Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIMANGGU
Jl. Raya Sumur Km. 10, Kec. Cimanggu Kab. Pandeglang Banten
Email : puskesmas.cimanggu1@gmail.com Hotline : 081115225

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUKESMAS CIMANGGU
Nomor :......./........./2018

TENTANG
KEPUTUSAN PELAYANAN FARMASI
DI UPT PUSKESMAS CIMANGGU,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPT PUSKESMAS CIMANGGU,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas


Cimanggu, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Farmasi
yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Farmasi di Puskesmas Cimanggu dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Kepala
Puskesmas Cimanggu sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan Farmasi di Puskesmas Cimanggu;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas
Cimanggu;

Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan


Publik;
2. Undang-Undang Republlik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tentang
Pekerjaan Kefarmasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang
Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tentang
Pekerjaan Kefarmasian;
6. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 46 Tahun 2014 tentang
Sistem Informasi Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
9. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik;
10. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/25/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan
Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah;
11. Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 128
MENKES/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar puskesmas;
12. Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 32 Tahun 2013 Tentang
Pelaksanaan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan
Minimal BidangKesehatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Pandeglang;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS CIMANGGU TENTANG


KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI DI UPT PUSKESMAS
CIMANGGU.
Kesatu : Kebijakan pelayanan Farmasi Puskesmas Cimaggu sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusanini.
Kedua : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan Farmasi
Puskesmas Cimanggu dilaksanakan oleh Manajer Pelayanan
Puskesmas Cimanggu
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Pandeglang
Pada tanggal : 2018

KEPALA
UPT PUSKESMAS CIMANGGU,

Iyat Supriyatna
Lampiran : Keputusan Kepala Puskesmas Cimanggu
Nomor :
Tanggal :

KEPUTUSAN PELAYANAN FARMASI


UPT PUSKESMAS CIMANGGU

KEBIJAKAN UMUM
1. Peralatan di instalasi harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kaliberasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, untuk menjamin semua sediaan farmasi tetap dalam kondisi
yang baik.
2. Pelayanan di instalasi harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Semua petugas instalasi wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
opersional yang berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien.
6. Pelayanan instalasi dilaksanakan dalam 24 jam.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.

KEBIJAKAN KHUSUS
1. Pelaksanaan pekerjaan kefarmasian meliputi seleksi, perencanaan, pengadaan,
produksi, penyimpanan, distribusi atau penyaluran, pelayanan sediaan farmasi dan
pemantauan.
2. Instalasi Farmasi bertanggung jawab terhadap semua sediaan farmasi / perbekalan
farmasi yang beredar di rumah sakit.
3. Pelayanan farmasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan rumah
sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang
bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat.
4. Pelayanan farmasi dilaksanakan dengan sistem satu pintu.
5. Instalasi Farmasi dipimpin oleh Apoteker, berijazah sarjana farmasi yang telah lulus
sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, yang telah
memilliki Surat Tanda Registrasi Apoteker dan Surat Izin Kerja.
6. Kepala Instalasi Farmasi bertanggung jawab terhadap segala aspek hukum dan
peraturan-peraturan farmasi baik terhadap administrasi sediaan farmasi dan
pengawasan distribusi .
7. Sediaan farmasi / perbekalan farmasi terdiri dari obat, bahan obat, alat kesehatan,
reagensia, radiofarmasi, dan gas medis.
8. Mengenai pelaksanaan pekerjaan kefarmasian dalam distribusi atau penyaluran sediaan
farmasi kepala instalasi sebagai penanggung jawab dapat dibantu oleh apoteker
pendamping dan / atau tenaga tehnis kefarmasian.
9. Obat hanya dapat diberikan berdasarkan resep atau pesanan dari dokter, dan apoteker
menganalisa secara kefarmasian.
10. Lembaranresepdilayani apabila sudahmemenuhipersyaratanadministrasi, meliputi :
 Nama , umur, jenis kelamin, berat badan pasien
 Nama, nomor izin, alamat dan paraf dokter
 Tanggal resep
11. Obat pasien rawat inap dikembalikan jika alergi atau pasien meninggal dunia atau hal
lain dengan persetujuan dokter.
12. Penyediaan obat didasarkan pada formularium rumah sakit dan standar obat karyawan.
13. Setiap ruang rawat harus mempunyai penanggung jawab obat.
14. Besarnya persediaan obat/ alkes di logistik farmasi ditentukan maksimum untuk
pemakaian satu bulan, kecuali untuk obat-obat yang dikategorikan “fast moving”
persediaan dapat ditingkatkan sampai dengan maksimum untuk tiga bulan.
15. Formulir pemakaian obat pengganti resep harus ditandatangani oleh Kepala Instalasi
farmasi.
16. Jumlah persediaan obat / alkes ditentukan maksimum untuk penjualan satu minggu.
17. Penerimaan obat / alkes dari logistik farmasi dengan kadaluarsa paling lambat satu
tahun hanya untuk obat-obat yang digolongkan “ cito “ dan segera pakai.
18. Untuk penagihan resep pasien rekanan dan pasien karyawan diperlukan selain foto cofy
resep juga tanda tangan asli dari cetakan slip pembelian obat (SPO) atau dari kuitansi
manual.
19. Jika harga obat / alkes di atas Rp. 100.000,00 perlu persetujuan dari pasien / keluarga
pasien dengan menandatangani di belakang resep bahwa obat tidak dapat
dikembalikan.
20. Untuk menjaga kualitas, semua obat atau alkes dari pedagang besar farmasi (PBF)
yang resmi.
21. Permintaan narkotika di tulis dokter atau dokter yang berwenang dengan
mencantumkan nomor Surat Izin Praktek (SIP) dan alamat lengkap.
22. Tidak menyediakan alkohol 70% dijual bebas.
23. Memberikan pelayanan selama 24 jam terus menerus ke seluruh unit kerja terkait
seperti IGD, rawat inap, rawat jalan, dan rawat intensif.
24. Tidak menyediakan susu bayi (< 6 bulan ) untuk dijual bebas.

KEPALA
UPT PUSKESMAS CIMANGGU,

Iyat Supriyatna

Anda mungkin juga menyukai