Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN DAIRI

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SOPOBUTAR
Desa Sopobutar, Kec. Siempat Nempu Hilir Kab.Dairi Kode Pos : 22263
Website: https:/puskesmas.dairikab.go.id/sopobutar
Email : pusk.sopobutar@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS SOPOBUTAR


NOMOR : 400.7/ 046/KEP/I/2023

TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KEFARMASIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPT PUSKESMAS SOPOBUTAR

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di


Puskesmas perlu memperhatikan kebutuhan pasien
keselamatan pasien dan harus berkesinambungan;
b. bahwa untuk memenuhi kebutuhan pasien, harus ditetapkan
jenis obat yang tersedia untuk diresepkan dan dipesan oleh
praktisi pelayanan kesehetan Keputusan ini berdasarkan pada
misi puskesmas
kebutuhan pasien, dan jenis pelayanan yang disiapkan
c. bahwa perlu disusun suatu daftar (formularium) dari semua
obat yang ada di stok atau sudah tersedia dari
sumber luar;
d. bahwa untuk memenuhi kebutuhan pasien, harus ditetapkan
jenis obat yang tersedia untuk diresepkan dan dipesan oleh
praktisi pelayanan kesehatan
Keputusan ini berdasarkan pada misi puskesmas kebutuhan
pasien, dan jenis pelayanan yang disiapkan
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang
dimaksud dalam poin a, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sopobutar;

Mengingat : 1. Undang-undang no. 5 tahun 1997 tentang psikotropika;


2. Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun
2014, tentang Tenaga kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
di Kabupaten/Kota;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
tahun 2019, tentang pusat kesehatan masyarakat;

1
5. Peraturan Menteri Kesehatan 26 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 tahun 2015 tentang
Peredaran, Penyimpanan, Psikotropika dan Prekursor Farmasi;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017 Tentang
7. Keselamatan Kesehatan Pasien;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 tahun 2017
8. Tentang Pengendalian Penyakit;

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51


Tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG


PENYELENGGARAAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI
PUSKESMAS SOPOBUTAR.
Kesatu : Kebijakan penyelenggaraan pelayanan kefarmasian Puskesmas
sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berrlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Sopobutar
Pada tanggal : 09 Januari 2023
KEPALA UPT PUSKESMAS SOPOBUTAR,

Jaherbin Simamora, S.Kep Ners


Penata Tingkat I/IIId
NIP.19690520 199603 1 004

2
Lampiran 1 :
Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sopobutar
Nomor : 400.7/ 046/KEP/I/2023
Tanggal : 09 Januari 2023
Tentang : TENTANG PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KEFARMASIAN

A. PELAYANAN KEFARMASIAN PUSKESMAS


Pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan
yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai (BMHP) dan kegiatan pelayanan farmasi klinik.

B. PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN MEDIS HABIS


PAKAI (BMHP)
terdiri dari :
1. Perencanaan kebutuhan
2. Permintaan
3. Penerimaan
4. Penyimpanan
5. Pendistribusian
6. Pengendalian
7. Pencatatan, Pelaporan dan Pengarsipan
8. Pemantauan dan evaluasi pegeloaan
Prosedur Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
serta Pengendalian dan Pemusnahan di Puskesmas Sopobutar diatur dalam
SOP.
C. PELAYANAN FARMASI KLINIS
Merupakan bagian dari Pelayanan Kefarmasian yang langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
mutu kehidupan pasien.
Pelayanan farmasi klinik meliputi:
1. Pengkajian dan pelayanan Resep
2. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
3. Konseling
4. Visite Pasien (khusus Puskesmas rawat inap)
5. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
6. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
7. Evaluasi Penggunaan Obat

REKONSILIASI OBAT
Merupakan proses mendapatkan dan memelihara daftar semua obat (resep dan
nonresep) yang sedang pasien gunakan secara akurat dan rinci, sebelum dirawat
di Puskesmas dan membandingkannya dengan resep/instruksi pengobatan
ketika admisi, transfer dan discharge, mengidentifikasi adanya diskrepansi dan
mencatat setiap perubahan, sehingga dihasilkan daftar yang lengkap dan akurat.

3
1. Obat yang dibawa sendiri pasien atau keluarga harus diberitahukan
kepada dokter yang merawat pasien.
2. Rekonsiliasi obat bertujuan agar pasien mendapat informasi mengenai
obat yang dibawa sendiri apakah masih bisa diteruskan atau
dihentikan dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya.
3. Penggunaan obat termasuk obat yang dibawa sendiri oleh pasien atau
keluarga dibawah pengawasan dokter dan apoteker.
4. Prosedur Rekonsiliasi Obat di Puskesmas Sopobutar diatur dalam
SOP Rekonsiliasi Obat.

D. PENGKAJIAN RESEP DAN PEMBERIAN OBAT

Resep merupakan sarana komunikasi professional antara dokter, penyedia obat


dan pasien (pengguna obat). Isi resep merupakan refleksi dari proses pengobatan.
Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus rasional.
Kegiatan Pengkajian Resep dimulai dari seleksi persyaratan administrasi,
persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun
rawat jalan.
Persyaratan administrasi meliputi:
1. Nama, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien.
2. Nama, dan paraf dokter.
3. Tanggal resep.
4. Ruangan/unit asal resep.
Persyaratan farmasetik meliputi:
1. Bentuk dan kekuatan sediaan.
2. Dosis dan jumlah Obat.
3. Stabilitas dan ketersediaan.
4. Aturan dan cara penggunaan.
5. Inkompatibilitas (ketidakcampuran Obat).
Persyaratan klinis meliputi:
1. Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan Obat.
2. Duplikasi pengobatan.
3. Alergi, interaksi dan efek samping Obat.
4. Kontra indikasi.
5. Efek adiktif

Kegiatan Penyerahan (Dispensing) dan Pemberian Informasi Obat


merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap menyiapkan/meracik Obat,
memberikan label/etiket, menyerahan sediaan farmasi dengan informasi yang
memadai disertai pendokumentasian. Kegiatan pengkajian resep dan pemberian
obat harus memenuhi kriteria 7 benar yaitu :
1. Benar pasien
2. Benar obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.
3. Benar dosis sesuai umur dan berat badan

4
4. Benar cara pemberian obat
5. Benar waktu pemberian
6. Benar informasi yang diberikan pada pasien
7. Benar dokumentasi

E. OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH ALERT)


Adalah obat-obat yang sering menyebabkan terjadinya kesalahan / kesalahan serius
(sentinel event), obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak
diinginkan (adverse outcome) seperti obat-obat yang terlihat mirip dan
kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip /NORUM), atau Look
Alike Sound Alike / LASA).
DAFTAR OBAT HIGH ALERT DAN DAFTAR OBAT LASA di UPT.
PUSKESMAS SOPOBUTAR

HIGH ALERT
GOLONGAN NAMA OBAT
ANTI DIABETES METFORMIN 500 MG
GLIBENKLAMID 5 MG
GLIMEPIRIDE 2 MG
ANTI HIPERTENSI CAPTOPRIL 25 MG
AMLODIPINE 10 MG
VASOKONTRIKSI EPINEFRIN INJ
OBAT JANTUNG DIGOXIN
FUROSEMIDE 40 MG
ISOSORBID DINITRAT
LIDOKAIN INJ
LIDOKAIN + EPINEFRIN INJ
NARKOTIKA CODEIN TAB
PSIKOTROPIKA DIAZEPAM TAB
DIAZEPAM INJ
DIAZEPAM RECTAL
PHENOBARBITAL INJ
KIA OKSITOSIN INJ 10 IU /1 ml
MgSO4 20%
Ca GLUCONAS

5
Look Alike Sound Alike / LASA
NAMA OBAT KETERANGAN
alluPURINol 100 MG haloperidol
Allupurinol 100 mg Tablet Ciprofloxacin 500 mg Tablet Kemasan Mirip
amiTRIPTIlin 200 MG amiNOPHILlin 200 MG
Asam Mefenamat 500mg
Amoxicillin 500 mg Tablet Tablet Kemasan Mirip
Amoxicillin Syr kering Cotrimoxazole Susp Kemasan Mirip
Antasida Doen Susp Domperidone Susp Kemasan Mirip
cAPTOpril 25 MG cEFADROxil 500 MG
Cetirizine Sirup Paracetamol Sirup Kemasan Mirip
Chloramphenicol Salep Chloramphenicol Salep
MATA KULIT
ergoTAMIN ergometrine
gliBENCLAMid 8 MG gliMEPIRid 8 MG
Ibuprofen Sirup Zink Sulfat Sirup Kemasan Mirip
metFORMIN 500 MG metRONIDAZOL 500 MG
metroNIDAZOL metoKLOPRAMIDE

F. EDUKASI PEMBERIAN OBAT


Setiap pasien yang menerima obat dari Puskesmas mendapatkan informasi tentang
penggunaan obat dari petugas. Pemberian informasi penggunaan obat adalah proses
pemberian obat disertai dengan informasi penggunaan obat yang memadai dengan
bahasa yang dapat dimengerti oleh pasien/keluarga pasien. Pemberian edukasi obat
pada pasien/keluarga pasien terdokumentasi
Informasi yang disampaikan kepada pasien meliputi :
1. Indikasi
2. Dosis
3. Cara Penggunaan Obat
4. Efek samping
5. Informasi lain sesuai kebutuhan (Penyimpanan, Interaksi,
Kontraindikasi dll)

G. PENYEDIAAN OBAT EMERGENSI DI UNIT


1. Obat-obat emergensi harus tersedia di tempat pelayanan unit gawat darurat
UPT. Puskesmas Sopobutar untuk mengatasi jika terjadi kedaruratan dalam
pelayanan kesehatan
2. Obat emergensi harus disegel, dimonitor penggunaannya, dan segera
diganti jika digunakan dan disegel kembali oleh petugas farmasi.

6
3. Penyediaan obat emergensi di unit pelayanan UPT. Puskesmas Sopobutar
dilaksanakan oleh petugas ruang farmasi UPT. Puskesmas Sopobutar.
4. Penyediaan obat emergensi di unit pelayanan UPT. Puskesmas Sopobutar
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
bertanggung jawab demi keselamatan pasien
DAFTAR OBAT EMERGENSI DI UNIT PELAYANAN
Unit Pelayanan
No Nama Obat Persalinan BP Umum
Dan KIA Dan UGD
1 CALSIUM GLUCONAS √
2 DEXAMETHASON INJ √ √
3 DIAZEPAM INJ √
4 DIAZEPAM RECT √
5 DIFENHIDRAMIN INJ √ √
6 EPINEPHRINE INJ √ √
7 GLUKOSA 40% INF
8 LIDOKAIN INJ √ √
9 MAGNESIUM SULFAT INJ √
10 OKSITOSIN INJ √
12 OMEPRAZOLE INJ
13 SALBUTAMOL IH
14 AMINOPHILLIN √ √

H. EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT DENGAN FORMULARIUM


1. Obat harus tersedia di puskesmas sesuai dengan formularium puskesmas.
2. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat yang sesuai dengan
formularium di UPT. Puskesmas Sopobutar dikoordinir oleh Apoteker
Penanggung jawab.
3. Di dalam pelaksanaan penyediaan obat yang sesuai dengan formularium,
Apoteker penanggung jawab UPT. Puskesmas Sopobutar berpedoman pada
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
4. Obat harus tersedia dalam seminggu dan 24 jam
5. Dalam rangka melakukan pengendalian ketersediaan obat yang sesuai
dengan formularium yang berlaku maka perlu dilakukan evaluasi
ketersediaan obat terhadap formularium yang dilakukan paling lambat tiap
tiga bulan sekali
6. Untuk mendukung gerakan Penggunaan Obat Rasional, perlu dilakukannya
Evaluasi kesesuaian peresepan dengan formularium untuk menentukan
sampai sejauh mana kesesuaian peresepan obat terhadap formularium telah
tercapai.

7
7. Hasil Evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium dan Evaluasi
kesesuaian peresepan dengan formularium dilaporkan kepada kepala
Puskesmas untuk ditindaklanjuti

Ditetapkan di : Sopobutar
Pada tanggal : 09 Januari 2023
KEPALA UPT PUSKESMAS SOPOBUTAR,

Jaherbin Simamora, S.Kep Ners


Penata Tingkat I/IIId
NIP.19690520 199603 1 004

Anda mungkin juga menyukai