Anda di halaman 1dari 53

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang kesehatan kualitas

sistim informasi kesehatan di tingkat kabupaten sangat di tentukan oleh sistim

informasi yang berkualitas di tingkat Kecamatan / Puskesmas oleh karena itu kami

membuat profil Puskesmas Dongi yang menyajikan informasi kesehatan secara

menyeluruh di wilayah Puskesmas Dongi tahun 2015 khususnya cakupan pelayanan

Kesehatan sebagai dasar evaluasi tahunan dan pemantauan kinerja bagi petugas

kesehatan di wilayah Puskesmas Dongi.

Upaya pelayanan kesehatan dititik beratkan pada pelayanan dasar sebagai

upaya terpadu yang diselenggarakan melalui kegiatan pokok, karena puskesmas

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat di samping memberikan

pelayanan kepada masyarakat secara menyeluruh dan terpadu diwilayah kerjanya

dalam bentuk kegiatan pokok (Departemen Kesehatan 1991).

Visi Pembangunan Kesehatan Melalui Puskesmas adalah tercapainya

Kecamatan Sehat 2015 yang merupakan gambaran masyarakat Kecamatan masa depan

yang ditandai dengan penduduknya hidup dalam lingkungan sehat dengan perilaku

hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang

bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya.

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
2

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, puskesmas juga melaksanakan upaya-

upaya kesehatan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan

secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Dengan upaya tersebut diharapkan

terwujud tujuan pembangunan kesehatan dengan tercapainya kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang

optimal.

Puskesmas Dongi sebagai salah satu ujung tombak dalam upaya pembangunan

kesehatan tersebut khususnya di wilayah Kecamatan Pitu Riawa, dalam mengukur

keberhasilan pembangunan kesehatan melalui beberapa program yang dilaksanakan

akan menggunakan beberapa indikator mengacu kepada penggabungan Indikator

Indonesia Sehat 2015 dan indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal yang terdiri

dari 47 indikator kinerja. Untuk mengukur keberhasilan dari program tersebut akan

menggunakan indikator sebagai berikut :

1. Indikator Derajat Kesehatan sebagai hasil akhir, yang meliputi indikator mortalitas,

morbiditas dan status gizi.

2. Indikator Hasil Antara, yang meliputi indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku

hidup, akses dan mutu pelayanan kesehatan.

3. Indikator Proses dan Masukan yang meliputi, indikator pelayanan kesehatan,

sumber daya kesehatan, manajemen kesehatan dan kontribusi sektor terkait.

Profil Kesehatan Puskesmas Dongi ini merupakan salah satu sarana untuk

menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kecamatan Pitu Riawa

dan merupakan salah satu sarana untuk mengevaluasi hasil penyelenggaraan


Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
3

pembangunan kesehatan di wilayah tersebut berdasarkan indikator-indikator yang

tercantum di atas.

B. Visi dan Misi

1. Visi :

Mewujudkan Kecamatan Pitu Riawa yang sehat tahun 2020

2. Misi :

- Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan

- Mendorong Kemandirian masyarakat & keluarga untuk hidup sehat

- Memelihara & meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata &

terjangkau.

- Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat

beserta lingkungannya.

C. Strategi

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan

kesehatan melalui kerja sama lintas program dan lintas sektoral

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan

berkeadilan, serta berbasis bukti, menyeluruh dengan pengutamaan pada upaya

promotif dan preventif.

3. Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan yang ada di

puskesmas dan masyarakat

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
4

4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan

bermutu.

5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat

kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan

farmasi, alat kesehatan, dan makanan.

6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan berdayaguna dan

berhasilguna untuk memantapkan pelayanan kesehatan yang bertanggungjawab.

D. Bentuk Kegiatan

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan

kesehatan melalui kerja sama lintas program dan lintas sektoral

a) Mengoptimalkan koordinasi dan jejaring lintas sektoral dan lintas program di

tingkat kecamatan

b) Membuat jejaring dengan lembaga di tingkat Desa dalam rangka implementasi

program kesehatan.

c) Membuat jejaring dengan kader sebagai pelaksana program kesehatan di

masyarakat

d) Membina posyandu, Desa siaga yang telah ada di masyarakat

e) Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan di sekolah ataupun pondok

pesantren

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
5

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan

berkeadilan, serta berbasis bukti, menyeluruh dengan pengutamaan pada upaya

promotif dan preventif.

a) Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan fasilitas yang

tersedia

b) Mengoptimalkan peran SDM sesuai tupoksi pelayanan yang ada

c) Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan medis secara bertahap sesuai

perkembangan jaman

d) Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar

e) Melaksanakan rujukan horizontal dalam rangka meningkatkan peran klinik

sehat, dengan tetap memberikan pelayanan rujukan vertikal sesuai standar.

f) Meningkatkan koordinasi antar unit pelayanan

3. Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan yang ada di

puskesmas dan masyarakat

a) Mendorong masyarakat untuk mendukung pendanaan kesehatan yang

bersumber dari masyarakat

b) Merencanakan anggaran kegiatan kesehatan yang sesuai dengan permasalahan

yang ada di masyarakat

c) Mendukung pencapaian SPM (Standar Pelayanan Minimal) melalui dana yang

ada.

4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan

bermutu.
Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
6

a) Melaksanakan transfer ilmu (kalakarya) dari SDM yang mengikuti pelatihan

kepada rekan-rekan lainnya.

b) Membuat peta jabatan sesuai dengan kompetensi yang ada

c) Melaksanakan analisis beban kerja dan mutasi internal

5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat

kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan

farmasi, alat kesehatan, dan makanan.

a) Mengoptimalkan peran apotek dan gudang obat dalam pelayanan kesehatan

b) Mengoptimalkan monitoring dan evaluasi penggunaan obat pelayanan

kesehatan

c) Mengoptimalkan pencatatan dan pelaporan obat dan alkes

d) Merencanakan kebutuhan obat dan alkes secara rutin

6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan berdayaguna dan

berhasilguna untuk memantapkan pelayanan kesehatan yang bertanggungjawab

a) Melaksanakan monitoring dan evaluasi terpadu setiap bulan

b) Menanggapi dengan segera setiap keluhan konsumen yang disampaikan

c) Melaksanakan lokmin bulanan dan tribulanan secara rutin.

E. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan dari penyusunan Profil Puskesmas Dongi adalah untuk memberikan

gambaran masyarakat Dongi melalui hasil pencapaian program dan indikator

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
7

kesehatan yang dilaksanakan, sehingga nantinya dapat menjadi tolak ukur atau dasar

pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya di Puskesmas Dongi.

2. Tujuan Khusus

a) Tersedianya data dan informasi yang akurat tentang pencapaian program

kesehatan di Puskesmas Dongi.

b) Tersedianya informasi tentang bagaimana akses masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas Dongi terhadap pemeliharaan kesehatan.

c) Diperolehnya informasi mengenai cakupan program sehingga dapat memotivasi

pengelolah program untuk lebih meningkatkan kinerjanya.

d) Mekanisme Kerja Pengelolaan Data

F. Mekanisme Pengelolaan Data

1. Pengumpulan Data

Dalam penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Dongi, data dikumpulkan

secara aktif oleh petugas pengelola data dengan cara melakukan pengambilan data

secara langsung dari masing-masing pemegang program di Puskesmas dan di kantor

BPS Kabupaten Sidenreng Rappang selanjutnya data tersebut diolah dan dituangkan

dalam bentuk tabel yang kemudian dianalisa sebelum disajikan dalam bentuk profil.

Metode yang digunakan adalah pengumpulan data secara rutin melalui

pencatatan kegiatan pelayanan kesehatan baik di dalam maupun di luar gedung

Puskesmas yang dilakukan setiap hari dan berkala baik di kelurahan/desa maupun

di Puskesmas.

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
8

2. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan tersebut dimasukkan ke dalam format tabel yang

telah disediakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sidenreng Rappang kemudian

dilakukan analisis. Jenis analisis data yang dilakukan pada penyajian profil ini

adalah jenis Analisis Deskriptif, yaitu upaya menggambarkan/ menjelaskan data

yang terdapat dalam tabel sesuai karakteristik data yang ditampilkan, termasuk

angka rata-rata, angka maksimum dan minimum.

3. Sistimatika Penyajian

Sistimatika penyajian Profil Kesehatan Puskesmas Dongi adalah sebagai

berikut :

Bab-1 : Pendahuluan

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan penyusunan Profil Kesehatan

dan sistimatika penyajiannya.

Bab-2 : Gambaran Umum

Bab ini me nyajikan tentang gambaran umum Kecamatan Pitu Riawa. Selain uraian

tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga

mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor

lainnya misalnya kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan

lingkungan.

Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
9

Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai mortalitas, morbiditas dan angka

status gizi masyarakat Kecamatan Pitu Riawa

Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pemberantasan penyakit

menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi

masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga

mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimum bidang kesehatan.

Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan

kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.

Bab-6 : Kesimpulan

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah

lebih lanjut dari profil kesehatan di tahun tersebut.

Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan

hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan

kesehatan.

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
10

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Keadaan Geografis

Puskesmas Dongi terletak di Desa Dongi merupakan salah satu Puskesmas

yang ada di Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidenreng Rappang dan

merupakan pusat pengembangan dan pembinaan dan pelayanan kesehatan

masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas Dongi di bangun pada tahun 2004

di mana sebelumnya Puskesmas ini merupakan puskesmas pembantu (Pustu).

Wilayah kerja memilki kondisi geografis dataran tinggi dan dataran rendah.

Adapun batas – batas wilayah kerja Puskesmas Dongi adalah sebagai

berikut :

1. Sebelah Utara : Berbatasan Dengan Desa Bulucenrana

2. Sebelah Selatan : Berbatasan Dengan Desa Ajubissue

3. Sebelah Timur : Berbatasan Dengan Desa Salobukkang

4. Sebelah Barat : Berbatasan Dengan Desa Otting

Wilayah kerja Puskesmas Dongi terdiri dari 6 (enam) desa, yaitu :

1. Desa Dongi

2. Desa Otting

3. Desa Bulucenrana

4. Desa Betao Riawa

5. Desa Betao Riase

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
11

6. Desa Kalempang

Luas wilayah Puskesmas Dongi adalah 13.455 km² dengan wilayah terluas

pada pada desa Betao Riawa (4.738 Km²), sedangkan jarak terjauh ke puskesmas

adalah desa Kalempang dengan jarak ± 40 km dengan waktu tempuh ± selama

60 Menit.

Secara umum data wilayah kerja Puskesmas Dongi dapat dilihat pada

Tabel 2.1

Tabel 2.1
Data Wilayah Kerja Puskesmas Dongi
NO DESA LUAS JARAK KE WAKTU
WILAYAH PUSKESMAS TEMPUH
(km²) (km²) ( Menit)
1 Dongi 671 0,5 3

2 Otting 1384 1 5

3 Bulucenrana 1040 1 5

4 Betao Riawa 4738 7 10

5 Betao Riase 3275 10 20

6 Kalempang 2347 40 60

PUSKESMAS 13.455

Sumber : Data Primer 2015

Pembangunan jalan yang semakin baik ditunjang dengan transportasi yang

semakin lancar memudahkan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
12

di Puskesmas. Meskipun demikian wilayah kerja Puskesmas Dongi masih

tergolong daerah terpencil, seperti Karebosi, Padang Lampe dan Praja.

Puskesmas Dongi melaksanakan Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan

Pilihan menurut Revitalisasi dari KEPMENKES 128/2004 terdiri dari :

1. Upaya Kesehatan Wajib :

a. Promosi Kesehatan.

b. Kesehatan Lingkungan.

c. Kesehatan Ibu & Anak termasuk KB

d. Perbaikan Gizi Masyarakat.

e. Penanggulangan Penyakit.

f. Pengobatan dan Penanganan Kegawatdaruratan.

2. Pilihan :

a. Kesehatan Olah Raga

b. Perawatan Kesehatan Masyarakat (PERKESMAS).

c. Kesehatan Kerja.

d. Kesehatan Gigi & Mulut.

e. Kesehatan Jiwa.

f. Kesehatan Usia Lanjut.

g. Kesehatan Remaja.

h. Kesehatan Indera

i. Pembinaan Pengobatan Traditional.

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
13

Pelayanan laboratorium dan pelayanan kefarmasian merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas.

B. Fungsi Puskesmas Dongi

1. Pusat Pemberdayaan Masyarakat.

2. Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

3. Pusat Pelayanan Kesehatan Perorangan Primer.

4. Pusat Rujukan Kesehatan

C. Azas Penyelenggaraan Puskesmas :

1. Pertanggungjawaban Wilayah.

2. Pemberdayaan Masyarakat.

3. Keterpaduan.

4. Rujukan

D. Visi Dan Misi Puskesmas Dongi

1. Visi :

Mewujudkan Kecamatan Pitu Riawa yang sehat tahun 2020

2. Misi :

 Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan

 Mendorong Kemandirian masyarakat & keluarga untuk hidup sehat

 Memelihara & meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata &

terjangkau.

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
14

 Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat

beserta lingkungannya.

E. Struktur Organisasi Puskesmas Dongi

 Kepala Puskesmas mempunyai tugas memimpin, mengawasi dan

mengkoordinasikan kegiatan Puskesmas yang dilakukan dalam jabatan struktural

dan fungsional.

 Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas di bidang kepegawaian,

keuangan, perlengkapan, perencanaan, administrasi termasuk surat menyurat dan

pencatatan pelaporan.

 Koordinator Pelayanan Kesehatan Perorangan mempunyai tugas

mengkoordinasikan kegiatan antara lain pelayanan kesehatan ibu dan anak,

keluarga berencana, pengobatan, penanganan kegawatdaruratan, penunjang medik,

pelayanan kefarmasian. Pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan sebagai

pelayanan rawat jalan ataupun rawat inap sesuai dengan jenis Puskesmas. Sesuai

dengan jabatan fugsionalnya, koordinator pelayanan kesehatan perorangan juga

melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai profesinya.

 Koordinator Pelayanan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas

mengkoordinasikan kegiatan antara lain pelayanan kesehatan ibu dan anak,

keluarga berencana, kesehatan lingkungan, pencegahan dan penanggulangan

penyakit, perbaikan gizi, dan lain sebagainya sesuai dengan beban tugas yang

dilimpahkan ke Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sesuai dengan

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
15

jabatan fungsionalnya, koordinator pelayanan kesehatan masyarakat juga

melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai profesinya.

 Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas mengkoordinasikan

antara lain kegiatan promosi kesehatan, penggalangan kemitraan, pembinaan desa

siaga, pembinaan UKBM dan lain sebagainya sesuai dengan beban tugas yang

dilimpahkan ke Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sesuai dengan

jabatan fugsionalnya, koordinator pemberdayaan masyarakat juga melaksanakan

kegiatan pelayanan sesuai profesinya.

 Penanggungjawab Puskesmas Pembantu mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Puskesmas di wilayah kerja 1 – 3 desa. Sesuai dengan jabatan

fungsionalnya, penanggungjawab Puskesmas Pembantu juga melaksanakan

kegiatan pelayanan sesuai profesinya

 Bidan di Desa (BdD) mempunyai tugas melaksanakan pelayanan di Pos Kesehatan

Desa (Poskesdes), surveilans faktor risiko dan penggerakan masyarakat desa.

1) Pertumbuhan Penduduk

Jumlah Desa yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Dongi Kecamatan

Pitu Riawa Kabupaten Sidenreng Rappang sebanyak 6 Desa dengan jumlah

penduduk sebanyak 12.381 jiwa, laju pertumbuhan penduduk mengalami

peningkatan dari tahun 2014 yaitu 12.463 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga

2.333 orang.

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
16

Jumlah penduduk yang besar selain merupakan modal dalam

pembangunan juga dapat merupakan beban pembangunan jika tidak disertai

dengan kualitas yang memadai. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas

Dongi dari beberapa tahun terakhir dapat dilihat dari grafik di bawah ini.

Grafik Jumlah Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Dongi


Tahun 2010-2015

LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK


TAHUN 2010-2015

14374
11739 12187 12187 12463 12381

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber SP2TP Puskesmas Dongi


2) Persebaran dan Kepadatan Penduduk

Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Dongi Kecamatan Pitu Riawa

Kabupaten Sidenreng Rappang pada tahun 2015 tercatat sekitar 12.387 jiwa

tersebar di 6 Desa. Namun persebaran tersebut tidak merata, Desa yang paling

tinggi jumlah penduduknya adalah Bulucenrana yakni 4.499 jiwa dan yang

paling rendah adalah Desa Kalempang yakni 575 jiwa.

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
17

Kepadatan penduduk sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan

rakyat khususnya kesejahteraan anak. Tingginya angka kepadatan penduduk

dapat menyebabkan timbulnya berbagai masalah sosial ekonomi dan kesehatan

seperti kekurangan gizi, sanitasi lingkungan yang kurang baik dan timbulnya

berbagai penyakit menular.

3) Pendidikan

Tingkat pendidikan berhubungan erat dengan tingkat pengetahuan seseorang.

Tingkat pengetahuan berhubungan erat dengan perubahan perilaku yang

dalam hal ini adalah perubahan perilaku yang dalam hal ini adalah perubahan

perilaku kesehatan di masyarakat. Kurangnya data pendidikan yang berhasil

dikumpulkan khususnya distribusi masyarakat menurut tingkat pendidikan

merupakan salah satu kekurangan dalam profil ini sehinggga sulit

memberikan gambaran tentang apakah ada keterkaitan antara tingkat

pendidikan masyarakat dengan peningkatan akses pelayanan kesehatan

khususnya di Puskesmas Dongi.

4) Keadaan Sosail Ekonomi

Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Dongi pada umumnya bermata

pencaharian sebagai petani dan sebagian kecil sebagai PNS dan Wiraswasta.

Data akurat mengenai distribusi penduduk menurut jenis pekerjaan tidak

dapatkan.

F. Keadaan Demografis

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
18

Jumlah penduduk Kecamatan Pitu Riawa wilayah kerja Puskesmas Dongi

berdasarkan data statistik pada tahun 2015 berjumlah 12.381, dengan jumlah Rumah

Tangga 2.333 KK.

Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa
Kecamatan Pitu Riawa Tahun 2015
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Desa
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
Dongi 879 908 1.787
Otting 897 931 1.828
Bulucenrana 2191 2308 4.499
Betao Riawa 928 865 1.793
Betao Riase 928 973 1.899
Kalempang 301 274 575
Jumlah 6122 6259 12.381
Sumber : Data Primer 2015

G. Keadaan Sosial Ekonomi

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan sumber daya

manusia. Di wilayah Kecamatan Pitu Riawa jumlah sarana pendidikan yang ada

sekolah terbagi dalam PAUD ada 5 Sekolah, Taman Kanak-Kanak ada 14 sekolah,

Sekolah Dasar (SD) ada 12 Sekolah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada 2

sekolah sedangkan SMK ada 1 sekolah.

Tabel 2.3
Jumlah Sarana Pendidikan

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
19

Di Puskesmas Dongi Tahun 2015


Jumlah Sarana Pendidikan
Desa
PAUD TK SD SMP SMA/SMK
Dongi 1 1 2 1 0
Otting 2 0 1 0 0
Bulucenrana 1 5 4 1 1
Betao Riawa 0 1 2 0 0
Betao Riase 1 2 2 0 0
Kalempang 0 1 1 0 0
Jumlah 5 10 12 2 1
Sumber : Data Primer 2015

BAB III
Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
20

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. Mortalitas (Angka Kematian)

1. Angka Kematian Bayi (AKB)

AKB di Wilayah Kerja Puskesmas Dongi Tahun 2015 tidak terdapat

Kematian Bayi (AKB).

2. Angka Kematian Anak Balita (AKABA)

AKABA di Wilayah Kerja Puskesmas Dongi dilaporkan 1 Kematian Balita.

Kelurahan/Desa yang terdapat kematian Balitanya adalah desa Bulucenrana.

3. Angka Kematian Ibu (AKI) Maternal

AKI di Wilayah Kerja Puskesmas Dongi Tahun 2015 dari 6 Kelurahan/Desa

terdapat 1 Kematian Ibu Maternal yaitu di Desa Dongi.

B. Morbiditas (Angka Kesakitan)

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
21

1. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+)

Tabel 3.1
Cakupan penderita TB Paru BTA (+) Tahun 2015
Desa Jumlah BTA (+)
Dongi 1
Otting 2
Bulucenrana 2
Betao Riawa 1
Betao Riase 1
Kalempang 0
Jumlah 7
Sumber : Data Primer 2015

Pada tahun 2015 jumlah suspek yang diperiksa sputum BTA sebanyak 76 orang

dan yang dinyatakan positif menderita (TB Paru BTA (+) sebanyak 6 orang.

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium tersebut maka dilakukan pemberian

pengobatan anti tuberkulosis secara rutin selama 6 bulan kepada semua penderita

yang dinyatakan positif ditambah 2 orang penderita di obati dengan hasil Rontgen

positif. Penderita yang dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan kembali sputum

BTA dan memperlihatkan sputum BTA (-) sebanyak 15 orang.

Dari data tersebut di atas dapat diketahui bahwa angka kesembuhan penderita

TB Paru BTA (+) yang ditangani Puskesmas Dongi belum dapat dilihat karena

sebagian masih dalam program pengobatan selama 6 (enam) bulan lamanya.

2. Persentase Balita dengan Pneumonia Ditangani

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
22

Jumlah penderita pneumonia yang berobat ke Puskesmas Dongi sebanyak 14

orang yang diobati dan penderita yang dirujuk ke Rumah Sakit pada tahun 2015

sebanyak 3 orang

3. Angka Kesakitan Diare

Diare merupakan penyakit endemis khususnya di negara-negara berkembang

seperti Indonesia. Penyakit ini senantiasa ada dan sering terjadi peningkatan jumlah

penderita khususnya pada musim-musim hujan. Di Kecamatan Pitu Riawa

berdasarkan hasil rekapan tahunan STP (Surveilans Terpadu Penyakit) Puskesmas

Dongi tahun 2015, penyakit diare sebanyak 961 penderita yang kesemuanya

mendapatkan penanganan pengobatan dan pemberian oralit dan tablet zinc bagi

penderita bayi dan balita dibandingkan tahun 2012 jumlah penderita diare tahun ini

mengalami penurunan,

4. Angka Kesakitan Malaria

Pada tahun 2012, Jumlah pemeriksaan sediaan darah sebanyak 411 orang,

sebanyak 2 orang dinyatakan positif malaria plasmodium palsifarum.

5. Angka penyakit Kusta

Pada tahun 2015 jumlah penderita kusta sebanyak 6 orang yang sembuh 2 orang

dengan masa penyembuhan 6 -12 bulan, selengkap seperti tabel berikut:

Tabel 3.2
Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
23

Cakupan penderita Kusta Tahun 2015


Jumlah
Desa Tipe MB Tipe PB
Penderita
Dongi 0 0 0

Otting 0 0 0

Bulucenrana 2 2 0

Betao Riawa 0 0 0

Betao Riase 0 0 0

Kalempang 0 0 0

Jumlah 2 2 0

Sumber : Data Primer 2015

6. Angka penyakit Filariasis

Dari hasil survey sample darah jari Filariasis terhadap murid SD kelas I dan II Pada

tahun 2015 tidak ditemukan kasus baru.

7. Angka penyakit Rabies

Pada tahun 2015 tidak ditemukan adanya kasus positif rabies.

8. Angka penyakit Campak

Kasus campak tidak di temukan pada tahun 2015.

9. Angka penyakit DBD

Kasus penyakit Demam berdarah tidak ditemukan pada tahun 2015.

10. Angka penyakit Typhoid

Kasus penyakit Typoid tidak ditemukan pada tahun 2015

C. Situasi Gizi

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
24

Tabel 3.3
Cakupan Kunjungan Neonatus,Bayi,Dan Bayi BBLR Yang Di Tangani
Di Wilayah Kerja Puskesmas Dongi tahun 2015
Kunjungan Bayi
Neonatus BBLR
Lengkap
Desa BBLR
Jumlah
Jumlah % % BBLR Yang
Kunjungan
Ditangani
Dongi 0 0 42 120,0 0 0
Otting 1 19,0 37 105,7 0 0
Bulucenrana 2 15,5 99 115,1 2 2
Betao Riawa 5 98,0 32 94,1 0 0
Betao Riase 4 90,1 32 86,5 1 1
Kalempang 1 66,7 6 60,0 0 0
Total 16 45,0 248 104,6 3 3
1. Persentase Kunjungan Neonatus dan Bayi

Kunjungan neonatus di wilayah kerja Puskesmas Dongi tahun 2015 yaitu 16.

Kunjungan bayi baik di dalam maupun di luar gedung Puskesmas (posyandu)

sebanyak 248 kunjungan (104,6%). Hal ini dapat menggambarkan bahwa

masyarakat sudah mulai memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

2. Persentase BBLR Ditangani

Dari 218 bayi yang lahir, 3 bayi dengan BBLR, di tangani 3 bayi. Ada beberapa

faktor yang bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan di bawah 2500 gram

antara lain umur dan paritas ibu serta umur kehamilan yang kurang dari batas

normal, ibu tidak rutin memeriksakan kehamilannya serta faktor gizi yang tidak

mencukupi.

3. Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita


Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
25

Tabel 3.4
Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita
Di Wilayah Kerja Puskesmas Dongi Tahun 2015
Rata-Rata Kumulatif
Balita
Desa S K D N
BGM
Bayi Balita Bayi Balita Bayi Balita Bayi Balita
Dongi 32 141 27 157 22 130 14 99 4
Otting 32 145 20 136 19 121 11 89 11
Bulucenrana 80 355 87 339 69 281 46 222 4
Betao Riawa 31 141 26 139 21 118 15 68 1
Betao Riase 33 150 24 127 22 104 19 88 4
Kalempang 10 46 6 30 5 27 2 19 0
Total 218 978 190 929 158 781 107 585 24
Sumber : Data Primer 2015

Pada tahun 2015, pemantauan status gizi di Puskesmas Dongi dilaksanakan

setiap bulannya di Posyandu melalui penimbangan bayi dan balita, yang dilaporkan

pada setiap akhir bulan setelah semua kegiatan posyandu selesai dilaksanakan dalam

bulan berjalan.

Jumlah sasaran bayi dan balita yang tersebar di 1 Kelurahan 6 desa di wilayah

kerja Puskesmas Dongi pada tahun 2015 menurut data dari program gizi adalah 1196

bayi dan balita. Dari jumlah tersebut yang aktif mengikuti penimbangan setiap bulan

di posyandu 939 bayi dan balita Sedangkan Bayi dan balita dengan berat badan naik

sebanyak 692 bayi dan balita dari seluruh bayi dan balita yang rutin mengikuti

penimbangan setiap bulannya, hal itu disebabkanmasih kurangnya kesadaran dan

pengertian masyarakat akan pentingnya posyandu.

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
26

Kurangnya cakupan D/S menggambarkan kurangnya partisipasi masyarakat

dan pemerintah Desa dalam kegiatan posyandu ,Hal ini disebabkan diantaranya karena

kondisi sosial ekonomi masyarakat yang mayoritas pekerjaannya adalah petani

sehingga sering kali pada saat jadwal posyandu mereka tidak bisa datang karena alasan

yang berbeda-beda, di samping itu kurangnya kepedulian masyarakat terhadap

perkembangan dan pertumbuhan anak setelah berusia 12 bulan ke atas.

Masalah gizi bukan hanya masalah sektor kesehatan, dan keberhasilan

penanggulangannya tidak akan maksimal jika sektor kesehatan berjalan sendiri tanpa

adanya dukungan sektor terkait serta dukungan politik dari kebijakan pemerintah

setempat.

Masih terdapatnya balita BGM di Kecamatan Pitu Riawa yaitu 24 balita, hal ini

disebabkan oleh beberapa factor antara lain sosial budaya dan ekonomi keluarga,

tingkat pengetahuan dan kurangnya kepedulian keluarga. Balita Gizi buruk dan BGM

ini semuanya telah mendapat makanan pendamping ASI.

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN


Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
27

A. Pelayanan Kesehatan

1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan K-4 dan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Tabel 4.1
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan K-4
Wilayah Kerja Puskesmas Dongi
Tahun 2015
Ibu Hamil Ibu Bersalin

Desa Ditolong
Jml K1 % K4 % Jml %
Nakes

Dongi 35 39 111,43 32 91,43 34 23 67,65

Otting 35 33 94,29 22 62,84 34 21 61,76

Bulucenrana 88 109 123,86 82 93,18 84 76 90,48

Betao Riawa 34 41 120,59 16 47,06 33 16 48,48

Betao Riase 36 38 105,56 26 72,22 35 25 71,43

Kalempang 11 11 100,00 5 45,45 11 7 63,64

Puskesmas 2 3

Total 239 271 113,39 185 77,41 231 171 74,03

Sumber : Data Primer 2015

Dari 239 ibu hamil, cakupan K-1 271 (113,39 %) dan K-4 sebanyak 185

(77,41%). Dari persentase cakupan K1 dan K-4 menggambarkan bahwa kesadaran

ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya sedini mungkin ke Puskesmas, Pustu

dan Poskesdes sudah mulai meningkat, Namun demikian masih ada sebagian ibu

hamil memeriksakan kehamilannya setelah usia di atas triwulan pertama, sehingga

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
28

kunjungannya tetap tercatat sebagai K1 padahal jika berdasarkan usia kehamilannya

mestinya sudah tercatat sebagai K2, K3 ataupun K4.

Jumlah persalinan yang ditolong oleh bidan atau tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan adalah 171 (74,03% ) di wilayah kerja Puskesmas

Dongi pada tahun 2015.

Persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun ini

menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap

persalinan semakin baik dibandingkan tahun sebelumnya ,didukung adanya

kebijakan pemerintah yaitu Klaim BPJS untuk setiap persalinan yang dilakukan oleh

Tenaga Kesehatan baik itu di Puskesmas maupun di wilayah kerja Puskesmas.

2. Persentase Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita (Pra Sekolah)

Anak balita (Anak prasekolah) yang dideteksi kesehatan dan tumbuh

kembangnya sesuai standar paling sedikit 4 kali per tahun di wilayah kerja

Puskesmas Dongi tahun 2015. hal ini terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya

yang tidak lepas dari proaktif pengelolah program.

3. Persentase Siswa SD, SMP dan SMA sederajat yang Diperiksa Kesehatannya

Cakupan pemeriksaan kesehatan pada anak SD/MI kelas 1 oleh tenaga

kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan

kesehatan di SD/MI di wilayah kerja Puskesmas Dongi tahun 2015 sebanyak 12

sekolah di wilayah Puskesmas Dongi.


Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
29

4. Peserta KB Aktif

Tabel 4.2
Jumlah Peserta KB Aktif
Wilayah Kerja Puskesmas Dongi Tahun 2015
Jumlah Peserta KB Aktif
Desa
PUS Jumlah %

Dongi 332 229 68,98

Otting 340 249 73,24

Bulucenrana 837 707 84,47

Betao Riawa 333 280 84,08

Betao Riase 353 251 71,10

Kalempang 107 91 85,05

Total 2302 1807 78,50

Sumber : Data Primer 2015

Berdasarkan data Pengelola KB Puskesmas Dongi tahun 2015, Peserta KB

Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 2.302 sedangkan peserta KB yang Aktif

sebanyak 1.807 (78,50%) orang dari 2.302 pasangan usia subur. Angka ini

menunjukan tingkat partisipasi masyarakat tentang KB cukup baik.

Berdasarkan jenis kontrasepsi peserta KB lebih banyak menggunakan Suntik

sebanyak 922, dibandingkan jenis konsentrasi lain yaitu suntik 801, implant 801,

implant 67, kondom 3, implant 146, IUD 5, MOP/MOW 9.

5. Persentase Desa yang mencapai UCI

Tabel 4.3

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
30

Pemantauan Desa Menuju UCI


Wilayah Kerja Puskesmas Dongi Tahun 2015

% Pencapaian
Sasaran Bayi
Desa HBO (0<7 Hari) BCG POLIO 1

L P JML L P JML % L P JML % L P JML %

Dongi 16 16 32 12 13 25 78,1 19 17 36 112,5 20 20 18 118,8

Otting 15 16 31 9 12 21 65,6 14 12 26 81,3 14 14 12 81,3

Bulucenrana 39 41 80 38 46 84 105.0 48 50 98 122,5 48 48 50 122,5

Betao Riawa 16 15 31 7 9 16 51,6 9 8 17 54,8 9 9 9 58,1

Betao Riase 16 17 33 19 7 26 78,8 17 13 30 90,9 17 17 13 90,9

Kalempang 5 33 10 3 2 5 50,0 5 7 7 70,0 6 6 3 90,0

Total 107 110 217 88 89 177 81,2 112 102 214 98,2 114 114 105 100,5

Sumber : Data Primer 2015

% Pencapaian

Desa DPT/HB (1) POLIO 2 DPT/HB (1) POLIO 3

L P JML % L P JML % L P JML % L P JML %

Dongi 19 14 33 103,1 18 13 31 96,9 17 14 31` 96,9 17 14 31 96,9

Otting 11 14 25 80,6 11 14 25 80,6 14 12 26 83,9 14 12 26 83,9

Bulucenrana 53 50 103 128,8 53 49 102 127,5 42 51 93 116,3 42 52 94 117,5

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
31

Betao Riawa 10 8 18 58,1 9 7 16 51,6 14 13 27 87,1 14 13 27 87,1

Betao Riase 15 15 30 90,9 15 15 30 90,9 13 14 27 81,8 13 14 27 81,8

Kalempang 5 2 7 70,0 4 1 5 50,0 5 1 6 60,0 5 1 6 60,0

Total 113 103 70,0 99,5 110 99 209 96,3 105 105 210 96,8 105 106 211 97,2

Sumber : Data Primer 2015

% Pencapaian

Desa DPT/HB (3) POLIO 4 CAMPAK Imunisas Lengkap

L P JML % L P JML % L P JML % L P JML %

Dongi 14 14 28 87,5 15 14 14 84,4 14 13 27 84,4 14 13 27 84,4

Otting 15 11 26 83,9 15 11 15 80,6 15 10 25 80,6 15 10 25 80,6

Bulucenrana 39 50 89 111,3 39 49 33 95,0 33 43 76 95,0 33 43 76 95,0

Betao Riawa 12 21 33 106,5 12 21 11 103,2 11 21 32 103,2 11 21 32 103,2

Betao Riase 13 14 27 81,8 13 14 12 84,8 12 16 28 84,8 12 16 28 84,8

Kalempang 5 2 7 70,0 5 2 5 80,0 5 3 8 80,0 5 3 8 80,0

Total 98 112 210 96,8 99 111 90 90,3 90 106 196 90,3 90 106 196 90,3

Sumber : Data Primer 2015

Pada tahun 2015 cakupan imunisasi Puskesmas Dongi semua Desa UCI .

(Universal child immunization)

6. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi

Imunisasi merupakan salah satu jalan untuk menurunkan angka kesakitan dan

angka kematian khususnya pada bayi dan balita melalui pemberian perlindungan/

kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi

(PD3I).

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
32

Imunisasi bayi terdiri atas :

1. Imunisasi BCG untuk memberi perlindungan terhadap penyakit TBC

2. Imunisasi DPT/HB 1 sampai 3, memberi perlindungan terhadap penyakit

hepatitis, diftheri, pertusis dan tetanus.

3. Imunisasi Polio 1 sampai Polio 4, untuk memberikan perlindungan terhadap

penyakit polio.

4. Imunisasi campak, untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit campak.

Pada tahun 2015 cakupan imunisasi Puskesmas Dongi dari 478 sasaran bayi

sebagai berikut :

1. Cakupan imunisasi HBO mencapai 177 bayi atau 81,2 %

2. Cakupan imunisasi BCG mencapai 214 bayi atau 98,2 %

3. Cakupan imunisasi P0LIO 1 mencapai 105 bayi atau 100,5%

4. Cakupan imunisasi DPT/HB1 mencapai 216 bayi atau 99,5%

5. Cakupan imunisasi P0LIO 2 mencapai 209 bayi atau 96,3%

6. Cakupan imunisasi DPT/HB 2 mencapai 210 bayi atau 96,8%

7. Cakupan imunisasi P0LIO 3 mencapai 211 bayi atau 97,2%

8. Cakupan imunisasi DPT/HB 3 mencapai 210 bayi atau 96,8%

9. Cakupan imunisasi P0LIO 4 mencapai 90 bayi atau 90,3%

10. Cakupan imunisasi Campak mencapai 196 bayi atau 90,3%

11. Cakupan imunisasi Lengkap mencapai 196 atau 90,3%

Pencapaian ini memberi gambaran proporsi bayi yang telah mendapat

perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (khususnya


Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
33

bagi yang telah mendapat DPT3 + HB3, Polio3, BCG dan campak. Yang berarti

tingkat pengelolaan program imunisasi harus lebih ditingkatkan serta pemanfaatan

pelayanan imunisasi di posyandu oleh masyarakat, hal ini sangat erat kaitannya

dengan kesadaran dari ibu untuk membawa anaknya ke posyandu yang sering kali

diabaikan karena faktor pekerjaan rumah tangga, faktor anak yang sakit, dll.

Tingginya cakupan imunisasi tahun 2015 sebagaimana terlihat pada data

tersebut di atas di sebabkan karena tingginya partisipasi masyarakat tentang

pentingnya imunisasi dan tak lepas dari proaktifnya pengelolah program imunisasi

dan teman-teman didesa melakukan kegiatan swipping imunisasi.

7. Persentase Balita Mendapat Vitamin A 2 kali

Cakupan Kapsul Vit A Dosis Tinggi pada Bayi (6-11 Bulan), Balita (12-59
Bulan) Puskesmas Dongi Tahun 2015
Desa Sasaran Jumlah Distribusi
Bayi (6-11 Balita (12- Bayi (6-11 Balita (12-59
Bulan) 59 Bulan) Bulan Bulan)

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
34

Dongi 32. 313 30 275


Otting 27 282 25 255
Bulucenrana 92 687 76 593
Betao Riawa 40 274 33 252
Betao Riase 29 229 29 195
Kalempang 6 61 5 58
Total 226 1846 198 1433
Sumber : Data Primer 2015

Persentase bayi/balita di wilayah Puskesmas Dongi tahun 2015 yang

mendapatkan vitamin A dosis tinggi sebanyak 1433 Balita dari jumlah sasaran 1846

Balita.

7. Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Tablet Fe3

Cakupan Fe3 pada ibu hamil


Puskesmas Dongi tahun 2015
Pemberian Fe Ibu Hamil
Desa Sasaran
I II III IV

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
35

Dongi 38 42 38 35 23
Otting 39 35 28 22 24
Bulucenrana 95 116 101 81 71
Betao Riawa 37 40 35 16 16
Betao Riase 40 43 34 26 27
Kalempang 11 12 11 5 6
Total 260 288 247 185 167
Sumber : Data Primer 2015

Dari 536 sasaran bumil di wilayah kerja Puskesmas Dongi tahun 2015 yang

mendapat 90 tablet Fe selama periode kehamilannya sebanyak 167 bumil yang

terpenuhi tablet Fe sebanyak 4 kali tahap pemberian selama kehamilannya dari 260

bumil. Angka cakupan ini sangat dipengaruhi oleh kunjungan ibu hamil sarana

pelayanan kesehatan.

8. Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Imunisasi TT

Kumulatif Hasil Imunisasi TT Ibu Hamil


Puskesmas Dongi Tahun 2015

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
36

Sasaran Cakupan Kumulatif Ibu hamil Diimunisasi TT (%)


Desa
Bumil TT1 % TT2 % TT3 % TT4 % TT5 %
Dongi 35 10 4,18 11 4,60 15 6,28 2 0,84 1 0,42
Otting 35 11 4,60 2 0,84 10 4,18 3 1,25 5 2,09
Bulucenrana 88 29 12,13 34 14,22 28 11,71 11 4,60 3 1,25
Betao Riawa 34 2 0,84 11 4,60 11 4,60 11 4,60 4 1,67
Betao Riase 36 6 2,51 10 4,18 11 4,60 6 2,51 4 1,67
Kalempang 11 1 0,42 4 1,67 4 1,67 0 0 1 0,42
Total 239 59 24,69 72 30,12 79 33,05 33 13,81 18
Sumber : Data Primer 2015

Persentase ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Dongi yang mendapatkan

imunisasi TT1 sampai TT5 pun sangat dipengaruhi oleh kunjungan ibu ke sarana

pelayanan kesehatan dalam hal ini ke Puskesmas atau ke posyandu. Pada tahun 2015

cakupan imunisasi TT bumil harus di sesuaikan dengan pemberian imunisasi TT

sebelumnya.

9. Persentase Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif

Cakupan ASI Ekslusif


Di Wilayah Puskesmas Dongi Tahun 2015
Bayi Dapat ASI
Desa Sasaran %
Ekslusif

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
37

Dongi 32 4 0,13
Otting 32 6 0,19
Bulucenrana 80 19 0,24
Betao Riawa 31 7 0,23
Betao Riase 33 22 0,67
Kalempang 10 3 0,3
Total 218 61 0,28
Sumber : Data Primer 2015

Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan

di wilayah Puskesmas Dongi pada tahun 2015 adalah 61 Bayi (0,28%,) dari 218

bayi, angka tersebut dipengaruhi oleh tingkat kesibukan ibu yang ikut mencari

nafkah untuk kebutuhan hidup sehari-hari sehingga pada usia sekitar 4 bulan bayi

mereka sudah diberi makanan pendamping ASI seperti bubur saring atau makanan

tambahan lainnya seperti biskuit. Disamping itu faktor pengetahuan ibu yang kurang

sehingga sebagian bayi kadang diberi susu instan , air tajin, teh manis jika ASI

ibunya terasa kurang.

10. Persentase Kelurahan/Desa dengan Garam Beryodium yang Baik

Berdasarkan hasil pemeriksaan disetiap rumah di wilayah Puskesmas Dongi

semua desa dinyatakan kategori menggunakan garam beryodium yang masih

banyak rumah tangga yang menggunakan garam yang tidak beryodium dengan

alasan sudah lama memakai dan lebih murah harganya dan sebagian rumah tangga

memang tdk mengetahui manfaat garam beryodium.

12. Persentase Murid SD/MI yang mendapat Pemeriksaan Gigi mulut

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
38

Kegiatan UKGS di Puskesmas Dongi adalah pemeriksaan gigi dan mulut

khususnya pada anak SD/MI, pada tahun 2015 sebanyak 12 sekolah.

14. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar

Proporsi penduduk yang terlindung jaminan pemeliharaan kesehatan di

wilayah Kecamatan Pitu Riawa tahun 2015 belum dapat diketahui dengan pasti

karena tidak ada data yang mendukung dan Askes Pegawai Negeri merupakan

tenaga PNS dari luar Kecamatan Pitu Riawa dan kode kapitasinya berdasarkan

tempat tinggal masing-masing.Jumlah kunjungan poliklinik tahun 2015 berdasarkan

jenis kepesertaan :

Jumlah Kunjungan
Bulan
BPJS Jamkesda

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
39

Rawat Rawat Rawat Rawat


Jumlah Jumlah
Jalan Inap Jalan Inap

Januari 244 6 250 1134 32


1166
Februari 250 11 261 1147 26 1173

Maret 218 3 221 1067 28 1095

April 263 11 274 1208 26 1234

Mei 209 7 216 1117 38 1155

Juni 225 5 230 1246 18 1264

Juli 192 4 196 1021 18 1039

Agustus 242 7 249 1349 27 1376

September 211 4 215 1377 16 1393

Oktober 276 10 286 1012 31 1043

November 221 9 230 1673 23 1696

Desember 293 12 305 711 14 725

Total 2844 89 2933 14062 297 14359

Sumber : Data Primer 2015

B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

1. Cakupan Rawat Jalan

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
40

Jumlah kunjungan rawat jalan di dalam ataupun di luar gedung Puskesmas

Dongi adalah 19.906 kunjungan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di

wilayah Puskesmas Dongi, termasuk yang mendapat pelayanan di Poli Umum, Poli

Gigi, KIA, pelayanan di Puskesmas keliling, dsb.

Dari sejumlah penduduk yang berkunjung ke Puskesmas tersebut mayoritas

mereka datang dengan tujuan untuk mendapatkan pelayanan pengobatan, hal ini

kurang sejalan dengan fungsi Puskesmas yaitu bukan hanya kuratif tetapi juga

promotif, preventif. Sehingga diharapkan bukan hanya mereka yang sakit saja yang

datang untuk berobat tetapi sebagian mereka diharapkan datang berkonsultasi

tentang bagaimana mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Namun

kenyataannya hal tersebut masih jauh dari yang diharapkan karena persepsi

masyarakat bahwa Puskesmas adalah tempat bagi orang-orang yang sedang sakit,

sehingga masyarakat yang datang dengan tujuan konsultasi masalah kesehatan

sangat minim.

2. Ketersediaan Obat Esensial dan Generik Kebutuhan

Obat-obatan yang tersedia di Puskesmas Dongi adalah obat yang tergolong obat

generik yang pengadaannya langsung melalui Gudang Farmasi Kabupaten

Sidenreng Rappang.

C. Perilaku Hidup Masyarakat

1. Persentase Rumah Tangga Ber PHBS


Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
41

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan, faktor perilaku


merupakan faktor terbesar yang berpengaruh sehingga diharapkan masyarakat
mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel 4.9
Jumlah Rumah Tangga Yang BerPHBS Wilayah Puskesmas Dongi
Tahun 2015
Jumlah Yang RT Yang
Desa Jumlah RT %
Dipantau BerPHBS
Dongi 393 399 216 51,63

Otting 402 402 204 50,75

Bulucenrana 673 682 395 57,92

Betao Riawa 245 332 155 46,69

Betao Riase 493 440 221 50,23

Kalempang 127 129 76 58,91

Total 2333 2384 1257 52,73

Pada tahun 2015, dari 2.333 Rumah Tangga yang dipantau hanya 2.384

Rumah Tangga yang dinyatakan berperilaku hidup bersih dan sehat 1257 Rumah

Tangga. Dalam pemantauan rumah tangga yang ber-PHBS digunakan sepuluh

indikator perilaku, yang mana setiap rumah tangga mayoritas hanya memenuhi

beberapa kriteria saja. Hal ini disebabkan karena tingkat pengetahuan, kesadaran

dan kepedulian masyarakat masih sangat kurang, seperti masih adanya masyarakat

yang lebih suka mengkonsumsi air yang tidak dimasak dengan alasan lebih nikmat

sebagai pelepas dahaga, masih banyaknya bapak-bapak yang merokok tidak pada

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
42

tempatnya sehingga anak-anak sekolah pun sudah ada yang mulai belajar merokok,

masih ada masyarakat yang tidak mencuci tangan atau sekedar membilas dengan air

tanpa memakai sabun sebelum makan sehingga kebiasaan-kebiasaan seperti itu

dapat mempermudah masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh. Dan masih banyak

lagi kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang dianggap sepele namun mereka kurang

menyadari bahwa perilaku tersebutlah yang menyebabkan mereka sakit. Terlebih

dengan penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan, yang mana penyebabkan juga

karena kondisi lingkungan yang tidak sehat / bersih oleh kekurang pedulian

masyarakat atau perilaku mereka yang kurang bersih.

2. Persentase Posyandu Aktif

Posyandu yang ada di wilayah Kecamatan Pitu Riawa berjumlah 24

posyandu tersebar pada setiap dusun yang ada. Dalam pelaksanaannya posyandu

terkait dengan beberapa program Puskesmas, yaitu Program Gizi, Imunisasi,

Kesehatan Ibu dan Anak, KB dan Promosi Kesehatan. Sehingga dalam

pengklasifikasiannya juga didasarkan pada kriteria hasil pencapaian cakupan

program tersebut disamping berdasarkan frekuensi penimbangan setiap tahun dan

jumlah kader 75 aktif.

Berdasarkan kriteria penilaiannya maka posyandu yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Dongi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Posyandu Pratama : 0

2. Posyandu Madya : 18
Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
43

3. Posyandu Purnama : 6

4. Posyandu Mandiri :0

Di wilayah Puskesmas Dongi belum ditemukan adanya posyandu mandiri.

Yang paling mempengaruhi karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam

memanfaatkan posyandu secara maksimal, tetapi dalam hal ini kesalahan bukan

hanya berasal dari masyarakat saja tetapi juga karena kurangnya perhatian

pemerintah setempat, serta kurangnya kerjasama lintas sektor.

Tabel 4.10
Jumlah Posyandu dan Kader
Di Wilayah Kerja Puskesmas Dongi Tahun 2015

Jumlah
Jumlah Kader
Desa Posyandu
Ada Aktif Ada Aktif
Dongi 3 3 15 10
Otting 4 4 30 15
Bulucenrana 6 6 30 20
Betao Riawa 5 5 25 10
Betao Riase 4 4 20 10
Kalempang 2 2 10 10
Total 24 24 120 75
Sumber : Data Primer 2015

D. Keadaan Lingkungan

1. Persentase Rumah Sehat

Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Dari

jaman dulu hingga sekarang manusia mendesain rumahnya (tempat tinggal)

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
44

sedemikian rupa agar penghuninya merasa aman dan nyaman. Namun kadang dalam

membangun sebuah rumah kurang memperhatikan unsur kesehatan/ sanitasi

lingkungan. seperti ventilasi, pencahayaan, sarana pembuangan air limbah,

pembuangan sampah, jamban keluarga dan sarana air bersih.

Pada tahun 2015, jumlah rumah yang diperiksa kesehatan lingkungannya

sebanyak 2.333 rumah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Dongi. Berdasarkan

hasil pengamatan tersebut yang dinyatakan rumah sehat dengan berbagai kriteria

penilaian hanya 1257 rumah atau Berarti masih banyak rumah yang belum

memenuhi syarat dari segi kesehatan lingkungan.

Dapat dilihat dari cakupan pemanfaatan jamban keluarga yang sangat rendah

utamanya di daerah pinggir sungai yang kebanyakan masyarakatnya membuang

hajat di sungai, di kebun, atau di sawah. Di samping itu rumah yang memiliki SPAL

juga masih sedikit, umumnya mereka membuang.limbahnya/ comberan dikolom

rumah jika rumah panggung atau di samping rumah jika rumah permanen/semi

permanen, sehingga air limbah tersebut menjadi genangan air yang menimbulkan

bau dan menjadi sarang vektor penyakit..

Dari kondisi lingkungan fisik yang kurang memadai seperti di atas akan

memberikan kontribusi jelek terhadap lingkungan biologis. Kepemilikan sarana

sanitasi yang kurang seperti saluran pembuangan air limbah dan jamban keluarga

mengakibatkan masyarakat membuang limbah rumah tangga dan tinja di sembarang

tempat, hal ini jelas akan menunjang terjadinya penularan penyakit. Di samping itu

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
45

tingkat pendidikan yang rendah dapat mempengaruhi perilaku dan pola pikir

masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

2. Persentase Keluarga yang Memiliki Sarana Sanitasi Dasar

Dikatakan rumah sehat jika memiliki sarana sanitasi dasar yang memenuhi

syarat kesehatan seperti jamban kelurga, tempat sampah dan pengelolaan air limbah

rumah tangga.

Pada tahun 2015, dari 2.333 rumah yang ada di wilayah Puskesmas Dongi, yang

memiliki Jamban Keluarga (JAGA) hanya 1.810 rumah, dan JAGA tersebut

dinyatakan/memenuhi syarat, hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat

menganggap jamban belum merupakan suatu kebutuhan sehingga kesadaran untuk

membangun jamban masih sangat kurang.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut cakupan sarana sanitasi lingkungan di

wilayah Puskesmas Dongi masih sangat rendah, hal ini pula yang menjadi salah satu

penyebab masih banyaknya penyakit-penyakit berbasis lingkungan yang ditemukan

di masyarakat.

Tebel 4.11
Jumlah Akses Jamban Keluarga Di wilayah Puskesmas Dongi
Tahun 2015
Desa Akses Jamban Keluarga

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
46

Jml KK
Jumlah Jumlah %
Yang
Rumah Akses Akses
Memiliki
Dongi 393 368 378 96,18
Otting 402 284 387 96,27
Bulucenrana 673 525 646 95,99
Betao Riawa 245 176 221 90,20
Betao Riase 493 369 417 84,58
Kalempang 127 88 97 76,38
Total 2333 1810 1925 82,51
Sumber :Data Primer 2015

Data diatas menunjukkan masih rendahnya rumah tangga yang membuang

limbahnya sesuai dengan syarat kesehatan sehingga dapat menimbulkan bau dan

tempat berkembang biaknya vektor penyebab penyakit.

3. Persentase Keluarga yang memiliki Akses terhadap Air Bersih

Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan air

sangatlah kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci, dan

sebagainya. Di antara kegunaan-kegunaan tersebut yang paling penting adalah

kebutuhan untuk minum. Untuk itu air harus mempunyai persyaratan khusus agar

tidak menimbulkan penyakit bagi manusia. Di antaranya tidak berbau, tidak berasa,

tidak berwarna, tidak terkontaminasi oleh bakteri patogen serta tidak mengandung

zat-zat kimia tertentu dalam jumlah yang terbatas.

Untuk memenuhi kebutuhannya akan air bersih tersebut, maka masyarakat di

wilayah kerja Puskesmas Dongi mengakses air dari berbagai sumber, jumlah rumah

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
47

yang menggunakan sumber air bersih sebanyak 2243 yang mereka gunakan

diantaranya :

Jumlah 4.12
Jumlah Dan Akses Sarana Air Bersih (SAB) Menurut Jenisnya
Puskesmas Dongi Tahun 2015
Jumlah Jumlah Sarana
Desa Sumur
Rumah PDAM SPT PAH Kemasan
Gali
Dongi 393 73 1 0 0 0
Otting 402 130 0 0 0 0
Bulucenrana 673 120 0 0 0 0
Betao Riawa 245 107 0 0 0 0
Betao Riase 493 75 0 221 0 0
Kalempang 127 0 0 115 0 0
Total 2333 505 1 336 0 0
Sumber :Data Primer 2015

4. Persentase Tempat-tempat Umum Sehat

Tempat-tempat pengelolaan makanan pun dilakukan pemeriksaan

berdasarkan beberapa kriteria penilaian. Di wilayah kerja Puskesmas Dongi dari

TTU & TPM yang ada 95, sebanyak diperiksa 15, yang dinyatakan memenuhi syarat

sebanyak 10 TTU & TPM.

BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
48

A. Sarana Kesehatan

1. Data Dasar Puskesmas

Puskesmas Dongi diresmikan untuk pertama kali Tahun 2004 dan peresmian

untuk pembangunan gedung baru pada tanggal 03 Maret Tahun 2015 oleh Bupati

Sidenreng Rappang, Yang terletak di Jl. Lattabe Desa Dongi Kecamatan Pitu Riawa.

Puskesmas Dongi dilengkapi dengan 1 buah bangunan untuk perumahan dokter

umum, 1 bangunan untuk perumahan perawat/paramedis.

2. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat

Di wilayah kerja Puskesmas Dongi tahun 2015 memiliki upaya kesehatan

bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang terdiri dari 3 Pustu, 4 Poskesdes dan 27

Posyandu.

Tabel. 5.1
Jumlah Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Dongi Tahun 2015
Jenis Sarana/Prasarana Jumlah
Gedung Puskesmas 1
Pustu 4
Poskesdes 3
Posyandu 2
Kendaraan Dinas Roda 4 24
Kendaraan Dinas Roda 4 1
Sumber : Data Primer 2015

B. Tenaga Kesehatan

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
49

1. Persentase Tenaga Kesehatan menurut Unit Kerja

Tenaga kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas termasuk yang ada di pustu dan

polindes yaitu 74 orang terdiri dari 2 orang dokter umum,1 orang Dokter Gigi, 29

orang bidan (4 Bidan PNS & 6 Bidan PTT ), 4 orang sanitarian, 2 orang petugas

Gizi, 2 orang petugas promkes dan 1 orang petugas Imunisasi.

2. Jumlah Pegawai di Puskesmas Menurut Pendidikan dan Jenis Kepegawaian

Khususnya di Puskesmas Dongi jumlah tenaga sebanyak 38 orang.

Tabel 5.2
Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan dan Jenis Kepegawaian
Puskesmas Dongi Tahun 2015
Jenis Jenis-Jenis Kepegawaian
Jumlah
Sarana/Prasarana PNS Sukarela PTT
Kepala Puskesmas 1 1 0 0
Ka. Tu 1 1 0 0
Dokter Umum 1 1 0 0
Dokter Gigi 1 1 0 0
Perawat Gigi 1 0 1 0
Perawat 23 5 18 0
Bidan 29 4 19 6
Apotik 2 1 1 0
Nutrisionis 2 2 0 0
Sanitarian 4 2 2 0
K3 2 0 2 0
Laboratorium 1 0 1 0
Administrasi 3 3 1 0
Supir 1 0 1 0
Cleanin Servis 2 1 1 0
Total 74 21 47 6
Sumber : Data Kepegawaian 2015

C. Pembiayaan Kesehatan
Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
50

Biaya operasional yang digunakan, baik didalam gedung puskesmas maupun di

luar gedung puskesmas bersumber dari :

1. BOK

2. JAMKESDA

3. BPJS

BAB VI

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
51

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data kegiatan program kesehatan yang dicapai Puskesmas Dongi,

maka dapat disimpulkan, sebagai berikut :

1. Dari Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 (113,39 %) dan K-4 (77,41 %) di wilayah

Puskesmas Dongi menunjukkan bahwa kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan

kehamilannya ke sarana kese hatan pada trimester I cukup tinggi namun pada akhir

kehamilan menurun.

2. Jumlah persalinan oleh Nakes di wilayah Puskesmas Dongi sebanyak 171 (74,03%)

persalinan, hal ini menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap dan prilaku

masyarakat beranjak makin naik dibandingkan tahun sebelumnya.

3. Pencapaian cakupan imunisasi diwilayah Puskesmas Dongi pada tahun 2015 sudah

lebih baik dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun ini semua desa mencapai UCI

( Desa yang cakupan imunisasi dasarnya > 85 % )

4. Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif hanya (0,28%), hal ini dipengaruhi

oleh tingkat kesibukan ibu yang ikut mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari

sehingga pada usia 6 bulan bayi mereka sudah diberi makanan pendamping

ASI,disamping itu Faktor pengetahuan ibu yang kurang sehingga sebagian bayi

kadang diberi susu formula, air tajin, teh manis jika ASI ibunya terasa kurang.

5. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu, hal ini terlihat

dari masih rendahnya cakupan penimbangan balita, sehingga pemantauan status gizi

balita yang dilakukan setiap bulannya melalui posyandu tidak dapat digunakan
Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
52

dalam menentukan status gizi masyarakat.khususnya N/D ,dan masih rendahnya

pengetahuan masyarakat tentang pemberian makanan tambahan masih rendah.

6. Masih terdapatnya balita BGM di wilayah Puskesmas Dongi yaitu 54 balita

disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya sosial budaya dan ekonomi keluarga,

tingkat pengetahuan dan kekurang pedulian masyarakat terhadap tumbuh kembang

Balitanya.

7. Masih rendahnya cakupan kepemilikan sarana sanitasi yang memenuhi syarat

kesehatan seperti Jamban keluarga, pengelolaan limbah, dan tempat sampah

disebabkan karena sebagian besar masyarakat menganggap hal tersebut tidak begitu

penting dan bukan merupakan suatu kebutuhan sehingga hal ini pula yang menjadi

salah satu penyebab masih banyaknya penyakit-penyakit berbasis lingkungan yang

ditemukan di masyarakat seperti ISPA, diare dan Penyakit kulit allergi maupun

infeksi.

8. Persentase Cakupan rumah tangga ber PHBS di wilayah Puskesmas Dongi masih

sangat rendah, hal ini disebabkan karena masih kurangnya tingkat pengetahuan,

kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk ber-Perilaku Hidup bersih dan Sehat.

B. Saran

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
53

1. Perlunya sosialisasi kepada masyarakat tentang Pelayanan Kesehatan ibu dan anak,

sehingga diharapkan pada masa yang akan datang cakupan kunjungan ibu hamil K

– 1 dan K – 4, cakupan pemberian ASI Eksklusif, serta angka persalinan oleh tenaga

kesehatan meningkat.dan menurunnya angka kesakitan khususnya penyakit menular

berbasis lingkungan.

2. Perlunya kerjasama dengan semua sektor terkait dalam upaya meningkatkan

cakupan penimbangan bayi di posyandu, utamanya kerjasama dengan tim

penggerak PKK desa.

3. Perlunya kerjasama lintas sektor utamanya dalam memicu masyarakat dalam upaya

meningkatkan kepemilikan sarana sanitasi

4. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan

diperlukan kerja keras oleh petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan tentang

pentingnya sanitasi dan PHBS.

5. Mengingat Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan yang banyak

bersentuhan langsung ke masyarakat terutama Puskesmas Dongi masih memerlukan

peningkatan sumber daya manusia dan fasilitas – fasilitas kesehatan lainya yang

dapat mendukung terlaksananya program kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas.

Profil Puskesmas Dongi


Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai