TENTANG
PELAYANAN FARMASI
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Tigaraksa
Pada Tanggal : 01 Juni 2019
PIMPINAN KLINIK PRATAMA OMEGA
TIGARAKSA
PELAYANAN FARMASI
PENDAHULUAN
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti
untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Obat merupakan komponen yang esensial dari suatu pelayanan kesehatan. Oleh karena
itu, diperlukan pengelolaan yang baik dan benar serta efektif dan efisien secara
berkesinambungan. Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan
perencanaan dan permintaan, penerimaan, penyimpanan dan distribusi, pencatatan dan
pelaporan serta supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.
TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya pelayanan farmasi di klinik pratama omega adalah agar:
1. Kebutuhan masyarakat dalam hal ini pasien dapat terlayani secara optimal.
2. Terdapat mekanisme pelayanan yang jelas dan teratur dalam melaksanakan pelayanan
farmasi.
SISTEM PELAYANAN
Dalam pelaksanaannya petugas harus:
1. Menulis obat yang dikeluarkan dari ruang obat pada resep pasien
2. Memberi etiket pada obat yang diresepkan
3. Menuliskan perintah pemakaian obat pada etiket atau plastik resep
4. Memberikan obat kepada pasien dengan disertai penjelasan cara penggunaan dan efek
samping obat
5. Memastikan pasien mengerti penjelasan yang telah diberikan
6. Ikut menjaga dan memastikan keamanan obat di ruang obat
A. MENILAI, MENGENDALIKAN PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT YANG
MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT
Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat diwujudkan dalam kegiatan
pengendalian obat. Tujuan kegiatan pengendalian obat agar tidak terjadi kelebihan dan
kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar, yang terdiri dari:
1. Memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di klinik pratama
omega dan seluruh unit pelayanan.
2. Menentukan:
- Stok optimum
3. Menentukan waktu tunggu.
2. Pengendalian Penggunaan
Tujuan dilaksanakannya pengendalian penggunaan adalah untuk menjaga kualitas
pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana obat.
Pengendalian penggunaan meliputi:
a. Prosentase rata – rata jumlah R/
b. Prosentase Obat penggunaan obat
c. Kesesuaian dengan Pedoman.
b. Tema
Penyedian obat yang menjamin ketersediaan obat.
c. Tujuan
1. Menjamin kelangsungan ketersediaan obat dan bahan medis habis pakai yang
efisien,efektif dan rasional
2. Meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian
3. Mewujudkan sistem informasi manajemen
4. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan
d. Bentuk Kegiatan
Penyediaan obat untuk menjamin ketersediaan obat adalah sebagai berikut;
1. Permintaan rutin yang dilakukan setiap bulan sesuai jadwal yang ditetapkan.
2. Permintaan khusus apabila terjadi kebutuhan obat yang meningkat/sebelumnya ada
kekosongan obat/ada kejadian luar biasa (KLB/bencana)
e. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penyediaan obat
yang menjamin ketersediaan obat di klinik pratama omega.
b. Penyiapan Obat
Petugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau praktisi lain yang
berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan:
1) Nama dan umur pasien
2) Nama obat
3) Jenis dan bentuk sediaan obat
4) Dosis
5) Cara pemberian
6) Waktu pemberian
c. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter
atau praktisi lain yang berizin harus memperhatikan 6 (enam benar) :
1) Benar pasien, meliputi : nama pasien dan tanggal lahir
2) Benar obat
3) Benar dosis
4) Benar cara pemberian
5) Benar waktu pemberian
6) Benar dokumentasi
2. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di klinik pratama omega berasal dari gudang obat klinik
pratama omega. Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di Klinik Pratama
Omega diajukan kepada Pimpinan Klinik Pratama Omega dengan menggunakan
format permintaan obat.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di Klinik
Pratama Omega.
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
a. Menentukan jenis permintaan obat
1) Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disusun
2) Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
kebutuhan meningkat
terjadi kekosongan
ada KLB atau Bencana
b. Menentukan jumlah permintaan obat
Data yang diperlukan antara lain:
1) Data pemakaian obat periode sebelumnya.
2) Jumlah kunjungan resep.
3) Jadwal distribusi obat dari Gudang Obat Klinik Pratama Omega.
4) Sisa Stok.
c. Menghitung kebutuhan obat dengan cara:
untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:
SK= SA+SM-SAkhir
Keterangan:
SK = Stok Keluar
SA = Stok Awal
SM = Stok Masuk Obat Sebelumnya
SA = Stok Akhir Penghitungan Obat
3. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk
menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu
pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan
kesehatan.
Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
1. perencanaan
2. permintaan
3. penerimaan
4. penyimpanan
5. pendistribusian
6. pengendalian
7. pencatatan dan pelaporan
J. REKONSILIASI OBAT
Rekonsiliasi obat merupakan proses membandingkan intruksi pengobatan dengan
obat yang telah di dapat pasien.Rekonsiliasi dilakukan untuk mencegah terjadinya
kesalahan obat seperti obat tidak diberikan,duplikasi,kesalahan dosis atau interaksi obat.
Tujuan dilakukan rekonsiliasi obat adalah;
1. Memastikan informasi yang akurat tentang obat yang di gunakan pasien.
2. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terdokumentasinya intruksi dokter.
3. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terbacanya intruksi dokter.
Tahapan proses rekonsiliasi obat yaitu;
Petugas pelayanan farmasi menerima resep dari pasien/keluarga,memeriksa,membaca dan
meneliti resep apakah sesuai dengan ketentuan penulisan resep,memastikan obat yang
ditulis tidak ada kontra indikasi,menanyakan kepada pasien apakah ada kemungkinan
obat yang di bawa sendiri oleh pasien untuk digunakan dalam pengobatan penyakit
tertentu,memastikan obat yang di bawa sendiri oleh pasien jika dikomsumsi tidak
menimbulkan kontra indikasi,apabila pasien tidak membwa obatnya maka petugas apotik
meminta pasien memberhentikan minum obat di luar resep dokter puskesmas
cisauk,petugas apotik menyerahkan obat jika obat yang di bawa sendiri tidak
menimbulkan efek samping interaksi obat dan efek ganda.
Petugas farmasi membuat perencanaan obat – obatan untuk kebutuhan emergensi di unit
pelayanan, menyiapkan pengadaan obat untuk pelayanan emergensi, mengajukan obat –
obatan ke pelayanan farmasi apabila belum ada di klinik. Petugas kesehatan menerima
obat-obatan emergensi dari petugas farmasi. Petugas farmasi menyimpan obat di lemari
obat khusus obat emergensi,selalu memantau pemakaian obat –obatan emergensi,
mencatat obat-obatan di kartu stok, melengkapi obat –obatan yang telah habis, ED atau
rusak.
11 Cairan D5 1 Botol
18 Spuit 1 cc 2 Pieces
21 Micropore 1 Pieces