KEPUTUSAN
PIMPINAN KLINIK PRATAMA IMI
NOMOR :…………/…………../…..../…………
TENTANG
PELAYANAN FARMASI
Menimbang : a. bahwa untuk menunjang layanan klinis di klinik pratama IMI, maka perlu
didukung oleh pelayanan farmasi yang mampu mengendalika, penyediaan
dan penggunaan obat dengan baik;
MEMUTUSKAN :
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekelituan dan penetapannya, maka akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Curug
Pada tanggal :
PIMPINAN KLINIK PRATAMA IMI
RETNO WIDOWATI
LAMPIRAN
KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK PRATAMA IMI
NOMOR : IMI/SK-004/VII/2019
TENTANG : PELAYANAN FARMASI PELAYANAN
FARMASI
PENDAHULUAN
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kegidupan pasien.
Obat merupakan komponen yang esensial dari suatu pelayanan kesehatan. Oleh karena ini
diperlukan pengelolaan yan baik dan benar serta efektif dan efisien secara berkesinambungan.
Pengolaan obat publik dan pembekalan kesehatan meliputi kegiatan perencanaan dan permintaan,
penerimaan, penyimpanan dan distribusi, pencatatn dan pelaporan serta supervisi dan evaluasi
pengelolaan obat.
TUJUAN
Tujuan dilaksanakannnya pelayanan farmasi di Klinik pratama IMI adalah agar;
1. Kebutuhan masyarakat dalam hal ini pasien dapat terlayani secara optimal.
2. Terdapat mekanisme pelayanan yang jelas dan teratur dalam melaksanakan pelayanan
farmasi.
SISTEM PELAYANAN
Dalam pelaksanaannya petugas harus:
1. Menulis obat yang dikeluarkan dari ruang obat pada resep pasien
2. Memberi etiket pada obat yang diresepkan
3. Menuliskan perintah pemakaian obat pada etiket atau plastik resep
4. Memberikan obat kepada pasien dengan disertai penjelasan cara penggunaan dan efek
samping obat
5. Memastikan pasien mengerti penjelasan yang telah diberikan
6. Ikut menjaga dan memastikan keamanan di ruang obat
2. Pengendalian penggunaan
Tujuan dilaksanakannya pengendalian penggunaan obat adalah untuk menjaga kualitas
pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana obat.
Pengendalian penggunaan meliputi:
a. Prosentase rata-rata jumlah R/
b. Prosentase obat penggunaan obat
c. Kesesuaian dengan pedoman
b. Tema
Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat.
c. Tujuan
1. Menjamin kelangsungan ketersediaan obat dan bahan medis habis pakai yang
efisien, efektif dan rasional
2. Meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian
3. Mewujudkan sistem inforamasi manajemen
4. Malaksanakan pengendalian mutu pelayanan
d. Bentuk Kegiatan
Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat adalah sebagai berikut;
1. Permintaan rutin yang dilakukan setiap bulan sesuai sesuai jadwal yang ditetapkan
2. Permintaan khusus apabila terjadi kebutuhan obat yang meningkat/sebelumnya ada
kekosongan obat/ada kejadian luar biasa (KLB/bencana)
e. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penyediaan
obat yang menjamin ketersediaan obat di klinik pratama IMI
C. JAM BUKA PELAYANAN FARMASI 24 JAM
Jam buka pelayanan farmasi klinik pratama IMI
Senin-minggu : 24 JAM
b. Penyiapan obat
Petugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau praktisi lain yang
berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan:
1) Nama dan umur pasien
2) Nama obat
3) Jenis dan bentuk sediaan obat
4) Dosis
5) Cara pemberian
6) Waktu pemberian
c. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau
praktisi lain yang berizin harus memperhatikan 6 (enam benar):
1) Benar pasien, meliputi : nama pasien dan tanggal lahir
2) Benar obat
3) Benar dosisi
4) Benar cara pemberian
5) Benar waktu pemberian
6) Benar dokumentasi
2. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di klinik pratama IMI berasal dari gudang obat klinik
pratama IMI. Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di Klinik pratama IMI
diajukan kepada Pimpinan Klinik Pratama IMI dengan menggunakan format permintaan
obat.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di Klinik Pratama
IMI
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
a. Menentukan jenis permintaan obat
1) Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disusun
2) Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
Kebutuhan meningkat
Terjadi kekosongan
Ada KLB atau bencana
SK=SA+SM-SAkhir
Keterangan :
SK = Stok Keluar
SA = Stok Awal
SM = Stok Masuk Obat Sebelumnya
SA = Stok Akhir Penghitungan Obat
3. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk
menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu
pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan.
Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
1. Perencanaan
2. Permintaan
3. Penerimaan
4. Penyimpanan
5. Pendistribusian
6. Pengendalian
7. Pencatatan dan pelaporan
J. REKONSILIASI OBAT
Rekonsiliasi obat merupakan proses membandingkan intruksi pengobatan dengan
obat yang telah di dapat pasien. Rekonsiliasi dilakukan untuk mencegah terjadinya
kesalahan obatn seperti obat tidak diberikan, duplikasi, kesalahan dosis atau interaksi
obat.
Tujuan dilakukan rekonsiliasi obat adalah;
1. Memastikan informasi yang akurat tentang obat yang di gunakan pasien
2. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terdokumentasinyainstruksi dokter
3. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terbacanya intruksi dokter
Tahapan proses rekonsiliasi obat yaitu;
Petugas pelayanan farmasi menerima resep dari pasien/keluarga, memerika, membaca
dan meneliti resep apakah sesuai dengan ketentuan penulisan resep, memastikan obat
dan meneliti resepsesuai dengan ketentuan penulisan resep, memastikan obat yang
ditulis tidak ada kontra indikasi, menanyakan kepada pasien apakah ada kemungkinan
obat yang dibawa sendiri oleh pasien untuk digunakan dalam pengobatan penyakit
tertentu, memastikan obat yang dibawa sendirioleh pasien jika dikonsumsi tidak
menimbulkan kontra indikasi, apabila pasien tidak mambawa obatnya maka petugas
apotik meminta pasien memberhentikan minum obat diluar resep dokter puseksmas
cisauk, petugas apotik menyerahkan obat jika obat yang dibawa sendiri tidak
menimbulkan efek samping interaksi obat dan efek ganda.
11 CAIRAN d5 1 Botol
18 Spuit 1 cc 2 Pieces
21 Micropore 1 Pieces