PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknik Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan Pembangunan kesehatan suatu
atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas sebagai unit organisasi fungsional dibidang
kesehatan dasar yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, membina peran serta
masyarakat dan pelayanan kesehatan dasar secara menyeluruh dan terpadu. Untuk mewujudkan
pelaksanaan fungsi dan program kegiatan puskesmas, maka telah dilengkapi dengan sistem
menejemen seperti , Mini lokakarya, SP2TP, Monitoring bulanan,laporan bulanan, laporan triwulan,
laporan tahunan dan hal yang menunjang pelaksaanannya.
Sistem Informasi Kesehatan merupakan suatu tatanan yang mencakup komponen
masukan (Input) yang berupa data tentang kesehatan dan yang terkait, komponen proses dan
komponen keluaran (Output). Infomasi Kesehatan dan yang terkait digunakan sebagai bahan
dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam menejemen kesehatan
dilakukan untuk perumusan kebijakan, perencanaan strategis, menejemen operasional dan
menejemen transaksi.
Upaya pelayanan kesehatan dititik beratkan pada pelayanan dasar sebagai upaya terpadu
yang diselenggarakan melalui kegiatan pokok, karena Puskemas merupakan pusat pengembagan
kesehatan masyarakat di samping memberikan pelayanan kepada masyarakat secara menyeluruh
dan terpadu diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan penyelenggaraan upaya
kesehatan oleh bangsa Indonesia .Terdapat empat faktor utama yang mempengaruhi derajat
kesehatan yaitu perilaku, lingkungan, penduduk dan pelayanan kesehatan (Hendrik L Blum).
Berangkat dari konsep tersebut berbagai program kesehatan dijabarkan dalam tatanan
desentralisasi dibidang kesehatan yang mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan secara menyeluruh. Keberhasilan
pembangunan kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator yang digunakan untuk memantau
perkembangan derajat kesehatan seperti : penurunan angka kematian bayi, peningkatan usia
harapan hidup, serta perbaikan status gizi masyarakat. Peningkatan indikator-indikator tersebut
sangat didukung oleh keberhasilan berbagai program seperti : promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan, program imunisasi, perbaikan gizi, pencegahan penyakit, perbaikan lingkungan,
peningkatan sarana dan prasarana kesehatan dan berbagai program kesehatan lainnya.
UPTD Puskesmas Adean sebagai salah satu ujung tombak dalam upaya pembangunan
kesehatan tersebut khususnya di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean, dalam mengukur
keberhasilan pembangunan kesehatan melalui beberapa program yang dilaksanakan
akanmenggunakan beberapa indikator mengacu kepada penggabungan indikator Indonesia Sehat
dan indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal. Untuk mengukur keberhasilan dari program
tersebut akan menggunakan indikator sebagai berikut :
1. Indikator Derajat Kesehatan sebagai hasil akhir, yang meliputi indikator mortalitas, morbiditas
dan status gizi.
2. Indikator Hasil Antara, yang meliputi indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku hidup,
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan mutu pelayanan kesehatan.
3. Indikator Proses dan masukan yang meliputi, indikator pelayanan kesehatan, sumber daya
kesehatan, manajemen kesehatandan kontribusi sektor terkait.
C. Strategi
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan kesehatan melalui
kerja sama lintas program dan lintas sektoral
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta
berbasis bukti, menyeluruh dengan mengutamakan pada upaya preventif dan promotif.
3. Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan yang ada di puskesmas
dan masyarakat.
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayaguaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu.
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta
menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasilguna
untuk memantapkan pelayanan kesehatan yang bertanggungjawab.
D. Bentuk Kegiatan
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan kesehatan melalui
kerja sama lintas program dan lintas sektoral
a. Mengoptimalkan kooordinasi dan jejaring lintas sektoral dan lintas program di tingkat
kecamatan.
b. Membuat jejaring dengan lembaga di tingkat desa dalam rangka implementasi program
kesehatan.
c. Membuat jejaring dengan kader sebagai pelaksana program kesehatan di masyarakat.
d. Membina posyandu, desa siaga yang telah adadi masyarakat.
e. Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan di sekolah.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta
berbasis bukti, menyeluruh dengan mengutamakan pada upaya preventif dan promotif.
a. Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan fasilitas yang tersedia.
b. Megoptimalkan peran SDM sesuai tupoksi pelayanan yang ada.
UPTD Puskesmas Adean adalah salah satu Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
milik Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Laut. UPTD Puskesmas Adean merupakan
pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Banggai Laut di Kecamatan Banggai
Tengah dengan tujuan untuk mempermudah akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat
khususnya masyarakat kecamatan Banggai Tengah. UPTD Puskesmas Adean di bangun pada
tahun 2016 dan diresmikan pada tanggl 17 Maret Tahun 2018.
B. Keadaan Geografis
Secara Geografis UPTD Puskesmas Adean terletak di Kecamatan Banggai Tengah dengan
batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Banggai Selatan
2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Labobo
3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Banggai
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Banggai Selatan
Wilayah Kecamatan Banggai Tengah dipengaruhi oleh dua musim yaitu :
1. Musim Kemarau yang ditandai dengan musim panas (curah hujan rendah) yang biasanya terjadi
antara bulan Oktober sampai bulan April
2. Musim Hujan yang ditandai dengan mulai turun hujan yang terjadi antara bulan April sampai
dengan bulan Oktober dengan curah hujan bervariasi.
UPTD Puskesmas Adean terletak di Kecamatan Banggai Tengah, Adapun wialayah kerja
UPTD Puskesmas Adean terdiri dari 8 Desa yaitu : Desa Mominit, Desa Adean, Desa Timbong,
Desa Badumpayan, Desa Tintingo, Desa Pososlalongo, Desa Monsongan, Desa Gonggong.
C. Keadaan Demografis
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean berdasarkan data Kecamatan
Banggai Tengah pada tahun 2018 berjumlah 7349 jiwa.
2. Agama
Perkembangan di bindang spiritual dapat dilihat dari sarana peribadatan masing-masing
agama.
Tabel 3. Jumlah Tempat-Tempat Ibadah
UPTD Puskesmas Adean
Jumlah sasaran bayi dan balita yang tersebar di 8 Desa di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Adean pada Tahun 2018 menurut data dari program gizi adalah 688 bayi dan balita.
Dari jumlah tersebut yang aktif mengikuti penimbangan setiap bulan di posyandu 338 bayi dan
balita (49.1 %). Sedangkan bayi dan balita dengan berat badan naik sebanyak bayi dan balita
(38%) dari seluruh bayi dan balita yang rutin mengikuti penimbangan setiap bulannya, hal itu
disebabkan masih kurangnya kesadaran dan pengertian masyarakat akan pentingnya posyandu,
balita sakit, Dacin yang digunakan belum dikalibrasi kembali.
Kurangnya cakupan D/S menggambarkan kurangnya partisipasi masyarakat dan
pemerintah Desa dalam kegiatan posyandu.Hal ini disebabkan diantaranya karena kondisi sosial
ekonomi masyarakat yang mayoritas pekerjannya adalah petani, balita sakit, lupa jadwal,balita
tidak tetap serta kurangnya kepedulian masyarakat terhadap perkembangan dan pertumbuhan
anak setelah berusia 12 bulan ke atas, imunisasi sudah lengkap dan kurangnya kerjasama lintas
sektor.
Masalah gizi bukan hanya masalah sektor kesehatan, dan keberhasilan
penanggulangannya tidak akan maksimal jika sektor kesehatan berjalan sendiri tanpa adanya
dukungan sektor terkait serta dukungan politik dari kebijakan pemerintah setempat.
Sasaran % Pencapaian
No Kel./Desa Tahunan
Bayi BCG DPT/HB(3) Polio 4 Campak
1 Mominit 17 29 18 19 16
2 Adean 37 14 8 9 31
3 Timbong 23 39 32 34 16
4 Gonggong 31 14 17 17 22
5 Monsongan 35 22 13 14 37
6 Pososlalongo 4 31 32 34 11
7 Badumpayan 7 14 7 7 8
8 Tintingo 15 9 14 13 11
Jumlah 169 172 141 147 152
Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean
Jml Bumil yg di
No Kel./Desa Sasaran %
dapat Fe
1 Mominit 21 21 100
2 Adean 37 34 91.9
3 Timbong 24 23 95.8
4 Gonggong 32 26 81.3
5 Monsongan 47 33 70.2
6 Pososlalongo 8 5 62.5
7 Badumpayan 9 8 88.9
8 Tintingo 12 11 91.7
Jumlah 190 161 84.7
Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean
Dari 190 sasaran bumil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 yang
mendapat 161 tablet Fe selama periode kehamilannya sebanyak 190 bumil atau 84.7 %. Angka
cakupan ini sangat dipengaruhi oleh kunjungan ibu hamil ke sarana pelayanan kesehatan.
NO DIAGNOSA TOTAL
1 ISPA 310
2 GASTRISTIS 280
3 HIPERTENSI 208
4 BRONCHITIS 194
5 SINDROM DISPEPSIA 164
6 COMMAD COLD 76
7 DERMATITIS 64
8 DIARE 31
9 VERTIGO 26
10 HIPOTENSI 24
Dari data diatas, menunjukkan bahwa kunjungan tertinggi masih di dominasi penyakit
menular basis lingkungan, hal ini menggambarkan bahwa kesehatan lingkungan di wilayah
UPTD Puskesmas Adean masih perlu mendapat perhatian sehingga kedepannya dapat
menurunkan penularan penyakit yang berbasis lingkungan.
2. Ketersediaan Obat Esensial dan Generik Kebutuhan
Obat-obatan yang tersedia di UPTD Puskesmas Adean adalah obat yang tergolong obat
generik yang pengadaannya langsung melalui Gudang Farmasi Kabupaten Banggai Laut.
Tabel 16. Jumlah Sarana Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga menurut Jenisnya
Memiliki
No Desa Jumlah Rumah Sehat % Sehat
SPAL
1 Mominit 179 171 171 86,80
2 Adean 398 387 387 97,23
3 Timbong 209 179 179 85,64
4 Gonggong 210 166 166 79,04
5 Monsongan 357 312 312 87,39
6 Pososlalongo 92 86 86 73,91
7 Badumpayan 147 124 124 84,35
8 Tintingo 98 91 91 92,85
Jumlah 1.690 1.516 1.516 89,70
Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean
Dari data diatas menunjukkan masih rendahnya rumah tangga yang membuang
limbahnya sesuai dengan syarat kesehatan sehingga dapat menimbulkan bau dan tempat
berkembangbiaknya vektor penyebab penyakit.
4. Persentase Tempat-tempat Umum Sehat
Tempat pengelolaan makanan pun dilakukan pemeriksaan berdasarkan beberapa kriteria
penilaian.Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean dari TTU dan TPM yang ada 68 diperiksa 68,
yang dinyatakan memenuhi syarat sebanyak 68 TTU dan TPM.
A. Sarana Kesehatan
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 memiliki upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang terdiri 3 Pustu, 5 Poskesdes dan 4 Posyandu.
Tabel 17. Jumlah Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan
UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018
Jumlah/Jenis Kepegawaian
No Jenis Tenaga Pendidikan Jumlah
Tenaga
PNS PKD PTT
Sukarela
1 Dokter Umum Kedokteran 1 0 1 0 0
2 Dokter Gigi Kedokteran Gigi 0 0 0 0 0
3 Sarjana Kes S1 Kep 4 0 4 0 0
S1 Kes-Mas 6 1 5 0 0
D3 Keperawatan 12 6 6 0 0
4 Perawat
D3 Perawat Gigi 2 1 1 0
5 Bidan D3 Kebidanan 28 9 19 0 0
DIV Kebidanan 3 1 2 0 0
6 Farmasi Apoteker 1 0 1 0 0
D-III Farmasi 1 1 0 0 0
7 Nutrionis S1 Gizi 1 1 0 0 0
D3 Gizi 1 0 1 0 0
8 Analis D3 Analis 0 0 0 0 0
9 Sanitarian D3 Kesling 1 0 1 0 0
SMK 1 1 0 0 0
10 Administrasi SMA 3 2 1 0 0
12 Sarjana Non Kesehatan S1 Non Kes. 1 0 1 0 0
13 Cleaning Servis SMA 2 0 2 0 0
14 Supir SMA 1 0 1 0 0
Jumlah 69 23 46 0 0
Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean
C. Pembiayaan Kesehatan
Biaya operasional yang dimiliki, baik didalam maupun di luar gedung puskesmas bersumber
dari :
1. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
2. Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Kesehatan Kabupaten Banggai Laut
3. BPJS
BAB VI