Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan

manusia. Menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai

dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan hidup. Menjadi tua

merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap

kehidupannya, yaitu anak, dewasa dan tua. Memasuki usia tua berarti

mengalami kemunduran. Hal ini tentunya mengakibatkan lansia rentan

terkena berbagai gangguan penyakit, salah satunya penyakit yang sering

menyakit para lanjut usia (lansia) yaitu Penyakit DM (Nasrullah, 2016).

DM adalah suatu penyakit kronik yang kompleks dan melibatkan

kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak penyakit ini

digolongkan sebagai penyakit endokrin atau hormonal karena gambaran

produksi dan penggunaan insulin, penyakit ini dapat menimbulkan

komplikasi pada berbagai macam penyakit yaitu mata, ginjal, dan saraf

(Wijayaningsih, 2013).

DM merupakan suatu kelainan heterogen yang biasanya ditandai

dengan kenaikan kadar glukosa darah dalam tubuh atau hiperglikemia.

Keadaan tersebut dapat terjadi akibat kekurangan insulin atau kerusakan

pada kerja insulin, sehingga gangguan yang terjadi pada metabolik kronik ini

tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol saja dengan penggunaan

insulin (Wijaya, 2013). DM kerap disebut silent killer dan dapat menimbulkan

berbagai macam komplikasi bagi penderitanya. Komplikasi dapat terjadi

1
2

secara akut dan kronis yang dapat mengenai hampir seluruh organ tubuh

(Rahayu dkk, 2018).

World population data sheet yang di lansir Population Reference

Bureau (PRB) memperkirakan bahwa penduduk Lanjut usia (Lansia) di dunia

yang berusia >65 tahun pada tahun 2012 mencapai 8% dari 7 milyar

penduduk dunia atau berjumlah sekitar 564 juta jiwa.Sebanyak 53% dari

seluruh penduduk lansia dunia itu berada di Asia. Sampai sekarang ini,

penduduk di dua Negara anggota World Health Organization (WHO)

kawasan Asia Tenggara yang berusia di atas 60 tahun berjumlah 142 juta

orang dan di perkirakan akan terus meningkat hingga 3 kali lipat di tahun

2050 (WHO, 2012). World Health Organization (WHO) penyakit DM

diperkirakan setiap tahunnya akan terus meningkat pada saat ini bahwa

lebih dari 400 juta orang di dunia hidup dengan menderita penyakit DM

(WHO, 2018).

Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 2015

menunjukan bahwa Indonesia memiliki jumlah lansia sebanyak 21,5 juta jiwa

atau sekitar 8,43 persen dari seluruh penduduk Indonesia. Hal tersebut

membuat Indonesia saat ini masuk kedalam negara yang berstruktur

penduduk tua (ageing population). Di samping itu, angka harapan hidup

masyarakat Indonesia juga semakin meningkat. Kedua hal tersebut

menunjukkan pelayanan kesehatan Indonesia yang semakin membaik dari

tahun ke tahun. Namun pencapaian angka usia harapan hidup tersebut

belum diimbangi dengan kondisi lansia yang benar-benar sehat. Penelitian

menunjukkan bahwa 64 persen lansia terkena penyakit degeneratif seperti

DM, Hipertensi, Pengeroposan Sendi dan Pengapuran Sendi (Susenas,


3

2015). Riskesdas (2018) secara umum angka prevalensi DM mengalami

peningkatan cukup signifikan selama. Pada tahun 2007 prevalensi orang

dengan DM di Indonesia menunjukkan 5,7 % dan di tahun 2013 angka

prevalensi DM pada orang dewasa mencapai 6,9 % dan ditahun 2018 angka

terus melonjak menjadi 8,5 %.

Pada tahun 2017 jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung sebanyak 1.368.487 jiwa dan 97.307 jiwa diantaranya lanjut usia,

Kabupaten dengan penduduk lanjut usia terbanyak berada di Kabupaten

Bangka sebanyak 17.383 jiwa. Menurut data profil kesehatan Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung tahun 2017 penyakit DM merupakan urutan ke

empat dari jumlah sepuluh penyakit terbanyak. Pada tahun 2017 penderita

penyakit DM sebanyak 20.672 jiwa dari jumlah penduduk yang ada di

Provinsi Kep. Bangka Belitung (Profil kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung tahun 2017).

Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah merupakan salah satu

Dinas Kesehatan yang berada di Kepulauan Bangka Belitung, berdasarkan

data Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan penderita DM pada

tahun 2018 sebanyak 3.153 jiwa yang mendapatkan pelayanan sesuai

dengan standar dan sebanyak 840 jiwa penderita DM adalah usia lanjut

(SPM Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2018)

Berdasarkan data dari UPTD. Puskesmas Pangkalanbaru sesuai

dengan Profil Kesehatan tahun 2018 jumlah penduduk usia lanjut sebanyak

1.728 jiwa dari total penduduk sebanyak 22.767 jiwa dan penderita DM pada

tahun 2018 sebanyak 513 Jiwa dan yang berobat sesuai dengan standar

sebanyak 396 jiwa atau 77,2 % (Profil Kesehatan UPTD.Puskesmas


4

Pangkalanbaru, 2018). Berdasarkan data dari Panti Emaus tahun 2018

jumlah usia lanjut yang ada di Panti Emaus sebanyak 14 jiwa, laki–laki 10

jiwa dan perempuan 4 jiwa. Penderita DM pada lansia di Panti Emaus

Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka Tengah tahun 2017

sebanyak 3 orang dan pada tahun 2018 penderita DM lansia bertambah 1

orang penderita (Panti Emaus Kecamatan Pangkalanbaru 2018).

Dari angka kejadian penyakit DM di atas, maka perlu adanya suatu

upaya penanganan dan pencegahan pada penyakit ini guna memperkecil

resiko terjadinya komplikasi lebih lanjut serta memperkecil angka kejadian

penyakit DM dimasa yang akan datang. Upaya kesehatan paripurna dasar

dan menyeluruh di bidang kesehatan usia lanjut yang meliputi peningkatan

kesehatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan. Peran serta

masyarakat dalam upaya kesehatan usia lanjut adalah peran serta

masyaraat, baik sebagai pemberi pelayanan kesehatan maupun penerima

pelayanan yang berkaitan dengan mobilisasi sumber daya dalam

penyelesaian masalah usia lanjut. Hasil observasi yang didapatkan saat

penulis melakukan pengkajian belum mengetahui penyebab, pencegahan

serta penatalaksanaan yang tepat pada DM, sehingga perlu adanya tindakan

keperawatan untuk mencegah terjadinya komplikasi (Sunaryo dkk, 2016).

Sesuai dengan pentingnya peran perawat dalam menunjang

kesehatan lansia, maka penulis tertarik untuk mengetahui dan

melaksanakan ‘’Bagaimana Asuhan Keperawatan Gerontik dengan

Gangguan Sistem Endokrin Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 di Panti Emaus

Kecamatan Pangkalanbaru tahun 2019 ?”.


5

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Penulis mampu memahami konsep penyakit DM Tipe 2 dan

mampu memberikan asuhan keperawatan Gerontik pada klien dengan

Gangguan Sistem Endokrin DM Tipe 2 dengan benar.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian pada lansia dengan Gangguan

Sistem Endokrin DM Tipe 2.

b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada lansia dengan

Gangguan Sistem Endokrin DM Tipe 2.

c. Mampu menentukan rencana keperawatan pada lansia dengan

Gangguan Sistem Endokrin DM Tipe 2.

d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada lansia dengan

dengan Gangguan Sistem Endokrin DM Tipe 2.

e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada lansia dengan

dengan Gangguan Sistem Endokrin DM Tipe 2.

f. Mampu melakukan pendokumentasian terhadap tindakan

keperawatan kepada klien dengan Gangguan Sistem Endokrin DM

Tipe 2.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Poltekes Kemenkes Pangkalpinang.

a. Sebagai bahan acuan bagi perkembangan kurikulum pendidikan

kesehatan agar pendidik senantiasa dapat melihat situasi dan

kenyataan yang ada di lapangan.


6

b. Bahan bacaan untuk menambah wawasan bagi para mahasiswa

khususnya yang berkaitan dengan Asuhan Keperawatan Gerontik

dengan Gangguan Sistem Endokrin DM Tipe 2 di Panti Emaus

Kecamatan Pangkalanbaru.

2. Bagi Panti Sosial Lansia Emaus Kecamatan Pangkalanbaru

Dapat memberikan informasi dan menambah bacaan untuk

meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik, khususnya pada pasien

DM dan lebih mengerti dalam memberikanAsuhan Keperawatan

Gerontik dengan Gangguan Sistem Endokrin DM Tipe 2 di Panti Emaus

Kecamatan Pangkalanbaru.

3. Bagi Penulis

Bagi penulis sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan

bagi mahasiswa kesehatan, khususnya mahasiswa ilmu keperawatan

dalam hal penambahan Asuhan Keperawatan dan dalam hal

pemahaman Asuhan Keperawatan Gerontik dengan Gangguan Sistem

Endokrin DM Tipe 2.

Anda mungkin juga menyukai