Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI

DAN BMHP
No. Dokumen : 440/
/SOP/UKP/430.9.3.4/2021
SOP No. Revisi : 02
Tanggal Terbit : 02 Januari 2016
Halaman : 1/5
UPTD Tanda Tangan :
dr.UMI FADILLAH
PUSKESMAS
NIP. 197611302005012015
CURAHDAMI
1. Pengertian Pengelolaan obat adalah serangkaian proses meliputi kegiatan
perencanaan dan permintaan, penerimaan, penyimpanan dan distribusi,
pencatatan dan pelaporan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengelolaan
obat yang benar dan sesuai
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Curahdami nomor
440/ /SK/430.9.3.4/2021 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian Di
UPTD Puskesmas Curahdami
4. Referensi 1. Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas Direktorat Bina
Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan dan Alat Kementrian Kesehatan
RI bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA)
2010
2. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Direktorat Bina Farmasi
Komunitas dan Klinik Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Departemen Kesehatan RI 2006
3. Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Peraturan
Menteri Kesehatan RI nomor 74 tahun 2016
5. Prosedur/ 5.1. Persiapan :
Langkah- a. Daftar permintaan obat
langkah b. LPLPO
c. Kartu Stok

5.2. Petugas yang melaksanakan :


a. Apoteker
b. Tenaga Teknis Kefarmasian

5.3. Langkah – langkah :


1. Perencanaan
Petugas melakukan perencanaan kebutuhan obat untuk setiap tahunnya
dengan memperhitungkan rata-rata pemakaian tahun sebelumnya,
waktu tunggu serta buffer stock, serta stok obat yang ada di puskesmas

2. Permintaan rutin.
a. Petugas melakukan permintaan obat berdasarkan rencana
kebutuhan obat tahunan yang sudah dilaporkan sebelumnya
kepada Dinas Kesehatan untuk meminimalisir penggunaan obat yang
tidak bertanggung jawab
b. Petugas melakukan perhitungan kebutuhan obat untuk periode yang
telah ditentukan
c. Petugas mengajukan permintaan obat di puskesmas yang disetujui
oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
dengan menggunakan format LPLPO
d. Petugas melakukan permintaan rutin sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan oleh UPT Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan

3. Permintaan khusus
Petugas melakukan permintaan obat diluar jadwal yang telah ditentukan
apabila ada hal-hal khusus seperti kebutuhan meningkat, kekosongan obat
serta kejadian luar biasa

4. Penerimaan
a. Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap
obat-obat yang diserahkan, mencakup jenis, jumlah, kemasan,
bentuk obat sesuai dengan isi dokumen (LPLPO)
b. Petugas penerima obat menandatangani LPLPO beserta dokumen
lain yang berkaitan dengan kegiatan penerimaan obat dengan
diketahui oleh kepala puskesmas
c. Petugas penerima dapat menolak apabila terdapat kekurangan
dan kerusakan obat

5. Penyimpanan
a. Petugas melakukan penyimpanan obat dengan cara obat disusun
sesuai farmakologis
b. Petugas melakukan penyimpanan dengan sistem FIFO dan FEFO,
obat disimpan pada rak, obat yang disimpan di atas lantai harus
diletakkan di atas palet
c. Petugas menyimpan serum / vaksin / suppositoria / reagen dalam
lemari pendingin
d. Petugas melakukan pengamatan terhadap mutu obat selama masa
penyimpanan

6. Pendistribusian
a. Petugas melakukan pendistribusian dalam rangka memenuhi
kebutuhan sub unit-sub unit pelayanan kesehatan seperti sub unit
pelayanan kesehatan di lingkungan puskesmas yaitu : Pustu
Ponkesdes, UGD, Laboratorium
b. Petugas melakukan pendistribusian berdasarkan permintaan
sesuai dengan LPLPO dari sub unit terkait ke stok besar
c. Petugas menyerahkan obat bersama LPLPO sub unit pelayanan
yang telah diketahui kepala puskesmas beserta dokumen
lainnya

7. Pencatatan dan pelaporan


a. Pencatatan
i. Petugas melakukan pencatatan setiap obat yang diterima
dan dikeluarkan dari gudang di dalam buku penerimaan
dan kartu stok
ii. Petugas melakukan pencatatan setiap hari, jumlah obat
yang dikeluarkan pada pasien pada buku pencatatan obat
harian untuk di puskesmas maupun sub unit pelayanan
b. Pelaporan
i. Petugas membuat pelaporan penggunaan dan permintaan
obat berdasarkan kartu stok obat dan catatan harian
penggunaan obat baik di puskesmas maupun sub unit
pelayanan (kompilasi data LPLPO sub unit)
ii. Petugas membuat pelaporan LPLPO ke Dinas Kesehatan
lewat UPT Instalasi Farmasi yang diketahui oleh kepala
puskesmas dan dikirim paling lambat tanggal 10 tiap
bulannya
6. Diagram
Alir Perencanaan

Permintaan rutin

Permintaan khusus

Penerimaan

Penyimpanan

Pendistribusian

Pencatatan dan pelaporan

7. Hal –hal
yang perlu
diperhatikan
8 . Unit a. Semua sub unit pelayanan farmasi
terkait b. Instalasi farmasi kabupaten
9 . Dokumen a. Daftar permintaan obat
terkait b. LPLPO
c. Kartu Stok
10. Rekaman Tanggal
historis No. Yang diubah Isi Perubahan mulai
diberlakukan
1. Format SOP Format SOP awal menggunakan format 1 April 2021
Permenpan no.35 tahun 2012 dirubah
menjadi Pedoman Penyusunan Dokumen
Akreditasi
2. Isi Prosedur Prosedur wajib mencantumkan 1 April 2021
penyesuaian Juknis Pelayanan
Puskesmas pada masa Pandemi Covid-19

Anda mungkin juga menyukai