Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR MEDICATION EROR

No. Dokumen : 002 / 054 / Plyn / III / 2023


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 18 Maret 2023
Halaman : 1/2

KLINIK PRATAMA
RAWAT INAP
AISYIYAH SRAGEN dr. Virani Rizatania

1. Pengertian Merupakan kegiatan pemantauan setiap kejadian medication error yang


dilakukan secara berkelanjutan, karena kesalahan dan pemberian obat harus
diidentifikasi, didokumentasikan dan dipelajari penyebabnya
2. Tujuan 1. Menurunya Insiden KTD dan KNC yang terkait medication error di rumah
sakit
2. Meningkatnya mutu pelayanan farmasi dan keselamatan pasien
3. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
4. Meningkatnya akuntabilitas farmasi rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
5. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan insiden tidak diharapkan
3. Kebijakan SK Pimpinan Klinik Aisyiyah Nomor : 001 / 051 / Plyn / III / 2023 Tentang
Medication Error.
4. Referensi Pedoman Pelayanan Unit Pelayanan Farmasi
5. Prosedur/langkah- 1. Apoteker melakukan pemantauan secara langsung terhadap kejadian
langkah medication error.
2. Apoteker mengklasifikasikan tingkat kesalahan pengobatan sebagai berikut:
a. Level 0 : dalam level ini tidak terjadi kesalahan dalam pengobatan.
b. Level 1: dalam level ini terjadi kesalahan pengobatan, tetapi tidak
menimbulkan bahaya pada pasien
c. Level 2: dalam level ini terjadi kesalahan dalam pengobatan tetapi tidak
ada perubahan tanda-tanda vital yang membahayakan pasien
d. Level 3: dalam level ini terjadi kesalahan dalam pengobatan yang
menyebabkan peningkatan pemantauan pasien dengan adanya
perubahan tanda vital dan perubahan laboratorium
e. Level 4: dalam level ini terjadi kesalahan dalam pengobatan sehingga
mengakibatkan kebutuhan akan obat lain dan menyebabkan
bertambahnya lama rawat inap.
f. Level 5: dalam level ini terjadi kesalahan dalam pengobatan yang
menyebabkan kerugian pada pasien
g. Level 6: dalam level ini terjadi kesalahan dalam pengobatan yang
menyebabkan kematian pada pasien.
3. Apoteker bekerja sama dengan koordinator umum dan farmasi dalam
penanganan medication error yang terjadi pada pasien.
4. Apoteker dan atau bersama koordinator umum dan farmasi melakukan
analisis masalah medication error sesuai dengan grading risiko yang telah
dilakukan pada sistem pelaporan medication error.
5. Apoteker membuat laporan monitoring medication error yang terjadi dengan
mengisi form monitoring secara lengkap dan mendokumentasikannya serta
melakukan sosialiasi kepada unit terkait.

6. Bagan alir -

1/1
7. Hal-hal yang perlu-
di perhatiakn
8. Unit terkait 1. Unit Pelayanan Farmasi
2. Unit Rawat Inap
3. Unit IGD
4. Unit Rawat jalan
9. Dokumen terkait
10. Rekaman histori perubahan
No. Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

1/2

Anda mungkin juga menyukai