BAB I
PENDAHULUAN
UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakanlah program
bahwa Daerah Kabupaten/Kota memiliki wewenang yang besar dalam mengatur dan
Pembangunan Manusia (IPM) /Human Development Index(HDI) yang terdiri dari Tingkat
Pendidikan, Derajat Kesehatan dan kemampuan Ekonomi. Oleh Karena itu pembangunan
bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi harus dibangun dengan selaras agar dapat
tuntutan akan peningkatan kualitas akses pelayanan publik khususnya kesehatan semakin
meningkat, sehingga diharapkan bisa menjadi pendorong bagi pembuat kebijakan dan
pemberi pelayanan kesehatan untuk lebih inovatif dan kreatif, sehingga penyelenggaraan
kesehatan lebih mudah diakses, berkualitas, merata dan terjangkau oleh seluruh
masyarakat.
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing global. Pembangunan kesehatan
tersebut merupakan upaya yang dilaksanakan oleh seluruh komponen bangsa Indonesia,
dan manfaat, dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, anak, manusia
Untuk mencapai tujuan dan visi pembangunan kesehatan “Masyarakat Sehat Yang
Mandiri dan Berkeadilan”, maka pembangunan kesehatan harus dilaksanakan secara terarah,
rehabilitatif, serta menerapkan nilai-nilai yang lebih pro rakyat, inklusif, responsif, efektif
dan bersih. Selain itu, upaya pembangunan kesehatan juga perlu didukung oleh sistem
pengendalian dan evaluasi sehingga semua program dapat berjalan efektif dan efesien
Salah satu sistem manajemen yang sangat penting dalam mewujudkan visi
sebagai salah satu sumber informasi untuk menentukan strategi dan sebagai bahan
bertujuan mendukung penyediaan data dan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam
cukup besar dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan secara adil, merata,
dan terjangkau.
Profil Kesehatan UPK Puskesmas Karya Mulia sebagai bagian dari sistem
Informasi Kesehatan yang bertujuan untuk mendukung penyediaan data dan informasi
khususnya di tingkat Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Pontianak pada umumnya.
Profil Kesehatan UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020 ini berisi gambaran
umum wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia Kota Pontianak (meliputi geografi,
topografi, demografi dan keadaan sosial ekonomi), situasi derajat kesehatan masyarakat di
wilayah bina UPK Puskesmas Karya Mulia, situasi upaya kesehatan yang dilaksanakan
oleh UPK Puskesmas Karya Mulia dan situasi sumber daya kesehatan selama tahun 2020
dan hambatan yang ditemukan selama tahun 2020 serta rencana tindak lanjut yang akan
dilaksanakan pada tahun 2020, baik untuk mengatasi masalah maupun sebagai antisipasi
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari pembuatan dari Profil ini adalah untuk mengetahui gambaran
umum tentang UPK Puskesmas Karya Mulia Kota Pontianak yang dapat
digunakan sebagai sumber informasi bagi semua pihak terkait dan pada akhirnya
akan menjadi bahan evaluasi serta sebagai dasar pengambilan keputusan dalam
1. Untuk mengetahui gambaran umum wilayah bina UPK Puskesmas Karya Mulia
Kota Pontianak.
4. Untuk mengetahui situasi sumber daya kesehatan yang dimiliki oleh UPK
6. Untuk mengetahui rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan oleh UPK
Sistematika penyajian Profil Kesehatan UPK Puskesmas Karya Mulia ini adalah
sebagai berikut :
- BAB I : Pendahuluan
Lampiran
BAB II
GAMBARAN UMUM
UPK Puskesmas Karya Mulia mulai beroperasi sejak tanggal 7 Agustus 1996 yang
terletak di Jalan Ampera Kecamatan Pontianak Kota. Pada tahun 2020 terdapat perubahan
wilayah kerja Puskesmas Karya Mulia , terdapat dua kelurahan yaitu wilayah kerja
kelurahan Sungaibangkong ± 2 Km2 dan wilayah Sungai Jawi dengan luas wilayah ± 2,2
Km2 yang terdiri dari 111 RT/21 RW , Adapun batas wilayah Kelurahan Sungaibangkong
yaitu :
- Sebelah Utara : Kelurahan Sei Bangkong Kecamatan Pontianak Kota (wilayah
kerja Puskesmas Alianyang)
- Sebelah Selatan : Kelurahan Punggur Kecamatan Kakap Kabupaten Pontianak
- Sebelah Barat : Kelurahan Pal IX Kecamatan Kakap Kabupaten Pontianak
2.2 Demografi
Penduduk wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia Kota Pontianak bersifat
heterogen dengan total jumlah penduduk 23.850 jiwa dimana jumlah jiwa pada
Grafik 2.1
Tabel Jenis Kelamin Penduduk di Wilayah Kerja
UPK. Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa jumlah penduduk wilayah kerja UPK
Puskesmas Karya Mulia pada tahun 2020 penduduk dengan jenis kelamin
perempuan lebih besar dari pada penduduk laki-laki dengan distribusi jumlah
penduduk laki-laki 11.883 jiwa (49,82%) lebih kecil dari penduduk perempuan
1. Sarana pendidikan
Sarana Pendidikan di wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia dapat dilihat
pada tabel 2.1. berikut :
Tabel 2.1.
Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja
UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2016 - Tahun 2020
TK/
Kelurahan / Tahun SD SMP/ MTS SMU/MA Pergurun Tinggi
PAUD
2. Sarana Ibadah
Sarana Ibadah di wilayah kerja Puskesmas Karya Mulia dirangkum dalam tabel
2.2. berikut :
Tabel 2.2.
Sarana Ibadah di Wilayah Kerja
UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2016 – Tahun 2020
Masjid/
Kelurahan / Tahun Gereja Pura Vihara Klenteng
Surau
Sungaibangkong / 2016 11 1 0 0 0
3. Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan di wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia dapat dilihat pada
tabel 2.3. berikut :
Tabel 2.3.
Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja
UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020
Kelurahan Puskesmas Klinik Bersalin Praktek Dokter Bidan Praktek
Sungaibangkong 1 0 3 4
Tabel 2.4.
Peran Serta Masyarakat di Wilayah Kerja
UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020
Tabel 2.5.
Sasaran Kepesertaan JKN di Wilayah Kerja
UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020
Sungaibangkong 7.455
Sarana Kesehatan Berbasis Masyarakat atau yang lebih dikenal dengan Upaya
masyarakat. Salah satu UKBM yang mempunyai peranan sangat besar di bidang
kesehatan adalah Posyandu, dan merupakan pusat pelayanan kesehatan yang dikelola dari,
oleh dan untuk masyarakat. UPK Puskesmas Karya Mulia memiliki 14 buah Posyandu
yang terdiri dari 14 buah Posyandu Balita dan 2 buah Posyandu Lansia. Adapun
beberapa Posyandu serta tingkat stratanya yang ada di wilayah kerja UPK Puskesmas
Tabel 2.6
Posyandu Wilayah Kerja UPK Puskesmas Karya Mulia
Tahun 2020
Posyandu Balita
1 Psy. Mekar Sari Pratama
2 Psy. Bersama Sejahtera Pratama
3 Psy. Karya Mulia Pratama
4 Psy. Sentarum Mandiri Pratama
5 Psy. Karya Lestari Pratama
6 Psy. Gemilang Pratama
7 Psy. Karya Indah Pratama
8 Psy. Karya Kemuning Pratama
9 Psy. Pesona Balita Pratama
10 Psy. Gemah Ripah Pratama
11 Psy.Khairul Umar Pratama
12 Pokbang RW.39 Pratama
13 Psy.Pisang Pratama
14 Pokbang RW.40 Pratama
Posyandu Lansia
1 Psy. Lansia Sarikaton Pratama
2 Psy. Lansia Ampera Pratama
3 Sejahtera Madya
Sumber : Laporan UKBM UPK Puskesmas Karya Mulia Th 2020
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa UPK Puskesmas Karya Mulia pada
tahun 2020 tingkat strata posyandu semua berada pada strata pratama karena kegiatan
Posyandu tidak berjalan akibat pandemi covid -19 yang terjadi dan terdapat penambahan
BAB III
DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
kesehatan pada intinya memiliki tujuan yang sangat riil dan hal ini dapat di ukur
Oleh karena itu setiap program kesehatan yang direncanakan pada prinsipnya harus
merupakan upaya nyata dalam pencapaian menaikkan atau menurunkan indikator derajat
kesehatan di atas, apabila mengacu pada teori Bloom bahwa derajat kesehatan dipengaruhi
oleh 4 faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan hereditas maka arah
intervensi yang yang dapat dilakukan adalah bagaimana membentuk keempat faktor
tersebut dapat mendukung tercapainya indikator derajat kesehatan yang lebih baik.
kesakitan dan kematian untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. sebagai contoh
apabila angka kesakitan Diare meningkat maka intervensi terhadap lingkungan seperti,
makan dan buang air besar serta memasak air sebelum dikonsumsi merupakan intervensi
yang tepat untuk menurunkan penyakit Diare yang merupakan penyakit berbasis
lingkungan. Selain itu intervensi yang dilakukan juga harus merupakan pemecahan dari
Indikator derajat kesehatan yang pertama adalah Usia Harapan Hidup, Usia Harapan
Hidup Penduduk Kota Pontianak menurut Data yang di dapat dari BPS Tahun 2019
kesehatan diwilayah tersebut, angka kematian yang biasanya digunakan untuk mengukur
derajat kesehatan masyarakat adalah : Angka Kematian Kasar (CDR), Angka Kematian
Bayi ( IMR ) dan Angka Kematian Ibu Maternal (MMR). Pada tabel berikut ini akan
menyajikan Angka Kematian di wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia tahun 2020:
Tabel 3.1
Angka Kematian Kasar, Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu
DI UPK Puskesmas Karya Mulia Kota Pontianak
Tahun 2020
Data pada tabel di atas menunjukan bahwa data Kematian Ibu Maternal terdapat 1 kasus
dan Kematian Bayi tidak terdapat kasus kematian bayi. Dari tabel di atas Puskesmas
berupaya untuk menurunkan kematian bayi dan melakukan upaya kesehatan lainnya untuk
Sakit adalah sebuah kondisi terganggunya fungsi tubuh yang disebabkan banyak hal dan
secara garis besar penyakit di kelompokkan menjadi 2 kelompok besar penyakit yaitu
penyakit infeksi dan penyakit non infeksi, data angka kesakitan di wilayah kerja
Puskesmas Karya Mulia di dapat dari kunjungan rawat jalan pasien ke Puskesmas yang
berdasarkan 10 besar kelompok penyakit dengan tidak membedakan kelompok umur maka
Tabel 3.2
Kunjungan 10 Penyakit Terbesar
Di UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020
PERSENTASE
NO NAMA PENYAKIT JUMLAH
(%)
1 Infeksi lain pd.Sal.Pernapasan Bag.Atas 2065 27,56
2 Gangguan Faal Lain Pada Saluran pencernaan 1069 14,27
3 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 818 10,92
4 Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 735 9,81
5 Penyakit kulit dan infeksi 605 8,07
6 Radang Sendi Serupa Rematik 551 7,35
7 Penyakit Kulit Alergi 440 5,87
8 Penyk.dan kelainan susunan saraf lainnya 434 5,79
9 Demam yang tidak diketahui sebabnya 391 5,22
10 Diare 385 5,14
Jumlah 7493 100,00
Sumber : laporan SP2TP
Dari 10 besar kelompok penyakit di atas dapat di lihat rangking tertinggi adalah Penyakit
tahun 2019 yang mencapai (32,11 %) .Urutan kedua adalah penyakit Gangguan Faal lain pada
saluran pencernaan sebesar 14,27 %. Penyakit darah Tinggi berada di peringkat ketiga tahun
Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020
15
2020 sebesar (10,92%) dimana pada tahun 2019 penyakit darah tinggi berada pada urutan
keempat.Penyakit pulpa dan jaringan periapikal sebesar 735 ( 9,81 %) berada pada urutan
keempat. Urutan kelima Penyakit kulit dan infeksi sebanyak 605 ( 8,07 %), pada peringkat
ke enam Penyakit Radang Sendi Serupa Rematik 7,35 %, Penyakit Kulit Alergi berada pada
peringkat ke tujuh sebesar 440 (5,87%) sedangkan Penyakit dan kelainan Susunan syaraf
lainnya (5,79%) berada pada urutan ke delapan dimana pada tahun 2019 sebesar (6,05 %).
Demam yang tidak diketahui sebabnya terdapat pada peringkat kesembilan mencapai 391(
5,22 %), Terakhir pada peringkat sepuluh Penyakit diare dengan jumlah kasus 385 (5,14%).
a. Penyakit generatif
Penyakit generatif adalah penyakit menular yang dapat di sebabkan oleh mikroorganisme
seperti bakteri, jamur, virus dan lain-lain. Data penyakit generatif di Puskesmas dapat di
serta Laporan Wabah (W2) yang terdapat di Puskesmas. Adapun beberapa kelompok
Tuberculosis. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang bersifat kronis dan dapat
menyebabkan kematian, namun penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi dan
hanya dapat disembuhkan dengan pengobatan yang teratur dan disiplin. Berdasarkan
data kunjungan tahun 2020, jumlah semua kasus tuberkulosis 69 kasus , dengan
tahun 2019 berjumlah 8 kasus. Kemudian untuk angka kesembuhan pada tahun 2020
sebanyak 13 orang 52 %
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang di sebabkan oleh Virus
yang di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty. Penyakit DBD merupakan
penyakit yang sangat menular dan berpotensi wabah (KLB). Kasus demam berdarah di
wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia pada tahun 2020 sebanyak 16 kasus
meningkatkan jika dibandingkan pada tahun 2019 yaitu sebanyak 10 kasus, namun
demikian wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia (Kelurahan Sei Bangkong)
masih merupakan wilayah dengan kasus yang sama di Kota Pontianak. Upaya yang
penyuluhan langsung kepada masyarakat setiap hari jumat dengan melibatkan semua
staf secara bergantian, dampak dari kegiatan tersebut adalah terjadinya penurunan
kasus DBD.
3. Penyakit Diare
Diare adalah penyakit yang menyerang saluran pencernaan yang dapat di sebabkan
oleh virus, bakteri dan mikroorganisme lainnya. Penyakit ini merupakan penyakit
berbasis lingkungan yang sangat mudah menular dan berpotensi wabah (KLB) serta
sangat erat kaitannya dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat di masyarakat. Pada tahun
2020 penyakit ini termasuk urutan ke 11 dalam kunjungan 20 penyakit terbesar tidak
termasuk dalam 10 besar penyakit, yaitu sebanyak 668 kasus . Upaya yang sangat
efektif untuk mencegah penyakit diare adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan
4. Penyakit Malaria
Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium
yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, yang ditularkan oleh
merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi target MDGs karena dapat
UPK Puskesmas Karya Mulia masih merupakan daerah hijau (daerah Low Endemik)
untuk penyabaran kasus Malaria, karena kasus yang ditemukan masih pada penduduk
pendatang (bukan penduduk tetap) wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia. Pada
tahun 2020 dan tahun 2021 tidak terdapat kasus malaria Positif. Mulai bulan April
artinya penemuan Malaria dengan metode API (Anual Parasit Insiden) dan tidak ada
lagi penemuan Malaria dengan metode AMI (Anual Malaria Insiden). Kemudian,
dalam rangka percepatan pencapaian tujuan MDGs, mulai tahun 2010 UPK Puskesmas
Karya Mulia juga melakukan screening Malaria pada semua ibu hamil kunjungan
Penyakit IMS adalah penyakit infeksi yang menular melalui hubungan seksual, baik
vaginal, anal maupun oral. Penyakit IMS disebabkan oleh bakteri, virus, jamur maupun
parasit. Ada beberapa penyakit IMS yang tidak hanya dapat ditularkan melalui
hubungan seksual, tapi juga dapat ditularkan melalui darah (cairan tubuh) atau dari ibu
ke janin, yaitu penyakit Hepatitis B, HIV/AIDS dan sebagainya. Pada tahun 2020 di
Klinik IMS Cakupan Pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Leher rahim dan payudara
mencapai 28 pasien menurun jika dibandingkan tahun 2019 karena pandemi covid -
19 pasien, yang berkunjung dikurangi guna mengatur jarak dan keselamatan pasien
b. Penyakit Degeneratif
Penyakit degeneratif merupakan penyakit tidak menular yang banyak di sebabkan oleh
faktor keturunan (herediter) dan pola hidup (life style) yang tidak sehat. UPK Puskesmas
Karya Mulia merupakan salah satu Puskesmas perkotaan, sehingga penduduk di wilayah
kerjanya sebagian besar mempunyai perilaku yang merupakan ciri khas masyarakat
perkotaan seperti gemar mengkonsumsi berbagai macam kuliner, makanan kemasan dan
makanan siap saji, kebiasaan merokok dan sebagainya. Kebiasaan ini merupakan salah satu
faktor pencetus tingginya angka penyakit degeneratif pada masyarakat perkotaaan. Dari
hasil pencatatan dan pelaporan selama tahun 2020 terdapat beberapa jenis penyakit yang
1.Hipertensi
Hipertensi atau yang dikenal oleh masyarakat dengan nama darah tinggi adalah suatu
penyakit pembuluh darah yang disebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat dan
umumnya diderita oleh penduduk dengan usia > 40 th. Berdasarkan data kunjungan di
UPK Puskesmas Karya Mulia selama tahun 2020, tercatat sebanyak kunjungan kasus
hipertensi, dengan kasus sebanyak 818 kasus. Pada tahun 2020 penyakit hipertensi
merupkan penyakit urutan keempat dari sepuluh besar kelompok penyakit. Hal ini
terjadi pada masyarakat perkotaan yang sangat dipengaruhi oleh pola hidup (life Style)
dimasyarakat. Beberapa upaya yang telah dilakukan UPK Puskesmas Karya Mulia baik
penyuluhan kepada masyarakat baik di dalam gedung maupun melalui Posyandu serta
melakukan pemeriksaan berkala setiap bulan di Posyandu, terutama Posyandu Lansia dan
senam Prolanis untuk pasien-pasien bpjs dengan penyakit hipertensi dan diabet
2. Diabetes Melitus
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit akibat gangguan metabolisme tubuh, yang
dapat disebabkan oleh faktor herediter serta pola makan yang kurang sehat dan kurang olah
raga. Pada tahun 2020 tercatat sebanyak 357 kunjungan penderita penyakit DM tidak
termasuk dalam 10 penyaki terbesar. Meskipun pada tahun 2020 penyakit DM tidak
termasuk dalam 10 besar kelompok penyakit namun penyakit DM juga merupakan penyakit
degeneratif yang umumnya terjadi pada masyarakat perkotaan yang sangat dipengaruhi
oleh beragamnya kuliner dengan harga yang terjangkau serta pola makan yang kurang
sehat. Penyakit DM umumnya bersifat kronis dan sangat sulit untuk disembuhkan serta
dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti penyakit jantung, hipertensi, luka kronis
dan sebagainya, oleh karena itu sosialisasi tentang panyakit DM sangat penting untuk
disampaikan kepada masyarakat agar dapat menerapkan pola hidup sehat serta terhindar
Selain ketiga faktor di atas, ada faktor lain yang juga mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat yaitu status gizi masyarakat. Status gizi ini meliputi banyak hal, baik yang
bersifat perorangan maupun kelompok pada masyarakat, namun lebih diprioritaskan kepada
kelompok rentan serta lebih di fokuskan ke percepatan pencapaian tujuan MDGs, sehingga
terdapat beberapa tujuan prioritas dari program perbaikan gizi, antara lain adalah :
3. Meningkatkan cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
kehamilan.
Untuk mencapai beberapa tujuan prioritas program perbaikan gizi diatas, maka ada
beberapa indikator yang harus dicapai untuk mengukur keberhasilan program perbaikan
gizi tersebut diatas. Adapun beberapa indikator dan hasil capaian program perbaikan gizi
UPK Puskesmas Karya Mulia selama tahun 2020 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Cakupan Perbaikan Gizi Masyarakat
Di UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020
% Cakupan Absolut
No Target kegiatann Penyebut Pembilang
Indikator
Kota 2020
2020 (%)
1 % Balita Kurus mendapatkan
90 100 32 32
makanan tambahan
2 % Balita gizi buruk yang
mendapatkan perawatan 100 100 7 7
Sumber Data : Laporan Program GIZI UPK Puskesmas Karya Mulia 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 6 indikator program perbaikan gizi masyarakat, ada
5 indikator yang berhasil mencapai target baik target Kota, namun ada 1 indikator yang tidak
tercapai, yaitu % balita Balita yang ditimbang berat badannya (D / S) hanya mencapai 27,6 %
dari target 70 % dan Balita dengan gizi buruk mendapat perawatan pada tahun 2020 terdapat
7 kasus.
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
perorangan adalah upaya kesehatan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama
Upaya kesehatan perorangan ini adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu
ditambah dengan rawat inap. Sedangkan upaya kesehatan masyarakat adalah upaya kesehatan
yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan
pemulihan kesehatan.
melalui upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan wajib
merupakan upaya kesehatan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia
pengembangan merupakan upaya kesehatan yang dikembangkan dari program yang sudah ada
masyarakat setempat.
dilaksanankan oleh seluruh Puskesmas, baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat.
indikator yang harus dicapai serta diperlukan beberapa strategi yang harus dilaksanakan.
Adapun beberapa strategi dan indikator yang harus dicapai sesuai Standar Pelayanan
Tabel 4.1
Kegiatan Promosi Kesehatan UPK Puskesmas Karya Mulia
Tahun 2020
Selain kegiatan penyuluhan diatas, UPK Puskesmas Karya Mulia juga telah
membuat sistem Layanan Informasi dan Data menggunakan media Komputerisasi
yang dapat diakses oleh pasien pada saat berkunjung ke Puskesmas. Upaya lain dari
promosi kesehatan adalah pemantauan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat
pada 5 tatanan institusi antara lain : Kesehatan, Pendidikan, Rumah Tangga dan
Tempat-Tempat Umum. Adapun hasil capaian dari beberapa indikator kegiatan
PHBS dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 4.1
Capaian Rumah Sehat di Wilayah
UPK Puskesmas Karya Mulia Th 2020
Sumber Data : Laporan Kegiatan Kesling UPK Puskesmas Karya MuliaTh 2020.
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa dari kegiatan kesehatan lingkungan
indikator rumah dibina memenuhi syarat dari jumlah rumah yang 7505 rumah
,rumah memenuhi syarat sehat sebanyak 1187 rumah (15,81%) ,sedangkan rumah
dibina 6951 (92,61%), rumah dan yang memenuhi syarat 4627 rumah (66,56% ).
1. Karena masih kurangnya pengetahuan dari orang tua tentang manfaat ASI
2. Orang tua terutama para ibu merasa tidak bebas jika menyusui bayinya.
3. Masih banyaknya kunjungan dari luar wilayah sehingga capaian masih kurang.
tersebut pada tahun 2020 ,strata posyandu berada pada pratama dimana kegiatan
ke RW.
antara lain :
Menurut H.L Bloom, lingkungan merupakan salah satu faktor yang paling
wabah. Beberapa hasil capaian indikator upaya kesehatan lingkungan dan sanitasi
dasar yang telah dilaksanakan UPK Puskesmas Karya Mulia dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 4.3
Hasil Capaian Indikator Upaya Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2019
% Absolut
No. Indikator Capaian Penyebut Pembilang
2019
1 % Penyelidikan
Epidemilogi (PE) yang
100 40 40
dilakukan kurang dari
24 jam.
2 % Angka bebas jentik
61,26 3720 2279
nyamuk
3 % Tempat Fasilitas
umum yang dibina 100 31 31
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa dari ketiga indikator upaya kesehatan
lingkungan, terdapat 1 indikator yang masih kurang dari capaian yaitu Angka bebas
Jentik dari target 95 % dan Tempat fasilitas Umum yang dibina percentase
sekali dan hanya menunggu kegiatan abatesasi yang dilakukan oleh petugas
kesehatan.
Untuk meningkatkan angka bebas jentik, UPK Puskesmas Karya Mulia telah
1. Penyuluhan baik di dalam maupun luar gedung tentang PSN DBD di masyarakat.
Untuk tahun 2020 kegiatan diatas tidak bisa dilakukan akibat pandemi covid-19
,data diatas data tahun 2019.Selain kegiatan diatas, ada beberapa kegiatan dalam
perkotaan, sehingga banyak sekali sumber air bersih yang dapat diakses oleh
masyarakat, seperti air ledeng (PDAM), air hujan, air kemasan, air sumur dan
sebagainya. Adapun persentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih
di wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia pada tahun 2020 dapat dilihat
Tabel 4.4
Sarana Air Minum Yang Dilakukanan Pengawasan
Di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa UPK Puskesmas Karya Mulia melakukan
dengan jumlah sarana yang ada 20,jumlah sarana air minum di IKL 20 sarana.
Jumlah sarana air minum dengan resiko rendah + sedang berjumlah 18 sarana.
Sarana sanitasi dasar merupakan sarana yang harus dimiliki oleh semua keluarga
sendiri. Tanpa sanitasi dasar akan mudah terjadi berbagai penyakit menular
berbasis lingkungan, bahkan penyakit yang berpotensi wabah akan lebih mudah
Tabel 4.5
Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Di Wilayah Kerja UPK Puskesmas karya Mulia
Tahun 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2020, dari kedua jenis sarana
sanitasi dasar, ternyata persentase Jamban sehat semi permanen yang paling
banyak dimiliki di wilayah bina puskesmas Karya Mulia sebanyak 7892 sarana.
keluarga yang memiliki hanya sebesar 55 sarana yang ada, sehingga secara
umum kepemilikan sanitasi dasar di wilayah UPK Puskesmas Karya Mulia sehat.
orang banyak. Tempat umum dan pengelolaan makanan harus selalu di jaga
Tabel 4.6
Hasil Pemantauan Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan
di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Karya Mulia
Tahun 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tempat umum dan pengelolaan makanan
yang ada di wilayah kerja UPK Puskesmas Karya Mulia sebagian memenuhi
syarat kesehatan, oleh karena itu pemantauan dan pembinaan terhadap tempat-
Institusi merupakan suatu sarana yang selalu digunakan orang untuk melakukan
yang bersih dan sehat juga akan mencegah timbulnya berbagai penyakit menular
Tabel 4.7
Hasil Kegiatan Pembinaan Kesehatan Lingkungan
Pada Institusi di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Karya Mulia
Tahun 2020
Jumlah Jumlah
No. Jenis Institusi % Dibina
yang ada dibina
1 Sarana Kesehatan 1 1 100
2 Sarana Pendidikan 26 3 11,54
3 Sarana Ibadah 14 14 100
4 Pasar 1 0 0
Jumlah 42 18 42,86
42
Sumber Data : Laporan Program Penyehatan Lingkungan UPK Puskesmas
Karya Mulia Th 2020
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir semua institusi yang ada di wilayah
kerja UPK Puskesmas Karya Mulia telah dilakukan pembinaan, hanya sarana
berhubungan dengan program KIA, seperti : Kelas Ibu dan Senam Hamil, Klinik
IMS, Pemeriksaan Deteksi Dini Ca Cervix dengan Metode IVA, Penanganan Kasus
pengembangan di bidang KIA, namun ada beberapa indikator yang harus dicapai
hasil capaian program KIA sesuai Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2019 dapat
Tabel 4.8
Hasil Capaian Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
UPK Puskesmas Karya Mulia
Tahun 2020
masyarakat dengan hasil bahwa tidak ada dijumpai neonates dengan komplikasi.
Dari hasil capaian diatas, ada beberapa indikator yang perlu diperhatikan
karena sangat mempengaruhi terjadinya kasus kematian ibu dan bayi. Untuk
Program Keluarga Berencana, cakupan kepesertaan baru dan lama dapat dilihat
Tabel 4.9
Cakupan Kepesertaan KB Baru dan Lama UPK Puskesmas Karya Mulia
Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020
37
Tahun 2020
Jenis Kontrasepsi
Jenis Peserta KB
Pil Kondom Suntik AKDR
KB Aktif 512 11 2266 118
KB Pasca 11 3 52 7
Persalianan
target MDGs. Program perbaikan gizi masyarakat dapat dilaksanakan di dalam dan
luar gedung dengan tujuan utama mencegah dan menanggulangi kasus gizi buruk.
masyarakat adalah :
Tabel 4.10
Hasil Capaian Program Perbaikan Gizi Masyarakat
UPK Puskesmas Karya Mulia
Tahun 2020
No
% Target % Capaian
Indikator
Kota 2020 2020
Persentase Ibu hamil yang
1. mendapatkan TTD minimal 90 100 97,4
tablet selama kehamilan
Persentase Ibu hamil KEK yang
2. 90 92,3
mendapatkan makanan tambahan
Persentase Bayi dengan Berat
3. badan lahir rendah (BBLR) yang 100 0
mendapatkan pelayanan kesehatan
Persentase Balita yang ditimbang
4 70 19,3
Berat Badannya (D/S)
Persentase Remaja Putri dapat
5 37,5 3
tablet tambah darah (TTD)
Persentase Remaja Putri dapat
6. tablet tambah darah (TTD) 90 100
Persentase Kasus Balita Gizi Buruk
7. yang mendapat Perawatan 100 100
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil capaian program perbaikan gizi
UPK Puskesmas Karya Mulia pada tahun 2020, terlihat bahwa partisipasi
penimbangan Balita di masyarakat masih kurang dari cakupan D/S masih belum
mencapai target, ini karena tahun 2020 pandemi covid 19 puskesmas tidak
Mulia.
Hasil capaian distribusi Kapsul Vitamin A pada bayi dan balita di UPK Puskesmas
Karya Mulia tahun 2020 bayi 6-59 bulan yaitu sebesar 43,58 %. Adapun jumlah bayi
dan balita di UPK Puskesmas Karya Mulia tahun 2020 dapat dilihat pada tabel 4.11
berikut :
Tabel 4.11
Distribusi Kapsul Vitamin A pada Bayi dan Balita di Wilayah Kerja
UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2018
disebabkan oleh satu hal saja, melainkan oleh beberapa penyebab yang saling
adanya keterkaitan antara host , agent, enviroment. Oleh karena itu intervensi yang
dapat dilakukan dalam menurunkan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit
menular ini harus diarahkan kepada ketiga faktor diatas, seperti meningkatkan daya
Tabel 4.12
Hasil Capaian Program Pemberantasan Penyakit Menular
UPK Puskesmas Karya Mulia
Tahun 2020
% Absolut
%
Target
No Indikator Capaan Penyebut Pembilang
Kota
2020
2020
Terkendalinya Angka
1 Kesakitan Penyakit Menular <49 100 16 16
(DBD)
Terkendalinya Angka
2 Kesakitan Penyakit <1 0 0 0
Menular ( Kusta )
Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020
40
Terkendalinya Angka
3 Kesakitan Penyakit ≥2 0 0 0
Menular ( AFP )
4 Angka kesembuhan TB 85 44 25 11
Terkendalinya Angka
5 Kesakitan Penyakit < 214 100 193 193
Menular ( Diare )
% Penderita malaria yang
6 100 0 0 0
diobati
% Penderita kusta yang
7 100 0 0 0
selesai berobat (RFT Rate)
% Penderita filariasis yang
8 100 0 0 0
ditangani
Sumber Data : Laporan SPM UPK Puskesmas Karya Mulia Th 2020
Pada tabel diatas dapat dilihat adanya beberapa indikator yang belum
mencapai target dari target yang seharusnya. Adapun indikator tersebut antara lain
adalah :
target 85% . Dari hasil pemantauan terhadap beberapa penderita, hal ini
Pada tahun 2020, beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan Angka
Kesembuhan pasien TB , namun masih belum maksimal dan masih harus terus
masyarakat.
Cakupan penemuan penderita diare semua umur pada tahun 2020 mencapai 193
kasus . Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
adalah:
b.. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu atau penderita diare sehingga
ditangani
Untuk setiap sasaran yang ada diidentifikasikan, indikator kinerja yang akan
ma
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
2. Sarana Transportasi
a. Kendaraan roda dua sebanyak 3 buah, 1 buah dalam kondisi rusak ringan
b. Kendaraan roda empat 1 buah dalam kondisi rusak ringan
3. Prasarana lainnya berupa peralatan medis dan non medis
4. Rumah dinas sebanyak 2 buah dalam keadaan baik.
Tabel 5.1.
Distribusi Ketenagaan UPK Puskesmas Karya Mulia Tahun 2020
Diklat
N Kualifikasi Golongan/ yang Rencana
Nama/Nip Jabatan
o pendidikan Pangkat pernah Kebutuhan
diikuti
1. Sumini, SKM, Kepala Magister III c / Penata Prajabatan
M.Kes(epid). Puskesmas epidemiolog
19711110 199203 3 merangkap
001 Epid ahli
2 dr. Vicia Rini Dokter umum Profesi IVa / Pembina Prajabatan
19740227 200802 2 Kedokteran
001 Umum
3 drg.Reni Dokter Gigi S2 IVa / Pembina Prajabatan
Riawati,M.M.R/197309 Manajemen
11 200312 2 006
4 Ponijem,A.Md.Kes Perawat Gigi D3 RPL III d / Penata Prajabatan
19680606 199101 2 Tk.I
004
5 Pudji Kuwati,A.Md.Keb Bidan D3 Ilmu III d / Penata Prajabatan
19690524 199012 2 Kebidanan Tk.I
001
6 Esti Mindari.A.Md.Kes Sanitasi D3 RPL III d / Penata Prajabatan
19690526 198911 2 Tk.I
001
7 Rita Yuliati,AMd Kes Analis D3 RPL III d / Penata Prajabatan
19691125 1991303 2 kesehatan Tk.I
008
8 PH Budi Raharja,A.Md Perawat Gigi D3 Ilmu III c / Penata Prajabatan
KG/19710211 199103 Keperawatan
1 006 Gigi
9 Tatik Rahayu.AMd.Keb Bidan D3 RPL III c / Penata Prajabatan
19700315 199102 2
Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020
45
Diklat
N Kualifikasi Golongan/ yang Rencana
Nama/Nip Jabatan
o pendidikan Pangkat pernah Kebutuhan
diikuti
002
10 Sri Lestari, A.Md.Kep Perawat D3 Ilmu III c / Penata Prajabatan
19830227 200501 2 Keperawatan
005
11 Dedi Maulana, Perawat D3 Ilmu III d / Penata Prajabatan
A.Md.Kep Keperawatan Tk.I
19790527 200604 2
007
12 Indra Buana, A.Md.Kep Perawat D3 Ilmu III c / Penata Prajabatan
19810105 200012 1 Keperawatan
002
13 Suhartini, A.Md.KG Perawat Gigi D3 Ilmu III c / Penata Prajabatan
19750608 200012 2 Keperawatan
005 Gigi
14 Ernawati, A.Md.Far Asisten D3 Farmasi III c / Penata Prajabatan Perlu
19730504 199603 2 Apoteker ditambah
005 tenaga 1
orang
apoteker
15 Maskupah.A.Md Gz Pelaksana D3 Ilmu Gizi III b / Penata Prajabatan
19720810 199501 2 gizi Muda tk.I
001
16 M.Irawati Manurung Bidan D3 Ilmu III b / Penata
Amd .Keb Kebidanan Muda tk.I
19750919 200502 2
003
17 Emi Rosida AMd.Kes Analis D3 RPL III b / Penata Prajabatan
Kes kesehatan Muda tk.I
19720501 199403 2
007
18 Mira Captarina, Pelaksana D3 Ilmu Gizi III b / Penata Prajabatan
A.Md.Gz gizi Muda tk.I
10780618 200604 2
007
19 Wening Wulandari Perawat Gigi Sekolah II d / Pengatur Prajabatan
19751002 200012 2 Perawat Gigi Tk I
002 (SPRG)
20 Fani Safriani, Bidan D3 Ilmu IIIa / Penata Prajabatan
A.Md.Keb Kebidanan Muda
19861012 200902 2
003
Diklat
N Kualifikasi Golongan/ yang Rencana
Nama/Nip Jabatan
o pendidikan Pangkat pernah Kebutuhan
diikuti
21 Indri Perekam D3 Perekam II d / Pengatur Prajabatan
Kusumawardani,AMd.R Medis Medik Tk I
MIK / 19901105
201501 2 002
22 Nuraini, S.Sos Staf umum Sarjana III c / Penata Prajabatan
19680416 199302 2 Sosial
003
23 Misah Staf umum SMA III b / Penata Prajabatan
19660109 198603 2 Muda Tk I
006
24 Murniati Staf umum SMA III b / Penata Prajabatan
19660512 198603 Muda Tk I
2008
25 Siti Aisyah , 19800517 Staf umum D1 II d / Pengatur Prajabatan
200604 2 013 Kebidanan Tk.I
26 Dwi Astuti,SKM THL S1
Promkes
27 Wira Kartika Candra Tenga S1
Pendaftaran
28 Dr.Dinna Hanifah Dokter S1
Umum
29 Suci Agustina,S.Ak Pengelola S1
Keuangan
30 Irsyad Setyanto,S.ST Kesling D4
31 Zulkarnain Cleaning SMA
service
32 Puji Astuti Tenga SMA
Pendaftaran
33 Purwanto Penjaga SMA
malam
34 Suci Ayu Perawat D3
Tabel 5.2.
Angagran Peneriaan BLUD UPK Puskesmas Karya Mulia
Tahun 2020
No Uraian Jumlah Rp.
Jaminan Pelayanan Kesehatan
1 (BPJS) 452.449.757
Dari tabel diatas diketahui bahwa Pembiayaan Kesehatan yang didapat oleh
UPK. Puskesmas Karya Mulia yang terbesar adalah anggaran yang didapat dari
dana BOK, BPJS Kesehatan diikuti Retribusi pelayanan Pasien dan Kerja sama
mahasiswa. Adapun dana blud mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Belanja Pegawai
a. Honorarium Pengelola Keuangan
Meliputi Honorarium Kuasa Pengguna Anggaran ,honor PP keu, Honor
Bendahara Pengeluaran, Honor Bendahara Penerimaan dan Pj Teknis
b. Honor Non PNS
Honorarium Non PNS instruktur senam
2. Belanja Barang dan Jasa
a. Belanja Barang dan Jasa BLUD
Meliputi Belanja Premi Asuransi Kesehatan, Belanja makanan dan
minuman kegiatan prolanis .
b. Belanja Belanja Premi Asuransi Kesehatan.
Meliputi Belanja Honorarium Non PNS, Honorarium Narasumber Prolanis,.
c. Belanja Bahan Obat-Obatan.
Meliputi Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) dan Belanja Transaksi
Keuangan .
Profil UPK Puskesmas Karya Mulia 2020
48
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
6) Persentase Jumlah tempat fasilitas umum yang memehi syarat sebesar 58,1
%)
6.2 Saran
Bertolak dari masih adanya kendala dan hambatan seperti telah dijelaskan
kesehatan
6. Memperbaiki dan melakukan cross check ulang data dasar yang ada
secara bersama-sama