Anda di halaman 1dari 4

SOP PERESEPAN, PEMESANAN

DAN PENGELOLAAN OBAT

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl. Terbit :
Halaman :
Kepala Klinik

dr. Antonius …….

NIP : ………

1. Peresepan adalah proses pengambilan keputusan pengobatan oleh


dokter, dokter gigi, dokter spesialis berupa terapi obat yang diterima
pasien dengan memperhatikan ketepatan pasien, jenis obat, dosis,
kekuatan rute, waktu dan durasi pengobatan
2. Pemesanan obat adalah proses permintaan obat sesuai kebutuhan
1. Pengertian kepada pihak yang disepakati sesuai Undang-Undang
3. Pengelolaan Obat adalah suatu rangkaian kegiatan yang
menyangkut aspek perencanaan/ seleksi, pengadaan, pendistribusian
dan penggunaan obat dengan memanfaatkan sumber-sumber yang
tersedia seperti tenaga, dana, sarana dan perangkat lunak (metoda
dan tatalaksana) dalam upaya mencapai tujuan yang ditetapkan.

1. Sebagai pedoman dalam melaksanakan peresepan obat yang benar


berdasarkan peraturan yang berlaku
2. Tujuan
2. Mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat pada tahap
peresepan (prescribing error)
3. Kebijakan SK Kepala Klinik Tentang Penunjang Pelayanan Klinis

1. Sebelum penulisan resep


 Memeriksa kembali nama pasien dan tanggal lahir (usia)
dengan nama yang tertulis pada rekam medis dan lembar resep
 Menegakkan diagnosis dan prognosis berdasarkan gejala klinis,
data laboratorium, dan pencitraan yang khas dari masing-
masing penyakit.
 Menentukan tujuan pengobatan apakah untuk pencegahan
primer/sekunder, simptomatik, preventif, kuratif, rehabilitative
atau paliatif.

4. Prosedur  Menentukan pilihan obat berdasarkan tujuan pengobatan dan


kondisi klinis/organ pasien terkait farmakodinamik dan
nfarmakokinetik sesuai dengan Formularium Puskesmas
Panunggangan
 Melakukan medical reconciliation (penyelarasan obat) sebelum
menulis resep. Penyelarasan obat yaitu membandingkan antara
daftar obat yang sedang digunakan pasien dan obat yang akan
diresepkan untuk mencegah duplikasi obat, terhentinya suatu
obat (omissions), atau kesalahan obat lainnya.
 Memperhatikan kemungkinan adanya kontraindikasi, reaksi
alergi obat maupun interaksi obat.
 Menuliskan terapi obat dalam rekam medik pasien.
2. Penulisan resep
 Menulis resep pada lembar resep.
 Menulis dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca serta
menggunakan istilah dan singkatan yang disepakati
 Mengenali obat-obatan yang masuk dalam kategori Look Alike
Sound Alike (LASA) untuk menghindari kesalahan pembacaan
oleh tenaga kesehatan lain.
 Memastikan bahwa resep sudah memenuhi kelengkapan suatu
resep sebelum dikirim ke apotek, yaitu:
a) Nama pasien
b) Tanggal lahir ( usia )
c) Nomor RM
d) Nama dokter
e) Tanggal penulisan resep
f) Nama ruang pelayanan
g) Tanda R/ pada setiap sediaan
h) Nama obat dan bentuk sediaan
i) Jumlah sediaan yang diminta
j) Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap jenis/bahan
obat
k) Aturan pakai (frekuensi, dosis, dan rute pemberian). Untuk
aturan pakai “jikaperlu” atau prn harus dituliskan dosis
maksimal dalam sehari
3. Pemesanan Obat
 Penanggungjawab obat merekap pemakaian obat dan Bahan
Medis Habis pakai selama 1 bulan
 Petugas membuat LAPORAN PEMAKAIAN DAN LEMBAR
PERMINTAAN OBAT ( LPLPO ) berdasarkan pemakaian obat
selama 1 bulan sesuai dengan format dan perhitungan yang
ditetapkan oleh Instalasi Farmasi
4. PENGELOLAAN OBAT
 Perencanaan Kebutuhan Obat Tahunan
a) Penanggungjawab dan petugas apotek menghitung total
penerimaan obat dan pemakaian obat selama 1 tahun
sebelumnya
b) Petugas gudang obat menghitung sisa stok akhir di bulan
sekian di tahun yang sedang berjalan
c) Petugas melakukan analisa terhadap kebutuhan obat dan
perbekalan selama 1 tahun

1. Gudang obat Klinik


2. Poliklinik Umum
5. Unit Terkait
3. Poli Gigi
4. Poli KIA
5. Poli KB
6. Instalasi Farmasi

1. Lembar resep
6. Dokumen
2. Lembar stok obat
Terkait
3. LPLPO Klinik

Anda mungkin juga menyukai