Anda di halaman 1dari 3

SKRINING RESEP

No. Dokumen : 440/196/SOP/UKP/2016


No. Revisi : 01
SOP
TanggalTerbit : 22/01/2018
Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr. As’ad Zainudin
GULUK GULUK NIP. 19790213 200901 1 008
Merupakan suatu proses pemeriksaan kelengkapan dan kesesuaian
1. Pengertian
resep obat
1. Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk

2. Tujuan melakukan skrining resep;


2. Untuk menjamin ketepatan dan keamanan obat.
Keputusan Kepala Puskesmas Guluk-Guluk Nomor
3. Kebijakan
440/003/PED/UKP/2018 tentang Pedoman Pelayanan Farmasi.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di
4. Referensi
Puskesmas ;
2. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, binfar, 2006.
1. Obat dan BMHP;
5. Alat dan 2. ATK;
Bahan
3. Resep.
1. Petugas farmasi melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan
administrasi yaitu nama dokter, nomor izin praktek, tanda tangan
atau paraf dokter, nama, umur, alamat pasien;
2. Petugas farmasi melakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian
farmasetik yaitu bentuk sediaan, stabilitas, inkompatibilitas,
cara dan lama pemberian obat;
6. Langkah-
Langkah 3. Petugas farmasi mengkaji pertimbangan klinis yaitu adanya
ketepatan indikasi, dosis obat, waktu penggunaan obat, duplikasi
pengobatan, alergi, interaksi obat, efeksamping obat,
kontraindikasi dan efek adiktif;
4. Petugas farmasi menkonsultasikan ke petugas penulis resep
apabila terdapat masalah dalam resep.

Pemeriksaan Pemeriksaan kesesuaian


administrasi Pertimbangan klinis
farmasetik

7. Bagan Alir
Konsultasi bila ada
masalah

1/2
1. Pelayanan rawat jalan;
8. Unit
2. Pelayanan rawat inap;
Terkait
3. Pelayanan farmasi.
9. Dokumen
Buku register kunjungan resep
Terkait
N Tanggal mulai
Yang diubah Isi Perubahan
o diberlakukan
1 Kebijakan
Keputusan Kepala UPT Keputusan Kepala Puskesmas
22 Januari 2018
PUSKESMAS GULUK-GULUK Guluk-Guluk Nomor
Nomor 440/054/435.102.112/2016 440/003/PED/UKP/2018 tentang
tentang Penanggung Jawab Pedoman Pelayanan Farmasi.
Pengeluaran Obat
2 Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74
Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2016 tentang Standar
Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas;
Puskesmas 2. Pedoman Pelayanan
2. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Kefarmasian di puskesmas,
di puskesmas, binfar, 2006 binfar, 2006.
3 Langkah-langkah
1. Petugas melakukan pemeriksaan 1. Petugas farmasi melakukan
terhadap kelengkapan pemeriksaan terhadap
administrasi yaitu nama dokter, kelengkapan administrasi yaitu
nomor izin praktek, tanda tangan nama dokter, nomor izin
atau paraf dokter, nama , umur , praktek, tanda tangan atau
alamat pasien; paraf dokter, nama , umur ,
2. Petugas melakukan pemeriksaan alamat pasien;
terhadap kesesuaian farmaseutik 2. Petugas farmasi melakukan
10. Rekaman yaitu bentuk sediaan, stabilitas, pemeriksaan terhadap
Historis inkompatibilitas, cara dan lama kesesuaian farmasetik yaitu
pemberian obat bentuk sediaan, stabilitas,
3. Petugas mengkaji pertimbangan inkompatibilitas, cara dan
klinis yaitu adanya alergi, efek lama pemberian obat;
samping, kesesuaian dalam 3. Petugas farmasi mengkaji
durasi dan jumlah obat; pertimbangan klinis yaitu
4. Petugas menginformasikan adanya ketepatan indikasi,
jumlah total harga obat,apabila dosis obat, waktu penggunaan
terdapat persediaan obat obat, duplikasi pengobatan,
pendamping dalam resep alergi, interaksi obat,
5. Petugas menkonsultasikan ke efeksamping obat,
petugas penulis resep apabila kontraindikasi dan efek adiktif;
terdapat masalah dalam resep. 4. Petugas farmasi
menkonsultasikan ke petugas
penulis resep apabila terdapat
masalah dalam resep.
4 Unit terkait
1. Poli Umum;
1. Pelayanan rawat jalan;
2. VK;
2. Pelayanan rawat inap;
3. Poli Gigi;
4. UGD; 3. Pelayanan farmasi
5. Poli ibuRawat inap;
6. MTBS;
7. Pelayanan farmasi.

2/2
3/2

Anda mungkin juga menyukai