Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat
terpisahkan dari pembangunan nasional, karena kesehatan sangat terkait
dalam konotasi dipengaruhi dan dapat juga mempengaruhi aspek
demografi/ kependudukan, keadaan dan pertumbuhan ekonomi
masyarakat termasuk tingkat pendidikan serta keadaan dan
perkembangan lingkungan fisik maupun biologik.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan, disebutkan pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Ketersediaan akan informasi kesehatan yang valid dan akurat sangat
dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan dan pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan melalui sistem informasi dan melalui lintas
sektoral. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan dewasa ini perlu
semakin dimantapkan dan dikembangkan. Hal ini akan mendukung
pelaksanaan manajemen kesehatan dan pengembangan
penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan yang efektif dan efisien dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Salah satu bentuk pengembangan sistem informasi di bidang
kesehatan adalah menampilkan hasil pembangunan di bidang kesehatan,
yang diwujudkan dalam penyajian data keberhasilan pencapaian program-
program kesehatan.
Keberhasilan Dinas Kesehatan dalam pembangunan kesehatan di
Kabupaten Demak tidak terlepas dari keberhasilan program yang dicapai
oleh Puskesmas sebagai pelaksana operasional kegiatan di tingkat
Kecamatan yang mempunyai peran dan tanggung jawab langsung
pelayanan di masyarakat sebagai fasilitas pelayanan kesehatan pertama
(Primary Health Care) yang bertanggungjawab menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan ( private goods ) dan upaya kesehatan masyarakat
( public goods ) di wilayah kerjanya.
Penyusunan Laporan Kinerja Tahunan sangat penting dan strategis
oleh karena memiliki karakteristik sebagaimana berikut :
1. Sebagai laporan, Laporan Kinerja Puskesmas adalah suatu media yang
berisi data dan informasi tentang kinerja instansi pemerintah
2. Sebagai laporan akuntabilitas, Laporan Kinerja Puskesmas merupakan
wujud tertulis pertanggung-jawaban suatu organisasi instansi kepada
pemberi delegasi wewenang dan mandat.
3. Laporan Kinerja Puskesmas berisi tentang kinerja instansi, yaitu
gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program/
kebijakan strategis dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
organisasi instansi pemerintah.
4. Laporan Kinerja Puskesmas merupakan salah satu fase penting dalam
siklus manajemen di instansi pemerintah. Dalam manajemen modern
pelaporan merupakan unsur terakhir dari manajemen yang dijadikan
alat untuk evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dan bahan
perencanaan kegiatan berikutnya guna perbaikan dalam pencapaian
tujuan.
5. Laporan Kinerja Puskesmas juga berfungsi sebagai media utama
dalam pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Dengan dilatarbelakangi hal-hal tersebut, maka dipertimbangkan
area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu
dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi
dalam pencapaian tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah,
kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas adalah garda depan dan menjadi ujung tombak terdepan
dalam pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam
upaya mencapai pembangunan kesehatan. Maka dari itu Mutu pelayanan
secara kinerja harus terukur dan terkontrol. Untuk mengetahui tingkat
kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.
B. Pengertian
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan
penilaian hasil kerja / prestasi Puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai
instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian
kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil
pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan
(khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan)
atas perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas
kesehatan kabupaten / kota bersama Puskesmas dapat menetapkan
Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian
kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan
kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas
berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat
diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan
terfokus.

C. Tujuan Dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara
optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan
b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan
mutu kegiatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun
kegiatan.
2) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun
berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok puskesmas.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan
masukan dalam penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan
dinas kesehatan kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.
2. Manfaat
a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan
dibandingkan dengan target yang harus dicapai.
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah,
mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah
kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan
pencapaian kinerja puskesmas (out put dan out come)
c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat
menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan
segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
d. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan
mendukung kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi
pembinaan puskesmas.

D. Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas


Secara garis besar lingkup penilaian kinerja :
1. Data dasar mencangkup :
a. Identitas Puskesmas
b. Wilayah Kerja Puskesmas
c. Sumber Daya Puskesmas, meliputi :
1) Manajemen Puskesmas
2) Gedung dan sarana Puskesmas
3) Jejaring Puskesmas, Lintas sector serta potensi sumber daya
lainnya
4) Sumber daya manusia kesehatan
5) Ketersediaan dan kondisi peralatan Puskesmas
2. Data UKM esensial :
a. Promosi Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Gizi KIA-KB
d. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
e. Surveilans dan Sentinel SKDR
f. Perawatan Kesehatan Masyarakat
3. Data UKM Pengembangan, antara lain:
a. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS);
b. Kesehatan Jiwa; Kesehatan Gigi Masyarakat;
c. Kesehatan Tradisional dan Komplementer;
d. Kesehatan Olahraga;
e. Kesehatan Kerja;
f. Kesehatan Indera;
g. Kesehatan Lanjut Usia
4. Data UKP, antara lain:
a. Kunjungan Puskesmas;
b. Pelayanan Umum;
c. Kesehatan Gigi dan Mulut
5. Data Keperawatan Kesehatan Masyarakat, data laboratorium, dan data
kefarmasian.
6. Kondisi keluarga di wilayah kerjanya yang diperoleh dari Profil
Kesehatan Keluarga (Prokesga) melalui pelaksanaan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Setiap keluarga
pada wilayah kerja Puskesmas akan terpantau kondisi status
kesehatan sebuah keluarga terkait 12 indikator utama sebagai berikut :
a. keluarga mengikuti program Keluarga Berencana(KB);
b. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan;
c. bayi mendapat imunisasi dasar lengkap;
d. bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif;
e. balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan;
f. penderita tuberculosis paru mendapatkan pengobatan sesuai
standar;
g. penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur;
h. penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan;
i. anggota keluarga tidak ada yang merokok;
j. keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN);
k. keluarga mempunyai akses sarana air bersih; dan
l. keluarga mempunyai akses atau menggunakan
jamban sehat
E. Sistematika
Sistematika Laporan Kinerja Puskesmas Bonang II adalah sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Pengertian
C. Tujuan Dan Manfaat
D. Ruang Lingkup
E. Sistematika
F. Gambaran Umum Puskesmas
Bab II Pedoman Pengumpulan Data
A. Jenis Data
B. Pengumpulan Data
C. Pengolahan Data
Bab III Penilaian Kinerja
A. Data Pencapaian Hasil Kegiatan Puskesmas
B. Data Pelaksanaan Manajemen Puskesmas
C. Data Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas
Bab IV Analisa Dan Pemecahan
A. Data Pencapaian Hasil Kegiatan Puskesmas
B. Data Pelaksanaan Manajemen Puskesmas
Bab V Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
F. Gambaran Umum Puskesmas Bonang II
1. Visi Dan Misi
Visi Puskesmas Bonang II adalah: Terwujudnya Masyarakat
Bonang yang Sehat dan Mandiri
Misi Puskesmas Bonang II adalah:
a. Menggerakkan dan mengembangkan peran serta masyarakat
dalam pembangunan yang berwawasan kesehatan.
b. Memelihara kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
c. Menggerakkan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat.
d. Menjalin kemitraan dengan semua pihak dalam pelayanan
kesehatan.
2. Letak Geografi
Luas wilayah kerja Puskesmas Bonang II sebesar 40,5 KM 2
dengan ketinggian 0 - 20 M dari permukaan laut. Puskesmas Bonang II
mempunyai 10 wilayah kerja / desa. Puskesmas Bonang II terletak di
Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak dan berlokasi di sebelah timur
Kecamatan Demak, sebelah selatan Puskesmas Bonang I. Puskesmas
Bonang II merupakan Puskesmas induk dari 2 Puskesmas Pembantu
di kecamatan Bonang, diantaranya Puskesmas pembantu Jali dan
Jatimulyo.
3. Luas penggunaan Tanah
Sebagai daerah agraris yang kebanyakan penduduknya bermata
pencaharian bercocok tanam, sebagian besar wilayah Puskesmas
Bonang II terdiri atas lahan tanah, yaitu tanah sawah dan tanah kering

Penggunaan Tanah
4% 0% 6% Sawah Teknis
4% 5%
9%
19% Sawah 1/2 Teknis

53% sawah sederhana

sawah Tadah hujan

Grafik 2.1 Penggunaan luas tanah di wilayah Puskesmas Bonang II


Berdasarkan gambar 2.1 bahwa penggunaan luas tanah di
wilayah Puskesmas Bonang II, sebagian besar lahan sawah yang
digunakan berpengairan tadah hujan 53%, sawah sederhana 19 % dan
setengah tehnis 6 %. Sedangkan untuk lahan kering 9 % digunakan
untuk Pekarangan/bangunan, 5 % digunakan untuk tambak, 4% untuk
kebun dan 4% digunakan untuk lain-lain seperti sungai, jalan.
4. Pemerintahan
Secara administratif wilayah Puskesmas Bonang II terdiri atas
10 desa, 32 dusun serta 48 RW dan 230 RT. Puskesmas Bonang II
berlokasi di Jalan Raya Demak Wedung Desa Serangan Kecamatan
Bonang Demak, Wiayah Puskesmas Bonang II mempunyai 2
Puskesmas Pembantu, yaitu Pustu Jali di desa Jali dan Pustu Jatimulyo
di desa Jatimulyo.
5. Kependudukan
Jumlah penduduk wilayah Puskesmas Bonang II berdasarkan data
dari estimasi BPS, pada tahun 2018 berjumlah 45.388 orang, yang terdiri dari
22.809 orang laki-laki dan 22.579 orang perempuan. Secara berurutan
Jumlah Penduduk terbanyak terdapat di desa Weding sejumlah 7.461 orang,
Desa Betahwalang sejumlah 5.890 orang, dan desa Poncoharjo sejumlah
5.148 orang. Sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di desa Jatimulyo
sejumlah 3.314 orang.
BAB II
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

A. Jenis Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan menghitung data yang
diperlukan sesuai dengan pedoman. Kepala Puskesmas
bertanggungjawab dalam proses pengumpulan data. Pelaksanaan
pengumpulan data dilakukan oleh penanggung jawab masing-masing
program dibantu oleh staf puskesmas lainnya dengan tetap memegang
prinsip kerjasama tim. Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah
hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas dan jaringanya yang
terdiri atas:
1. Data pencapaian hasil kegiatan Puskesmas
2. Data pelaksanaan manajemen Puskesmas
3. Data hasil pengukuran/ penilaian mutu Pelayanan Puskesmas

B. Cara Pengumpulan Data


Sesuai dengan fungsi Puskesmas, maka data untuk penilaian kinerja
Puskesmas dapat berasal dari Puskesmas dan jaringannya maupun data
yang dikumpulkan dari lintas sektor terkait serta masyarakat.
Adapun cara pengumpulannya, antara lain melalui:
1. Data dari Sistem Pencatatan dan pelaporan Puskesmas (SP3)
2. Pelaporan bulanan tiap pemegang program
3. Pemeriksaan/ pencatatan/ notulen
4. Pengumpulan melalui survey
5. Melalui indikator kinerja masing-masing upaya

C. Pengolahan Data
1. Kegiatan Pengolahan data meliputi:
a. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang
dikumpulkan
b. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan
dan pencapaian hasil kegiatan Puskesmas
c. Kegiatan memasukan data daam suatu tabulasi yang akan menjadi
suatu informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan
2. Metode Pengolahan Data
Untuk menghitung pencapaian kinerja Puskesmas, ada 3 komponen
penilaian beserta kegiatan utama dan variable-variabel yang perlu
diolah, yaitu:
a) Komponen hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan Puskesmas
Untuk menghitung hasilnya dalam kelompok masing
b) Komponen manajemen Puskesmas
Penilaian manajemen disesuaikan dengan kondisi masing-masing
variabel yang sudah ditetapkan berdasarkan skala sumber daya
c) Komponen mutu pelayanan Puskesmas
Untuk menghitung penialain mutu pelayanan berdasarkan hasil
cakupan yang dikelompokan pada skala-skala yang ditetapkan
pada setiap variabel
3. Penilaian Akhir Penilaian Kinerja Puskesmas
Penilaian Kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk
tingkat kelompok Puskesmas, yaitu:
a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil
pencapaian (H) dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV (%) = H x 100%
T
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai
sub variabel (ΣSV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n )
atau
V (%) = Σ SV
n
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata
per jenis kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1) Kelompok I (baik) : pencapaian hasil ≥ 91 %
2) Kelompok II (cukup) : pencapaian hasil 81 – 90 %
3) Kelompok III (kurang): pencapaian hasil ≤ 80 %
b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan
menjadi empat kelompok :
1) Manajemen Umum Puskesmas
2) Manajemen Sumber Daya
3) Manajemen keuangan
4) Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
5) Manajemen Data dan Informasi
6) Manajemen program
7) Manajemen mutu
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan
mempergunakan skala nilai sebagai berikut :
 Skala 1 nilai 4
 Skala 2 nilai 7
 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata
nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
1) Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian
Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2) Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3) Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen
merupakan nilai akhir manajemen
4) Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
a) Kelompok I (baik) : Nilai Rata-rata ≥ 8.5
b) Kelompok II (cukup) : Nilai Rata-rata 5.5 – 8.4
c) Kelompok III (kurang) : Nilai Rata-rata < 5.5
Penilaian Akhir Kinerja Puskesmas akan dikelompokkan menjadi 3
kelompok Puskesmas:
1. Kelompok I : Puskesmas dengan Tingkat Kinerja Baik
2. Kelompok II : Puskesmas dengan Tingkat Kinerja Cukup
3. Kelompok III : Puskesmas dengan Tingkat Kinerja Kurang
BAB III
PENILIAIAN KINERJA PUSKESMAS BONANG II

Hasil Kinerja Puskesmas Bonang II tahun 2018 dapat dilihat tabel


sebagai berikut:
A. Hasil Kinerja Pelayanan Kesehatan
1. Upaya Kesehatan Wajib
Tabel 3.1 Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Wajib
Puskesmas Bonang II Semester 1 Tahun 2019

Hasil Tingkat
No Komponen Kegiatan Ket
Cakupan(%) kinerja
1. Upaya Promosi Kesehatan 105,88 Baik

Upaya Kesehatan Kurang


2. 36,26
Lingkungan
Upaya Kesehatan Ibu Dan Baik
3. 103
Anak Termasuk KB
Upaya Perbaikan Gizi Baik
4. 114
Masyarakat
Upaya Pencegahan Dan
5. Pemberantasan Penyakit 129,9 Baik
Menular

6. Upaya Pengobatan 102,26 Baik

7. Upaya Pengembangan 123,14 Baik

RATA-RATA KINERJA 102,19 Baik Baik

Berdasarkan table 3.1 diketahui bahwa hasil rata-rata cakupan kinerja


Upaya Kesehatan Wajib yang mempunyai tingkat kinerja baik.
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Tabel 3.2 Hasil Pencapaian KInerja Upaya Kesehatan
Pengembangan Puskesmas Bonang II Tahun 2018
HASIL
KOMPONEN KEGIATAN UPAYA TINGKAT KETERAN
NO CAKUPAN
KESEHATAN PENGEMBANGAN KINERJA GAN
(%)

1 Upaya Kesehatan Usia Lanjut 92,4 kurang


2 Upaya Kesehatan Mata 100 baik

3 Kesehatan Jiwa 100 Baik

4 Kesehatan Tradisional 100,00 Kurang

Rata-rata Kinerja 82,6 cukup

Berdasarkan table 3.2 diketahui bahwa kinerja kurang


sebanyak 2 upaya yaitu upaya Perkesmas dan kesehatan tradisional.
Rata-rata kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan mempunyai tingkat
Kinerja cukup yaitu dengan hasil cakupan sebesar 82,6 %.

B. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas


Tabel 3.3 Hasil Pencapaian KInerja Upaya Kegiatan Manajemen
Puskesmas Puskesmas Bonang II Tahun 2018
KOMPONEN MANAJEMEN CAKUPAN TINGKAT
No KET
PUSKESMAS KEGIATAN KINERJA
1 Manajemen Umum Puskesmas 10 Baik
2 Manajemen Sumber Daya 10 Baik
3 Manajemen Keuangan 10 Baik
4 Manajemen Pemberdayaan Masyarakat 10 Baik
5 Manajemen Data dan Informasi 10 Baik
6 Manajemen Program 10 Baik
7 Manajemen Mutu 9,7 Baik
Rata-rata 9,95 Baik

Berdasarkan table 3.3 diketahui bahwa nilai rata-rata


manajemen puskesmas sebesar 9,95 (baik).

C. Hasil Total Kinerja Kegiatan di Puskesmas Bonang II


Tabel 3.5 Hasil Total Kinerja Kegiatan Puskesmas Bonang II Tahun 2018
No. Komponen Kegiatan Pencapaian Tingkat Kinerja Keterangan
1 Pelayanan Kesehatan 102,19 Baik
2 Manajemen Puskesmas 9.59 Baik
Rata-rata Kinerja
BAB IV
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

A. IdentifikasiMasalah
1. Upaya Kesehatan Perorangan
Hasil cakupan kinerja Upaya Kesehaan Perorangan di bulan
Juni 2019, seperti pada grafik 4.1.

UPAYA KESEHATAN PERORANGAN

Cakupan pelayanan
kesehatan dasar masyarakat
miskin
150.0
Cakupan pelayanan
Pelayanan kesehatan
kesehatan rujukan pasien
penderita Diabetes Melitus 100.0
masy. Miskin
50.0
Persentase ketersediaan
Pelayanan kesehatan
0.0 obat sesuai dengan
penderita Hipertensi
kebutuhan

Pelayanan Kesehatan orang Cakupan pelayanan


dengan gangguan jiwa berat kegawatdaruratan

Cakupan Rawat jalan

Grafik. 4.1 Capaian program Upaya Kesehatan Perorangan


Semester 1 tahun 2019

Dari grafik 4.1 diketahui bahwa :


a. Pencapaian target bulanan darimasing-masing indikator pada
upaya kesehatan perorangan memiliki nilai realisasi 100%.
b. Pada cakupan kunjungan rawat jalan sudah melebihi target yang
ditentukan dengan nilai realisasi 125,3 %
c. Cakupan kunjungan gigi mulut belum memenuhi target 95,0 %

2. UpayaKesehatan Masyarakat
a. PromosiKesehatan
Table 4.2 Capaian program Promkes bulan Semester 1 2019
No Upaya Target Pencapaian Masalah
1 Rumah tangga 40 64,7 -
ber PHBS
2 Cakupan desa 100 100 -
siaga aktif
Dari tabel 4.2 diketahui bahwa semua indikator
promosi kesehatan sudah sesuai/melampui target yang
ditetapkan.

b. UpayaGizi

PROGRAM GIZI

Prevalensi balita gizi


kurang
200.0 Prevalensi balita
Persentase Ibu hamil 180.0
160.0 dengan berat badan
yang anemia
140.0 rendah /kekurangan…
120.0
100.0 Cakupan Balita Gizi
Persentase ibu hamil 80.0
60.0 Buruk mendapat
mengalami KEK
40.0 perawatan
20.0
0.0
Persentase Ibu hamil Persentase Balita
mendapat 90 tablet ditimbang berat
besi badannya (D/S)

Cakupan Rumah Persentase Bayi 0-6


Tangga mengkonsumsi bulan mendapat ASI
garam beryodium Eksklusif
Cakupan pemberian
makanan endamping
ASI pada anak usia 6…

Grafik. 4.3 Capaian program Gizi Puskesmas Bonang II


Semester 1 tahun 2019

Dari grafik 4.3 diketahui bahwa :


1) Pencapaian target ASI Ekslusif : semua desa pada
Puskesmas Bonang II, belummencapai 100% dari target
sasaran yang ditetapkan program.
2) Persentase balita ditimbang berat badannya D/S masih
kurang dari target yang ditentukan, nilai realisasi 85,6%
3) Cakupan rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium
masih kurang dari target yang ditentukan, nilai realisasi
94,0%.
4) Persentase Bayi 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif 98,6%
c. KesehatanLingkungan

PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

Cakupan Rumah Sehat


70.0
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
Persentase tempat 10.0
umum yang Angka Bebas jentik
0.0
memenuhi syarat aedes
kesehatan

Cakupan Kualitas Air


minum yang
memenuhi syarat
kesehatan
Grafik. 4.4 Capaian program kesehatan lingkungan
Puskesmas Bonang II Semester 1 tahun 2019

Dari grafik 4.4 diketahui bahwa :


1) Pencapaian target cakupan rumah sehat : semua desa
pada Puskesmas Bonang II, belum mencapai 100% dari
target sasaran yang ditetapkan program.
2) Pencapaian Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas
Bonang II, belum semua desa mencapai target yang
ditentukan. Nilai realisasi yang didapat 62,7%.
3) Cakupan kualitas air minum yang memenuhi syarat
kesehatan masih jauh memenuhi target yang ditentukan
dengan nilai realisasi 14,7%
4) Presentase tempat umum yang memenuhi syarat
kesehatan juga dibawah target yang ditentukan nilai
realisasi yang diperoleh 40,2%
d. Pencegahan Penyakit Menular (P2M)

PROGRAM P2M
Cakupan Desa/kelurahan
Universal Child
Immunization
200.0
150.0 CakupanDesa/Kelurahan
Persentase kasus
100.0 mengalami KLB yang
leptospirosis ditangani
dilakukan penyelidikan…
50.0
0.0
Angka kesakitan (IR) Angka kejadian
Demam Berdarah Dengue tuberkulosis (insiden
Per 100.000 penduduk Semua kasus / 100.000…

Proporsi kasus
Tuberkulosis yang
berhasil diobati dalam…

Grafik. 4.5 Capaian program Pencegahan Penyakit Menular


(P2M) Semester 1 tahun 2019

Dari grafik 4.5 diketahui bahwa :


1) Cakupan desa Universal Child Immunization (UCI) masih
kurang dari target yang ditentukan yaitu 100%, masih ada
3 desa yang belum Universal Child Immunization (UCI)
2) Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang terdeteksi
dalam program DOTS belum mencapai target yang
ditentukan dengan nilai realisasi pada bulan Juni 56,3%.

e. Kesehatan Ibu dan Anak

PROGRAM KIA
Cakupan pelayanan
kesehatan anak balita
Persentase BBLR yang 115.0 Cakupan pertolongan
ditangani sesuai dengan 110.0 persalinan oleh tenaga
standar oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kesehatan
105.0 kompetensi…
100.0
95.0
Cakupan komplikasi
90.0 Cakupan kunjungan bayi
kebidanan yang ditangani

Cakupan neonatus
Cakupan kunjungan Ibu
dengan komplikasi yang
hamil K4
ditangani

Cakupan pelayanan nifas

Grafik. 4.6 Capaian program KesehatanIbu dan Anak


Semester 1 tahun 2019
Dari grafik 4.6 diketahui bahwa :
1) Cakupan kunjungan bayi pada bulan Juni sudah melebihi
target yang ditentukan dengan nilai realisasi 111,4%
2) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan (FKTP) pada bulan
Mei juga sudah memenuhi dari target yang ditentukan
dengan nilai realisasi 107,2%
3) Cakupan pelayanan nifas sudah memenuhi target yang
ditentukan nilai realisasi yang didapat 107,2%
4) Indikator lainnya dalam upaya kesehatan ibu dan anak
sudah memenuhi target yang ditentukan.
5) Cakupan kunjungan ibu hamil K4 masih belum mencapai
target dengan nilai realisasi 99,4%

B. Prioritas Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan
kenyataan, antara hasil dengan target. Prioritas masalah adalah masalah
yang dinilai paling utama oleh organisasi tersebut.
Setelah dilakukan identifikasi dan pemilihan masalah pada
masing-masing program kemudian dilakukan penentuan prioritas
masalah. Adapun hasil brainstorming untuk menentukan prioritas masalah
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7. Prioritas Masalah
TOT PRIOR
NO MASALAH U S G ITAS
AL
1 Cakupan Kunjungan gigi dan mulut 3 3 3 9

2 Persentase Balita ditimbang berat badannya (D/S) 5 5 5 15 1

3 Persentase Bayi 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif 5 5 4 14 2


Cakupan Rumah Tangga mengkonsumsi garam
4 4 3 3 10
beryodium
5 Cakupan Rumah Sehat 4 3 3 10

6 Angka Bebas jentik aedes 4 3 4 11 5


Cakupan Kualitas Air minum yang memenuhi syarat
7 4 3 3 10
kesehatan
Persentase tempat umum yang memenuhi syarat
8 3 3 3 9
kesehatan
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child
9 3 4 4 11
Immunization
10 Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 4 4 5 13 3

11 Cakupan Pemeriksaaan Pra Usila dan Usila 4 4 4 12 4


Setelah dilakukan identifikasi masalah berdasarkan analisis
situasi maka ditentukan prioritas masalah sebagai berikut :
I. Balita ditimbang berat badannya (D/S)
II. Bayi 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif
III. Cakupan kunjungan ibu hamil K4
IV. Pemeriksaan Pra Usila dan Usila
V. Angka bebas jentik aedes

C. Akar Penyebab Masalah


Setelah dilakukan penentuan prioritas masalah kemudian oleh tim
dilakukan identifikasi penyebab masalah. Identifikasi penyebab masalah
menggunakan metode brainstorming dan fishbone. Adapun penyebab
masalah masing-masing masalah adalah sebagai berikut :
1. D/S

Jadual yang
Penderita sakit, balita diajak berubah
pergi

Kurang maksimalnya
Pengetahuan keluarga Kurang pemberitahuan informasi

D/S
Kurangnya Media Informasi Tempat posyandu
PMT kurang menarik yg jauh

Dukungan keluarga
Dukungan linsek belum optimal kurang maksimal
2. Bayi 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif

Cara penyuluhan
Kurangnya partisipasi ibu kurang menarik

Kurangnya pemahaman kader


tentang informasi program Asi
Eksklusif
Rendahnya
Pengetahuan tentang ASI Eksklusif rendah Kurangnya pemahaman bayi 0-6 bln
tentang metode penyuluhan mendapat
ASI
Kurangnya materi yang di berikan
Eksklusif
Alokasi dana tidak merata
Dana Terbatas
Tidak ada dukungan Kebiasaan turun temurun keluarga
Tidak tersedia media dan alat informasi Keluarga untuk ibu dan lingkungan sekitar
ASI Eksklusif

3. Cakupan kunjungan ibu hamil K4

Kunjungan
Kurang pengetahuan tentang
rumah masih
manfaat pemeriksaan
rendah
kehamilan

Kurang kesadaran tentang pentingnya


Pemeriksaan kehamilan Partisipasi kader masih kurang Rendahnya
Cakupan
ibu hamil k4
Kurangnya media informasi tentang Manajemen Keuangan
manfaat pemeriksaan kehamilan Belum semua ibu hamil rumah Tangga yang
memiliki Jaminan belum meprioritaskan
Kesehatan Kesehatan

Kurangnya dukungan Mitos dalam masyarakat


Dukungan kader kurang optimal keluarga
4. Pemeriksaan Pra Usila dan Usila

Jadwal kegiatan
Kurangnya kesadaran dan Sasaran sakit bersamaan dengan
pengetahuan tentang manfaat waktu bekerja
pemeriksaan lansia
Kunjungan rumah belum Rendahnya
maksimal
Pengetahuan keluarga Kurang Pemeriksaa
n Pra Usila
dan Usila
Kurangnya Media Informasi
tentang pentingnya pemeriksaan
lansia Alokasi dana kurang merata
Dana terbatas

Lingkungan Tempat pelayanan


Dukungan keluarga belum optimal kurang strategis kurang menarik

5. Angka Bebas Jentik

Demonstrasi pemberian Kurangnya Inovasi


Perilaku yg kurang abate
Tidak ada monitoring dr Malas menguras bak
Kurangnya kesadaran, petugas/keluarga
Pengetahuan
Angka
Masih banyak bak
Bebas
Air masih terbebani
mandi besar, dan jarang biaya Jentik
dikuras
Ekonomi Masyarakat Kurang
Banyak genangan air Banyak sampah
Bak berwarna gelap disekitar rumah
D. Alternatif Pemecahan Masalah
Alternatif
Prioritas Pemecahan Masalah
No Penyebab Masalah Pemecahan Ket
Masalah Terpilih
Masalah
1 Cakupan - Sasaran sakit - Menciptakan - Informasi jadual
D/S atau tidak ada inovasi baru kegiatan diperjelas
ditempat - Informasi jadual - Sweeping balita
- Pengetahuan kegiatan - Kelas ibu balita
keluarga kurang diperjelas
- Kurangnya media - PMT lebih
informasi menarik
- Jadual posyandu - Sweeping balita
yang kadang - Kelas ibu balita
berubah dioptimalkan
2. Bayi 0-6 - Kurangnya - Memaksimalkan - Memaksimalkan
bulan pengetahuan ibu kelas ibu hamil kelas ibu hamil
mendapat tentang program - Sosialisasi Kader - Pengadaan Leafleat
asi asi eksklusif - Pengadaan
eksklusif - Kurangnya Leafleat
partisipasi kader
- Dukungan
keluarga kurang
- Kebiasaan
Masyarakat
- Tetbatasnya
media dan alat
informasi
3. Kunjungan - Kurangnya - Kunjungan - Kunjungan rumah
ibu hamil pengetahuan ibu Rumah - Meningkatkan
K4 hamil tentang - Meningkatkan pengetahuan ibu
manfaat pengetahuan ibu hamil melalui kelas
pemeriksaan hamil melalui ibu hamil
kehamilan kelas ibu hamil - Mengoptimalkan
- Tidak semua ibu - Memotivasi inovasi kader mata
hamil mempunyai pasien supaya elang
jaminan mempunyai
kesehatan jaminan
- Mitos dalam kesehatan
masyarakat - Mengoptimalkan
- Partisipasi kader inovasi kader
belum maksimal mata elang
- Pembuatan
leaflet
4. Pemeriksa - Sasaran Sakit - Kunjungan - Kunjungan rumah
an Pra - Pengetahuan dan rumah - Memaksimalkan
Usila dan kesadaran masih - Memaksimalkan inovasi wulan
Usila kurang inovasi wulan merindu
- Dukungan merindu - Koordinasi jadwal
Keluarga kurang - Koordinasi jadwal
- Jadwal pelayanan
bersamaan
dengan jadwal - Pemilihan lokasi
kerja usila. yang nyaman
- Keterbatasan dan strategis
tempat - Penyuluhan
- Keterbatasan keluarga Lansia
Dana tentang manfaat
pemeriksaan
Usila
5. Angka - Kurangnya - Penyuluhan - Kerja bakti dari desa
Bebas pengetahuan, - Kerja bakti dari masing2
Jentik dan kesadaran desa masing2 - Inovasi bapaku
- Perilaku yang - Inovasi bapaku dokter jentik di
kurang baik dokter jentik di tambah locusnya
- Lingkungan yang tambah locusnya
kurang bersih - Pemeriksaan
ABJ di
optimalkan
- Kerja sama lintas
sektor
ditingkatkan
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan tiga (2) komponen penilaian kinerja Puskesmas, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penilaian kinerja Puskesmas Hasil pencapaian Pelaksanaan
pelayanan Kesehatan di Puskesmas Bonang II termasuk dalam
kategori baik (nilai 102,19%)
2. Penilaian Manajemen Kesehatan di Puskesmas Bonang II termasuk
dalam kategori Baik (nilai 9,95)

B. Saran
1. Untuk mencapai penialain kinerja puskesmas yang baik, harus selalu
dilaksanakan manajemen perbaikan dan peningkatan yang terus
menerus oleh menejemen Puskesmas
2. Melaksanakan perbaikan pada system pelaporan sehingga tidak terjadi
keterlambatan pelaporan SP3
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi setiap bulan untuk memantau
hasil kegiatan berdasarkan indicator kinerja yang telah ditetapkan
4. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil monev untuk mencapai target
kinerja apabila target kinerja belum tercapai.

Laporan Kinerja Puskesmas Bonang II Semester 1 Tahun 2019 24

Anda mungkin juga menyukai