TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI
Ditetapkan di Madiun
Pada tanggal
KEPALA UPTD
PUSKESMAS NGEGONG,
1. Penanganan obat rusak adalah untuk melindungi pasien dari efek samping
penggunaan obat rusak/kadaluwarsa.
2. Dalam menangani obat rusak/kadaluwarsa, maka langkah – langkah yang harus
dilakukan adalah:
a. Petugas mengidentifikasi semua obat yang kadaluwarsa/rusak di ruang kamar
obat pada saat penerimaan dan di berikan penanda stiker warna untuk item-
item yang memiliki waktu kadaluarsa kurang dari 6 (enam) bulan dan kurang
dari 12 (dua belas) bulan.
b. Petugas di setiap sub unit internal maupun eksternal mengidentifikasi obat-
obat yang sudah kadaluwarsa dan mengembalikan obat tersebut ke unit
farmasi puskesmas
c. Petugas mencatat jumlah, nama obat dan tanggal kadaluarsa obat-obat yang
ada di kamar obat, subunit internal dan subunit eksternal puskesmas
d. Petugas memisahkan obat kadaluarsa/rusak dari penyimpanan obat lainnya
e. Setiap 1 (satu) tahun sekali Petugas membuat Laporan dan berita acara obat
kadaluwarsa/rusak
f. Laporan dan berita acara obat kadaluwarsa/rusak dengan lampiran jenis dan
jumlah obat yang kadaluarsa/rusak diserahkan ke Gudang Farmasi Kota.
1. Peresepan obat psikotropika dan narkotika hanya boleh ditulis oleh dokter /
dokter gigi / dokter spesialis
2. Resep manual merupakan resep asli dan ditandatangani langsung oleh dokter
pemeriksa / pemberi resep, sedangkan untuk resep elektronik tidak dibubuhkan
tanda tangan dokter (sudah di batasi setiap dokter sesuai hak login akses di
Aplikasi)
3. Resep yang ditulis harus jelas, baik jenisnya, jumlahnya dan cara
penggunaannya
4. Resep ditulis nama pasien dan alamat pasien yang lengkap
5. Resep yang berisi obat psikotropika narkotika diberi tanda dan disimpan
terpisah dari resep lainnya.
I. Kebijakan tentang yang mengatur penggunaan obat yang dibawa sendiri
oleh pasien atau keluarga (rekonsiliasi obat)
1. Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien atau keluarga harus atas
seijin dokter yang memeriksa
2. Obat yang dibawa oleh pasien atau keluarga di serahkan ke petugas untuk di
awasi dosis pemberian dan jadwal minumnya
3. Puskesmas rawat inap penggunaan obat oleh pasien/pengobatan sendiri, baik
yang dibawa ke puskesmas atau yang diresepkan atau dipesan di puskesmas,
diketahui dan dicatat dalam status pasien
KEPALA UPTD
PUSKESMAS PATIHAN,