Anda di halaman 1dari 51

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan nasional Bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan

UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,

dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakanlah program

pembangunan nasional secara menyeluruh dan berkesinambungan.

Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah menyebutkan

bahwa Daerah Kabupaten/Kota memiliki wewenang yang besar dalam mengatur dan

meningkatkan pembangunan didaerahnya sendiri termasuk pembangunan bidang

kesehatan. Indikator kemajuan pembangunan suatu daerah diukur berdasarkan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) /Human Development Index(HDI) yang terdiri dari Tingkat

Pendidikan, Derajat Kesehatan dan kemampuan Ekonomi. Oleh Karena itu pembangunan

bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi harus dibangun dengan selaras agar dapat

mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan teori HL Blum, menyatakan bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan. Di mana

tuntutan akan peningkatan kualitas akses pelayanan publik khususnya kesehatan semakin

meningkat, sehingga diharapkan bisa menjadi pendorong bagi pembuat kebijakan dan

pemberi pelayanan kesehatan untuk lebih inovatif dan kreatif, sehingga penyelenggaraan

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


2

kesehatan lebih mudah diakses, berkualitas, merata dan terjangkau oleh seluruh

masyarakat.

Berdasarkan Undang-undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

dijelaskan bahwa daerah diberikan kewenangan yang seluas-luasnya disertai dengan

pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah kesatuan sistem

penyelenggaraan pemerintahan negara.Oleh karena itu pembangunan bidang pendidikan,

kesehatan dan ekonomi harus di tingkatkan serta di pantau lebih mendalam.

Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, serta membangun sumber

daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing global. Pembangunan kesehatan

tersebut merupakan upaya yang dilaksanakan oleh seluruh komponen bangsa Indonesia,

baik masyarakat, swasta maupun pemerintah, yang diselenggarakan berdasarkan pada

perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan

dan manfaat, dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, anak, manusia

usia lanjut (manula), dan keluarga miskin.

Untuk mencapai tujuan dan visi pembangunan kesehatan “Masyarakat Sehat Yang

Mandiri dan Berkeadilan”, maka pembangunan kesehatan harus dilaksanakan secara terarah,

berkesinambungan dan realistis sesuai pentahapannya, dengan strategi yang lebih

mengutamakan promoti dan preventif tanpa meninggalkan upaya kuratif dan

rehabilitatif, serta menerapkan nilai-nilai yang lebih pro rakyat, inklusif, responsif, efektif

dan bersih. Selain itu, upaya pembangunan kesehatan juga perlu didukung oleh sistem

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


3

manajemen yang baik yang meliputi proses perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan,

pengendalian dan evaluasi sehingga semua program dapat berjalan efektif dan efesien

serta dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

Salah satu sistem manajemen yang sangat penting dalam mewujudkan visi

pembangunan kesehatan adalah Sistem Informasi Kesehatan, yang dapat digunakan

sebagai salah satu sumber informasi untuk menentukan strategi dan sebagai bahan

pendukung pengambilan kebijakan demi tercapainya tujuan pembangunan kesehatan.

Profil Puskesmas merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan yang

bertujuan mendukung penyediaan data dan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam

penyusunan perencanaan pembangunan kesehatan, karena Puskesmas merupakan ujung

tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan di masyarakat, dan mempunyai peran

cukup besar dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan secara adil, merata,

dan terjangkau.

Profil Kesehatan UPK Puskesmas Karya Mulia sebagai bagian dari sistem

Informasi Kesehatan yang bertujuan untuk mendukung penyediaan data dan informasi

yang dapat dimanfaatkan dalam penyusunan perencanaan pembangunan kesehatan

khususnya di tingkat Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Pontianak pada umumnya.

Profil Kesehatan UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020 ini berisi gambaran

umum wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia Kota Pontianak (meliputi geografi,

topografi, demografi dan keadaan sosial ekonomi), situasi derajat kesehatan masyarakat di

wilayah bina UPK Puskesmas Karya Mulia, situasi upaya kesehatan yang dilaksanakan

oleh UPK Puskesmas Karya Mulia dan situasi sumber daya kesehatan selama tahun 2020

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


4

serta kesimpulan yang menggambarkan keberhasilan yang dicapai, permasalahan

dan hambatan yang ditemukan selama tahun 2020 serta rencana tindak lanjut yang akan

dilaksanakan pada tahun 2020, baik untuk mengatasi masalah maupun sebagai antisipasi

masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada tahun berikutnya.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari pembuatan dari Profil ini adalah untuk mengetahui gambaran

umum tentang UPK Puskesmas Karya Mulia Kota Pontianak yang dapat

digunakan sebagai sumber informasi bagi semua pihak terkait dan pada akhirnya

akan menjadi bahan evaluasi serta sebagai dasar pengambilan keputusan dalam

menentukan kebijakan kesehatan khususnya di wilayah bina UPK Puskesmas

Karya Mulia Kota Pontianak.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran umum wilayah bina UPK Puskesmas Karya Mulia

Kota Pontianak.

2. Untuk mengetahui situasi derajat kesehatan masyarakat di wilayah bina UPK

Puskesmas Karya Mulia Kota Pontianak.

3. Untuk mengetahui situasi upaya kesehatan yang dilaksanakan di wilayah bina

UPK Puskesmas Karya Mulia Kota Pontianak.

4. Untuk mengetahui situasi sumber daya kesehatan yang dimiliki oleh UPK

Puskesmas Karya Mulia Kota Pontianak.

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


5

5. Untuk mengetahui permasalahan dan hambatan ditemukan dalam pelaksanaan

kegiatan di wilayah bina UPK Puskesmas Karya Mulia Kota Pontianak.

6. Untuk mengetahui rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan oleh UPK

Puskesmas Karya Mulia Kota Pontianak untuk mengatasi permasalahan dan

hambatan yang ditemukan.

1.3 Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian Profil Kesehatan UPK Puskesmas Karya Mulia ini adalah

sebagai berikut :

- BAB I : Pendahuluan

- BAB II : Gambaran Umum

- BAB III : Situasi Derajat kesehatan

- BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan

- BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan

- BAB VI : Kesimpulan dan Saran

Lampiran

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


6

BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Letak Geografis dan Administratif

UPK Puskesmas Karya Mulia mulai beroperasi sejak tanggal 7 Agustus 1996 yang
terletak di Jalan Ampera Kecamatan Pontianak Kota. Pada tahun 2020 terdapat perubahan
wilayah kerja Puskesmas Karya Mulia , terdapat dua kelurahan yaitu wilayah kerja
kelurahan Sungaibangkong ± 2 Km2 dan wilayah Sungai Jawi dengan luas wilayah ± 2,2
Km2 yang terdiri dari 111 RT/21 RW , Adapun batas wilayah Kelurahan Sungaibangkong
yaitu :
- Sebelah Utara : Kelurahan Sei Bangkong Kecamatan Pontianak Kota (wilayah
kerja Puskesmas Alianyang)
- Sebelah Selatan : Kelurahan Punggur Kecamatan Kakap Kabupaten Pontianak
- Sebelah Barat : Kelurahan Pal IX Kecamatan Kakap Kabupaten Pontianak

- Sebelah Timur : Kelurahan Parit Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan


(wilayah kerja Puskesmas Gang Sehat)

2.2 Demografi

2.2.1 Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin

Penduduk wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia Kota Pontianak bersifat

heterogen dengan total jumlah penduduk 23.850 jiwa dimana jumlah jiwa pada

kelurahan Sungaibangkong sebanyak 18.817 jiwa dan Sungaijawi 5.033 jiwa

dengan distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut :

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


7

Grafik 2.1
Tabel Jenis Kelamin Penduduk di Wilayah Kerja
UPK. Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020

Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa jumlah penduduk wilayah kerja UPK

Puskesmas Karya Mulia pada tahun 2020 penduduk dengan jenis kelamin

perempuan lebih besar dari pada penduduk laki-laki dengan distribusi jumlah

penduduk laki-laki 11.883 jiwa (49,82%) lebih kecil dari penduduk perempuan

sebesar 11.967 jiwa (50,18% ).

2.3. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk di wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia


sebagian besar adalah SMU/se-derajat, data lengkap dapat dilihat pada grafik 2.1. di
bawah ini :

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


8

1. Sarana pendidikan
Sarana Pendidikan di wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia dapat dilihat
pada tabel 2.1. berikut :
Tabel 2.1.
Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja
UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2016 - Tahun 2020

TK/
Kelurahan / Tahun SD SMP/ MTS SMU/MA Pergurun Tinggi
PAUD

Sungaibangkong / 2016 8/5 8 8 11 1

Sungaibangkong / 2017 12/6 10 8 10 1

Sungaibangkong / 2018 12/6 10 8 10 0

Sungaibangkong / 2019 12/6 10 8 10 0

Sungaibangkong / 2020 12/7 10 8 10 1

2. Sarana Ibadah
Sarana Ibadah di wilayah kerja Puskesmas Karya Mulia dirangkum dalam tabel
2.2. berikut :
Tabel 2.2.
Sarana Ibadah di Wilayah Kerja
UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2016 – Tahun 2020

Masjid/
Kelurahan / Tahun Gereja Pura Vihara Klenteng
Surau
Sungaibangkong / 2016 11 1 0 0 0

Sungaibangkong / 2017 10/15 3 0 0 0

Sungaibangkong / 2018 10/15 3 0 0 0

Sungaibangkong / 2019 10/15 3 0 0 0

Sungaibangkong / 2020 10/15 3 0 0 0

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


9

3. Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan di wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia dapat dilihat pada
tabel 2.3. berikut :

Tabel 2.3.
Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja
UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020
Kelurahan Puskesmas Klinik Bersalin Praktek Dokter Bidan Praktek

Sungaibangkong 1 0 3 4

2.4. Peran Serta Masyarakat


Peran Serta Masyarakat di wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia terlihat dari
berbagai kegiatan, selanjutnya dapat di lihat pada tabel 2.4. di bawah ini :

Tabel 2.4.
Peran Serta Masyarakat di Wilayah Kerja
UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020

No Jenis Peran Serta Jumlah Jumlah Tenaga /


Tingkat Perkembangan
Kader
1. Posyandu Balita 14 buah 66 orang 14 Pratama
2. Posyandu Lansia 2 buah 6 orang 2 Pratama
3. Kegiatan Kesling 2 orang
4. Kegiatan Gizi 2 orang

2.5. Keluarga Peserta Jaminan Kesehatan ( JKN )


Kepesertaan Jaminan Kesehatan diwilayah Karya Mulia pada tahun 2020
sebanyak 7.354 jiwa, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.5. berikut :

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


10

Tabel 2.5.
Sasaran Kepesertaan JKN di Wilayah Kerja
UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020

Kelurahan Kepesertaan JKN

Sungaibangkong 7.455

2.7 Sarana Kesehatan Berbasis Masyarakat

Sarana Kesehatan Berbasis Masyarakat atau yang lebih dikenal dengan Upaya

Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) mempunyai peranan yang sangat penting

dalam membantu pemerintah untuk melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan

yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. UKBM merupakan

perpanjangan tangan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat. Salah satu UKBM yang mempunyai peranan sangat besar di bidang

kesehatan adalah Posyandu, dan merupakan pusat pelayanan kesehatan yang dikelola dari,

oleh dan untuk masyarakat. UPK Puskesmas Karya Mulia memiliki 14 buah Posyandu

yang terdiri dari 14 buah Posyandu Balita dan 2 buah Posyandu Lansia. Adapun

beberapa Posyandu serta tingkat stratanya yang ada di wilayah kerja UPK Puskesmas

Karya Mulia adalah sebagai berikut :

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


11

Tabel 2.6
Posyandu Wilayah Kerja UPK Puskesmas Karya Mulia
Tahun 2020

NO NAMA POSYANDU STRATA

Posyandu Balita
1 Psy. Mekar Sari Pratama
2 Psy. Bersama Sejahtera Pratama
3 Psy. Karya Mulia Pratama
4 Psy. Sentarum Mandiri Pratama
5 Psy. Karya Lestari Pratama
6 Psy. Gemilang Pratama
7 Psy. Karya Indah Pratama
8 Psy. Karya Kemuning Pratama
9 Psy. Pesona Balita Pratama
10 Psy. Gemah Ripah Pratama
11 Psy.Khairul Umar Pratama
12 Pokbang RW.39 Pratama
13 Psy.Pisang Pratama
14 Pokbang RW.40 Pratama
Posyandu Lansia
1 Psy. Lansia Sarikaton Pratama
2 Psy. Lansia Ampera Pratama
3 Sejahtera Madya
Sumber : Laporan UKBM UPK Puskesmas Karya Mulia Th 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa UPK Puskesmas Karya Mulia pada

tahun 2020 tingkat strata posyandu semua berada pada strata pratama karena kegiatan

Posyandu tidak berjalan akibat pandemi covid -19 yang terjadi dan terdapat penambahan

Posyandu pada pada wilayah Sungai jawi sebanyak 3 Posyandu,yaitu Pokbang

39,Pokbang 40 dan posyandu Pisang.

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


12

BAB III
DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

3.1. Indikator Derajat Kesehatan Masyarakat


Pembangunan kesehatan yang implementasikan dalam berbagai kegiatan program

kesehatan pada intinya memiliki tujuan yang sangat riil dan hal ini dapat di ukur

berdasarkan beberapa indikator keberhasilan yaitu meliputi :

1. Usia Harapan Hidup

2. Mortalitas ( Angka Kematian )

3. Morbiditas ( Angka Kesakitan )

4. Status Gizi Masyarakat

Oleh karena itu setiap program kesehatan yang direncanakan pada prinsipnya harus

merupakan upaya nyata dalam pencapaian menaikkan atau menurunkan indikator derajat

kesehatan di atas, apabila mengacu pada teori Bloom bahwa derajat kesehatan dipengaruhi

oleh 4 faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan hereditas maka arah

intervensi yang yang dapat dilakukan adalah bagaimana membentuk keempat faktor

tersebut dapat mendukung tercapainya indikator derajat kesehatan yang lebih baik.

Berbagai intervensi dapat dilakukan dengan tujuan untuk menurunkan angka

kesakitan dan kematian untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. sebagai contoh

apabila angka kesakitan Diare meningkat maka intervensi terhadap lingkungan seperti,

membersihkan lingkungan tempat berkembang biaknya vector, Cuci tangan sebelum

makan dan buang air besar serta memasak air sebelum dikonsumsi merupakan intervensi

yang tepat untuk menurunkan penyakit Diare yang merupakan penyakit berbasis

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


13

lingkungan. Selain itu intervensi yang dilakukan juga harus merupakan pemecahan dari

determinan masalah kesehatan yang di hadapi.

3.1.1. Usia Harapan Hidup

Indikator derajat kesehatan yang pertama adalah Usia Harapan Hidup, Usia Harapan

Hidup Penduduk Kota Pontianak menurut Data yang di dapat dari BPS Tahun 2019

adalah 70,56 tahun.

3.1.2. Angka Kematian

Angka kematian penduduk merupakan sebuah permasalahan kesehatan dimana semakin

tinggi angka kematian penduduk di suatu wilayah menunjukan rendahnya derajat

kesehatan diwilayah tersebut, angka kematian yang biasanya digunakan untuk mengukur

derajat kesehatan masyarakat adalah : Angka Kematian Kasar (CDR), Angka Kematian

Bayi ( IMR ) dan Angka Kematian Ibu Maternal (MMR). Pada tabel berikut ini akan

menyajikan Angka Kematian di wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia tahun 2020:

Tabel 3.1
Angka Kematian Kasar, Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu
DI UPK Puskesmas Karya Mulia Kota Pontianak
Tahun 2020

JUMLAH ANGKA KEMATIAN


NO JENIS ANGKA KEMATIAN
KASUS /1000 Penduduk
1. Angka Kematian Ibu Maternal (MMR) 1 0

2. Angka Kematian Bayi (IMR) 0 0

Sumber : Data Laporan KIA KB UPK Puskesmas Karya Mulia Th 2020

Data pada tabel di atas menunjukan bahwa data Kematian Ibu Maternal terdapat 1 kasus

dan Kematian Bayi tidak terdapat kasus kematian bayi. Dari tabel di atas Puskesmas

berupaya untuk menurunkan kematian bayi dan melakukan upaya kesehatan lainnya untuk

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


14

dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya, yang pada

akhirnya akan meningkatkan usia harapan hidup.

3.1.3 Angka Kesakitan

Sakit adalah sebuah kondisi terganggunya fungsi tubuh yang disebabkan banyak hal dan

secara garis besar penyakit di kelompokkan menjadi 2 kelompok besar penyakit yaitu

penyakit infeksi dan penyakit non infeksi, data angka kesakitan di wilayah kerja

Puskesmas Karya Mulia di dapat dari kunjungan rawat jalan pasien ke Puskesmas yang

tercatat melalui sistem pencatatan pelaporan terpadu Puskesmas kemudian diurutkan

berdasarkan 10 besar kelompok penyakit dengan tidak membedakan kelompok umur maka

tersusunlah 10 penyakit besar yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2
Kunjungan 10 Penyakit Terbesar
Di UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020

PERSENTASE
NO NAMA PENYAKIT JUMLAH
(%)
1 Infeksi lain pd.Sal.Pernapasan Bag.Atas 2065 27,56
2 Gangguan Faal Lain Pada Saluran pencernaan 1069 14,27
3 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 818 10,92
4 Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 735 9,81
5 Penyakit kulit dan infeksi 605 8,07
6 Radang Sendi Serupa Rematik 551 7,35
7 Penyakit Kulit Alergi 440 5,87
8 Penyk.dan kelainan susunan saraf lainnya 434 5,79
9 Demam yang tidak diketahui sebabnya 391 5,22
10 Diare 385 5,14
Jumlah 7493 100,00
Sumber : laporan SP2TP
Dari 10 besar kelompok penyakit di atas dapat di lihat rangking tertinggi adalah Penyakit

Infeksi lain pd.Sal.Pernapasan Bag.Atas Atas sebesar(27,56) menurun jika dibandingkan

tahun 2019 yang mencapai (32,11 %) .Urutan kedua adalah penyakit Gangguan Faal lain pada

saluran pencernaan sebesar 14,27 %. Penyakit darah Tinggi berada di peringkat ketiga tahun
Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020
15

2020 sebesar (10,92%) dimana pada tahun 2019 penyakit darah tinggi berada pada urutan

keempat.Penyakit pulpa dan jaringan periapikal sebesar 735 ( 9,81 %) berada pada urutan

keempat. Urutan kelima Penyakit kulit dan infeksi sebanyak 605 ( 8,07 %), pada peringkat

ke enam Penyakit Radang Sendi Serupa Rematik 7,35 %, Penyakit Kulit Alergi berada pada

peringkat ke tujuh sebesar 440 (5,87%) sedangkan Penyakit dan kelainan Susunan syaraf

lainnya (5,79%) berada pada urutan ke delapan dimana pada tahun 2019 sebesar (6,05 %).

Demam yang tidak diketahui sebabnya terdapat pada peringkat kesembilan mencapai 391(

5,22 %), Terakhir pada peringkat sepuluh Penyakit diare dengan jumlah kasus 385 (5,14%).

a. Penyakit generatif

Penyakit generatif adalah penyakit menular yang dapat di sebabkan oleh mikroorganisme

seperti bakteri, jamur, virus dan lain-lain. Data penyakit generatif di Puskesmas dapat di

peroleh melalui pemegang program Pemberantasan Penyakit Menular, Laporan SP2TP

serta Laporan Wabah (W2) yang terdapat di Puskesmas. Adapun beberapa kelompok

penyakit generatif tersebut adalah sebagai berikut :

1. Penyakit Tuberkulosis (TBC)

Penyakit TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh Mikrobakterium

Tuberculosis. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang bersifat kronis dan dapat

menyebabkan kematian, namun penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi dan

hanya dapat disembuhkan dengan pengobatan yang teratur dan disiplin. Berdasarkan

data kunjungan tahun 2020, jumlah semua kasus tuberkulosis 69 kasus , dengan

jumlah seluruh kasus TB sebanyak 25 kasus meningkatt jika dibandingkan pada

tahun 2019 berjumlah 8 kasus. Kemudian untuk angka kesembuhan pada tahun 2020

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


16

sebanyak 91,17 % selebihnya masih dalam pengobatan. Angka pengobatan lengkap

sebanyak 13 orang 52 %

2. Penyaki Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang di sebabkan oleh Virus

yang di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty. Penyakit DBD merupakan

penyakit yang sangat menular dan berpotensi wabah (KLB). Kasus demam berdarah di

wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia pada tahun 2020 sebanyak 16 kasus

meningkatkan jika dibandingkan pada tahun 2019 yaitu sebanyak 10 kasus, namun

demikian wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia (Kelurahan Sei Bangkong)

masih merupakan wilayah dengan kasus yang sama di Kota Pontianak. Upaya yang

dilakukan UPK Puskesmas Karya Mulia yaitu melaksanakan Abatesasi dan

penyuluhan langsung kepada masyarakat setiap hari jumat dengan melibatkan semua

staf secara bergantian, dampak dari kegiatan tersebut adalah terjadinya penurunan

kasus DBD.

3. Penyakit Diare

Diare adalah penyakit yang menyerang saluran pencernaan yang dapat di sebabkan

oleh virus, bakteri dan mikroorganisme lainnya. Penyakit ini merupakan penyakit

berbasis lingkungan yang sangat mudah menular dan berpotensi wabah (KLB) serta

sangat erat kaitannya dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat di masyarakat. Pada tahun

2020 penyakit ini termasuk urutan ke 11 dalam kunjungan 20 penyakit terbesar tidak

termasuk dalam 10 besar penyakit, yaitu sebanyak 668 kasus . Upaya yang sangat

efektif untuk mencegah penyakit diare adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan

serta meningkatkan PHBS di rumah dan di masyarakat.

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


17

4. Penyakit Malaria

Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium

yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, yang ditularkan oleh

nyamuk Anopeles betina yang mengandung parasit malaria. Penyakit malaria

merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi target MDGs karena dapat

menyerang semua manusia, baik laki-laki maupun perempuan, anak-anak, dewasa

maupun orang tua.

UPK Puskesmas Karya Mulia masih merupakan daerah hijau (daerah Low Endemik)

untuk penyabaran kasus Malaria, karena kasus yang ditemukan masih pada penduduk

pendatang (bukan penduduk tetap) wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia. Pada

tahun 2020 dan tahun 2021 tidak terdapat kasus malaria Positif. Mulai bulan April

tahun 2010 diagnosa Malaria harus ditegakkan berdasarkan pemeriksaan laboratorium

artinya penemuan Malaria dengan metode API (Anual Parasit Insiden) dan tidak ada

lagi penemuan Malaria dengan metode AMI (Anual Malaria Insiden). Kemudian,

dalam rangka percepatan pencapaian tujuan MDGs, mulai tahun 2010 UPK Puskesmas

Karya Mulia juga melakukan screening Malaria pada semua ibu hamil kunjungan

pertama (Kunjungan Ibu Hamil K1).

5. Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS)

Penyakit IMS adalah penyakit infeksi yang menular melalui hubungan seksual, baik

vaginal, anal maupun oral. Penyakit IMS disebabkan oleh bakteri, virus, jamur maupun

parasit. Ada beberapa penyakit IMS yang tidak hanya dapat ditularkan melalui

hubungan seksual, tapi juga dapat ditularkan melalui darah (cairan tubuh) atau dari ibu

ke janin, yaitu penyakit Hepatitis B, HIV/AIDS dan sebagainya. Pada tahun 2020 di

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


18

Klinik IMS Cakupan Pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Leher rahim dan payudara

mencapai 28 pasien menurun jika dibandingkan tahun 2019 karena pandemi covid -

19 pasien, yang berkunjung dikurangi guna mengatur jarak dan keselamatan pasien

,IVA positif 0 , tumor/ benjolan terdapat 0 kasus.

b. Penyakit Degeneratif

Penyakit degeneratif merupakan penyakit tidak menular yang banyak di sebabkan oleh

faktor keturunan (herediter) dan pola hidup (life style) yang tidak sehat. UPK Puskesmas

Karya Mulia merupakan salah satu Puskesmas perkotaan, sehingga penduduk di wilayah

kerjanya sebagian besar mempunyai perilaku yang merupakan ciri khas masyarakat

perkotaan seperti gemar mengkonsumsi berbagai macam kuliner, makanan kemasan dan

makanan siap saji, kebiasaan merokok dan sebagainya. Kebiasaan ini merupakan salah satu

faktor pencetus tingginya angka penyakit degeneratif pada masyarakat perkotaaan. Dari

hasil pencatatan dan pelaporan selama tahun 2020 terdapat beberapa jenis penyakit yang

paling banyak tercatat, antara lain adalah :

1.Hipertensi

Hipertensi atau yang dikenal oleh masyarakat dengan nama darah tinggi adalah suatu

penyakit pembuluh darah yang disebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat dan

umumnya diderita oleh penduduk dengan usia > 40 th. Berdasarkan data kunjungan di

UPK Puskesmas Karya Mulia selama tahun 2020, tercatat sebanyak kunjungan kasus

hipertensi, dengan kasus sebanyak 818 kasus. Pada tahun 2020 penyakit hipertensi

merupkan penyakit urutan keempat dari sepuluh besar kelompok penyakit. Hal ini

mencerminkan bahwa penyakit hipertensi merupakan masalah kesehatan yang umumnya

terjadi pada masyarakat perkotaan yang sangat dipengaruhi oleh pola hidup (life Style)

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


19

dimasyarakat. Beberapa upaya yang telah dilakukan UPK Puskesmas Karya Mulia baik

untuk pencegahan maupun pemeliharaan penderita hipertensi yaitu dengan memberikan

penyuluhan kepada masyarakat baik di dalam gedung maupun melalui Posyandu serta

melakukan pemeriksaan berkala setiap bulan di Posyandu, terutama Posyandu Lansia dan

senam Prolanis untuk pasien-pasien bpjs dengan penyakit hipertensi dan diabet

2. Diabetes Melitus

Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit akibat gangguan metabolisme tubuh, yang

dapat disebabkan oleh faktor herediter serta pola makan yang kurang sehat dan kurang olah

raga. Pada tahun 2020 tercatat sebanyak 357 kunjungan penderita penyakit DM tidak

termasuk dalam 10 penyaki terbesar. Meskipun pada tahun 2020 penyakit DM tidak

termasuk dalam 10 besar kelompok penyakit namun penyakit DM juga merupakan penyakit

degeneratif yang umumnya terjadi pada masyarakat perkotaan yang sangat dipengaruhi

oleh beragamnya kuliner dengan harga yang terjangkau serta pola makan yang kurang

sehat. Penyakit DM umumnya bersifat kronis dan sangat sulit untuk disembuhkan serta

dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti penyakit jantung, hipertensi, luka kronis

dan sebagainya, oleh karena itu sosialisasi tentang panyakit DM sangat penting untuk

disampaikan kepada masyarakat agar dapat menerapkan pola hidup sehat serta terhindar

dari penyakit ini maupun penyakit lainnya.

3.1.4 Status Gizi Masyarakat

Selain ketiga faktor di atas, ada faktor lain yang juga mempengaruhi derajat kesehatan

masyarakat yaitu status gizi masyarakat. Status gizi ini meliputi banyak hal, baik yang

bersifat perorangan maupun kelompok pada masyarakat, namun lebih diprioritaskan kepada

kelompok rentan serta lebih di fokuskan ke percepatan pencapaian tujuan MDGs, sehingga

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


20

terdapat beberapa tujuan prioritas dari program perbaikan gizi, antara lain adalah :

1. Menurunkan presentase balita dengan status gizi kurang.

2. Meningkatkan cakupan kunjungan balita (D/S).

3. Meningkatkan cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan

dari keluarga miskin.

4. Meningkatkan cakupan balita mendapat vitamin A dosis tinggi 2x pertahun.

5.Meningkatkan cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe minimal 90 tablet selama

kehamilan.

Untuk mencapai beberapa tujuan prioritas program perbaikan gizi diatas, maka ada

beberapa indikator yang harus dicapai untuk mengukur keberhasilan program perbaikan

gizi tersebut diatas. Adapun beberapa indikator dan hasil capaian program perbaikan gizi

UPK Puskesmas Karya Mulia selama tahun 2020 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3
Cakupan Perbaikan Gizi Masyarakat
Di UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020

% Cakupan Absolut
No Target kegiatann Penyebut Pembilang
Indikator
Kota 2020
2020 (%)
1 % Balita Kurus mendapatkan
90 100 32 32
makanan tambahan
2 % Balita gizi buruk yang
mendapatkan perawatan 100 100 7 7

3 % Balita yang ditimbang berat


badannya (D / S) 70 27,6 2045 395

4 % Bayi yang Baru Lahir mendapat


Inisiasi Menyusui Dini (IMD) 77 85,19 36 31

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


21

5 % Bayi kurang dari 6 bulan


mendapatr ASI Ekslusif 60 86,1 72 49

6 % Persentase Ibu hamil yang


mendapatkan TTD minimal 90
100 97,4 455 443
tablet selama kehamilan

Sumber Data : Laporan Program GIZI UPK Puskesmas Karya Mulia 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 6 indikator program perbaikan gizi masyarakat, ada

5 indikator yang berhasil mencapai target baik target Kota, namun ada 1 indikator yang tidak

tercapai, yaitu % balita Balita yang ditimbang berat badannya (D / S) hanya mencapai 27,6 %

dari target 70 % dan Balita dengan gizi buruk mendapat perawatan pada tahun 2020 terdapat

7 kasus.

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


22

BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan, Puskesmas berperan

menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang

dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Upaya kesehatan

perorangan adalah upaya kesehatan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Upaya kesehatan perorangan ini adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu

ditambah dengan rawat inap. Sedangkan upaya kesehatan masyarakat adalah upaya kesehatan

yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan

kesehatan serta mencegah penyakit, tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan

pemulihan kesehatan.

Upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat diselenggarakan

melalui upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan wajib

merupakan upaya kesehatan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia

sesuai kebijakan Pemerintah Pusat (Kementrian Kesehatan), sedangkan upaya kesehatan

pengembangan merupakan upaya kesehatan yang dikembangkan dari program yang sudah ada

serta merupakan program unggulan disesuaikan dengan permasalahan dan kebutuhan

masyarakat setempat.

Adapun upaya kesehatan wajib yang dilaksanakan di UPK Puskesmas Karya


Mulia, meliputi Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak,
Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, serta

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


23

Pengobatan Dasar. Sedangkan upaya kesehatan pengembangan, meliputi : upaya


kesehatan sekolah, upaya kesehatan olah raga, upaya perawatan kesehatan masyarakat,
upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya
kesehatan mata, upaya kesehatan usia lanjut, dan upaya pembinaan pengobatan
tradisional. Beberapa upaya kesehatan pengembangan yang merupakan program Inovasi
di UPK Puskesmas Karya Mulia, antara lain adalah “KEPO TB” Inovasi program untuk
mengatasi masalah kesehatan rendahnya capaian penemuan kasus TBC dan rendahnya
capaian suspek TBC yang diperiksa di akibatkan kurangnya pemahaman masyarakat
tentang TBC.
“KEPO TB” adalah kegiatan edukasi tentang TB untuk memberikan
pemahaman kepada masyarakat agar masyarakat mau melakukan screening dan
pemeriksaan TBC secara dini. Inovasi KEPO TBC adalah kegiatan edukasi program
TBC dengan metode pelayanan di dalam gedung dan luar gedung. Kegiatan di dalam
gedung dengan membuat pojok KEPO TBC yaitu menyediakan informasi terkait dengan
TBC.
Inovasi KEPO TBC diharapkan dapat memberikan pemahaman dan pengetahun
kepada masyarakat tentang TBC sehingga kasus TBC dapat ditemukan secara dini
sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TBC serta
menghilangkan stigma di masyarakat kepada penderita TB.
Inovasi Kepo TB dilaksanakan di dalam Gedung berbupa pojok KEPO TBC dan
Kegiatan luar Gedung dengan melakukan sosialisasi kemasyarakat dan institusi Pendidikan.

4.1 Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib merupakan upaya pelayanan kesehatan dasar yang

dilaksanankan oleh seluruh Puskesmas, baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat.

Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan upaya kesehatan wajib, terdapat beberapa

indikator yang harus dicapai serta diperlukan beberapa strategi yang harus dilaksanakan.

Adapun beberapa strategi dan indikator yang harus dicapai sesuai Standar Pelayanan

Minimal Dinas Kesehatan Kota Pontianak, adalah sebagai berikut :

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


24

No Upaya Kesehatan Wajib Kegiatan


1 Promosi Kesehatan 1. Cakupan RT yang ber PHBS
2. Persentase Sekolah yang melaksanakan PHBS
3. Persentase Posyandu Purnama Mandiri
4. Indeks Keluarga Sehat
2 Kesehatan Lingkungan 1. Persentase Tempat Fasilitas Umum yang
memenuhi syarat kesehatan.
2. Persentase Tempat Pengolahan Makanan yang
memenuhi syarat kesehatan .
3 KIA / KB 1. Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan
Pelayanan Kesehatan sesuai Standar.
2. Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan
persalinan.
3. Presentase Bayi Baru Lahir mendapatkan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir.
4. Cakupan komplikasi nenonatus yang ditangani.
5. Cakupan komplikasi kebidanan ditangani.
6. Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai
standar
7. Persentase anak usia pendidikan dasar yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar.
8. Persentase Balita mempunyai buku KIA/KMS.
10.Persentase warga negara usia 60 tahun ke atas
mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar.
4 Perbaikan Gizi Masyarakat 1. Persentase Ibu hamil yang mendapatkan TTD
minimal 90 tablet selama kehamilan.
2. Persentase Ibu hamil KEK yang mendapatkan
makanan tambahan.
3. Persentase Bayi dengan Berat badan lahir
rendah (BBLR) yang mendapatkan pelayanan
kesehatan.
4. Persentase Balita yang ditimbang Berat
Badannya (D/S)
5. Persentase Remaja Putri dapat tablet tambah
darah (TTD).
6. Persentase Balita kurus dapat makanan
tambahan.
7. Persentase Kasus Balita Gizi Buruk yang
mendapat Perawatan.
8. Persentase Bayi yang Baru Lahir mendapat
Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020
25

9. Cakupan Bayi Usia 6 bulan mendapat ASI


Ekslusif.

5 Pencegahan dan pemberantasan 1. Persentase Anak Usia 0-11 Bulan yang


Penyakit menular mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
2. Cakupan Penemuan kasus non polio AFP.
3. Persentase penderita Hipertensi yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar.
4. Persentase penderita DM yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar.
5. Persentase ODGJ berat yang mendapatkan
pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar.
6. Persentase WUS Usia 30-50 Tahun yang
Melakukan Pemeriksaan Deteksi Dini kanker
Payudara dan Kanker Leher Rahim.
7. Persentase orang usia 15–59 tahun
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
8. Angka Bebas Jentik.
9. Jumlah Penemuan Penderita DBD.
10. Persentase orang dengan risiko terinfeksi
HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini
HIV sesuai standar.
11.Persentase Penderita baru HIV yang
mendapatkan pelayanan sesuai standar.
12. Persentase penderita kusta yang Release From
Treatment (RFT).
13. Persentase penderita kusta yang Release From
Treatment (RFT).
14.Cakupan Penderita DBD yang ditangani.
15.Persentase Orang terduga TBC mendapatkan
pelayanan TBC sesuai standar.

4.1.1 Promosi Kesehatan


Promosi Kesehatan adalah salah satu upaya peningkatan kesehatan
masyarakat untuk mencegah terjadinya penyakit atau masalah kesehatan lainnya
tanpa mengenyampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Upaya-upaya yang telah
dilakukan UPK Puskesmas Karya Mulia dalam rangka mempromosikan kesehatan
sepanjang tahun 2020 adalah sebagai berikut :

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


26

Tabel 4.1
Kegiatan Promosi Kesehatan UPK Puskesmas Karya Mulia
Tahun 2020

N Jenis Kegiatan Methode Media Tema Sasaran


O
1. Penyuluhan luar Ceramah Audio/Visu • DBD Kelompok
Gedung : Tanya al Brosur • Gizi Masyarakat
- Penyuluhan jawab Leaplet • Diare
Kelompok • Vit. A
• PHBS
• ISPA,dll
2. Mini Work Shop Ceramah Audio/Visu • Tumbang Siswa / i SLTP /
Tanya al Brosur remaja SLTA
jawab Leaplet • KRR
• IMS
• HIV/AIDS
3. Penyuluhan Ceramah Audio/Visu • KIA Kader
dalam Gedung Tanya al Brosur • GIZI masyarakat
jawab Leaplet • PHBS /Pasien
4. Konseling Tanya Food Model • Kesling Pasien
Jawab Flipchart • Gizi masyarakat
Brosur • PHBS /Pasien
Leaplet • DBD
5. Pemberantasan Penyuluhan Spanduk • PSN DBD Masyarakat
DBD Keg.PSN Brosur • Abatesasi

Selain kegiatan penyuluhan diatas, UPK Puskesmas Karya Mulia juga telah
membuat sistem Layanan Informasi dan Data menggunakan media Komputerisasi
yang dapat diakses oleh pasien pada saat berkunjung ke Puskesmas. Upaya lain dari
promosi kesehatan adalah pemantauan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat
pada 5 tatanan institusi antara lain : Kesehatan, Pendidikan, Rumah Tangga dan
Tempat-Tempat Umum. Adapun hasil capaian dari beberapa indikator kegiatan
PHBS dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


27

Grafik 4.1
Capaian Rumah Sehat di Wilayah
UPK Puskesmas Karya Mulia Th 2020

Sumber Data : Laporan Kegiatan Kesling UPK Puskesmas Karya MuliaTh 2020.

Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa dari kegiatan kesehatan lingkungan

indikator rumah dibina memenuhi syarat dari jumlah rumah yang 7505 rumah

,rumah memenuhi syarat sehat sebanyak 1187 rumah (15,81%) ,sedangkan rumah

dibina 6951 (92,61%), rumah dan yang memenuhi syarat 4627 rumah (66,56% ).

Rumah memenuhi syarat sehat sebanyak 4627 rumah (66,56%).

A. Untuk cakupan ASI Ekslusif :

1. Karena masih kurangnya pengetahuan dari orang tua tentang manfaat ASI

Ekslusif bagi bayi.

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


28

2. Orang tua terutama para ibu merasa tidak bebas jika menyusui bayinya.

3. Masih banyaknya kunjungan dari luar wilayah sehingga capaian masih kurang.

Untuk meningkatkan cakupan ASI Ekslusif , UPK Puskesmas Karya Mulia

telah melaksanakan beberapa upaya, antara lain :

1. Melakukan upaya memberikan pengetahuan kepada orang tua melalui

penyuluhan dalam maupun luar gedung

2. Memotivasi masyarakat dengan cara pemberian leaflet dalam usaha mengatasi

masalah kesehatan terutama mengenai ASI Ekslusif dengan cara pendekatan

kepada RW/RT setempat

B. Untuk cakupan Strata Posyandu :

1. Strata posyandu harus memenuhi, beberapa persyaratan untuk ke strata pratama

dan mandiri, tetapi posyandu tersebut belum dapat memenuhi persyaratan

tersebut pada tahun 2020 ,strata posyandu berada pada pratama dimana kegiatan

posyandu tidak berjalan sebagaimana mestinya akibat pandemi covid-19,namun

kegiatan dialihkan dengan pemantauan tumbuh kembang balita melalui swepping

ke RW.

2. Kurangnya motivasi masyarakat untuk mengunjungi kegiatan dalam upaya

meningkatkan strata Untuk meningkatkan cakupan Strata posyandu Pratama dan

Mandiri , UPK Puskesmas Karya Mulia telah melaksanakan beberapa upaya,

antara lain :

1. Melakukan upaya memberikan pengetahuan kepada kader-kader posyandu pada

saat pertemuan kader setiap bulan.

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


29

2. Memotivasi masyarakat untuk mengunakan posyandu dalam usaha mengatasi

masalah kesehatan dengan cara pendekatan kepada RW/RT setempat melalui

Musrenbang ,Lokmin Lintas sektor, dan pertemuan dengan tokoh masyarakat.

4.1.2 Kesehatan Lingkungan

Menurut H.L Bloom, lingkungan merupakan salah satu faktor yang paling

mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena lingkungan yang kurang sehat

dapat menimbulkan berbagai penyakit, terutama penyakit menular dan berpotensi

wabah. Beberapa hasil capaian indikator upaya kesehatan lingkungan dan sanitasi

dasar yang telah dilaksanakan UPK Puskesmas Karya Mulia dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 4.3
Hasil Capaian Indikator Upaya Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2019
% Absolut
No. Indikator Capaian Penyebut Pembilang
2019
1 % Penyelidikan
Epidemilogi (PE) yang
100 40 40
dilakukan kurang dari
24 jam.
2 % Angka bebas jentik
61,26 3720 2279
nyamuk
3 % Tempat Fasilitas
umum yang dibina 100 31 31

Sumber Data : Laporan SPM UPK Puskesmas Karya Mulia Th 2019

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa dari ketiga indikator upaya kesehatan

lingkungan, terdapat 1 indikator yang masih kurang dari capaian yaitu Angka bebas

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


30

Jentik dari target 95 % dan Tempat fasilitas Umum yang dibina percentase

penyelidikan epidemiologi sudah mencapai target 100 %. Beberapa hal yang

menyebabkan tidak tercapainya target tersebut adalah :

1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melakukan kegiatan PSN terutama 3 M.

2. Belum semua masyarakat melakukan abatesasi secara rutin minimal 3 bulan

sekali dan hanya menunggu kegiatan abatesasi yang dilakukan oleh petugas

kesehatan.

Untuk meningkatkan angka bebas jentik, UPK Puskesmas Karya Mulia telah

melakukan beberapa kegiatan, seperti :

1. Penyuluhan baik di dalam maupun luar gedung tentang PSN DBD di masyarakat.

2. Pemantauan jentik berkala dan abatesasi di masyarakat .

3. Melaksanakan program Pemantauan Jentik Berkala Anak Sekolah.

Untuk tahun 2020 kegiatan diatas tidak bisa dilakukan akibat pandemi covid-19

,data diatas data tahun 2019.Selain kegiatan diatas, ada beberapa kegiatan dalam

rangka penyehatan lingkungan, antara lain adalah :

1. Penyediaan air bersih

Air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia untuk kelangsungan hidupnya.

UPK Puskesmas Karya Mulia merupakan Puskesmas yang terletak di daerah

perkotaan, sehingga banyak sekali sumber air bersih yang dapat diakses oleh

masyarakat, seperti air ledeng (PDAM), air hujan, air kemasan, air sumur dan

sebagainya. Adapun persentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


31

di wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia pada tahun 2020 dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.4
Sarana Air Minum Yang Dilakukanan Pengawasan
Di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020

No. Jenis Sarana Jumlah


sarana
1 2 3
1 Jumlah Sarana Air Minum 20
2 Jumlah Sarana Air Minum di IKL 20
3 Jumlah Sarana Air Minum dengan resiko rendah + 18
sedang
4 Jumlah Sarana Air Minum yang daiambil sampel 0
Sumber Data : Laporan Program Penyehatan Lingkungan UPK Puskesmas Karya Mulia Th 2020

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa UPK Puskesmas Karya Mulia melakukan

pengawasan di sarana air minum yang berada di wilayah bina Puskesmas ,

dengan jumlah sarana yang ada 20,jumlah sarana air minum di IKL 20 sarana.

Jumlah sarana air minum dengan resiko rendah + sedang berjumlah 18 sarana.

Untuk tahun 2020 tidak dilakukan pengambilan sampel.Jumlah Penduduk di

wilayah UPK Puskesmas Karya Mulia yang menggunakan air minum .

2. Sarana sanitasi dasar

Sarana sanitasi dasar merupakan sarana yang harus dimiliki oleh semua keluarga

(setiap rumah) untuk mendukung terwujudnya kesehatan pada keluarga itu

sendiri. Tanpa sanitasi dasar akan mudah terjadi berbagai penyakit menular

berbasis lingkungan, bahkan penyakit yang berpotensi wabah akan lebih mudah

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


32

menyebar di masyarakat. Adapun beberapa keluarga yang memiliki sanitasi dasar

di wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5
Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Di Wilayah Kerja UPK Puskesmas karya Mulia
Tahun 2020

No Jenis Sarana Jumlah Sarana

Jamban sehat semi permanen 7892


1

2 Jamban sehat permanen 55


Sumber Data : Laporan Program Penyehatan Lingkungan UPK Puskesmas Karya MuliaTh 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2020, dari kedua jenis sarana

sanitasi dasar, ternyata persentase Jamban sehat semi permanen yang paling

banyak dimiliki di wilayah bina puskesmas Karya Mulia sebanyak 7892 sarana.

Data diatas menggambarkan hampir semua keluarga sudah memiliki jamban

memenuhi syarat kesehatan. Kemudian untuk sarana Jamban sehat permanen

keluarga yang memiliki hanya sebesar 55 sarana yang ada, sehingga secara

umum kepemilikan sanitasi dasar di wilayah UPK Puskesmas Karya Mulia sehat.

3. Tempat umum dan pengelolaan makanan

Pengawasan terhadap tempat umum dan pengolahan makanan sangat penting di

lakukan karena tempat-tempat tersebut sangat erat kaitannya dengan kepentingan

orang banyak. Tempat umum dan pengelolaan makanan harus selalu di jaga

kebersihan agar tetap memenuhi syarat kesehatan sehingga masyarakat ataupun

konsumen yang berhubungan dengan tempat-tempat tersebut terhindar dari

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


33

penularan penyakit ataupun keracunan.makanan. Adapun hasil pemantauan dan

pembinaan UPK Puskesmas Karya Mulia terhadap tempat umum dan

pengelolaan makanan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6
Hasil Pemantauan Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan
di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Karya Mulia
Tahun 2020

Jumlah Jumlah Jumlah


No. Jenis TUPM % Sehat
yang ada diperiksa sehat
1 Jasa boga 2 1 0 50
2 Restoran/Rmh Makan 10 4 4 40
3 Depot Air Minum 20 7 7 35
4 Makanan Jajanan
6 1 1 16,7
Kantin
Sumber Data : Laporan Program Penyehatan Lingkungan UPK Puskesmas Karya Mulia Th 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tempat umum dan pengelolaan makanan

yang ada di wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia sebagian memenuhi

syarat kesehatan, oleh karena itu pemantauan dan pembinaan terhadap tempat-

tempat tersebut tetap masih harus dilakukan secara berkala dan

berkesinambungan, agar tetap memenuhi syarat kesehatan sehingga produk

(makanan/minuman) yang dihasilkan tetap aman untuk dikonsumsi oleh

masyarakat serta tidak membahayakan kesehatan.

4. Pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi

Institusi merupakan suatu sarana yang selalu digunakan orang untuk melakukan

berbagai aktivitasnya. Institusi yang bersih dan sehat akan memberikan

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


34

kenyamanan dan ketenangan bagi oarang menggunakannya. Selain itu institusi

yang bersih dan sehat juga akan mencegah timbulnya berbagai penyakit menular

khususnya yang berbasis lingkungan. Oleh karena itu, pembinaan kesehatan

lingkungan pada institusi merupakan salah satu kegiatan program penyehatan

lingkungan yang sama pentingnya dengan kegiatan lainnya dalam menjaga

kebersihan dan kesehatan lingkungan. Adapun hasil kegiatan pembinaan

kesehatan lingkungan pada institusi yang dilakukan UPK Puskesmas Karya

Mulia pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7
Hasil Kegiatan Pembinaan Kesehatan Lingkungan
Pada Institusi di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Karya Mulia
Tahun 2020

Jumlah Jumlah
No. Jenis Institusi % Dibina
yang ada dibina
1 Sarana Kesehatan 1 1 100
2 Sarana Pendidikan 26 3 11,54
3 Sarana Ibadah 14 14 100
4 Pasar 1 0 0
Jumlah 42 18 42,86
42
Sumber Data : Laporan Program Penyehatan Lingkungan UPK Puskesmas
Karya Mulia Th 2020

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir semua institusi yang ada di wilayah

kerja UPK Puskesmas Karya Mulia telah dilakukan pembinaan, hanya sarana

pendidikan belum seluruhnya terbina dikarenakan sekolah libur akibat pandemi

covid-19. namun kedepannya akan terus dilakukan pembinaan secara bertahap.

4.1.3 Kesehatan Ibu dan Anak

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


35

UPK Puskesmas Karya Mulia adalah Puskesmas yang telah menerapkan

pemeriksaan terpadu pada ibu hamil. Beberapa program pengembangan yang

berhubungan dengan program KIA, seperti : Kelas Ibu dan Senam Hamil, Klinik

IMS, Pemeriksaan Deteksi Dini Ca Cervix dengan Metode IVA, Penanganan Kasus

Kekerasan pada Perempuan dan Anak. Meskipun banyak sekali program

pengembangan di bidang KIA, namun ada beberapa indikator yang harus dicapai

untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan pelaksanaan program KIA. Adapun

hasil capaian program KIA sesuai Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2019 dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.8
Hasil Capaian Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
UPK Puskesmas Karya Mulia
Tahun 2020

INDIKATOR KINERJA LUARAN TARGET


SATUAN Penyebut Pembilang % Capaian
(OUTPUT) 2020

Persentase Ibu Hamil yang


1 Mendapatkan Pelayanan Kesehatan % 100 455 443 97,4
sesuai Standar
Persentase Bayi Baru Lahir
2 mendapatkan Pelayanan Kesehatan % 100 427 421 98,6
Bayi Baru Lahir

Persentase Bayi Baru Lahir


3 mendapatkan Pelayanan Kesehatan % 100 405 420 103,7
Bayi Baru Lahir

Cakupan komplikasi nenonatus


4 % 100 61 51 83,6
yang ditangani

Cakupan komplikasi kebidanan


5 % 100 91 75 82,4
ditangani
Cakupan pelayanan kesehatan balita
6 % 100 2045 1491 72,9
sesuai standar
Persentase anak usia pendidikan
7 dasar yang mendapatkan pelayanan % 100 3507 917 26,1
kesehatan sesuai standar
Persentase Balita mempunyai buku
8 % 100 2045 1389 67,9
KIA/KMS

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


36

INDIKATOR KINERJA LUARAN TARGET


SATUAN Penyebut Pembilang % Capaian
(OUTPUT) 2020

Persentase warga negara usia 60


9 tahun ke atas mendapatkan skrining % 100 2076 2066 99,5
kesehatan sesuai standar

Dari persentase pencapaian target, terdapat 1 (satu) indicator yang dikategorikan


sangat berhasil yaitu Persentase Bayi Baru Lahir mendapatkan Pelayanan Kesehatan
Bayi Baru Lahir, Persentase Bayi Baru Lahir mendapatkan Pelayanan Kesehatan
Bayi Baru Lahir , untuk delapan indikator lainnya yaitu : Persentase Ibu Hamil yang
Mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai Standar , Persentase Bayi Baru Lahir
mendapatkan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir , Cakupan komplikasi nenonatus
yang ditangani, Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai standar, Persentase anak
usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar,
Persentase Balita mempunyai buku KIA/KMS, Persentase warga negara usia 60
tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar masih belum mencapai
standar dinas 100%.
Untuk capiaan yang tidak tercapai staf di UPK Puskesmas Karya Mulia telah

melakukan sweeping ke rumah-rumah warga untuk melihat status kesehatan

masyarakat dengan hasil bahwa tidak ada dijumpai neonates dengan komplikasi.

Meskipun demikian, perlu peningkatan kinerja di tahun mendatang untuk

meningkatkan cakupan di setiap indicator.

Dari hasil capaian diatas, ada beberapa indikator yang perlu diperhatikan

karena sangat mempengaruhi terjadinya kasus kematian ibu dan bayi. Untuk

Program Keluarga Berencana, cakupan kepesertaan baru dan lama dapat dilihat

pada tabel 4.5 yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.9
Cakupan Kepesertaan KB Baru dan Lama UPK Puskesmas Karya Mulia
Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020
37

Tahun 2020

Jenis Kontrasepsi
Jenis Peserta KB
Pil Kondom Suntik AKDR
KB Aktif 512 11 2266 118
KB Pasca 11 3 52 7
Persalianan

4.1.4 Perbaikan Gizi Masyarakat

Perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu program yang menjadi

target MDGs. Program perbaikan gizi masyarakat dapat dilaksanakan di dalam dan

luar gedung dengan tujuan utama mencegah dan menanggulangi kasus gizi buruk.

Beberapa indikator untuk mengetahui keberhasilan program perbaikan gizi

masyarakat adalah :

Tabel 4.10
Hasil Capaian Program Perbaikan Gizi Masyarakat
UPK Puskesmas Karya Mulia
Tahun 2020

No
% Target % Capaian
Indikator
Kota 2020 2020
Persentase Ibu hamil yang
1. mendapatkan TTD minimal 90 100 97,4
tablet selama kehamilan
Persentase Ibu hamil KEK yang
2. 90 92,3
mendapatkan makanan tambahan
Persentase Bayi dengan Berat
3. badan lahir rendah (BBLR) yang 100 0
mendapatkan pelayanan kesehatan
Persentase Balita yang ditimbang
4 70 19,3
Berat Badannya (D/S)
Persentase Remaja Putri dapat
5 37,5 3
tablet tambah darah (TTD)
Persentase Remaja Putri dapat
6. tablet tambah darah (TTD) 90 100
Persentase Kasus Balita Gizi Buruk
7. yang mendapat Perawatan 100 100

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


38

Persentase Bayi yang Baru Lahir


8. mendapat Inisiasi Menyusui Dini 77 86,1
(IMD)
Cakupan Bayi Usia 6 bulan
9. mendapat ASI Ekslusif 60 66,7

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil capaian program perbaikan gizi

UPK Puskesmas Karya Mulia pada tahun 2020, terlihat bahwa partisipasi

penimbangan Balita di masyarakat masih kurang dari cakupan D/S masih belum

mencapai target, ini karena tahun 2020 pandemi covid 19 puskesmas tidak

melaksanakan kegaiatan posyandu penimbangan. Pada tahun ini ditemukan kasus

gizi buruk mendapatkan perawatan sebanyak 7 kasus di wilayah Puskesmas Karya

Mulia.

Program perbaikan gizi Puskesmas di tahun 2020 terlaksana dalam berbagai

kegiatan, antara lain :

a. Distribusi Kapsul Vitamin A

Hasil capaian distribusi Kapsul Vitamin A pada bayi dan balita di UPK Puskesmas

Karya Mulia tahun 2020 bayi 6-59 bulan yaitu sebesar 43,58 %. Adapun jumlah bayi

dan balita di UPK Puskesmas Karya Mulia tahun 2020 dapat dilihat pada tabel 4.11

berikut :

Tabel 4.11
Distribusi Kapsul Vitamin A pada Bayi dan Balita di Wilayah Kerja
UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2018

Puskesmas % Jumlah Bayi 6-11 % Jumlah Balita 12-59


bulan bulan

Karya Mulia 58,41 41,603

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


39

4.1.5 Pemberantasan Penyakit Menular

Upaya pemberantasan penyakit menular merupakan upaya yang harus

dilaksanakan secara komperhensif timbulnya penyakit menular tidak hanya

disebabkan oleh satu hal saja, melainkan oleh beberapa penyebab yang saling

berhubungan. Berdasarkan teori Epidemiologi, timbulnya penyakit menular karena

adanya keterkaitan antara host , agent, enviroment. Oleh karena itu intervensi yang

dapat dilakukan dalam menurunkan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit

menular ini harus diarahkan kepada ketiga faktor diatas, seperti meningkatkan daya

tahan tubuh dengan imunisasi dan perbaikan gizi, memberantas virus/bakteri

penyebab penyakit dengan membasmi vektor/perantara melalui PSN atau

meningkatkan kebersihan lingkungan.

Adapun beberapa indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan

program pemberantasan penyakit menular adalah :

Tabel 4.12
Hasil Capaian Program Pemberantasan Penyakit Menular
UPK Puskesmas Karya Mulia
Tahun 2020

% Absolut
%
Target
No Indikator Capaan Penyebut Pembilang
Kota
2020
2020
Terkendalinya Angka
1 Kesakitan Penyakit Menular <49 100 16 16
(DBD)
Terkendalinya Angka
2 Kesakitan Penyakit <1 0 0 0
Menular ( Kusta )
Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020
40

Terkendalinya Angka
3 Kesakitan Penyakit ≥2 0 0 0
Menular ( AFP )
4 Angka kesembuhan TB 85 44 25 11
Terkendalinya Angka
5 Kesakitan Penyakit < 214 100 193 193
Menular ( Diare )
% Penderita malaria yang
6 100 0 0 0
diobati
% Penderita kusta yang
7 100 0 0 0
selesai berobat (RFT Rate)
% Penderita filariasis yang
8 100 0 0 0
ditangani
Sumber Data : Laporan SPM UPK Puskesmas Karya Mulia Th 2020

Pada tabel diatas dapat dilihat adanya beberapa indikator yang belum

mencapai target dari target yang seharusnya. Adapun indikator tersebut antara lain

adalah :

1. Cakupan Angka Kesembuhan TB

Cakupan Angka Kesembuan TB pada tahun 2020 mencapai 44 ( 12 kasus) dari

target 85% . Dari hasil pemantauan terhadap beberapa penderita, hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

a. Estimasi jumlah penderita TB BTA lebih tinggi dibanding dengan kejadian

kasus TB BTA yang sebenarnya.

b. Kurangnya pelacakan kasus TB di masyarakat.

c. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk kontrol

d. Sebagian masyarakat masih ada yang menganggap bahwa penyakit TB paru

adalah penyakit masyarakat dengan status ekonomi lemah.

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


41

Pada tahun 2020, beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan Angka

Kesembuhan pasien TB , namun masih belum maksimal dan masih harus terus

melaksanakan upaya tersebut, antara lain adalah :

a. Meningkatkan pelacakkan/penemuan pasien dalam menggunakan obat di

masyarakat.

b. Memberikan pengobatan sesuai SOP.

c. Melakukan pemantauan penderita pemberian obat secara teratur.

d. Memberikan pendidikan kesehatan dan meningkatkan keterlibatan keluarga

dalam perawatan dan pengobatan penderita TB.

e. Melakukan penyuluhan tentang TB paru di masyarakat.

2. Penemuan penderita diare dan yang ditangani

Cakupan penemuan penderita diare semua umur pada tahun 2020 mencapai 193

kasus . Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :

a. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri saat mengalami

keluhan ( gejala awal) diare.

b. Kurangnya pelacakan kasus penyakit diare

c. Penyakit diare dianggap penyakit biasa karena faktor budaya tertentu

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah diatas

adalah:

a. Melakuan penyuluhan tentang penyakit diare dan PHBS baik dimasyarakat

maupun posyandu serta melalui Puskesmas.

b.. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu atau penderita diare sehingga

dapat mencegah terjadinya diare.

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


42

c. Memberikan pengertian mengenai bahaya diare apabila tidak cepat

ditangani

Untuk setiap sasaran yang ada diidentifikasikan, indikator kinerja yang akan

dijadikan tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran. Berdasarkan hasil pengukuran

dengan menggunakan pendekatan diatas, tingkat pencapaian kinerja sasaran UPK

Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020 ada

akan, antara lain :tuk perlindungan dan pencegahan kehamilan.

ma

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


43

BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

5.1. Sarana Kesehatan


Sarana kesehatan yang dimiliki UPK Puskesmas Karya Mulia yakni :
1. Gedung Puskesmas dua lantai yang terdiri dari :
a. Ruang Periksa umum / Unit Gawat Darurat
b. Ruang gigi
c. Ruang MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)
d. Ruang KIA /KB/ KTPA
e. Ruang Imunisasi
f. Ruang Gizi / Ruang Laktasi
g. Klinik Sanitasi
h. Laboratorium
i. Kamar Obat
j. Ruang Kepala Puskesmas
k. Ruang Tata Usaha
l. Ruang Konseling Remaja
m. Ruang Tumbuh Kembang Anak
n. Ruang klinik Sanitasi

2. Sarana Transportasi
a. Kendaraan roda dua sebanyak 3 buah, 1 buah dalam kondisi rusak ringan
b. Kendaraan roda empat 1 buah dalam kondisi rusak ringan
3. Prasarana lainnya berupa peralatan medis dan non medis
4. Rumah dinas sebanyak 2 buah dalam keadaan baik.

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


44

5.2. Tenaga Kesehatan


Ketenagaan medis dan non medis di UPK Puskesmas Karya Mulia tahun
2020 dapat dilihat pada tabel 5.1. di bawah ini :

Tabel 5.1.
Distribusi Ketenagaan UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020

Diklat
N Kualifikasi Golongan/ yang Rencana
Nama/Nip Jabatan
o pendidikan Pangkat pernah Kebutuhan
diikuti
1. Sumini, SKM, Kepala Magister III c / Penata Prajabatan
M.Kes(epid). Puskesmas epidemiolog
19711110 199203 3 merangkap
001 Epid ahli
2 dr. Vicia Rini Dokter umum Profesi IVa / Pembina Prajabatan
19740227 200802 2 Kedokteran
001 Umum
3 drg.Reni Dokter Gigi S2 IVa / Pembina Prajabatan
Riawati,M.M.R/197309 Manajemen
11 200312 2 006
4 Ponijem,A.Md.Kes Perawat Gigi D3 RPL III d / Penata Prajabatan
19680606 199101 2 Tk.I
004
5 Pudji Kuwati,A.Md.Keb Bidan D3 Ilmu III d / Penata Prajabatan
19690524 199012 2 Kebidanan Tk.I
001
6 Esti Mindari.A.Md.Kes Sanitasi D3 RPL III d / Penata Prajabatan
19690526 198911 2 Tk.I
001
7 Rita Yuliati,AMd Kes Analis D3 RPL III d / Penata Prajabatan
19691125 1991303 2 kesehatan Tk.I
008
8 PH Budi Raharja,A.Md Perawat Gigi D3 Ilmu III c / Penata Prajabatan
KG/19710211 199103 Keperawatan
1 006 Gigi
9 Tatik Rahayu.AMd.Keb Bidan D3 RPL III c / Penata Prajabatan
19700315 199102 2
Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020
45

Diklat
N Kualifikasi Golongan/ yang Rencana
Nama/Nip Jabatan
o pendidikan Pangkat pernah Kebutuhan
diikuti
002
10 Sri Lestari, A.Md.Kep Perawat D3 Ilmu III c / Penata Prajabatan
19830227 200501 2 Keperawatan
005
11 Dedi Maulana, Perawat D3 Ilmu III d / Penata Prajabatan
A.Md.Kep Keperawatan Tk.I
19790527 200604 2
007
12 Indra Buana, A.Md.Kep Perawat D3 Ilmu III c / Penata Prajabatan
19810105 200012 1 Keperawatan
002
13 Suhartini, A.Md.KG Perawat Gigi D3 Ilmu III c / Penata Prajabatan
19750608 200012 2 Keperawatan
005 Gigi
14 Ernawati, A.Md.Far Asisten D3 Farmasi III c / Penata Prajabatan Perlu
19730504 199603 2 Apoteker ditambah
005 tenaga 1
orang
apoteker
15 Maskupah.A.Md Gz Pelaksana D3 Ilmu Gizi III b / Penata Prajabatan
19720810 199501 2 gizi Muda tk.I
001
16 M.Irawati Manurung Bidan D3 Ilmu III b / Penata
Amd .Keb Kebidanan Muda tk.I
19750919 200502 2
003
17 Emi Rosida AMd.Kes Analis D3 RPL III b / Penata Prajabatan
Kes kesehatan Muda tk.I
19720501 199403 2
007
18 Mira Captarina, Pelaksana D3 Ilmu Gizi III b / Penata Prajabatan
A.Md.Gz gizi Muda tk.I
10780618 200604 2
007
19 Wening Wulandari Perawat Gigi Sekolah II d / Pengatur Prajabatan
19751002 200012 2 Perawat Gigi Tk I
002 (SPRG)
20 Fani Safriani, Bidan D3 Ilmu IIIa / Penata Prajabatan
A.Md.Keb Kebidanan Muda
19861012 200902 2
003

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


46

Diklat
N Kualifikasi Golongan/ yang Rencana
Nama/Nip Jabatan
o pendidikan Pangkat pernah Kebutuhan
diikuti
21 Indri Perekam D3 Perekam II d / Pengatur Prajabatan
Kusumawardani,AMd.R Medis Medik Tk I
MIK / 19901105
201501 2 002
22 Nuraini, S.Sos Staf umum Sarjana III c / Penata Prajabatan
19680416 199302 2 Sosial
003
23 Misah Staf umum SMA III b / Penata Prajabatan
19660109 198603 2 Muda Tk I
006
24 Murniati Staf umum SMA III b / Penata Prajabatan
19660512 198603 Muda Tk I
2008
25 Siti Aisyah , 19800517 Staf umum D1 II d / Pengatur Prajabatan
200604 2 013 Kebidanan Tk.I
26 Dwi Astuti,SKM THL S1
Promkes
27 Wira Kartika Candra Tenga S1
Pendaftaran
28 Dr.Dinna Hanifah Dokter S1
Umum
29 Suci Agustina,S.Ak Pengelola S1
Keuangan
30 Irsyad Setyanto,S.ST Kesling D4
31 Zulkarnain Cleaning SMA
service
32 Puji Astuti Tenga SMA
Pendaftaran
33 Purwanto Penjaga SMA
malam
34 Suci Ayu Perawat D3

5.3. Pembiayaan Kesehatan


Pembiayaan kesehatan UPK Puskesmas Karya Mulia tahun 2019 dapat
dilihat pada tabel 5.2. di bawah ini :
Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020
47

Tabel 5.2.
Angagran Peneriaan BLUD UPK Puskesmas Karya Mulia
Tahun 2020
No Uraian Jumlah Rp.
Jaminan Pelayanan Kesehatan
1 (BPJS) 452.449.757

2 Retibusi layanan Pasien 60.472.500


BOK 607.916.093
3
KSO 45.570
4
Sumber : Data Pembiayaan Tahun. 2020
Distribusi Pembiayaan

Dari tabel diatas diketahui bahwa Pembiayaan Kesehatan yang didapat oleh
UPK. Puskesmas Karya Mulia yang terbesar adalah anggaran yang didapat dari
dana BOK, BPJS Kesehatan diikuti Retribusi pelayanan Pasien dan Kerja sama
mahasiswa. Adapun dana blud mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Belanja Pegawai
a. Honorarium Pengelola Keuangan
Meliputi Honorarium Kuasa Pengguna Anggaran ,honor PP keu, Honor
Bendahara Pengeluaran, Honor Bendahara Penerimaan dan Pj Teknis
b. Honor Non PNS
Honorarium Non PNS instruktur senam
2. Belanja Barang dan Jasa
a. Belanja Barang dan Jasa BLUD
Meliputi Belanja Premi Asuransi Kesehatan, Belanja makanan dan
minuman kegiatan prolanis .
b. Belanja Belanja Premi Asuransi Kesehatan.
Meliputi Belanja Honorarium Non PNS, Honorarium Narasumber Prolanis,.
c. Belanja Bahan Obat-Obatan.
Meliputi Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) dan Belanja Transaksi
Keuangan .
Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020
48

d. Belanja Belanja Jasa Pelayanan Medis .


Meliputi Belanja Asuransi BPJS Ketenaga Kerjaan
3. Belanja Modal
a. Meliputi Belanja Modal Pengadaan Alat Rumah Tangga
b. Belanja Modal Pengadaan Alat Kedokteran Umum
c. Belanja Modal Pengadaan Alat Kedokteran
d. Belanja honor Pejabat Pengadaan
e. Belanja PPHP

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


49

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :

1) Tidak TedapaT kematian bayi (AKB)

Angka kesembuhan penderita TB Paru sebesar 44 %,

2) Angka Keberhasilan Pengobatan TB Paru 96 %

3) Pecentase kusta selesai berobat 0 orang ( 0 %)


4) Cakupan komplikasi nenonatus yang ditangani pada tahun 2020 (83,6%)

5) Persentase Cakupan komplikasi kebidanan ditangani sebesar 82,4 %

6) Persentase Jumlah tempat fasilitas umum yang memehi syarat sebesar 58,1

%)

7) Persentase tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat sebesar 39,4

8) Persentase Posyandu Purnama Mandiri 0 % ( karena wabah covid 19

puskesmas tidak melakukan posyandu)

9) Persentase Ibu hamil KEK yang mendapatkan makanan tambahan 92,3% .

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


50

6.2 Saran

Bertolak dari masih adanya kendala dan hambatan seperti telah dijelaskan

sebelumnya, maka upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja di masa

yang akan datang yaitu dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Meningkatkan upaya promosi bidang kesehatan

2. Meningkatkan peran serta masyarakat, tokoh masyarakat, serta kader

kesehatan

3. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor

4. Meningkatkan sumber daya tenaga kesehatan yang ada dengan berbagai

pelatihan dan pertemuan

5. Meningkatkan dan memperbaiki pencatatan dan pelaporan yang ada

6. Memperbaiki dan melakukan cross check ulang data dasar yang ada

7. Membuat dan melakukan kegiatan secara disiplin berdasarkan rencana

bulanan, semester, maupun tahunan

8. Mengevaluasi dan menganalisa setiap hasil kegiatan yang telah dilakukan

secara bersama-sama

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020


51

Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020

Anda mungkin juga menyukai