Anda di halaman 1dari 76

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan
nasional dalam rangka mewujudkan visi misi Presiden dan implementasi
Nawa Cita yang kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Dalam konsep pembangunan nasional, Kementerian Kesehatan bertanggung
jawab melaksanakan Program Indonesia Sehat yang bertujuan untuk : 1).
meningkatkan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat
sehingga terwujudnya bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera, 2)
terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat setinggi – tingginya.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas
adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) merupakan Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan kabupaten/kota, yang
bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu
atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, dinyatakan bahwa
Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas
harus melaksanakan manajemen yang baik. Dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Taun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan
yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan output yang efektif
dan efisien, dimana manajemen terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian yang manjadi satu kesatuan saling terkait dan
berkesinambungan. Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut
yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


2

tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang


tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna. Perencanaan tingkat
puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah
kerjanya, mulai dari tahap analisa sampai rencana pelaksanaan yang akan
dilakukan baik dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya
Kesehatan Perseorangan (UKP).
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, mengamatkan Dana
Alokasi Khusus (DAK) sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi daerah
dalam pelaksanaan desentralisasi, diantaranya untuk meningkatkan
pembangunan kesehatan, sehingga Pemerintah baik Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang
merata, terjangkau dan berkualitas. Pasal 108 Ayat (1) Undang –undang
Nomor 33 Tahun 2004 menyebutkan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas
Pembantuan secara bertahap dialihkan menjadi dana Alokasi Khusus.
Petunjuk Teknis merupakan pedoman penggunaan DAK bidang
kesehatan Tahun 2019 yang berisi penjelasan rincian kegiatan pemanfaatan
DAK yang meliputi fisik dan non fisik. Untuk DAK non fisik meliputi Subbidang
Pelayanan Kesehatan Dasar, Subbidang Pelayannan Kesehatan Rujukan,
dan Subbidang Pelayanan Kefarmasian, Subbidang Bina Kesehatan
Masyarakat. Sedangkan DAK non fisik meliputi Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK), Jaminan Persalinan (Jampersal) serta akreditasi
Puskesmas dan Akreditasi Rumah Sakit
Pengalokasi DAK bidang kesehatan ini, tidak untuk mengambil alih
tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pembiayaan
pembangunan kesehatan di daerah sebagaimana yang tertuang dalam
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan khususnya Pasal
171 ayat ( 2 ) yakni daerah harus menyediakan minimal 10 persen dari APBD
nya untuk pembangunan kesehatan.
Mempertimbangkan tanggung jawab pengelolaan DAK Bidang
Kesehatan berada di tangan Bupati/Walikota yang secara teknis dilaksanakan

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


3

oleh Kepala Dinas Kesehatan dan atau Direktur Rumah Sakit Umum Daerah,
maka Kementrian Kesehatan menyiapkan pilihan kegiatan yang perlu
dilakukan, agar tujuan pembangunan kesehatan secara nasional dapat
tercapai. Untuk itu, prinsip-prinsip tata kelola yang baik (good governance)
yakni transparan, efektif, efisien, akuntabel dan tidak duplikasi dengan sumber
pembiayaan lainnya; harus menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh oleh para pelaksana pembangunan kesehatan di daerah.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Untuk meningkatkan kemampuan manajemen di Puskesmas dalam
menyusun perencanaan kegiatan tahunan berdasarkan fungsi dan azas
penyelenggaraannya.

2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya analisa masalah dan prioritas penyebab masalah yang
ada
b. Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas untuk tahun
berikutnya dalam upaya mengatasii masalah atau sebagian masalah
kesehatan masyarakat.
c. Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) setelah
diterimanya alokasi sumber daya untuk kegiatan tahun berjalan.

C. VISI DAN MISI


1. Visi
“Tercapainya Pelayanan Kesehatan Tingkat I yang Bermutu dan Paripurna”

2. Misi
1. Meningkatkan kualitas SDM di UPTD Puskesmas Pangkalanbaru
2. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk meningkatkan mutu
pelayanan di UPTD Puskesmas Pangkalanbaru
3. Meningkatkan peran serta masyarakat lintas sektoral

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


4

3. Budaya Kerja

“TEMAN”

Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Etos kerja yang tinggi

Musyawarah dalam mengambil keputusan

Amanah dalam bekerja

Nasionalisme yang tinggi

D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI PUSKESMAS


1. Tugas Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya Kabupaten Sehat.

2. Fungsi Puskesmas
a. Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
b. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya dan
c. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

3. Kewenangan Puskesmas
Dalam rangka melaksanakan fungsi UKM tingkat pertama di wilayahnya
Puskesmas berwenang untuk:
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


5

c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan


masyarakat dalam bidang kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat;
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit.

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


6

BAB II

ANALISIS SITUASI

A. DATA

1. Data Umum

UPTD Puskesmas Pangkalanbaru merupakan salah satu dari


delapan puskesmas yang ada di Kabupaten Bangka Tengah, terletak di
Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung. Dengan luas wilayah kerja Puskesmas Pangkalanbaru
seluas 76,14 km2 terdiri dari 1(satu) kelurahan dan 6 (enam) desa yaitu:

a. Kelurahan Dul
b. Desa Beluluk
c. Desa Padang Baru
d. Desa Jeruk
e. Desa Air Mesu
f. Desa Air Mesu Timur
g. Desa Kebintik
Batas wilayah Puskesmas Pangkalanbaru adalah sebagai berikut

. Sebelah Utara : Kota Pangkalpinang

. Sebelah Selatan : Kecamatan Namang

. Sebelah Barat : Kecamatan Simpangkatis

. Sebelah Timur : Laut Cina Selatan

Jarak tempuh wilayah kerja Puskesmas Pangkalanbaru

- Puskesmas ke Kelurahan Dul : 1 km


- Puskesmas ke Desa Beluluk : 0.1 km
- Puskesmas ke Desa Air Mesu : 7 km

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


7

- Puskesmas ke Desa Padangbaru : 5 km


- Puskesmas ke Desa Jeruk : 5 km
- Puskesmas ke Desa Air Mesu Timur : 7 km
- Puskesmas ke Desa Kebintik : 8 km

2. Demografi

Berdasarkan data penduduk sasaran program pembangunan kesehatan


Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2019, jumlah penduduk di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Pangkalanbaru yaitu 22.865 jiwa, terdiri dari laki-laki
11.653 jiwa dan perempuan 11.211 jiwa, dengan kepadatan penduduk 300,30
per km2 Jumlah Kepala Keluarga sebanyak 7.051 KK

Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kelurahan Dul dan paling sedikit

di Desa Kebintik. Berdasarkan luas daerah, secara umum kepadatan penduduk

300 jiwa/km2. Desa Kebintik merupakan daerah yang terpadat penduduknya

yaitu 917 jiwa/km2 sedangkan Desa Air Mesu mempunyai penduduk terjarang

dengan 94 jiwa/km2 , dengan jumlah Rumah Tangga 7.051

Tabel 2.1
Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun 2019
No Desa/Kel Fasilitas Kesehatan
Poskesdes Posyandu
1 Kel Dul 1 4
2 Desa Beluluk 1 2
3 Desa Padang Baru 1 2
4 Desa Jeruk 1 1
5 Desa Air Mesu Timur 1 2
6 Desa Air Mesu 1 2
7 Desa Kebintik 1 1

Tabel 2.2
Jumlah Sekolah Di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Pangkalanbaru Tahun 2019

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


8

No Nama Sekolah Jumlah sekolah

1. TK/PAUD 12
2. SD/MI 11
3. SLTP/ Mts 4
4. SLTA/MA 4

1.1. Tenaga kesehatan


Fasilitas Pelayanan Kesehatan
No Tenaga
Puskesmas RS. Siloam Klinik Mitra Sehat
1 Dokter umum 7 9 1
2 Dokter Gigi 1
3 Tenaga struktural 1 7
4 Epidemiologi 1
Kesehatan
4 Bidan 6 6 3
6 Bidan Desa 7
7 Perawat 11 44 10
8 Perawat Gigi 4
9 Analis Lab 2 6 2
10 Apoteker 1 6 1
11 Asisten Apoteker 1 13 3
12 Sanitarian 2
13 Petugas gizi 2 2 1
14 Tenaga Dukungan 3 56 1
Manajemen
15 Tenaga Penyuluh 1
16 Teknik Biomedika 0 1
17 Keterapian Fisik 0 3
18 Keteknisian Medis 0 2
19 Tenaga Pendidik 0 2
20 Sopir 2
21 Penjaga malam dan 2

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


9

CS

j. Situasi Derajat Kesehatan UPTD. Puskesmas Pangkalanbaru


1. Mortalitas
Angka Kematian Bayi (AKB) di wilayah kerja UPTD. Puskesmas
Pangkalanbaru merupakan angka yang berasal dari laporan bulanan
yang berasal dari Poskesdes dan Rumah Sakit pemerintah maupun
swasta serta Klinik dokter spesialis. Angka kematian per 1000 kelahiran
hidup di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pangkalanbaru sampai tahun
2019 tidak ada kematian bayi.
Angka kematian ibu (AKI) bersama dengan Angka Kematian
Bayi senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan sector
kesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait
dengan masa kehamilan, persalinanan, nifas. Pada tahun 2019
berdasarkan laporan dari pustu poskesdes dan data Rumah sakit
pemerintah dan Swasta di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Pangkalanbaru tidak terdapat kasus kematian pada ibu hamil, bersalin
dan nifas

2. Mobiditas
Angka Kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari
masyarakat (community based data) yang dapat  diperoleh dengan
melalui studi morbiditas melalui system pencatatan dan pelaporan.
Berdasarkan data Tahun 2019 jumlah kunjungan rawat jalan di UPTD
Puskesmas Pangkalanbaru 14.750 jiwa dengan 10 penyakit terbesar
adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3
10 PENYAKIT TERBANYAK UPTD PUSKESMAS PANGKALANBARU TAHUN 2019

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


10

NO NAMA PENYAKIT JUMLAH KUNJUNGAN

1 ISPA 1.358

2 PENYAKIT PULPA JARINGAN PERIAPIKAL 752

3 FARINGITIS 624

4 KARIES GIGI 560

5 MYALGIA 458

6 PENYAKIT KULIT ALERGI 363

7 DIARE 338

8 HIPERTENSI 288

9 TONSILITIS 265

10 SCABIES 107
Sumber : Data dan Informasi Puskesmas Pangkalanbaru

Dari grafik di atas menunjukkan kasus penyakit ISPA merupakan


masalah kesehatan yang utama di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Pangkalanbaru pada tahun 2019. Kasus yang paling tinggi dari sepuluh
penyakit terbesar adalah ISPA dengan jumlah penderita sebanyak 1.358
kasus, yang kedua adalah Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal sebanyak
752 kasus, yang ketiga adalah Faringitis sebanyak 624 kasus, sedangkan
yang paling rendah kasusnya adalah penyakit Scabeis sebanyak 107 kasus
dari total kasus terbesar.

1. Penyakit Potensi Kejadian Luar Biasa / Wabah


a. Demam Berdarah
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
Aegypti, dengan gejala demam 2–7 hari dan manifestasi
perdarahan.

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


11

Tabel 1. Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menurut


jenis kelamin
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
NO DESA/KEL JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Dul 5 4 9 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 Beluluk 1 0 1 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 Padang Baru 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Jeruk 1 1 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 Air Mesu 2 2 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0
6 Air Mesu Timur 0 1 1 0 0 0 0,0 0,0 0,0
7 Kebintik 1 1 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH 10 9 19 0 0 0 0,0 0,0 0,0
INCIDENCE RATE
PER 100.000 0,0 0,0 0,0            
PENDUDUK
Sumber Data : Pengelola Program DBD Puskesmas Pangkalanbaru

Dari Grafik diatas dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2019 ditemukan
19 kasus DBD di seluruh desa/kelurahan di wilayah kerja UPTD. Puskesmas
Pangkalanbaru, hal ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :

1. Faktor iklim yang berubah-ubah (curah hujan dan kelembaban


udara).
2. Lingkungan yang kurang bersih sehingga berpotensi sebagai
tempat perindukan jentik nyamuk.
3. Mobilitas penduduk yang tinggi.
4. Perilaku masyarakat yang belum sepenuhnya memahami PHBS.
5. Kesadaran masyarakat yang masih kurang

Laporan tatalaksana penanganan penderita DBD diwilayah kerja


Puskesmas Pangkalanbaru bahwa 100 % penderita sudah ditangani
oleh Pelayanan Puskesmas.
Rencana tindaklanjut kedepan kami akan lebih memperbanyak
penyuluhan di masyarakat ataupun di sekolah untuk mengajak
masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat (Ber PHBS) agar tidak
ada lagi kasus DBD.

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


12

3.3. Penyakit Tidak Menular (PTM)


1. Hipertensi
Hipertensi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah seseorang diatas
normal atau TD diatas 140/90 mmHg, penderita hipertensi semakin tahun
semakin meningkat.

Sumber Data : Pengelola Program PTM

Dari tabel diatas dapat kami simpulkan bawah jumlah penderita Hipertensi
paling banyak menyerang perempuan dibandingkan laki-laki, terutama
pada umur 45 ke atas. Ini disebabkan beberapa faktor antara lain :

- Kurang perdulinya masyarakat dengan kesehatan


- Kurang berolahraga
- Tidak memeriksakan kesehatan secara rutin
- Diet yang tidak seimbang

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


13

HASIL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Hasil penilaian kinerja puskesmas Pangkalanbaru Tahun 2019 berdasarkan data
cakupan bulan Januari sampai dengan Desember 2019 dapat disajikan sebagai
berikut :

TABEL 2.4
CAPAIAN CAKUPAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PANGKALANBARU TAHUN 2019

A. Hasil Kinerja Pelayanan Kesehatan


1. Upaya Kesehatan wajib
Tabel 1 Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Wajib UPTD Puskesmas
Pangkalanbaru Tahun 2019
Komponen Kegiatan Upaya Kesehatan Hasil Tingkat
NO Keterangan
Wajib Cakupan Kinerja

1. Upaya Promosi Kesehatan 83,71% Cukup Baik ≥ 91 %

2. Upaya Kesehatan Lingkungan 85,66% Cukup Cukup ≥81-90%

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk Kurang ≤ 80%


3. 87,22% Cukup
Keluarga Berencana

4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 81,46% Cukup

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan


5. 79,70% Kurang
Penyakit Menular

6. Upaya Pengobatan 100% Baik

Rata- rata Kinerja 91,78% Baik

2. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat


Tabel 2 Hasil Pencapaian Perawat Kesehatan Masyarakat UPTD Puskesmas
Pangkalanbaru Tahun 2019
NO Komponen Kegiatan Upaya Kesehatan Hasil Tingkat Keterangan

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


14

Wajib Cakupan Kinerja

Baik ≥ 91 %

1. Perawatan Kesehatan Masyarakat 82,19% Cukup Cukup ≥81-90%

Kurang ≤ 80%

3. Upaya Kesehatan Pengembangan


Tabel 3 hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan UPTD
Puskesmas Pangkalanbaru Tahun 2019
Komponen Kegiatan Upaya Kesehatan Hasil Tingkat
NO Keterangan
Pengembangan Cakupan Kinerja

1. Upaya kesehatan Usia Lanjut 92,04% Baik Baik ≥ 91 %


Cukup ≥81-90%
2. Upaya kesehatan mata/pencegah kebuataan 95,00% Baik
Kurang ≤ 80%
Upaya kesehatan telingga/ pencegahan
3. 100,00% Baik
gangguan Pendengaran

4. Kesehatan Jiwa 85,00% Cukup

5. Kesehatan Olahraga 30,00% Kurang

Pencegahan dan penanggulangan penyakit


6. 82,60% Cukup
gigi

7. Pelayanan Kesehatan Remaja 36,26% Kurang

8. Bina kesehatan tradisional 100,00% Baik

9. Bina Kesehatan Kerja 100,00% Baik

Rata- rata Kinerja 80,10% Cukup

Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah: rata-rata nilai upaya


kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan serta Perawatan
Kesehatan Masyarakat, atau dengan kata lain nilai pencapaian upaya kesehatan
wajib + pengembangan + Perawatan Kesehatan Masyarakat dibagi tiga.
Jadi nilai Kinerja Cakupan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas
Pangkalanbaru Tahun 2019 adalah : 84,69% (Cukup).

B. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Pangkalanbaru

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


15

Tabel 4 Hasil Pencapaian Kinerja Manajeman UPTD Puskesmas Pangkalanbaru


Tahun 2019
Cakupan Tingkat
NO Komponen Manajemen Puskesmas Kegiatan Kinerja
Keterangan

1. Manajemen operasional puskesmas 9,14 % Baik Baik ≥ 8,5 %


Cukup ≥5,5-
2. Manajemen alat dan obat 8,80% Cukup 8,4%
Kurang ≤5,5%
3. Manajemen Keuangan 10,00 Baik

4. Manajemen Ketenagaan 10,00 Baik

Rata- rata Kinerja 9,49% Baik

Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen UPTD Puskesmas Pangkalanbaru tahun


2019 adalah : 9,49% (Baik)

C. Hasil Kinerja Mutu Pelayanaan Kesehatan Puskesmas Pangkalanbaru


Tabel 5 Hasil Pencapaian Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas
Pangkalanbaru Tahun 2019

NO JENIS KEGIATAN Cakupan Nilai Tingkat


Kinerja

Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai


1. 99,84 % 10 Baik
standar

Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir


2. 98,80% 10 Baik
mendapatkan pelayanan sesuai standar

Pelayanan persalinan oleh tenaga


kesehatan termasuk pendampingan
3. 98,80% 10 Baik
persalinan dukun oleh tenaga kesehatan
sesuai standar

Pelayanan Kesehatan anak usia 0 - 59


4. bulan yang mendapatkan pelayanan 96,89% 10 Baik
kesehatan sesuai standar

5. Pelayanan Kesehatan pada usia 92,32% 10 Baik

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


16

pendidikan dasar

Pelayanan Kesehatan Lanjut usia sesuai


6. 84,08% 10 Baik
standar

Pelayanan kesehatan orang dengan TB


7. 100% 10 Baik
sesuai standar

Pelayanan kesehatan orang dengan


8. 80,59% 10 Baik
resiko terinfeksi HIV

9. Pelayanan kesehatan pada usia produktif 92,69% 10 Baik

Pelayanan Kesehatan Penderita


10. 90,31% 10 Baik
Hipertensi

Pelayanan Kesehatan penderita Diabetes


11. 97,85% 10 Baik
Melitus

Pelayanan Kesehatan orang dengan


12. 100% 10 Baik
gangguan jiwa berat sesuai standar

13. Angka Bebas Jentik (ABJ) 66,45% 4 Kurang

Tingkat kepuasan pasien terhadap


14. 80,50% 10 Baik
pelayan puskesmas

Menggunakan APD setiap melakukan


15. 100,00% 10 Baik
tindakan medis

Rata-rata Nilai 9,6% Baik

Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan UPTD
Puskesmas Pangkalanbaru tahun 2019 adalah 9,6 (baik).

D. Hasil Total Kinerja Kegiatan di UPTD Puskesmas Pangkalanbaru tahun


2019
Tabel 6 Hasil Total Kinerja Kegiatan Puskesmas Pangkalanbaru Tahun 2019

NO Komponen Kegiatan Pencapaian Tingkat Keterangan


Kinerja

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


17

1. Pelayanan Kesehatan 84,69 Cukup

2. Manajemen 9,49 Baik

3. Mutu 9,6 Baik

Berdasarkan data diatas, bahwa Penilaian Kinerja Puskesmas Pangkalanbaru


Tahun 2012 termasuk kategori kelompok II puskesmas kinerja Cukup jika
berdasarkan cakupan hasil pelayanan kesehatan, sedangkan cakupan hasil
manajemen dan Mutu termasuk kategori kelompok I puskesmas kinerja baik.

k. Hasil Musyawarah Masyarakat Desa


MMD dilakukan di 1 kelurahan 6 dari hasil SMD. Hasil kesepakatan MMD
di 7 Kel/Desa dibahas dalam musrenbang tingkat Desa/Kelurahan kemudian
dilanjutkan dengan musrenbang tingkat kecamatan.

l. Hasil Musrenbang
Musrenbang dilakukan di 3 kelurahan kecamatan Pangkalanbaru, kegiatan
akan dilaksanakan pada tahun 2019 dengan menggunakan dana APBD
masing-masing kelurahan/desa dengan hasil sebagai berikut:
1. Pembangunan jalan setapak di setiap lingkungan
2. Penyediaan tong sampah
3. Pemeliharaan drainase
4. Pemeliharaan jalan
5. Pengukuran saluran drainase primer
6. Pembangunan saluran pemukiman
7. Rehab MCK
8. pemeliharaan sumur gali
9. Pemasangan lampu penerangan jalan
10. Pengadaan motor sampah
11. Pembuatan posyandu

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


18

12. Bantuan mobil jenazah


13. Rehabilitasi rumah layak huni
14. Pembangunan jalan baru
15. Pembangunan teman pendidikan alquran

m. Sumber pembiayaan
Pada tahun 2019, dalam menjalankan operasional puskesmas
Pangkalanbaru di dukung oleh tiga sumber dana yang berasal dari
a) DAK
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) sebesar Rp. 605.710.000
b) APBD
Subsidi Operasional sebesar Rp. 41.500.000
c) APBN
Dana Kapitasi (JKN) sebesar Rp. 700.000.00

BAB III
TAHAP PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

Dalam penyusunan RUK dilakukan brainstroming dengan dinamika


kelompok membahas hasil capaian tahun berjalan untuk di susun rencana kegiatan
2 tahun yang akan datang. Tahapan di mulai dengan menganalisa situasi keadaan
wilayah kerja puskemas mulai dari data umum dan data demografi, dengan tujuan
untuk dapat menyusun perencanaan se efektif dan se efisien mungkin.

A. ANALISIS MASALAH
1. Identifikasi Masalah

MASALAH
No JENIS KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN

1 2 3 4 5
I. UPAYA KESEHATAN ESENSIAL

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


19

A. Upaya Promosi Kesehatan


a. Rumah tangga 70% 71,33% Meskipun telah mencapai
berperilaku target masih ada ditemukan
PHBS hal-hal sebagai berikut:
1. Perilaku masyarakat
masih ada yg blm sehat
2. Tingkat pengetahuan
tentang PHBS masih
kurang
b. Strata Posyandu 60% 47% 1. Persentase posyandu
purnama dan purnama dan mandiri
mandiri masih rendah
2. Kader posyandu masih
aktif
3. D/S kunjungan posyandu
masih rendah
c. Pembinaan Desa 100% 100% Meskipun telah mencapai
Siaga Aktif target masih ada ditemukan
hal-hal sbb:
1. Strata desa siaga aktif
msh rendah
2. Forum komunikasi desa
siaga tidak aktif
3. Koordinasi lintas sektor
masih kurang

d. Upaya Kesehatan
Sekolah
 Cakupan 100% 80% Sebagian sekolah belum di
Penjaringan lakukan penjaringan terhadap
Siswa baru siswa baru

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


20

 Pelayanan 100% 100%


Kesehatan
 Pendidikan 100% 100%
kesehatan
 Pembinaan 100% 100%
Lingkungan
Sekolah
B. Upaya Kesehatan Lingkungan
a. Cakupan Rumah 100% 80,98% Masih ditemukan wilayah
Sehat kerja UPTD Puskesmas
Pangkalanbaru belum
memenuhi syarat rumah
sehat
b. Cakupan Akses 100% 10,72% Masih banyak penduduk
Berkelanjutan belum memiliki akses air
Terhadap minum berkualiatas
Air minum
Berkualitas
c. Cakupan air 100% 95% Air minum belum memenuhi
minum standar
memenuhi
standar
d. Akses Penduduk 100% 96,6% Masih ada kelurahan belum
terhadap jamban mempunyai jamban sehat
sehat
e. Cakupan desa 100% 85,71% 1 Desa Belum SBS yaitu
yang melakukan Desa Kebintik
Sanitasi total
berbasis
masyarakat
f. Cakupan 54% 75% Meskipun sudah mencapai
Pengawasan target, namun TTU perlu
Tempat-Tempat dilakukan pengawasan

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


21

Umum (TTU)
g. Cakupan 14% 25% Masih ada TPM perlu di
pengawasan lakukan pengawasan
tempat
pengolahan
makanan
h. Tempat 60% 54,17% Jumlah TPM belum dilakukan
pengelolaan pembinaan dan dilakukan uji
makanan dibina petik
dan diuji petik

C. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Serta KB


1. Kesehatan Ibu
a. Cakupan K1 95% 93% Belum tercapainya K1
b. Cakupan K4 95% 90,19 Belum tercapainya K4
c. Persalinan Oleh 90% 91,17% Cakupan persalinan belum
Nakes tercapai
d. Cakupan Kunjungan 90% 91,2%
nifas
e. Presentase 80% 45,% Penanganan komplikasi
penanganan maternal blm tercapai
komplikasi maternal
2. Kesehatan Anak
a. Cakupan kunjungan 90% 86% Masih ada neonatus yang
neonatus 1 belum dilakukan kunjungan
b. Cakupan kunjungan 90% 88% Masih ada neonatus yang
neonatus lengkap belum dilakukan kunjungan
c. Cakupan kesehatan 90% 86,26% Kunjungan kesehatan bayi
kunjungan bayi masih kurang
d. Cakupan kesehatan 90% 73,7% Kunjungan balita minimal 8x
kunjungan balita masih kurang
e. Cakupan neonatus 80% 30%% Penanganan komplikasi yang
komplikasi yang ditangani belum maksimal
ditangani
f. Cakupan BBLR yang 100% 100%
ditangani

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


22

g. PKPR 70% 65% 1. Masih di temukan


kehamilan usia remaja
2. Masih ditemukan
gangguan haid

3. KB
a. Peserta KB aktif 70% 72,3% Meskipun telah mencapai
target, namun masih ada
kemungkinan PUS yang DO
KB
b. Peserta KB Baru
- Metode kotrasepsi 70% 9,7% MKJP kurang diminati
jangka Panjang
- Non metode 70% 90,3%
kotrasepsi
jangka Panjang

D. Upaya Gizi Masyarakat


a. Cakupan ibu hamil 83% 88,49 Belum semua ibu hamil
mendapatkan FE1 dan mendapatkan tablet FE1
FE3 dan FE 3
b. Cakupan bayi kurang 63,3 50,0% Masih ada ibu yang belum
6 bulan mendapat ASI % memberika ASI ekslusif
Eklusif
c. Cakupan balita 6-59 84 % 81% Masih ada bayi dan balita
bulan mendapatkan yang mendapatkan vitamin
vitamn A A
d. Cakupan D/S 80% 74,4% Masih ada sasaran balita
yang belum di timbang
d. Cakupan Balita Gizi 70% 70%
Buruk yang
mendapatkan
perawatan
e. Cakupan Rumah 90% 56,2% Belum semua Sekolah

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


23

tangga dijasikan sampel


mengkomsumsi pemeriksaan garam
Garam beryodium beryodium
f. Cakupan Remaja putri Masih ada remaja putir
mendapatkan tablet 15% 6,7% yang sekolah belum
tambah darah (TTD) mendapatkan TTD
g. Cakupan Ibu nifas Ibu nifas
yang mendapatkan 94% 91,17% belummendapatkan
Vitamin A vitamin A selama nifas
h. Cakupan Bayi Baru 38%
lahir IMD
E. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1. Pelayanan Imunisasi
Dasar
a. Cakupan Desa 100% 100%
Universal Child
Imunization (UCI)
b. Pelayanan
Imunisasi Dasar
1. Cakupan BCG 98% 89% Cakupan imunisasi belum
mencapai target
2. Cakupan 98% 84,4% Cakupan imunisasi belum
DPTHB1 mencapai target

3. Cakupan 93% 84,1% Cakupan imunisasi belum


DPTHB3 mencapai target

4. Cakupan Polio 4 90% 83,88% Cakupan imunisasi belum


mencapai target

5. Cakupan 90% 86,5 Cakupan imunisasi belum


Campak mencapai target

c. Cakupan Imunisasi 100% 91,9% Ditemui adanya hambatan


Lanjutan dalam pelaksanaan BIAS
1. Boster DPT

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


24

2. Campak 100% 96,51% Ditemui adanya hambatan


dalam pelaksanaan BIAS
d. Cakupan pelayanan 80% 90%
imunisasi ibu hamil
TT2+
3. Cakupan TB Kurangnya penemuan
Cakupan Kasus TB 100% 64% penderita TB Paru BTA+
Paru BTA +
4. Cakupan Penemuan 100% 119,41% Meskipun penemuan
Penderita Pnemonia kasus ISPA/Pnemonia
Balita/ISPA sudah mencapai target
namun masih ditemukan
hal sebagai berikut:
1. ISA termasuk urutan
pertama di 10 penyakit
terbanyak
2. Penemuan kasus
pnemonia masih ada
yang belum mencapai
target
5. Diare Kasus penyakit diare
Cakupan Kasus Diare 100% 100% masih ada yang
Yang Ditangani berkelanjutan
6. Kusta 100% 100%
7. IMS 100% 95% Kasus IMS masih ada
8. HIV 100% 95% Kasus HIV masih ada
9. Malaria 0 0
10. Kasus DBD 10 19 kasus Terjadi peningkatan kasus
kasus DBD
11. Filariasis 100 85% Belum semua sasaran
(pencapaian POPM) minum POPM
12. Kejadian Luar Biasa 0 0
13. Penyakit Tidak
Menular (PTM)
a. Posbindu 70% 45% Belum semua sasaran

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


25

pddk datang posbindu


15
thn

b. Pemeriksaa IVA + 10% 35% Belum semua sasaran


CBE usia terdeteksi IVA & CBE
30-49
thn
14. Kesehatan jiwa
Penanganan kasus 40 40
kesehatan jiwa kasus kasus
melalui rujukan
RS/Spesialias
F. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
Pembinaan pada Individu 100% 100%
Pembinaan pada 100% 100% Walau sudah mencapai
keluarga target, namun masih
ditemui sasaran yang
susah di temui
Pembinaan pada 100% 100% Masih ditemui peserta
Kelompok yang tidak hadir saat
pembinaan

II. UPAYA PENGEMBANGAN


1. UKGS
a. Pembinaan 58 58 kali
Kesehatan gigi di kali
posyandu
b. Pembinaan 96 96 kali
kesehatan gigi di kali
TK
c. Murid SD/MI 1609 1609
mendapatkan kasus Kasus

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


26

perawatan gigi

d. Gigi tetap yang di 589 581


permanen kasus su

2. OLAHRAGA 3 klp 3 klp Kelompok pembinaan ada


Pembinaan kelompok yang tidak aktif
potensial/klub dalam
kesehatan olahraga
3. BATRA 2 kl 2 kl
15. Pembinaan TOGA
& mamfaat pd
sasaran
masyarakat
16. Pengobatan 3 kl 3 kl
tradisonal yg
menggunakan
tanaman obat
17. Pengobatan 3 kl 3 kl
tradisonal yg
menggunakan
tanaman obat
dengan
keterampilan
18. Pembinaan 13 kl 13 kl
pengobatan
tradisional lainnya
4. USILA
a. Pembinaan 5 klp 5 klp
kelompok Usila
b. Pemantauan 5 klp 5 klp
kesehatan pada
usila
c. Kelompok Usila yg 5 klp 5 klp

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


27

dibina sesuai
standar
III. UPAYA PENGOBATAN
1. Tumpatan Gigi tetap 800 1330 Kasus tumpatan gigi tetap
masih tinggi
2. Pencabutan gigi tetap 200 562 Terjadi pencabutan gigi
tetap meningkat
3. Kunjungan poli gigi 4078 4078 org
org
4. Kunjungan Rawat 1342 13429
Jalan 9
IV. ADMINISTRASI
MANAJEMEN
1. Profil Tahunan 1 1 berkas
berka
s
2. Monitoring dan 4x/tn 4x/thn
Evaluasi Monitoring n
Kinerja
3. Pengiriman Jadwal 100% 100%
sesuai Jadwal
4. Kedisipinan 95% 93% Masih ada pegawai yang
Kepagawai belum disiplin
5. Pelaksanaan 12 12 bln
Lokakarya mini bln
Bulanan
6. Pelaksanaan 4x 4x
Lokakrayamini
tribulanan
7. Pola Kepegawaian 1 1 berkas
berka
s

8. Monitoring dan
pemeliharaan Rumah
tangga

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


28

a. Sarana 100% 100%


b. Prasarana 100% 95%
c. Alat Kesehatan 100% 95%

9. Realisasi keuangan 100% 80%

2. Menetapkan Urutan Prioritas masalah

NO MASALAH U S G TOT PRIORI


AL TAS

I UPAYA KESEHATAN ESENSIAL

A. Upaya Promosi Kesehatan

1. Perilaku masyarakat masih ada yg blm 4 3 3 10 1


sehat

2. Tingkat pengetahuan tentang PHBS masih 3 4 1 9 3


kurang

3. Persentase posyandu purnama dan 4 3 3 10 2


mandiri
masih rendah

4. Kader posyandu masih aktif 3 3 2 8 5

5. D/S kunjungan posyandu masih rendah 2 3 2 7 6

6. Sebagian sekolah belum di lakukan 4 2 3 9 4


penjaringan thd siswa baru

B. Upaya Kesehatan Lingkungan

1. Masih ditemukan wilayah kerja kelurahan 3 4 3 10 5


Pangkalanbaru belum memenuhi syarat
rumah sehat

2. Masih banyak penduduk belum memiliki 3 4 2 9 6


akses air minum berkualiatas

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


29

3. Air minum belum memenuhi standar 3 4 5 12 4

4. Masih ada kelurahan belum mempunyai 5 5 5 15 1


jamban sehat

5. kelurahan Pangkalanbaru dan kuday 4 5 5 15 2


belum stop BABS

6. Meskipun sudah mencapai target, namun 3 5 5 13 3


TTU perlu dilakukan pengawasan

7. Masih ada TPM perlu di lakukan 2 3 3 8 7


pengawasan

8. Jumlah TPM belum dilakukan pembinaan 2 2 3 7 8


dan
dilakukan uji petik

C. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Serta KB

1. Kesehatan Ibu

a. Belum tercapainya K1 5 5 4 14 3

b. Belum tercapainya K4 5 5 5 15 2

c. Cakupan persalinan belum tercapai 5 4 5 14 4

d. Penanganan komplikasi maternal blm 5 5 5 15 1


tercapai

2. Kesehatan Anak

a. Masih ada neonatus yang belum 3 3 3 9 5


dilakukan kunjungan

b. Kunjungan kesehatan bayi masih kurang 4 4 5 13 2

c. Kunjungan balita minimal 8x masih 3 3 3 9 6


kurang

d. Penanganan komplikasi yang ditangani 5 5 5 15 1


belum maksimal

e. Masih di temukan kehamilan usia remaja 3 5 5 13 3

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


30

f. Masih ditemukan gangguan haid 3 4 2 9 4

3. KB

1. Meskipun telah mencapai target, namun 3 4 5 11 2


masih ada kemungkinan PUS yang DO
KB

2. MKJP kurang diminati 4 5 4 13 1

D. Upaya Gizi Masyarakat

1. Belum semua ibu hamil mendapatkan tablet 3 3 4 10 3


FE1 dan FE 3

2. Masih ada ibu yang belum memberika ASI 5 4 3 12 2


eklusif

3. Masih ada bayi dan balita yang 5 2 2 9 6


mendapatkan vitamin A

4. Masih ada sasaran balita yang belum di 5 4 4 14 1


timbang

5. Belum semua Sekolah dijasikan sampel 2 3 2 7 7


pemeriksaan garam beryodium

6. Masih ada remaja putir yang sekolah belum 5 3 2 10 4


mendapatkan TTD

7. Ibu nifas belum mendapatkan vitamin A 3 2 4 9 5


selama nifas

E Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

1. Imunisasi

1. Cakupan imunisasi belum mencapai 5 4 5 14 1


target

2. Ditemui adanya hambatan dalam 4 3 4 11 2


pelaksanaan BIAS

3. Ditemui adanya hambatan dalam 2 3 2 7 3

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


31

pelaksanaan BIAS

2. Cakupan Kasus TB Paru BTA +

Kurangnya penemuan penderita TB Paru 5 5 5 15 1


BTA+

3. Cakupan Penemuan Penderita


Pnemonia Balita/ISPA

Meskipun penemuan kasus ISPA/Pnemonia


sudah mencapai target namun masih
ditemukan hal sebagai berikut:

1. ISPA termasuk urutan pertama di 10


penyakit terbanyak 4 5 4 13 1

2. Penemuan kasus pnemonia masih ada 3 3 2 8 2


yang belum mencapai target

4. Diare

Kasus penyakit diare masih ada yang 5 5 5 15 1


berkelanjutan

5. Kusta

Penderita kusta masih ditemukan di wilayah 4 5 5 14 1


kerja puskesmas Pangkalanbaru

6. IMS

Kasus IMS masih ada 4 5 5 14 1

7. HIV

Kasus HIV masih ada 5 5 5 15 1

8. Malaria

Terjadi kasus malaria 4 5 5 14 1

9. DBD

Terjadi peningkatan kasus DBD 5 5 5 15 1

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


32

10. Filariasis (Pencapaian POPM)

Belum semua sasaran minum POPM 3 4 2 9 1

11. Penyakit Tidak Menular (PTM)

a. Belum semua sasaran datang posbindu 2 3 4 9 2

b. Belum semua sasaran terdeteksi IVA & 3 4 5 11 1


CBE

F. Perkesmas

Masih ditemui peserta yang tidak hadir saat 3 3 2 8 1


pembinaan

Upaya Pengembangan

Olahraga

Kelompok pembinaan ada yang tidak aktif 2 2 3 7 1

Upaya Pengobatan

a. Kasus tumpatan gigi tetap masih tinggi 5 5 5 15 1

b. Terjadi pencabutan gigi tetap meningkat 5 5 5 15 1

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


33

3. Analisa Akar Penyebab Masalah

PROMKES : Perilaku masyarakat masih ada yang belum sehat

MANUSIA METODE

Kurangnya pengetahuan Kurangnya pengawasan terhadap


Pengetahuan masyarakat masuh
masyarakat tentang hidup sehat PPHBS
kurang

Kurangnya penyuluhan oleh Penyuluhan tidak tepat


Upaya nakesbelum maksimal
nakes

Ketrampilan petugas kurang Upaya nakes belum maksimal


Perilaku
masyarakat masih
ada yang belum
Faktor kebiasaan sehat
Kurangnya leaflet
tentang PHBS
Penggunaan
dana belum
maksimal
Media
Pola hidup masyarakat
penyuluhan
masih belum sehat
masih kurang

SARANA DANA LINGKUNGAN

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


34

GIGI

MANUSIA METODE

Cara menyikat gigi


Kesadaran untuk
menyikat Gigi

Banyaknya
masyarakat untuk
mecabut gigi

Prilaku
masyarakat
masih ada
yang belum
Penggunaan dana sehat
belum maksimal Faktor Kebisaan

Bahan Tambalan Menyikat gigi


sebelum tidur

SARANA DANA LINGKUNGAN

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


35

KESEHATAN LINGKUNGAN : Masih ada tempat pengelolah makanan yang belum memenuhi syarat

SARANA DANA MANUSIA

Kesadaran
masyarakat masih
rendah
Kurangnya dana untuk
Ketersedian fasilitas sanitasi melengkapi fasilitas sanitasi
masih kurang yang memenuhi syarat
Pola pikir
masyarakat tidak
mau berubah
perilaku hygiene

Masih ada
tempat
pengelolah
makanan

Pola hidup masyarakat Kurangnya media Kurangnya


masih belum sehat promosi / informasi koordinasi lintas Belum ada
sektor pelatihan untuk
penjamah
makanan

LINGKUNGAN ALAT METODE

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


36

KIA : Kelas Ibu Balita


MANUSIA METODE

Kurang pendekatan ke ibu


Kurangnya kesadaran orang
Kurangnya koordinasi tua untuk membawa anaknya Kurangnya kerjasama
dengan pihak desa ke kelas ibu dengan pihak desa

Kuranngnya inovasi dari Kurangnya pengetahuan dan Mengadakan praktek di


petugas pendidikan ibu-ibu setiap acara kelas ibu Balita

Kurangnya
kunjungan Ibu
Balita di setiap
kelas Balita

Keterbatasan dana
Keterbatasan alat untuk melakukan Budaya setempat
penunjang untuk kelas inovasi
ibu balita

SARANA DANA LINGKUNGAN

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


37

KIA : Kelas Ibu Hamil

Kurangnya pengetahuan/ kesadaran ibu hamil ,


pentingnya kelas ibu hamil
Kurangnya inovasi dari Kurangnya kesadaran/
petugas pengetahuan Ibu hamil
Kurangnya koordinasi dengan kader daesa
wisma

Kurangnya koordinasi dengan Banyak ibu-ibu yang berkerja


kader (DASA WISMA) Banyak ibu-ibu yang bekerja

Kurangnya kehadiran
ibu hamil dalam
pelaksanaan kelas ibu

Budaya setempat untuk


Keterbatasan sarana dan Perlunya inovasi
orang cina mereka sudah
prasarana/ alat untuk menarik
ANC ke SPOG tidak perlu lagi
penunjang perhatian ibu hamil
kelas ibu hamil

SARANA DANA
LINGKUNGAN

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


38

KIA : Posyandu Ibu hamil


METODE
MANUSIA
Cakupan K4 belum mencapai target

Pengetahuan /kesadaran
Petugas yang masih kurang ibu hamil periksa masih
Dimasa pandemi ibu hamil takut ke
kurang kurang dari 6 kali
puskesmas untuk bertemu dokter

Janji temu kadang-kadang tidak


Ibu hamil yg merasa cukup terlaksana (Bumil atau bidan
periksa di bidan saja berhalangan)

Kunjungan ANC
belum mencapai
target

Sebagian
Lokasi Puskesmas masih
keluarga/masyarakat
menjadi kendala bagi
Dana BOK menggagap periksa ke bidan
sebagian bumil
sudah cukup

Sebagian masyarakat
beranggapan USG hanya untuk
melihat jenis kelamin saja,
SARANA DANA bukan untuk deteksi faktor
LINGKUNGAN resiko

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


39

KIA : IVA Capaian cakupan masih kurang

MANUSIA METODE
Pengetahuan ibu dan
keluarga kurang Media sosialisasi kurang
Sosialisasi mengenai
IVA masih kurang Kurangnya Bimbingan kerjasama
dukungan dari lintas dengan kader kurang
sektor terkait
Koordinasi dengan kader
Petugas belum dan lintas sektor kurang
mendapatkan pelatihan
tentang pemeriksaan IVA
Menyiapkan media
sosialisasi sesuai
kebutuhan Kunjungan
pemeriksaan
masih kurang
Kurangnya
media promosi
Alat Penunjang
pemeriksaan masih Tingkat ekonomi
terbatas sebagian masih Malu untuk
kurang memeriksakan diri

SARANA DANA LINGKUNGAN

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


40

KIA Kesehatan Anak : ASI Eksklusif

MANUSIA METODE

Data tidak valid


Pengetahuan Ibu dan Kurangnya dukungan
Keluarga Tentang kelurga tentang ASI Koordinasi antar lintas
ASI ekslusif belum maksimal program

Upaya Petugas belum


maksimal Kelompok pendukung ASI
Bayi rewel / tidak belum di latih
kenyang

Bayi yang ASI


Ekslusif masih
rendah
Leaflet lembar balik
terbatas
Kurangnya
pengetahuan
keluarga tentang
ASI Ekslusif
SARANA
LINGKUNGAN

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


41

KIA : SDIDTK

METODE
MANUSIA

Data kurang valid


Pengetahuan ibu dan keluarga
Sebagian bidan
tentang perkembangan bayi masih
belum pelatihan
kurang
SDIDTK Jadwal piket belum
Petugas SDIDTK merangkap
tertata rapi
petugas poli MTBS

Kunjungan
kesehatan bayi
masih kurang

APE dan Buku Instrumen Faktor kebiasaan/ budaya ( Bila


belum memadai imunisasi selesai bayi tidak datang
lagi ke posyandu)

SARANA LINGKUANGAN
DANA

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


42

Gizi : Masih ada sasaran balita yang belum ditimbang

MANUSIA METODE
Data sasaran tidak valid ( nama tidak
Pemahaman ibu bahwa
Ibu tidak mengantar sama dengan KK
anaknya ke posyandu
timbangan hanya sampai usia 9
bulan Ada kader yang belum di latih
Keluarga membawa
Upaya petugas belum anaknya DPS/Klinik / BPS Peran kader belum
maksimal terampil
Jadwal Posyandu tidak
hapal
Masih ada
sasaran balita
yang belum di
Jumlah Format Terbatas timbang
Sasaran posyandu kurang
memadai
Penggandaan format
sedikit Pengadaan tidak ada Pendaftaran dana Faktor kebiasaan yang
kurang
turun temurun

SARANA DANA LINGKUNGAN

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


43

P2P : masih tingginya kasus covid di era pandemi

MANUSIA METODE
Kontak erat via telp sering sulit
Kurangnya pengetahuan dihubungi
masyarakat tentang Covid
Masyarakat yang tidak mau di
Petugas nakes masih kurang kunjungi oleh petugas
Alamat yang tidak
jelas

Meningkatnya
kasus covid 19 di
era pandemi
Sarana dan
prasarana yang Media Penyulian Dana Bersumber
masih kurang ang masih kurang dari APD dan Perubahan cuaca
APBN ( musim Hujan
berkepanjangan)

SARANA DANA LINGKUNGAN

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


44

P2P : Capaian vaksinasi covid 19

MANUSIA METODE

Minimnya sosialisasi dari pemerintah


Keraguan masyarakat tentang vaksinasi covid 19
akan uji klinis vaksin

Sosialisasi jadwal
H-1 belum
masih kurangnya
maksimal
tenaga kesehatan
yang menjadi
vaksinator
Cakupan
vaksinasi covid
19 masih
rendah

berkembangnya
informasi mengenai
Masih minimnya Bersumber dari
Leaflet Vaksinasi efek negatif akibat
ketersediaan vaksin dan dana APBD , vaksinasi
Covid kurang
vasilitas pendukung vaksin APBN
DANA
SARANA LINGKUNGAN

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


45

P2P : Cakupan kasus TB Baru BTA +

MANUSIA METODE

Masyarakat masih Metode Pemeriksaan Penyuluhan TB masih kurang


menganggap TB para BTA bagi keluarga terutama pada keluarga penderita
penyakit keturunan sulit karena harus
menunggu suspek TB
paru batuk untuk
mendapatkan sputum
Gizi tidak seimbang yang purulen

Kurangnya
penemuan penderita
suspek TB Paru
terutama di
lingkungan penderita

Belum efektif dalam Masih ada pasien yang


penggunaan media tidak memiliki jaminan Ventilasi yang kurang
digital asuransi BPJS atau baik
faskes luar wilayah

SARANA DANA LINGKUNGAN

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


46

P2P : ISPA termasuk urutan pertama di 10 penyakit terbanyak

MANUSIA METODE

Persepsi masyarakat Masyarakat masih Penyuluhan tentang pneumonia


tentang batuk masih ada merokok dlm dan ISPA masih kurang
kurang rumah Koordinasi
jejaring &
jaringan belum Survey ttg program ISPA
Kurangnya pemahaman
maksimal belum pernah dilakukan
masyarakat ttg ISPA

Pencatatan kasus ISPA di


jejaring & jaringan masih
kurang
ISPA termasuk
urutan pertama di
10 penyakit
terbanyak

Media Informasi ttg Pengaruh perubahan iklim


ISPA masih kurang
Masih banyak
penderita yg belum
Kebiasaan masyarakat dalam
punya jaminan
membakar sampah
kesehatan
SARANA DANA LINGKUNGAN

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


47

P2P: Kasus penyakit diare masih ada yang berkelanjutan

MANUSIA METODE

Kunjungan rumah tidak maksimal


Kurangnya Pemahaman
masy ttg diare

Kurangnya sosialisasi Kerjasama lintas program masih


nakes ttg program diare kurang

Kasus penyakit diare


masih ada yang
berkelanjutan
Kurangnya media dalam
sosialisasi ttg diare
Transportasi kunjungan rumah
tidak bisa dianggarkan
Masih banyak lingkungan
Tidak ada buku Masih banyak rumah kurang bersih
lembar balik untuk masyarakat belum
penyuluhan punya kartu BPJS
SARANA DANA
LINGKUNGAN

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


48

P2P: HIV/AIDS

MANUSIA METODE

Masih kurangnya
pengetahuan masalah
ttg HIV/ AIDS Keterbatasan tenaga
konseling/ dr yang
Masyarakat malas untuk masih kurang
Masih kurangnya tenaga / datang ke pelayanan Koordinasi lintas
keterbatasan Petugas dengan berbagai alasan program dan lintas
Pelayanan Masyarakat sektoral masih
secara mobile kurang

Persentase orang
beresiko terinfeksi
mendapatkan
Media lembar balik pemeriksaan HIV/
yang sudah tidak AIDS sesuai standar
layak masih kurang

Penderita yang
Blangko VCT belum mempunyai
jaminan kesehatan
SARANA DANA

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


49

P2P : DBD

MANUSIA METODE
Kurangnya
pengetahuan Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang masyarakat tentang dampak
bahaya DBD fogging

Kebiasaan masyadalam
dalam 3 M masih kurang Koordinasi lintas
sektoral belum
maksimal

Kasus DBD
masih ada

Leaflet DBD tidak Masih banyak


ada penderita yg belum Perubahan cuaca
punya jaminan ( musim Hujan
kesehatan berkepanjangan)

SARANA DANA LINGKUNGAN

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


50

P2P : PTM

MANUSIA METODE

Pengetahuan
masyarakat ttg Koordinasi ttg lintas porgram
pentingnya minum & lintas sektoral belum
obat msh kurang maksimal

Kurang Kesadaran
Masyarakat untuk melakukan Obat yang di beri tidak
pemeriksaan kesehatan di minum sampai Dukungan lintas sektoral belum
rumah/tidak diminum maksimal, terutama sekolah-sekolah
rutin
Semua sasaran di
skrining PTM

Media informasi ttg


belum maksimal
Masih banyak
penderita yg belum
punya jaminan Kebiasaan masyarakat yang
kesehatan malas untuk ke Fasilitas
SARANA DANA LINGKUNGAN kesehatan

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


51

KESEHATAN OLAHRAGA :Cakupan pembinaan kelompok olahraga

MANUSIA METODE

Kelompok masy jarang Kesorga merupakan Program baru


Kunjungan ke Sekolah masih kurang mengadakan oleh raga bersama (mulai Juni 2011)
Kurang nya koordinasi lintas
program Kurangnya sosialisasi program Penyuluhan dan melaksanakan olah raga
kesorga pada masyarakat (sesuai jadwal sekolah
Programer belum melakukan
sosialisasi prog kesorga pada Kurangnya Koordinasi dengan bidan desa dalam Perencanaan kegiatan kurang optimal
nakes lainnya melaksanakan pembinaan kesorga di desa
Kinerja nakes belum optimal Ketidak sesuaian jadwal
Masyarakat tidak tahu adanya program kesorga pembinaan nakes Cakupan pembinaan
dengan waktu olah raga kelompok olah raga
siswa – 50%
Sarana pembinaan kurang

Budaya masyarakat
Buku panduan tidak ada
yang malas
Stopwatch-
berolahraga

SARANA DANA LINGKUNGAN

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


52

PRIORITAS PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH TERPILIH


MASALAH MASALAH
PROMKES: Perilaku Kurangnya pengawasan a. Melibatkan tentang PHBS 1. Memberikan penyegaran kepada
masyarakat yang terhadap PHBS keluarga melalui kader petugas nakes lainnya
masih belum sehat b. Pengawasan oleh lintas
2. Mengupayakan nakes lainnya peduli
sector terkait seperti RT
PHBS

Penyuluhan tidak tepat a. Menyusun rencana 3. Memberikan informasi tentang PHBS


penyuluhan disetiap perkumpulan warga
b. Memberikan penyuluhan
4. Melibatkan tentang PHBS keluarga
kepada sasaran yang tepat
melalui kader

Pengetahuan masyarakat a. Penyuluhan tentang PBHS 5. Pengawasan oleh linsek terkait seperti
masih kurang b. Memberikan informasi tentang RT
PHBS disetiap kesempatan
6. Memberikan penyuluhan kepada
Perkumpulan warga
sasaran yang tepat
c. Memasang media informasi
tentang PHBS di tempat 7. Memberikan penyegaran kepada
tempat umum dan rumah petugasnakes lainnya
tangga
8. Mengupayakan nakes lainnya peduli

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


53

Upaya nakes belum a. Memberikan penyegaran PHBS


maksimal kepada petugas nakes lainnya
9. Kolaborasi dengan pengelola
b. Mengupayakan nakes lainnya
keuangan di Puskesmas
peduli PHBS
10. Mengupayakan dana Desa untuk
Media penyuluhan masih a. Mengajukan media untuk lingkungan melalui kolaborasi
kurang memudahkan penyuluhan dengan pihak Desa
b. Penyediaan leaflet tentang
11. Mengajukan media untuk
PHBSKolaborasi dengan
memudahkan penyuluhan
pengelola keuangan di
Puskesmas 12. Penyediaan leaflet tentang PHBS
Penggunaan Dana Belum a. Mengupayakan Dana Desa
13. Membiasakan pola PHBS yang
maksimal untuk lingkungan melalui
selama ini diabaikan
kolaborasi dengan pihak Desa
b. Membiasakan pola PHBS 14. Kolaborasi dengan linsek tentang
yang selama ini diabaikan merubah pola kebiasaan tidak PHBS
Faktor Kebiasaan c. Kolaborasi dengan lintas
sector untuk merubah pola
kebiasaan tidak ber PHBS

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


54

PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


MASALAH TERPILIH
GIGI : Masih adanya Kurangnya kesadaran 1. Dilakukan penyuluhan individu 1. Melakukan penyuluhan ke
pasien yang lubang gigi masyarakat dalam menjaga terhadap pasien tersebut supaya posyandu, Sekolah -
nya masih kecil tapi sudah kesehatan gigi dan mulut mau dilakukan perawatan dan sekolah dan secara
mau dicabut penambalan gigi. langsung ke masyarakat

2. Dilakukan rujukan ke RS untuk 2. Jadwal penyuluhan ke


dilakukan perawatan syaraf gigi posyandu ke sekolah-
apabila lubang gigi sudah sekolah
mencapai lapisan kedua dari gigi

3. Tetap dilakukan pencabutan 3. Membiasakan rajin meyikat


dengan mengisi informconsent, gigi sebelum tidur untuk
atas permintaan sendiri. meminimalisir lubang gigi
atau mencegah bertambah
besar

PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


55

MASALAH TERPILIH
Kesling : Masih ada 1. Kesadaran masyarakat masih 1. Pengawasan dan pembinaan 1. Pengawasan dan pembinaan
tempat pengolahan rendah tempat pengolahan makanan ( IKL TPM )
makanan yang belum
2. Pola pikir masyarakat yang 2. Mengadakan pelatihan untuk 2. Mengadakan pelatihan untuk
memenuhi syarat
tidak mau berubah ke prilaku penjamah makanan penjamah makanan
yang hygienie
3. Memaksimalkan kondisi 3. Melakukan koordinasi dengan
3. Kurangnya dana untuk ekonomi yang ada lintas sektor
melengkapi fasilitas sanitasi
4. Meningkatkan fasilitas sarana 4. Mengajukan media untuk
yang memenuhi syarat
sanitasi yang memenuhi promosi
4. Ketersedian fasilitas sanitasi syarat
5. Memaksimalkan kondisi
masih kurang
5. Mengajukan media untuk ekonomi yang ada
5. Pola hidup masyarakat masih promosi
6. Meningkatkan fasilitas sarana
belum sehat
6. Melakukan koordinasi dengan sanitasi yang memenuhi
6. Kurangnya media promosi/ lintas sektor syarat
informasi

7. Kurangnya koordinasi lintas


sektor

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


56

8. Belum ada pelatihan untuk


penjamah makanan

PRIORITAS MASASLAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


TERPILIH
KIA KELAS BALITA : 1. Kurangnya kesadaran orang 1. Perlunya sosialisasi ke 1. Koordinasi dan kaloborasi
Kurangnya kunjungan tua untuk membawa anaknya masyarakat tentang kelas ibu dengan pihak desa(Pak Kades )
ibu balita di setiap kelas ke kelas ibu balita balita
2. Perlunya sosialisasi ke
ibu balita
2. Pengetahuan / pendidikan ibu 2. Perlunya pendekatan yang rutin masyarakat tentang kelas ibu
Masih kurang di setiap kesempatan balita

3. Keterbatasan alat peraga/ 3. Mengajukan alat penunjang dan 3. Perlunya pendekatan yang rutin
penunjang peraga di setiap kesempatan

4. Kurangnya koordinasi dengan 4. Mengadakan praktek di setiap 4. Mengajukan alat penunjang dan
pihak desa pelaksanaan kelas ibu balita peraga

5. Kurangnya inovasi di kelas ibu 5. Koordinasi dan kaloborasi 5. Mengadakan praktek disetiap
balita dari petugas dengan pihak desa (Pak Kades) pelaksanaan kelas ibu balita

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


57

PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


TERPILIH

KIA KELAS IBU HAMIL : 1. Kurangnya kesadaran ibu hamil 1.Perlunya sosialisasi tentang 1. Perlunya sosialisasi tentang
Kurang kehadiran ibu tentang pentingnya kesehatan pentingnya kelas ibu hamil pentingnya kelas ibu hamil
hamil dalam pelaksaaan dalam kehamilan dalam masalah kesehatan dalam masalah kesehatan
kelas ibu hamil (Kunjungan AOK ) (Kunjungan AOK)
2. Kerterbatasan sarana dan
prasarana alat penunjang kelas 2.Mengusulkan sarana prasarana 2. Perlunya kerjasama dengan
ibu hamil ( alat peraga / penunjang ) pihak desa

3. Perlunya inovasi dalam 3.Perlunya kerjasama dengan 3. Koordinasi dengan pihak desa
pelaksanaan kelas ibu hamil pihak desa ( Dasa Wisma)

4. Kurangnya koordinasi dengan 4.Koordinasi dengan pihak desa 4. Mengusulkan sarana


kader ( Dasa Wisma) ( Dasa Wisma) prasarana (alat peraga /
penunjang)
5. Banyaknya ibu-ibu yang 5.Mengadakan kegiatan Posyandu
berkerja Ibu Hamil terintegrasi dengan 5. Mengadakan kegiatan
kegiatan Posbindu PTM Posyandu Ibu Hamil
terintegrasi dengan kegiatan
Posbindu PTM yang mana ibu
hamil harus di periksa minimal
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021
58

2 kali oleh dokter. Kegiatan ini


merupakan kegiatan inovasi
yang di beri nama “Duhai
Terindu”

PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


TERPILIH

KIA IVA : Cakupan 1. Kurangnya pemahaman 1. Mensosialisakan ke masyarakat 1. Melakukan sosialisasi tentang
pelayan IVA yang masih masyarakat tentang kanker tentang Ca cerviks Ca cerviks sekaligus
kurang servik pemeriksaan IVA test
2. Meningkatkan tentang IVA test
2. Kurangnya media sosialisasi 2. Mengajukan media promosi
3. Pengadaan media promosi
tentang penyakit kanker servik
tentang Ca cerviks 3. Mengusulkan pelatihan untuk
3. Budaya malu untuk melakukan petugas
4. Meningkatkan pengetahuan
pemeriksaan IVA
petugas dengan mengikuti

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


59

4. Kurang nya kerjasama lintas pelatihan


sektor

5. Petugas yang belum terlatih

PRIORITAS PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


MASALAH MASALAH TERPILIH

KIA : Bayi yang ASI 1. Pengetahuan Ibu dan keluarga 1. Memberikan penyuluhan 1. Melakukan konseling ASI
Ekslusif masih rendah tentang ASI ekslusif masih rendah tentang ASI ekslusif di kelas ekslusif di kelas ibu hamil dan
Ibu hamil ibu balita (Membuat Jadwal )
2. Kurangnya dukungan keluarga
tentang ASI ekslusif 2. Membuat jadwal konseling
ASI ekslusif
3. Anak rewel dan tidak kenyang
3. Mengajukan leaflet/ lembar
4. Kurang media promosi / informasi

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


60

5. Kurangnya koordinasi lintas sektor balik

6. Belum ada pelatihan untuk kelompok 4. Meningkatkan SDM melalui


pendukung ASI pelatihan

5. Melakukan pelatihan ASI


ekslusif untuk kelompok
pendukung ASI

PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


MASALAH TERPILIH

KIA SDIDTK :Kesehatan 1. Data kurang Valid 1. Revitalisasi data yang ada 1. Pengadakan APE Kit
Anak Kunjungan kesehatan untuk menarik minat
2. Sebagian Bindes belum 2. Meningkatkan SDM
bayi masih kurang (96 %) dan buku instrumen
pelatihan SDIDTK melalui pelatihan
SDIDTK (BOK dan
3. Pengaturan jadawal piket 3. Mengatur jadwal piket kapitasi)
di poli MTBS belum tepat
4. Mengajukan APE kit 2. Mengajukan usulan
4. APE dan buku instrumen SDIDTK dan buku diklat SDIDTK ( APBD)
belum memadai instrumen SDIDTK
3. Membuat jadwal piket

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


61

5. Faktor kebiasaan/ Budaya 5. Memberikan informasi 4. Pemantauan


(Bila imunisasi selesai imunisasi dan proses pertumbuhan dan
tidak datang ke tumbuh kembang bayi di perkembangan anak
Posyandu) Posyandu dan TK oleh dan APRAS di
bidan posyandu TK/ PAUD
6. Pengetahuan ibu dan
keluarga tentang
perkembangan bayi masih
kurang

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


62

PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


TERPILIH

GIZI : Masih ada sasaran 1. Data sasaran tidak valid 1. Revitalisasi pencatatan dan 1. Menempelkan jadwal
Balita yang belum ditimbang (nama bayi dan ortu tidak pendataanMeningkatkan SDM posyandu selama 1 tahun
sama dengan yang di KK) melalui pelatihan
2. Melakukan sweeping
2. Koordinasi antar program 2. Melakukan koordinasi antar
3. Meningkatkan kapasitas
belum maksimal program secara berkala
petugas dengan penyegaran
3. Kader belum trampil 3. Mengajukan Pelatihan untuk materi
kader
4. Keluarga membawa 4. Melakukan kolaborasi ke
4. Meningkatkan kapasitas
Balitanya ke DPS/BPS/Klinik DPS/Klinik/BPS untuk
kemampuan kader
mengambil pelaporan
5. Pemahaman ibu bahwa 5. Menempelkan jadwal
penimbangan
menimbang bayi hanya Posyandu selama 1 tahun
sampai 9 bulan 6. Melakukan kolaborasi ke 5. Mengajukan pelatihan untuk
DPS/Klinik/BPS untuk kader
6. Ibu tidak mengantar anak ke
mengambil pelaporan
posyandu 6. Melakukan koordinasi antar
penimbangan

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


63

7. Upaya petugas belum 7. Memberikan edukasi kepada program secara berkala


maksimal ibu bahwa pentingnya
7. Pengadaan format
menimbang bayi untuk menilai
8. Jumlah format terbatas pencatatan
pertumbuhan bayi sampai
9. Pengadaan format sedikit anak usia 5 th 8. Kolaborasidengan lintas
8. Melakukan sweeping sektormengenai sarana dan
10. Sarana Posyandu kurang
penimbangan prasarana posyandu
keuanganmemadai
9. Meningkatkan kapasitas
9. Bersama lintas program,
11. Pemanfaatan dana kurang petugas dengan penyegaran
lintas sector merubah pola
materi
12. Faktor kebiasaan yang turun kebiasaan enggan membawa
10. Penggandaan format
temurun anak ke posyandu
pencatatan
11. Kolabirasi dengan lintas sector 10. Memberikan edukasi kepada
mengenai sarana dan ibu tentang pentingnya
prasarana posyandu menimbang bayi untuk
12. Kolaborasi dengan pengelola menilai pertumbuhan bayi
keuangan Puskesmas dan sami anak usia 5 th
keluarkan untuk PMT balita
13. Bersama lintas program, lintas
sector merubah pola
kebiasaan enggan membawa

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


64

anak ke Posyandu

PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


TERPILIH

P2P Imunisasi : Cakupan 1. Koordinasi lintas sektor 1. Kolaborasi Linsek secara 1. Kolaborasi Linsek secara
vaksinasi covid 19 masih belum maksimal berkala melalui pendekatan berkala melalui pendekatan
rendah 2. Sosialisasi H-1 belum
2. Menginformasikan kepada 9. Menginformasikan kepada
maksimal
kader/guru tentang kader/guru tentang
3. Orangtua tidak mau
pelaksanaaan vaksinasi pelaksanaaan vaksinasi
anaknya di Imunisasi
covid 19 covid 19
vaksinasi
4. Masih minimnya 3. Melaksanakan sosialisasi 10. Melaksanakan sosialisasi
ketersediaan vaksin dan tujuan pemberian vaksinasi tujuan pemberian vaksinasi
fasilitas pendukung covid 19 covid 19
vaksin
4. Menjelaskan Tujuan 11. Menjelaskan Tujuan
5. Leaflet tentang vaksinasi
pemberian vaksinasi covid pemberian vaksinasi covid
kurang
19 19
6. Viral di medsos efek
negative akibat vaksinasi 5. Kolaborasi dengan program 2. Kolaborasi dengan program

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


65

7. Keraguan masyarakat lain,terkait pemakaian lain,terkait pemakaian


akan uji klinis vaksin ambulance ambulance
6. Pengadaan leaflet 3. Pengadaan leaflet
vaksinasi melalui Dana Vaksinasi Covid 19 melalui
BOK Dana BOK
7. Menyebarkan informasi 4. Menyebarkan informasi
dan tujuan vaksinasi covid dan tujuan vaksinasi covid
19 melalui media social 19 melalui media social

8. Sosialisasi kepada 5. Sosialisasi kepada


orangtua tentang tujuan orangtua tentang tujuan
vaksinasi vaksinasi.

PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


TERPILIH

P2P surveilans: Masih 1. Koordinasi lintas sektor 1. Kolaborasi Linsek untuk 1. Kolaborasi Linsek untuk
tingginya kasus covid -19 belum maksimal pendekatan pasien pendekatan pasien
2. Petugas nakes yang terkonfirmasi/ kontak erat terkonfirmasi/ kontak erat
masih kurang
2. Melaksanakan penyuluhan 2. Melaksanakan penyuluhan

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


66

3. Kontak erat sulit di tujuan pemberian tujuan pemberian informasi


hubungi informasi covid 19 covid 19
4. Kurangnya sarana dan
3. Kolaborasi dengan 3. Kolaborasi dengan
prasarana pendukung
program lain,terkait program lain,terkait
5. Leaflet tentang vaksinasi
pemakaian ambulance pemakaian ambulance
Covid -19
4. Pengadaan leaflet Covid 4. Pengadaan leaflet Covid
6. Stigma masyarakat
melalui Dana BOK melalui Dana BOK
tentang covid masih
5. Menyebarkan informasi 5. Pengadaan leaflet Covid
rendah
covid 19 melalui media 19 melalui Dana BOK
7. Masyarakat tidak mau di
social 6. Menyebarkan informasi
swab
dan tujuan memberikan
6. Sosialisasi kepada
informasi covid 19 melalui
masyarakat tentang covid
media social

PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


TERPILIH

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


67

P2P TB paru : kurangnya 1. Penyuluhan TB paru pada 1. Penyuluhan TB parupada 1. Penyuluhan tentang TB
penemuan TB Paru rentan di keluarga penderita masih keluarga penderita TB paru kepada keluarga
lingkungan penderita kurang paru baru penderita TB paru di
puskesmas sebelum
2. Susahnya mendapat kan 2. Menitipkan pot dahak di
memulai pengobatan
sampel sputum yg rumah penderita TB paru
purulent 2. Menganjurkan kepada
3. Bekerjasama dengan
keluarga dan tetangga
3. PHBS yang belum petugas kesling untuk
sekitar agar segera
maksimal kunjungan runah pasien
berobat jika batuklebih
TB
4. Gizi yang tak seimbang dari 2 minggu
4. Bekerjasama dengan
3. Menjelaskan tentang
petugas gizi untuk
venyilasi yangbaikdan gizi
penyuluhan tentang gizi
seimbang
seimbang pada keluarga
pasien TB

PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


TERPILIH

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


68

P2P : ISPA termasuk 10 1. Penyuluhan / sosialisasi 1. Melakukan penyuluhan tentang 1. Melakukan penyuluhan dan
penyakit terbanyak pneumonia Balita masih ISPA di sosialisasi kepada masyarakat
kurang Posyandu,sekolah2,masyaraka
2. Melakukan penyuluhan tentang
t dengan koordinasi program
2. Masyarakat masih ada ISPA di
terkait
yang merokok di dalam Posyandu,sekolah,masyarakat
rumah 2. Melakukanpenyuluhan dan dengan koordinasi program
soaialisasi dengan masyarakat terkait
3. Masyarakat masih ada
yang menggunakan obat 3. Menjelaslkan tentang bahaya 3. Konseling kepada keluarga
nyamuk bakar penggunaan obat nyamuk agar tidak merokok di dalam
bakar terutama jika mempunyai rumah
4. Masyarakat masih ada
Balita
yang membakar sampah 4. Menjelaslkan tentang bahaya
4. Koordinasi dengan pihak penggunaan obat nyamuk
5. Leaflet tentang ISPA tidak
Kesling untuk meminimalisir bakar terutama jika
ada
pembakaran sampah mempunyai Balita
5. Koordinasi dengan pihak
5. Pengajuan pembuatan
Kesling untuk meminimalisir
leaflet tentang ISPA dan
pembakaran sampah
pneumonia pada Balita
6. Pengajuan pembuatan

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


69

leaflet tentang ISPA dan


pneumonia

PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


TERPILIH

Melaksanakan kunjungan rumah.


P2P DIARE : Perawatan 1. Kunjungan Rumah tidak 1. Melakukan kunjungan rumah
pada penderita diare dengan
kasus Diare masih belum maksimal
melibatkan kader
berkelanjutan 2. Kader/ nakes tidak tahu 2. Melibatkan kader dalam kasus
ada penderita diare diare

3. Kerjasama lintas
program masih kurang

PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


TERPILIH
P2P HIV : Persentase orang 1. Masih banyak masyarakat 1. Melakukan penyuluhan 1. Mengadakan mobile
beresiko terinfeksi yang belum mengerti / tahu tentang IMS/HIV dan cara HIV/AIDS/IMS
mendapatkan pemeriksaan tentang penyakit HIV / AIDS penularannya
2. Mengadakan penyuluhan
HIV sesuai standart
2. Penyuluhan HIV / AIDS 2. Menyusun rencana
3. Mengadakan pembinaan
masih kurang penyuluhan secara berkala
tempat tempat yang

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


70

3. Koordinasi lintas sector dan 3. Meningkatkan koordinasi mengalami resiko penularan


program masih kurang lintas program dan lintas
4. Meningkatkan koordinasi
sector melalui lokakarya
4. Jumlah kunjungan orang lintas program dan lintas
mini maupun lokakarya
beresiko masih sedikit sektor
tribulanan
5. Keterbatasan tenaga
4. Mengadakan mobile
konseling
HIV/AIDS/IMS
6. Lembar balik tentang
5. Mengajukan penambahan
IMS/HIV masih kurang
tenaga konseling
7. Masih ada penderira yang
6. Mengajukan lembar balik
belum mempunyai jaminan
IMS/HIV
kesehatan
7. Melakukan koordinasi lintas
8. Masih ada tempat tempat
sector tentang kepesertaan
beresiko terjadinya penularan
jaminan kesehatan
(panti pijat, salon, hotel)
terutama masyarakat miskin
9. Masyarakat malas untuk
8. Melakukan pembinaan
datang ke tempat pelayanan
pada tempat tempat
dengan berbagai alasan
beresiko

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


71

9. Memberikan pengertian
kepada masyarakat melalui
lintas program dan lintas
sektoral

PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


TERPILIH

P2PL DBD : Kasus DBD masih 1. Kebiasaan mayarakat dalam 1. Memberikan pengetahuan 1. Menghimbau masyarakat
ada di tahun 2019 PSN 3M Plus masih kurang masyarakat tentang penyakit melalui Kaling, RT, RW untuk
DBD melakukan 3 M Plus
2. Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang penyakit 2. Menghimbau masyarakat 2. Memberikan pengetahuan
DBD melalui Kaling,RT,RW, untuk masyarakat tentang penyakit
3. Koordinasi lintas sektoral melakukan 3M Plus DBD
belum maksimal
3. Mengoptimalkan koordinasi 3. Melakukan PE bila ada kasus
4. Kurangnya pengetahuan
dengan lintas sektoral DBD
masyarakat tentang dampak
Fogging 4. Melakukan PE bila ada kasus 4. Menghimbau kepada
5. Leaflet DBD tidak ada DBD masyarakat untuk menjaga

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


72

6. Perubahan cuaca 5. Mengusulkan pengadaan lingkungan ketika musim


7. Masih banyak penderita leaflet tentang DBD hujan dan kemarau
yang belum punya jaminan 6. Koordinasi dengan
5. Meningkatkan koordinasi
kesehatan Kelurahan/Desa /Kecamatan
lintas sector
8. Kurangnya pengetahuan mengenai jaminan kesehatan,
masyarakat tentang dampak terutama masyarakat miskin 6. Memberikan pengetahuan
fogging 7. Menghimbau kepada kepada masyarakat tentag
masyarakat untuk menjaga dampak fogging
lingkungan ketika musim hujan
dan kemarau
8. Memberikan pengetahuan
kepada masyarakat tentang
dampak fogging

PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


TERPILIH

Kesehatan olahraga : cakupan


1. Program belum memasukan 1. Sosialisasi program kesorga 1. Melakukan pertemuan
pembinaan kelompok olahraga
sosialisasi program kesorga pada saat lokmin bulanan sosialisasi program kesorga
<50 %

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


73

pada nakes lainnya 2. Melakukan pertemuan dengan nakes lain


sosialisasi program kesorga
2. Kurangnya koordinasi 2. Bersama Bidan Desa
pada nakes lainnya
dengan bidan desa melaksanakan pembinaan
3. Kunjungan k e Desa kesorga
3. Perencanaan kegiatan
kurang optimal 4. Sosialisasi pada Bidan desa 3. Penyesuaian rencana
kegiatannakes dengan
4. Sarana pembinaan kurang 5. Bersama Bidan melakukan
kegiatan lintas program dan
pembinaan kesorga
lintas sector
6. Menyusun perencanaan
4. Pengadaan stopwatchdan
7. Penyesuaian rencana usulan pelatihan program
kegiatan dengan kegiatan kesorga dan usulan buku
lintas program dan lintas panduan ke Dnas Kesehatan
sector

8. Melaksanakan pembinaan
sesuai dengan kegiatan di
sekolah

9. Mengadakan pembinaan
kesorga di Puskesmas

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


74

10. Mengajukan usulan buku


panduan ke DinasKesehatan

11. Pengadaan stopwatch dan


buku panduan

12. Belum ada pelatihan tentang


kegiatan kesorga dari Dinas
Kesehatan

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


75

BAB V
PENUTUP

Pelayanan kesehatan secara komprehensif akan terlaksana secara baik


dengan dukungan dan kontribusi lintas program, lintas sektoral dan dengan
Perencanaan dan Pembiayaan Kesehatan Terpadu. Dalam pemantauan
perencanaan dilakukan secara efektif dan efisien, perlu dilakukan monitoring secara
kontinyu melalui lokakaryamini bulanan maupun tribulanan. Bila terjadi kebijakan
dan kasus di luar perencanaan yang sudah di tetapkan, maka dapat terjadi
pergeseran atau perubahan dengan tidak merubah pagu yang telah di tetapkan oleh
pemerintah daerah melalui dinas kesehatan

Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat di


harapkan dapat merencanakan kegiatan secara komprehenship, berdaya ungkit
tinggi pada upaya kesehatan bersifat promotif, preventif, kuratif dan tidak
mengesampingkan upaya rehabilitative.

Rencana Usulan Kegiatan ini disusun sebagai bahan bagi Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Tengah untuk menyusun rencana kerja (RENJA) tahun 2021.
Rencana Usulan Kegiatan ini menjadi dasar untuk penyusunan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK), pada tahun mendatang setelah ada penetapan DPA
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah

PENYUSUN

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021


76

Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai