Anda di halaman 1dari 8

Praktikum Biofarmasetika

DATA PERCOBAAN
a. Nama Bahan Obat
b. Medium
c. Data Kurva Baku

: Asetosal
: Dapar Asetat pH : 4,5
:

No
1
2
3
4
5
6

Absorbansi
0,274
0,333
0,412
0,483
0,577
0,659

Konsentrasi
5,6
8,4
11,2
14
16,8
19,6

Persamaan Kurva Baku:


a
: 0,106
b
: 0,028
r
: 0,998
y = a + bx
y = 0,106 + 0,028x
Sehingga;
y0,106
x=
0,028
d. Identitas Penelitian
No.
Hewan
1
2
3
4
5
6

Berat Tikus (gr)


120
120
100
100
90
130

:
Panjang Usus

Jari-jari (r)

Lama Alir Lart.

Kecpt. Alir (Q)

(cm)

Usus (cm)

Obat (detik)

(detik/cm)

20

0,4
0,5
0,5
0,5
0,3
0,55

1680
1210
327
101
66
97

84
60,5
16,35
5,05
3,3
4,85

Page | 1

Praktikum Biofarmasetika

e. Data Penentuan Kadar Obat Secara Spektrofotometris


Percobaan dilakukan pada = 265 nm
Larutan Awal
Absorbans
Konsentrasi

No.
Hewan

1
2
3
4
5
6

(C1) (mg%)

0,715

21,75

Larutan Akhir
Konsentrasi
Absorbansi
(C2) (mg%)
0,683
20,607
0,753
23,107
0,875
27,464
0,690
20,857
0,726
22,143
0,751
23,036

Faktor
Pengenceran

10x

Papp
0,283
-0,183
-0,190
0,011
0,005
-0,013

ANALISA DATA
Larutan Kurva Baku :
140 mg 2800 mg
mg
=
=2,8
x 100 =280 mg
50 ml
1000 ml
ml
V 1 . N 1=V 2. N 2

1 ml

50 ml . N 1=1ml . 2,8 mg/ml

N 1=0,056 100 =5,6 mg


1,5 ml

50 ml . N 1=1,5 ml .2,8 mg/ml

N 1=0,084 100 =8,4 mg

2 ml

50 ml . N 1=2ml .2,8 mg/ml

N 1=0,112 100 =11,2 mg

2,5 ml

50 ml . N 1=2,5 ml .2,8 mg/ml

N 1=0,14 100 =14,0 mg


3 ml

50 ml . N 1=3 ml .2,8 mg /ml

N 1=0,168 100 =16,8 mg

3,5 ml

50 ml . N 1=3,5 ml .2,8 mg/ml

N 1=0,196 100 =19,6 mg

Page | 2

Praktikum Biofarmasetika

Page | 3

Praktikum Biofarmasetika

Kecepatan Alir (Q)

Q=

Lamaalir
Panjang usus

Tikus 1

Tikus 4

1680 detik
Q=
=84 detik /cm
20 cm

Tikus 2

Q=

101 detik
=5,05 detik /cm
20 cm

Tikus 5

Q=

1210 detik
=60,5 detik /cm
20 cm

Tikus 3

Q=

66 detik
=3,3 detik /cm
20 cm

Tikus 6

327 detik
Q=
=16,35 detik /cm
20 cm

Q=

97 detik
=4,85 detik /cm
20 cm

Perhitungan Konsentrasi Larutan Awal (C1) :

x=

0,0150,106
=21,75 mg
0,028

Perhitungan Konsentrasi Larutan Akhir (C0) :


Tikus 1

x=

0,6830,106
=20,607 mg
0,028

Tikus 2

x=

0,7530,106
=23,107 mg
0,028

Tikus 3

x=

0,8750,106
=27,464 mg
0,028

Tikus 4

x=

0,6900,106
=20,857 mg
0,028

Tikus 5

x=

0,7260,106
=22,143 mg
0,028

Tikus 6

x=

0,7510,106
=23,036 mg
0,028

Page | 4

Praktikum Biofarmasetika

PAPP :

Papp=

Q
C1
ln
2rl C 0

Tikus 1

Papp=

Tikus 4

84 dtk /cm
21,75
ln
2. 0,4 cm. 20 cm
20,607

Papp=

0,2525 . ln1,0428=0,011

Tikus 2

Tikus 5

60,5 dtk/cm
21,75
ln
2. 0,5 cm .20 cm
23,107

Papp=

3,33 dtk/cm
21,75
ln
2. 0,3 cm .20 cm
22,143

3,025 . ln0,941=0,183

0,2775 . ln 0,982=0,005

Tikus 3

Papp=

5,25 . ln1,058=0,283

Papp=

5,05 dtk/cm
21,75
ln
2. 0,5 cm .20 cm
20,857

Tikus 6

16,35 dtk/cm
21,75
ln
2. 0,5 cm .20 cm
27,464

Papp=

4,85 dtk /cm


21,75
ln
2. 0,55 cm .20 cm
23,036

0,8175 . ln 0,792=0,190

0,2204 . ln 0,944=0,013

PEMBAHASAN
Page | 5

Praktikum Biofarmasetika

Pada dasarnya uji In Situ merupakan uji yang dilakukan dalam target tertentu

yang masih berada dalam sistem organisme hidup. Namun pada praktikum, hewan uji (tikus)
dikorbankan dahulu dengan eter. Hal ini dapat mempengaruhi data yang diperoleh antara
hewan uji yang hidup dan yang mati, karena hewan uji hidup bisa dipengaruhi misal gerakan
peristaltik saluran cerna, supply oksigen dan lain-lain.

Page | 6

Kotoran

pada

usus

dibersihkan

menggunakan

spuit

karena

dapat

mempengaruhi absorbsi. Namun spuit juga dapat mempengaruhi data karena


perbedaan kecepatan alir dan gravitasi.

Papp menunjukkan tingkat permeabel dan membran, semakin tinggi maka


waktu obat di dalam membran untuk absorbsi semakin lama, sebaliknya jika rendah
maka obat akan cepat keluar dan efek yang diinginkan tidak tercapai.

Pada perhitungan Papp tiap tikus, nilainya berbeda-beda, hal ini dipengaruhi
oleh nilai kecepatan alir (Q) dan lama alir. Lama alir tiap kelompok sendiri
menunjukkan hasil yang terlalu jauh satu sama lain, ini bisa terjadi karena adanya
kesalahan dalam praktikum (misal; saat menggunakan spuit, perhitungan waktu dan
lain-lain).

KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan praktikum, nilai Papp dari kelompok 1 6 berturutturut adalah 0,283; -0,183; -0,190; 0,011; -0,005 dan -0,013. Menunjukkan bahwa
waktu obat paling lama dalam membran untuk diabsorbsi adalah kelompok 1,
sebaliknya obat yang paling cepat keluar adalah kelompok 3.
PUSTAKA

Anonim. 1995. Farmakologi dan Terapi (Edisi IV). Jakarta: Universitas Indonesia

Anonim. 1997. Farmakope Indonesia (Edisi III). Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Herdwiani W. Ika P. 2014. Petunjuk Praktikum Biofarmasetika. Surakarta:


Universitas Setia Budi

Coretanfifi.wordpress.com/2011/01/10/studi-absorbsi-obat/
November 2014)

(diakses

tanggal

Anda mungkin juga menyukai