DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIMANGGU
Jl. Raya Sumur Km. 10, Kec. Cimanggu Kab. Pandeglang Banten
Email : puskesmas.cimanggu1@gmail.com Hotline : 081115225
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUKESMAS CIMANGGU
Nomor :......./........./2018
TENTANG
KEPUTUSAN PELAYANAN FARMASI
DI UPT PUSKESMAS CIMANGGU,
Ditetapkan di : Pandeglang
Pada tanggal : 2018
KEPALA
UPT PUSKESMAS CIMANGGU,
Iyat Supriyatna
Lampiran : Keputusan Kepala Puskesmas Cimanggu
Nomor :
Tanggal :
KEBIJAKAN UMUM
1. Peralatan di instalasi harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kaliberasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, untuk menjamin semua sediaan farmasi tetap dalam kondisi
yang baik.
2. Pelayanan di instalasi harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Semua petugas instalasi wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
opersional yang berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien.
6. Pelayanan instalasi dilaksanakan dalam 24 jam.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.
KEBIJAKAN KHUSUS
1. Pelaksanaan pekerjaan kefarmasian meliputi seleksi, perencanaan, pengadaan,
produksi, penyimpanan, distribusi atau penyaluran, pelayanan sediaan farmasi dan
pemantauan.
2. Instalasi Farmasi bertanggung jawab terhadap semua sediaan farmasi / perbekalan
farmasi yang beredar di rumah sakit.
3. Pelayanan farmasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan rumah
sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang
bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat.
4. Pelayanan farmasi dilaksanakan dengan sistem satu pintu.
5. Instalasi Farmasi dipimpin oleh Apoteker, berijazah sarjana farmasi yang telah lulus
sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, yang telah
memilliki Surat Tanda Registrasi Apoteker dan Surat Izin Kerja.
6. Kepala Instalasi Farmasi bertanggung jawab terhadap segala aspek hukum dan
peraturan-peraturan farmasi baik terhadap administrasi sediaan farmasi dan
pengawasan distribusi .
7. Sediaan farmasi / perbekalan farmasi terdiri dari obat, bahan obat, alat kesehatan,
reagensia, radiofarmasi, dan gas medis.
8. Mengenai pelaksanaan pekerjaan kefarmasian dalam distribusi atau penyaluran sediaan
farmasi kepala instalasi sebagai penanggung jawab dapat dibantu oleh apoteker
pendamping dan / atau tenaga tehnis kefarmasian.
9. Obat hanya dapat diberikan berdasarkan resep atau pesanan dari dokter, dan apoteker
menganalisa secara kefarmasian.
10. Lembaranresepdilayani apabila sudahmemenuhipersyaratanadministrasi, meliputi :
Nama , umur, jenis kelamin, berat badan pasien
Nama, nomor izin, alamat dan paraf dokter
Tanggal resep
11. Obat pasien rawat inap dikembalikan jika alergi atau pasien meninggal dunia atau hal
lain dengan persetujuan dokter.
12. Penyediaan obat didasarkan pada formularium rumah sakit dan standar obat karyawan.
13. Setiap ruang rawat harus mempunyai penanggung jawab obat.
14. Besarnya persediaan obat/ alkes di logistik farmasi ditentukan maksimum untuk
pemakaian satu bulan, kecuali untuk obat-obat yang dikategorikan “fast moving”
persediaan dapat ditingkatkan sampai dengan maksimum untuk tiga bulan.
15. Formulir pemakaian obat pengganti resep harus ditandatangani oleh Kepala Instalasi
farmasi.
16. Jumlah persediaan obat / alkes ditentukan maksimum untuk penjualan satu minggu.
17. Penerimaan obat / alkes dari logistik farmasi dengan kadaluarsa paling lambat satu
tahun hanya untuk obat-obat yang digolongkan “ cito “ dan segera pakai.
18. Untuk penagihan resep pasien rekanan dan pasien karyawan diperlukan selain foto cofy
resep juga tanda tangan asli dari cetakan slip pembelian obat (SPO) atau dari kuitansi
manual.
19. Jika harga obat / alkes di atas Rp. 100.000,00 perlu persetujuan dari pasien / keluarga
pasien dengan menandatangani di belakang resep bahwa obat tidak dapat
dikembalikan.
20. Untuk menjaga kualitas, semua obat atau alkes dari pedagang besar farmasi (PBF)
yang resmi.
21. Permintaan narkotika di tulis dokter atau dokter yang berwenang dengan
mencantumkan nomor Surat Izin Praktek (SIP) dan alamat lengkap.
22. Tidak menyediakan alkohol 70% dijual bebas.
23. Memberikan pelayanan selama 24 jam terus menerus ke seluruh unit kerja terkait
seperti IGD, rawat inap, rawat jalan, dan rawat intensif.
24. Tidak menyediakan susu bayi (< 6 bulan ) untuk dijual bebas.
KEPALA
UPT PUSKESMAS CIMANGGU,
Iyat Supriyatna