Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia
akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara dan setiap upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat, juga merupakan suatu investasi bagi pembangunan negara.
Mengacu pada Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan,
disebutkan bahwa setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan. Hal
ini berarti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan merupakan
tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.1
Pelayanan kesehatan untuk warga negara menjadi tanggung jawab pemerintah, seperti
yang diamanatkan dalam undang-undang. Kesehatan adalah hak dan investasi. Semua warga
negara berhak mendapat jaminan atas kesehatannya karena dilindungi oleh konstitusi, seperti
yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat kedua, dimana tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pusat kesehatan masyarakat atau
Puskesmas, merupakan salah satu jenis fasilitas kesehatan tingkat pertama yang memiliki
peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan.2
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerja Puskesmas tersebut.2
Pemerintah di dalam menyelenggarakan pelayanan publik masih banyak menjumpai
kekurangan, sehingga jika dilihat dari segi kualitas masih jauh dari yang diharapkan masyarakat.
Hal ini ditunjukkan dengan masih munculnya berbagai keluhan masyarakat melalui media massa
dan sosial. Jika kondisi ini tidak direspon oleh pemerintah maka akan dapat menimbulkan citra
yang kurang baik terhadap pemerintah sendiri. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah
melayani masyarakat maka pemerintah harus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan
terhadap publik.3
Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan kalangan akademisi dan birokrat tentang
pelayanan publik di Indonesia, kondisinya masih seringkali dianggap belum baik dan
memuaskan. Hal ini ditunjukkan dari kesimpulan yang dibuat oleh Agus Dwiyanto, dkk dalam
GDS (Governance and Decentralization) 2002 di 20 propinsi di Indonesia tentang kinerja
pelayanan publik. Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa secara umum praktek
penyelenggaraan pelayanan publik masih jauh dari prinsip – prinsip tata pemerintahan yang baik.
Selain itu, kinerja pelayanan birokrasi publik di Indonesia, berdasarkan laporan dari The World
Competitiveness Yearbook tahun 1999 berada pada kelompok negara yang memiliki indeks
competitiveness paling rendah diantara 100 negara paling kompetitif di dunia.4
Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik adalah
melakukan Survei Kepuasan Masyarakat kepada pengguna layanan. Mengingat jenis layanan
publik sangat beragam dengan sifat dan karakteristik yang berbeda, maka Survei Kepuasan
Masyarakat dapat menggunakan metode dan teknik survei yang sesuai.5
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah pengukuran secara komprehensif kegiatan
tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat
masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari penyelenggara pelayanan publik. Unsur Survei
Kepuasan Masyarakat adalah faktor dan aspek yang dijadikan pengukuran kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggarakan pelayanan publik.5
UPT Puskesmas Kelurahan Baru Ulu adalah salah satu Pusat Kesehatan Masyarakat yang
ditunjuk pemerintah dalam melayani kesehatan di wilayah kelurahan Baru Ulu.
Untuk mengetahui seberapa baik pelayanan yang diberikan oleh UPT Puskesmas
Kelurahan Baru Ulu Kota Balikpapan terhadap masyarakat, perlu dilakukan penyusunan survei
kepuasan masyarakat.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan permasalahan, yaitu
bagaimanakah deskripsi Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Puskesmas Baru Ulu
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Kelurahan Baru Ulu
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan kegiatan adalah untuk mengetahui dan sejauh mana peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan yang telah diberikan kepada masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan
di UPT Puskesmas Kelurahan Baru Ulu Kota Balikpapan yang ditunjukkan dalam bentuk survei
kepuasan masyarakat.
a. Manfaat bagi Peneliti
Memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam membuat suatu laporan mini project.
b. Manfaat bagi Institusi
Mendapatkan gambaran kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan UPT
Puskesmas Kelurahan Baru Ulu Kota Balikpapan
c. manfaat bagi masyarakat
d. maanfaat bagi dinas

1.5 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian ini meliputi pengambilan sampel terhadap pasien yang
mendapatkan pelayanan di UPT Puskesmas Kelurahan Baru Ulu. UPT Puskesmas
Kelurahan Baru Ulu Kota Balikpapan, pada bulan Januari - April 2022. Hal yang
termasuk pembahasan dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan masyarakat atas
pelayanan publik yang diberikan UPT Puskesmas Kelurahan Baru Ulu Kota Balikpapan.

1.6 Metode Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan metode pengambilan sampel
berupa random sampling. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengisian
kuesioner melalui proses wawancara kepada responden.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Puskesmas
2.1.1 Definisi
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

2.1.2 Tujuan Umum dan Khusus

1. Tujuan Umum
Mengacu pada tujuan Pembangunan Kesehatan serta tugas dan fungsi Puskesmas
maka Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Perawatan Baru Ulu tahun 2020 dibuat
dengan tujuan mengevaluasi kinerja puskesmas tahun 2020 serta sebagai dasar untuk
membuat rencana kerja tahun 2021 dengan menganalisa hasil kegiatan, hambatan
dan permasalahan yang ditemukan serta rencana tindak lanjut guna meningkatkan
kemampuan manajemen UPTD Puskesmas Perawatan Baru Ulu dalam fungsi
monitoring dan evaluasi (P3).

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Perawatan Baru Ulu adalah gambaran situasi
kesehatan di Kelurahan Baru Ulu yang dibuat setahun sekali. Dalam setiap Profilnya
memuat berbagai data tentang kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan
dengan kesehatan seperti data kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian
program-program kesehatan dan Keluarga Berencana. Data dianalisis dengan analisis
sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
2. Tujuan Khusus
Semakin baik dan lengkap data Puskesmas akan menghasilkan Profil Puskesmas
sebagai sumber informasi yang akurat dalam jaringan Sistem Informasi yang dapat
menyediakan Informasi Dasar Berbasis Masyarakat (Community Based Information)
dan Informasi Dasar Berbasis Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Facility Based
Information) di wilayah kerja Puskesmas guna pemantauan dan evaluasi program
kerja Puskesmas.

Profil Kesehatan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi Pengelola Program
Kesehatan, Pelaksana Program Kesehatan maupun pihak-pihak terkait termasuk
masyarakat.

a. Manfaat bagi Pengelola Program Kesehatan di Dinas Kesehatan Kota


Balikpapan
- Sebagai sumber informasi mengenai keadaan dan situasi derajat
kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Perawatan Baru Ulu
untuk persiapan menyusun anggaran pembiayaan kesehatan (Public
Good)
- Sebagai informasi dalam mengelola program kesehatan di kota
Balikpapan
- Sebagai bahan kajian tindak lanjut dalam membuat program intervensi
guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kota Balikpapan.
b. Manfaat bagi Pelaksana Program Kesehatan di UPTD Puskesmas Perawatan
Baru Ulu
- Sebagai cermin evaluasi kinerja UPTD Puskesmas Perawatan Baru
Ulu dan bentuk pertanggung jawaban public (akuntabilitas)
- sebagai kajian untuk membuat prioritas rencana kegiatan tahun 2021.
- Sebagai informasi pembanding untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan kegiatan di akhir tahun 2021.
c. Manfaat bagi pihak terkait dan masyarakat
- Sebagai sumber informasi kesehatan di wilayah Kelurahan Baru Ulu.
2.1.3 Prinsip
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:
a. Paradigma sehat;
b. Pertanggungjawaban wilayah;
c. Kemandirian masyarakat;
d. Pemerataan;
e. Teknologi tepat guna; dan
f. Keterpaduan dan kesinambungan.

2.1.4 Tugas dan Fungsi


Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kelurahan sehat.

2.1.4.1 Penyelenggaraan Unit Kesehatan Masyarakat Tingkat Pertama di Wilayah


Kerjanya
Puskesmas berwenang untuk:
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat;
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan
terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
2.1.4.2 Penyelenggaraan Unit Kesehatan Perorangan tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Puskesmas berwenang untuk:
a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif;
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat;
d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama
inter dan antar profesi;
f. Melaksanakan rekam medis;
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
pelayanan kesehatan;
h. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan.
2.1.5 Persyaratan

1. Puskesmas harus didirikan pada setiap kelurahan.


2. Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) kelurahan dapat didirikan lebih dari 1 (satu)
Puskesmas.
3. Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan berdasarkan
pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan aksesibilitas.
4. Pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana,
peralatan kesehatan, ketenagaan, kefarmasian dan laboratorium.
2.1.5.1 Lokasi

Lokasi pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan:


a. Geografis;
b. Aksesibilitas untuk jalur transportasi;
c. Kontur tanah;
d. Fasilitas parkir;
e. Fasilitas keamanan;
f. Ketersediaan utilitas publik;
g. Pengelolaan kesehatan lingkungan; dan
h. Kondisi lainnya.

2.1.5.2 Bangunan
Bangunan Puskesmas harus memenuhi persyaratan yang meliputi:
a. Persyaratan administratif, persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja, serta
persyaratan teknis bangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Bersifat permanen dan terpisah dengan bangunan lain; dan
c. Menyediakan fungsi, keamanan, kenyamanan, perlindungan keselamatan dan
kesehatan serta kemudahan dalam memberi pelayanan bagi semua orang termasuk
yang berkebutuhan khusus,anak-anak dan lanjut usia.
2.1.5.3 Prasarana

Puskesmas harus memiliki prasarana yang berfungsi paling sedikit terdiri atas:
a. Sistem penghawaan (ventilasi);
b. Sistem pencahayaan;
c. Sistem sanitasi;
d. Sistem kelistrikan;
e. Sistem komunikasi;
f. Sistem gas medik;
g. Sistem proteksi petir;
h. Sistem proteksi kebakaran;
i. Sistem pengendalian kebisingan;
j. Sistem transportasi vertikal untuk bangunan lebih dari 1 (satu) lantai;
k. Kendaraan Puskesmas keliling; dan
l. Kendaraan ambulans.

2.1.5.4 Peralatan Kesehatan


Peralatan kesehatan di Puskesmas harus memenuhi persyaratan:
a. Standar mutu, keamanan, keselamatan;
b. Memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundangundangan
c. Diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan pengkalibrasi yang
berwenang.

2.1.5.5 Tenaga Kerja

1. Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan tenaga non
kesehatan.
2. Jenis dan jumlah Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan sebagaimana
dimaksud pada poin (1) dihitung berdasarkan analisis beban kerja, dengan
mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah penduduk dan
persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja, dan pembagian waktu
kerja.
3. Jenis Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada poin (2) paling sedikit terdiri
atas:
a. Dokter atau dokter layanan primer;
b. Dokter gigi;
c. Perawat;
d. Bidan;
e. Tenaga kesehatan masyarakat;
f. Tenaga kesehatan lingkungan;
g. Ahli teknologi laboratorium medik;
h. Tenaga gizi; dan
i. Tenaga kefarmasian.
4. Tenaga non kesehatan sebagaimana dimaksud pada poin (2) harus dapat mendukung
kegiatan ketatausahaan, administrasi keuangan, sistem informasi, dan kegiatan
operasional lain di Puskesmas.
2.2 Profil Puskesmas Baru ulu
2.2.1 Data Geografis
Wilayah UPTD Puskesmas Perawatan Baru Ulu mencakup seluruh
Kelurahan Baru Ulu dan merupakan salah satu Puskesmas di Kecamatan
Balikpapan Barat.
Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Perawatan Baru Ulu adalah 95,184 Ha
dengan batas wilayah mengikuti wilayah Kelurahan Baru Ulu yaitu:
 Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Balikpapan
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Margo Mulyo
 SebelahSelatan berbatasan dengan Kelurahan Baru Tengah
 Sebelah Barat berbatasandengan Teluk Balikpapan

Keadaan Geografi Kelurahan Baru Ulu 65 % terdiri atas tanah datar, 30 %


berupa perbukitan dan 5 % berupa tanah rawa. Ketinggian tanah dari permukaan
laut adalah 1-50 meter. Suhu Udara rata-rata, Min.21,8°C dan Max 32,8°C.
Sarana transportasi sudah menggunakan jalan beraspal yang dapat dilalui
kendaraan roda empat tetapi untuk gang-gang ke wilayah RT sebagian masih
setapak/ semen yang dapat dilalui kendaraan roda dua.

2.2.2 Data Demografis


Jumlah Penduduk wilayah kerja UPTD Puskesmas Perawatan Baru Ulu
adalah sebanyak 22.160 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 7.324.

JUMLAH
NO JENIS KELAMIN
Tahun 2019 Tahun 2020

1 Laki – Laki 11.167 11.449

2 Perempuan 10.450 10.711

JUMLAH 21.617 22.160


Tabel 2. Kelompok Agama/Aliran Kepercayaan

JUMLAH
T
NO AGAMA Tahun 2019 Tahun 2020
a b
1 Islam 21.345
el 3.
2 Kristen 165

3 Khatolik 62

4 Budha 29

5 Hindu 15

6 Konghucu 0

7 Aliran Kepercayaan 1

Jumlah 21.617

Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan

JUMLAH
NO PENDIDIKAN
2019 Tahun 2020
1 Tidak sekolah/ Taman Kanak 1.959 1.867

2 SD / Sederajat 5.263 4.554

3 SLTP / Sederajat 3.499 3.654

4 SLTA / Sederajat 5.118 5.575

5 Akademi / D1 – D3 280 319

6 Sarjana / S1 – S2 597 638

Sumber Data : Monografi Kelurahan 2020


Tabel 4. Data Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

JUMLAH
NO. PEKERJAAN
Tahun 2019 Tahun 2020

1 Petani 49 50

2 Tukang 31 13

3 Pedagang / Wiraswasta 252 688

4 PNS 123 109

5 ABRI 62 57

6 Swasta/lain-lain 1.041 2824

7 Buruh Bebas 1.959 1910

8 Profesi 28 648

9 Pensiunan 51 44

10 Tidak Bekerja atau Belum 11.183 11626


mempunyai kerjaan tetap

11 Nelayan 24 89

Sumber Data : Monografi Kelurahan 2020

Tabel 5. Sarana Pendidikan

NO. JENIS PENDIDIKAN JUMLAH

1 PAUD 4

2 TK 3

3 SD / MI 5

4 SMP -
5 SMA 1

JUMLAH 13

Sumber Data : Monografi Kelurahan 2020

Tabel 6. Sarana Tempat Ibadah.

NO. JENIS TEMPAT IBADAH JUMLAH

1 Mesjid 9

2 Langgar/Musholla 9

JUMLAH 18

Sumber Data : Monografi Kelurahan 2020

Tabel 7. Sarana Kesehatan.

NO. JENIS SARANA JUMLAH

1 Puskesmas 1 Buah

2 Dokter Praktek Swasta 2 Buah

3 Bidan Praktek Swasta 2 Buah

4 Apotik 1 Buah

5 UKBM 53 buah

JUMLAH 59 Buah

Sumber Data : Monografi Kelurahan 2020


2.2.3 Orbitasi Jarak Pusat Pemerintahan

• Jarak dari pusat Pemerintahan Kecamatan : 2,5 km


• Jarak dari pusat Pemerintahan Kota : 13 km
• Jarak dari kota / Ibukota Kabupaten : 13 km
• Jarak dari Ibu Kota Propinsi : 140 km

2.2.4 Fasilitas Pelayanan, Tenaga Kerja & Peran Serta Masyarakat

a. Sarana Fisik

UPTD Puskesmas Perawatan Baru Ulu pertama kali dibangun pada tahun 1975
dengan bangunan fisik dari kayu yang kemudian mengalami perbaikan-perbaikan dan
rehabilitasi menjadi bangunan beton Puskesmas Perawatan Baru Ulu terdiri dari dua
bangunan terpisah, bangunan induk Rawat Jalan berukuran ± 722 meter 2. Pada tahun
2009 dibangun 1 gedung perawatan 24 jam Rawat Inap dengan ukuran 10x12 meter. di
Awal Tahun 2014 gedung Rawat Jalan Diperbaharui dan selesai pembangunan Bulan
Desember Tahun 2014.

Tata ruang Gedung Rawat Jalan terdiri dari :


 Lantai Bawah :

- Ruangan TB MDR - Gudang

- Ruangan Laktasi - Ruangan Farmasi

- Ruangan KIA, KB dan Imunisasi - Ruangan Tunggu

- Ruangan Tunggu - Ruangan Promosi Kesehatan

- Ruangan Anak - Ruangan Penyelenggara Makanan

- Ruangan Dewasa - Toilet Petugas

- Ruang Pendaftaran dan Rekam Medik - Toilet Pasien

- Ruangan Lansia
 Lantai Atas :

- Ruangan Rapat - Ruangan Tunggu

- Gudang - Ruangan Kepala Puskesmas

- Ruangan Gigi dan Mulut - Mushola

- Ruangan Kesling dan Gizi - Toilet Petugas

- Ruangan Administrasi Kantor - Toilet Pasien

- Ruangan Laboratorium - Ruang Penunjang Persediaan

Tata ruang Gedung Rawat Inap 24 Jam terdiri dari :

 Lantai Bawah :

- Ruangan Tindakan - Toilet Petugas

- Ruangan Rawat Pasca Persalinan - Toilet Pasien

- Ruangan Persalinan dan Toilet Pasien - Ruangan Sterilkan Alat

- Ruangan Jaga Petugas - Dapur

- Ruangan Tunggu - Ruangan Obat dan Administrasi

 Lantai Atas :

- Gudang - Toilet Petugas

- Ruangan Rawat Inap Pasien ada 4 Kamar - Toilet Pasien

- Ruangan Tunggu Pasien - Mushola


b. Sumber Daya Manusia Rawat Jalan

Tabel 7. Sumber Daya Manusia Rawat Jalan

JENIS
No. LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TOTAL
KETENAGAAN

1 Dokter Umum 2 Orang 0 2 Orang

2 Dokter Gigi 0 1 Orang 1 Orang

3 Bidan 0 2 Orang 2 Orang

4 Apoteker 0 1 Orang 1 Orang

5 Akper 1 Orang 2 Orang 3 Orang

6 Nurse 0 0 0

7 Sanitarian 0 1 Orang 1 Orang

8 Promkes 0 1 Orang 1 Orang

9 Asisten Apoteker 0 1 Orang 1 Orang

10 Ahli Gizi 0 1 Orang 1 Orang

11 Analis 0 1 Orang 1 Orang

12 Rekam Medis 0 1 Orang 1 Orang

13 Admin Kantor 1 Orang 0 1 Orang

14 Loket 1 Orang 3 Orang 4 Orang

15 Satpam 0 0 0

16 Supir 0 1 Orang 1 Orang

17 Pramu Kantor 0 3 Orang 3 Orang


JUMLAH 5 Orang 19 Orang 24 Orang

Sumber Daya Manusia Rawat Inap 24 Jam

Tabel 8. Sumber Daya Manusia Rawat Inap 24 Jam

JUMLAH
No. JENIS KETENAGAAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
TOTAL

1 Dokter Umum - 5 Orang 5 Orang

2 Bidan - 5 Orang 5 Orang

3 Akper 2 Orang 3 Orang 5 Orang

4 Asisten Apoteker 2 Orang 2 Orang

5 Loket 2 Orang 2 Orang

6 Satpam 3 Orang 3 Orang

7 Supir 2 Orang 2 Orang

8 Pramu Kantor 2 Orang 2 Orang

JUMLAH 7 Orang 19 Orang 26 Orang

d. Sarana Transportasi.

-. Mobil Puskesmas Keliling : 1 Unit

- Mobil Ambulans : 1 Unit

- Mobil Operasional : 1 Unit

- Sepeda Motor : 3 Buah (2 dalam keadaan kurang baik)

e. Tugas Pokok dan Fungsi (Terlampir)


2.2.2. Peran Serta Masyarakat

a. Sarana Fisik

-. Posyandu : 53 Buah

-. Dasa Wisma : 4 Buah

b. Sarana Tenaga

-. Kader Posyandu / Kesehatan : 162 Orang

-. Dukun Bayi : 7 Orang

-. PLKB : 1 Orang

2.3 Kepuasan Masyarakat


Kepuasan masyarakat merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan
keberhasilan suatu instansi karena masyarakat adalah konsumen dari produk atau pelayanan yang
dihasilkan. Pelayanan yang diberikan harus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
masyarakat sehingga tercapai kepuasan masyarakat.23
Kepuasan masyarakat dapat diukur melalui atribut-atribut pembentuk kepuasan yang
terdiri atas :
1. Value to price relationship adalah hubungan antara harga yang ditetapkan untuk
dibayar dengan nilai atau manfaat yang diperoleh masyarakat.
2. Product value adalah penilaian dari kualitas produk atau layanan yang dihasilkan.
3. Product benefit adalah manfaat yang diperoleh masyarakat dari setelah mendapatkan
produk atau pelayanan.
4. Product feature adalah ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang mendukung fungsi
dasar dari suatu produk atau layanan sehingga berbeda dengan yang ditawarkan
pesaing.
5. Product design adalah proses untuk merancang tampilan dan fungsi suatu produk
atau layanan.
6. Product reliability and consistency adalah kekakuratan dan keandalan produk atau
layanan.
7. Range of product ar services adalah macam dari produk atau layanan yang
ditawarkan. Attribute related to service meliputi :
a. Guarantee or waranty adalah jaminan atau garansi yang diberikan oleh badan
usaha dan diharapkan dapat memuaskan masyarakat.
b. Delivery communication adalah pesan atau informasi yang disampaikan oleh
badan usaha kepada masyarakatnya.
c. Complain handling adalah sikap badan usaha dalam menangani keluhan keluhan
atau pengaduan.
d. Resolution of problem adalah tanggapan yang diberkan badan usaha dalam
membantu memecahkan masalah masyarakat yang berkaitan dengan layanan yang
diterimanya.
8. Attributes related to the value meliputi:
a. Courtesy adalah kesopanan, perhatian dan keramahan pegawai
b. Communication adalah kemampuan pegawai dalam melakukan komunikasi
dengan masyarakat.
c. Ease or convinience of acquisition adalah kemudahan yang diberikan untuk
mendapatkan produk atau layanan yang ditawarkan.
d. Company reputation adalah baik tidaknya reputasi yang dimiliki oleh suatu
instansi dalam melayani masyarakat.
e. Company competence adalah baik tidaknya kemampuan suatu instansi dalam
melayani masyarakat

2.4. Pelayanan Publik


Menurut Lembaga Administrasi Negara tahun 1998, pelayanan umum adalah segala
bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di
Daerah dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dalam bentuk barang dan atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pelayanan publik yang profesional, artinya pelayanan publik yang dicirikan oleh adanya
akuntabilitas dan responsibilitas dari pemberi layanan (aparatur pemerintah). Dengan ciri sebagai
berikut :
1. Efektif, lebih mengutamakan pada pencapaian apa yang menjadi tujuan dan sasaran;
2. Sederhana, mengandung arti prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan secara mudah,
cepat, tepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan oleh
masyarakat yang membutuhkan pelayanan;
3. Kejelasan dan kepastian (transparan), mengandung akan arti adanya kejelasan dan
kepastian mengenai :
a. Prosedur/tata cara pelayanan;
b. Persyaratan pelayanan, baik persyaratan teknis maupun persyaratan administratif;
c. Unit kerja dan atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam
memberikan pelayanan;
d. Rincian biaya/tarif pelayanan dan tata cara pembayarannya;
e. Jadwal waktu penyelesaian pelayanan.
4. Keterbukaan, mengandung arti prosedur/tata cara persyaratan, satuan kerja/pejabat
penanggungjawab pemberi pelayanan, waktu penyelesaian, rincian waktu/tarif serta hal-
hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan wajib diinformasikan secara terbuka
agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta;
5. Efisiensi, mengandung arti persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal berkaitan
langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap memperhatikan keterpaduan
antara persyaratan dengan produk pelayanan yang berkaitan;
6. Ketepatan waktu, kriteria ini mengandung arti pelaksanaan pelayanan masyarakat dapat
diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan;
7. Responsif, lebih mengarah pada daya tanggap dan cepat menanggapi apa yang menjadi
masalah, kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang dilayani;
8. Adaptif, cepat menyesuaikan terhadap apa yang menjadi tuntutan, keinginan dan aspirasi
masyarakat yang dilayani yang senantiasa mengalami tumbuh kembang.
Terdapat tiga ketentuan pokok dalam mengukur suatu kualitas pelayanan publik, yaitu
adanya keseimbangan antara :
1. Bagian antar pribadi yang melaksanakan (Inter Personal Component);
2. Bagian proses dan lingkungan yang mempengaruhi (Process and Environment);
3. Bagian profesional dan teknik yang dipergunakan (Professional and Technical).
Gambar 2.1 Segitiga Keseimbangan dalam Kualitas Pelayanan
Asumsi dari model ini adalah perlu dipertahankan keseimbangan antara ketiga komponen
tersebut di dalam menyediakan suatu pelayanan yang baik. Apabila terlalu menekankan pada
proses atau prosedur, akan memberikan kesan pelayanan yang berbelit-belit. Apabila terlalu
menekankan pada komponen interpersonal akan menimbulkan impresi bahwa penyedia jasa
pelayanan kurang memperhatikan profesional pelayanan, dan apabila terlalu menekankan pada
aspek profesional dan teknis pelayanan akan memberikan kesan bahwa pelayanan dilakukan
secara profesional namun tidak ada perhatian khusus secara individual.

2.5 Kualitas Pelayanan Publik


Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Kata kualitas sendiri
mengandung banyak pengertian, beberapa contoh pengertian kualitas menurut Fandy Tjiptono
(1995) adalah :
1. Kesesuaian dengan persyaratan;
2. Kecocokan untuk pemakaian;
3. Perbaikan berkelanjutan;
4. Bebas dari kerusakan/cacat;
5. Pemenuhan kebutuhan sejak awal dan setiap saat;
6. Melakukan segala sesuatu secara benar;
7. Sesuatu yang bisa membahagiakan konsumen.
Faktor-faktor yang berperan dalam menentukan kualitas suatu pelayanan publik adalah :
1. Ketepatan waktu pelayanan, yang meliputi waktu tunggu dan waktu proses;
2. Akurasi pelayanan, yang meliputi bebas dari kesalahan;
3. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan;
4.Kemudahan mendapatkan pelayanan, misalnya banyaknya petugas yang melayani dan
banyaknya fasilitas pendukung;
5. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, berkaitan dengan lokasi, ruang tempat pelayanan,
tempat parkir, ketersediaan informasi dan lain-lain;
6. Atribut pendukung pelayanan lainnya seperti ruang tunggu ber-AC, kebersihan dan lain-lain.
Untuk dapat menilai sejauh mana kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh aparatur
pemerintah, perlu ada kriteria yang menunjukkan apakah suatu pelayanan publik yang diberikan
dapat dikatakan baik atau buruk. Terdapat sepuluh dimensi yang harus diperhatikan dalam
melihat tolak ukur kualitas pelayanan publik, yaitu sebagai berikut7 :
1. Tangible, terdiri atas fasilitas fisik, peralatan, personil dan komunikasi;
2. Realiable, terdiri dari kemampuan unit pelayanan dalam menciptakan pelayanan yang
dijanjikan dengan tepat;
3. Responsiveness, kemauan untuk membantu masyarakat, bertanggung jawab terhadap
kualitas pelayanan yang diberikan;
4. Competence, tuntutan yang dimilikinya, pengetahuan dan ketrampilan yang baik oleh
petugas dalam memberikan pelayanan;
5. Courtesy, sikap atau perilaku ramah, bersahabat, tanggap terhadap keinginan
masyarakat serta memiliki hubungan interpersonal yang baik;
6. Credibility, sikap jujur dalam setiap upaya untuk menarik kepercayaan masyarakat;
7. Security, jasa pelayanan yang diberikan harus bebas dari berbagai bahaya dan resiko;
8. Access, terdapat kemudahan untuk mengadakan kontak dan pendekatan;
9. Communication, sikap petugas terbuka untuk mendengarkan aspirasi masyarakat,
sekaligus kesediaan untuk selalu menyampaikan informasi baru kepada masyarakat;
10. Understanding the customer, melakukan segala usaha untuk mengetahui
kebutuhan masyarakat.
Organisasi pelayanan publik mempunyai ciri public accuntability, dimana setiap warga
negara mempunyai hak untuk mengevaluasi kualitas pelayanan yang mereka terima. Adalah
sangat sulit untuk menilai kualitas suatu pelayanan tanpa mempertimbangkan peran masyarakat
sebagai penerima pelayanan dan aparat pelaksana pelayanan itu. Evaluasi yang berasal dari
pengguna pelayanan, merupakan elemen pertama dalam analisis kualitas pelayanan publik.
Elemen kedua dalam analisis adalah kemudahan suatu pelayanan dikenali baik sebelum dalam
proses atau setelah pelayanan itu diberikan.
Adapun dasar untuk menilai suatu kualitas pelayanan selalu berubah dan berbeda. Apa
yang dianggap sebagai suatu pelayanan yang berkualitas saat ini tidak mustahil dianggap sebagai
sesuatu yang tidak berkualitas pada saat yang lain. Maka kesepakatan terhadap kualitas sangat
sulit untuk dicapai. Dalam hal ini yang dijadikan pertimbangan adalah kesulitan atau kemudahan
konsumen dan produsen di dalam menilai kualitas pelayanan.

Gambar Matriks Penilaian Pelayanan


Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka kualitas dapat diberi pengertian sebagai totalitas
dari karakteristik suatu produk (barang dan/atau jasa) yang menunjang kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan. Kualitas sering kali diartikan sebagai segala sesuatu yang memuaskan
konsumen atau sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan.
Hakekat pelayanan umum menurut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1995 tentang
Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan, adalah6 :
1. Meningkatkan mutu produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah
di bidang pelayanan umum;
2. Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan, sehingga
pelayanan umum dapat diselenggarakan secara berdaya guna dan berhasil guna;
3. Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa dan peran serta masyarakat dalam
pembangunan serta dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
Sehingga dalam berjalannya suatu pelayanan publik harus mengandung unsur-unsur
dasar sebagai berikut :
1. Hak dan kewajiban bagi pemberi maupun pelayanan umum harus jelas dan diketahui secara
pasti oleh masing-masing pihak;
2. Pengaturan setiap bentuk pelayanan umum harus disesuaikan dengan kondisi kebutuhan dan
kemampuan masyarakat untuk membayar berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku dengan tetap berpegang teguh pada efisiensi dan efektivitas;
3. Kualitas, proses dan hasil pelayanan umum harus diupayakan agar dapat memberi keamanan,
kenyamanan, kepastian hukum yang dapat dipertanggungjawabkan;
4. Apabila pelayanan umum yang diselenggarakan oleh pemerintah terpaksa harus mahal, maka
instansi pemerintah yang bersangkutan berkewajiban memberi peluang kepada masyarakat untuk
ikut menyelenggarakannya.
Selain itu, terdapat empat jurang pemisah yang menjadi kendala dalam pelayanan publik,
yaitu7:
1. Tidak tahu apa yang sebenarnya diharapkan oleh masyarakat;
2. Pemberian ukuran yang salah dalam pelayanan masyarakat;
3. Keliru penampilan diri dalam pelayanan publik itu sendiri;
4. Ketika membuat perjanjian terlalu berlebihan atau pengobralan.
Kualitas pelayanan yang baik adalah pertemuan atau melebihi apa yang
diharapkan konsumen dari pelayanan yang diberikan. Tinggi rendahnya kualitas
pelayanan tergantung pada kinerja yang diberikan dalam konteks apa yang mereka
harapkan.7
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian


Subjek penelitian adalah masyarakat yang datang berobat ke Puskesmas Kelurahan Baru
Ulu dengan menetapkan kriteria sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi
Masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Baru Ulu dan
datang berobat pada masa pengambilan data dan bersedia untuk berpartisipasi dalam
penelitian.
b. Kriteria Eksklusi
Masyarakat yang datang berobat ke Puskesmas Kelurahan Baru Ulu namun menolak
untuk berpartisipasi dalam penelitian.

3.2 Metode Penelitian


3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional, yaitu suatu rancangan


penelitian yang mengamati faktor-faktor penelitian secara serentak pada suatu saat atau periode
tertentu.

3.2.2 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel


Populasi target pada penilitian ini adalah semua masyarakat di wilayah binaan
Puskesmasa Kelurahan Baru Ulu. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah pasien yang
berobat ke Puskesmas Kelurahan Baru Ulu pada periode penelitian. Sampel merupakan populasi
terjangkau penelitian. Sampel diambil dengan menggunakan metode simple random sampling,
yaitu pasien yang datang untuk berobat ke Puskesmas saat ditemui oleh peneliti. Jumlah
responden sesuai dengan jumlah responden yang dipersyaratkan dalam Kepututsan Kepala Dinas
Kesehatan nomor 440/091/KPTS/01/2016 tentang Pedoman Pengukuran Survei Kepuasan
Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas. Sesuai dengan pedoman, pada
penlitian ini tingkat keakuratan penelitian ditetapkan dalam angka Margin of Error (MoE)
sebesar 5% dengan akurasi kepercayaan 95% maka ditentukan jumlah responden berdasarkan
tabel penghitungan sampel pada pedoman yaitu didasarkan pada jumlah pasien puskesmas per
tahun.

3.3 Variabel Penelitian


Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari sembilan unsur-unsur kinerja
unit pelayanan instansi pemerintah sesuai dengan KEP/25/M.PAN/2005 tentang Pedoman
Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, yang
terdiri dari:

1. Persyaratan Pelayanan
2. Prosedur pelayanan
3. Waktu penyelesaian pelayanan
4. Biaya pelayanan
5. Produk spesifikasi jenis pelayanan
6. Kemampuan petugas pelayanan
7. Perilaku petugas pelayanan
8. Maklumat pelayanan
9. Penanganan pengaduan, saran dan masukan

3.3.1 Definisi Operasional

Bentuk dari pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas ada bermacam-macam. Yang
secara umum dapat di kelompokan, antara lain :

1. Persyaratan Pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan


untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya.
2. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan.
3. Waktu penyelesaian pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam
waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan.
4. Biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang
telah ditetapkan.
5. Produk spesifikasi jenis pelayanan, yaitu kesesuaian hasil pelayanan yang diberikan
puskesmas dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam standar pelayanan puskesmas.
6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian  dan ketrampilan yang dimiliki
petugas dalam memberikan/ menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat.
7. Perilaku petugas pelayanan, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling menghargai dan
menghormati.
8. Maklumat pelayanan, yaitu kesesuaian standar pelayanan dengan kesanggupan dan
kewajiban puskesmas dalam memberikan pelayanan sebagaimana tertuang dalam
maklumat pelayanan
9. Penanganan pengaduan, saran dan masukan, yaitu mekanisme dan tindak lanjut
penanganan pengaduan, saran dan masukan yang disampaikan oleh masyarakat.
a. Oleh karena itu, survei ini hanya membatasi pada pelayanan fisik yang meliputi tata ruang, alat
kelengkapannya, dan sumber daya manusia yang dimiliki.

Untuk pertanyaan kepuasan, responden diminta memilih 1 jawaban diantara 4 pilihan


jawaban yaitu :

- kategori sangat tidak puas diberi nilai persepsi :1


- kategori tidak puas diberi nilai persepsi :2
- kategori puas diberi nilai persepsi :3
- kategori sangat puas diberi nilai persepsi :4
Untuk pertanyaan tentang, harapan responden diminta memilih 1 jawaban diantara 4
pilihan jawaban yaitu :

- kategori sangat tidak penting diberi nilai persepsi :1


- kategori tidak penting diberi nilai persepsi :2
- kategori penting diberi nilai persepsi :3
- kategori sangat penting diberi nilai persepsi :4
3.4 Jenis dan Sumber Data
3.4.1 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder, yang
berbentuk kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa angka-angka, skala-skala, tabel-tabel,
formula dan sebagainya yang menggunakan perhitungan matematis.

3.4.2 Sumber Data


Sumber data yang mendukung jawaban permasalahan dalam penelitian adalah sumber
data primer, yaitu sumber data yang diperoleh dari sumber primer, diperoleh melalui responden
yaitu pasien yang memberikan data berupa katak-kata atau kalimat pernyataan atau memberikan
jawaban dalam kuesioner di Puskesmas Kelurahan Baru Ulu yang dijadikan sampel.

3.5 Teknik Analisis Data


Ada tiga hal yang dilakukan pada proses pengolahan data dalam Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat di instansi Puskesmas, adalah sebagai berikut :

a. Metode Pengolahan Data.


Nilal IKM dihitung dengan menggunakan "nilai rata-rata tertimbang" masing-masing
unsur pelayanan. Dalam penghitungan indeks kepuasan masyarakat terhadap 9 unsur pelayanan
yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus sebagai
berikut:

Jumlah
1
Bobot nilai rata – rata Bobot
= = 0,011
tertimbang = Jumlah
9
Unsur

Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata
tertimbang dengan rumus sebagai berikut:
Total dari Nilai Persepsi Per
IKM  = Unsur x Nilai penimbang
Total unsur yang terisi

Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25 - 100 maka hasil
penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut:

IKM Unit pelayanan x 25

Mengingat unit pelayanan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, maka setiap unit
pelayanan dimungkinkan untuk:

1. Menambah unsur yang dianggap relevan.


2. Memberikan bobot yang berbeda terhadap 9 (sembilan) unsur yang dominan dalam unit
pelayanan, dengan catatan jumlah bobot seluruh unsur tetap 1.

Tabel Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja
Unit Pelayanan

NILAI INILAI
NILAI MUTU KINERJA UNIT
INTERVAL INTERVAL
PERSEPSI PELAYANAN PELAYANAN
IKM KONVERSI IKM

1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak baik

2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang baik

3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik

4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat baik

Jumlah Bobot 1
Bobot Nilai Rata−Rata Tertimbang= = = 0,011
JumlahUnsur 9
Hasil perhitungan tersebut di atas dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM

Nilai Mutu Kinerja Unit


Nilai Interval Konversi IKM
Persepsi Pelayanan Pelayanan
1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak baik
2 1,75 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang baik
3 2,50 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik

81,26 – 100,00
4 3,25 – 4,00 A Sangat Baik

Data entry dan perhitungan hasil survei Indeks kepuasan masyarakat di Puskesmas
Kelurahan Baru Ulu dilakukan dengan program Microsoft Excel dan software pengolahan data
survei IKM. Setelah data di proses kemudian dilanjutkan proses analisa data dengan
menggunakan analisa univariat. Analisa univariat merupakan analisa setiap variable yang
dinyatakan dengan sebaran frekuensi, baik secara angka-angka mutlak maupun secara
presentase, disertai dengan penjelasan kualitatif.

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian bertempat di Puskesmas Kelurahan Baru Ulu. Waktu penelitian
berlangsung sepanjang bulan Januari – April 2022.

Bagian Jadwal
Pendaftaran
Balai Pengobatan Umum
Poli KIA/KB
Poli MTBS
Poli Gigi
Poli TB
Laboatorium
Apotek

Anda mungkin juga menyukai