Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknik Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan Pembangunan kesehatan suatu
atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas sebagai unit organisasi fungsional dibidang
kesehatan dasar yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, membina peran serta
masyarakat dan pelayanan kesehatan dasar secara menyeluruh dan terpadu. Untuk mewujudkan
pelaksanaan fungsi dan program kegiatan puskesmas, maka telah dilengkapi dengan sistem
menejemen seperti , Mini lokakarya, SP2TP, Monitoring bulanan,laporan bulanan, laporan triwulan,
laporan tahunan dan hal yang menunjang pelaksaanannya.
Sistem Informasi Kesehatan merupakan suatu tatanan yang mencakup komponen
masukan (Input) yang berupa data tentang kesehatan dan yang terkait, komponen proses dan
komponen keluaran (Output). Infomasi Kesehatan dan yang terkait digunakan sebagai bahan
dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam menejemen kesehatan
dilakukan untuk perumusan kebijakan, perencanaan strategis, menejemen operasional dan
menejemen transaksi.
Upaya pelayanan kesehatan dititik beratkan pada pelayanan dasar sebagai upaya terpadu
yang diselenggarakan melalui kegiatan pokok, karena Puskemas merupakan pusat pengembagan
kesehatan masyarakat di samping memberikan pelayanan kepada masyarakat secara menyeluruh
dan terpadu diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan penyelenggaraan upaya
kesehatan oleh bangsa Indonesia .Terdapat empat faktor utama yang mempengaruhi derajat
kesehatan yaitu perilaku, lingkungan, penduduk dan pelayanan kesehatan (Hendrik L Blum).
Berangkat dari konsep tersebut berbagai program kesehatan dijabarkan dalam tatanan
desentralisasi dibidang kesehatan yang mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan secara menyeluruh. Keberhasilan
pembangunan kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator yang digunakan untuk memantau
perkembangan derajat kesehatan seperti : penurunan angka kematian bayi, peningkatan usia
harapan hidup, serta perbaikan status gizi masyarakat. Peningkatan indikator-indikator tersebut
sangat didukung oleh keberhasilan berbagai program seperti : promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan, program imunisasi, perbaikan gizi, pencegahan penyakit, perbaikan lingkungan,
peningkatan sarana dan prasarana kesehatan dan berbagai program kesehatan lainnya.
UPTD Puskesmas Adean sebagai salah satu ujung tombak dalam upaya pembangunan
kesehatan tersebut khususnya di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean, dalam mengukur
keberhasilan pembangunan kesehatan melalui beberapa program yang dilaksanakan
akanmenggunakan beberapa indikator mengacu kepada penggabungan indikator Indonesia Sehat
dan indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal. Untuk mengukur keberhasilan dari program
tersebut akan menggunakan indikator sebagai berikut :
1. Indikator Derajat Kesehatan sebagai hasil akhir, yang meliputi indikator mortalitas, morbiditas
dan status gizi.
2. Indikator Hasil Antara, yang meliputi indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku hidup,
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan mutu pelayanan kesehatan.
3. Indikator Proses dan masukan yang meliputi, indikator pelayanan kesehatan, sumber daya
kesehatan, manajemen kesehatandan kontribusi sektor terkait.

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 1


Profil kesehatan UPTD Puskesmas Adean ini merupakan salah satu sarana untuk
menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Adean dan merupakan salah satu sarana untuk mengevaluasi hasil penyelenggaraan
pembangunan berdasarkan indikator-indikator yang tercantum diatas.

B. Visi dan Misi


Adapun Visi UPTD Puskesmas Adean adalah sebagai berikut:
“Mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri Melalui Pelayanan Kesehatan Dasar yang
Optimal di wilayah Kerja Puskesmas Adean”.
Misi UPTD Puskesmas Adean adalah sebagai berikut:
Untuk mencapai Visi tersebut UPTD Puskesmas Adean melaksanakan misi:
1. Menegakkan disiplin dan profesionalitas pegawai;
2. Meberikan layanan kesehatan yang bermutu secara merata dan terjangkau oleh masyarakat;
3. Mengembangkan pelayanan yang menyeluruh meliputi Promotif, Preventatif, Kuratif dan
Rehabilitatif;
4. Meningkatkan peran serta masyarakat peduli kesehatan;
5. Meningkatkan dan mengembangkan kemitraan kerja menuju desa siaga.

C. Strategi
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan kesehatan melalui
kerja sama lintas program dan lintas sektoral
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta
berbasis bukti, menyeluruh dengan mengutamakan pada upaya preventif dan promotif.
3. Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan yang ada di puskesmas
dan masyarakat.
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayaguaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu.
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta
menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasilguna
untuk memantapkan pelayanan kesehatan yang bertanggungjawab.

D. Bentuk Kegiatan
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan kesehatan melalui
kerja sama lintas program dan lintas sektoral
a. Mengoptimalkan kooordinasi dan jejaring lintas sektoral dan lintas program di tingkat
kecamatan.
b. Membuat jejaring dengan lembaga di tingkat desa dalam rangka implementasi program
kesehatan.
c. Membuat jejaring dengan kader sebagai pelaksana program kesehatan di masyarakat.
d. Membina posyandu, desa siaga yang telah adadi masyarakat.
e. Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan di sekolah.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta
berbasis bukti, menyeluruh dengan mengutamakan pada upaya preventif dan promotif.
a. Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan fasilitas yang tersedia.
b. Megoptimalkan peran SDM sesuai tupoksi pelayanan yang ada.

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 2


c. Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan medis secara bertahap sesuai perkembangan
zaman.
d. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar.
e. Melaksanakan rujukan horizontal dalam rangka meningkatkan peran klinik sehat, dengan
tetap memberikan pelayanan rujukan vertikal sesuai standar.
f. Meningkatkan koordinasi antar unit pelayanan.

3. Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan yang ada di puskesmas


dan masyarakat.
a. Mendorong masyarakat mendukung pendanaan kesehatan yang bersumber dari masyarkat.
b. Merencanakan anggaran kegiatan kesehatan yang sesuai dengan permasalahan yang ada di
masyarakat.
c. Mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) melalui dana yang ada.
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayaguaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu.
a. Melaksanakan transfer ilmu (kalakarya) daari SDM yang mengikuti pelatihan kepada rekan-
rekan lainnya.
b. Membuat peta jabatan sesuai dengan kompetensi yang ada.
c. Melaksanakan analisis beban kerja dan mutasi internal.
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta
menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan.
a. Mengoptimalkan peran apotek dan gudang obat dalam pelayanan kesehatan.
b. Mengoptimalkan monitoring dan evaluasi penggunaan obat pelayanan.
c. Mengoptimalkan pencatatan dan pelaporan obat dan alkes.
d. Merencanakan kebutuhan obat dan alkes secara rutin.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan
berhasilguna untuk memantapkan pelayanan kesehatan yang bertanggungjawab.
a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terpadu setiap bulan.
b. Menanggapi dengan segera setiap keluhan konsumen yang disampaikan.
c. Melaksanakan lokmin bulanan dan tribulan secara rutin.
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan Profil UPTD Puskesmas Adean adalah untuk memberikan
gambaran masyarakat wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean melalui hasil pencapian program
dan indikator kesehatan yang dilaksanakan, sehingga nantinya dapat menjadi tolak ukur atau
dasar pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya di UPTD Puskesmas Adean.
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya data dan informasi yang akurat tentang pencapian program kesehatan di UPTD
Puskesmas Adean
b. Tersedianya informasi tentang bagaimana akses masyarakat di wilayah UPTD Puskesmas
Adean terhadap pemeliharaan kesehatan.
c. Diperolehnya informasi mengenai cakupan program sehingga dapat memotivasi pengelola
program untuk lebih meningkatkan kinerjanya.
d. Mekanisme Kerja Pengelolaan Data.

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 3


F. Mekanisme Pengelolaan Data
1. Pengumpulan Data
Dalam penyusunan Profil UPTD Puskesmas Adean data dikumpulkan secara aktif oleh
petugas pengelola data dengan cara melakukan pengambilan data secara langsung dari masing-
masing pemegang program di UPTD Puskesmas Adean selanjutnya data tersebut diolah dan
dituangkan dalam bentuk tabel yang kemudian dianalisa sebelum disajikan dalam bentuk profil.
Metode yang digunakan adalah pengumpulan data secara rutin melalui pencatatan
kegiatan pelayanan kesehatan baik di dalam maupun di luar gedung UPTD Puskesmas Adean
dilakukan setiap hari dan berkala baik di kelurahan/desa maupun di UPTD Puskesmas Adean
2. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan tersebut dimasukan dalam format tabel yang telah
disediakan oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Banggai Laut kemudian dilakukan analisis.Jenis analisis data yang dilakukan pada penyajian
profil ini adalah jenis analisis Deskiptif, yaitu upaya menggambarkan/menjelaskan data yang
terdapat dalam tebel sesuai karakteristik data yang disampaikan, termasuk angka rata-rata,
angka maksimum dan minimum.
3. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Adean adalah sebagai
berikut :
Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan penyusunan profil kesehatan dan
sistematika penyajiannya.
Bab-2 : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum UPTD Puskesmas Adean. Selain uraian tentang
letak geografis, administrative dan informasi umum lainnya.
Bab-3 Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai mortalitas, morbiditas dan angka status gizi
masyarakat wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean
Bab-4 Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini meguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pemberantasan penyakit menular,
pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat. Upaya
pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar
Pelayanan Minimum bidang kesehatan.

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 4


Bab-5 Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan
sumber daya kesehatan lainnya.
Bab-6 Kesimpulan dan Saran
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut
dari profil kesehatan ditahun tersebut.
Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang
dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 5


BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Sejarah UPTD Puskesmas Adean

UPTD Puskesmas Adean adalah salah satu Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
milik Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Laut. UPTD Puskesmas Adean merupakan
pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Banggai Laut di Kecamatan Banggai
Tengah dengan tujuan untuk mempermudah akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat
khususnya masyarakat kecamatan Banggai Tengah. UPTD Puskesmas Adean di bangun pada
tahun 2016 dan diresmikan pada tanggl 17 Maret Tahun 2018.

B. Keadaan Geografis
Secara Geografis UPTD Puskesmas Adean terletak di Kecamatan Banggai Tengah dengan
batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Banggai Selatan
2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Labobo
3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Banggai
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Banggai Selatan
Wilayah Kecamatan Banggai Tengah dipengaruhi oleh dua musim yaitu :
1. Musim Kemarau yang ditandai dengan musim panas (curah hujan rendah) yang biasanya terjadi
antara bulan Oktober sampai bulan April
2. Musim Hujan yang ditandai dengan mulai turun hujan yang terjadi antara bulan April sampai
dengan bulan Oktober dengan curah hujan bervariasi.
UPTD Puskesmas Adean terletak di Kecamatan Banggai Tengah, Adapun wialayah kerja
UPTD Puskesmas Adean terdiri dari 8 Desa yaitu : Desa Mominit, Desa Adean, Desa Timbong,
Desa Badumpayan, Desa Tintingo, Desa Pososlalongo, Desa Monsongan, Desa Gonggong.
C. Keadaan Demografis
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean berdasarkan data Kecamatan
Banggai Tengah pada tahun 2018 berjumlah 7349 jiwa.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kelurahan/Desa


UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018

No Kel./Desa Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah (Jiwa)


1 Mominit 856 849 1705
2 Adean 342 380 722
3 Timbong 435 451 886
4 Gonggong 479 449 928
5 Monsongan 816 922 1738
6 Pososlalongo 188 184 372
7 Badumpayan 304 323 627
8 Tintingo 191 180 371
Jumlah 3611 3738 7.349
Sumber :Data Pemerintah Desa

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 6


D. Keadaan Sosial Ekonomi
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan sumber daya manusia. Di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean jumlah sarana pendidikan yang ada sekolah terbagi
dalam Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah ada 8 sekolah, Sekolah Menegah Pertama/
Madrasah Tsanawiyah ada 2 Sekolah sedangkan SMU/MAN ada 1 sekolah.
Tabel 2. Jumlah Sarana Pendidikan
UPTD Puskesmas Adean

Jenis Sarana Pendidikan


No Desa
SD/MI SMP/ MTs SMU/MAN
1 Mominit 1 - -
2 Adean 1 1 1
3 Timbong 1 1 -
4 Gonggong 1 - -
5 Monsongan 1 - -
6 Pososlalongo 1 - -
7 Badumpayan 1 - -
8 Tintingo 1 - -
Jumlah 8 2 1
Sumber :Data UPTD Puskesmas Adean

2. Agama
Perkembangan di bindang spiritual dapat dilihat dari sarana peribadatan masing-masing
agama.
Tabel 3. Jumlah Tempat-Tempat Ibadah
UPTD Puskesmas Adean

Jenis Sarana Ibadah


No Kel./Desa
Mesjid Gereja
1 Mominit 1 -
2 Adean 1 2
3 Timbong 1 -
4 Gonggong 2 4
5 Monsongan 1 -
6 Pososlalongo - 1
7 Badumpayan 1 2
8 Tintingo 1 2
Jumlah 8 11
Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 7


BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. Mortalitas (Angka Kematian)


Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian
kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu.Disamping itu kejadian kematian juga dapat
digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program
pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan
melakukan berbagai survey dan penelitian
1. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)
Pada tahun 2018, di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean jumlah kematian bayi 7
orang.
2. Angka Kematian Balita
Pada tahun 2018 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean jumlah kematian balita tidak
ada.
3. Angka Kematian Ibu Martenal
Angka kematian ibu (Martenal Mortality Rate) merupakan salah satu indikator derajat
kesehatan yang penting untuk menggambarkan resiko yang dihadapi para ibu selama kehamilan
dan melahirkan.Angka kematian ibu sangat berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran
perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu
melahirkan dan masa nifas.
Berdasarkan hasil laporan program KIA/KB angka kematian ibu maternal Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Adean pada tahun 2018 tidak ada.
B. Morbiditas (Angka Kesakitan)
Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community
based data) yang dapat diperoleh dengan melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data
pelayanan kesehatan yang diperoleh melalui sytem pencatatan dan pelaporan.
1. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+)
Pada Tahun 2018 jumlah Semua Kasus Tuberkulosis 19 orang suspek. yang diperiksa
sputum BTA 4 orang dari Puskesmas Banggai. Kambuh 1 orang, Meninggal 1 Orang dan Putus
Obat 1 Orang.
2. Presentase Balita dengan Pneumonia Ditangani
Jumlah balita penderita pneumonia yang berobat ke UPTD Puskesmas Adean tidak ada .
3. Angka Kesakitan Diare
Diare merupakan penyakit endemis khususnya di Negara-negara berkembang seperti
Indonesia. Penyakit ini senantiasa ada dan sering terjadi peningkatan jumlah penderita
khususnya pada musim-musim hujan. Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean berdasarkan
hasil rekapan tahunan STP (Surveilans Terpadu Penyakit) UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018,
penyakit Diare sebanyak 50 penderita yang kesemuanya mendapatkan penanganan pengobatan
dan pemberian oralit dan tablet zinc bagi penderita bayi dan balita.

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 8


4. Angka Kesakitan Malaria
Pada Tahun 2018, jumlah pemeriksaan menggunakan RDT sebanyak 127 orang, tidak
ada yang dinyatakan positif malaria plasmodium palsifarum.
5. Angka Penyakit Kusta
Pada Tahun 2018 jumlah penderita kusta sebanyak 1 orang yang bertempat di Desa
monsongan
6. Angka Penyakit Filariasis
Dari hasil pelacakan filariasis di Desa-desa wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean tidak
ditemukan penderita filariasis.
7. Angka Penyakit Rabies
Pada tahun 2018 tidak ditemukan adanya kasus positif rabies.
8. Angka Penyakit Campak
Kasus campak tidak ditemukan pada tahun 2018
9. Angka Penyakit DBD
Pada Tahun 2018 jumlah penderita DBD sebanyak 2 orang yang bertempat didesa
Gonggong.
C. Situasi Gizi
1. Presentase Kunjugan Neonatus dan Bayi
Kunjugan neonatus di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 yaitu 167
dengan KN1 sebanyak 166 (99,4)% dan KN3 154 (92.2%) sesuai standard pelayanan minimal di
luar gedung Puskesmas (Posyandu) sebanyak 8. Hal ini dapat menggambarkan bahwa
masyarakat sudah mulai memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
2. Presentase BBLR Ditangani
Dari 167 bayi yang lahir,dan yang ditimbang berjumlah 166 ditemukan 8 orang bayi lahir
dengan BBLR dengan prensentase 4,8 %, yang telah di tangani, antara lain melalui konseling
bayi BBLR. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan di
bawah 2500 gram antara lain umur dan paritas ibu serta umur kehamilan yang kurang dari batas
normal, ibu tidak rutin memeriksakan kehamilannya serta faktor gizi yang tidak mencukupi.
4. Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita
Tabel 43. Pemantauan Pertumbuhan Anak Balita Ditimbang
UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 9


Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean
Pada Tahun 2018, pemantauan status gizi di UPTD Puskesmas Adean dilaksanakan
setiap bulannya di Posyandu melalui penimbangan bayi dan balita, yang dilaporkan pada setiap
akhir bulan setelah semua kegiatan posyandu selesai dilaksanakan dalam bulan berjalan.

Jumlah sasaran bayi dan balita yang tersebar di 8 Desa di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Adean pada Tahun 2018 menurut data dari program gizi adalah 688 bayi dan balita.
Dari jumlah tersebut yang aktif mengikuti penimbangan setiap bulan di posyandu 338 bayi dan
balita (49.1 %). Sedangkan bayi dan balita dengan berat badan naik sebanyak bayi dan balita
(38%) dari seluruh bayi dan balita yang rutin mengikuti penimbangan setiap bulannya, hal itu
disebabkan masih kurangnya kesadaran dan pengertian masyarakat akan pentingnya posyandu,
balita sakit, Dacin yang digunakan belum dikalibrasi kembali.
Kurangnya cakupan D/S menggambarkan kurangnya partisipasi masyarakat dan
pemerintah Desa dalam kegiatan posyandu.Hal ini disebabkan diantaranya karena kondisi sosial
ekonomi masyarakat yang mayoritas pekerjannya adalah petani, balita sakit, lupa jadwal,balita
tidak tetap serta kurangnya kepedulian masyarakat terhadap perkembangan dan pertumbuhan
anak setelah berusia 12 bulan ke atas, imunisasi sudah lengkap dan kurangnya kerjasama lintas
sektor.
Masalah gizi bukan hanya masalah sektor kesehatan, dan keberhasilan
penanggulangannya tidak akan maksimal jika sektor kesehatan berjalan sendiri tanpa adanya
dukungan sektor terkait serta dukungan politik dari kebijakan pemerintah setempat.

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 10


BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan.Berikut ini diuraikan
gambaran situasi upaya kesehatan khususnya pada Tahun 2018.
A. Pelayanan Kesehatan
Upaya pelayanan kesehatan merupakan langkah awal yang sangat penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.Dengan pemberian pelayanan kesehatan
secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat
diatasi.
Berbagai pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan
adalah sebagai berikut :
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan K-4 dan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Tabel 5. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan K-4 dan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018

Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean


Dari 190 ibu hamil, cakupan K1 189 (99.5 %) dan K4 155 (81.6 %). Dari persentase
cakupan K1 dan K4 menggambarkan bahwa adanya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan
kandungannya sedini mungkin ke Puskesmas, Pustu dan Poskesdes. Namun demikian masih
ada sebagian ibu hamil memeriksakan kehamilannya setelah usia di atas triwulan pertama,
sehingga kunjungannya tetap tercatat sebagai K1 walaupun berdasarkan usia kehamilannya
sudah tercatat sebagai K2, K3 dan K4.kualitas pelayanan ANC masih kurang, Peran serta kader
KPKIA, linsek dan kemitraan dukun masih kurang.
Jumlah persalinan yang ditolong oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan adalah 164 persalinan dari 171 persalinan di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Adean triwulan pertama pada Tahun 2018.

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 11


Persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun ini menggambarkan tingkat
pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap persalinan semakin baik dibandingkan
tahun sebelumnya didukung adanya kebijakan pemerintah yaitu JAMPERSAL.
2. Persentase Peserta KB Baru dan Aktif

Tabel 6. Persentase Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi dan Desa


UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018

Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean


Berdasarkan data pengelola KB UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018, Peserta KB Aktif
537 orang dari 1315 pasangan usia subur. Angka menunjukan tigkat partisipasi masyarkat
tentang KB cukup baik.
Berdasarkan jenis kontrasepsi peserta KB lebih banyak menggunakan Suntik sebanyak
383 dibandingkan jenis kontrasepsi lain yaitu pil 154, kondom tidak ada , Implan 0, IUD 0 dan
MOP/MOW tidak ada.

3. Persentase Desa yang mencapai UCI


Tabel 7. Pemantauan Desa Menuju UCI
UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018

Sasaran % Pencapaian
No Kel./Desa Tahunan
Bayi BCG DPT/HB(3) Polio 4 Campak
1 Mominit 17 29 18 19 16
2 Adean 37 14 8 9 31
3 Timbong 23 39 32 34 16
4 Gonggong 31 14 17 17 22
5 Monsongan 35 22 13 14 37
6 Pososlalongo 4 31 32 34 11
7 Badumpayan 7 14 7 7 8
8 Tintingo 15 9 14 13 11
Jumlah 169 172 141 147 152
Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 12


Pada Tahun 2018 cakupan imunisasi Pementauan Desa Menuju UCI UPTD Puskesmas
Adean dari 8 Desa Semunya di ketegorikan Desa UCI ( Universal child Immunization).
4. Presentase Cakupan Imunisasi Bayi
Imunisasi merupakan salah satu jalan untuk menurunkan angka kesakitan dan angka
kematian khususnya pada bayi dan balita melalui pemberian perlindungan/kekebalan tubuh
terhadap penyakit-penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi (PD3I).
Imunisasi bayi terdiri atas :
a. Imunisasi BCG untuk member perlindungan terhadap penyakit TBC
b. Imunisasi DPT/HB 1 samapi 3, memberi perlindungan terhadap penyakit hepatitis, difteri,
pertusis dan tetanus
c. Imunisasi Polio 1 sampai 4, untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit polio
d. Imunisasi Campak, untuk memberikan perlidungan terhadap penyakit campak
Pada Tahun 2018 cakupan imunisasi UPTD Puskesmas Adean dari 167 sasaran bayi sebagai
berikut :
a. Cakupan imunisasi HB0 mencapai 89 bayi atau 53.29 %
b. Cakupan imunisasi BCG mencapai 163 bayi atau 97.60%
c. Cakupan imunisasi Polio 1 mencapai 163 bayi atau 97.60%
d. Cakupan imunisasi DPT/HB 1 mencapai 161 bayi atau 96.40 %
e. Cakupan imunisasi Polio 2 mencapai 161 bayi atau 96.40 %
f. Cakupan imunisasi DPT/HB 2 mencapai 162 bayi atau 97 %
g. Cakupan imunisasi Polio 3 mencapai 162 bayi atau 97 %
h. Cakupan imunisasi DPT/ HB 3 mencapai 145 bayi atau 86.82%
i. Cakupan imunisasi Polio 4 mencapai 145 bayi atau 86.82%
j. Cakupan imunisasi Campak mencapai 159 bayi atau 95.20 %
Pencapaian ini memberi gambaran proporsi bayi yang telah mendapat perlindungan
terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (khususnya bagi yang telah medapat
DPT3 + HB3, Polio 3, BCG dan Campak.Yang berarti tingkat pengelolaan program imunisasi
harus lebih ditingkatkan serta pemanfaatan pelayanan imunisasi di posyandu oleh masyarakat,
hal ini sangat erat kaitanya dengan kesadaran dari ibu untuk membawa anaknya ke posyandu
yang seringkali diabaikan karena faktor pekerjaan rumah tangga, faktor anak yang sakit, dll.
Cakupan imunisasi Tahun 2018 sebagaimana terlihat pada data tersebut di atas di
sebabkan karena tingginya partisipasi masyarakat tetang pentingnya imunisasi dan tak lepas dari
proaktifnya pengelola program imunisasi dan petugas di Desa melakukan kegiatan sweeping
imunisasi.

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 13


5. Persentase Balita Mendapat Vitamin A 2 Kali
Tabel 8. Cakupan Kapsul Vit. A (12-59 Bulan)
UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018

No Kel./Desa Sasaran Jml yg diberikan Pencapaian %


1 Mominit 75 75 97.5
2 Adean 159 155 100
3 Timbong 87 87 100
4 Gonggong 106 106 100
5 Monsongan 192 188 97.9
6 Pososlalongo 36 36 100
7 Badumpayan 49 49 100
8 Tintingo 48 48 100
Jumlah 752 744 98.9
Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean
Persentase bayi/balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean Triwulan Pertama tahun
2018 yang mendapatkan Vitamin A dosis tinggi sebanyak 744 Balita (98.9 %) dari jumlah sasaran
752 Balita.
6. Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Tablet Fe
Tabel 9. Cakupan Fe pada Ibu Hamil
UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018

Jml Bumil yg di
No Kel./Desa Sasaran %
dapat Fe
1 Mominit 21 21 100
2 Adean 37 34 91.9
3 Timbong 24 23 95.8
4 Gonggong 32 26 81.3
5 Monsongan 47 33 70.2
6 Pososlalongo 8 5 62.5
7 Badumpayan 9 8 88.9
8 Tintingo 12 11 91.7
Jumlah 190 161 84.7
Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean
Dari 190 sasaran bumil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 yang
mendapat 161 tablet Fe selama periode kehamilannya sebanyak 190 bumil atau 84.7 %. Angka
cakupan ini sangat dipengaruhi oleh kunjungan ibu hamil ke sarana pelayanan kesehatan.

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 14


7. Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Imunisasi TT
Tabel 10. Kumulatif Hasil Imunisasi TT Ibu Hamil
UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018

Cakupan Kumulatif Ibu Hamil Di Imunisasi TT


Sasaran
No Kel./Desa
Bumil TT 1 TT 2 TT 3 TT 4 TT 5
1 Mominit 21 3 4 3 0 1
2 Adean 37 4 1 3 0 1
3 Timbong 24 5 9 10 6 3
4 Gonggong 32 2 4 3 1 2
5 Monsongan 47 4 9 5 2 2
6 Pososlalongo 8 3 9 13 6 1
7 Badumpayan 9 1 1 0 0 0
8 Tintingo 12 7 14 3 0 1
Jumlah 190 29 41 40 15 11
Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean
Persentase ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean yang mendapatkan TT 1
sampai TT 5 pun sangat dipengaruhi oleh kunjungan ibu ke sarana pelayanan kesehatan dalam
hal ini ke Puskesmas atau ke Posyandu.
8. Persentase Bayi yang Mendapat ASI Ekslusif

Tabel 11. Cakupan ASI Ekslusif


UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018

No Kel./Desa Sasaran Bayi dapat ASI Eklusif %


1 Mominit 19 10 31.6
2 Adean 39 6 25.6
3 Timbong 17 9 52.9
4 Gonggong 26 9 34.6
5 Monsongan 37 12 32.4
6 Pososlalongo 11 0 0.0
7 Badumpayan 14 11 78.6
8 Tintingo 10 2 20
Jumlah 173 59 34.1
Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean
Persentase bayi yang mendapat ASI Ekslusif sejak lahir sampai usia 6 bulan di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 adalah 59 Bayi (34.1 %) angka tersebut
dipengaruhi oleh tingkat kesibukan ibu yang ikut mencari nafkah untuk kebutuhan hidup
sehari-hari sehingga pada usia sekitar 4 bulan bayi mereka sudah diberi makanan
pendamping ASI seperti bubur saring atau makanan tambahan lainnya seperti biscuit.
Disamping itu faktor pengetahuan ibu yang kurang sehingga bayi kadang diberi susu instan,
air tajin, teh manis jika ASI ibunya terasa kurang.

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 15


9. Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila
Jumlah kelompok Usila di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean sebanyak 7
kelompok dan anggotanya sebanyak 21 orang. Jumlah Usila 518 yang dilayani tahun 2018
sebanyak 266 orang atau 51.4 % dari usila yang ada.
B. Askes dan Mutu Pelayanan Kesehatan
1. Cakupan Rawat Jalan
Jumlah kunjungan rawat jalan di dalam ataupun di luar gedung puskesmas UPTD
Puskesmas Adean Tahun 2018 adalah 3863 kunjungan yang memanfaatkan pelayanan
kesehatan di wilayah UPTD Puskesmas Adean, termasuk yang mendapat pelayanan di Poli
Umum, Poli Gigi, KIA/KB, pelayanan di Puskesmas keliling.
Dari jumlah penduduk yang berkunjung ke UPTD Puskesmas Adean tersebut mayoritas
mereka datang dengan tujuan untuk mendapatkan pelayanan pengobatan, hal ini kurang sejalan
dengan fungsi Puskesmas yaitu bukan hanya kuratif tetapi juga promotif, preventif.Sehingga
diharapkan bukan hanya mereka yang sakit saja yang datang untuk berobat tetapi sebagian
mereka diharapkan datang berkonsultasi tentang bagaimana mempertahankan dan
meningkatkan kesehatannya. Namun kenyatannya hal tersebut masih jauh dari yang diharapkan
karena persepsi masyarakat bahwa Puskesmas adalah tempat bagi orang-orang yang sedang
sakit, sehingga masyarakat yang datang dengan tujuan konsultasi masalah kesehatan sangat
minim.

Tabel 12. Gambaran 10 Penyakit Terbanyak di


UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018

NO DIAGNOSA TOTAL
1 ISPA 310
2 GASTRISTIS 280
3 HIPERTENSI 208
4 BRONCHITIS 194
5 SINDROM DISPEPSIA 164
6 COMMAD COLD 76
7 DERMATITIS 64
8 DIARE 31
9 VERTIGO 26
10 HIPOTENSI 24

Dari data diatas, menunjukkan bahwa kunjungan tertinggi masih di dominasi penyakit
menular basis lingkungan, hal ini menggambarkan bahwa kesehatan lingkungan di wilayah
UPTD Puskesmas Adean masih perlu mendapat perhatian sehingga kedepannya dapat
menurunkan penularan penyakit yang berbasis lingkungan.
2. Ketersediaan Obat Esensial dan Generik Kebutuhan
Obat-obatan yang tersedia di UPTD Puskesmas Adean adalah obat yang tergolong obat
generik yang pengadaannya langsung melalui Gudang Farmasi Kabupaten Banggai Laut.

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 16


C. Perilaku Hidup Masyarakat
1. Persentase Rumah Tangga Ber PHBS
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan, faktor perilaku merupakan
faktor terbesar yang berpengaruh sehingga diharapkan masyarakat mampu menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Pada Tahun 2018, dari 2.179 rumah tangga yang dipantau hanya120 rumah tangga yang
dinyatakan berperilaku hidup bersih dan sehat 37 (30.8%) rumah tangga.Dalam pemantauan
rumah tangga yang ber-PHBS digunakan sepuluh indikator perilaku,.yang mana setiap rumah
tangga mayoritas hanya memenuhi beberapa kriteria saja. salah satu penyebab tidak
tercapaiannya target adalah masih banyak masyarakat yang merokok didalam rumah serta
pemberian ASi Eksklusif pada bayi yang masih kurang, disebabkan kurangnya produksi ASI,
persepsi ibu Kalau bayi menagis tandanya sudah lapar dan harus diberi makan.kurangnya
pengetahuan, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan.
2. Persentase Posyandu Aktif
Posyandu yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean berjumlah 9 posyandu
tersebar pada 8 Desa yang ada. Dalam pelaksaannya posyandu terkait dengan beberapa
program puskesmas, yaitu Program Gizi, Imunisasi, Kesehatan Ibu dan Anak, KB dan Promosi
Kesehatan dll.Sehingga dalam pengklasifikasiannya juga didasarkan pada kriteria hasil
pencapaian cakupan program tersebut disamping berdasarkan frekuensi penimbangan setiap
tahun dan jumlah kader 42 orang yang aktif.
Berdasarkan kriteria penilaiannya maka posyandu yang ada di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Adean dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
a. Posyandu Pratama : -
b. Posyandu Madya : 9 Posyandu
c. Posyandu Purnama : -
d. Posyandu Mandiri : -
Di wilayah UPTD Puskesmas Adean belum ditemukan adanya posyandu mandiri. Yang
paling mempengaruhi karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan posyandu
secara maksimal, tetapi dalam hal ini kesalahan bukan hanya berasal dari masyarakat saja tetapi
juga karena kurangnya perhatian pemerintah setempat, serta kurangnya kerjasama lintas sektor.
Tabel 13. Jumlah Posyandu dan Kader
UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018
Jumlah Posyandu Jumlah Kader
No Desa
Ada Aktif Ada Aktif
1 Mominit 1 1 5 5
2 Adean 1 1 5 5
3 Timbong 1 1 5 5
4 Gonggong 1 1 5 5
5 Monsongan 1 1 5 5
6 Pososlalongo 1 1 5 5
7 Badumpayan 1 1 5 5
8 Tintingo 2 2 7 7
Jumlah 9 9 42 42
Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 17


D. Kedaaan Lingkungan
1. Persentase Rumah Sehat
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia.Dari jaman dulu
hingga sekarang manusia mendesain rumahya (tempat tinggal) sedemikian rupa agar
penghuninya merasa aman dan nyaman. Namun kadang dalam membangun sebuah rumah
kurang memperhatikan unsure kesehatan/sanitasi lingkungan, seperti ventilasi, pencahayaan,
sarana pembuangan air limbah, pembuangan sampah, jamban keluarga dan sarana air bersih.
Pada Tahun 2018, jumlah rumah yang diperiksa kesehatan lingkungannya sebanyak 505
rumah dari 1.685 rumah yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean.Berdasarkan hasil
pengamatan tersebut yang dinyatakan rumah sehat dengan berbagai kriteria penilaian hanya 89
rumah yang memenuhi syarakat.total rumah binaan rumah Sehat dari tahun 2017 sampai tahun
2019 yaitu 1272 (75.49%) dan masih banyak rumah yang belum memenuhi syarat dari segi
kesehatan lingkugan.
Dapat dilihat dari cakupan pemanfaatan jamban keluarga yang sangat rendah utamanya
di daerah pinggir suggai/laut yang kebanyakan masyarakatnya membuang hajat di sungai/laut. Di
samping itu rumah yang memiliki SPAL juga masih sedikit, umumnya mereka membuang
limbahnya di samping rumah sehingga limbah tersebut menjadi genangan air yang menimbulkan
bau dan menjadi sarang vector penyakit.
Dari kondisi lingkungan fisik yang kurang memadai seperti di atas akan memberikan
kontribusi buruk terhadap lingkungan biologis. Kepemilikan sarana sanitasi yang kurang seperti
saluran pembuangan air limbah dan jamban keluarga mengakibatkan masyarakat membuang
limbah rumah tangga dan tinja disembarang tempat, hal ini jelas akan menunjang terjadinya
penularan penyakit. Disamping itu tingkat pendidikan yang rendah dapat mempengaruhi perilaku
dan pola pikir masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
2. Persentase Keluarga yang memiliki Askes terhadap Air Bersih
Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan air sangatlah
kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci dan sebagainya. Di antara
kegunaan-kegunaan tersebut yang paling penting adalah kebutuhan untuk minum.Untuk itu air
harus mempunyai persyaratan khusus agar tidak menimbulkan penyakit bagi
manusia.Diantaranya tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, tidak terkontaminasi oleh
bakteri pathogen serta tidak mengandung zat-zat kimia tertentu dalam jumlah yang terbatas.
Untuk memenuhi kebutuhannya akan air bersih tersebut, maka masyarakat di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Adean mengakses air dari berbagai sumber, jumlah penduduk yang
menggunakan sumber air bersih sebanyak 5.619 yang mereka gunakan diantaranya.

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 18


Tabel 14. Jumlah dan Akses Air Bersih (SAB) menurut Jenisnya
UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018
Jumlah Pengguna Air Bersih Jenisnya
Total
Sasarannya
Jumlah
No Kel./Desa Sumur
Penduduk Sumur
PDAM SPT Gali PAH Lainnya
Gali
Pompa
1 Mominit 722 5 128 0 0 0
2 Adean 1.705 3 395 0 0 0
3 Timbong 886 0 209 0 0 0
4 Gonggong 928 0 0 0 0 0
5 Monsongan 1738 0 298 0 0 0
6 Pososlalongo 372 0 0 0 0 0
7 Badumpayan 627 5 0 0 0 0
8 Tintingo 371 0 0 0 0 0
Jumlah 7349 13 1.030 0 0 0
Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean
3. Persentase Keluarga yang memiliki Sarana Sanitasi Dasar
Dikatakan rumah sehat jika memiliki sarana sanitasi dasar yang memenuhi syarat
kesehatan seperti jamban keluarga, tempat sampah dan pengelolaan air limbah rumah tangga.
Pada Tahun 2018, dari 1.690 jumlah rumah yang ada di wilayah UPTD Puskesmas
Adean, yang memiliki jamban keluarga (jaga) hanya 1.192 rumah (70,53 %) dan 1.192 juga yang
dinyatakan memenuhi syarat, hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat meganggap
jamban belum merupakan suatu kebutuhan sehingga kesadaran untuk membangun jamban
masih sangat kurang. Sedangkan dari segi pananganan sampah rumah tangga dari 1.690 rumah
sekitar 1.588 rumah menangani sampahnya secara sehat.Untuk sarana pengelolaan air limbah
yang memiliki SPAL hanya 1.516 keluarga dari 1.690 rumah tangga.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut cakupan sarana sanitasi lingkungan di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Adean masih sangat rendah, hal ini pula yang menjadi salah satu
penyebab masih banyaknya penyakit-penyakit berbasis lingkungan yang ditemukan di
masyarakat.
Tabel 15. Jumlah Akses Jamban Keluarga
UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018

No Kel./Desa Jumlah Rumah Memiliki Yang Sehat % Sehat


1 Mominit 179 154 154 86,03
2 Adean 398 278 278 69,84
3 Timbong 209 184 184 88.03
4 Gonggong 210 95 95 45,23
5 Monsongan 357 246 246 68,90
6 Pososlalongo 92 70 70 76.06
7 Badumpayan 147 97 97 65,98
8 Tintingo 98 68 68 69,38
Jumlah 1.690 1.192 1.192 70,53
Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean

Tabel 16. Jumlah Sarana Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga menurut Jenisnya

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 19


UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018

Memiliki
No Desa Jumlah Rumah Sehat % Sehat
SPAL
1 Mominit 179 171 171 86,80
2 Adean 398 387 387 97,23
3 Timbong 209 179 179 85,64
4 Gonggong 210 166 166 79,04
5 Monsongan 357 312 312 87,39
6 Pososlalongo 92 86 86 73,91
7 Badumpayan 147 124 124 84,35
8 Tintingo 98 91 91 92,85
Jumlah 1.690 1.516 1.516 89,70
Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean

Dari data diatas menunjukkan masih rendahnya rumah tangga yang membuang
limbahnya sesuai dengan syarat kesehatan sehingga dapat menimbulkan bau dan tempat
berkembangbiaknya vektor penyebab penyakit.
4. Persentase Tempat-tempat Umum Sehat
Tempat pengelolaan makanan pun dilakukan pemeriksaan berdasarkan beberapa kriteria
penilaian.Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean dari TTU dan TPM yang ada 68 diperiksa 68,
yang dinyatakan memenuhi syarat sebanyak 68 TTU dan TPM.

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 20


BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Sarana Kesehatan
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 memiliki upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang terdiri 3 Pustu, 5 Poskesdes dan 4 Posyandu.
Tabel 17. Jumlah Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan
UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018

No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Keterangan


1 Gedung Puskesmas 1
2 Pustu 3
3 Poskesdes 5
4 Posyandu 4
5 Kendaraan Dinas Roda 4 1
6 Kendaraan Dinas Roda 2 5
Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean
B. Tenaga Kesehatan
1. Persentase Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja
Tenaga kesehatan yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adean termasuk yang
ada di Pustu dan polindes/Poskesdes yaitu 31 bidan (10 bidan PNS, dan 21 bidan PKD), 1 0rang
Dokter PKD, 12 Perawat (6 Perawat PNS dan 6 Perawat PKD) 2 orang sanitarian ( 1 orang
sanitarian PNS dan 1 orang sanitarian PKD), 2 orang petugas gizi (1 orang gizi PNS dan 1 orang
gizi PKD), Tenaga Kesehatan Masyarakat berjumlah 7 orang (2 orang PNS, 5 PKD), Tenaga
Farmasi berjumlah 2 orang (1 orang PNS dan 1 orang PKD), Tenaga Admistrasi berjumlah 3 (2
orang PNS dan 1 orang PKD), Tenaga Sarjana Non Kesehatan berjumlah 1 ( 1 orang PKD dan
PNS tidak ada), 2 Orang Clining Servis (PKD) dan 1 Orang Sopir (PKD).

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 21


2. Jumlah Pegawai di Puskesmas Menurut Pendidikan dan Jenis Kepegawaian
Khususnya di UPTD Puskesmas Adean jumlah tenaga sebanyak 71 orang, adapun rinciannya
adalah sebagai berikut
Tabel 18. Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan dan Jenis Kepegawaian
UPTD Puskesmas Adean

Jumlah/Jenis Kepegawaian
No Jenis Tenaga Pendidikan Jumlah
Tenaga
PNS PKD PTT
Sukarela
1 Dokter Umum Kedokteran 1 0 1 0 0
2 Dokter Gigi Kedokteran Gigi 0 0 0 0 0
3 Sarjana Kes S1 Kep 4 0 4 0 0
S1 Kes-Mas 6 1 5 0 0
D3 Keperawatan 12 6 6 0 0
4 Perawat
D3 Perawat Gigi 2 1 1 0
5 Bidan D3 Kebidanan 28 9 19 0 0
DIV Kebidanan 3 1 2 0 0
6 Farmasi Apoteker 1 0 1 0 0
D-III Farmasi 1 1 0 0 0
7 Nutrionis S1 Gizi 1 1 0 0 0
D3 Gizi 1 0 1 0 0
8 Analis D3 Analis 0 0 0 0 0
9 Sanitarian D3 Kesling 1 0 1 0 0
SMK 1 1 0 0 0
10 Administrasi SMA 3 2 1 0 0
12 Sarjana Non Kesehatan S1 Non Kes. 1 0 1 0 0
13 Cleaning Servis SMA 2 0 2 0 0
14 Supir SMA 1 0 1 0 0
Jumlah 69 23 46 0 0
Sumber : Data UPTD Puskesmas Adean

C. Pembiayaan Kesehatan
Biaya operasional yang dimiliki, baik didalam maupun di luar gedung puskesmas bersumber
dari :
1. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
2. Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Kesehatan Kabupaten Banggai Laut
3. BPJS

BAB VI

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 22


KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data kegiatan program kesehatan yang dicapai UPTD Puskesmas Adean
maka dapat disimpulkan, sebagai berikut :
1. Dari cakupan kunjungan ibu hamil K1 189 (99.5%) dan K4 155 ( 81.6 %) di wilayah UPTD
Puskesmas Adean menunjukkan bahwa kesehatan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya
ke sarana kesehatan pada Tahun 2018 cukup tinggi.
2. Jumlah persalinan oleh Nakes di wilayah UPTD Puskesmas Adean sebanyak 164 (95.6)
persalinan hal ini menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat yang
mulai memahami tentang persalinan yang di tolong oleh Nakes.
3. Persentase bayi yang mendapat ASI ekslusif hanya 59 bayi ( 34.1 %), hal ini dipengaruhi oleh
tingkat kesibukan ibu yang ikut mancari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari sehingga pada usia
3 bulan bayi mereka sudah diberi makanan pendamping ASI, disamping itu faktor pengetahuan
ibu yang kurang sehingga sebagian bayi kadang diberi susu formula, air tajin, teh manis jika ASI
ibunya terasa kurang.
4. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu, hal ini terlihat dari rendahnya
cakupan penimbangan balita, sehingga pemantauan status gizi balita yang dilakukan setiap
bulannya melalui posyandu tidak dapat digunakan dalam menentukan status gizi masyarakat,
khususnya N/D.
5. Masih rendahnya cakupan kepemilikan sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan seperti
Jamban Keluarga, pengelolaan limbah dan tempat sampah disebabkan karena sebagian besar
masyarakat manganggap hal tersebut tidak begitu penting dan bukan merupakan suatu
kebutuhan sehingga hal ini pula yang menjadi salah satu penyebab masih banyaknya penyakit-
penyakit berbasis lingkungan yang ditemukan di masyarakat seperti ISPA, diare dan penyakit
kulit alergi maupun infeksi.
6. Persentase cakupan rumah tangga ber PHBS di wilayah UPTD Puskesmas Adean masih sangat
rendah, hal ini disebabkan karena masih kurangnya tingkat pengetahuan, kesadaran dan
kepedulian masyarakat untuk ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
B. Saran
1. Perlunya sosialisasi kepada masyarakat tentang pelayanan kesehatan ibu dan anak, sehingga
diharapkan pada masa yang akan datang cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4, cakupan
pemberian ASI Ekslusif, serta angka persalinan oleh tenaga kesehatan meningkat dan
menurunnya angka kesakitan khususnya penyakit menular berbasis lingkungan.
2. Perlunya kerjasama dengan semua sektor terkait dalam upaya meningkatkan cakupan
penimbangan bayi di posyandu, utamanya kerjasama dengan tim penggerak PKK Desa.
3. Perlunya kerjasama lintas sektor utamanya dalam memicu masyarakat dalam upaya
meningkatkan kepemilikan sarana sanitasi.
4. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan diperlukan kerja
keras oleh petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan tentang pentingnya sanitasi dan
PHBS.
5. Mengingat Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan yang banyak
bersentuhan langsung ke masyarakat terutama UPTD Puskesmas Adean masih memerlukan
peningkatan sumber daya manusia dan fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya yang dapat
mendukung terlaksananya program kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas.

Profil UPTD Puskesmas Adean Tahun 2018 23

Anda mungkin juga menyukai