Anda di halaman 1dari 160

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia, Nomor 75 tahun 2014, sebagai salah satu jenis fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peran penting dalam
sistem Kesehatan Nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan.
Pusat kesehatan masyarakat adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi – tingginya dan menyelenggarakan
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditunjukan untuk
meningkatkan pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memelihara kesehatan perorangan
disamping melaksanakan kegiatan untuk memeliahara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan mengurangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Kebijakan dasar puskesmas memuat kebijakan tentang optimalisasi
peran puskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat di garis terdepan dari sistim kesehatan nasioanal maka
diperlukan sistem managemen yang baik.
Dalam Sistem manajemen, maka fungsi Perencanaan Kegiatan dan
Pelaksanaan Kegiatan merupakan bagian dari proses manajemen.
Fungsi ini mempunyai kaitan erat dengan ketiga fungsi manajemen
lainnya, terutama dengan fungsi perencanaan melalui fungsi
pengawasan dan pengendalian, standar keberhasilan pengawasan yang
dituangkan dalam bentuk target, prosedur kerja dan sebagainya. Harus
dibandingkan dengan hasil yang telah dicapai atau yang mampu
dikerjakan oleh seluruh staf Puskesmas. Salah satu fungsi laporan
tahunan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana program atau
kegiatan puskesmas sudah dilaksanakan secara standar atau prosedur
yang telah ditetapkan.
Salah satu unsur yang akan menunjang peran Puskesmas dalam
menyelenggarakan upaya pelayanan Kesehatan baik perorangan
maupun kelompok / masyarakat yang sesuai dengan azas
penyelenggaraan Puskesmas (Azas pertanggung jawaban wilayah,
pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan) harus ditunjang
oleh adanya sistem manajemen Puskesmas yang baik.
Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif
dan efesien dalam bentuk fungsi manajemen yang kita kenal dengan
istilah P1 (Perencanaan), P2 (Penyelenggaraan dan Pelaksanaan) serta
P3 (Pengawasan Pengendalian dan Penilaian).
Perencanaan Tahunan Tingkat Puskesmas merupakan perwujudan
dari pelaksanaan sistem manajemen puskesmas yang berguna untuk
menrencanakan Kegiatan puskesmas dari berbagai aspek, antara lain
aspek adminsitrasi, keuangan, teknis pelayanan. Disamping itu tentunya
laporan tahunan puskesmas juga sekaligus bentuk pertanggungjawaban
yang mencakup pelaksanaan seluruh kegiatan yang ada di Puskesmas,
selain itu juga dapat dijadikan sebagai bahan untuk penyusunan
kegiatan (perencanaan) puskesmas dimasa / ditahun yang akan datang.
 Perencanaan Tahunan Tingkat Puskesmas merupakan gambaran
situasi kesehatan di Kecamatan Sukaraja selama satu tahun. Pada
laporan tahunan ini disajikan data-data mengenai analisa situasi,
pencapaian program dan kinerja kami secara lintas program maupun
lintas sektoral, adapun program yang belum berhasil merupakan tugas
kami ditahun yang akan datang dengan mengacu pada Visi Departemen
Kesehatan Republik Indonesia yaitu ” Terwujudnya Kabupaten
Sukabumi religious, maju dan inovatif menuju masyarakat sejahtera
lahir batin”.

B. Tujuan
Adapun tujuanya dari perencenaan tingkat Puskesmas terbagi dua,
yaitu :
1. Tujuan umum :
Sebagai bahan Perencanaan Tahunan Tingkat Puskesmas di
UPTD Puskesmas Limbangan Kecamatan Sukaraja tahun 2022.
2. Tujuan Khusus :
a. Perencanaan Tahunan Tingkat Puskesmas
b. Pelaksaanaan Puskesmas Tahunan Tingkat Puskesmas
c. Sebagai bahan evaluasi serta tindak lanjut perencanaan dan
kebijakan

C. Visi, Misi, Tupoksi Puskesmas dan Tata Nilai


Adapun untuk mendukung Visi tersebut diatas maka Puskesmas
Limbangan mempunyai,
 Visi : “ Terwujudnya Kecamatan Sukaraja Yang sehat Religius Dan
Mandiri “

 Misi :
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
2. Mewujudkan tenaga Kesehatan yang sehat, religious dan
mandiri
3. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang
kesehatan.
Yang dimaksud dengan sehat, religius dan mandiri adalah
masyarakat yang hidup di dalam lingkungan yang sehat dan dengan
perilaku hidup bersih dan sehat dengan meningkatkan peran serta
masyarakat secara langsung dalam pembangunan kesehatan serta
mampu mengakses pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil
dan merata.
Visi tersebut mengandung tiga elemen penting dalam capaian
pembangunan Kesehatan UPTD Puskesmas Limbangan periode 2021-
2026 yakni sehat, religius dan mandiri. Dari tiga elemen tersebut maka
dapat ditelaah bahwa Kepala Puskesmas ingin membangun
Kecamatan Sukaraja menjadi lebih baik dengan tetap mempertahankan
kemandirian masyarakat.
1. Masyarakat Kecamatan Sukaraja yang Sehat
Meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga dapat mewujudkan
kondisi masyarakat Kecamatan Sukaraja yang sehat.
2. Masyarakat Kecamatan Sukaraja yang religius
Dalam melaksanakan pembangunan pemerintah Kecamatan
Sukaraja tetap berpegang pada moral dan ahlak dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari. Diharapkan akhir dalam melaksanakan
pembangunan akan terbentuk suatu tatanan perikehidupan yang
religius dan harmonis dalam lingkungan Kecamatan Sukaraja yang
bermartabat dan berdaya saing.
3. Masyarakat Kecamatan Sukaraja yang mandiri
Sikap dan kondisi dimana masyarakat Kecamatan Sukaraja tahu,
mau dan mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi
permasalahan kesehatan yang dihadapi dengan mengandalkan
potensi diri sendiri.
Berdasarkan identifikasi Visi Puskesmas serta penjabaran
secara umum, maka ditetapkan Misi UPTD Puskesmas Limbangan
sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
2. Mewujudkan tenaga kesehatan yang sehat, religious dan mandiri
3. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan.
Untuk mencapai visi Puskesmas maka akan dilakukan secara
bertahap dan berkesinambungan. Misi Puskesmas yang merupakan
langkah-langkah untuk mencapai visi Puskesmas, sekaligus merupakan
pelaksanaan dari stategi pembangunan Kabupaten Sukabumi di tingkat
Kecamatan Sukaraja. Sehingga dengan misi Puskesmas tersebut, visi
Puskesmas bisa tercapai untuk menunjang visi Kabupaten Sukabumi.
Dalam melaksanakan misi tersebut, UPTD Puskesmas
Limbangan menyusun strategi dan langkah-langkah yang merupakan
rincian pelaksanaan misi Puskemas. Strategi dan langkah-langkah
yang akan dilaksanakan untuk melaksanakan misi tersebut tidak
terlepas dari sasaran yang ingin dicapai oleh pemerintah daerah
kabupaten sukabumi yang tercantum dalam renstra Dinas Kesehatan
tahun 2021-2026 adalah sebagai berikut:
 Sasaran
1. Meningkatnya kualitas pelayanan puskesmas
2. Tersedianya obat, bahan kimia dan perbekalan kesehatan
3. Pembinaan kesehatan ibu dan reproduksi
4. Menurunnya kasus kematian ibu dan bayi
5. Menurunkan angka kesakitan
6. Meningkatnya pembinaan upaya kesehatan kerja dan olah raga
7. Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan pengawasan upaya
kesehatan tradisional dan komplementer
8. Meningkatnya mutu dan akses pelayanan keperawatan, kebidanan
dan ketekhnisan medik
9. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas
bagi masyarakat
10. Meningkatnya mutu dan akses pelayanan kesehatan jiwa dan
Napza.
11.Meningkatnya layanan kesehatan kesehatan untuk
Masyarakat.
12. Meningkatnya layanan untuk masyarakat miskin
13. Meningkatnya pelayanan gizi masyarakat
14. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan
15. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat
16. Menurunya angka kesakitan akibat penyakit menular
17. Meningkatnya kesehatan jemaah haji
18. Meningkatnya layanan rujukan puskesmas
19. Meningkatnya akses layanan kesehatan

 Strategi Puskesmas Limbangan

1. Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat Esensial antara


laian :
a) Promosi Kesehatan ;
b) Keshatan Lingkungan ;
c) Pelayanan Gizi, KIA dan KB ;
d) Pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular ;
e) Surveilans dan sentinel SKDR ; dan
f) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular .
2. Meninagkatkan Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan,
antara lain:
a) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS);
b) Kesehatan Jiwa;
c) Kesehatan Gigi Masyarakat;
d) Kesehatan Tradisional dan Komplementer;
e) Kesehatan Olahraga;
f) Kesehatan Kerja;
g) Kesehatan Indera;
h) Kesehatan Lanjut Usia; dan/atau
i) Pelayanan kesehatan lainnya sesuai kebutuhan Puskesmas.
3. Meningkatkan Upaya Kesehatan Perorangan, antara lain:
a) Kunjungan Puskesmas;
b) Pelayanan Umum;
c) Kesehatan Gigi dan Mulut; dan
d) Rawat Inap, UGD, Kematian, dll.

 Upaya Puskesmas

1. Meningkatkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang


berkualitas di PUSTU dan jaringannya.
2. Pengadaan obat dan alkes untuk penanganan penyakit.
3. Meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas pelayanan
kesehatan bagi masyarakat miskin.
4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di PUSTU dan
jaringannya.
5. Penempatan tanaga kesehatan di desa dan PUSTU sesuai
kebutuhan.
6. Rekrutmen tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan
pelayanan kesehatan.
7. Mengoptimalkan peran dan fungsi tenaga kesehatan dalam upaya
penurunan AKB, AKI, Prevalensi penyakit dan Gizi Buruk.
8. Meningkatkan cakupan dan pembinaan desa siaga aktif.

 Langkah - langkah

1. Menyiapkan data dasar kepegawaian, mulai dari pendidikan terakhir,


pelatihan yang sudah di peroleh dan pelatihan apa yang di perlukan.
2. Memberikan penyegaran ilmu bagi petugas Puskesmas sesuai
dengan profesi masing-masing.
3. Mensosialisasikan kembali tentang peraturan disiplin pegawai negeri
kepada seluruh petugas Puskesmas.
4. Mensosialiasasikan kembali tentang tugas pokok masing-masing
petugas.
5. Memperbaiki dan melengkapi sarana dan prasana yang kurang di
Puskesmas untuk pelayana pasien.
6. Memsosialisasikan kembali pelayanan-pelayanan yang tersedia di
Puskesmas.
7. Mempetakan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas,
sehingga di ketahui daerah mana yang memerlukan pelayanan di
tempat karena masyarakatnya kurang bisa menjangkau puskesmas.
8. Meningkatkan peran serta masyarakat, aparat desa, tokoh
masyarakat dan tokoh ulama untuk membentuk pelayanan
kesehatan yang berbasis masyarakat.
Demikianlah telaahan visi dan misi, dari mulai telaahan visi misi
Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat,
Kabupaten Sukabumi yang kemudian di terjemahkan kedalam visi dan
misi Puskesmas guna mendukung dan mewujudkan visi dan misi
Kepala Daerah Kabupaten Sukabumi.
BAB II
ANALISIS SITUASI

A. DATA
1. Data Umum
a. Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Limbangan
Kecamatan Sukaraja merupakan salah satu Kecamatan
di Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah kurang lebih
3.663,937 Ha. Dengan keadaan wilayah umumnya meliputi
permukaan yang terdiri dari dataran tinggi,lereng dan lembah.
Keadaan tofografi yang demikian menyebabkan sebagai wilayah
atau daerah rawan terhadap bencana longsor, erosi tanah dan
bencana lainnya.
Batas-batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Limbangan
terdiri dari :
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sukabumi.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Margaluyu.
 Sebelah Utara berbatasan dengan Hutan Gunung Gede
Pangrango
 Sebelah Selatan berbatasan Desa Sukaraja.
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Limbangan terdiri dari 4
Desa yaitu :
1. Desa Limbangan
2. Desa Langensari
3. Desa Cisarua.
4. Desa Sukamekar.
Keadaan geografis wilayah kerja UPTD Puskesmas
Limbangan yang berbukit, memungkinkan ada beberapa desa sulit
menjangkau fasilitas kesehatan, dengan demikian masih banyak
masyarakat yang tidak dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan, karena biaya transfortasi yang cukup tinggi. Upaya-
upaya yang kami lakukan untuk mengatasi masalah tersebut, agar
masyarakat lebih mudah dan dapat memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan adalah :
1. Menempatkan dan menambah tenaga kesehatan di desa.
2. Menambah hari buka PUSTU dan Polindes, 4 hari dalam
seminggu.
3. Melaksanakan Puskesmas keliling, Posyandu dan Poskesdes.
Secara administrasi 4 desa tersebut berada di bawah satu
wilayah kerja UPTD Puskesmas Limbangan, yaitu diwilayah kerja
Kecamatan Sukaraja. Adapun Mata pencaharian penduduk di
wilayah kerja Puskesmas Limbangan pada umumnya sebagai
petani, pertukangan, dan buruh, sebagian kecil bekerja sebagai
pegawai swasta dan pegawai negeri. Sedangkan tingkat
pendidikan pada umumnya berpendidikan sekolah dasar dan
pendidikan menengah pertama walaupun ada juga tingkat SLTA
dan pendidikan perguruan tinggi, serta mayoritas penduduk
beragama Islam.
Tabel 2.1
Situasi Geografis
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
JARAK KONDISI
WAKTU
JM KEFAS. KETER
N JML TEMPUH
L KES/PK JANGKAUAN
O DESA RT/RW KE PKM
P.Y M DESA
1 Langensari 47 11 2 KM 20 menit Mudah
2 Limbangan 49 14 1 KM 15 menit Mudah
3 Cisarua 29 8 1 KM 15 menit Mudah
4 Sukamekar 43 11 1 KM 15 menit Mudah
JUMLAH 168 43
Untuk mengatasi masalah keterjangkauan dan agar
masyarakat lebih mudah mengakses fasilitas pelayanan
kesehatan Puskesmas Limbangan berupaya dengan peningkatan
pelayanan melalaui :
 Menambah hari buka Pustu Cijeruk dan poskesdes
Limbangan 5 hari dalam seminggu, dan pustu cijeruk dan
Poskesdes Langensari 3 hari dalam seminggu
 Melaksanakan Puskesmas keliling, Pembinaan UKBM yaitu
Posyandu, posbindu dan Poskesdes

Demografi yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesma


Limbangan sebagia berikut :
1. Jumlah penduduk yang ada di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Limbangan seluruhnya 33.727 jiwa, terdiri dari
laki-laki sebanyak 17.232 jiwa dan perempuan sebanyak
16.495 jiwa.
2. Jumlah KK Sebanyak 11.611
b. Data Sumberdaya
Sember daya manusia yang ada di puskesmas Limbangan
sebagai berikut:
1) Tenaga Formal
Tabel 2.2
Sumber Daya Manusia
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2022
Jenis
Jumlah Nama
Ketenagaan
Kesehatan
Kepala
1 Orang Idris Sardi,S.KM
Puskesmas
Kasubag Tata
1 Orang Pita Marlinawati,S.ST
Usaha
Tenaga Medis 3 0rang  
Dokter Umum 2 Orang
  1 DHL dr. Septian Ary Lestyanto
1 DHL dr. Albani Nasution
drg. Alam Firdaus Jafar Fajar,
Dokter Gigi 1 DHL
MM
Bidan 6 Orang Hami, S.Tr.Keb
  Lilis Suryani, AM.Keb
Beti Sartika, S.ST, M.Kes
PNS
    Eka Purwati, S.Tr.Keb
    Tuti Karwati, AMKeb
    Ayu Angraeni Sutrisna,Am.Keb
  14 Rena Rosita, AM.Keb
    Marni Sukmayati, AM.Keb
    Diah Ellys Sutarman, AM.Keb
    Sucy Kasowaty, AM.Keb
    Leli Muksin, AM.Keb
    Annisa Phamelia AM.Keb
    Delima Andesa Aprilia, AM.Keb
BHL
Rini Anggraeni,AM.Keb
Sri Santi Amaliah,Am.Keb
Yuliana,Am.Keb
Intan Sri Sugiharlianti,Am.Keb
Siti Sabila,Am.keb
    Eva Novianti, AM.Keb
    Rahayu Novitasari,Am.keb
Perawat 12 Orang
Shelan Risandy Noorjaya,
  6 PNS
S.Kep,Ners
Dalya Rahmatika,S.Kep,Ners
Ema, AMK
N. Shanty Triwahyuni, AMK
Yuli Parta Suanda, AM.Kep
Deni Permadi, AM.Kep
  6 Gema Kriesma Pratiwi, AM.Kep
    Topan Ariyanto, S.Kep, Ners
Diki Herdian Lesmana,Am.Kep
PHL
Evi Nurmawati,S.Kep,Ners
Indra Lesmana,Am.kep
    Agus Prasetyo, AM.Kep
Perawat Gigi 1 PNS Denny Ispatmawati,Amd.kes
Apoteker 1 AHLD Safira, S.Si, Apt
Sanitarian 1 SHL Muhammad Dirhadudin,Amd.Kes
Tenaga Gizi 1 PNS Aas Asiah, S.Gz
Non Kesehatan
7 Asep Hidayat
TKB Widha Ningsari
Ruslan
Wakino
Abdul Latif
Siti Azzahra Maulidya Futri
Virna Devita
S1 2 PNS Elis Suminarti, SE
Ai Rusmiati,Spd
SMA 1 PNS Tuti Hafiati
S1 1 ADHL Winny Kustiwiani, SE
S1 1 ADHL Dedi Suardi, SM
SMA 1 ADHL Rossi Oktaviani
Jumlah 55

2) Tenaga Informal/Pemberdayaan Masyarakat


Tabel 2.3
Tenaga Informal
Tokoh Tokoh Tokoh
No Desa Kader aktif
Masyarakat Agama Pemuda
1 Langensari 57 20 15 11
2 Limbangan 80 18 15 12
3 Cisarua 40 16 13 10
4 Sukamekar 57 13 12 11
Jumlah 215 305 250 148

c. Kelembagaan Kesehatan Masyarakat


Selain sarana kesehatan di atas, untuk menunjang dan untuk
lebih meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan dasar
kepada masyarakat di kecamatan Limbangan dibantu dengan
adanya kelembagaan kesehatan di masyarakat.
Kelembagaan kesehatan dimasyakat dapat dilihat dari
tumbuh dan berkembangnya Upaya Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat (UKBM). Posyandu, Posbindu, UKK dan Desa Siaga.
UKBM ini merupakan wujud dari partisipasi masyarakat yang telah
ada sejak lama, keberadaaan posyandu ini murni inisiatif dari
mayarakat
Tabel 2.3
Derajat peran serta masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
didaerah khususnya diwilayah Puskesmas Limbangan tahun 2021

No Kegiatan Jumlah

1 Posyandu 44
2 Posbindu 4
3 UKK 1
4 Desa Siaga 4

d. Data penduduk menurut Jenis Kelamin


Tabel 2.4
Distribusi Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Limbanagan
Tahun 2021

Jumlah
No
Desa
. Ket
L P Jlh KK RT RW

1 Limbangan 4.789 4.771 9.560 2.896 65 10

2 Langensari 4.871 4.601 9.472 3.561 50 15

3 Cisarua 3.848 3.710 7.558 2.554 30 8

4 Sukamekar 3.724 3.413 7.137 2.600 42 11

Total 17.232 16.49 33.727 11.611 168 44


5
e. J
f. umlah Penduduk
g. Kelompok Rentan
Tabel 2.5
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Pengertian
Desa Jumlah Laki-laki Perempuan
kelompok Pendud rentan
<1 th 1-4 5-14 15- 45- >64 Jml <1 1-4 5-14 15- 45- >64 Jml
menurut uk Pasal 5
th th 44 64 th th th th 44 64 th
ayat (3) Undang-
th th th th
undang No.39
Limbangan 9.560 73 312 514 480 1,960 351 3,903 75 321 504 697 1,960 367 4,125
Tahun 1999 yang
dimaksud Langensari 9.472 74 317 522 681 2,019 357 4,584 72 310 486 900 2,020 354 4,284 kelompok

Cisarua 7.558 58 250 420 266 1,828 282 3,454 60 250 393 484 1,827 286 3,499

Sukamekar 7.137 57 242 406 499 1,718 272 3,444 56 230 361 717 1,717 265 3,447

Jumlah 33.727 262 1.121 1.862 1,926 7,525 1,120 17.270 263 2.232 2,388 2,798 7,524 1.272 16.326

masyarakat yang rentan adalah orang lanjut usia , anak-anak, fakir miskin, wanita hamil dan penyandang cacat. Jumlah penduduk
kelompok rentan dapat dilihat pada table 2.3
Jlh Bayi Balita
Nama Jumla Fakir
No KK Bumil 0-12 1-5 Usila
Desa h KK Miskin
Gakin Bln Thn
1 Limbangan 2.896 861 175 148 628 1.111 2491
2 Langensari 3.561 673 174 146 734 1.100 1302
3 Cisarua 2.554 1047 135 118 562 878 2940
4 Sukamekar 2.600 863 142 113 578 828 6217

Jumlah 10.985 3.444 626 525 2.502 3.918 12.950

h. Mata Pencaharian Penduduk


Sebagian besar mata pencaharian penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Limbangan adalah petani, buruh harian lepas dan karyawan
swasta. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada table 2.4
Tabel 2.7
Tabel Mata Pencaharian Penduduk

Mata
No Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar Jumlah
Pencaharian
1 Pedagang 123 144 133 114 514
Tenaga
2 6 5 4 2 17
Kesehatan
Karyawan
3 900 1051 819 232 3002
Swasta
4 Petani 1940 2347 159 657 5103
Buruh
5 Harian 75 2135 1221 311 3742
Lepas
6 Batra 15 8 60 3 86
7 Pensiunan 60 13 114 24 211
8 PNS 76 36 23 48 183
9 TNI 48 4 0 0 52
10 POLRI 12 4 0 6 22
11 Wiraswasta 600 436 338 340 1714
12 Guru/Dosen 0 70 31 6 107

i. Latar Belakang Pendidikan


Latar belakang pendidikan masyarakatdi wilayah kerja
Puskesmas Limbangan sebagian besar SD, SMP/Sederajat dan
SMA/Sederajat juga ada yang tidak tamat SD. Latar pendidikan
berdasarkan jiwa dapat dilihat pada table 2.5
Tabel 2.8
Latar Belakang Pendidikan
Limbang Langen Sukam Juml
No Pendidikan Cisarua
an sari ekar ah
1 Tidak Tamat SD 635 16 303 89 1043
2 Tamat SD 1250 3504 2057 2622 9433
3 SMP/Sederajat 1750 2199 1739 1725 7413
4 SMA/Sederajat 1450 2017 1569 1557 6594
5 Sarjana 53 87 96 151 387

Sumber : Puskesmas Limbangan Tahun 2021


BAB III
DERAJAT KESEHATAN

Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat terdapat beberapa


indikator yang dapat digunakan seperti kondisi morbiditas, mortalitas dan
status gizi. Derajat kesehatan dipengaruhi oleh multi faktor. Faktor kesehatan
seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana
kesehatan sangat menentukan derajat kesehatan masyarakat. Faktor lain
diluar kesehatan yang tak kalah penting berperan dalam peningkatan derajat
kesehatan masyarakat adalah keadaan sosial ekonomi, pendidikan,
lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya ( Depkes 2010 ). Pada
bagian ini derajat kesehatan masyarakat di UPTD Puskesmas Limbangan
digambarkan melalui Angka Kematian Bayi ( AKB ), Angka Kematian Ibu
( AKI ), Angka Kematian Balita ( AKABA ) dan angka morbiditas beberapa
penyakit yang ada di wilayah kerja UPTD Pusksesmas Limbangan.
A. Mortalitas
Angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu
dikenal dengan mortalitas. Mortalitas selain dapat menggambarkan
keadaan dan derajat kesehatan masyarakat suatu wilayah dapat juga
digunakan sebagai dasar dalam perencanaan di bidang kesehatan.
Tingkat kematian secara umum sangat berhubungan erat dengan tingkat
kesakitan. Sebab kematian ada yang diketahui secara langsung dan
tidak langsung. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat mortalitas
dan morbiditas adalah sosial ekonomi, pendapatan perkapita,
pendidikan, perilaku hidup sehat, lingkungan, upaya kesehatan dan
fertilitas.

B. Anga Kematian Bayi ( AKB )


Jumlah kematian penduduk dibawah usia satu tahun per 1000
kelahiran hidup pada tahun tertentu di suatu daerah disebut angka
kematian bayi ( AKB ). AKB merupakan indikator yang sangat berguna
untuk mengetahui status kesehatan anak khususnya bayi dan dapat
mencerminkan tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan
secara umum, status kesehatan penduduk secara keseluruhan serta
tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi AKB secara umum adalah
tingkat kesakitan dan status gizi, kesehatan ibu waktu hamil dan proses
penanganan persalinan. Gangguan perinatal merupakan salah satu dari
sekian faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan ibu selama hamil
yang mempengaruhi perkembangan fungsi dan organ janin.

Grafi 3.1 Angka Kematian Bayi


Tahun 2021
6

0
Langensari Limbangan Cisarua Sukamekar

Column1

Data pada grafik diatas menunjukan bahwa angka kematian bayi


( AKB ) pada tahun 2017 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Limbangan
Desa Langensari 5 orang, Desa Limbangan 2 orang, Desa Cisarua 1
orang dan Desa Sukamekar 3 orang. Jumlah keseluruhan angka
kematian bayi pada tahun 2017 sebanyak 11 orang. Penyebab kematian
bayi diantaranya adalah : Aspiksia 2 orang, Pneumonia 2 orang,
Hepatitis 1 orang, Cacad bawaan 1 orang, BBLR 2 orang, Kelainan
jantung 1 orang, Omphalokel 1 orang dan Masalah laktasi 1 orang.
Hasil analisis penyebab kematian bayi di UPTD Puskesmas
Limbangan yang selalu ditemukan setiap tahun disebabkan oleh
penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung diantaranya
: BBLR, Penyakit infeksi berbasis lingkungan, Kelainan pencernaan,
aspirasi asi, sepsis neonatorum, kelainan jantung dan IUFD ( Intra uteri
fetal death ). Sedangkan penyebab tidak langsung yaitu karena faktor
sosial ekonomi, pengetahuan kesehatan, gizi dan kesehatan lingkungan,
kepercayaan, nilai-nilai , kemiskinan merupakan faktor individu dan
keluarga yang mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat.
C. Angka Kematian Balita
AKABA adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan
meninggal sebelum mencapai umur 5 tahun dan dinyatakan per 1000
kelahiran hidup. Akaba menggambarkan tingkat permasalahan
kesehatan anak-anak dan faktor lain yang berpengaruh terhadap
kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan
kecelakaan.

Angka kematian balita seperti dalam grafik dibawah ini :

Grafik 3.3 Angka Kematian Balita


Di UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2018
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Series 1 Column1 Column2

Pada tahun 2017 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Limbangan


tidak ada kematian balita hal ini disebabkan karena rendahnya faktor
resiko yang mengakibatkan kematian bagi balita, perilaku orang tua
dalam pemberian gizi anak cukup baik serta peranan petugas kesehatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan.
D. Angka Kematian Ibu ( Maternal )
Angka kematian ibu ( AKI ) adalah banyak nya wanita yang
meninggal pada tahun tertentu dengan penyebab kematian yang terkait
gangguan kehamilan atau penanganannya ( tidak termasuk kecelakaan
atau kasus insidentil ) selama kehamilan, melahirkan dan masa nifas ( 42
hari setelah melahirkan ) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per
100.000 kelahiran hidup. Indikator ini secara langsung digunakan untuk
memonitor kematian terkait kehamilan.
Angka kematian ibu maternal berguna untuk menggambarkan tingkat
kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi, kesehatan ibu, kondisi
kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu
hamil, waktu melahirkan dan masa nifas. Keberhasilan pembangunan
sektor kesehatan senantiasa menggunakan indikator AKB dan AKI
sebagai indikator utamanya. Angka kematian ibu di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Limbangan pada tahun 2017 sebagai mana terlihat pada
grafik dibawah ini.

Garafik
Persentase Kematian Ibu Maternal Tahun 2018
Di UPTD Puskesmas Limbangan
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Series 1 Column1 Column2

Pada grafik diatas di wilayah kerja UPTD Puskesmas Limbangan


pada tahun 2017 tidak terjadi kematian ibu maternal, hal ini sesuai
dengan anjuran dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi yang
mengharapkan tidak terjadi kematian ibu maternal di Puskesmas. Bila
terjadi kematian ibu maka akan dilaksanakan Audit Maternal Perinatal
( AMP ) untuk mengetahui akar permasalahan penyebab kematian, juga
akan dilaksanakan pembelajaran kasus yang mengakibatkan kematian
ibu tersebut. Serta strategi ke depan yang diambil untuk mengatasi hal
ini adalah selain melibatkan lintas sektor dan lintas program agar ikut
bersama-sama memantau ibu hamil, melahirkan dan masa setelah
melahirkan dengan gerakan sayang ibu diharapkan angka kematian ibu (
AKI ) dan angka kematian bayi ( AKB ) di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Limbangan dapat ditekan.
E. Umur Harapan Hidup ( UHH )
Derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat juga dapat dilihat
dari nilai Umur Harapan Hidup ( UHH ), UHH juga merupakan indikator
indek keberhasilan pembangunan manusia. Indikator ini dapat
menggambarkan taraf hidup suatu bangsa, sehingga dijadikan salah satu
indikator untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan penduduk pada umumnya dan meningkatkan derajat
kesehatan pada khususnya. Umu Harapan Hidup penduduk Kabupaten
Sukabumi pada tahun 2017 berdasarkan data BPJS Provinsi Jawa Barat
sebesar 70,26.
F. Status Gizi
Masalah gizi merupakan masalah yang tersembunyi yang
berdampak pada tingginya angka kesakitan dan kematian. Kurang
asupan dan absorsi gizi mikro dapat menyebabkan terhadap status
kesehatan, pertumbuhan, mental dan fungsi lainnya. Timbulnya masalah
gizi dapat disebabkan karena kualitas dan kuantitas dari intake makanan
( terutama energi dan protein ) dan dengan penyebab lainnya dapat
mengakibatkan marasmus atau kwashiorkor.
Telah banyak upaya penanggulangan masalah gizi yang dilakukan,
akan tetapi keberhasilan upaya tersebut masi dirasakan belum optimal.
Status Gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Limbangan pada tahun
2017 berdasarkan hasi penimbangan yaitu balita yang mengalami status
gizi kurus 69 orang (2,55 %), status gizi sangat kurus 3 (0,11 %), status
gizi normal 2.539 ( 93,76 %) dan status gizi gemuk 97 ( 3,58 %). Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada table 3.1
Tabel 3.1
STATUS GIZI BALITA Ku-
rus
,
Gemuk, 97 69
Kurus Sekali 3(1.
24)

Giz
i
No
rm
al
2.5
39
(93
,76
)

Hasi Status Gizi BB/TB

F. Angka Kesakitan
1. Tuberkulosi ( TB )
Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO )
diperkirakan insiden penyakit tuberkulosisi di Indonesia ada 842.000
kasus dengan mortalitas 107.000 kasus. Resiko penularan penyakit
TBC dapat yang jika semua pasien TBC dapat ditemukan dan diobati
sampai sembuh. Akan tetapi dewasa ini dari 842.000 kasus baru 53 %
yang ternotifikasi dan diobati sisanya belum diobati. Masalah terkait
penyakit Tuberkulosi yang perlu mendapat perhatian adalah TB MDR
dan TB HIV, estimasi insiden TB HIV sebesar 36.000 kasus dengan
mortalitas 9.400 kasus sedangkan MDR TB diperkirakan sebanyak
23.000 kasus.
Penyakit TBC berdampak besar terhadap sosial dan keuangan
pasien, keluarga dan masyarakat. Sebagian besar infeksi TB terjadi
pada usia produktif antara usia 15 dan 54 tahun. Meskipun pengobatan
Tuberkulosis gratis pasien TB menghadapi biaya transfortasi,
akomodasi, gizi dan kehilangan penghasilan karena ketidak mampuan
untuk bekerja.
Dalam mencapai Eliminasi TBC tahun 2030, diperlukan strategi
akselerasi melalui 6 langkah yaitu 1. Penguatan peran dan
kepemimpinan program berbasis Kabupaten/Kota, 2. Peningkatan
akses layanan yang bermutu, 3. Pengendalian faktor resiko penularan
TBC, 4. Peningkatan kemitraan, peningkatan kemandirian masyarakat,
5. Penguatan manajemen program dan 6, Penguatan sistem dan
manajemen TBC melalui berbagai upaya termasuk penelitian dan
pengembangan.
Kunci sukses penanggulan TB Paru adalah penemuan penderita
dan pengobatan penderita sampai sembuh. Begitu pula di Puskesmas
dan Dinas Kesehatan penemuan dan penanganan kasus TB harus
dilakukan secara konsisten bersama rumah sakit dengan melakukan
strategi pengobatan yang di tetapkan Kementerian Kesehatan.
Penanganan pada kasus TB terus dikembangkan sampai pada
penanganan pasien TB yang resisten terhadap obat TB golongan 1
atau yang lebih dikenal dengan istilah MDR ( Multi Drug Resisten ).
Pencapaian kesembuhan penderita TB Paru di UPTD Puskesmas
Limbangan Kecamatan Sukaraja pada tahun 2017 adalah sebesar
49,18 %, hal ini terjadi karena adanya beberapa penderita yang
menghentikan pengobatan sendiri, pindah alamat tanpa
memberitahukan kepada petugas sehingga tidak dapat dilakukan
pemeriksaan sputum pada akhir pengobatan. Kurangnya kesadaran
dan pengetahuan masyarakat /penderita untuk berobat sampai sembuh
menjadi salah satu penyebab terputusnya pengobatan TB. Untuk
mencegah hal itu terjadi maka setiap penderita ditunjuk dari keluarga
dan kader kesehatan sebagai PMO ( Pengawas Minum Obat ) yang
tugasnya mengawasi setiap harinya selama pasien TB minum obat.
Grafik 3.2
Angka Kesembuhan (Cure Rate ) TB Di
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2018

50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Kesembuhan

Target Pencapaian Prosentase

G. Posbindu Penyakit Tidak Menular ( PTM )

Penyakit Tidak Menular (PTM ) menjadi salah satu masalah


kesehatan dan penyebab kematian yang merupakan ancaman global
bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kematian terkait Penyakit
Tidak Menular ini 60 % disebabkan oleh kardiovaskulair, diabetes
melitus, kanker dan penyakit paru obstruksi kronis.
Penyakit Tidak Menular ( PTM ) adalah penyebab kematian
terbanyak di Indonesia. Keadaan dimana penyakit menular masih
merupakan masalah kesehatan penting, dalam waktu bersamaan
morbiditas dan mortalitas PTM semakin meningkat, hal ini merupakan
beban ganda dalam pelayanan kesehatan dan tantangan yang harus
dihadapi dalam pembangan kesehatan di Indonesia.
Terjadinya peningkatan jumlah penyakit tidak menular ini
dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat, oleh karena itu penerapan
hidup sehat dapat mencegah penyakit ini. Upaya promotif dan preventif
penting dilaksanakan untuk menekan peningkatan penyakit tidak
menular. Salah satunya makan teratur sesuai dengan kebutuhan dan
menjaga komposisi nutrisi yang seimbang. Upaya pencegahan lain
yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini yaitu dengan
melakukan cek kesehatan secara berkala, menghindari paparan asap
rokok, istirahat yang cukup, rajin berolahraga minimal 30 menit setiap
harinya serta melakukan pengelolaan stres.
Seiring meningkatnya insiden penyakit tidak menular, kementrian
kesehatan memperkuat Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) penyakit
tidak menular yang tersebar di seluruh Indonesia. Harapannya,
posbindu PTM ini dapat menjadi tempat deteksi dini penyakit tidak
menular di tengah masyarakat.
Peningkatan prevalensi penyakit tidak menular telah menjadi
ancaman serius, khususnya dalam perkembangan masyarakat. Salah
satu strategi yang dikembangkan pemerintah untuk mengendalikan
penyakit tidak menular ini, kemudian dikembangkan model
Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) berbasis masyarakat
melalui Pos Pembinaan Terpandu (Posbindu) PTM.
Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam
melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor resiko PTM
utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin dan periodik. Faktor
risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi
minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik,
obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol, serta menindak
lanjuti secara dini faktor resiko yang ditemukan melalui konseling
kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar.
Kelompok PTM utama adalaha diabetes melitus (DM), kanker, penyakit
jantung dan pembuluh darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK), gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan, gangguan
mental, penyakit degeneratif,penyakit gangguan metabolisme, berat
badan lebih, osteoporosis, defresi dan kecemasan.
H. Kunjungan Pasien Rawat Jalan
Berdasarkan data kunjungan pasien rawat jalan di Puskesmas
Limbangan Kecamatan Sukaraja selama periode januari – Desember
2017 adalah :
Tabel 3.3
Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan
Periode Januari-Desember 2017
Jumlah Kasus
No Jumlah
Baru Lama Total

1 Umum 685 3.767 4.452


2 BPJS/KIS 3.000 14.235 17.235
3 Jamkesda 323 323
4 Gigi 201 232 433

Jumlah 6.886 18.234 25.120

Dari tabel diats dapat dilihat bahwa kunjungan rawat jalan pada tahun
2017 yang paling banyak bekunjung adalah pasien yang mempunyai
jaminan kesehatan BPJS dan KIS, hal ini dikarenakan pemerintah
menganjurkan kepada masyarakat untuk membuat BPJS Kesehatan
karena Program Jamkesda akan berakhir dan terintegrasi ke BPJS.
Untuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada tahun ini mengalami
peningkatan dibandingkat tahun 2017 karena masyarakat sebagian
besar sudah mengetahui adanya Dokter gigi di UPTD Puskesmas
Limbangan.
Tabel 2.5
Tingkat Perkembangan Posyandu di UPTD Puskesmas Limbangan
tahun 2017
Tingkat Perkembangan
No Nama Desa
Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Limbangan 3 5 3 2
2 Langensari 5 4 2 0
3 Cisarua 3 4 1 0
4 Sukamekar 5 4 1 1
Jumlah
GRAFIK PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPRILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT TAHUN 2018
3000

2500

2000

1500

1000

500

0
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Jlh dipantau Pesentase Jlh ber PHBS Persentase

Cakupan hasil pendataan PHBS di wilayah kerja UPTD


Puskesmas Limbangan tahun 2017 cenderung berkurang, sehingga
hal ini tentunya menjadi motivasi bagi pihak UPTD Puskesmas
Limbangan dalam meningkatkatkan indikator-indikator dalam PHBS
untuk mencapai program yang diharapkan sehingga desa yang sudah
di bina untuk meningkat PHBS tidak lagi menurun di tahun berikutnya.
Akan tetapi secara umum, pencapaian PHBS Puskesmas belum
sesuai dengan target yang diharapkan. Hal ini tentunya menjadi
tantangan yang cukup berat bagi Puskesmas untuk meningkatkan
jumlah masyarakat yang ber-PHBS sesuai dengan target yang
ditetapkan.
Pendataan PHBS yang dilaksanakan tiap tahun sebagai evaluasi
pencapaian PHBS di tahun sebelumnya dan ini menjadi patokan
UPTD Puskesmas Limbangan untuk perbaikan di tahun berikutnya
dan desa mana yang menjadi target sasaran utama untuk
meningkatkan PHBS di tingkat Kecamatan.
2.2.2 Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan merupakan hal yang sangat penting untuk
di perhatikan bagi setiap warga karena kesehatan merupakan faktor
utama yang selalu harus di jaga. Tujuan kesehatan lingkungan yaitu
untuk melakukan korelasi demi untuk dapat memperkecil akan
terjadinya bahaya yang di sebabkan dari lingkungan terhadap
kesehatan dan juga kesejahteran hidup manusia. Hal ini merupakan
tujuan yang sangat jelas karena pemeliharaan lingkungan yang tidak
sehat dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit yang
menganggu kehidupan dan kesehatan manusia. Dengan adanya
kesehatan lingkungan ini tentunya akan lebih memberikan
kenyamanan pada manusia.
Selain itu juga untuk melakukan proses pencegahan yang dapat di
lakukan dengan cara mengefisienkan berbagai pengaturan yang
berasal berbagai sumber lingkungan yang ada untuk dapat
meningkatkan kesehatan dan juga kesejahteraan hidup umat manusia
sehingga mereka dapat mencegah berbagai bahaya kesehatan yang
di timbulkan oleh berbagai jenis penyakit karena lingkungan yang
tidak sehat.
Ruang lingkup yaitu meliputi adanya penyediaan air minum,
pengelolaan air buangan dengan baik dan juga pengendalian
terhadap pencemaran lingkungan.Selain itu terdapat juga pengaturan
terhadap pembuangan jenis sampah padat dan adanya pengendalian
vektor. Pengendalian vektor ini merupakan segala macam usaha yang
dapat dilakukan untuk dapat menurunkan dan juga mengurangi
berbagai jenis populasi vektor yang memiliki tujuan untuk mencegah
dan juga memberantas berbagai penyakit yang menular. Adapun hasil
kegiatan kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut :
Grafik
Cakupan Air Bersih
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2018
86%
84%
82%

80%
78%
76%

74%
72%
70%
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Target Persentase

Cakupan air bersih di wilayah kerja UPTD Puskesmas Limbangan


tahun 2017 cenderung meningkat, akan tetapi walaupun ada
perbaikan tiap tahunnya, masih belum bisa mencapai target nasional.
Jika ingin mencapai target nasional maka harus mempertahankan
serta meningkatkan cakupan. Untuk mencapai hal tersebut di perlukan
inovasi yang bisa mendongkrak pencapain di tahun mendatang.
Cakupan air bersih oleh PDAM di harapkan bisa terjangkau
masyarakat dari segi biaya, sehingga masyarakat dengan ekonomi
menengah bisa ikut menikmati dan mendapatkan sarana air bersih
yang layak. Selanjutnya kegiatan kesehatan lingkungan berikutnya
adalah cakupan jamban keluarga (JAGA), untuk lebih jelasnya bisa
dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik
Cakupan SPAL Tahun 2018
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Limbangan
70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Target Pencapaian Persentase

Cakupan SPAL di wilayah kerja UPTD Puskesmas Limbangan


tahun 2017 ada peningkatan meskipun cakupan SPAL menunjukan
peningkatan tapi belum mencapai target yang ditentukan, yaitu
sebesar 60%. Sehingga di harapkan pada tahun depan dapat lebih
meningkatkan cakupan SPAL guna mencapai target.
Cakupan SPAL ini menjadi perhatian khusus Karena dari WHO
ada program untuk mengurangi pencemaran akibat limbah domestik.
Dan di harapkan program tersebut bisa mendongkrak angka cakupan
SPAL terutama di wilayah kerja UPTD Puskesmas .Limbangan
Untuk cakupan rumah sehat yang di bina oleh Puskesmas pada
umumnya mengalami peningkatan tiap tahunnya, walaupun berlum
mencapai target. Untuk lebih jelasnya dapat terlihat pada grafik di
bawah ini:
Grafik
Cakupan Rumah Sehat
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2018
80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Cakupan rumah sehat di wilayah kerja UPTD Puskesmas


Limbangan pada tahun 2017 cenderung meningkat, akan tetapi
cakupan rumah sehat sampai capaian tahun 2017 belum mencapai
target. Belum tercapainya cakupan rumah sehat sesuai target
dikarenakan belum adanya kesadaran masyarakat akan rumah yang
sehat sehingga di harapakan ke depannya dengan akan banyak
rumah sehat yang di bangun di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Limbangan, maka penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan bisa di
tekan seminimal mungkin. Baik nya cakupan rumah sehat, akan
berimbas kepada menurunnya penyakit menular juga
Grafik Cakupan Jamban Keluarga
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2018
66%

65%

64%

63%

62%

61%

60%

59%

58%

57%
2012 2013 2014 2015 2016

Target Persentase

Cakupan jamban keluarga di wilayah kerja UPTD Puskesmas


Limbangan tahun 2017 cenderung meningkat, akan tetapi cakupan
jamban keluarga belum mencapai target nasional..
Hal ini menunjukan bahwa belum ada kesadaran dari tiap
keluarga yang membangun rumah tinggal dengan memperhatikan
akan adanya bangunan jamban untuk keluarganya masing-masing.
Diharapkan pada tahun mendatang, cakupan jamban keluarga ini bisa
mencapai target yang diinginkan.
2.2.3 Program Gizi
Pelayanan program perbaikan gizi terdiri dari kegiatan pelayanan
gizi di dalam gedung dan diluar gedung. Pelayanan gizi di dalam
gedung umumnya bersifat individual, dapat berupa pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Kegiatan di dalam gedung
juga meliputi perencanaan program pelayanan gizi yang akan di
lakukan di  luar gedung. Sedangkan pelayanan  gizi di luar gedung
umumnya pelayanan gizi pada kelompok dan masyarakat yang dalam
bentuk promotif dan preventif. Dalam pelaksanaan pelayanan gizi di
Puskesmas, di perlukan pelayanan yang bermutu, sehingga dapat
menghasilkan status gizi yang optimal.
Gambaran status gizi masyarakat di wilayah UPTD Puskesmas
Limbangan dapat digambarkan dari kegiatan Bulan Penimbangan
Balita (BPB) setiap bulan Agustus. Pada kegiatan tersebut semua
balita yang ada di wilayah UPTD Puskesmas Limbangan dilakukan
penimbangan berat badan dan pengukuran panjang badan atau tinggi
badan. Kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) ini merupakan
kegiatan yang rutin dilakukan dan dapat menggambarkan keadaan
status gizi balita yang ada di wilayah Kecamatan Sukarajat.
Selain kegiatan tersebut, kegiatan gizi di dalam gedung berupa
pemeriksaan gizi langsung dan kolaborasi dengan program lain
merupakan kegiatan pelayanan gizi yang sehari-hari di laksanakan.
Kegiatan pelayanan gizi di luar gedung, lebih banyak dilaksanakan di
posyandu melalui kegiatan rutin penimbangan, pos gizi yang di
integrasikan ke posyandu ataupun pembinaan keluarga sadar gizi.
Kejadian Balita yang sangat kurang dan sangat pendek menurun
cukup drastis di tahun 2017. Sehingga permasalahan gizi di tahun
2017 ini lebih banyak kearah balita dengan badan sangat pendek
(stunting).
Untuk status gizi Balita berdasarkan BB/U, kategori gizi sangat
kurang sudah mengalami penurunan, sehingga di tahun 2017 sudah
sedikit sekali balita dengan gizi sangat kurang di desa-desa wilayah
kerja UPTD Puskesmas Limbangan. Akan tetapi, gizi lebih terdapat
peningkatan dari tahun tahun sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik
Status Gizi Balita Berdasarkan BB/U
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2018Chart
800

700

600

500

400

300

200

100

0
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Gizi Buruk Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Lebih


Kedaaan Balita dengan gizi baik yang merata ada di tiap desa
pada pendataan sampai Juni 2017 menjadi perhatian khusus untuk
petugas gizi, bahwa permasalah ke depannya yang timbul bukan
hanya menangani gizi kurang saja akan tetapi juga harus
memperhatikan balita dengan gizi berlebih untuk menghindari
permasalahan-permasalahan di kemudian hari.

Grafik Status Gizi Balita Berdasarkan TB/U


Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2018

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk

Perbandingan BB/TB merupakan indikator yang dipergunakan


WHO untuk menentukan status gizi balita. Dari data diatas terlihat

Grafik
Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin
Di Wilayah Kerja Puskesmas Limbangan Tahun 2018
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Ditimbang BGM Column1


bahwa balita dengan gizi sangat kurus bervariasi angkanya tiap Desa
dan terakhir di tahun 2017 masih terdapat balita dengan gizi sangat
kurus di wilayah UPTD Puskesmas Limbangan. Sedangkan untuk
status gizi yang lain di tahun 2017 ini menunjukan

Peningkatannya tidak banyak pada balita dengan gizi kurus dan


balita dengan gizi gemuk.
Program-program ke depan akan lebih banyak diarahakan ke
program balita dengan stunting dan balita dengan gizi lebih dan untuk
penanganan hal tersebut diperlukan penelusuran yang lebih untuk
mencari faktor penyebabnya.
Pencapaian balita yang ditimbang ke Posyandu di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Limbangan pada tahun 2017 pada grafik diatas
menunjukan setiap desa hampir semua sama sebesar 70 persen
lebih, dan untuk mencapai seratus persen perlu ditingkatkan kembali
penggerak sasaran dan ibu balita nya. Sedangkan untuk BGM tidak
terlalu banyak untuk tahun 2017 ini untuk menjaga ke tingkat status
gizi buruk petugas memberi melaksanakan pembinaan dan pemberian
makanan pendamping asi.

Grafik
Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Balita
Di Wilayah Kerja Puskesmas Limbangan
Tahun 2018

1000%
800%
600%
400%
200%
0%
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Bayi 6-11 Bln Balita 12-59 Bln Balita 6-59 Bln

Vitamin A diberikan kepada bayi 6-11 bulan, balita 1-5 tahun pada
bulan februari dan agustus. Vitamin A ini diberikan untuk mencegah
penyakit kelainan pada mata/rabun senja sehingga penyakit pada
mata dapat dicegah sejak dini. Cakupan pemberian vitamin A pada
tahun 2017 hampir semua mencapai target

Grafik Pencapaian Fe 1 dan Fe 3


Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2018
120.00%

100.00%

80.00%

60.00%

40.00%

20.00%

0.00%
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Fe-1 Fe-3 Column1

Cakupan Fe-1 dan Fe-3 hasilnya pada tahun 2017 sangat


bervariatif setiap desa nya dan sebagian besar sudah mencapai target
terutama pada cakupan Fe-1 sedangkan cakupan Fe-3 belum
mencapai target. Disamping cakupan yang harus diperhatikan adalah
cara minum tablet Fe nya, sampai sat ini masih sulit memastikan ibu
hamil tersebut minum tablet tambah darah sampai 90 tablet hal ini
perlu adanya pengawas minum obat Fe.
Grafik Cakupan ASI Ekslusif
Di Wilayah UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2018

100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

ASI Ekslusif Target Column1

ASI Ekslusif merupakan salah satu program pemerintah dimana


ASI merupakan kebutuhan bayi dan mendapatkan ASI sampai dengan
24 bulan merupakan hak bagi bayi. Pemberian ASI Ekslusif sampai
dengan 6 bulan merupakan kebanggaan tersendiri bagi ibu yang
mempunyai balita. Salah satu sebab mengapa pemerintah
mencanangkan program ASI Ekslusif karena dengan pemberian ASI
Ekslusif selama 6 bulan dapat mencegah 13 % kematian bayi selain
itu dapat menurunkan resiko pendek.
Untuk pencapaian ASI Ekslusif di wilayah UPTD Puskesmas
Limbangan pada tahun 2017 tidak mencapai target hal ini terjadi
karena banyak ibu muda yang bekerja di pabrik untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya, sehingga banyak bayi sebelum mencapai 6
bulan sudah dialihkan ke susu formula.

2.2.4. Kesehatan Ibu dan Anak

Upaya Kesehatan ibu dan anak merupakan upaya kesehatan


yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang
optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat
kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal
yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia
seutuhnya.
Prinsip pengelolaan program KIA adalah memantapkan dan
peningkatan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan
efisien. Pelayanan KIA diutamakan pada kegiatan pokok adalah
peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan
mutu yang baik serta jangkauan yang setinggi-tingginya, peningkatan
pertolongan persalinan yang lebih ditujukan kepada peningkatan
pertolongan oleh tenaga profesional secara berangsur dan
peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil, baik oleh tenaga
kesehatan maupun di masyarakat oleh kader dan dukun bayi serta
penanganan dan pengamatannya secara terus menerus serta
peningkatan pelayanan neonatal (bayi berumur kurang dari 1bulan)
dengan mutu yang baik dan jangkauan yang setinggi tingginya.

Graffik
Cakupan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1)
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2018
250

200

150

100

50

0
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Target Pencapaian Persentase

Kunjungan ibu pertama pada trimester pertama masuk ke data K1


sedangkan kunjungan keempat ibu hamil pada trimester ke tiga
masuk ke data K4 dengan asumsi kunjungan minimal 1 kali kunjungan
pada trimester pertama, 1 kali kunjungan pada trimester kedua dan 2
kali pada trimester ketiga.
Cakupan K1 pada tahun 2017 pada umum nya setiap desa sudah
mencapai target, tercapainya K1 menunjukan kesadaran ibu hamil
untuk memeriksa kehamilannya ke tenaga kesehatan sudah baik dan
diharapkan dapat dipertahankan.

Grafik
Cakupan Kunjungan ke Empat ( K4 )
Di Wilayah Kerja Puskesmas Limbangan Tahun 2018
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Sasaran Pencapaian Persentase

Pencapaian kegiatan program KIA pada K4 pada tahun 2017


sudah mencapai target berdasarkan SPM Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi tetapi bila berdasarkan target SPM Perbub
Kabupaten Sukabumi No. 26 tahun 2017 belum mencapai target yang
diharapkan. Permasalahannya adalah sistem pencatatan dan
pelaporan program KIA yang belum akurat dan ibu hamil yang kontak
kebanyakan ibu hamil dengan K1 tidak murni yaitu ibu hamil yang usia
kehamilannya lebih dari 12 minggu sehingga ibu hamil tersebut tidak
mencapai K4.
Grafik
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
di Wilayah Kerja UPTD Puskemas LimbanganTahun 2017
Chart Title

200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Sasaran Pencapaian Persentase

Dari tabel diatas menunjukan hasil pencapaian pertolongan


persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2017 belum mencapai
target baik berdasarkan SPM Dinas Kesehatan maupun berdasarkan
Perbub No. 26 tahun 2017. Dengan adanya data tersebut untuk
mencapai target perlu ditingkatkan kemitraan dengan paraji dan kader
kesehatan.

Grafik
Data Keadaan BBLR
70 Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Limbangan
Tahun 2018
60

50

40

30

20

10

0
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Jumlah Persentase Column1


Grafik diatas menunjukan bayi dengan berat badan lahir rendah
( BBLR ) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Limbangan setiap desa
nya bervariasi, peningkatan tertinggi ada di desa Cisarua. Terjadinya
BBLR berkaitan dengan ibu hamil dengan Kekurangan Energi Protein.
Penanganan Bumil dengan KEK harus bekerja sama dengan lintas
program dan bidan pemeriksa sehingga bila terjadi resiko gizi pada
ibu hamil dapat diatasi.
Grafik 2.32
Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
di Wilayah Kerja UPTD Puskemas LimbanganTahun 2017
Chart Title
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Target Pencapaian Column1

Cakupan pelayanan ibu nifas di wilayah kerja UPTD Puskesmas


Limbangan pada tahun 2017 belum mencapai target baik SPM Dinas
Kesehatan Kabupaten maupun target Perbub No.26 tahun 2017, hal
ini kurang nya kerja sama dengan paraji dan untuk ke depan nya
kemitraan bidan dan paraji supaya lebih ditingkatkan.
Grafik
Pencapaian Kunjungan Bayi B12 oleh Tenaga Kesehatan
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017

Chart Title
180

160

140

120

100

80

60

40

20

0
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Sasaran Pencapaian Persentase


Dari grafik diatas pencapaian kunjungan bayi B12 oleh tenaga
kesehatan pada tahun 2017 belum mencapai target baik berdasarkan
SPM Dinas Kesehatan maupun Perbub No, 26 tahun 2017.
Permasalahannya masih ada bayi yang tidak kontak tenaga
kesehatan baik di dalam gedung maupun diluar gedung, perencanaan
ke depan akan meningkatkan kerja sama lintas dalam kegiatan P4K,
penyuluhan tentang persalinan aman dan nyaman pada ibu hamil dan
peningkatan kelas ibu di tiap desa.

Garfik Pencapaian Kunjungan Neonatal (KN3)


Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Limbangan
Tahun 2018

180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Sasaran Pencapaian Persentasi

Hasil pencapaian kegiatan kunjungan neonatal lengkap (KN3) di


wilayah kerja UPTD Puskesmas Limbangan pada tahun 2017 sudah
mencapaian target berdasarkan SPM Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukabumi sebesar 90% akan tetapi pencapaian berdasarkan Perbub
No. 26 tahun 2017 belum mencapai target yang diharapkan.
Grafik
Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri
Di Wilayah Kerja Puskesmas Limbangan
Tahun 2018
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
HDK/PEB Perdarahan ante Perdarahan Post KPD Distocia Penyakit penyerta
partum Partum

Jlh Rujukan Ditangani Column2

Grafik diatas menunjukan jumlah penanganan dan rujukan kasus


obstetri dan neonatal di wilayah kerja UPTD Puskesmas Limbangan
pada tahun 2017 semua kasus ada yang di rujuk dan ditangani sesuai
dengan kemampuan sehingga kasus ini tidak menjadi masalah.
Adapun kasus kegawat daruratan obstetri yang mengancam jiwa ibu
maupun janin di rujuk ke sarana yang lebih mampu ( Poned dan
Rumah sakit ).
Grafik
Pencapaian Pelayanan Keluarga Berencana KB Aktif (CU/PUS)
Di Wilayah UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2018

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Targer Pencapaian Column1


Pencapaian pelayanan keluarga berencana di UPTD Puskesmas
Limbangan pada tahun 2017 sesuai target SPM Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi sudah mencapai target, tetapi menurut Perbub
No 26 tahun 2017 belum mencapai target sebesar 100%, hal ini tidak
terjaring nya akseptor KB terutama Pil dan Kondom karena mereka
mudah mendapatkannya di warung sehingga mereka tidak datang ke
Faskes.

Grafik
Jumlah Kematian Bayi ( 0 – 11 Bulan )
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2018
6

0
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Bayi Ibu

Kasus kematian bayi di wilayah kerja UPTD Puskesmas


Limbangan pada tahun 2017 sebanyak 11 orang, di semua desa
terdapat kematian bayi dengan berbagai penyebab karena masalah
laktasi 1 orang, Aspiksia 2 orang, pneumonia 2 orang, hepatitis 1
orang, cacad bawaan 1 orang, BBLR 2 orang, Omphalokel 1 orang
dan kelainan jantung 1 orang. Dengan tempat kejadian 8 di rumah
sakit dan 3 di rumah yang ditolong 2 orang oleh paraji dan 1 oleh
bidan.
Dengan adanya kasus kematian bayi di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Limbangan perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak,
dengan adanya kerja sama lintas sektoral yaitu dalam mengurangi
resiko terhadap ibu hami resiti menjadi bagian penanganan yang
cukup efektif dalam menurunkan kasus kematian bayi di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Limbangan. Selain itu dengan adanya relokasi
Puskesmas dan pembangunan PONED dengan sistem penanganan
kegawat daruratan neonatus kasus kematian bayi dapat diminimalisir.
2.2.5 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit termasuk


program esensial yang merupakan program puskesmas untuk
mengendalikan dan mencegah penyakit menular dan tidak menular.
Tujuan program ini adalah menurunkan angka kesakitan, kematian
dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular.
Program pencegahan dan pengendalian penyakit ini meliputi
program pencegahan penyakit, program pemberantasan penyakit dan
program penyakit tidak menular.
 Program Imunisasi
Imunisasi adalah progam pencegahan penyakit menular yang
diterapkan dengan memberikan vaksin sehingga orang tersebut
resisten atau imun terhadap penyakit. Pemberian imunisasi dimulai
sejak usia bayi hingga masuk usia sekolah. Melalui program ini anak
akan diberikan vaksin yang sudah dilemahkan atau dinonaktifkan
guna merangsang sisitem imun dan membentuk antibodi di dalam
tubuh. Antibodi yang terbentuk setelah imunisasi bermanfaat untuk
melindungi tubuh dari serangan penyakit.
Hasil kegiatan program imunisasi pada tahun 2017 secara umum
telah mencapai target.
Grafik
Pencapaian Program Imunisasi BCG Tahun2018
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Limbangan
100%

99%

98%

97%
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

Target Pencapaian Column1 Column2

Grafik
Pencapaian Program Imunisasi DPTD2+HB2 Dan HBO / 0-7
Hari Tahun 2018
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Limbangan

105.00%

100.00%

95.00%

90.00%

85.00%

80.00%

75.00%
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

DPT2+HB2 HB 0 /0-7 Hari Column1


Grafik
Hasil Pencapaian Program Imunisasi DPT-
HB3,Polio4,Campak,Imunisasi Dasar Lengkap Tahun 2018
120.00%

100.00%

80.00%

60.00%

40.00%

20.00%

0.00%
Limbangan Langensari Cisarua Sukamekar

DPT-HB3 Plio 4 Campak


Imunisai Dasar Lengkap Column1

 Program Surveilans
Surveilans merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis
data kesehatan secara sistimatis dan terus menerus serta desiminasi
informasi yang tepat waktu kepada pihak-pihak yang perlu
mengetahui sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
Surveilans Puskesmas dilakukan untuk mengetahui penyakit yang
dapat menimbulkan wabah atau penyakit yang dapat menimbulkan
masalah epidemiologis baik penyakit baru maupun penyakit yang bisa
berulang. Dengan adanya surveilans ini duharapkan dapat
mendeteksi secara dini sekaligus memonitor, memperbaiki,
mengendalikan dan mencegah terhadap terjadinya KLB atau wabah.
Selama tahun 2017 tidak ada kejadian wabah penyakit di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Limbangan.
 Program Matra
Pelayanan kesehatan matra merupakan pelayanan kesehatan dalam
situasi khusus. Pelayanan kesehatan dalam situasi khusus di UPTD
Puskesmas Limbangan selain pemantauan pada acara-acara
keramaian di hari besar atau even-even khusus juga melakukan
pelayanan kesehatan pada kejadian bencana yang terjadi di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Limbangan.
1. Program Pemberantasan Penyakit

 P2TB Paru
Penyakit TB Paru merupakan salah satu penyakit infeksi yang masih
menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Besar dan luasnya
permasalahan akibat TB Paru mengharuskan kepada semua pihak
untuk dapat berkomitmen dan bekerja sama dalam melakukan
penanggulangan TB Paru. Kerugian yang diakibatkan sangat besar,
bukan hanya dari aspek kesehatan semata tetapi dari aspek sosial
maaupun ekonomi. Dengan demikian TB Paru merupakan ancaman
terhadap cita-cita pembangunan meningkatkan kesejahteraan rakyat
secara menyeluruh. Karenanya perang terhadap TB Paru berarti
perang terhadap kemiskinan, ketidak produktipan dan kelemahan
terhadap TB
 P2 ISPA
Ispa merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, yang
meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan
bagian bawah. Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu atau
lebih bagian dari saluran napas mulai dari hidung ( saluran bagian
atas ) hingga jaringan di dalam paru-paru ( saluran bagian bawah ).
Penyakit ispa merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak,
karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah. Kejadian
penyakit batuk pilek pada balita di indonesia diperkirakan 3 sampai 6
kali per tahun, yang berarti seorang balita rata-rata mendapat
serangan batuk pilek sebanyak 3 sampai 6 kali setahun.
Ispa yang berlanjut menjadi pneumonia ( radang paru-paru ) sering
terjadi pada anak-anak terutama apabila terdapat gizi kurang dan
dikombinasikan dengan keadaan lingkungan yang tidak sehat. Resiko
terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan
infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai
untuk penyakit parasit dan cacing serta tidak tersedianya atau malah
berlebihan pemakaian antibiotik.
Kematian sering disebabkan karena datang untuk berobat dalam
keadaan sudah parah dan sering disertai penyulit dan kurang gizi.
Dari ke hasil capaian kegiatan bahwa kasus pneumonia di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Limbangan menurun setiap tahunnya, hal
tersebut menggambarkan bahwa keadaan gizi dan lingkungan di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Limbangan sudah mulai membaik
sehingga balita yang ispa tidak berlanjut ke Pneumonia.
 P2 DIARE
Penyakit Diare adalah buang air besar cair atau lembek yang
frekuensinya lebih sering dari biasanya. Hingga saat ini penyakit diare
masih menjadi permasalahan di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Limbangan karena penyakit ini dapat menimbulkan kematian terutama
pada balita.

 P2 DBD
Penyakit demam berdarah dengue atau disingkat DBD adalah suatu
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh
nyamuk aedes aegypti betina lewat air liur gigigtan saat menghisap
darah manusia.
Selama nyamuk aides aegypti tidak terkontaminasi virus dengue maka
gigitan nyamuk dbd tersebut tidak berbahaya. Jika nyamuk tersebut
menghisap darah penderita dbd maka nyamuk menjadi berbahaya
karena bisa menularkan virus dengue yang mematikan. Untuk itu
perlu pengendalian nyamuk jenis aedes aegypty agar virus dengue
tidak menular dari orang yang satu ke orang yang lain.
 P2 RABIES
Rabies ( penyakit anjing gila ) merupakan penyakit zoonosis yang
terpenting di Indonesia karena belum ditemukan obat/cara
pengobatan untuk penderitanya sehingga selalu diakhiri dengan
kematian pada hampir semua penderita baik manuasia maupun
hewan.
Penanggulangan rabies yang menyangkut hewan menjadi tugas dan
tanggung jawab Dinas Peternakan, sedangkan yang menyangkut
manusia menjadi tugas dan tanggung jawab Dinas Kesehatan.
Bilamana ditemukan satu kasus gigitan maka perlu dilakukan
pelacakan terhadap hewan yang bersangkutan serta waspada adanya
kemungkinan kasus-kasus gigitan tambahan yang juga memerlukan
tindakan pengamanan segera. Karena itu pengelolaan kasus rabies
hendaknya secara cermat, teliti dan hati-hati.
 P2 KUSTA
Kusta atau Lepra atau disebut juga Penyakit Morbus Hansen,
Penyakit Hansen adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini adalah
type penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mucosa dari saluran
pernapasan atas dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati
dari luar. Bila tidak ditangani kusta dapat sangat progresif
menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak dan
mata.
 P2 FILARIASIS
Sampai dengan tahun 2017 di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Limbangan Kecamatan Sukaraja tidak ditemukan kasus penyakit
Filariasis.

 P2 CHIKUNGUNYA
Chikungunya adalah penhal yakit yang ditularkan oleh nyamuk aedes
aegypti dan aedes albopictus seperti halnya demam berdarah (DBD)
yang cara penanggulangan nya secara lintas program dan lintas
sektor telah dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan
sehingga cara penanggulangan penyakit chikungunya bukan
merupakan sesuatu hal khusus namun dapat dilakukan secara
bersamaan dengan upaya pengendalian penyakit DBD, sampai
dengan tahun 2017 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Limbangan
belum ada kasus chikungunya positif.

2. Upaya kesehatan Pengembangan

 Usaha Kesehatan Sekolah


Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) merupakan usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik
beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama. UKS
merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat, yang pada gilirannya
menghasilkan derajat kesehatan yang optimal.
Tujuan diselenggarakannya program UKS secara umum untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan meningkatkan derajat
kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis
dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya.
Kegiatan program UKS diantaranya penjaringan anak sekolah yang
rutin setiap tahun dilaksanakan, hasil penjaringan yang dilaksanakan
pada tahun 2017 pada dasarnya sudah mencapai target sedangkan
untuk tahun 2018 penjaringan belum dilaksanakan karena biasanya
penjaringan dilakukan setelah anak sekolah masuk yaitu pada bulan
juli atau agustus.
Adapun cakupan sekolah dengan UKS di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Limbangan sebanyak 4 SD sebagai sekolah dengan
binaan UKS, hal tersebut terjadi karena tidak semua sekolah yang
siap dengan ruang UKS akan tetapi di tahun mendatang akan
ditambah jumlah sekolah dengan UKS seiring dengan kesiapan
sekolah dalam menyiapkan saranan dan prasarana.

3. Kesehatan Jiwa

Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana seorang individu dapat


berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu
tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan dan
dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya.
Kesehatan jiwa masih menjadi masalah di masyarakat ketika ada
yang sakit jiwa cara mengobatinya dibawa ke dukun bukanya dibawa ke
Puskesmas atau ke Rumah Sakit karena kurang nya pengetahuan.
Adanya kenakalan remaja ( anak jalanan, kecanduan game, tawuran ),
penyalahgunaan narkoba, bahkan begitu mudahnya tindakan bunuh diri.
Kurangnya pengetahuan, akses yang sulit dijangkau dan keterbatasan
tenaga kesehatan jiwa merupakan beberapa penyebab gabgguan jiwa
yang tidak tertangani.
Untuk mengatasi pasien gangguan jiwa yang datang ke Puskesmas
ditangani oleh dokter dan perawat yang ada, guna meningkatkan
keterampilan petugas kesehatan jiwa di Puskesmas perlu adanya
pelatihan petugas oleh Dinas Kesehatan sehingga program kesehatan
jiwa di Puskesmas dapat berjalan dengan baik.
4. Kesehatan Gigi Masyarakat
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) adalah kegiatan
pelayanan kesehatan gigi yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan
bimbingan Puskesmas sehingga masyarakat mau dan mampuh
melakukan tindakan yang tepat dalam masalah kesehatan gigi dan mulut.
Dalam UKGM kader kesehatan dan tokoh masyarakat dilatih agar
mereka membantu tenaga kesehatan dalam menyampaikan masalah
kesehatan gigi dan mulut sehingga masyarakat mengetahui dan mengerti
tentang program kesehatan gigi dan mulut.
Hasi pencapaian program kesehatan gigi dan mulut di UPTD
Puskesmas Limbangan pada tahun 2017 belum mencapai target yang
diharapkan karena petugas UKGM hanya 1 orang di Puskesmas yang
merangkap tugas pelayanan di plo gigi Puskesmas sehingga capaian
program belum bisa tercapai semuanya.
5. Kesehatan Indera
Kesehatan indera merupakan upaya penanggulangan gangguan
penglihatan dan kebutaan atau upaya penanggulangan gangguan
pendengaran dan ketulian melalui kegiatan penyuluhan, pencegahan
penyakit, deteksi dini, pengobatan serta upaya rujukan.
UPTD Puskesmas Limbangan belum mempunyai tenaga terlatih dan
sarana yang memadai untuk kegiatan program kesehatan indera sehingga
cakupan kesehatan indera hanya mencakup sreening dan rujukan saja
yang dilaksanakan oleh petugas. Untuk kedepannya kegiatan kesehatan
indera bukan sekedar penjaringan akan tetapi harus banyak penyuluhan
guna mencegah kelainan indera terutama untuk anak sekolah. Selain itu
perlu adanya petugas yang terlatih dan sarana penunjang yang memedai
agar pelaksanaan program kesehatan indera supaya lebih baik.
6. Kesehatan Lanjut Usia
Upaya kesehatan usia lanjut merupakan upaya kesehatan paripurna
di bidang kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas serta
diselenggarakan secara khusus maupun umum yang terintegrasi dengan
kegiatan pokok puskesmas lainnya.
Upaya tersebut dilaksanakan oleh petugas Puskesmas dengan
dukungan dan peran serta masyarakat baik didalam gedung maupun
diluar gedung Puskesmas. Sasarannya ditujukan pada kelompok lanjut
usia dengan resiko tinggi tanpa mengabaikan kelompok lainnya dengan
menggunakan tekhnologi tepat guna yang disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan masyarakat.
Cakupan program usia lanjut tahun 2017 belum mencapai target yang
diharapkan karena belum terbentuknya Posyandu Lansia di setiap RW.
Sementara ini Posyandu Lansia difokuskan di daerah-daerah dengan
lansianya cukup banyak. Puskesmas keseulitan membentuk Posyandu
Lansia karena di masyarakat masih beranggapan bahwa bahwa posyandu
itu untuk balita saja, selain itu posyandu lansia harus disukung dengan
pelaksanaan pusling karena jika tidak ada pengobatan di posyandu lansia
para lansia males untuk datang ke posbindu.
7 Kesehatan Olah Raga
Kesehatan olah raga di UPTD Puskesmas Limbangan belum berjalan,
petugas hanya melaksanakan senam bersama setiap selasa dan kamis
sebagai bentuk kegiatan rutin mingguan.
8. Kesehatan Kerja
Untuk program kesehatan kerja di wilayah kerja Puskesmas
Limbangan ada Perkebunan Goalpara dan pabrik teh yang mempunyai
tenaga kerja banyak, baik laki-laki maupun perempuan. Perkebunan
tersebut mempunyai klinik tersendiri dengan jumlah tenaga kesehatan
bidan 1 orang dan perawat 1 orang on cold. Kegiatan yang dilaksankan
sosialisasi kesehatan kerja ke perkebunan dan pembinaan berupa
penyuluhan.

9. Kesehatan Tradisional Komplementer


Untuk program kesehatan tradisional Puskesmas Limbangan baru
melaksanakan pendataan pengobatan tradisional yang ada di wilayah
kerja Puskesmas, untuk ke depannya program ini akan lebih berkembang
sesuai program dari Dinas Kesehatan.
10. Upaya Kesehatan Perorangan
Upaya kesehatan perorangan (UKP) merupakan suatu kegiatan atau
serangkaian pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
oenyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Upaya kesehatan perorangan di UPTD Puskesmas Limbangan
meliputi :
 Kunjungan Rawat Jalan
Kunjungan rawat jalan di UPTD Puskesmas Limbangan setiap tahun
cenderung meningkat, peningkatan kunjungan ini harus dipertahankan
dan ditingkatkan melalui peningkatan kualitas pelayanan dengan
memperhatikan keluhan dan kebutuhan masyarakat,
11. Perawatan Kesehatan Masyarakat, Kefarmasian dan Laboratorium
 Perawatan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) merupakan
salah satu upaya Puskesmas yang mendukung peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dengan memadukan ilmu/praktek keperawatan
dengan kesehatan masyarakat lewat dukungan peran serta aktif
masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan
fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam
upaya kesehatannya.
Petugas Perkesmas Puskesmas adalah semua Perawat fungsional
yang bekerja di Puskesmas dan mendukung adanya kolaborasi
dengan petugas kesehatan lain ( dokter, bidan, petugas gizi, petugas
kesling dll ) sesuai kebutuhan dan lingkup permasalahan yang
dihadapi ketika melayani masyarakat.
Kegiatan pelayanan program perkesmas dapat dilaksanakan di dalam
dan di luar gedung Puskesmas. Di dalam gedung perawat melakukan
asuhan keperawatan bagi individu yang datang berobat ke
Puskesmas, sedangkan kegiatan di luar gedung perawat dapat
melakukan asuhan keperawatan keluarga maupun asuhan
keperawatan kelompok khususu/rawan kesehatan di daerah binaan
Puskesmas.
Program Perkesmas yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas
selama ini belum efektif dan masih jauh dari target yang di tetapkan,
hal ini karena banyaknya program yang di pegang oleh perawat
sehingga untuk membagi waktu dengan program Perkesmas menjadi
sulit. Diharapkan ke depannya capaian program perkesmas dapat
meningkat seiring dengan bertambahnya personil di Puskesmas.
 Kefarmasian
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan
Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas harus mendukung tiga fungsi
pokok Puskesmas, yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat
pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu
dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan
masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
Tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu pelayanan
kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari paradigma lama
yang berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigma
baru yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi
Pelayanan Kefarmasian (pharmaceutical care).
Rasio pemakaian obat di UPTD Puskesmas Limbangan pada
umumnya sudah memenuhi standar pemakaian obat yang rasional
berdasarkan program. Rasio ini walaupun sudah jarang dipakai tetapi
bisa di jadikan pemantauan secara kasar dalam monitoring
pemakaian obat terhadap pasen.
 Labolatorium
Laboratorium Kesehatan di Puskesmas merupakan salah satu
bagian pelayanan utama yang menunjang kegiatan pelayanan
kesehatan di setiap Puskesmas. Peranan laboratorium di Puskesmas
saat ini telah menjadi bagian yang cukup diperhitungkan, karena
dibutuhkan untuk menegakan suatu diagnosa penyakit.
Pengelolaan laboratorium kesehatan Puskesmas Limbangan
didasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Republik
Indonesia Nomor 37 Tahun 2012. Menurut PMK ini, yang dimaksud
dengan Laboratorium Puskesmas adalah sarana pelayanan
kesehatan di Puskesmas yang melaksanakan pengukuran, penetapan
dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan,
atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan
masyarakat.
2.4. Perumusan Masalah
Dari hasil kegiatan Puskesmas yang dilaksanakan oleh semua program
dianalis dengan maksud untuk mengamati semua hasil kegiatan secara
mendetail dan menguraikan hasil kegiatan tersebut sehingga mudah
dimengerti dan mudah dijelaskan. Adapun kegiatan yang dianalis
tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 2.11
Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas
Upaya Kesehatan Pengembangan
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
A. UPAYA KESEHATAN TARGET CAKUPAN KESENJANGAN
SEKOLAH
1 Cakupan Sekolah (SD/MI/
sederajat) yang 14 14 -
melaksanakan penjaringan
Kesehatan
B. UPAYA KESEHATAN OLAH    
RAGA
1 Cakupan Pembinaan -3
Kelompok Olahraga 21 17
C. UPAYA PERAWATAN KES.    
MASY. -
1 Cakupan Keluarga Dibina
(Keluarga Rawan) 287 174 -113
2 Cakupan Keluarga Rawan -
Selesai Dibina 100,00
3 Cakupan Keluarga Mandiri III -95
174 79
D. UPAYA KESEHATAN    
KERJA -
E. UPAYA KES. GIGI &    
MULUT -
1 Cakupan Pembinaan
Kesehatan Gigi di 43 37 -6
Masyarakat
2 Cakupan Pembinaan
Kesehatan Gigi di TK
3 Cakupan Pembinaan
Kesehatan Gigi dan Mulut di 30 29 -1
SD/ MI
4 Cakupan Pemeriksaan
Kesehatan Gigi dan Mulut
Siswa TK
5 Cakupan Pemeriksaan
Kesehatan Gigi dan Mulut
Siswa SD
6 Cakupan Penanganan Siswa
TK yang Membutuhkan
Perawatan Kesehatan Gigi
7 Cakupan Penanganan Siswa
SD yang Membutuhkan
Perawatan Kesehatan Gigi
F. UPAYA KESEHATAN JIWA    
-
1 Cakupan Deteksi Dini -
Gangguan Kesehatan Jiwa 100,00 23,64 76,36
2 Cakupan Penanganan -
Pasien Terdeteksi Gangguan 100,00 80,00 20,00
Kesehatan Jiwa
G. UPAYA KESEHATAN    
INDRA -
  KESEHATAN MATA    
-
1 Cakupan Skrining Kelainan/ -
gangguan refraksi pada anak 80,00 5,03 74,97
sekolah
2 Cakupan Penanganan kasus
kelaianan refraksi 100,00 100,00 -
3 Cakupan skrining katarak -
100,00 20,10 79,90
4 Cakupan Penanganan -
Penyakit Katarak 100,00 5,00 95,00
5 Cakupan rujukan gangguan
penglihatan pada kasus 100,00 100,00 -
Diabetes Militus ke RS
6 Cakupan Kegiatan -
Penjaringan Penemuan 80,00 0,16 79,84
Kasus Gangguan
Pendengaran di SD/MI
7 Cakupan Kasus Gangguan
Pendengaran di SD/MI yang 100,00 100,00 -
ditangani
H. UPAYA KESEHATAN USIA    
LANJUT -
1 Cakupan Pelayanan
Kesehatan Usia Lanjut 70,00 63,47 -6,53
2 Cakupan Pembinaan Usia
Lanjut pada Kelompok Usia 100,00 100,00 -
lanjut

I. UPAYA KESEHATAN    
TRADISIONAL -
1 Cakupan Pembinaan Upaya
Kesehatan Tradisional 100,00 76,47
(Kestrad)
2 Cakupan Pengobat
Tradisional Terdaftar/ berijin 100,00 75,00 25,00
3 Cakupan Pembinaaan
Kelompok Taman Obat 100,00 100,00 -
Keluarga (TOGA)

Bersasarkan tabel hasil penilaian kinerja puskesmas di atas,


menunjukan pada upaya kesehatan masyarakat pengembangan masih
banyak yang perlu di tingkatkan, antara lain ; upaya kesehatan olah raga
upaya kesehatan perawatan masyarakat, upaya kesehatan kerja, upaya
kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan
indera dan mata, upaya kesehatan lanjut usia, dan upaya kesehatan
tradisional.
A. Upaya Kesehatan Masyarakat
Upaya kesehatan esensial
1) Upaya Promosi Kesehatan
a. Identifikasi masalah
Tabel 2.16
Tabel Identifikasi Masalah Upaya Promosi Kesehatan
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
Cakupa
No Indikator Teget Kesenjangan
n
1. Cakupan Komunikasi 2.150 47.285 -45.135
Interpersonal dan Konseling
(KIP/K)
2. Cakupan Penyuluhan 48 96 -48
kelompok oleh petugas di
dalam gedung Puskesmas
3. Cakupan Institusi Kesehatan 3 5 -2
ber-PHBS
4. Cakupan Pengkajian dan 5.609 10.364 -4.755
Pembinaan PHBS di Tatanan
Rumah Tangga
5. Cakupan Pemberdayaan 4 4 0
Masyarakat melalui
Penyuluhan Kelompok oleh
Petugas di Masyarakat
6. Cakupan Pembinaan UKBM 43 64 -21
dilihat melalui persentase (%)
Posyandu Purnama & Mandiri
7. Cakupan Pembinaan 4 4 0
Pemberdayaan Masyarakat
dilihat melalui Persentase (%)
Desa Siaga Aktif (untuk
Kabupaten)/ RW Siaga Aktif
(untuk kota)
8. Cakupan Pemberdayaan
Individu/ Keluarga melalui
Kunjungan Rumah

b. Prioritas masalah
Tabel 2.17
Prioritas Masalah Upaya Promosi Kesehatan
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
N Masalah U S G Tot Ran
o al gki
ng
1 Cakupan pemberdayaan 5+5+5+ 4+4+4+ 3+3+3+ 60 1
individu/keluarga melalui 5+4=24 5+4=21 3+3=15
kunjungan rumah tidak
dilaksanakan

2 Cakupan komunikasi 56 2
interpersonal dan 5+4+4+ 3+4+4+ 1+4+3+
konseling pencapaian 3+5 =21 3+5 =19 3+5 =16
4,5% (2150) orang
sedangkan target 47.285
orang terdapat
kesenjangan 45.135
orang
Analisa akar penyebab masalah

Pemberdayaan Individu/keluarga
GN

Manusia Metode

Kurang kesadaran masyarakat Penyuluhan tdk tepat sasaran

Kurangnya pengetahuan masyarakat Penyuluhan membosankan

Kurang pengetahuan kader Tdk melibatkan tokmas

Tidak ada poster FSDS belu

Tidak ada flipchart BOK DAN JKN Tdk member

Infokus rusak Dana terbatas Tokmas kurang

Sarana Dana Du
c. Cara pemecahan masalah
Tabel 2. 18
Cara pemecahan maslah Upaya Promosi Kesehatan
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
N Prioritas masalah Penyebab masalah Alternatif pemeca
o
1 Cakupan pemberdayaan Pengkajian dan - Pemberdayaan ind
individu/keluarga melalui pemberdayaan keluarga melalui
kunjungan rumah belum individu/keluarga rumah akan dilaksana
tercapai melalui kunjungan bulan Oktober-
rumah tahun 2017 2018
belum dilakukan - Penmberdayaan
pembinaan individu
- Kunjungan rumah
2 Masih kurangnya cakupan FSDS belom oftimal - Peningkatan
desa siaga aktif yaitu 30 % di pengurus FSDS m
di wilayah kerja Puskesma
Limbangan tahun 2017
3 Masih kurangnya Posyandu Kesadaran masyarakat - Sosialisasi Dana
Mandiri pencapaian hanya tentang dana sehat Posyandu
21 % dengan target 65 % sebagai indikator - Pembinaan Posyandu
posyandu mandiri
4 Cakupan Komunikasi Kepatuhan petugas - Dibuatkan jadwal
Interpersonal dan Konseling
dalam pelaksanaan dan lintas program d
(KIP/K)
pencatatan konseling konseling Puskesmas

5 Cakupan Pemberdayaan Kepatuhan dan - Dibuatkan jadwal peny


Masyarakat melalui
kemapuan petugas - Peningkatan
Penyuluhan Kelompok oleh
Petugas di Masyarakat dalam pelaksanaan kemapuan petugas
Penyuluhan kelompok pelaksanaan dan p
penyuluhan kelompok
6 Cakupan Institusi Kesehatan Kepatuhan petugas - Refresh Petugas
ber-PHBS
diinstitusi kesehatan kesehatan untu
dalam PHBS Institusi Institusi
kesehatan

7 Cakupan penyuluhan dalam Kepatuhan dan - Dibuatkan jadwal peny


gedung
kemapuan petugas - Peningkatan
dalam pelaksanaan kemapuan petugas
Penyuluhan kelompok pelaksanaan dan p
penyuluhan
8 Cakupan Pemberdayaan Kepatuhan dan - Peningkatan
Individu/ Keluarga melalui
kemapuan petugas kemapuan petugas
Kunjungan Rumah
dalam pelaksanaan pelaksanaan dan p
kunjungan rumah kunjungan rumah
2). Program KIA dan KB
a. Identifikasi masalah
Tabel 2.19
Tabel Identifikasi Masalah Program KIA dan KB
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
Cakupan Teget Kesenjangan
No Indikator
(%) (%) (%)
1. Cakupan Kunjungan Ibu 98,2 96 2,2
Hamil K4
2. Cakupan Pertolongan 84,87 95 -10,13
Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan
3. Cakupan Komplikasi 136,57 78 58,57
Kebidanan yang ditangani
4. Cakupan Pelayanan Nifas 79,69 93 -13,31
5. Cakupan Kunjungan 100,53 98 2,53
Neonatus 1 (KN1)
6. Cakupan Kunjungan 95,91 89 6,91
Neonatus Lengkap (KN
Lengkap)
7. Cakupan Neonatus dengan 32,56 34,93 -1,44
Komplikasi yang ditangani
8. Cakupan Neonatus dengan 117,75 80,85 36,9
Komplikasi yang ditangani
9. Cakupan Pelayanan Anak 73,23 90,00 -16,77
Balita
10. Cakupan Peserta KB Aktif 82,43 100,00 -17,57

b. Prioritas masalah
Tabel 2. 20
Prioritas Masalah Program KIA dan KB
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2018
N Masalah U S G To Ran
o tal gkin
g
1 Cakupan Pelayanan Anak 4+4 3+4 1+4 55 2
Balita, pencapaian 73,23% +4+ +4+ +3+
sedangkan target 90% 3+5 3+5 3+5
terdapat kesenjangan
sebesar 16,77% =21 =19 =16
2 Cakupan Peserta KB Aktif, 5+5 4+4 3+3 62 1
pencapian 82,43 % +5+ +4+ +3+
sedangkan target 100% 5+5 5+4 3+3
terdapat kesenjangan =24 =21 =15
sebesar 17,57%
c. Analisa akar penyebab masalah

Manusia Metode

Bidan Desa Pendekatan

Masih terbatas konseling

Petus KB kec.
Penyuluhan

Kendaraan bermotor Blm terealisasi Georafi sulit

Terbatas Belum optimal


Alat kotrasepsi
Masih fokus ke
AKI/AKB luas wilyah kec.

Sarana Dana Iingkunga n

d. Cara pemecahan masalah


Tabel 2.21
Cara Pemecahan Masalah Program KIA dan KB
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
No Prioritas masalah Penyebab masalah

1 Cakupan peserta KB Lingkungan :


aktif masih belum - Letak georafi yang luas
mencai target - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 posyandu
Dana :
- Masih terbatas dan belum optimal untuk pelayanan K
Sarana
- Belum memadai, masih terjadi kekurangan alat kontrs
SDM
- Koordinasi lintas sektor perlu di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga
2 Cakupan pelayanan Lingkungan :
anak balita belm - Letak georafi yang luas
mencapai target - Jumlah desa 4 desa dan posyandu p3osyandu
Dana :
- Masih terbatas dan belum optimal untuk pelayanan K
Sarana
- Belum memadai, masih terjadi kekurangan
antropometri kit
SDM
- Koordinasi lintas sektor perlu di tingkatkan
Metode : Kurang nya pendekatan keluarga
3). Program Gizi
a. Identifikasi masalah
Tabel 2.22
Tabel Identifikasi Masalah Program Gizi Masyarakat
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
Cakupan Kesenjangan
No Indikator Teget (%)
(%) (%)
1. Persentase bumil 87,78 100 -12,22
mendapat fe
(TTD) minimal 90
tablet
2. Persentase Balita 77,83 100 -22,17
Ditimbang (D/S)
3. Persentase bayi 74,91 100 -25,09
baru lahir
mendapatkan
inisiasi menyusui
dini ( IMD )
4. Persentase bayi 0- 60,82 100 -39,18
6 bulan
mendapatkan ASI
ekslusif
5. Persentase Balita 45,84 100 54,16
naik timbangannya
(N)
6. Persentase Balita 92,13 100 -7,87
mempunyai
KMS/buku KIA
7. Persentase Balita 98,02 100 -1,8
6-59 bulan
mendapat capsul
vit. A dosis tinggi
8. Persentase remaja 68,01 100 31,9
putri di sekolah
usia 12-18 tahun
mendapat TTD
9. Persentase Bumil 82,61 100 -17,39
KEK mendapat
makanan
tambahan
10 Persentase Balita 40,58 100 -59,42
kurus mendapat
makanan
tambahan
b. Prioritas masalah
Tabel 2. 23
Prioritas Masalah Program Gizi Masyarakat
UPTD Puskesmas Tahun 2017Limbangan
N Rang
Masalah U S G Total
o king
1 Persentase bayi 0-6 bulan 4+4 3+4 1+4 55 3
mendapatkan ASI ekslusif +4+ +4+ +3+
3+5 3+5 3+5
=21 =19 =16
2 Persentase bayi baru lahir 3+3 3+3 3+3 44 5
mendapatkan inisiasi menyusui +2+ +3+ +3+
dini ( IMD ) 3+3 3+3 3+3
=14 =15 =15
3 Persentase Balita kurus 5+5 4+4 3+3 62 1
mendapat makanan tambahan +5+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
4 Persentase remaja putri di 3+3 3+3 3+3 45 4
sekolah usia 12-18 tahun +3+ +3+ +3+
mendapat TTD 3+3 3+3 3+3
=15 =15 =15
5 Persentase Balita naik 5+5 4+4 3+3 60 2
timbangannya (N) +4+ +3+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
c. Analisa akar penyebab masalah

Manusia Metode

Tenaga pemantau Pendekatan keluarag

Masih terbatas konseling

Kapsitan pengetahuan pet


Penyuluhan

Kendaraan Blm terealisasi Georafi sulit


pengankut
MP Asi terbatas Belum optimal
Gudang belum
Penyediaan
tersedia luas wilyah kec.
anggaran stok mpasi
masih
Sarana Dana Iingkunga n

d. Cara pemecahan masalah


Tabel 2. 24
Cara Pemecahan Masalah Program Gizi Masyarakat
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
N Prioritas masalah Penyebab masalah Alter
o
1 Persentase Balita Lingkungan : Mengo
kurus mendapat - Letak geografi yang luas penye
makanan - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masih
tambahan posyandu lingkun
Dana : , sdm
Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan pendampingan KADARZI
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda daun untuk
melakukan pendampingan keluarga kadarzi
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu di
tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan cakupan KADARZI
2 Persentase Balita Lingkungan : Mengo
naik timbangannya - Letak geografi yang luas penye
(N) - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masih
posyandu lingkun
Dana : Masih terbatas dan belum optimal untuk , sdm
pengadaan makanan tambahan

Sarana
- Belum memadai, stok makanan tambahan
yang masih terbatas di tingkat puskesmas
SDM
- Koordinasi lintas program perlu di tingkatkan
Metode
- Masih rendah nya pendekatan keluarga
3 Persentase bayi 0- Lingkungan : Mengo
6 bulan - Letak geografi yang luas penye
mendapatkan ASI - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masih
ekslusif posyandu lingkun
Dana : , sdm
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
distribusi MP-ASI
Sarana
- Belum memadai, masih terjadi kekurangan
seperti tdak ada gudang penyimpanan
MPASI, kendaraan untuk distribusi
SDM
- Koordinasi lintas sektor perlu di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga
4 Cakupan Distribusi Lingkungan : Mengo
Kapsul Vitamin A - Letak geografi yang luas penye
bagi Ibu Nifas - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masih
posyandu lingkun
Dana : , sdm
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
distribusi Vitamin A bagi ibu nifas
Sarana
- Belum memadai, masih kurang stok vitamin A
untuk ibu nifas di tingkat Puskesmas
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu di
tingkatkan
Metode :Kurang nya pendekatan keluarga
5 Persentase bayi Lingkungan : Mengo
baru lahir - Letak geografi yang luas penye
mendapatkan - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masih
inisiasi menyusui posyandu lingkun
dini ( IMD ) Dana : , sdm
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan meningkatkan cakupan inisiasi
menyusui dini
Sarana
- Belum memadai, media promosi tentang
inisiasi menyusui dini
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu di
tingkatkan
Metode :Kurang nya pendekatan keluarga
4). Program Kesehatan Lingkungan
a. Identifikasi masalah
Tabel 2.25
Tabel Identifikasi Masalah Program Kesehatan Lingkungan
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
N Cakupan Kesenjanga
Indikator Teget (%)
o (%) n (%)
1. Persentase
Penduduk
terhadap akses 79,96 100 -20,04
sanitasi yang
layak (Jambam
sehat)
2. Persentase
Penduduk
terhadap akses air 81,40 100 -18,6
minum yang
berkualitas
3. Jumlah Desa yang 100 100 0
melaksanakan
STBM
4. Persentase
inspeksi Kesling
terhadap sarana 97,96 100 -2,04
air bersih, TPM,
Pasar sehat, TFU
b. Prioritas masalah
Tabel 2. 26
Prioritas Masalah Program Kesehatan Lingkungan
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
N Rang
Masalah U S G Total
o king
1 Persentase Penduduk terhadap 5+5 4+4 3+3 60 2
akses air minum yang +4+ +3+ +3+
berkualitas 5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
2 Persentase Penduduk terhadap 5+5 4+4 3+3 62 1
akses sanitasi yang layak +5+ +4+ +3+
(Jambam sehat) 5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
3 Persentase inspeksi Kesling 4+4 3+4 1+4 55 3
terhadap sarana air bersih, TPM, +4+ +4+ +3+
Pasar sehat, TFU 3+5 3+5 3+5
=21 =19 =16
4 Jumlah Desa yang 4+4 3+4 1+3 54 4
melaksanakan STBM +4+ +4+ +3+
3+5 3+5 3+5
=21 =19 =16
c. Analisa akar penyebab masalah

Manusia Metode

Tenaga pemantau Pendekatan keluaraga

Masih terbatas konseling

Kapsitan pengetahuan pet


Penyuluhan

Kendaraan Blm terealisasi Georafi sulit


pengankut
terbatas Belum optimal
Alat SAB terbatas
Penyediaan
anggaran terbatas luas wilyah kec.
masih
Sarana Dana Iingkungan
d. Cara pemecahan masalah
Tabel 2. 27
Cara Pemecahan Masalah Program Kesehatan Lingkungan
UPTD Puskesmas LimbanganTahun 2017
N Prioritas masalah Penyebab masalah Alte
o
1 Persentase Lingkungan : Meng
Penduduk - Letak geografi yang luas peny
terhadap akses - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masi
sanitasi yang layak posyandu lingk
(Jambam sehat) Dana : saran
- Masih terbatas dan belum optimal untuk meto
kegiatan pengawasan jamban sehat
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua untuk
melakukan kegiatan pengawasan jamban sehat
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu di
tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan cakupan pengawasan jamban
sehat
2 Persentase Lingkungan : Meng
Penduduk - Letak geografi yang luas peny
terhadap akses air - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masi
minum yang posyandu lingk
berkualitas Dana : saran
- Masih terbatas dan belum optimal untuk meto
kegiatan pengawasan sarana air berih
Sarana :Belum memadai,
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu di
tingkatkan
Metode
- Masih rendah nya pendekatan keluarga
3 Persentase Lingkungan : Meng
inspeksi Kesling - Letak geografi yang luas peny
terhadap sarana - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masi
air bersih, TPM, posyandu lingk
Pasar sehat, TFU Dana : saran
- Masih terbatas dan belum optimal untuk meto
kegiatan pengawasan terhadap sarana air
bersih,TPM, Pasar sehat dan TFU
Sarana
- Belum memadai,
SDM
- Koordinasi lintas sektor perlu di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga
4 Jumlah Desa yang Lingkungan : Meng
melaksanakan - Letak geografi yang luas peny
STBM - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masi
posyandu lingk
Dana : saran
- Masih terbatas dan belum optimal untuk meto
kegiatan pengawasan STBM
Sarana : Belum memadai,
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu di
tinkatkan
Metode : Kurang nya pendekatan keluarga
5). Program Pencegahan dan P2M/PTM
a. Identifikasi masalah
Tabel 2.28
Identifikasi Masalah Program Pencegahan dan P2M/PTM
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
Cakupan Kesenjanga
No Indikator Teget (%)
(%) n (%)
1. Cakupan BCG 98,66 98 0,66
2. Cakupan DPTHB 1 98,49 98 0,49
3. Cakupan DPTHB 3 96,82 95 1,82
4. Cakupan Polio 4 97,32 90 7,32
5. Cakupan Campak 96,15 90 6,15
6. Cakupan BIAS DT 95,33 95 0,33
7. Cakupan BIAS Td 95,20 95 0,20
8. Cakupan BIAS MR 94,67 95 -0,33
9. Cakupan Pelayanan 54,84 90 -35,16
Imunisasi Ibu Hamil
TT2+
10. Cakupan Desa/ 100 100 0
Kelurahan Universal
Child Immunization
(UCI)
11. Cakupan Sistem 100 100 0
Kewaspadaan Dini
12. Cakupan Surveilans 100
Terpadu Penyakit
13. Cakupan 100
Pengendalian KLB
14. Cakupan Penderita 100 100
Peneumonia Balita
15. Cakupan 80 100 -20
Penemuan Pasien
baru TB BTA Positif
16. Cakupan 75 100 -25
Kesembuhan
Pasien TB BTA
Positif
17. Cakupan Penderita 100 100 0
DBD yang ditangani
18. Cakupan 85,50 90 4,5
Penemuan
Penderita Diare
b. Prioritas masalah
Tabel 2. 29
Prioritas Masalah Program Pencegahan dan P2M/PTM
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
N Rang
Masalah U S G Total
o king
1 Cakupan Penemuan Pasien baru 5+5 4+4 3+3 62 1
TB BTA Positif +5+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
2 Cakupan Kesembuhan Pasien 5+5 4+4 3+3 60 2
TB BTA Positif +4+ +3+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
3 Cakupan Penemuan Penderita 4+4 3+4 1+4 55 3
Diare +4+ +4+ +3+
3+5 3+5 3+5
=21 =19 =16
4 Cakupan Pengendalian KLB 4+4 3+4 1+3 54 4
+4+ +4+ +3+
3+5 3+5 3+5
=21 =19 =16
5 Cakupan Surveilans Terpadu 3+3 3+4 1+2 50 6
Penyakit +3+ +4+ +3+
3+5 3+5 3+5
=21 =19 =16
6 Cakupan Sistem Kewaspadaan 4+4 3+4 1+2 53 5
Dini +4+ +4+ +3+
3+5 3+5 3+5
=21 =19 =16
c. Analisa akar penyebab masalah

Manusia Metode

Tenaga pemantau Pendekatan keluaraga

Masih terbatas konseling

Kapsitan pengetahuan pet


Penyuluhan

Kendaraan Blm terealisasi Georafi sulit

terbatas Belum optimal


Lab belum optimal
Penyediaan
anggaran terbatas luas wilyah kec.
masih
Sarana Dana Iingkungan

d. Cara pemecahan masalah


Tabel 2.30
Cara Pemecahan Masalah Program Pencegahan dan P2M/PTM
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017

N Prioritas masalah Penyebab masalah Alter


o
1 Cakupan Lingkungan : Mengo
Penemuan Pasien - Letak geografi yang luas penye
baru TB BTA - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masih
Positif posyandu lingkun
Dana : , sdm
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan penemuan pasien baru TB BTA
positif
Sarana
Belum memadai, kendaraan roda dua untuk
melakukan kegiatan penemuan pasien baru TB BTA
positif
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu di
tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan penemuan pasien baru TB BTA
positif
2 Cakupan Lingkungan : Mengo
Kesembuhan - Letak geografi yang luas penye
Pasien TB BTA - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masih
Positif posyandu lingkun
Dana : , sdm
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan Cakupan Kesembuhan Pasien TB
BTA Positif
Sarana
- Belum memadai,
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu di
tingkatkan
Metode
- Masih rendah nya pendekatan keluarga
3 Cakupan Lingkungan : Mengo
Penemuan - Letak geografi yang luas penye
Penderita Diare - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masih
posyandu lingkun
Dana : , sdm
Masih terbatas dan belum optimal untuk kegiatan
Cakupan Penemuan Penderita Diare
Sarana
- Belum memadai,
SDM
- Koordinasi lintas sektor perlu di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga
4 Cakupan Lingkungan : Mengo
Pengendalian KLB - Letak geografi yang luas penye
- Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masih
posyandu lingkun
Dana : , sdm
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan Cakupan Pengendalian KLB
Sarana
- Belum memadai,
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu di
tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga
5 Cakupan Lingkungan : Mengo
Surveilans - Letak geografi yang luas penye
Terpadu Penyakit - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masih
posyandu lingkun
Dana : , sdm
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan Cakupan Surveilans Terpadu
Penyakit
Sarana
- Belum memadai,
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu di
tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga
6 Cakupan Sistem Lingkungan : Mengo
Kewaspadaan Dini - Letak geografi yang luas penye
- Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masih
posyandu lingkun
Dana : , sdm
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini
Sarana
- Belum memadai, poster, leaflet, brosur
SDM
- Koordinasi lintas program perlu di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga dan
konseling
UPAYA KESEHATAN PENEGMBANGAN
1). Upaya Kesehatan Olah Raga
a. Identifikasi masalah
Tabel 2.31
Tabel Identifikasi Masalah Program Upaya Kesehatan Olah Raga
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
Cakupan Kesenjanga
No Indikator Teget (%)
(%) n (%)
1. Cakupan 88,89 100 11,11
Pembinaan
Kelompok Olah
Raga

b. Prioritas masalah
Tabel 2. 32
Prioritas Masalah Program Upaya Kesehatan Olah Raga
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
N Rang
Masalah U S G Total
o king
1 Cakupan Pembinaan Kelompok 5+5 4+4 3+3 62 1
Olah Raga belum mencapai +5+ +4+ +3+
target, masih terjadi kesenjangan 5+5 5+4 3+3
sebesar 11,11% =24 =21 =15
c. Analisa akar penyebab masalah

Manusia Metode

Tenaga pemantau Pendekatan keluaraga

Masih terbatas konseling

Kapsitan pengetahuan pet


Penyuluhan

Kendaraan Blm terealisasi Georafi sulit

terbatas Belum optimal


Lab belum optimal
Penyediaan
anggaran terbatas luas wilyah kec.
masih
Sarana Dana Iingkungan

d. Cara pemecahan masalah

Tabel 2. 33
Cara Pemecahan Masalah Program Upaya Kesehatn Olah Raga
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017

N Prioritas masalah Penyebab masalah Alte


o
1 Cakupan Lingkungan : Mengo
Pembinaan - Letak geografi yang luas masal
Kelompok Olah - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 kurang
Raga posyandu lingku
Dana : sdm d
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan pembinaa kelompok olah raga
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua untuk
melakukan kegiatan pembinaan kelompok
olah raga
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu di
tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan pembinaan kelompok olah raga
2). Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
a. Identifikasi masalah
Tabel 2.34
Identifikasi Masalah Program Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
Cakupan Kesenjanga
No Indikator Teget (%)
(%) n (%)
1. Cakupan Keluarga 85,95 100 14,05
Dibina (Keluarga
Rawan)
2 Cakupan Keluarga 46,12 100 53,88
Rawan Selesai
Dibina
3 Cakupan Keluarga 98,47 100 1,63
Mandiri III

b. Prioritas masalah
Tabel 2. 35
Prioritas Masalah Program Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat UPTD
Puskesmas Limbangan Tahun 2017
N Rang
Masalah U S G Total
o king
1 Cakupan Keluarga Dibina 4+4 4+4 3+3 60 2
(Keluarga Rawan) +5+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
2 Cakupan Keluarga Rawan +5+ 4+4 3+3 62 1
Selesai Dibina 5+5 +4+ +3+
+5= 5+4 3+3
24 =21 =15
3 Cakupan Keluarga Mandiri III 3+3 4+4 3+3 58 3
+5+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
c. Analisa akar penyebab masalah

Manusia Metode

Tenaga pemantau Pendekatan keluaraga

Masih terbatas konseling

Kapsitan pengetahuan pet


Penyuluhan

Kendaraan Blm terealisasi Georafi sulit

terbatas Belum optimal


Lab belum optimal
Penyediaan
anggaran terbatas luas wilyah kec.
masih
Sarana Dana Iingkungan

d. Cara pemecahan masalah


Tabel 2. 36
Cara Pemecahan Masalah Program Upaya Perawatan Kesehatan
Masyarakat
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017

N Prioritas masalah Penyebab masalah Alte


o
1 Cakupan Keluarga Lingkungan : Meng
Dibina (Keluarga - Letak geografi yang luas peny
Rawan) - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masi
posyandu lingk
Dana : saran
- Masih terbatas dan belum optimal untuk meto
kegiatan pendampingan keluarga di
bina(keluarga Rawan)
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua untuk
melakukan kegiatan pendampingan keluarga di
bina (keluarga rawan)
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu di
tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan pembinaan kelurga rawan
2 Cakupan Keluarga Lingkungan : Meng
Rawan Selesai - Letak geografi yang luas peny
Dibina - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masi
posyandu lingk
Dana : Masih terbatas dan belum optimal untuk saran
kegiatan pendampingan keluarga rawan selesai di meto
bina
Sarana : Belum memadai, kendaraan roda dua untuk
melakukan kegiatan pendampingan keluarga rawan
selesai di bina
SDM : Koordinasi lintas program dan sektor perlu di
tingkatkan
Metode : Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan pendampingan keluarga rawan selesai
di bina
3 Cakupan Keluarga Lingkungan : Meng
Mandiri III - Letak geografi yang luas peny
- Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masi
posyandu lingk
Dana : saran
- Masih terbatas dan belum optimal untuk meto
kegiatan pembinaan keluarga mandiri III
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua untuk
melakukan kegiatan pembinaan keluarga
mandiri III
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu di
tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan pembinaan keluarga mandiri III
3). Upaya Kesehatan Kerja
a. Identifikasi masalah
Tabel 2.37
Identifikasi Masalah Program Upaya Kesehata Kerja
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
Cakupan Kesenjanga
No Indikator Teget (%)
(%) n (%)
1. Cakupan 33,33 100 66,67
Pembinaan Pos
UKK
2 Cakupan 71,57 100 28,43
Penanganan
Penyakit Akibat
Kerja (PAK) dan
Panyakit Akibat
Hubungan Kerja
(AHK)

b. Prioritas masalah
Tabel 2. 38
Prioritas Masalah Program Upaya Kesehatan Kerja
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
N Rang
Masalah U S G Total
o king
1 Cakupan Pembinaan Pos UKK 4+4 4+4 3+3 60 1
+5+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
2 Cakupan Penanganan Penyakit 3+3 4+4 3+3 58 2
Akibat Kerja (PAK) dan Panyakit +5+ +4+ +3+
Akibat Hubungan Kerja (AHK) 5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
c. Analisa akar penyebab masalah

Manusia Metode

Tenaga pemantau Pendekatan keluaraga

Masih terbatas konseling

Kapsitan pengetahuan pet


Penyuluhan

Kendaraan Blm terealisasi Georafi sulit

terbatas Belum optimal


Media promosi
Penyediaan
terbatas luas wilyah kec.
anggaran terbatas
masih
Sarana Dana Iingkungan

d. Cara pemecahan masalah


Tabel 2. 39
Cara Pemecahan Masalah Program Upaya Kesehatan Kerja
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017

N Prioritas masalah Penyebab masalah Alterna


o
1 Cakupan Lingkungan : Mengoptim
Pembinaan Pos - Letak geografi yang luas masalah
UKK - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 kurang
posyandu lingkungan
Dana : sdm dan m
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan Pembinaan Pos UKK
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan Pembinaan
Pos UKK
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu
di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan pembinaan Pos UKK
2 Cakupan Lingkungan : Mengoptim
Penanganan - Letak geografi yang luas masalah
Penyakit Akibat - Jumlah desa 4 desa dan 43 posyandu kurang
Kerja (PAK) dan Dana : lingkungan
Panyakit Akibat - Masih terbatas dan belum optimal untuk sdm dan m
Hubungan Kerja kegiatan Penanganan Penyakit Akibat
(AHK) Kerja (PAK) dan Panyakit Akibat
Hubungan Kerja (AHK)
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan Penanganan
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Panyakit
Akibat Hubungan Kerja (AHK)
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu
di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan Penanganan Penyakit
Akibat Kerja (PAK) dan Panyakit Akibat
Hubungan Kerja (AHK)
4). Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
a. Identifikasi masalah
Tabel 2.40
Identifikasi Masalah Program Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
Cakupan Kesenjanga
No Indikator Teget (%)
(%) n (%)
1. Cakupan 54,55 60 5,45
Pembinaan
Kesehatan Gigi di
Masyarakat
2 Cakupan 69,23 80 10,67
Pembinaan
Kesehatan Gigi di
TK
3 akupan Pembinaan 96,67 80
Kesehatan Gigi dan
Mulut di SD/ MI
4 Cakupan 37,36 80 42,64
Pemeriksaan
Kesehatan Gigi dan
Mulut Siswa TK
5 Cakupan 24,71 80 55,29
Pemeriksaan
Kesehatan Gigi dan
Mulut Siswa SD
6 Cakupan 39,23 100 60,77
Penanganan Siswa
TK yang
Membutuhkan
Perawatan
Kesehatan Gigi
7 Cakupan 42,31 100 57,69
Penanganan Siswa
SD yang
Membutuhkan
Perawatan
Kesehatan Gigi
b. Prioritas masalah
Tabel 2. 41
Prioritas Masalah Program Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
N Rang
Masalah U S G Total
o king
1 Cakupan Pembinaan Kesehatan 3+3 4+4 3+3 56 7
Gigi di Masyarakat +4+ +3+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
2 Cakupan Pembinaan Kesehatan 3+3 4+4 3+3 57 6
Gigi di TK +4+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
3 akupan Pembinaan Kesehatan 3+3 4+4 3+3 58 4
Gigi dan Mulut di SD/ MI +5+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
4 Cakupan Pemeriksaan 3+3 4+4 3+3 57 5
Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa +4+ +4+ +3+
TK 5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
5 Cakupan Pemeriksaan 4+4 4+4 3+3 60 3
Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa +5+ +4+ +3+
SD 5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
6 Cakupan Penanganan Siswa TK 5+5 4+4 3+3 63 1
yang Membutuhkan Perawatan +5+ +4+ +4+
Kesehatan Gigi 5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
7 Cakupan Penanganan Siswa SD 5+5 4+4 3+3 62 2
yang Membutuhkan Perawatan +5+ +4+ +3+
Kesehatan Gigi 5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
c. Analisa akar penyebab masalah

Manusia Metode

Tenaga pemantau Pendekatan keluaraga

Masih terbatas konseling

Kapsitan pengetahuan pet


Penyuluhan

Kendaraan Blm terealisasi Georafi sulit

terbatas Belum optimal


Alat bantu gigi
Penyediaan
anggaran terbatas luas wilyah kec.
masih
Sarana Dana Iingkungan

d. Cara pemecahan masalah

Tabel 2. 42
Cara Pemecahan Masalah Program Upaya Kesehatn Gigi dan Mulut
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017

N Prioritas masalah Penyebab masalah Altern


o
1 Cakupan Lingkungan : Mengopt
Pembinaan - Letak geografi yang luas masalah
Kesehatan Gigi di - Jumlah desa 4desa dan posyandu 43 seperti :
Masyarakat posyandu sarana ,
Dana :
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan pembinaan kesehatan gizi di
masyarakat
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan pembinaan
kesehatan gizi di masyarakat
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu
di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan pembinaan kesehatan gizi di
masyarakat
2 Cakupan Lingkungan : Mengopt
Pembinaan - Letak geografi yang luas masalah
Kesehatan Gigi di - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 seperti :
TK posyandu sarana ,
Dana :
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan Pembinaan Kesehatan Gigi di TK
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan Pembinaan
Kesehatan Gigi di TK
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu
di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan Pembinaan Kesehatan Gigi
di TK
3 Cakupan Lingkungan : Mengopt
Pembinaan - Letak geografi yang luas masalah
Kesehatan Gigi - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 seperti :
dan Mulut di SD/ posyandu sarana ,
MI Dana :
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan Pembinaan Kesehatan Gigi dan
Mulut di SD/ MI
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan Pembinaan
Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/ MI
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu
di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan Pembinaan Kesehatan Gigi
dan Mulut di SD/ MI
4 Cakupan Lingkungan : Mengopt
Pemeriksaan - Letak geografi yang luas masalah
Kesehatan Gigi - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 seperti :
dan Mulut Siswa posyandu sarana ,
TK Dana :
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan
Mulut Siswa TK
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan Pemeriksaan
Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa TK
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu
di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan Pemeriksaan Kesehatan
Gigi dan Mulut Siswa TK
5 Cakupan Lingkungan : Mengopt
Pemeriksaan - Letak geografi yang luas masalah
Kesehatan Gigi - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 seperti :
dan Mulut Siswa posyandu sarana ,
SD Dana :
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan
Mulut Siswa SD
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan Pemeriksaan
Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu
di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan Pemeriksaan Kesehatan
Gigi dan Mulut Siswa SD
6 Cakupan Lingkungan : Mengopt
Penanganan - Letak geografi yang luas masalah
Siswa TK yang - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 seperti :
Membutuhkan posyandu sarana ,
Perawatan Dana :
Kesehatan Gigi - Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan Penanganan Siswa TK yang
Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan Penanganan
Siswa TK yang Membutuhkan Perawatan
Kesehatan Gigi
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu
di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan Penanganan Siswa TK yang
Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi
7 Cakupan Lingkungan : Mengopt
Penanganan - Letak geografi yang luas masalah
Siswa SD yang - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 seperti :
Membutuhkan posyandu sarana ,
Perawatan Dana :
Kesehatan Gigi - Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan Cakupan Penanganan Siswa SD
yang Membutuhkan Perawatan Kesehatan
Gigi
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan Cakupan
Penanganan Siswa SD yang Membutuhkan
Perawatan Kesehatan Gigi
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu
di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan Cakupan Penanganan Siswa
SD yang Membutuhkan Perawatan
Kesehatan Gigi
5). Upaya Keesehatan Jiwa
a. Identifikasi masalah
Tabel 2.43
Identifikasi Masalah Program Upaya Kesehatan Jiwa
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
Cakupan Kesenjanga
No Indikator Teget (%)
(%) n (%)
1. Cakupan Deteksi 23,64 100 76,36
Dini Gangguan
Kesehatan Jiwa
2 Cakupan 80 100 20
Penanganan Pasien
Terdeteksi
Gangguan
Kesehatan Jiwa

b. Prioritas masalah
Tabel 2.44
Prioritas Masalah Program Upaya Kesehatan Jiwa
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
N Rang
Masalah U S G Total
o king
1 Cakupan Deteksi Dini Gangguan 5+5 4+4 3+3 62 1
Kesehatan Jiwa +5+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
2 Cakupan Penanganan Pasien 4+4 4+4 3+3 60 2
Terdeteksi Gangguan Kesehatan +5+ +4+ +3+
Jiwa 5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
c. Analisa akar penyebab masalah

Manusia Metode

Tenaga pemantau Pendekatan keluaraga

Masih terbatas konseling

Kapsitan pengetahuan pet


Penyuluhan

Kendaraan Blm terealisasi Georafi sulit

terbatas Belum optimal


Lab belum optimal
Penyediaan
anggaran terbatas luas wilyah kec.
masih
Sarana Dana Iingkungan

d. Cara pemecahan masalah

Tabel 2.45
Cara Pemecahan Masalah Program Upaya Kesehatan Jiwa
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017

N Prioritas masalah Penyebab masalah Alternat


o
1 Cakupan Deteksi Lingkungan : Mengoptim
Dini Gangguan - Letak geografi yang luas penyebab
Kesehatan Jiwa) - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masih ku
posyandu lingkungan
Dana : , sdm dan
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan Deteksi Dini Gangguan
Kesehatan Jiwa
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan Deteksi Dini
Gangguan Kesehatan Jiwa
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu
di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan Deteksi Dini Gangguan
Kesehatan Jiwa
2 Cakupan Lingkungan : Mengoptim
Penanganan - Letak geografi yang luas penyebab
Pasien Terdeteksi - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masih ku
Gangguan posyandu lingkungan
Kesehatan Jiwa Dana : , sdm dan
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan Penanganan Pasien Terdeteksi
Gangguan Kesehatan Jiwa
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan Penanganan
Pasien Terdeteksi Gangguan Kesehatan
Jiwa
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu
di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan Penanganan Pasien
Terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa
6). Upaya Kesehatan Indra dan Kesehatan Mata
a. Identifikasi masalah
Tabel 2.46
Identifikasi Masalah Program Upaya Kesehatan Indra
dan Kesehatan Mata
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
Cakupan Kesenjanga
No Indikator Teget (%)
(%) n (%)
1. Cakupan Skrining 5,03 80 74,97
Kelainan/ gangguan
refraksi pada anak sekolah
2 Cakupan Penanganan 100 100
kasus kelaianan refraksi
3 Cakupan skrining katarak 20,10 100 79,90
4 Cakupan Penanganan 5 100 95,500
Penyakit Katarak
5 Cakupan rujukan 100 100
gangguan penglihatan
pada kasus Diabetes
Militus ke RS
6 Cakupan Kegiatan 0.16 80 79,80
Penjaringan Penemuan
Kasus Gangguan
Pendengaran di SD/MI
7 Cakupan Kasus Gangguan 100 100
Pendengaran di SD/MI
yang ditangani

b. Prioritas masalah
Tabel 2. 47
Prioritas Masalah Program Upaya Kesehatan Indra
dan Kesehatan Mata
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
N Rang
Masalah U S G Total
o king
1 Cakupan Skrining Kelainan/ 4+4 4+4 3+3 60 2
gangguan refraksi pada anak +5+ +4+ +3+
sekolah 5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
2 Cakupan skrining katarak 3+3 4+4 3+3 58 3
+5+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
3 Cakupan Penanganan Penyakit 5+5 4+4 3+3 62 1
Katarak +5+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
4 Cakupan Kegiatan Penjaringan 3+3 4+4 3+3 57 4
Penemuan Kasus Gangguan +4+ +4+ +3+
Pendengaran di SD/MI 5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
c. Analisa akar penyebab masalah

Manusia Metode

Tenaga pemantau Pendekatan keluaraga

Masih terbatas konseling

Kapsitan pengetahuan pet


Penyuluhan

Kendaraan Blm terealisasi Georafi sulit


pengankut
terbatas Belum optimal
Lab belum optimal
Penyediaan
anggaran terbatas luas wilyah kec.
masih
Sarana Dana Iingkungan

d. Cara pemecahan masalah

Tabel 2. 48
Cara Pemecahan Masalah Program Upaya Kesehatan Indra dan Kesehatan
Mata
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017

N Prioritas masalah Penyebab masalah Alternatif


o
1 Cakupan Skrining Lingkungan : Mengoptima
Kelainan/ - Letak geografi yang luas penyebab m
gangguan refraksi - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masih kura
pada anak sekolah posyandu lingkungan,
Dana : sarana ,
- Masih terbatas dan belum optimal untuk metode,
kegiatan Skrining Kelainan/ gangguan
refraksi pada anak sekolah
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan Skrining
Kelainan/ gangguan refraksi pada anak
sekolah
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor
perlu di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan Skrining Kelainan/
gangguan refraksi pada anak sekolah
2 Cakupan skrining Lingkungan : Mengoptima
katarak - Letak geografi yang luas penyebab m
- Jumlah desa 4 dan posyandu 43 masih kura
posyandu lingkungan,
Dana : sarana ,
- Masih terbatas dan belum optimal untuk metode,
kegiatan skrining katarak
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan skrining
katarak
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor
perlu di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan skrining katarak
3 Cakupan Lingkungan : Mengoptima
Penanganan - Letak geografi yang luas penyebab m
Penyakit Katarak - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masih kura
posyandu lingkungan,
Dana : sarana ,
- Masih terbatas dan belum optimal untuk metode,
kegiatan Penanganan Penyakit Katarak
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan Penanganan
Penyakit Katarak
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor
perlu di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan Penanganan Penyakit
Katarak
5 Cakupan Kegiatan Lingkungan : Mengoptima
Penjaringan - Letak geografi yang luas penyebab m
Penemuan Kasus - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 masih kura
Gangguan posyandu lingkungan,
Pendengaran di Dana : sarana ,
SD/MI - Masih terbatas dan belum optimal untuk metode,
kegiatan Penjaringan Penemuan Kasus
Gangguan Pendengaran di SD/MI
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan Penjaringan
Penemuan Kasus Gangguan
Pendengaran di SD/MI
SDM : Koordinasi lintas program dan sektor
perlu di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan Penjaringan Penemuan
Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI
7). Upaya Kesehatan Lanjut Usia
a. Identifikasi masalah
Tabel 2.49
Identifikasi Masalah Program Upaya Kesehatan Lanjut Usia
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
Cakupan Kesenjanga
No Indikator Teget (%)
(%) n (%)
1. Cakupan Pelayanan 63,47 70 6,53
Kesehatan Usia
Lanjut
2 Cakupan 100 100
Pembinaan Usia
Lanjut pada
Kelompok Usia
lanjut

b. Prioritas masalah
Tabel 2. 50
Prioritas Masalah Program Upaya Kesehatan Lanjut Usia
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
N Rang
Masalah U S G Total
o king
1 Cakupan Pelayanan Kesehatan 5+5 4+4 3+3 62 1
Usia Lanjut +5+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
2 Cakupan Pembinaan Usia Lanjut 4+4 4+4 3+3 60 2
pada Kelompok Usia lanjut +5+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
c. Analisa akar penyebab masalah

Manusia Metode

Tenaga pemantau Pendekatan keluaraga

Masih terbatas konseling

Kapsitan pengetahuan pet


Penyuluhan

Kendaraan Blm terealisasi Georafi sulit

terbatas Belum optimal


Lab belum optimal
Penyediaan
anggaran terbatas luas wilyah kec.
masih
Sarana Dana Iingkungan

d. Cara pemecahan masalah

Tabel 2. 51
Cara Pemecahan Masalah Program Upaya Kesehatan Lanjut Usia
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017

N Prioritas masalah Penyebab masalah Alternatif p


o
1 Cakupan Lingkungan : Mengoptimalka
Pelayanan - Letak geografi yang luas masalah yang
Kesehatan Usia - Jumlah desa 4 desa dan posyandu seperti : lingk
Lanjut 43 posyandu sarana , sdm da
Dana :
- Masih terbatas dan belum optimal
untuk kegiatan Pelayanan
Kesehatan Usia Lanjut
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda
dua untuk melakukan kegiatan
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor
perlu di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga
untuk meningkatkan Pelayanan
Kesehatan Usia Lanjut
2 Cakupan Lingkungan : Mengoptimalka
Pembinaan Usia - Letak geografi yang luas masalah yang
Lanjut pada - Jumlah desa 4 desa dan posyandu seperti : lingk
Kelompok Usia 43 posyandu sarana , sdm da
lanjut Dana :
- Masih terbatas dan belum optimal
untuk kegiatan Pembinaan Usia
Lanjut pada Kelompok Usia lanjut
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda
dua untuk melakukan kegiatan
Pembinaan Usia Lanjut pada
Kelompok Usia lanjut
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor
perlu di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga
untuk meningkatkan Pembinaan
Usia Lanjut pada Kelompok Usia
lanjut
8). Upaya Kesehatan Tradisional
a. Identifikasi masalah
Tabel 2.52
Identifikasi Masalah Program Upaya Kesehatan Tradisional
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
Cakupan Kesenjanga
No Indikator Teget (%)
(%) n (%)
1. Cakupan 9,71 100 90,71
Pembinaan Upaya
Kesehatan
Tradisional
(Kestrad)
2 Cakupan Pengobat 25 100 75
Tradisional
Terdaftar/ berijin
3 Cakupan 100 100 0
Pembinaaan
Kelompok Taman
Obat Keluarga
(TOGA)

b. Prioritas masalah
Tabel 2. 53
Prioritas Masalah Program Upaya Kesehatan Tradisional
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
N Rang
Masalah U S G Total
o king
1 Cakupan Pengobat Tradisional 4+4 4+4 3+3 60 2
Terdaftar/ berijin +5+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
2 Cakupan Pembinaan Upaya +5+ 4+4 3+3 62 1
Kesehatan Tradisional (Kestrad) 5+5 +4+ +3+
+5= 5+4 3+3
24 =21 =15
3 Cakupan Pembinaaan Kelompok 3+3 4+4 3+3 58 3
Taman Obat Keluarga (TOGA) +5+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
c. Analisa akar penyebab masalah

Manusia Metode

Tenaga pemantau Pendekatan keluaraga

Masih terbatas konseling

Kapsitan pengetahuan pet


Penyuluhan

Kendaraan Blm terealisasi Georafi sulit


pengankut
terbatas Belum optimal
Lab belum optimal
Penyediaan
anggaran terbatas luas wilyah kec.
masih
Sarana Dana Iingkungan
d. Cara pemecahan masalah

Tabel 2. 53
Cara Pemecahan Masalah Program Upaya Kesehatan Tradisional
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017

N Prioritas masalah Penyebab masalah Altern


o
1 Cakupan Lingkungan : Mengopt
Pembinaan Upaya - Letak geografi yang luas masalah
Kesehatan - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 kurang
Tradisional posyandu lingkunga
(Kestrad) Dana : sdm dan
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan Pembinaan Upaya Kesehatan
Tradisional (Kestrad)
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan Pembinaan
Upaya Kesehatan Tradisional (Kestrad)
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu
di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan Pembinaan Upaya
Kesehatan Tradisional (Kestrad)
2 Cakupan Pengobat Lingkungan : Mengopt
Tradisional - Letak geografi yang luas masalah
Terdaftar/ berijin - Jumlah desa 43 desa dan posyandu 43 kurang
posyandu lingkunga
Dana : sdm dan
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan Cakupan Pengobat Tradisional
Terdaftar/ berijin
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan Cakupan
Pengobat Tradisional Terdaftar/ berijin
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu
di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan Cakupan Pengobat
Tradisional Terdaftar/ berijin
3 Cakupan Lingkungan : Mengopt
Pembinaaan - Letak geografi yang luas masalah
Kelompok Taman - Jumlah desa 4 desa dan posyandu 43 kurang
Obat Keluarga posyandu lingkunga
(TOGA) Dana : sdm dan
- Masih terbatas dan belum optimal untuk
kegiatan Pembinaaan Kelompok Taman
Obat Keluarga (TOGA)
Sarana
- Belum memadai, kendaraan roda dua
untuk melakukan kegiatan Pembinaaan
Kelompok Taman Obat Keluarga (TOGA)
SDM
- Koordinasi lintas program dan sektor perlu
di tingkatkan
Metode
- Kurang nya pendekatan keluarga untuk
meningkatkan Pembinaaan Kelompok
Taman Obat Keluarga (TOGA)
II. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
1). Upaya Pengobatan
a. Identifikasi masalah
Tabel 2.54
Identifikasi Masalah Program Upaya Pengobatan
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
Cakupan Kesenjanga
No Indikator Teget (%)
(%) n (%)
1. Kunjungan Rawat 102 100
Jalan
2 Kunjungan Rawat 60 100
Jalan Gigi
3 Cakupan jumlah 15 20
seluruh
Pemeriksaan
Laboratorium
Puskesmas
4 Cakupan Jumlah 10
Pemeriksaan
Laboratorium yang
dirujuk

b. Prioritas masalah
Tabel 2. 55
Prioritas Masalah Program Upaya Pengobatan
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
N Rang
Masalah U S G Total
o king
1 Kunjungan Rawat Jalan 4+4 4+4 3+3 60 2
+5+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
2 Kunjungan Rawat Jalan Gigi 5+5 4+4 3+3 62 1
+5+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
3 Cakupan jumlah seluruh 3+3 4+4 3+3 58 3
Pemeriksaan Laboratorium +5+ +4+ +3+
Puskesmas 5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
4 Cakupan Jumlah Pemeriksaan 3+3 4+4 3+3 56 4
Laboratorium yang dirujuk +2+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
c. 1. Analisa akar penyebab masalah Kunjungan Rawat Jalan Gigi

Manusia Metode

Kejelasan petugas
Masih terbatas konseling

Kedisiplinan petugas

Kursi tunggu Blm terealisasi Georafi sulit

Ke
Lab belum optimal
Sesuai Perda

Sarana Dana Iingkungan

c. 2. Analisa akar penyebab masalah Kunjungan Rawat Jalan


Manusia Metode

Kejelasan petugas
Masih terbatas konseling

Kedisiplinan petugas

Kursi tunggu Blm terealisasi Geografi sulit

Ke
Lab belum optimal
Sesuai Perda Denah Pkm Kecil

Sarana Dana Iingkungan


c. 3. Analisa akar penyebab masalah Cakupan jumlah seluruh Pemeriksaan
Laboratorium Puskesmas

Manusia Metode

Kejelasan petugas
Masih terbatas konseling

Kedisiplinan petugas

Kursi tunggu Blm terealisasi Geografi sulit

Ke
Lab belum optimal
Sesuai Perda Denah Pkm Kecil

Sarana Dana Iingkungan


c. 4. Analisa akar penyebab masalah Cakupan Jumlah Pemeriksaan
Laboratorium yang dirujuk

Manusia Metode

Kejelasan petugas
Masih terbatas konseling

Kedisiplinan petugas

Kursi tunggu Blm terealisasi Geografi sulit

Ke
Lab belum optimal
Sesuai Perda Denah Pkm Kecil

Sarana Dana Iingkungan


d. Cara pemecahan masalah
Tabel 2. 56
Cara Pemecahan Masalah Program Upaya Pengobatan
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
N Prioritas masalah Penyebab masalah Alternat
o
1 Kunjungan Rawat Lingkungan : Mengoptima
Jalan - Letak Geografi, Keamanan pelayanan masalah ya
Dana : seperti : lin
- Terbatas, masing mengacu pada sarana , sdm
PERDA
Sarana
- Kursi tunggu pasieun kurang, lab blm
optimah
SDM
- Disiplin petugas, kejelasan petugas
pemberi pelayanan
Metode : Konsultasi dan konseling
2 Kunjungan Rawat Lingkungan : Mengoptima
Jalan Gigi - Letak Geografi, Keamanan pelayanan masalah ya
Dana : seperti : lin
- Terbatas, masing mengacu pada sarana , sdm
PERDA
Sarana
- Kursi tunggu pasieun kurang, lab blm
optimah
SDM
- Disiplin petugas, kejelasan petugas
pemberi pelayanan
Metode
- Konsultasi dan konseling
3 Cakupan jumlah Lingkungan : Mengoptima
seluruh - Letak Geografi, Keamanan pelayanan masalah ya
Pemeriksaan Dana : seperti : lin
Laboratorium - Terbatas, masing mengacu pada sarana , sdm
Puskesmas PERDA
Sarana
- Kursi tunggu pasieun kurang, lab blm
optimah
SDM
- Disiplin petugas, kejelasan petugas
pemberi pelayanan
Metode
- Konsultasi dan konseling
4 Cakupan Jumlah Lingkungan : Mengoptima
Pemeriksaan - Letak Geografi, Keamanan pelayanan masalah ya
Laboratorium yang Dana : seperti : lin
dirujuk - Terbatas, masing mengacu pada sarana , sdm
PERDA
Sarana
- Kursi tunggu pasieun kurang, lab blm
optimah
SDM
- Disiplin petugas, kejelasan petugas
pemberi pelayanan
Metode
- Konsultasi dan konseling
III. ADMINISTRASI MANAJEMEN
a. Identifikasi masalah
Tabel 2.57
Identifikasi Masalah Admiistrasi Manajemen
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
Teget Kesenjanga
No Indikator Nilai
Nilai n
1. Laporan tahunan 4 10 -6
2 Lapran kegiatan 4 10 -6
3 Klinik pelayaan 4 10 -6
Farmasi
4 Proses ditribuusi 6 10 -4
obat
5 Menyampaikan 0 10 -10
hasil analisis dan
rencana tindak
lanjut PWS dalam
rapat koordinasi
tingkat kecamatan
6 Menjalankan Sitem 4 10 -6
Kewaspadaan Dini
faktor resiko
b. Prioritas masalah
Tabel 2. 58
Priositas Masalah Administrasi Manajemen
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017
N Rang
Masalah U S G Total
o king
1 Laporan tahunan 4+4 4+4 3+3 60 2
+5+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
2 Laporan kegiatan 3+3 4+4 3+3 58 3
+5+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
3 Klinik pelayaan Farmasi 3+3 4+4 3+3 56 4
+2+ +4+ +3+
5+5 5+4 3+3
=24 =21 =15
4 Proses ditribuusi obat 3+3 4+4 3+3 54 5
+2+ +4+ +3+
4+4 5+4 3+3
=24 =21 =15
5 Menyampaikan hasil analisis dan 5+5 4+4 3+3 62 1
rencana tindak lanjut PWS dalam +5+ +4+ +3+
rapat koordinasi tingkat 5+5 5+4 3+3
kecamatan =24 =21 =15
c.1 .Analisa akar penyebab masalah Menyampaikan hasil analisis dan
rencana tindak lanjut PWS dalam rapat koordinasi tingkat kecamatan

Manusia Metode

Pengeloal program
Masih terbatas Ceramah, ta
jawab
Kepala Puskesas

Kursi Blm terealisasi Peran lintas sektor


tunggubarangbermo
Tk
Aula tidak ada Tk Kecamatan
Terbatas

Sarana Dana Iingkungan

c.2 .Analisa akar penyebab masalah Laporan Tahunan


Manusia Metode

Pengeloal program
Masih terbatas Diskusi kelo

Kepala Puskesmas

Laptop kurang Blm terealisasi Peran lintas sektor

Tk
Terbatas Di ATK Pengelola Program
Terbatas

Sarana Dana Iingkungan

b. 3 .Analisa akar penyebab masalah Laporan Kegiatan


Manusia Metode

Pengeloal program
Masih terbatas Diskusi kelo

Kepala Puskesmas

Laptop kurang Blm terealisasi Peran lintas sektor

Tk
Terbatas Di ATK Pengelola Program
Terbatas

Sarana Dana Iingkungan

c.4 .Analisa akar penyebab masalah klinik Pelayanan Farmasi


Manusia Metode

Tenaga ahli (Apoterker)


Masih terbatas Konseling

Kepala Puskesmas

Petugas terbatas Blm terealisasi Kebijakan pimpinan

De
Belum tersedia Ruangan belum
Terbatas tersedia

Sarana Dana Iingkungan

c.5 .Analisa akar penyebab masalah proses ditribusi obat


Manusia Metode

Tenaga ahli (Apoterker)


Masih terbatas Konseling

Kepala Puskesmas

Petugas terbatas Blm terealisasi Kebijakan pimpinan

De
Alat sedikit Ruang sempit
Terbatas

Sarana Dana Iingkungan


d. Cara pemecahan masalah
Tabel 2. 58
Cara Pemecahan Masalah Administrasi Manajemen
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017

N Prioritas masalah Penyebab masalah Alterna


o
1 Laporan tahunan Lingkungan : Mengoptim
Dana : masalah
- Tidak tersedia kurang
Sarana lingkungan
- Laptop, printer sdm dan m
SDM
- Kepala Puskesmas, Ka.TU, pengelola
program
Metode
- Dikusi,
2 Lapran kegiatan Lingkungan : Mengoptim
Dana : masalah
- Tidak tersedia kurang
Sarana lingkungan
- Laptop, printer sdm dan m
SDM
- Kepala Puskesmas , Ka.TU, pengellola
program
Metode
- Dikusi,
3 Klinik pelayanan Lingkungan : Mengoptim
Farmasi - Puskesmas Limbangan masalah
Dana : kurang
- Belum tersedia lingkungan
Sarana sdm dan m
SDM
- 1 orang
Metode
4 Proses ditribusi Lingkungan : Mengoptim
obat - Lingkup puskesmas masalah
Dana : kurang
- Tidak tersedia lingkungan
Sarana sdm dan m
- Alat bantu angkut obat belum ada
SDM
- 1 orang pengelola gudang obat
Metode
5 Menyampaikan Lingkungan : Mengoptim
hasil analisis dan - Lingkup wilayah kerja PKM Limbangan masalah
rencana tindak Dana : kurang
lanjut PWS dalam - Sudah tersedia lingkungan
rapat koordinasi Sarana sdm dan m
tingkat kecamatan - Aula pertemuan ada
SDM
- Kepala puskesmas , ka sub.bag. TU
Metode
- Ceramah, diskusi dan tanya jawab
BAB III
RENCANA USULAN KEGIATAN
Berdasarkan langkah langkah analisa situasi di atas , UPTD
Puskesmas Limbangan melaksanakan perencanaan dengan membuat
matrik rencana Ususlan Kegiatan (RUK) Puskesmas Limbangan tahun 2018,
sebagai berikut :
Tabel 3. 60
Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
UPTD Puskesmas Limbangan Tahun 2017

Upaya Penangg
Target Kebutuhan
NO Keseh Kegiatan Tujuan Sasaran ung
Sasaran Daya
atan Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8

ADMEN
1. Lokakarya sosialisasi, evaluasi Staff 12 kali Kasubba Ruang pertem
Mini Rutinan kegiatan dan rencana Puskesm g TU pengeras sua
pelaksanaan kegiatan as yanga kan jad
1
pembahasan,
Konsumsi

2. Lokakarya Sosialisasi,kesepakat karyawa 4 kali Kasubba Ruang pertem


Manaj Mini tri wulan an dengan lintas n g TU pengeras sua
emen sektor puskema yanga kan jad
Puske s, pembahasan,
smas camat,de Konsumsi, tra
oag,dikn
 
as,kades
,FSDS,P
KK,KBP
P,Kader
posyand
u
3. Rapat evaluasi kegiatan 10 12 kali Perawat Ruang pertem
Perawat pelaksanaan Perawat Koordina pengeras sua
    pelayanan umum tor yanga kan jad
pembahasan,
Konsumsi,

4.Perjalanan 1. Rapt Gol III Dinas 1. 120x Kasubba Transpor


Dinas Daerah 2. Rapat Gol II Kesehat 2. 60x g TU
3. Kunjungan rumah an 3. 600x
   
pasien JKN Kabupat
en
5. Perjalanan verifikasi POA BOK Dinas 12 kali Bendaha Transport, AT
Petugas untuk bulan Kesehat ra BOK
    Bendahara selanjutnya an
(verifikasi Kabupat
POA) en
6. Pembinaan pembinaan terhadap Jaringan 2 kali Wakil Ruang pertem
teknis ke jaringan, jejaring, : bides, Manajem pengeras sua
jaringan, UKBM yang berada di Puslim en Mutu yanga kan jad
    jejaring, UKBM wilayah puskesmas Jejaring : pembahasan,
dan institusi limbanga PMB, Konsumsi, tra
PMD
7.Pelaksanaan konsep ATM yaitu Puskesm 2 kali Wakil ATK, Trasnpo
Kaji Banding amati, Tiru dan as Manajem Konsumsi, sur
modifikasi sesuatu Utama di en Mutu permohonan,
    yang lebih baik di Kabupat kaji banding
tempat kaji banding en
Sukabu
mi
8.Pembelian pemenuhan administr 12 kali Bendaha ATK untuk k
ATK kebutuhan ATK asi ra adminis
HVS F 4 80
gram
    HVS f4 70
    gram
    HVS A 4 80
    gram
    Refill Tinta
    Hitam
    Refill Tinta
    Warna
    Stop Map
    Polio
    Stop Map
    Business file f4
   
    Amplop Besar
   
    Amplop Kecil
    Buku Kwitansi
    Besar sidu
    Balpoint Faster
   
C6
   
Pencil Faber
   
castel
   
    Spidol Besar
   
    Buku Tulis
   
    Odner Bindex

Binder clip
Buku Kas Folio
Gunting
Sedang
Flashdis 16
gb
Hektet Besar

Hekter Kecil
Isi Stapler max
no 10
Isi Stapler max
no 30
Penghapus
Karet
Buku Folio 100

Tip Ex Pantel
Kalkulator
Casio
10.Foto Copy / Penggandaan Administr 12 kali bendaha penggandaan
Penggandaan administrasi asi ra
   

Pengiriman evaluasi kegiatan di Dinas 12 kali Kasubba Transport, AT


Siste
Laporan Puskesmas Kesehat g TU
m
  Limbangan an
Infor
Kabupat
masi
en
Magang Peningkatan Rumah 1 kali Dokter Transfor, uang
Tenaga keterampilan tenaga sakit
Kesehatan di kessehatan Sekarwa
Rumah Sakit ngi

Pelatihan Peningkatan Dinas 1 orang Bidan Uang pelatiha


Kegawatdarur pengetahuan dan Kesehat Koordina
atan Meternal keterampilan bidan an tor
dan neonatal Kabupat
en
Pelatian Peningkatan Dinas 1 orang Perawat Uang pelatiha
BTCLS pengetahuan dan Kesehat koordinat
keterampilan perawat an or
di ruang tindakan Kabupat
en
Pelatihan Pelatihan kondisi Karyawa 1 kali Kasubag Transport, kon
Pemadam bencana kususnya n TU uang saku
Kebakaran kebakaran di Puskesm
lingkungan kerja as
Limbang
an
Pelatihan Pelatihan untuk sopir Dinas 1 orang Kasubag Transport, kon
Sopir Ambulan yang bertugas Kesehat TU uang saku, bia
membawa ambulan an pelatihan
puskesmas limbangan Kabupat
en
Pelatihan Pelatihan manajemen Dinas 1 orang Transport, kon
Manajemen untuk kasubag, atau Kesehat Kasubag uang saku, bia
Puskesmas struktural an TU pelatihan
Kabupat
en
Pelatihan Pelatihan manajemen Dinas 1 orang Kasubag Transport, kon
Manajemen untuk bendahara Kesehat TU uang saku, bia
Keuangan an pelatihan
Kabupat
en
Pelatihan USG Pelatihan Dinas 1 orang Kasubag Transport, kon
pemeriksaan USG Kesehat TU uang saku, bia
an pelatihan
Kabupat
en
Pelatihan CTU Pelatihan bidan dalam Dinas 1 orang Kasubag Transport, kon
Update pemaangan Kb Kesehat TU uang saku, bia
jangka menengah an pelatihan
Kabupat
en
Pelatihan Pelatihan perawat Dinas 1 orang Kasubag Transport, kon
Perawatan untuk perawatan luka Kesehat TU uang saku, bia
Luka pada pasien an pelatihan
Kabupat
en
Pelatihan Pelatihan dan diklat Dinas 1 orang Kasubag Transport, kon
Jabdung untuk fungsional Kesehat TU uang saku, bia
Tenaga Gizi tenaga gizi an pelatihan
Kabupat
en
Magang Pelatihan untuk Dinas 1 orang Kasubag Transport, kon
Petugas petugas rekam medis keseahta TU uang saku, bia
Rekam Medis n pelatihan

Pertemuan Peningkatan Dinas 10 orang Kasubag Transport, kon


Ilmiah pengetahuan untuk kesehata TU uang saku, bia
Tahunan tenaga kesehatan n/ pelatihan
IDI/PPNI

UPAYA KESEHATAN PERORANGAN


Pemerliharaan Perbaikan alat dan Puskesm 12 bulan Bendaha Pembelian pe
Alat Kantor prasarana puskesmas as ra alat dan prasa
limbanga
n

Kalilbrasi alat Pemeliharaan alat- Alat-alat 1 kali Bendaha Biaya pemelih


kesehatan alat kesehatan kesehata a alat-alat keseh
n yang berupa kalibra
memerlu
kan
kalibrasi
Perbaikan Perbaiakn ringan Penyesu 1 paket Inventari Biaya perbaika
ringan bangunan puskesmas aian s abrang
bangunan banguna
Puskesmas n yang
bias
menamb
ah
manfaat
untuk
karyawa
n dan
pasien
Pembelian alat Pembelilan alat Alat-alat 1 paket Inventari Biaya pembeli
keselamatan keselamatan pasien yang di s abrang
pasien perguan
akn
untuk
keselamt
an
pasien
Belanja Belanja ban mobil, Penganti 1 paket Inventari Biaya belanja
penggantian belt tensior, filter oli, an suku s abrang
suku cadang filter udara, kompas cadang
rem belakang, kendaraa
kompas rem depan, n roda 4
pompa bensin
Belanja Pelumas untuk Pelumas 4 kali Inventari Biaya pembela
pelumas kendaraan roda s abrang
empat

Belanja pajak Pajak kendaraan 1 unit 1 paket Inventari Biaya pembar


kendaraan bermotor roda 4 dan roda 4, 2 s abrang ekndaraan
inventaris pajak kendaraan unit roda
motor roda 2 2

Belanja alat Pembelanjaan alat- Alat-alat 1 tahun Inventari Biaya pembeli


kedokteran alat kedokteran kedokter s abrang kedokteran
umum an yg di
pergunak
a dalan
layanan
kesehata
n
Pembelian Pembelian helmet Alat 8 buah Inventari Biaya pembela
safety helmet safety perlindun s abrang
gan dan
keselam
atan
dalam
kebakara
n
Belanja printer Pembelian alat-alat Printer 2 bh Inventari Biaya pembela
untuk rujukan printer untuk yg akan s abrang
dan keperluan rujuakn dan di
pendaftaran pendaftaran pergunak
an di
pendafta
ran dan
rujukan
Belanja bahan Belanja obat yang Bhp, 1 kali Inventari Biaya pembela
obat-obatan habis, BHP medic, obat s abrang
belanja bahan habis
pakai

Belanja Alat Peralatan Alat dan 1 kali Inventari Baiay pembela


dapur dan makan,minum tamu, prasaran s abrang
rumah tangga lemari peralatan a
makan minum,
dispenser
Belanja Papan nama ruangan Terpasa 20 buah Inventari Biaya pembela
material papan ngnya s abrang
nama penunjuk
untuk
pasien
diamna
layanan
yang di
perlukan

Pengadaan proyekto 1 bh Inventari Biaya pembela


proyektor s abrang

UKM ESENSIAL
1 PRO 1. Pelayanan Meningkatkan Pengunj 5% Program Ruang Konsel
MOSI Konseling pengetahuan dan ung/ er Media Penyulu
KESE Interpersonal Perubahan Perilaku Pasien Promosi
HATA Dalam Gedung Puskesm Kesehat
N as an

    2. Penyuluhan Meningkatkan Pengunj 96 kali Program Media Penyulu


10 besar pengetahuan dan ung/ er Pengeras sua
penyakit dan Perubahan Perilaku Pasien Promosi Kamera Foto
issu actual Puskesm Kesehat
Dalam Gedung as an
    3. Terwujudnya institusi Puskesm 2 Program Instrumen Pen
Pemantauan yang ber-PHBS as dan er PHBS dan AT
PHBS di Pustu Promosi
Institusi Kesehat
Kesehatan an
    4. Terwujudnya institusi Sekolah 14 Program Instrumen Pen
Pemantauan yang ber-PHBS Dasar er PHBS dan AT
PHBS di Promosi
Institusi Kesehat
Pendidikan an
    5. Pendataan Identifikasi penerapan Rumah 10.559 Program ATK, Transpo
PHBS Rumah PHBS dan Jumlah Tangga KK er Petugas, Form
Tangga Rumah Tangga Sehat Promosi Pengkajian
Kesehat
an

    6. Penyuluhan peningkatan masyara 48 Program Media Penyulu


Kelompok luar pengetahuan kat, er Pengeras sua
gedung issu masyarakat pelajar, Promosi Kamera Foto
actual kelompo Kesehat
k khusus an

    7. Pembinaan Peningkatan peran Masyara 20 orang Program Media Penyulu


UKBM serta masyarakat kat dan er Pengeras sua
Posyandu dalam UKBM Kader Promosi Kamera Foto
Posyandu Posyand Kesehat
u an
    8. Pembinaan Penyebaran informasi Masyara 4 Desa Program ATK, Snak da
desa siaga kesehatan serta kat er Peserta
peningkatan Promosi
pengetahuan Kesehat
Masyarakat Desa an

    9. Pembinaan Penyebarluasan Pramuka 20 Program Media Penyulu


Saka Bakti Informasi kesehatan SBH Siswa er Pengeras Sua
Hsada serta peningkatan Promosi Kamera Foto
pengetahuan Kesehat
Pramuka SBH an

    10. Refresing Peningkatan Kader 215 Program ATK, Snak, m


dan Pelatihan pengetahuan Kader Kader er transport pese
Kader Promosi
Posyandu Kesehat
(Orientasi) an
    11. Bintek Identifikasi Kegiatan Kader 43 Program ATK, Snak, m
upaya Posyandu serta Posyand Kader er transport pese
peningkatan Kemandirian u Posyand Promosi
strata Posyandu u Kesehat
Posyandu an
    12. Pendataan Kunjungan rumah Masyara 640 KK Program Berkas Prokes
PIS-PK dalam menentukan kat er
indeks kesehatan Promosi
masyarakat Kesehat
an
    13. Monev Pemutahiran ata Masyara 43 Program ATK, Transpo
Tabulasi Data PHBS 1 Tatanan RT kat Posyand er Petugas, Form
PHBS di u Promosi Pengkajian
Tatanan RT Kesehat
an
  14. Pertemuan Peningkatan Peran masyara 50 orang Program ATK, Snak, m
Penggalangan Serta masyarakat kat dan er transport pese
UKBM Donor dalam UKBM Donor lintas Promosi
Darah Darah sektor Kesehat
an

15. Analisis Kebutuhan lintas 2 kali x Program ATK, Snak da


Microplaning masyarakat serta program 20 orang er Peserta
pemecahan perencanaan Promosi
masalah pemecahan masalah Kesehat
   
kesehatan yang ada an
dengan lintas
sektor dan
program
    16. Pembinaan Penyebaran informasi Masyara 4 Desa Program ATK, Snak da
desa siaga kesehatan serta kat er Peserta
peningkatan Promosi
pengetahuan Kesehat
Pramuka SBH an

2 KIA 1. Pelayanan Untuk meningkatkan Bumil, 100 % Bidko Bidko, Bidan


DAN KIA di dalam ststus derajat Bayi, Sasaran Puskesmas, B
KB Gedung kesehatan ibu dan Balita, mendap
anak serta bufas, atkan
menurunkan AKI dan PUS dan pelayan
AKB Wus an KIA
dalam
gedung
    2. Pelayanan Memberikan 4 desa 43 Bides Bides
KIA DI pelayanan kesehatan posyand
Posyandu ibu dan balita di u
wilayah kerja
pusksmas
    3. Orientasi & Seluruh ibu hamil resti Bumil Bumil Bidko Bidko, Bides
Penyuluhan ibu dan keluarga dan
KIA Di Kelas tentang kehamilan , Suami
Ibu bersalin, nifas bayi
baru lahir , dan KB

  Keluarga      
bumil
    4. Peningkatan Peningkatan kualitas Bidko, 18 Bidan Bidko Bides
Kualitas SDM mutu pelayanan bides,
dan Pelayanan Program KIA Bidan
KIA PKM,
Ka.PKM

    5. Kemitraan Agar seluruh dukun 4 desa dukun Bidko Bidko


Bidan dan bayi/paraji bermitra bayi 25
paraji dengan bidan orang
( Penyuluhan
dan
pembinaan)

    6. Kunjungan Seluruh ibu hamil resti Bumil Bumil Bidko Bidko, Bides
Rumah ibu di wilayah kerja Resti resti
hamil resti pusksmas terpantau terkunjun 100%
kesehatannya gi 100 %

    7. Sosialisasi Meningkatkan peran 4 desa 43 orang Tim Bides, Kader p


P4K serta kader dalam kader
(Penyelenggar kader dalam
aan pelaksanaan p4k
Pelaksanaan
Perencanaan
Persalinan dan
Pencegahan
Komplikasi)
    8. Penyeliaan Perbaikan Kinerja 4 desa 8 bides Bidko Bides
Fasilitatif Bidko Untuk menilai mutu
Ke Bides pelayanan dan
kepatuhan sesuai
standar Pelayanan
KIA dan Persalinan di
Poskesdes/Pustu
    9. Kunjungan Seluruh bayi dan 4 desa Bayi dan Bidko Bides
Rumah Bayi balita resti di wilayah Balita
dan Balita kerja pusksmas resti
Resiko terpantau
kesehatannya

    10. Pelacakan Pelacakan kematian 4 desa Kematia Bidko Bides, Dokter


Kematian AMP ibu,bayi dan balita n ibu
Ibu dan bayi, sebagai bahan bayi dan
balita evaluasi agar jangan balita
terjadi lagi kematian
    11. Pendataan Mendapat data Bumil, bumil Bidko Bidko, Bides
/pelacakan Ibu sasaran Program Kader, 100%,
Hamil secara riil Paraji Kader
K1,Kader,Para posyand
ji PUS,WUS u 215
orang
dan
paraji 26
orang
    12. Kunjungan Do K4 bumil < 10% 4 desa Bumil Bidko Bidko, Bides
Bumil DO K4 trimester
III

    13. Semua Bayi dan 43 Bayi, Bides Bides


Pemantauan balita di pantau posyand Balita
SDIDTK pertumbuhan dan u
( Pemantauan perkembangan
)
    14. Pelatihan Meningkatkan Kader 43 kader TIM Dokter, Bidko,
SDIDTK bagi pengetahuan kader posyand Gizi
kader tentang SDIDTK pada u
posyandu bagi bayi dan balita
kader
posyandu

3 GIZI 1. Konseling Memberikan edukasi Pasein 100 % Ahli Gizi Formulir Ko


Gizi untuk memahami dengan pasien
perilaku diet yang rujukan dengan
sesuai / yang dari rujukan
dianjurkan dan tenaga konselin
membantu klien untuk medis g
mengidentifikasi dan untuk mendap
menganalisis masalah mendapa atkan
serta memberikan tkan konselin
alternatif pemecahan konselin g Gizi
masalah g gizi

2. Kegiatan Memantau status gizi 43 pyd bayi dan TPG Formulir Pemb
penimbangan balita, Bumil dan balita Posyandu
bulanan / Bufas
Pembinaan
Posyandu

   
3. Penyuluhan Ibu Mengetahui Ibu 65 % TPG Bahan : Buku
ASI Eksklusif manfaat ASI buat bayi hamil,ibu cakupan Metode : Cera
dan ibu nya balita ASI tanya jawab
    exklusif
    4. Sosialisasi Meningkatkan bidan 100 % TPG Laptop, Infoku
kegiatan keterampilan bidan desa, balita modem
EPPGBM desa dalam rangka bidan dan ibu
entry EPPGBM balita koordinat hamil
dan ibu hamil or dan setiap
bidan bulan
puskesm nya
as teriput
ke
dalam
aplikasi
EPPGB
M
5. Sosialisasi Kader Trampil dalam 86 org 100 % TPG Alat dan Baha
kegiatan BPB menimbang dan kader kader infocus,
& Vitamin A mengukur tinggi yang laptop,Dacin,M
badan dan panjang diundan , Tarant
badan g hadir Metode:
Ceramah,Tan
dan Simulasi
   
6. Kegiatan 100 % Bayi dan Balita 3200 100 % TPG, Formulir penc
BPB & Vitamin mendapatkan balita balita Bidan BPB dan Vitam
A pelayanan BPB dan Desa
kapsul Vitamin A
   
    7. Pemeberian Untuk mencegah Balita (6 100 % TPG Kapsul Vit A,
kapsul Vit A terjadinya - 59) bln balita Vit.A
pada balita xeropthalmia dan ibu dan ibu
dan ibu nifas nifas nifas
dapat Vit
A

    8. Sweeping Semua balita yang Balita 100 % TPG Alat dan Baha
BPB tidak datang ke yang Balita microtoice,tara
posyandu ditimbang, tidak yang mulir BPB
diukur dan diketahui hadir tidak
status gizi nya hadir ke
posyand
u

    9. Validasi dan Diketahuinya status 12 Balita 12 Balita TPG Formulir Detek


pelacakan gizi Balita BGM, Gizi BGM,Giz BGM, Balita Gizi
Balita Buruk dan Gizi i Buruk gizi Buruk,timbang
BGM,Gizi Kurang dan Gizi Buruk ukur
Buruk dan Gizi Kurang dan
Kurang Kurang
terlacak

    10. Distribusi Meningkatkan status 50 Balita 100% TPG Formulir Pema


PMT Balita gizi balita Kurus dan Kurus Balita Perkembanga
Kurus dan mencegah ibu hamil dan 30 Kurus balita kurus, F
BUMIL KEK melahirkan BBLR bumil dan Pemantauan
KEK Bumil Perkembanga
KEK hamil KEK
mendap
at PMT

    11. Sosialisasi Peningkatan Ahli Gizi Remaja Guru Dokter, Infocus,laptop


pemberian dan Guru UKS dalam Putri, UKS, Bdko tambah darah
tablet tambah pencegahan dan guruu Lintas dan TPG
darah pada penanggulangan UKS Sektor
Remaja Putri anemia pada remaja
putri
    12. Pemberian Mengurangi angka Seluruh Remaja TPG, Tablet Tamba
Tablet Tambah kejadian anemia pada remaja Putri & Bidan Kartu kepatuh
Darah pada remaja putri dan ibu putri dan Ibu Desa minum TTD ba
Remaja Putri hamil ibu hamil Hamil Remaja putri d
dan ibu hamil diwilayah hamil
puskesm
as
Limbang
an

    13. Sosialisasi Meningkatkan bidan 100 % TPG Laptop, Infoku


kegiatan BPB keterampilan bidan desa, balita modem
online Tingkat desa dalam rangka bidan hasil
puskesmas entry balita ke dalam koordinat penimba
apliksi BPB Online or dan ngan
bidan bulan
puskesm agustus
as teriput
ke
dalam
aplikasi
BPB
Online
    14. Pendataan Diketahuinya 100 KK 100 % TPG Formulir Pema
dan permasalahan gizi yang KK KADARZI
Pembinaan KK yang ada di 100 KK mempun dibina
KADARZI binaan yai
masalah
gizi

    15. Mengetahui cakupan 14 100 % TPG Formulir pema


Pemantauan pemakaian garam sekolah dari 350 garam,iodina t
Garam Yodium beryodium ditingkat anak
Rumah Tangga diperiksa
konsums
i garam
nya
4 KESLI 1. Penyuluhan Untuk meningkatkan Pasien / 100 % Sanitaria Formulir Ko
NG Dalam Gedung derajat kesehatan Klien pasien n
masyarakat melalui yang dengan
upaya preventif, menderit rujukan
promotif dan kuratif a konselin
yang dilakuan secara penyakit g
terpadu dan dan/ mendap
berkesinambungan gang atkan
guan konselin
keseh g
atan Kesling
yang
diakibata
n oleh
faktor
resiko
lingkung
an
    2. Inspeksi Meningkatkan Rumah 4 Desa Sanitaria Sanitarian, Bid
Sanitasi dasar cakupan akses Tangga n
di pemukiman jamban sehat

    3. Kunjungan Mengetahui kondisi Pasien / 4 Desa Sanitaria Sanitarian, Bid


rumah lingkungan Klien n
pasien/klien pasien/klien
Klinik sanitasi

    4. Pembinaan Mengetahui kriteria Pemukim 4 desa Sanitaria Sanitarian


Rumah Sehat Rumah Sehat an n

    5. Pengiriman Melakukan UPTD 1 Orang Sanitaria Sanitarian


limbah medis penanganan limbah Puskesm n
Medis as
Limbang
an dan
Jejaringn
ya
    6. Inspeksi Pengawasan sarana Tempat- 1 TTU Sanitaria Sanitarian
Sanitasi TTU Tempat- Tempat tempat perdesa n
Umum dan Industri Umum
dan
Industri
    7. Inspeksi Tempat pengolahan Tempat 4 desa Sanitaria Sanitarian
Sanitasi makanan memenuhi Pengola n
Pengolahan standar kesehatan han
tempat Makanan
makanan
    8. Pemukiman 1 4 desa Sanitaria Sanitarian
Pemantauan Masyarakat TTU/Ru n
Kualitas Air mah/per
Minum di TTU desa
(Pengambilan
Sampel)
    9. Penyuluhan Mengajak kader ikut Kader 43 Sanitaria Sanitarian
Kesling berperan menciptakan Posyand posyand n
kepada para lingkungan yang u u
kader sehat
posyandu
    10. Menurunkan penyakit Kader 4 desa Sanitaria Sanitarian
Pendampingan berbasis lingkungan Posyand n
Penyusunan u
Rencana
Sanitasi Total
Berbasis
Masyarakat
    11. Menurunkan penyakit Masyara 4 desa Sanitaria Sanitarian
Pengukuran berbasis lingkungan kat n
Kepadatan
Lalat

    12. Kampanye Menurunkan penyakit Sekolah 4 desa Sanitaria Sanitarian


Cuci Tangan berbasis lingkungan dan n
Masayar
akat
    13. Pemicuan Mensosialisasikan Masyara 4 desa Sanitaria Sanitarian
STOP BABS Stop BABS kat n

    14. FDG Masyarakat tidak BAB Masyara 4 desa Sanitaria Sanitarian


Pasca sembarangan kat n
Pemicuan

    15. Deklarasi Masyarakat tidak BAB Masyara 1 desa Sanitaria Sanitarian


ODF sembarangan kat n

    16 Pemukiman Rumah 4 desa Sanitaria Sanitarian


Pemantauan pendudu n
Rumah k
Beresiko PBL

5 PROG 1. Pelacakan Mendeteksi dini Masyara 100% Progrem Progremer DB


RAM Kasus / penyakit DBD di kat er DBD
DBD Penyelidikan masyarakat
Epidemiologi
DBD (PE)

2. Sosialisasi Untuk meningkatkan Masyara 4 Desa Progrem Progremer DB


dan pengetahuan tentang kat/ er DBD
penyuluhan bahaya DBD Kader
DBD Kes

3. PSN Untuk mencegah Masyara 100% Progrem Progremer DB


(Pemberantas terjadinya penyakit kat er DBD
an Sarang DBD
Nyamuk)
Pemberian
Abate dan
Fogging
  4. Fogging Untuk mencegah Masyark 100% Progrem Progremer DB
Fokus terjadinya penyakit at er DBD
DBD

6 Vilari 1. Penyuluhan Untuk meningkatkan Masyara 2 Desa Progrem Progremer PO


asis & POPM pengetahuan dan kat er POPM Kecacingan
Kecac Kecacingan informasi kepada Kecacing
ingan masyarakat an

2. Sosialisasi Meningkatakan Guru/ 4 Desa Progrem Progremer PO


POPM Pengetahuan dan Kader er POPM Kecacingan
Kecacingan Informasi untuk Guru Kecacing
dan Kader an

3. Untuk mencegah Murid TK 8 Progrem Progremer PO


Pelaksanaan terjadinya penyakit Sekolah er POPM Kecacingan
POPM Kecacingan pada Kecacing
Kecacingan di anak' an
Sekolah Tk
4. Untuk mencegah Murid SD 14 Progrem Progremer PO
Pelaksanaan terjadinya penyakit Sekolah er POPM Kecacingan
POPM Kecacingan pada Kecacing
Kecacingan di anak an
Sekolah Dasar
5. Untuk mencegah Balita 43 Progrem Progremer PO
Pelaksanaan terjadinya penyakit Posyand er POPM Kecacingan
POPM Kecacingan pada bayi u Kecacing
Kecacingan di dan balita an
Posyandu
7 IMUNI 1. Pelayanan
SASI Imunisasi          
dalam Gedung
2. Pelayanan
Imunisasi di          
Posyandu
3. Validasi Mendapatakan Bides 4 desa Program - Register bay
Pendataan sasaran riil er balita - Koh
sasaran Imunisas dan balita
Imunisasi i
dasar lengkap
( terpadu) : a.
Validasi Data
Hasil Cakupan
b. KIPI
4. Distribusi Mendukung Bides 4 desa Program Sasaran bayi
Sarana dan terlaksananya er di wilayah kerj
prasarana layanan imunisasi Imunisas
pelayanan i
Imunisasi
( Vaksin, ADS,
Safety BOX)
5. Sweefing Memunuhi target 4 desa bayi Program  
DO Imunisasi cakupan Imunisasi dengan er
rutin Do Imunisas
i
6. BIAS Memberikan vaksin Anak 14 Program  
Campak campak pada anak SD/MI Sekolah er
sekolah kls 1 Imunisas
i
7. Sweefing + Memberikan vaksin Anak 14 Program
Kipi BIAS campak yang DO SD/MI Sekolah er
Campak pada sekolah dasar kls 1 Imunisas
kelas 1 i  
8. BIAS DT/TD Memberikan vaksin Anak 14 Program
DT/TD pada anak SD/MI Sekolah er
SD/MI Kls 1,2,3 (90% Imunisas
terimuni i
sasi)  
9. Sweefing Memberikan vaksin 14 Program
BIAS DT/TD DT/TD yang DO Sekolah er
Anak (90% Imunisas
SD/MI terimuni i
Kls 1,2,3 sasi)  
10. Untuk mencegah   Bayi, Program
Penatalaksana terjadinya balita er
an KIPI Imunisas
i  
11. Peningkatan Masyara Ibu yang Program
Penyuluhan pengetahuan kat memiliki er
Imunisasi pentingya Imunisasi bayi dan Imunisas
balita i

 
8 ISPA Penyuluhan Untuk meningkatkan Masyara 4 Desa Progrem Progremer Isp
DIAR ISPA/DIARE pengetahuan dan kat / er
E informasi kepada kader Ispa/Diar
masyarakat e

Kunjungan Pemantauan pada Balita 4 Desa Progrem Progremer Isp


rumah penderita er
ISPA/Pnemoni Ispa/Diar
a e
Kunjungan Pemantauan pada Balita 4 Desa Progrem Progremer Isp
rumah DIARE penderita er
Ispa/Diar
e
Penyelidikan   Masyara 4 Desa Progrem Progremer Isp
Epidemiologi kat er
Ispa/Diar
e
9 TB 1. Sosialisasi Masyarakt ikut Masyara 4 Desa Program Programer TB
PARU dan berperan serta dalam kat er TB
Penyuluhan penemuan kasus TB
TB Paru dan Paru
MDR
2. Pelacakan Mencegah kejadian Masyara 4 Desa Program Programer TB
TB Paru dan DO TB dan deteksi kat er TB
MDR dini penularan

3. Kontak Mendeteksi dini Masyara 4 Desa Program Programer TB


Serumah penularan TB Paru kat er TB
pada keluarga
4. Kunjungan Mencegah terjadinya Penderit 4 Desa Program Programer TB
rumah Pasien DO a er TB

5. TB Paru Pada penderita TB TB Paru      


mangkir Paru

6. PMO TB 100 % Penyembuhan Penderit 4 Desa Program Programer TB


Paru penderita TB Paru a TB er TB
Paru

10 PTM Sosialisasi dan Agar masyarakat tahu Masyara 4 Desa Program Programer PT
Penyuluhan tentang PTM kat er PTM
Kasus PTM
(DM,HT,OBES
ITAS)
Skrining Agar siswa tahu Siswa 5 Program Programer PT
Merokok/Peny bahaya merokok Sekolah Sekolah er PTM
uluhan Bahaya
ROKOK

Pemeriksaan Deteksi dini Masyara 100% Program Programer PT


CA Serviks penemuan kasus CA kat usia er PTM
Servik 30 s/d 50
Tahun
Pemeriksaan Deteksi dini Masyara 100% Program Programer PT
Gula darah penemuan kasus kat usia er PTM
Gula Darah 30 s/d 70
Tahun
Pemeriksaan Deteksi dini Masyara 100% Program Programer PT
Kolestrol penemuan kasus kat usia er PTM
Kolestrol 30 s/d 70
Tahun
Pelaksanaan Masyara 100% Program Programer PT
PTM Di kat usia er PTM
Posbindu Pelayanan Kesehatan 15 s/d 70
pada masyarakat Tahun
UKM PENGEMBANGGAN
1 PROG 1. Orientasi Memberitahukan Guru Guru Program Atk, Snack, M
RAM Guru UKS tentang jadwal UKS 31 UKS SD, er
UKS pelaksanaan Sekolah SMP
penjaringan anak dan
sekolah SMA
2. Penjaringan Melakukan Anak 4 Desa ( Program Atk
Kesehatan pemeriksaan kepada Sekolah Tk/RA, er
Pada anak anak sekolah (Tk B, SD/MI,
Sekolah Kls SMP/MT
1,7,10) S, SMA)

3. Pembinaan Agar anak sekolah Siswa 14 Program ATK


Kesehatan berperan serta dalam SD Sekolah er
Sekolah, program UKS Dasar
Pembentukan
dokter kecil
2 GILU 1. UKGMD Di Melaksanakan Balita 43 Program Programer GIL
T Posyandu kegiatan UKGMD di bumil Posyand er GILUT
posyandu dan u 4 Desa
masyara
kat
2. Menjaring Kesehatan sekolah 14 SD di Program Programer GIL
Pemeriksaan Anak Sekolah anak SD Wilayah er GILUT
berkala Pkm
UKS,UKGS(Pe LIMBAN
njaringan) GAN

3. Penyuluhan Agar anak Sekolah Masyara 4 Desa Program Programer GIL


kesehatan Gigi berperan serta dalam kat er GILUT
dan mulut kegiatan sekoalh

3 PROG 1. Orientasi Penyebaran Informasi Masyara Masyara Program Atk, Snack, M


RAM SIAGA Tentang program kat jat 4 er
MATR MATRA matra Desa
A (Komunikasi
resiko
Pengendalian)

2. Sosialisasi Sosialisasi Masyara Masyara Program Atk


dan Penyuluhan Matra kat jat 4 er
Penyuluhan Desa
MATRA
4 BATR 1. Pendataan Mendapatakan data Penjual 100% Program Programer Ba
A BATRA riil pengobatan dan er Batra
tradisional di wilayah produsen
kerja puskesmas obat
tradision
al dan
jasa
pengobat
an
2. Pembinaan Monitoring Penjual 4 Desa Program Programer Ba
dan pengobatan Batra dan er Batra
Pemantauan produsen
Batra obat
tradision
al dan
jasa
pengobat
an
3. Sosialisasi Penjual 4 Desa Program Programer Ba
dan orientasi dan er Batra
Kesehatan produsen
Tradisisonal obat
tradision
al dan
Memberi Informasi jasa
tentang program pengobat
Kesehatan Tradisional an
5 KESO 1. Pembinaan Untuk mengurangi Jamaan 4 Desa Program Programer Ke
RGA Kebugaran resiko gangguan Haji er
Jasmani Pada kesehatan calon Kesorga
calon jemaah jamaah haji
haji
2. Senam Germas masyara 1 Desa Program Programer Ke
Bersama kat er
sekitar Kesorga
puskesm
as
6 PROG 1. Penajringan Deteksi dini Siswa 14 SD Program Programer Ind
RAM Kasus reflaksi penemuan kasus SD / MI 100% er
INDR pada anak SD katarak pada anak siswa
A SD/MI terbebas
dari
kasus
refleksi
2. Sosialisasi Memberitahukan Masyara 4 Desa Program Atk, Snack, M
dan tentang program kat er
penyuluhan katarak
katarak
3. Penjaringan Diteksi dini penemuan Lansia 100% Program Programer Ind
kasusu kasus glukoma masyara er
glukoma di kau
posbindu terajring
kasus
glukoma
7 UKK 1. Melakukan Masyara Tempat Program Programer UK
Pemantauan Pemeriksaan Kerja kat Kerja di er
dan 4 Desa
Pemeriksaan
Kesehatan
Kerja
2. Pembinaan Pekerja dan Masyara Tempat Program Programer UK
dan Kelompok Pekerja kat Kerja di er
Penyuluhan 4 Desa
UKK
8 LANS Pembinaan Penjaringan Lansia 100% Program Programer La
IA dan pelayanan kesehatan pada dan Pra er Lansia
Lansia di lansia Lansia
Posbindu
Kunjungan Pembinaan dan Lansia 4 Desa Program Programer La
Lansia Resiko pemantauan Resti er Lansia
Tinggi kesehatan pada usia
lansia yang beresiko lebih 70
thn
Penyuluhan Lansia di 4 Desa Program Programer La
Program Memberi Informasi posbindu er Lansia
Lansia tentang program
lansia
9 JIWA 1. Deteksi dini Pelacakan Kasus Masyara 100% Program Programer Ke
kasus Kesehatan Jiwa kat er Keswa
kesehatan dengan
Jiwa Kasus
jiwa
2. Sosialisasi Memberi Informasi Masyara 100% Program Programer Ke
Kesehatan tentang program kat er Keswa
Jiwa dan Kesehatan Jiwa dan
Pembentukan pembentukan Kader
kader Keswa Keswa
3. Pemantaun Pasien 4 Desa Program Programer Ke
Pendampingan pendampinaagan dengan er Keswa
penderita Jiwa minum obat untuk Kasus
(PMO ) pasein Keswa Jiwa
10 RABI 1. Pendataan Mengetahui populasi Pemukim 4 Desa Program Programer Ra
ES anjing bertuan Anjing bertuan dan an er rabies
dan yang tak tidak bertuan masyara
bertuan kat

2. Pelacakan Menemukan Deteksi Masyara 4 Desa Program Programer rab


kasus Rabies dini Kasus kat er rabies
disetiap
desa

3. Penyuluhan Memberikan informasi Masyara 4 Desa Program Programer rab


Rabies tentang RABIES kat er rabies

4. Pemanytauan pada Masyara Pasien Program Programer rab


Pemantauan Penderita kat HPR er rabies
terhadap paien pasca
HPR gigitan
HPR
5. Persediaan Vaksin     Program Programer rab
Pengambilan Untuk Kasus Rabies er rabies
Vaksin Rabies
11 KUS 1. Pelacakan Mendeteksi dini Masyara 4 desa Progrem Progremer Ku
TA Penyakit Kusta penyakit kusta di kat er Kusta
masyarakat

2. Penyuluhan Memberi ibu hamil 4 desa Progrem Progremer Ku


Penyakit Kusta pengetahuan tentang er Kusta
di Kelas Ibu penyakit kusta

12 IMS 1. Mobile VCT Membantu mencegah, Masyara 4 Desa Program Programer HIV
perawatan dan kat er HIV
pengobat kasus HIV, Beresiko
AID/IMS

2. Penyuluhan Masyarakat tahu B 20 100% Program Programer HIV


PPIA pada Ibu tentang HIV AID/IMS HIV
Hamil di
posyandu

3. Mobile IMS Membantu mencegah, Masyara 4 Desa Program Programer HIV


perawatan dan kat er HIV
pengobat kasus HIV, Beresiko
AID/IMS

4.Sosialisasi Masyarakat tahu Masyara 4 Desa Program Programer HIV


HIV AIDS dan tentang HIV AIDS/IMS kat, er HIV
IMS ditingkat Kader
Desa

13 PKPR 1. Sosialisasi Siswa dan Siswa tau Siswa 9 Program Programer PK


dan tentang masalah SMP,SM Sekolah er PKPR
Penyuluhan Kespro pada remaja A,MTS
KESPRO
2. Pembinaan Agar remaja Masyara 4 Desa Program Programer PK
Kespro di mengetahui dan kat er PKPR
Posyandu berperan serta dalam
mencegah TRIAD
pada remaja
14 PERK 1. Orientasi Agar kadar tahu dan Kader 4 Desa Program Programer Pe
ESMA Program mau berperan serta er
S Perkesmas membantu petugas Perkesm
pada Kader kesehatan dalam as
Posyandu menyebarluaskan
tentang kesehatan di
masyarakat

2. Sosialisasi Menyebar luaskan Masyara 4 Desa Program Programer Pe


dan informasi kesehatan kat KK er
Penyuluhan kepada masyarakat Rawan Perkesm
Perkesmas as
3. Pendataan Medapatkan data riil Masyara 4 Desa Program Programer Pe
Sasaran KK tentang KK Rawan kat er
Rawan Perkesm
as
4. Pembinaan KK 4 Desa Program Programer Pe
KK Rawan Memantau kesehatan Rawan er
KK Rawan Perkesm
as
5. Peningkatan Deteksi dini Perawat 20 Program Programer Pe
Kualitas SDM penemuan kasus dan dr Orang er
perwat dan Kolestrol PKM Perkesm
dokter as
Poses perencanaan Puskesmas Limbangan mengikuti siklus
perencanaan pembangunan daerah, di mulai dari tingkat dusun, desa dan
kecamatan, dalam prosesnya integrasi program dan lintas sektor termasuk
forum musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) yang disusu
secara top down dan bottom-up. Dalam proses persipan penyusunan
Rencana Usulan kegiatan tahun 2018 meliputi :
a. Kepala puskemas membentuk tim manajemen puskesmas yang
terdiri dari tim pembina wilayah yaitu pembina desa, tim akreditasi
ppuskesmas dan tim Sistem Imformasi Puskesmas.
b. Tim melakukan analisa situasi dengan melakukan cara ;
mengumpulkan data kinerja puskesmas data yang di kumpulkan
antara lain ;
- Data dasar :
 Identitas puskesmas
 Wilayah kerja puskesmas
 Sumber daya puskesmas
- Data Upaya Kesehatan Masarakat Esensial
- Data Upaya Kesehatan Pengembangan
- Data Keperawatan kesehatan masyarakat
- Kondisi keluarga di wilayah kerja (propil kesehatan keluarga)
- Survei mawas diri dan musyawarah Masyarakat Desa (SMD/MMD)
dari sisi pandang masyarakat.
c. Tim melakukan perumusan masalah di mulai dari : Identifikasi
maslah, mecari prioritas masalah, mencari akan penyebab masalah
dan cara pemecahan masalah.
d. Selanjut nya tim melakukan penyusunan rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan yang di tunagkan dalam matrik Rencana
Usukan Kegiatan (RUK).
Berdasarkan matrik rencana usulan kegiatan tahun 2017, di peroleh
kegiatan – kegiatan prioritas seperti upaya penurunan angka Stunting ,
upaya pencapaian program imunisasi dan pengobatan penyakit TB, ketiga
program ini di urai dalam kegiatan – kegiatan yang menunjang keberhasilan
indikator kinerja yang di tetapkan berdasarkan SPM bidang kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan no. 43 tahun 2016, SPM bidang kesehatan
berdasarkan PERBUB no. 26 tahun 2017, rencana strategis Kementrian
Kesehatan, Propinsi Jawa Barat dan kabupaten Sukabumi serta rencana
strategis Puskesmas Limbangan.

BAB IV
EVALUASI

Evaluasi dilaksanakan dengan menggunakan indikator-


indikator keberhasilan untuk tiap kegiatan baik pada program-program
UKM maupun Pelayanan Klinis (UKP). Evaluasi dilakukan baik
bulanan, tribulan, semester dan tahunan. Pada periode tertentu
(misalnya tiga bulan sekali) dilakukan kaji banding dengan capaian
kinerja puskesmas yang lain.
BAB V
PENUTUP

Demikian penyusunan Perencanaan Tingkat Puskemas untuk


tahun 2018 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Limbangan
Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi, dengan harapan semoga
perencanaan Penganggaran ini dapat ter realisasi dengan apa yang kami
harapkan, selain itu kami juga dapat terpacu untuk lebih meningkatkan
kinerja, keterampilan, wawasan, pengetahuan dan manejemen
Puskesmas Limbangan Kecamatan Sukaraja.
Kami menyadari dalam penyusunan Perencanaan Tingkat
Puskesmas ini masih jauh bila dikatakan sempurna, maka dari pada itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya konstruktif dan kami
juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengadakan perbaikan –
perbaikan demi tercapainya apa yang kita harapkan bersama.
Yang terakhir kami sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari
kesalahan dan kealfaan, kami mohon maaf yang sebesar – besarnya
apabila ada kata dan penyajian dalam penyusunan Perencanaan Tingkat
Puskemas ini tidak pada tempatnya. Semoga niat baik kita semua dapat
di Ridhoi dan di Berkahi oleh Allah SWT. Aamiin.

ng

Anda mungkin juga menyukai