PENDAHULUAN
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya
penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
Profil Kesehatan Kecamatan Carita merupakan gambaran situasi kesehatan di Kecamatan
Carita serta alat untuk mengevaluasi pelaksanaan program pembangunan di bidang kesehatan.
Puskesmas Carita awalnya adalah sebagai jejaring puskesmas Labuan atau pos kesehatan
wilayah kecamatan Labuan, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang
semakin meningkat maka tahun 1982 pos kesehatan tersebut dijadikan sebagai Puskesmas
Pembantu Carita, dan tahun 1986 berubah menjadi puskesmas induk di wilayah kecamatan
Labuan dengan desa binaan sebanyak 8 (delapan) desa, kemudian dengan adanya pemekaran
kecamatan Labuan maka Carita menjadi sebuah kecamatan, secara otomatis Puskesmas Carita
menjadi puskesmas kecamatan Carita dengan binaan menjadi 10 (sepuluh) desa. Pada tahun
2014 adanya perubahan bangunan baru gedung puskesmas menjadi dua lantai dan di resmikan
pada tanggal 18 Maret 2014 oleh bupati Pandeglang.Drs H Erwan Kurtubi MM. Karena adanya
dampak tsunami pada tanggal 22 Desember 2018 dan letak Puskesmas carita berada pada zona
merah, kemudian Puskesmas Carita dilakukan relokasi Pada Tanggal 06 Agustus 2020 yang
bertempat di Desa Tembong dan diresmikan pada Tanggal 05 Januari Tahun 2021.
Pembangunan kesehatan saat ini telah berhasil meningkatkan status kesehatan
masyarakat pada periode tahun 2020 sampai tahun 2021 terjadi penurunan angka kematian ibu
bahkan tidak ada kasus kematian di wilayah kecamatan carita, prevalensi gizi buruk juga
menurun. Hasil tersebut tidak lepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh sarana
pelayanan kesehatan, termasuk Puskesmas dan jaringannya serta UKBM seperti Poskesdes
dan Posyandu.
Puskesmas dan jaringannya sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan yang
bertanggung jawab di wilayah kerjanya, saat ini keberadaannya sudah cukup merata. Di
setiap kecamatan, minimal terdapat 1 ( satu ) Puskesmas, yang dibantu 1 ( satu ) Puskesmas
Pembantu ( Pustu ) di setiap 2 (dua) sampai 3 ( tiga ) desa.
Maksud dan tujuan disusunnya Profil Kesehatan UPT Puskesmas Carita tahun 2022 ini
sebagai satu informasi/data yang menggambarkan tingkat pencapaian derajat kesehatan
masyarakat dan kondisi saat ini. Gambaran kinerja standar pelayanan, sarana untuk memantau
dan mengevaluasi pencapaian program maupun data yang selama ini diolah, dianalisia dan
disajikan belum semuanya dapat dimanfaatkan secara tepat guna masih banyak memerlukan
penyempurnaan, dan untuk perencanaan kegiatan tingkat Puskesmas di tahun yang akan datang.
Dalam menyusun buku profil ini, kami mendapatkan banyak tantangan dan hambatan.
Data yang diperlukan adakalanya tidak lengkap bahkan tidak ada sama sekali, sehingga
penyajian data yang berkualitas tampaknya masih jauh dari harapan. Adapun tujuan
diterbitkannya buku Profil Kesehatan Kecamatan Carita ini adalah sebagai bahan informasi dan
gambaran kegiatan puskesmas yang telah dilakukan dan untuk bahan perencanaan yang terarah
di tahun berikutnya dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan.
Dalam Undang - Undang No. 23 tahun 1992 pasal 1 ayat 1 dikatakan bahwa sehat adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif.
Untuk itu, kesehatan merupakan hak yang mendasar (hak azasi) dari setiap orang dan merupakan
salah satu kebutuhan pokok yang sangat besar nilainya dalam upaya pembangunan dan
pengembangan sumber daya manusia karena keadaan sehat juga merupakan wahana untuk dapat
hidup sehari-hari secara produktif, walaupun kesehatan bukan segala-galanya, tapi tanpa sehat
segala yang ada tidak berarti apa apa.
Sistematika penulisan buku profil kesehatan UPT Puskesmas Carita Tahun 2022 adalah
sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan sistematika dari
penyajiannya.
Menyajikan tentang sejarah, gambaran umum kecamatan carita. Selain uraian tentang
geografis, administratif, dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya, misal kependudukan, ekonomi, dan
pendidikan.
Berisi program pokok yang direncanakan oleh Puskesmas untuk menuju kecamatan
sehat. Untuk masing-masing program dijelaskan tujuan, sasaran, dan target yang hendak dicapai
pada tahun bersangkutan. Pada bab ini dibahas pula uraian tugas/kegiatan yang dilakukan di
tahun tersebut untuk mencapai target.
Bab ini menguraikan apa saja yang telah dicapai selama satu tahun, kemudian dengan
target/indikator yang telah ditetapkan baik dalam indikator kecamatan sehat maupun indikator
SPM (standar pelayanan minimal) bidang kesehatan. Maka sajian bab ini mencakup informasi
tentang pencapaian kecamatan sehat hasil pelaksanaan standar pelayanan minimal bidang
kesehatan antara lain meliputi gambaran tentang derajat kesehatan, keadaan lingkungan, keadaan
perilaku masyarakat, upaya kesehatan dan manajemen kesehatan
Bab V : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih
lanjut dari Profil Kesehatan Kecamatan Carita di tahun yang bersangkutan. Selain keberhasilan-
keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih
kurang dalam rangka upaya menuju kecamatan sehat.
PROFIL UPT PUSKESMAS CARITA TAHUN 2022 4
Lampiran
Pada lampiran ini berisi tabel data pendukung dari apa yang telah diuraikan dalam Bab II,
III, dan IV.
BAB II
Kecamatan Carita merupakan salah satu dari 36 Kecamatan yang ada di Kabupaten
Pandeglang yang terdiri dari 10 Desa, 180 RT dan 63 RW dengan luas wilayah 3.655 km².
PETA KECAMATAN
6°13' 6°13'
CARITA
Lembar : 36.01.28
6°14' 6°14'
Skala 1 : 26.000
0.7 0 0.7 1.4 2.1 Kilometers
KAB . SE RANG
6°16' 6°16'
KAB . LEBAK
DESA SUKARAME
7°00' 7°0 0'
Diterbitkan oleh :
BAGIAN PEMERINTAHAN
6°17' 6°17' KABUPATEN PANDEGLANG
Jalan. A. Sastriawijaya No.1 - Pandeglang
Dilaksanakan oleh :
PT. PAWACIPTA CONSULINDO
DESA SUKAJADI Jalan Raya Labuan Km. 2, Ciekek - Pandeglang
Telp. 0252 - 202695
Keterangan
DESA CARINGIN
2.3. Kependudukan
Jumlah penduduk Kecamatan Carita hasil pendataan BPS Kecamatan Carita tahun 2021
adalah 33.730 jiwa. Laki-laki 17.256 jiwa, perempuan 16.474 jiwa dengan jumlah Kepala
PROFIL UPT PUSKESMAS CARITA TAHUN 2022 7
Keluarga 8.298. Penduduk terbanyak yaitu di desa Sukarame 5.507 jiwa dan penduduk paling
sedikit di desa Tembong yaitu sebanyak 1.471 jiwa.
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin di
Kecamatan Carita Tahun 2021
JUMLAH PENDUDUK RW RT KK
NO DESA
L P JML
Grafik 2.1
Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin di
Kecamatan Carita Tahun 2021
KAWOYANG
SUKANEGARA
SUKARAME
SINDANGLAUT
P
SUKAJADI L
CARITA
TEMBONG
BANJARMASIN
PEJAMBEN
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Usia di Kecamatan Carita Tahun 2021
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat serta diakui
sebagai kebutuhan pokok manusia (basic needs) secara keseluruhan, sehingga upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan merupakan bagian dari upaya peningkatan
Grafik 2.2
Jenjang Pendidikan
SD SMP SLTA
11%
33% 56%
Tabel.2.3
Sarana Pendidikan di Kecamatan Carita Tahun 2021
SLTP/ SLTA/
Desa TK/Paud SD/MI Pesantren
sederajat sederajat
No
2 Banjarmasin 3 2 1 2
3 Carita 2 2
4 Tembong 1 2 1 2
5 Sukajadi 4 2
6 Sindanglaut 1 2 1 3
7 Sukarame 5 3 1 1 3
8 Sukanagara 1 2 1
9 Kawoyang 2 2
10 Cinoyong 2 3 1
Jumlah 24 22 6 3 11
Situasi perilaku di kecamatan carita sangat beragam tingkat Pendidikan masih rendah,
penggunaan nafza masih ada, kesadaran berPHBS belum mencapai target, angka pengangguran
Memberikan layanan prima kepada masyarakat dengan pendekatan yang holistic dan
menyeluruh dengan mengedepankan layanan Kesehatan yang akuntabel, merata, bermutu dan
berkeadilan guna tercapainya masyarakat dan mandiri guna meningkatkan indeks prestasi
manusia ( IPM ) di wilayah kecamatan carita.
Sebagian besar penduduk kecamatan Carita adalah petani dan sebagian adalah nelayan,
karena Kecamatan Carita berada di sekitar pantai dan perbukitan .
2.7. Ketenagaan
Tabel 2.4
Jumlah Pegawaian UPT Puskesmas Carita Tahun 2021
PROFIL UPT PUSKESMAS CARITA TAHUN 2022 13
PNS TKK TKS Tugsus Total
Jabatan L P Jm L P Jm L P Jm L P Jm L P Jm
l l l l l
Mkes 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
SKM 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Dokter Umum 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 2
Dokter Gigi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
Apoteker 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Bidan 0 7 7 0 0 0 0 16 16 0 0 0 0 23 23
Perawat 2 5 7 0 3 3 2 3 5 0 0 0 4 11 15
umum
Perawat Gigi 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1
Sanitarian 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Nutrisionis 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Promkes 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
Asisten apotek 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Umum 0 2 2 0 3 3 1 2 3 0 0 0 1 7 8
Kebersiahan 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 2 0 2
Keamanan 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1
Pengemudi 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1
jml 5 16 21 0 6 6 8 23 31 0 2 2 13 48 60
A. Keadaan Gedung
PROFIL UPT PUSKESMAS CARITA TAHUN 2022 14
Tabel 2.5
Keadaan Sarpras Puskesmas Carita Tahun 2021
B. Keadaan Kendaraan
Tabel 2.6
Keadaan Kendaraan Puskesmas Carita Tahun 2021
C. Sumber Anggaran
Tabel 2.7
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN
ANGGARAN KESEHATAN
BERSUMBER:
OPERASIONAL PUSKESMAS
1 114.298.869 114.298.869 100
(APBD II)
JAMINAN KESEHATAN
2 1.557.560.756 1.189.144.370 76
KAPITASI
BANTUAN OPERASIONAL
4 816.957.000 491.813.000 60
KESEHATAN (BOK)
ANGGARAN KESEHATAN
133.599
PERKAPITA
D. Alkes
Penyelenggaraan Puskesmas perlu penataan untuk meningkatkan aksebilitas dan kualitas
pelayanan, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu, menjadi
Tabel 2.8
Daftar Ketersediaan Alat di UPT Puskesmas Carita Tahun 2021
No Jenis Alat Jumlah Realisasi Ket
.
PROFIL UPT PUSKESMAS CARITA TAHUN 2022 17
1. Poli Umum
Set Pemeriksaan : 3buah -
Anuskop 2 buah 2 buah
Baki logam tempat alat steril bertutup 1 buah -
Bingkai uji-coba untuk peme-riksaan refraksi 1 buah -
Buku Isihara Tes 1 set -
Corong telinga/speculum te-linga uk. kecil, 1buah -
besar, sedang 1 set -
Emesis basin/Nierbeken besar 1 buah -
Garputala 512Hz, 1024Hz, 2084 Hz 1 buah -
Handle kaca laring 1 set -
Handle kaca nasopharing 1 set -
Kaca laring ukuran 2,4,5,6 1 buah -
Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6 1 buah -
Kaca pembesar untuk diagnostik
1 buah -
Lampu kepala/Head Lamp + Adaptor AC/DC
1 set -
Lampu senter untuk periksa/pen light
1 buah -
Lensa uji-coba untuk pemeriksaan refraksi
1 buah -
Lup binokuler (lensa pembesar) 3-5 Dioptri
1 buah -
Metline (pengukur lingkar pinggang)
1 buah -
Opthalmoscope
1 buah -
Otoscope
1 buah -
Palu reflex
1 buah -
Skinfold caliper
3 buah -
Snellen Chart 2 jenis (E Chart + Alphabet
1 buah -
Chart)
1 buah 1 buah
Spekulum vagina (cocor bebek) sedang
1 buah 2 buah
Spekulum hidung dewasa
4 buah
Sphygmomanometer untuk dewasa
4 buah
Stetoskop untuk dewasa
Sudip lidah logam/spatula lidah logam 1 buah 3 buah
B. Perlengkapan :
1) Bantal 1 buah 1 buah
(Halstead-Mosquito)
32) Klem arteri, 12 cm lurus, dengan 3 buah 2 buah
gigi 1x2
(Halstead-Mosquito)
33) Klem arteri, 12 cm lurus,tanpa 3 buah 1 buah
gigi (Halstead-
Mosquito)
34) Klem arteri, lurus (Kelly) 3 buah 1 buah
35) Klem/pemegang jarum jahit, 18 3 buah 1 buah
cm (Mayo
Hegar)
36) Korentang, lengkung, penjepit 2 buah 1 buah
alat steril (23 cm)
37) Korentang, penjepit sponge 2 buah 1 buah
38) Kursi roda 1 buah 2 buah
39) Lampu kepala 1 buah -
40) Laringoskop anak 1 buah -
41) Laringoskop dewasa 1 buah -
42) Laringoskop neonatus bilah lurus 1 buah -
43) Magill Forceps 3 buah -
44) Nebulizer 1 buah 1 buah
45) Otoskop 1 buah -
46) Palu reflex 1 buah -
47) Pinset alat, bengkok (Remky) 3 buah 2 buah
48) Pinset anatomis, 14,5 cm 3 buah 2 buah
49) Pinset anatomis, 18 cm 3 buah 2 buah
50) Pinset bedah, 14,5 cm 3 buah 2 buah
51) Pinset bedah, 18 cm 3 buah 2 buah
Ruangan Persalinan
Set Obstetri & Ginekologi
Bak instrumen tertutup besar (Obgin)
Mosquito) 3 buah
Klem Arteri 12 cm, lurus tanpa gigi 1x2 3 buah 3 buah
(Halstead-Mosquito) 3 buah
Klem Arteri, Lurus (Kelly) 3 buah 3 buah
Klem 3 buah
C. Meubelair 2 buah
1) Kursi 3 buah
BAB III
PROGRAM KESEHATAN
3.1.1 Visi
Sebagai tolak ukur Kecamatan sehat, yaitu masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan
prilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi–tingginya.
3.1.2 Misi
Guna mendukung visi tersebut maka Puskesmas Carita mempunyai misi sebagai berikut :
Upaya kesehatan wajib adalah upaya yang harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas
(basic six) yaitu :
2) Meningkatnya kerja sama lintas sektor dan kemitraan dengan pihak terkait
3) Revitalisasi/refresing Posyandu
4) Penyuluhan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di tempat kerja dan rumah tangga
Tujuan Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana, adalah :
1) Tersedianya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang didukung oleh peran serta
masyarakat dengan perhatian utama ditujukan pada pengembangan upaya kesehatan
yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap peningkatan derajat kesehatan.
2) Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan bayi
3) Meningkatnya pelayanan keluarga berencana
2) Meningkatnya peran remaja dan ibu, serta lansia terhadap penyelenggaraan usaha
kesehatan mandiri.
3) Meningkatnya kerja sama lintas sektor dan kemitraan dengan pihak lain
Sasaran yang hendak dicapai melalui program ini adalah meningkatnya mutu lingkungan
hidup serta kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat serta pemerintah dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu
dan terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan sasaran meningkatkan pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan dan terselenggaranya jaminan pemeliharaan kesehatan.
BAB IV
Derajat kesehatan dinyatakan dengan umur harapan hidup waktu lahir (Eo), angka
kematian bayi, angka kematian ibu maternal, status gizi dan angka kematian kasar. Gambaran
kondisi derajat kesehatan dari hasil berbagai survei terakhir adalah sebagai berikut :
Kematian merupakan proses akumulasi akhir dari berbagai penyebab kematian langsung
dan berhubungan erat dengan permasalahan kesehatan sebagai akibat dari gangguan penyakit
atau akibat proses interaksi berbagai faktor.
Hasil pengumpulan data berdasarkan laporan Kesehatan Ibu dan anak Puskesmas Carita
tahun 2020, dilaporkan dari 615 kelahiran ada 14 kasus kematian Neonatus yg di sebabkan
asfiksia, BBLR, IUFD.
Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun
waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat
persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi
bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dll (Budi, Utomo. 1985).
Berdasarkan data yang tercatat di puskesmas Carita tahun 2021 tidak ada kematian ibu.
(Puskesmas Carita Tahun 2021).
Tabel. 4.1
Jumlah
No Kode Nama Penyakit
10 R05 Batuk 95
Jumlah 8.726
Orientasi promosi kesehatan bagi kader adalah sebanyak 10 kali masing masing satu desa
satu kali dengan jumlah kader 5 orang setiap Pos.
Pemberian asi eksklusif terhadap bayi di puskesmas Carita tahun 2021 belum memiliki
data yang jelas tentang pemberian asi eksklusif, data ini hanya sebuah informasi bahwa yang ada
adalah rata-rata pemberian asi hanya sampai 2 bulan dan jumlah bayi yang diberi asi eklusif
sebanyak bayi (27,7%).
Berdasarkan stratifikasi banyak kegiatan yang mencakup kesehatan ibu dan anak, namun
untuk laporan tahun ini kami hanya akan menitikberatkan laporan kegiatan pada target seperti
ANC, PNC, N1 kemitraan dukun dan imunisasi ibu hamil dan bayi.
Cakupan K1 sebanyak 759 (109,4 %) dari sasaran sebanyak 724 yang ditargetkan untuk
kabupaten Pandeglang lebih dari 100 %, cakupan K4 691 (98,8%) dari sasaran sebanyak 715 ,
persalinan sebanyak 642 (92,9%) dari sasaran 691, cakupan deteksi bumil risti sebanyak 74
(51,1%) dari target 20%, cakupan Linakes 642 (92,9%) ini menandakan kemitraan paraji dan
bidan harus lebih ditingkatkan lagi agar dapat mencapai target SPM kabupaten. Kunjungan
Neonatus (KN1) 641 (97,4%) dari 642 Bulin, kematian ibu selama tahun 2021 tidak ada kasus
kematian ibu, kematiann bayi 13 orang yang dilaporkan akibat dari gangguan
pernapasan/asfiksiaksia.
Perslinan yang menggunakan jaminan persalinan (jampersal) selama tahun 2021 dari
sepuluh desa sebanyak 38 persalinan.
4. Pelayanan Gizi
Salah satu faktor yang mendasarimasalah gizi adalah faktor ekonomi yang secara
langsung dipengaruhi oleh tingkat penghasilan penduduk. Rendahnya pendapatan perkapita
penduduk berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan pokok (makanan), sehingga dalam kurun
waktu yang lama hal ini berdampak terhadap kualitas sumber daya manusia.
Dari hasil pengolahan dan analisa data tahun 2021 didapat hasil sebagai berikut; tingkat
Partisipasi masyarakat (D/S) pencapaian sebesar 64,7 %.
Berdasarkan LB-3 Gizi Januari s/d Desember 2021 jumlah balita BGM 16 anak dan
adanya penurunan di banding dengan tahun 2020, begitu juga partisipasi masyarakat sebanyak
64,7.9% dan meningkat di bandingkan tahun 2020, gizi kurang 16 anak semua di intervensi
(100%), tidak ada laporan balita dengan marasmus dan kwasiorkor.
Pelaksanaan kegiatan pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil dengan
sasaran sebanyak 724 ibu hamil, yang mendapatkan Fe 1 sebanyak 724 orang (100 %) dan Fe 3
sebanyak 724 orang (100%).
Pemberian bulan Vitamin A dosis 100.000 IU untuk Anak 6 – 11 bulan dengan jumlah
sasaran 407 yang mendapatkan sebanayak 300 anak (73.71%). Pemberian bulan Vitamin A dosis
200.000 IU untuk Anak 12 – 59 bulan dengan jumlah sasaran 3.473 yang mendapatkan
sebanayak 3.079 anak (88.66%).
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi gizi di atas diintegrasikan melalui kegiatan
perbaikan gizi keluarga, antara lain pemberian makanan tambahan (PMT), pemantauan
pertumbuhan balita, konseling, penyuluhan, pelayanan gizi dan kesehatan dasar.
1. P2 TBC
2. P2 Kusta
Program pemberantasan penyakit kusta merupakan salah satu komitmen global yang
harus dicapai dalam mengeliminasi kusta. Pelaksanaan program pemberantasan penyakit kusta
dipuskesmas Carita dilakukan pada desa yang terdapat penyakit kusta, selama tahun 2021
penyakit kusta (target nasional 1/10.000 penduduk), target puskesmas dengan jumlah penduduk
33.730, dan di wilayah kerja puskesmas carita tidak ditemukan kasus baru penyakit kusta.
3. P2 Diare
Dalam menilai program penyakit diare di puskesmas carita adalah jumlah penyakit diare
pada balita yang ditangani 100 %. Indikator keberhasilan pelaksanaan program adalah dengan
melihat Indikator penatalaksanaan penderita sesuai standar.
Kualitas penatalaksanaan penderita diare di puskesmas Carita dengan melihat besaran
penderita yang mendapat oralit dibandingkan dengan seluruh penderita yang ditemukan dan
mendapatkan pelayanan yaitu sebanyak 715 orang/penderita.
4. P2 Imunisasi
Adapun hasil capaian yang didapatkan pada Tahun 2021 untuk vaksinasi covid 19 :
Dosis Dosi Dosis Dosis Dosis Dosis Dosis Dosi Dosis Dosis
1 s2 1 2 1 2 1 s2 1 2
Januari - - 13 - - - - - - -
Februari - - 18 30 - - - - - -
Mei 86 92 - - 93 49 10 - - -
Jumlah 1407 528 82 171 917 577 10873 5468 1521 962
5. P2PMS/HIV-AIDS
6. Surveilans
No Desa Jumlah
L P L P
1 Pejamben 9 6 15 0 2 2
2 Banjarmasin 10 7 17 0 0 0
3 Tembong 5 2 7 0 1 1
4 Carita 10 10 20 1 0 1
5 Sukajadi 16 25 41 0 0 0
6 Sindanglaut 0 2 2 0 2 2
7 Sukarame 5 18 23 1 0 1
8 Sukanegara 0 4 4 0 0 0
9 Kawoyang 2 4 6 0 0 0
10 Cinoyong 1 1 2 0 0 0
Jumlah 58 79 137 2 5 7
Tabel 4.4
Jumlah Kunjungan Pasien Dan Rujukan
Puskesmas Carita tahun 2021
% Rujukan
Kunjungan Pasien Rujukan
No Bulan
Umum BPJS JML Umum BPJS JML Umum BPJS Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tabel.4.5
Kunjungan Pasien UGD Tahun 2021
PROFIL UPT PUSKESMAS CARITA TAHUN 2022 68
Kasus
Jml
No Bulan
KLL Lain - Lain
1 Januari 23 22 45
2 Februari 15 25 40
3 Maret 8 26 34
4 April 14 40 54
5 Mei 35 49 84
6 Juni 15 26 41
7 Juli 14 16 30
8 Agustus 8 15 23
9 September 10 9 19
10 Oktober 20 14 34
11 Nopember 15 17 22
12 Desember 19 29 48
Kegiatan dalam gedung adalah kegiatan yang dilakukan di poli gigi yang dilakukan setiap
hari kerja. Jumlah kunjungan ke poli gigi tahun 2021 sebanyak 794 orang.
Dilihat dari pelayan gigi selama satu tahun pra medikasi,pencabutan gigi baik gigi susu
maupun gigi tetap adalah yang terbanyak, yang artinya masyarakat yang datang ke poli gigi
dengan gigi yang bermasalah datang sudah dalam kondisi lanjut yang seharusnya datang untuk
pemeliharaan kesehatan gigi/ pencegahan.
Grafik 4.1
10 Besar Pemakaian Obat Tahun 2021
Tablet
Tablet
Tabel 4.6
No koles Gol
Sputum Gula Asam Darah
terol dara HIV Hep Wi HB
BTA Darah urat rutin
h atitis dal
Kegiatan program kesehatan gigi masyarakat di wilayah UPT Puskesmas Carita terdiri
dari 2 indikator, yaitu :
1. Kunjungan ke posynadu terkait kesehtan gigi dan mulut dengan target 30% dan capaian
Puskesmas Carita 67,9%.Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan
setingkat menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas dengan target 100% dan
capaian Puskesmas Carita 87,9%.
Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan aktifitas fisik
untuk meningkatkan derajat kesehatan
Adapun capaian pelayana kesehatan olahraga yang dilaksnakan di Puskesmas Carita
a. Capaian Kelompok / Klub olahraga yang dibina adalah 100%
b. Capaian Pengukuran kebugaran calon Jemaah haji adalah 100%
Program kesehatan jiwa yang dilaksanakan di Puskesmas Carita tahun 2021 yaitu
memberikan pelayanan dan pengobatan terhadap ODGJ, adapun target SPM 100%, cakupan
selama tahun 2021 adalah lebih dari 100%.
kegiatan penjaringan pada anak sekolah dasar (SD) dan sederajat, adapun sekolah dasar
yang berada diwilayah kerja Puskesmas Carita sebanyak 22 SD atau sederajat dan seluruhnya
mendapatkan penjaringan /pelayanan kesehatan dengan jumlah murid 582 orang dan yang
mendapatkan pelayanan (penjaringan) sebanyak 582 (100%). Pelayanan kesehatan gigi di
sekolah murid yang diperiksa sebanyak 95%, yang perlu perawatan dari hasil pemeriksaan gigi
3.457 murid dan yang mendapatkan perawatan 10 murid (2%).
Pelayanan kesehatan remaja di Puskesmas Carita tahun 2021 sebanyak 4.657 orang dari
populasi remaja 5.835 (81,2 % ), dan untuk kegiatan di luar gedung telah di bentuk posyandu
remaja di 1 tempat 1 Posyandu Remaja Tembong yang di bekerja sama dengan pihak
MSF/dokter lintas batas.
Meningkatnya penduduk pra-usia lanjut (45-59 tahun) dan usia lanjut (≥ 60 tahun) akan
menimbulkan permasalahan antara lain masalah medis teknis, mental psikologis dan sosial
ekonomi, sehingga memerlukan pelayanan khusus termasuk pelayanan kesehatan. Upaya
peningkatan kesehatan usia lanjut secara operasional dalam kegiatan pos pembinaan terpadu
(posbindu). Di Puskesmas Carita jumlah usia lanjut tercatat 4.373 usila. Laki laki 969 orang dan
perempuan 1.315 orang, Posbindu dilaksanakan di semua desa, adapun kegiatan adalah
penyuluhan 1 bulan sekali, pemeriksaan fisik 1 bulan sekali (12 kali) dalam setahun.
Dari kegiatan tersebut diatas yang mendapatkan pelayanan kesehatan laki- laki 903
orang dan perempuan 1.230 orang jadi seluruhnya yang mendapatkan pelayanan kesehatan
selama tahun 2021 sebanyak 2.133 orang (83%).
Tabel 4.8
Hasil Cakupan SPM Puskesmas Carita 2021
Cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Puskesmas Carita 2021
BAB V
KESIMPULAN
Dengan melihat uraian pada bab I s.d bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
PROFIL UPT PUSKESMAS CARITA TAHUN 2022 76
Profil Puskesmas Carita merupakan salah satu sumber informasi untuk mengukur tingkat
pencapaian program kesehatan. Berkaitan dengan pembangunan kesehatan, UPT Puskesmas
Carita telah menetapkan pokok-pokok kebijakan pembangunan yang telah disesuaikan dengan
kondisi potensi dan aspirasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat secara menyeluruh dan
terpadu. Tujuan Pembangunan Kesehatan UPT Puskesmas Carita adalah Kecamatan Carita
mampu menjadi masyarakat sehat secara mandiri yang didukung oleh SDM (Sumber Daya
Manusia) yang sehat jasmani rohani menuju Pandeglang Sehat Secara Merata.
Sedangkan sumber daya manusia (SDM) atau Tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas
Carita baik yang berstatus PNS, PTT dan TKK/TKS yaitu: Tenaga Medis/ Dokter umum 2
orang, dokter gigi 1 orang, Paramedis Kesehatan / Bidan 24 orang, Paramedis Kesehatan /
Perawat 15 orang, Paramedis Kesehatan / Gigi 1 orang, Paramedis Kesehatan Promkes 1 orang,
Sanitarian 1 orang, Nutrisionis/ Gizi 1 orang, Tenaga non Kesehatan/Administrasi 7 orang,
Keamanan 1 orang, Cleaning Servis 2 orang, driver 1 orang.
Penduduk Kecamatan Carita Tahun 2021 tercatat sebanyak 33.730 jiwa. Berdasarkan
data hasil pendataan penduduk dari Desa se Kecamatan Carita. Dengan jumlah komposisi
penduduk laki-laki sebanyak17.256 jiwa, dan komposisi perempuan 16.474 jiwa.
Jumlah jiwa yang memanfaatkan fasilitas kesehatan di Puskesmas Carita terlihat dari
jumlah kunjungan selama periode Januari – Desember 2021. Kunjungan rawat jalan 55.627
kunjungan, terjadi penurunan pasien dari tahun 2020. Kunjungan tersebut diatas termasuk
pelayanan di luar gedung yang tujuannya mendekatkan pelayanan yang tidak terjangkau oleh
masyarakat dengan kunjungan rumah.
Penyakit yang terbanyak yang berkunjung ke puskesmas adalah penyakit gastritis. Dan
khusus pasien yang datang ke UGD sebanyak 484 kunjungan, angka kejadian kecelakaan
Lalulintas yang ditangani sebanyak 196 orang yang lainnya 288.
PROFIL UPT PUSKESMAS CARITA TAHUN 2022 77
Sasaran estimasi ibu hamil tahun 2021 di wilayah UPT Puskesmas Carita 724 orang,
cakupan K1 sebanyak 759 (109,4%), cakupan K4 691 (98,8%), cakupan deteksi bumil risti
sebanyak 74 orang (51%) , linakes 642 (92,9)%, KN 1 641 (97,4)% . Jampersal 38
persalinan ,cakupan KB aktif (88,3)% dan cakupan KB baru dari sasaran Pus yang ada (16,1)%,
kematian ibu selama tahun 2021 tidak ada kasus kematian ibu, kematiann neonatal ada 14 orang
yang dilaporkan akibat dari gangguan pernapasan/asfiksiaksia, BBLR, dan IUFD.
Pencapaian pada program gizi salah satu indikator adalah partisipasi masyarakat D/S
64,7 %, pemberian tablet tambah darah Fe 1 sebanyak 724 (100%) pada ibu hamil, dan yang
mendapatkan Fe 3 sebanyak 724 (100%)%. Pemberian bulan Vitamin A 100.000 IU untuk Anak
6 – 11 bulan dengan jumlah sasaran 407 yang mendapatkan sebanayak 300 anak (73.71%).
Pemberian bulan Vitamin A dosis 200.000 IU untuk Anak 12 – 59 bulan dengan jumlah sasaran
3.473 yang mendapatkan sebanayak 3.079 anak (88.66%). Pelayanan/ penanganan gizi buruk
adalah 16 anak dan semua sudah di intervensi.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi gizi di atas diintegrasikan melalui kegiatan
perbaikan gizi keluarga, antara lain pemberian makanan tambahan (PMT), pemantauan
pertumbuhan balita, konseling, penyuluhan, pelayanan gizi dan kesehatan dasar.
Sedangkan dari program P2P, pada tahun 2021 yang terdiri dari beberapa program
diantaranya cakupan TB kasus baru sebanyak 25 orang 10,4%), dengan temuan suspek sebanyak
477 orang, keberhasilan angka kesembuhan 78,5 %, keberhasilan pengobatan 61 orang dan
pengobatan anak 3 orang, Kusta di tahun 2020 ini tidak ditemukan kasus, capaian program
Imunisasi Polio 1 (93,1%), P4 (88,4%), HB0 (93,1%), BCG (93,1%), campak (79,77%) capaian
UCI 40%, Adapun kasus covid-19 di wilayah kecamatan carita terdapat 137 kasus terkonfirmasi,
penjaringan anak sekolah kelas 1 SD 582 murid (100%), diare semua kasus yang ditangani
adalah 100%,
Dari program Promosi kesehatan cakupan kegiatan advokasi lintas sector selama satu
tahun 40 kali advokasi, penyuluhan kelompok 240 kali, Kegiatan SMD dan MMD sepuluh kali
dari 10 desa dan capaian PHBS keluarga 72.41% kegiatan Posyandiu100 % dari 53 posyandu
Adapun stratanya 27 pratama dan 26 madya.
Kegiatan UKS meliputi kegiatan dalam gedung dan luar gedung. Kegiatan dalam gedung
yaitu memberikan pelayanan kesehatan anak usia sekolah sedangkan pelayanan diluar gedung
meliputi kegiatan melakukan penjaringan anak sekolah, pemeriksaan TB dan BB pada anak
Program pengembangan yang dilakukan selain UKS dengan penjaringan nya sebesar
100%, adalah Program usila dengan cakupan 2.133 orang (83,7%), PKPR 4.657 orang (81,2%),
Kesehatan Jiwa lebih dari 100%, UKK(upaya kesehatan kerja) mencapai 81,8%, capaian kestrad
57,1%, capaian kesja or 100%.