sehingga perlu diberikan kewenangan kepada petugas
yang berhak untuk menyediakan obat dengan mengetahui persyaratan
penyimpanan obat sehingga tidak terjadi pemberian obat yang
kadaluarsa;
b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian yang
berorientasi kepada pasien maka pelayanan selama hari kerja harus
diatur tentang peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat yang meliputi
persyaratan petugas yang berhak memberi resep dan meresepkan obat
narkotik dan psikotropik, ketentuan tentang rekonsilasi obat, pencatatan
dan pelaporan ESO dan KTD, penanganan dan pelaporan obat
kadaluarsa serta ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri
oleh pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas tentang Penyediaan Obat yang Menjamin
Ketersediaan Obat di UPT Puskesmas Sibiruang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;


2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009, tentang Pekerjaan
Kefarmasian;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tahun
2011 tentang Registrasi, Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga Kefarmasian;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 30 Tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
5. Peraturan Pemerintah nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1998 nomor 138, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia nomor 3781);
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS SIBIRUANG TENTANG


PELAYANAN FARMASI DI UPT PUSKESMAS SIBIRUANG.
Kesatu : Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sibiruang Tentang Pelayanan Farmasi;

Kedua : Pelayanan Farmasi di UPT Puskesmas Sibiruang meliputi:


1. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat
2. Pelayanan farmasi selama hari kerja
3. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
4. Persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat
5. Ketentuan petugas yang diberi kewenangan dalam penyediaan obat jika
petugas yang memenuhi syarat tidak ada
6. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep
7. Ketentuan tentang petugas yang berhak meresepkan obat – obat
psikotropika dan narkotika
8. Ketentuan tentang rekonsilasi obat
9. Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien
10.Persyaratan penyimpanan obat
11.Menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadaluarsa
12.Penanganan dan pelaporan obat kadaluarsa
13.Pencatatan dan pemantauan Efek Samping Obat dan Kejadian Tidak
Diinginkan
Adapun penjelasan dari pelayanan farmasi diatas sebagaimana terlampir dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sibiruang
Pada tanggal : ………….2022
KEPALA UPT PUSKESMAS SIBIRUANG

Ns. Muhammad Rafi.S.Kep


NIP 19750609 200312 1 008
Daftar Lampiran : Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sibiruang
Nomor : 445/UPT-PKM.SBR/1//2022/
Tanggal : ………2022

KEBIJAKAN/PANDUAN PELAYANAN FARMASI


1. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan bagi keperluan UPT Puskesmas Sibiruang harus
mengikuti Standard Prosedur Operasional Penyediaan Obat yang menjamin ketersediaan obat
untuk UPT Puskesmas Sibiruang.
2. UPT Puskesmas Sibiruang memberikan pelayanan obat selama jam kerja kepada pasien yang
datang di UPT Puskesmas Sibiruang.
3. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat

TUJUAN :
a. Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai yang efisien, efektif dan rasional
b. Meningkatkan kompetensi /kemampuan tenaga kefarmasian
c. Mewujudkan system informasi manajemen
d. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan

SASARAN :
a. Puskesmas
b. Polindes/Poskesdes
c. Posyandu
d. PengobatanLansia

BENTUK KEGIATAN :
A. PERESEPAN OBAT
a. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter gigi, dan
praktisi lainnya yang berizinn kepada pengelola obat di UPT Puskesmas Sibiruang untuk
menyediakan atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep
merupakan sarana komunikasi professional antara dokter, penyedia obat dan pasien
(pengguna obat). Isi resep merupakan refleksi dari proses pengobatan. Untuk itu, agar obat
berhasil, resep harus rasional.
Kriteria resep yang tepat, aman dan rasional yaitu:
1. Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.
2. Tepat indikasi penyakit.
3. Tepat pemilihan obat.
4. Tepat dosis.
5. Tepat cara pemberian obat.
6. Tepat pasien.

Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk pasien
rawat jalan di UPT Puskesmas Sibiruang harus tercantum:
1. Tanggal penulisan resep.
2. Nama pasien.
3. Umur pasien.
4. Alamat pasien.
5. Nomor Rekam Medis
6. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
7. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.
8. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral.
9. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
10.Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimum.

b. Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau praktisi
lain yang berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan:
1. Nama obat
2. Jenis dan bentuk sediaan obat
3. Nama dan umur pasien
4. Dosis
5. Cara pemakaian dan aturan pemberian
6. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
7. Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang dimaksud tidak
tersedia
8. Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari tempatnya
9. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat

c. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau praktisi
lain yang berizin harus memperhatikan:
1. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
2. Pemberian obat melalui loket
3. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
4. Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek samping obat
kepada pasien atau keluarga pasien.

B. PEMESANAN OBAT
1. Pemesanan obat untuk kebutuhan puskesmas dilakukan oleh petugas Farmasi
2. Pemesanan obat untuk kebutuhan pelayanan dilakukan oleh petugas unit
3. Pelayanan terkait kepada petugas farmasi gudang obat puskesmas

C. PENGELOLAAN OBAT
Pengelolaan obat di gudang obat dilakukan oleh petugas farmasi meliputi kegiatan
perencanaan,permintaan,penerimaan,penyimpanan,pendistribusian,pengendalian,pencatatan,
pelaporan dan pengarsipan, Pemantauan dan evaluasi.
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk menjamin
tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu pendistribusian, tepat
penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat publik dan
perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
1. perencanaan dan permintaan,
2. penerimaan,
3. penyimpanan dan distribusi,
4. pencatatan dan pelaporan serta
5. supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.

4. Persyaratan patugas yang berhak menyediakan obat bagi pelanggan/pasien di UPT


Puskesmas Sibiruang antara lain:
a) Tenaga tekhnis kefarmasian yang telah memiliki surat ijin kerja Asisten Apoteker (SIKAA) di
UPT Puskesmas Sibiruang;
b) Tenaga non tekhnis kefarmasian terlatih, dibawah pengawasan dan tanggung jawab
langsung asisten apoteker;
c) Ketentuan tentang petugas yang berhak menyediakan obat ini berlaku untuk semua
pelayanan obat kepada pelanggan di UPT Puskesmas Sibiruang;
5. Pelatihan petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat apabila tidak tersedia tenaga
yang berkopetensi dilakukan secara external di UPT Puskesmas Sibiruang yang dilakukan
Oleh Dinas Kesehatan Kota Bangkinang.
6. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep bagi pelanggan di UPT Puskesmas
Sibiruang antara lain :
a. Dokter umum yang telah memiliki izin praktek dokter di UPT Puskesmas Sibiruang.
b. Dokter gigi yang telah memiliki izin praktek dokter gigi di UPT Puskesmas Sibiruang.
c. Perawat umum yang telah memiliki izin praktek keperawat di UPT Puskesmas Sibiruang.
d. Perawat gigi yang telah memiliki izin praktek perawat gigi di UPT Puskesmas Sibiruang
e. Bidan yang telah memiliki izin praktek bidan di UPT Puskesmas Sibiruang.
7. Peresepan Narkotika dan Psikotropika bagi pasien antara lain:
a. PERESEPAN NARKOTIKA :
1) Dokter penulis resep adalah dokter/ dokter gigi yang telah memiliki izin praktek dokter di
UPT Puskesmas Sibiruang
2) Resep Narkotika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir
3) Setiap resep dilengkapi dengan; kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan, dosis
pemakaian, cara pemakaian, dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter/ dokter gigi
penulis resep
b. PERESEPAN PSIKOTROPIKA :
1) Dokter penulis resep adalah dokter / dokter gigi yang telah memiliki izin praktek dokter di
UPT Puskesmas Sibiruang
2) Resep Psikotropika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir
3) Setiap Resep dilengkapi dengan; kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan, dosis
pemakaian, cara pemakaian, dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter penulis
resep
8. Tidak ada ketentuan yang mengikat mengenai rekonsiliasi obat.
9. Ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien/ keluarganya antara lain:
a. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga harus diketahui oleh dokter
pemeriksa pasien
b. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga telah mendapat persetujuan dari
Apoteker UPT Puskesmas Sibiruang
c. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak mempunyai kontra indikasi
dengan kondisi fisik pasien
d. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien tidak mempunyai efek bertentangan dengan
obat yang dipergunakan dalam proses pengobatan oleh dokter di UPT Puskesmas
Sibiruang
e. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan efek ganda
dengan obat yang dipergunakan dalam pengobatan pelanggan
f. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan interaksi obat dan
berdampak negatif terhadap pengobatan pasien
10. Persyaratan Penyimpanan Obat:
a. Petugas obat menerima obat dari Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar
dengan memeriksa keadaan obat yang diterima antara lain : kesesuaian jenis, jumlah,
tanggal kadaluarsa serta kondisi fisik obat
b. Petugas obat menyusun obat kedalam rak obat secara alfabetis untuk setiap bentuk
sediaan
c. Petugas obat mengendalikan sirkulasi obat mengikuti sistem FIFO dan FEFO
d. Petugas obat menyimpan obat Narkotika dan Psikotropika dalam lemari khusus
e. Petugas obat menyimpan sediaan cair dipisahkan dari sedian padat
f. Petugas obat menyimpan vaksin, dan suppositoria dalam lemari pendingin dan
melakukan control suhu setiap hari
g. Petugas obat mencatat semua obat ke dalam Buku Penerimaan Puskesmas dan Buku
Pengeluaran obat
h. Petugas Obat mencatat semua obat yang diterima dan dikeluarkan kedalam kartu stok
obat sebagai kartu kendali persediaan
i. Petugas obat membuat laporan persediaan obat melalui LPLPO setiap bulannya
j. Petugas obat melaporkan LPLPO kepada kepala puskesmas dan Instalasi Farmasi Dinas
Kesehatan Kabupaten Kampar
11. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat yang kadaluarsa
a. Petugas obat memeriksa semua obat yang diterima termasuk tanggal kadaluwarsa dan
keadaan fisik barang.
b. Petugas obat memasukkan obat ke dalam gudang penyimpanan obat UPT Puskesmas
Sibiruang.
c. Petugas obat menyimpan obat dalam rak dan menyusun sesuai jenis obat dengan
mengikuti system FIFO dan FEFO.
d. Petugas obat melakukan pencatatan obat yang disimpan ke dalam Kartu Stock Obat
sebagai kartu kendali.
e. Petugas obat mendistribusikan obat dari dalam gudang mengikuti system FIFO dan
memperhatikan FEFO nya.
f. Petugas obat melakukan control rutin terhadap kualitas obat termasuk tanggal
kadaluwarsa.
g. Petugas obat memilah obat yang telah kadaluwarsa dan menyimpan di tempat terpisah
dari obat lain.
h. Petugas obat membuat daftar obat yang telah kadaluwarsa.
i. Petugas obat melaporkan obat kadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas.
j. Petugas obat mengambil obat kadaluwarsa dengan membuat Berita Acara Serah Terima
Obat Kadaluwarsa kepada INSTALASI FARMASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN
KAMPAR
12. Pencatatan, Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat dan Kejadian Tidak Diinginkan
a. Petugas obat menyampaikan formulir Monitoring efek samping obat (MESO) kepada
petugas kesehatan pemeriksa pasien.
b. Petugas kesehatan melakukan pemantauan terhadap kemungkinan timbulnya efek
samping obat yang dipergunakan dalam terapi terhadap pelanggan.
c. Petugas kesehatan mencatat kejadian efek samping obat dalam formulir MESO.
d. Petugas kesehatan menyerahkan laporan MESO kepada petugas obat.
e. Petugas obat memberikan kompilasi data hasil monitoring efek samping obat yang
diterima dari petugas kesehatan.
f. Petugas obat membuat laporan monitoring efek samping obat UPT Puskesmas
Sibiruang.
g. Kepala puskesmas memeriksa dan menandatangani laporan Monitoring Efek Samping
Obat.
h. Petugas tata usaha membubuhkan nomor surat keluar Laporan Monitoring Efek Samping
Obat.
i. Petugas obat mengirimkan Laporan Monitoring Efek Samping Obat ke Dinas Kesehatan
Kota Bangkinang.
j. Petugas obat mendokumentasikan arsip Laporan Monitoring Efek Samping Obat.

Ditetapkan di : Sibiruang
Pada tanggal : ………2022
KEPALA UPT PUSKESMAS SIBIRUANG

Ns. Muhammad Rafi.S.Kep


NIP 19750609 200312 1 008

Anda mungkin juga menyukai