BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
informasi yang berkualitas di tingkat Kecamatan / Puskesmas oleh karena itu kami
Kesehatan sebagai dasar evaluasi tahunan dan pemantauan kinerja bagi petugas
Kecamatan Sehat 2015 yang merupakan gambaran masyarakat Kecamatan masa depan
yang ditandai dengan penduduknya hidup dalam lingkungan sehat dengan perilaku
bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
upaya kesehatan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal.
Puskesmas Dongi sebagai salah satu ujung tombak dalam upaya pembangunan
Indonesia Sehat 2015 dan indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal yang terdiri
dari 47 indikator kinerja. Untuk mengukur keberhasilan dari program tersebut akan
1. Indikator Derajat Kesehatan sebagai hasil akhir, yang meliputi indikator mortalitas,
2. Indikator Hasil Antara, yang meliputi indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku
Profil Kesehatan Puskesmas Dongi ini merupakan salah satu sarana untuk
tercantum di atas.
1. Visi :
2. Misi :
terjangkau.
beserta lingkungannya.
C. Strategi
bermutu.
D. Bentuk Kegiatan
tingkat kecamatan
program kesehatan.
masyarakat
pesantren
tersedia
perkembangan jaman
ada.
bermutu.
Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
6
kesehatan
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
kesehatan yang dilaksanakan, sehingga nantinya dapat menjadi tolak ukur atau dasar
2. Tujuan Khusus
1. Pengumpulan Data
secara aktif oleh petugas pengelola data dengan cara melakukan pengambilan data
BPS Kabupaten Sidenreng Rappang selanjutnya data tersebut diolah dan dituangkan
dalam bentuk tabel yang kemudian dianalisa sebelum disajikan dalam bentuk profil.
Puskesmas yang dilakukan setiap hari dan berkala baik di kelurahan/desa maupun
di Puskesmas.
Data yang telah dikumpulkan tersebut dimasukkan ke dalam format tabel yang
dilakukan analisis. Jenis analisis data yang dilakukan pada penyajian profil ini
yang terdapat dalam tabel sesuai karakteristik data yang ditampilkan, termasuk
3. Sistimatika Penyajian
berikut :
Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan penyusunan Profil Kesehatan
Bab ini me nyajikan tentang gambaran umum Kecamatan Pitu Riawa. Selain uraian
tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga
lingkungan.
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai mortalitas, morbiditas dan angka
masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga
Bab-6 : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
kesehatan.
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Keadaan Geografis
Wilayah kerja memilki kondisi geografis dataran tinggi dan dataran rendah.
berikut :
1. Desa Dongi
2. Desa Otting
3. Desa Bulucenrana
6. Desa Kalempang
Luas wilayah Puskesmas Dongi adalah 13.455 km² dengan wilayah terluas
pada pada desa Betao Riawa (4.738 Km²), sedangkan jarak terjauh ke puskesmas
60 Menit.
Secara umum data wilayah kerja Puskesmas Dongi dapat dilihat pada
Tabel 2.1
Tabel 2.1
Data Wilayah Kerja Puskesmas Dongi
NO DESA LUAS JARAK KE WAKTU
WILAYAH PUSKESMAS TEMPUH
(km²) (km²) ( Menit)
1 Dongi 671 0,5 3
2 Otting 1384 1 5
3 Bulucenrana 1040 1 5
6 Kalempang 2347 40 60
PUSKESMAS 13.455
a. Promosi Kesehatan.
b. Kesehatan Lingkungan.
e. Penanggulangan Penyakit.
2. Pilihan :
c. Kesehatan Kerja.
e. Kesehatan Jiwa.
g. Kesehatan Remaja.
h. Kesehatan Indera
1. Pertanggungjawaban Wilayah.
2. Pemberdayaan Masyarakat.
3. Keterpaduan.
4. Rujukan
1. Visi :
2. Misi :
terjangkau.
beserta lingkungannya.
dan fungsional.
pencatatan pelaporan.
pelayanan rawat jalan ataupun rawat inap sesuai dengan jenis Puskesmas. Sesuai
penyakit, perbaikan gizi, dan lain sebagainya sesuai dengan beban tugas yang
siaga, pembinaan UKBM dan lain sebagainya sesuai dengan beban tugas yang
1) Pertumbuhan Penduduk
peningkatan dari tahun 2014 yaitu 12.463 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga
2.333 orang.
Dongi dari beberapa tahun terakhir dapat dilihat dari grafik di bawah ini.
14374
11739 12187 12187 12463 12381
Kabupaten Sidenreng Rappang pada tahun 2015 tercatat sekitar 12.387 jiwa
tersebar di 6 Desa. Namun persebaran tersebut tidak merata, Desa yang paling
tinggi jumlah penduduknya adalah Bulucenrana yakni 4.499 jiwa dan yang
seperti kekurangan gizi, sanitasi lingkungan yang kurang baik dan timbulnya
3) Pendidikan
dalam hal ini adalah perubahan perilaku yang dalam hal ini adalah perubahan
pencaharian sebagai petani dan sebagian kecil sebagai PNS dan Wiraswasta.
dapatkan.
F. Keadaan Demografis
berdasarkan data statistik pada tahun 2015 berjumlah 12.381, dengan jumlah Rumah
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa
Kecamatan Pitu Riawa Tahun 2015
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Desa
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
Dongi 879 908 1.787
Otting 897 931 1.828
Bulucenrana 2191 2308 4.499
Betao Riawa 928 865 1.793
Betao Riase 928 973 1.899
Kalempang 301 274 575
Jumlah 6122 6259 12.381
Sumber : Data Primer 2015
1. Pendidikan
manusia. Di wilayah Kecamatan Pitu Riawa jumlah sarana pendidikan yang ada
sekolah terbagi dalam PAUD ada 5 Sekolah, Taman Kanak-Kanak ada 14 sekolah,
Sekolah Dasar (SD) ada 12 Sekolah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada 2
Tabel 2.3
Jumlah Sarana Pendidikan
BAB III
Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
20
Tabel 3.1
Cakupan penderita TB Paru BTA (+) Tahun 2015
Desa Jumlah BTA (+)
Dongi 1
Otting 2
Bulucenrana 2
Betao Riawa 1
Betao Riase 1
Kalempang 0
Jumlah 7
Sumber : Data Primer 2015
Pada tahun 2015 jumlah suspek yang diperiksa sputum BTA sebanyak 76 orang
dan yang dinyatakan positif menderita (TB Paru BTA (+) sebanyak 6 orang.
pengobatan anti tuberkulosis secara rutin selama 6 bulan kepada semua penderita
yang dinyatakan positif ditambah 2 orang penderita di obati dengan hasil Rontgen
Dari data tersebut di atas dapat diketahui bahwa angka kesembuhan penderita
TB Paru BTA (+) yang ditangani Puskesmas Dongi belum dapat dilihat karena
orang yang diobati dan penderita yang dirujuk ke Rumah Sakit pada tahun 2015
sebanyak 3 orang
seperti Indonesia. Penyakit ini senantiasa ada dan sering terjadi peningkatan jumlah
Dongi tahun 2015, penyakit diare sebanyak 961 penderita yang kesemuanya
mendapatkan penanganan pengobatan dan pemberian oralit dan tablet zinc bagi
penderita bayi dan balita dibandingkan tahun 2012 jumlah penderita diare tahun ini
mengalami penurunan,
Pada tahun 2012, Jumlah pemeriksaan sediaan darah sebanyak 411 orang,
Pada tahun 2015 jumlah penderita kusta sebanyak 6 orang yang sembuh 2 orang
Tabel 3.2
Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
23
Otting 0 0 0
Bulucenrana 2 2 0
Betao Riawa 0 0 0
Betao Riase 0 0 0
Kalempang 0 0 0
Jumlah 2 2 0
Dari hasil survey sample darah jari Filariasis terhadap murid SD kelas I dan II Pada
C. Situasi Gizi
Tabel 3.3
Cakupan Kunjungan Neonatus,Bayi,Dan Bayi BBLR Yang Di Tangani
Di Wilayah Kerja Puskesmas Dongi tahun 2015
Kunjungan Bayi
Neonatus BBLR
Lengkap
Desa BBLR
Jumlah
Jumlah % % BBLR Yang
Kunjungan
Ditangani
Dongi 0 0 42 120,0 0 0
Otting 1 19,0 37 105,7 0 0
Bulucenrana 2 15,5 99 115,1 2 2
Betao Riawa 5 98,0 32 94,1 0 0
Betao Riase 4 90,1 32 86,5 1 1
Kalempang 1 66,7 6 60,0 0 0
Total 16 45,0 248 104,6 3 3
1. Persentase Kunjungan Neonatus dan Bayi
Kunjungan neonatus di wilayah kerja Puskesmas Dongi tahun 2015 yaitu 16.
Dari 218 bayi yang lahir, 3 bayi dengan BBLR, di tangani 3 bayi. Ada beberapa
faktor yang bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan di bawah 2500 gram
antara lain umur dan paritas ibu serta umur kehamilan yang kurang dari batas
normal, ibu tidak rutin memeriksakan kehamilannya serta faktor gizi yang tidak
mencukupi.
Tabel 3.4
Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita
Di Wilayah Kerja Puskesmas Dongi Tahun 2015
Rata-Rata Kumulatif
Balita
Desa S K D N
BGM
Bayi Balita Bayi Balita Bayi Balita Bayi Balita
Dongi 32 141 27 157 22 130 14 99 4
Otting 32 145 20 136 19 121 11 89 11
Bulucenrana 80 355 87 339 69 281 46 222 4
Betao Riawa 31 141 26 139 21 118 15 68 1
Betao Riase 33 150 24 127 22 104 19 88 4
Kalempang 10 46 6 30 5 27 2 19 0
Total 218 978 190 929 158 781 107 585 24
Sumber : Data Primer 2015
setiap bulannya di Posyandu melalui penimbangan bayi dan balita, yang dilaporkan
pada setiap akhir bulan setelah semua kegiatan posyandu selesai dilaksanakan dalam
bulan berjalan.
Jumlah sasaran bayi dan balita yang tersebar di 1 Kelurahan 6 desa di wilayah
kerja Puskesmas Dongi pada tahun 2015 menurut data dari program gizi adalah 1196
bayi dan balita. Dari jumlah tersebut yang aktif mengikuti penimbangan setiap bulan
di posyandu 939 bayi dan balita Sedangkan Bayi dan balita dengan berat badan naik
sebanyak 692 bayi dan balita dari seluruh bayi dan balita yang rutin mengikuti
dan pemerintah Desa dalam kegiatan posyandu ,Hal ini disebabkan diantaranya karena
sehingga sering kali pada saat jadwal posyandu mereka tidak bisa datang karena alasan
penanggulangannya tidak akan maksimal jika sektor kesehatan berjalan sendiri tanpa
adanya dukungan sektor terkait serta dukungan politik dari kebijakan pemerintah
setempat.
Masih terdapatnya balita BGM di Kecamatan Pitu Riawa yaitu 24 balita, hal ini
disebabkan oleh beberapa factor antara lain sosial budaya dan ekonomi keluarga,
tingkat pengetahuan dan kurangnya kepedulian keluarga. Balita Gizi buruk dan BGM
BAB IV
A. Pelayanan Kesehatan
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan K-4 dan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Tabel 4.1
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan K-4
Wilayah Kerja Puskesmas Dongi
Tahun 2015
Ibu Hamil Ibu Bersalin
Desa Ditolong
Jml K1 % K4 % Jml %
Nakes
Puskesmas 2 3
Dari 239 ibu hamil, cakupan K-1 271 (113,39 %) dan K-4 sebanyak 185
dan Poskesdes sudah mulai meningkat, Namun demikian masih ada sebagian ibu
Jumlah persalinan yang ditolong oleh bidan atau tenaga kesehatan yang
kebijakan pemerintah yaitu Klaim BPJS untuk setiap persalinan yang dilakukan oleh
kembangnya sesuai standar paling sedikit 4 kali per tahun di wilayah kerja
Puskesmas Dongi tahun 2015. hal ini terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya
3. Persentase Siswa SD, SMP dan SMA sederajat yang Diperiksa Kesehatannya
4. Peserta KB Aktif
Tabel 4.2
Jumlah Peserta KB Aktif
Wilayah Kerja Puskesmas Dongi Tahun 2015
Jumlah Peserta KB Aktif
Desa
PUS Jumlah %
Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 2.302 sedangkan peserta KB yang Aktif
sebanyak 1.807 (78,50%) orang dari 2.302 pasangan usia subur. Angka ini
sebanyak 922, dibandingkan jenis konsentrasi lain yaitu suntik 801, implant 801,
Tabel 4.3
% Pencapaian
Sasaran Bayi
Desa HBO (0<7 Hari) BCG POLIO 1
Total 107 110 217 88 89 177 81,2 112 102 214 98,2 114 114 105 100,5
% Pencapaian
Total 113 103 70,0 99,5 110 99 209 96,3 105 105 210 96,8 105 106 211 97,2
% Pencapaian
Total 98 112 210 96,8 99 111 90 90,3 90 106 196 90,3 90 106 196 90,3
Pada tahun 2015 cakupan imunisasi Puskesmas Dongi semua Desa UCI .
Imunisasi merupakan salah satu jalan untuk menurunkan angka kesakitan dan
angka kematian khususnya pada bayi dan balita melalui pemberian perlindungan/
(PD3I).
penyakit polio.
Pada tahun 2015 cakupan imunisasi Puskesmas Dongi dari 478 sasaran bayi
sebagai berikut :
bagi yang telah mendapat DPT3 + HB3, Polio3, BCG dan campak. Yang berarti
pelayanan imunisasi di posyandu oleh masyarakat, hal ini sangat erat kaitannya
dengan kesadaran dari ibu untuk membawa anaknya ke posyandu yang sering kali
diabaikan karena faktor pekerjaan rumah tangga, faktor anak yang sakit, dll.
pentingnya imunisasi dan tak lepas dari proaktifnya pengelolah program imunisasi
Cakupan Kapsul Vit A Dosis Tinggi pada Bayi (6-11 Bulan), Balita (12-59
Bulan) Puskesmas Dongi Tahun 2015
Desa Sasaran Jumlah Distribusi
Bayi (6-11 Balita (12- Bayi (6-11 Balita (12-59
Bulan) 59 Bulan) Bulan Bulan)
mendapatkan vitamin A dosis tinggi sebanyak 1433 Balita dari jumlah sasaran 1846
Balita.
Dongi 38 42 38 35 23
Otting 39 35 28 22 24
Bulucenrana 95 116 101 81 71
Betao Riawa 37 40 35 16 16
Betao Riase 40 43 34 26 27
Kalempang 11 12 11 5 6
Total 260 288 247 185 167
Sumber : Data Primer 2015
Dari 536 sasaran bumil di wilayah kerja Puskesmas Dongi tahun 2015 yang
terpenuhi tablet Fe sebanyak 4 kali tahap pemberian selama kehamilannya dari 260
bumil. Angka cakupan ini sangat dipengaruhi oleh kunjungan ibu hamil sarana
pelayanan kesehatan.
imunisasi TT1 sampai TT5 pun sangat dipengaruhi oleh kunjungan ibu ke sarana
pelayanan kesehatan dalam hal ini ke Puskesmas atau ke posyandu. Pada tahun 2015
sebelumnya.
Dongi 32 4 0,13
Otting 32 6 0,19
Bulucenrana 80 19 0,24
Betao Riawa 31 7 0,23
Betao Riase 33 22 0,67
Kalempang 10 3 0,3
Total 218 61 0,28
Sumber : Data Primer 2015
Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan
di wilayah Puskesmas Dongi pada tahun 2015 adalah 61 Bayi (0,28%,) dari 218
bayi, angka tersebut dipengaruhi oleh tingkat kesibukan ibu yang ikut mencari
nafkah untuk kebutuhan hidup sehari-hari sehingga pada usia sekitar 4 bulan bayi
mereka sudah diberi makanan pendamping ASI seperti bubur saring atau makanan
tambahan lainnya seperti biskuit. Disamping itu faktor pengetahuan ibu yang kurang
sehingga sebagian bayi kadang diberi susu instan , air tajin, teh manis jika ASI
banyak rumah tangga yang menggunakan garam yang tidak beryodium dengan
alasan sudah lama memakai dan lebih murah harganya dan sebagian rumah tangga
wilayah Kecamatan Pitu Riawa tahun 2015 belum dapat diketahui dengan pasti
karena tidak ada data yang mendukung dan Askes Pegawai Negeri merupakan
tenaga PNS dari luar Kecamatan Pitu Riawa dan kode kapitasinya berdasarkan
jenis kepesertaan :
Jumlah Kunjungan
Bulan
BPJS Jamkesda
wilayah Puskesmas Dongi, termasuk yang mendapat pelayanan di Poli Umum, Poli
mereka datang dengan tujuan untuk mendapatkan pelayanan pengobatan, hal ini
kurang sejalan dengan fungsi Puskesmas yaitu bukan hanya kuratif tetapi juga
promotif, preventif. Sehingga diharapkan bukan hanya mereka yang sakit saja yang
kenyataannya hal tersebut masih jauh dari yang diharapkan karena persepsi
masyarakat bahwa Puskesmas adalah tempat bagi orang-orang yang sedang sakit,
sangat minim.
Obat-obatan yang tersedia di Puskesmas Dongi adalah obat yang tergolong obat
Sidenreng Rappang.
Pada tahun 2015, dari 2.333 Rumah Tangga yang dipantau hanya 2.384
Rumah Tangga yang dinyatakan berperilaku hidup bersih dan sehat 1257 Rumah
indikator perilaku, yang mana setiap rumah tangga mayoritas hanya memenuhi
beberapa kriteria saja. Hal ini disebabkan karena tingkat pengetahuan, kesadaran
dan kepedulian masyarakat masih sangat kurang, seperti masih adanya masyarakat
yang lebih suka mengkonsumsi air yang tidak dimasak dengan alasan lebih nikmat
sebagai pelepas dahaga, masih banyaknya bapak-bapak yang merokok tidak pada
tempatnya sehingga anak-anak sekolah pun sudah ada yang mulai belajar merokok,
masih ada masyarakat yang tidak mencuci tangan atau sekedar membilas dengan air
dapat mempermudah masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh. Dan masih banyak
karena kondisi lingkungan yang tidak sehat / bersih oleh kekurang pedulian
posyandu tersebar pada setiap dusun yang ada. Dalam pelaksanaannya posyandu
1. Posyandu Pratama : 0
2. Posyandu Madya : 18
Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
43
3. Posyandu Purnama : 6
4. Posyandu Mandiri :0
memanfaatkan posyandu secara maksimal, tetapi dalam hal ini kesalahan bukan
hanya berasal dari masyarakat saja tetapi juga karena kurangnya perhatian
Tabel 4.10
Jumlah Posyandu dan Kader
Di Wilayah Kerja Puskesmas Dongi Tahun 2015
Jumlah
Jumlah Kader
Desa Posyandu
Ada Aktif Ada Aktif
Dongi 3 3 15 10
Otting 4 4 30 15
Bulucenrana 6 6 30 20
Betao Riawa 5 5 25 10
Betao Riase 4 4 20 10
Kalempang 2 2 10 10
Total 24 24 120 75
Sumber : Data Primer 2015
D. Keadaan Lingkungan
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Dari
sedemikian rupa agar penghuninya merasa aman dan nyaman. Namun kadang dalam
sebanyak 2.333 rumah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Dongi. Berdasarkan
hasil pengamatan tersebut yang dinyatakan rumah sehat dengan berbagai kriteria
penilaian hanya 1257 rumah atau Berarti masih banyak rumah yang belum
Dapat dilihat dari cakupan pemanfaatan jamban keluarga yang sangat rendah
hajat di sungai, di kebun, atau di sawah. Di samping itu rumah yang memiliki SPAL
rumah jika rumah panggung atau di samping rumah jika rumah permanen/semi
permanen, sehingga air limbah tersebut menjadi genangan air yang menimbulkan
Dari kondisi lingkungan fisik yang kurang memadai seperti di atas akan
sanitasi yang kurang seperti saluran pembuangan air limbah dan jamban keluarga
tempat, hal ini jelas akan menunjang terjadinya penularan penyakit. Di samping itu
tingkat pendidikan yang rendah dapat mempengaruhi perilaku dan pola pikir
Dikatakan rumah sehat jika memiliki sarana sanitasi dasar yang memenuhi
syarat kesehatan seperti jamban kelurga, tempat sampah dan pengelolaan air limbah
rumah tangga.
Pada tahun 2015, dari 2.333 rumah yang ada di wilayah Puskesmas Dongi, yang
memiliki Jamban Keluarga (JAGA) hanya 1.810 rumah, dan JAGA tersebut
wilayah Puskesmas Dongi masih sangat rendah, hal ini pula yang menjadi salah satu
di masyarakat.
Tebel 4.11
Jumlah Akses Jamban Keluarga Di wilayah Puskesmas Dongi
Tahun 2015
Desa Akses Jamban Keluarga
Jml KK
Jumlah Jumlah %
Yang
Rumah Akses Akses
Memiliki
Dongi 393 368 378 96,18
Otting 402 284 387 96,27
Bulucenrana 673 525 646 95,99
Betao Riawa 245 176 221 90,20
Betao Riase 493 369 417 84,58
Kalempang 127 88 97 76,38
Total 2333 1810 1925 82,51
Sumber :Data Primer 2015
limbahnya sesuai dengan syarat kesehatan sehingga dapat menimbulkan bau dan
Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan air
sangatlah kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci, dan
kebutuhan untuk minum. Untuk itu air harus mempunyai persyaratan khusus agar
tidak menimbulkan penyakit bagi manusia. Di antaranya tidak berbau, tidak berasa,
tidak berwarna, tidak terkontaminasi oleh bakteri patogen serta tidak mengandung
wilayah kerja Puskesmas Dongi mengakses air dari berbagai sumber, jumlah rumah
yang menggunakan sumber air bersih sebanyak 2243 yang mereka gunakan
diantaranya :
Jumlah 4.12
Jumlah Dan Akses Sarana Air Bersih (SAB) Menurut Jenisnya
Puskesmas Dongi Tahun 2015
Jumlah Jumlah Sarana
Desa Sumur
Rumah PDAM SPT PAH Kemasan
Gali
Dongi 393 73 1 0 0 0
Otting 402 130 0 0 0 0
Bulucenrana 673 120 0 0 0 0
Betao Riawa 245 107 0 0 0 0
Betao Riase 493 75 0 221 0 0
Kalempang 127 0 0 115 0 0
Total 2333 505 1 336 0 0
Sumber :Data Primer 2015
TTU & TPM yang ada 95, sebanyak diperiksa 15, yang dinyatakan memenuhi syarat
BAB V
A. Sarana Kesehatan
Puskesmas Dongi diresmikan untuk pertama kali Tahun 2004 dan peresmian
untuk pembangunan gedung baru pada tanggal 03 Maret Tahun 2015 oleh Bupati
Sidenreng Rappang, Yang terletak di Jl. Lattabe Desa Dongi Kecamatan Pitu Riawa.
Posyandu.
Tabel. 5.1
Jumlah Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Dongi Tahun 2015
Jenis Sarana/Prasarana Jumlah
Gedung Puskesmas 1
Pustu 4
Poskesdes 3
Posyandu 2
Kendaraan Dinas Roda 4 24
Kendaraan Dinas Roda 4 1
Sumber : Data Primer 2015
B. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas termasuk yang ada di pustu dan
polindes yaitu 74 orang terdiri dari 2 orang dokter umum,1 orang Dokter Gigi, 29
orang bidan (4 Bidan PNS & 6 Bidan PTT ), 4 orang sanitarian, 2 orang petugas
Tabel 5.2
Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan dan Jenis Kepegawaian
Puskesmas Dongi Tahun 2015
Jenis Jenis-Jenis Kepegawaian
Jumlah
Sarana/Prasarana PNS Sukarela PTT
Kepala Puskesmas 1 1 0 0
Ka. Tu 1 1 0 0
Dokter Umum 1 1 0 0
Dokter Gigi 1 1 0 0
Perawat Gigi 1 0 1 0
Perawat 23 5 18 0
Bidan 29 4 19 6
Apotik 2 1 1 0
Nutrisionis 2 2 0 0
Sanitarian 4 2 2 0
K3 2 0 2 0
Laboratorium 1 0 1 0
Administrasi 3 3 1 0
Supir 1 0 1 0
Cleanin Servis 2 1 1 0
Total 74 21 47 6
Sumber : Data Kepegawaian 2015
C. Pembiayaan Kesehatan
Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
50
1. BOK
2. JAMKESDA
3. BPJS
BAB VI
A. Kesimpulan
1. Dari Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 (113,39 %) dan K-4 (77,41 %) di wilayah
kehamilannya ke sarana kese hatan pada trimester I cukup tinggi namun pada akhir
kehamilan menurun.
2. Jumlah persalinan oleh Nakes di wilayah Puskesmas Dongi sebanyak 171 (74,03%)
3. Pencapaian cakupan imunisasi diwilayah Puskesmas Dongi pada tahun 2015 sudah
lebih baik dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun ini semua desa mencapai UCI
4. Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif hanya (0,28%), hal ini dipengaruhi
oleh tingkat kesibukan ibu yang ikut mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari
sehingga pada usia 6 bulan bayi mereka sudah diberi makanan pendamping
ASI,disamping itu Faktor pengetahuan ibu yang kurang sehingga sebagian bayi
kadang diberi susu formula, air tajin, teh manis jika ASI ibunya terasa kurang.
5. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu, hal ini terlihat
dari masih rendahnya cakupan penimbangan balita, sehingga pemantauan status gizi
balita yang dilakukan setiap bulannya melalui posyandu tidak dapat digunakan
Profil Puskesmas Dongi
Kec. Pitu Riawa Kab. Sidrap Tahun 2018
52
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya sosial budaya dan ekonomi keluarga,
Balitanya.
disebabkan karena sebagian besar masyarakat menganggap hal tersebut tidak begitu
penting dan bukan merupakan suatu kebutuhan sehingga hal ini pula yang menjadi
ditemukan di masyarakat seperti ISPA, diare dan Penyakit kulit allergi maupun
infeksi.
8. Persentase Cakupan rumah tangga ber PHBS di wilayah Puskesmas Dongi masih
sangat rendah, hal ini disebabkan karena masih kurangnya tingkat pengetahuan,
kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk ber-Perilaku Hidup bersih dan Sehat.
B. Saran
1. Perlunya sosialisasi kepada masyarakat tentang Pelayanan Kesehatan ibu dan anak,
sehingga diharapkan pada masa yang akan datang cakupan kunjungan ibu hamil K
– 1 dan K – 4, cakupan pemberian ASI Eksklusif, serta angka persalinan oleh tenaga
berbasis lingkungan.
3. Perlunya kerjasama lintas sektor utamanya dalam memicu masyarakat dalam upaya
diperlukan kerja keras oleh petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan tentang
peningkatan sumber daya manusia dan fasilitas – fasilitas kesehatan lainya yang