Anda di halaman 1dari 48

PUBLIC HEALTH REPORT SESSION (PHRS)

PROSES PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA PUSKESMAS (EKP)


DI PUSKESMAS PUTRI AYU

Dosen Pembimbing : dr. Hj. Yulinda Fetritura, M.Kes

OLEH :
YAUMIL KHALIDA PUTRI,S.Ked
G1A217037

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/KELUARGA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017

1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan serta pembinaan kesehatan
masayrakat secara menyeluruhtelah dibangun puskesmas.Puskesmas adalah
organisasi kesehatan yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat,
memberi pembinaan kesehatan terhadap masyarakat, serta memberi pelayanan
kesehatan terpadu pada masyarakat dalam suatu wilayah kerja.Puskesmas
berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan program kegiatan, Puskesmas
telah dilengkapidengan sistem manajemen, yang terdiri dari : (1) Perencanaan
Tingkat Puskesmas (PTP), (2) Lokakarya Mini Puskesmas, (3) Penilaian Kinerja
Puskesmas dan manajemen sumber daya, termasuk alat, obat, keuangan, dan
ketenagaan serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan
disebut sistem informasi manajemen puskesmas (SIMPUS) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan quality assurance).
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya, maka pedoman stratifikasi Puskesmas yang telah
dipergunakan selama ini telah disempurnakan, dan selanjutnya digunakan istilah
Penilaian Kerja Puskesmas.Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya
untuk melakukan penilaian hasil kerja prestasi Puskesmas.Dengan adanya
penilaian kerja Puskesmas dapat dilakukan analisa tingkat puskesmas berdasarkan
rincian nilainya, sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui, serta
dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.
Untuk mengetahui tingkat kinerja puskesmas, maka masing–masing
puskesmas wajib untuk menyusun laporan kinerja puskesmas melalui proses
pelaksanaan kegiatan evaluasi kinerja puskesmas sesuai pedoman yang
dikeluarkan oleh Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes RI. Dalam hal ini
Puskesmas wilayah IV Putri Ayu telah menyusun evaluasi kinerja puskesmas
tahun 2016.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan
penilaian hasil kerja / prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai
dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap
Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota melakukan verifikasi hasilnya.
Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan
manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi puskesmas yg
telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh
puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota
bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,
II, III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok
tersebut, dinas kesehatan kabupaten / kota dapat melakukan analisa tingkat
kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan
pencapian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan
secara lebih mendalam dan terfokus.

2.2. Tujuan dan manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas


2.2.1. Tujuan Penilaian Kinerja Puskesmas
a) Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara
optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan kabupaten / kota.

b) Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan
mutu kegiatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun
kegiatan.

3
2) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun
berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok puskesmas.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan
masukan dalam penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan
dinas kesehatan kabupaten / kota untuk tahun yang akan
datang.

2.2.2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas


a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kegiatan
program dibandingkan dengan target yang harus dicapai.
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah,
mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah
kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan
pencapaian kinerja puskesmas ( output dan outcome )
c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten / kota dapat menetapkan
tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada
tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
d. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung
kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan
puskesmas.

2.3 Ruang lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas


Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian
hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu
pelayanan. Secara garis besar ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
tersebut berdasarkan pada upaya – upaya puskesmas dalam
menyelenggarakan :
1. Pelayanan kesehatan yang meliputi :
a. Upaya kesehatan wajib sesuai dengan kebijakan nasional, dimana
penetapan jenis pelayanannya disusun oleh dinas kesehatan
kabupaten / kota.

4
b. Upaya kesehatan pengembangan antara lain penambahan upaya
kesehatan atau penerapan pendekatan baru (inovasi) upaya
kesehatan dalam pelaksanaan penegembangan program kesehatan
yang dilaksanakan di puskesmas.
2. Pelaksanaan manajemen puskesmas dalam menyelenggarakan
kegiatan, meliputi :
a. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini dan
pelaksanaan penilaian kinerja.
b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat,
keuangan dan lain lain.
3. Mutu pelayanan puskesmas, meliputi :
a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.
b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya
terhadap standar pelayanan yang telah ditetapkan.
c. Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang
diselenggarakan.
d. Penilaian outcome pelayanan antara lain melalui pengukuran
tingkat kepuasan pengguna jasa pelayanan puskesmas.

2.4 Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas


Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas meliputi serangkaian
kegiatan yang dimulai sejak awal tahun anggaran pada saat penyusunan
rencana pelaksanaan kegiatan Puskesmas. Selanjutnya dilakukan
pengumpulan data yang dipantau dan dibahas melalui forum Lokakarya
Mini baik bulanan dengan lintas program di dalam Puskesmas maupun
Lokakarya Mini tribulanan yang melibatkan lintas sektor di kecamatan.
Penilaian kinerja Puskesmas meliputi Puskesmas dan jaringannya
yaitu Puskesmas, Puskesmas Pembantu, bidan di desa serta berbagai
UKBM dan upaya pemberdayaan masyarakat lainnya. Sebagai unit
pelaksana teknis Dinas kesehatan kabupaten/ kota, maka pada proses
pelaksanaannya tetap dibawah bimbingan dan pembinaan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

5
1. Penetapan target Puskesmas
Target Puskesmas yaitu tolak ukur dalam bentuk angka nominal atau
persentase yang akan dicapai Puskesmas pada akhir tahun. Penetapan
besar target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-masing
Puskesmas bersifat spesifik dan berlaku untuk Puskesmas yang
bersangkutan berdasarkan pembahasan bersama antara Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota dengan Puskesmas pada saat penyusunan
rencana kegiatan Puskesmas dengan mempertimbangkan :
a. Besarnya masalah yang dihadapi oleh masing-masing Puskesmas.
b. Besarnya masalah yang dihadapi kabupaten/ kota.
c. Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah.
d. Kendala-kendala maupun masalah dalam penanganannya.
e. Ketersediaan sumberdaya termasuk kemampuan sumber daya
manusia tahun yang akan datang.
f. Lingkungan fisik (faktor kesulitan geografis, iklim, transport, dan
lain- lain) dan non fisik (sosial budaya, tingkat pendapatan
ekonomi masyarakat, pendidikan masyarakat, dan lain-lain).
g. Target (sasaran) Puskesmas yang sebenarnya, Puskesmas tidak
dibebani untuk menjangkau masyarakat di daerah yang bukan
target sasarannya, kelompok masyarakat yang tidak mungkin
dijangkau karena kendala geografi transportasi, dan lain-lain.

2. Pengumpulan data hasil kegiatan


a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada
periode waktu tertentu. Penetapan periode waktu penilaian ini
dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota bersama
Puskesmas. Sebagai contoh periode waktu penilaian adalah bulan
Januari sampai dengan bulan Desember. Penilaian kinerja
Puskesmas merupakan salah satu simpul dari satu rangkaian
kegiatan dalam manajemen Puskesmas. Oleh karena penilaian
kinerja adalah kegiatan untuk menilai kinerja Puskesmas
berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun, maka periode

6
waktu penilaian disesuaikan/ disinkronkan pula dengan
perencanaan.
b. Yang dimaksud dengan hasil kegiatan Puskesmas di sini adalah
Puskesmas beserta jaringannya yaitu Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling dan Bidan di Desa serta hasil pembinaan dan
pemberdayaan masyarakat.
c. Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari SP2TP dan
pencatatan hasil kegiatan yang ada/ dibuat Puskesmas, tidak hanya
terbatas pada laporan SP2TP yang dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota

3. Pengolahan data
a. Cakupan hasil (output) dan hasil mutu dari kegiatan yang telah
ditetapkan untuk dilaksanakan di Puskesmas, dihitung dengan
membandingkan hasil yang telah dicapai terhadap target standar
yang telah ditetapkan.
b. Penilaian akhir tingkat kelompok Puskesmas tidak lagi
diperhitungkan berdasarkan nilai bobot

4. Analisis hasil dan langkah pemecahan


a. Melakukan identifikasi masalah, kendala/ hambatan dan penyebab
serta latar belakangnya dengan cara mengisi format analisa data
dengan mencantumkan kesenjangan hasil kegiatan pokok dan hasil
kegiatan lainnya yang terkait, input sumber daya pendukungnya,
lingkungan sosial dan fisik yang mempengaruhi serta proses
pelaksanaannya.
b. Mencari alternatif dalam upaya penanggulangan/pemecahan
masalahnya.
c. Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah dengan
memperhatikan arahan dan rencana pengembangan di dalam
wilayah Kabupaten/ Kota

7
d. Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun depan, sebagai
bagian dari kegiatan perencanaan Puskesmas.

5. Pelaksanaan penilaian
a. Di tingkat Puskesmas
1) Dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka mawas diri
mengukur keberhasilan kinerjanya.
2) Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk
melakukan kompilasi hasil pencapaian (output dan outcome).
3) Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan
pengumpulan data pencapaian, dengan memperhitungkan
cakupan hasil (output) kegiatan dan mutu bila hal tersebut
memungkinkan.
4) Hasil yang telah dicapai, masing-masing penanggung jawab
kegiatan melakukan analisis masalah, identifikasi kendala/
hambatan, mencari penyebab dan latar belakangnya,
mengenali faktor-faktor pendukung dan penghambat.
5) Bersama-sama tim kecil Puskesmas menyusun rencana
pemecahannya dengan mempertimbangkan kecenderungan
timbulnya masalah (ancaman) ataupun kecenderungan untuk
perbaikan (peluang) dengan metoda analisis sederhana maupun
analisa kecenderungan dengan menggunakan data yang ada.
6) Hasil perhitungan, analisa data dan usulan rencana
pemecahannya dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota.

b. Di tingkat kabupaten/ kota


1) Menerima rujukan/ konsultasi Puskesmas dalam melakukan
perhitungan hasil kegiatan, menganalisa data dan membuat
pemecahan masalah.

8
2) Memantau dan melakukan pembinaan sepanjang tahun
pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan urutan prioritas
masalah.
3) Melakukan verifikasi hasil perhitungan akhir kegiatan
Puskesmas dan bersama dengan Puskesmas menghitung dan
menetapkan kelompok peringkat kinerja Puskesmas.
4) Melakukan verifikasi analisa data dan pemecahan masalah
yang telah dibuat Puskesmas dan membuat rencana usulan
kegiatan berdasarkan kesepakatan bersama dengan Puskesmas.
5) Mengirim umpan balik ke Puskesmas dalam bentuk penetapan
kelompok Puskesmas, evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan
rencana usulan kegiatan Puskesmas.
6) Penetapan target dan dukungan sumberdaya masing-masing
Puskesmas berdasarkan evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan
rencana usulan kegiatan tahun depan.

6. Langkah pelaksanaan penilaian


1) Langkah pelaksanaanpenilaian di Puskesmas

No. Kegiatan

I. Pra Penilaian Kinerja Puskesmas *)


a. Pemantauan hasil kegiatan secara periodik bulanan /
triwulan dan konsultasi ke Kabupaten / Kota, dalam
rangka mencapai target cakupan dan mutu hasil kegiatan
Puskesmas pada akhir tahun.
II. Penilaian Kinerja Puskesmas.
a. Pengumpulan data dan pengolahan data hasil kegiatan
(dari data bulanan / triwulan).
b. Konsultasi ke/ pembinaan dan bimbingan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota.
Memberikan laporan perhitungan kinerja Puskesmas
kepada Dinkes Kabupaten / Kota, dan membahas

9
keterkaitannya dengan verifikasi data dan perhitungannya.
c. Menerima umpan balik nilai akhir kinerja Puskesmas,
berikut penjelasan dalam perbaikan perhitungan bila mana
terjadi kesalahan.
d. Menyajikan hasil akhir hasil perhitungan cakupan dan
mutu kegiatan, dalam bentuk grafik sarang laba-laba,
ataupun cara penampilan lainnya.
III. Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas *)
a. Menganalisis masalah dan kendala, merumuskan
pemecahan masalah, rencana perbaikan sekaligus rencana
usulan kegiatan tahun yang akan datang.
b. Menerima informasi dari Kabupaten / Kota tentang
rencana anggaran yang mungkin akan diterima masing-
masing Puskesmas dengan membahas rancangan kegiatan,
besarnya target, besarnya biaya dan kebutuhan sumber
daya lain yang diperlukan, dan jadwal kegiatan bersama
dinas kesehatan Kabupaten / Kota.
c. Bersama tim perencanaan Puskesmas menyusun Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas untuk tahun
berjalan.
d. Membahas rencana kegiatan yang melibatkan unsur lintas
sektor terkait, untuk keterpaduan.
e. Mendiseminasikan informasi sekaligus membagi tugas
dan tanggung jawab untuk kegiatan tahun yang akan
dilaksanakan, dalam forum pertemuan loka karya tahunan
Puskesmas.
f. Menyelenggarakan pertemuan dengan lintas sector terkait
di kecamatan, untuk mendiseminasikan rencana kegiatan
Puskesmas yang ada kaitannya dengan LS di tingkat
kecamatan.
g. Mempersiapkan seluruh pelayanan Puskesmas untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan.

10
2) Waktu pelaksanaan penilaian oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
No. Kegiatan
I. Pra Penilaian Kinerja Puskesmas *)
a. Pemantauan penyelenggaraan kegiatan Puskesmas dan
hasilnya untuk periode waktu tertentu dan pembinaan dalam
rangka mendorong pencapaian cakupan hasil kegiatan
Puskesmas.
II. Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Menerima konsultasi dari / pembinaan dan bimbingan
kepada Puskesmas.
b. Menerima laporan perhitungan penilaian kinerja dari
Puskesmas, melakukan verifikasi atas data dan perhitungan
Puskesmas.
c. Memberikan umpan balik nilai akhir penilaian kinerja
penilaian Puskesmas sesuai dengan urutan peringkat dalam
kelompok masing-masing Puskesmas.
d. Menyajikan hasil kinerja semua Puskesmas di Kab/Kota,
berdasarkan urutan peringkat dalam kelompoknya,
sebaiknya dalam bentuk grafik batang (bar-chart).
III. Pasca penilaian kinerja Puskesmas *)
a. Menganalisis masalah dan kendala yang dihadapi
Puskesmas dan Kabupaten, serta merumuskan pemecahan
masalah, rencana perbaikan sekaligus rencana kegiatan tk.
Kab / Kota tahun yang akan datang, memberikan arahan
kebijaksanaan dan rencana pengembangan tahun yang akan
datang kepada Puskesmas, berikut target Kabupaten / Kota
dan rancangan pembagiannya untuk semua Puskesmas.
b. Membahas rancangan kegiatan, besarnya target, besarnya
biaya yang diperlukan, dan jadwal kegiatan bersama
Puskesmas.
c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Kabupaten / Kota,

11
baik dalam kegiatannya sendiri maupun rencana pembinaan
kepada Puskesmas.

12
BAB III
PEDOMAN PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Bahan Pengumpulan dan Pengolahan Data


Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja pukesmas adalah hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan manajemen puskesmas dan mutu
pelayanan, sedangkan dalam pelaksanaanya mulai dari pengumpulan data,
pengolahan data, analisis hasil/ masalah sampai dengan penyusunan
laporan berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kerja Puskesmas dari
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat departemen Kesehatan
R.I. tahun 2006.

3.2 Pedoman Pengumpulan Data


Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan oleh penanggung jawab masing-
masing kegiatan/ program dibantu oleh staf Puskesmas lainnya.
Selanjutnya dilakukan pengisian format penilaian kinerja sesuai dengan
petunjuk definisi operasionalnya. Pengumpulan data dilaksanankan
dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas tahun 2016 (Januari
s/d Desember 2016) dengan variabel dan sub variabel yang terdapat dalam
forum penilaian kinerja puskesmas tahun 2016.
A. Cara pengumpulan data
Adapun cara pengumpulan data, antara lain melalui :
1. Data dalam pencatatan dan pelaporan Puskesmas (SP2TP / SP3)
2. Pemeriksaan / pengecekan catatan / notulen
3. Pengumpulan data melalui survey sederhana

B. Jenis data
Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil kegiatan yang
dilaksanakan oleh Puskesmas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
di Puskesmas dan jaringannya, yang terdiri atas :
1. Data pencapaian hasil kegiatan Puskesmas
2. Data pelaksanaan manajemen Puskesmas

13
3. Data hasil pengukuran/ penilaian mutu pelayanan Puskesmas

C. Sumber Data
Sumber utama data yang dikumpulkan adalah catatan hasil kegiatan
Puskesmas sesuai dengan sistem pencatatan pelaporan yang berlaku
(SP2TP), catatan hasil kegiatan program inovatif maupun hasil
pengumpulan data lainnya, bukan laporan yang dikirimkan ke dinas
kesehatan kabupaten/kota. Sebagai contoh, untuk menilai mutu
Puskesmas, dilaksanakan survey kepuasan pelanggan. Data hasil
survey tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sumber data untuk
penilaian kinerja Puskesmas.

D. Variabel Penilaian
Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas dikelompokkan dalam 3
komponen penilaian, yaitu :
1. Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan yang terdiri dari :
a. Upaya Kesehatan Wajib
b. Upaya Kesehatan Pengembangan
2. Komponen manajemen Puskesmas
3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas
Khusus untuk Upaya kesehatan wajib, kegiatan utamanya sudah
baku yaitu :
1. Upaya Promosi Kesehatan
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan PenyakitMenular
6. Upaya Pengobatan

Akan tetapi Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan Puskesmas


bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan permasalahan,
kebutuhan dan kemampuan Puskesmas.

14
3.3 Pedoman Pengolahan Data
Kegiatan pengolahan data meliputi :
1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang
dikumpulkan (cleaning and editing)
2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan
dan pencapaian hasil kegiatan Puskesmas (calculating)
3. Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi yang akan menjadi
suatu informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan
(tabulating)

A. Metoda Pengolahan Data


Untuk menghitung pencapain kinerja Puskesmas, ada 3 komponen
penilaian beserta kegiatan utama dan variabel – variabel yang perlu
diolah, yaitu :
1. Komponen hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan Puskesmas
Untuk menghitung hasilnya dalam kelompoknya masing-
masing, perlu dihitung hasil reratanya secara bertingkat,
sebagaimana tercantum dalam format pengumpulan data dan
perhitungannya.
2. Komponen manajemen Puskesmas
Penilaian manajemen disesuaikan dengan kondisi masing
masing variabel yang sudah ditetapkan berdasarkan skala
sumber daya.
3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas
Untuk menghitung penilaian mutu pelayanan berdasarkan hasil
cakupan yang dikelompokkan pada skala-skala yang ditetapkan
pada setiap variabel. Untuk memperhitungkan cakupan maka
angka target (T) merupakan pembagi (denominator) terhadap
pencapaian hasil kegiatan (H) dalam proses pengolahan data.
Cakupan diperoleh dengan menghitung pencapaian hasil
kegiatan dibagi dengan target (H/T) untuk setiap variabel.

15
Cara menghitung :
a) Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan
variabel.
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil
pencapaian (H) dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau
H
SV (%) = x 100%
T
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub
variabel ( ∑ SV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
∑ SV
V (%) =
n

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah rerata per jenis kegiatan.
Kinerja cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut :
1) Kelompok I (kinerja baik) :
Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2) Kelompok II (kinerja cukup) :
Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %
3) Kelompok III (kinerja kurang) :
Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %

b) Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas


Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi
4 kelompok :
1) Manajemen Operasional Puskesmas
2) Manajemen alat dan obat
3) Manajemen keuangan
4) Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai berikut:
- Skala 1 nilai 4
- Skala 2 nilai 7
- Skala 3 nilai 10

16
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai
kegiatan masing-masing kelompok manajemen.
- Skala 1 nilai 4
- Skala 2 nilai 7
- Skala 3 nilai 10

c) Cara Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas :


a. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian puskesmas
dan dimasukkan kedalam kolom yang sesuai
b. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap
variabel
c. Hasil rata-rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan
nilai akhir mutu
d. Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi :
- Baik : Nilai rata-rata ≥ 8,5
- Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
- Kurang : Nilai ≤ 5,5

Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota untuk mengetahui tingkat kinerja


Puskesmas di wilayahnya, maka kinerja Puskesmas akan dikelompokkan
menjadi 3 kelompok Puskesmas.
1. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
2. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang

Hasil Evaluasi Kinerja Puskesmas dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten


/ Kota untuk ditindak lanjuti dan dibahas secara mandiri oleh puskesmas pada
mini lokakarya.

17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses pelaksanaan evaluasi kinerja puskesmas (EKP) di puskesmas Putri


Ayu tahun 2016 berjalan cukup lancar walaupun berbagai hambatan ditemukan.
Proses pelaksanaan evaluasi kinerja puskesmas (EKP) di puskesmas Putri Ayu
seperti yang tertera pada Bab III, Hasil kinerja puskesmas Putri Ayu tahun 2016
disajikan sebagai berikut :

4.1 Hasil Kinerja Cakupan Upaya Pelayanan Kesehatan.


Tabel 4.1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Upaya Kesehatan Wajib dan
Pengembangan di Puskesmas Putri Ayu Tahun 2016.
No. Jenis Kegiatan Pencapaian Target Predikat
(%)
1. Promosi Kesehatan 87,24 Cukup
2. Kesehatan Lingkungan 91,43 Baik
3. KIA dan KB 67,36 Kurang
4. Upaya Perbaikan Gizi 83,50 Cukup
Masyarakat
5. Upaya Pencegahan dan 99,20 Baik
Pemberantasan Penyakit
Menular
6. Upaya Pengobatan 92,70 Baik
7. Upaya Kesehatan 100,00 Baik
Pengembangan
NILAI RERATA 88.78
KRITERIA CUKUP

KRITERIA :
TINGKAT PENCAPAIAN HASIL ≥ 91 % BAIK
TINGKAT PENCAPAIAN HASIL 81 - 90 % CUKUP
TINGKAT PENCAPAIAN HASIL ≤ 80 % % KURANG

18
Dari tabel 4.1 didapatkan bahwa nilai cakupan kinerja pelayanan
kesehatan Puskesmas Putri Ayu pada tahun 2016 adalah 88,78 %, sehingga
kinerjanya dikategorikan sebagai Cukup. Sedangkan mengenai cakupan
kegiatan utama dan pengembangan Puskesmas Puteri Ayu tahun 2016
menunjukkan bahwa upaya pengembangan kesehatan memiliki nilai tertinggi
yaitu sebesar 100,00% sedangkan kesehatan ibu dan anak termasuk KB
memiliki nilai cakupan kinerja yang paling rendah yaitu 67,36%.

4.2 Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Putri Ayu


Tabel 4.2 Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Putri Ayu tahun
2016

No. Jenis Manajemen Pencapaian


1. Manajemen Operasional 9.1(BAIK)
2. Manajemen Alat & Obat 10 (BAIK)
3. Manajemen Keuangan 10 (BAIK)
4. Manajemen Ketenagaan 10 (BAIK)
Kinerja kegiatan manajemen 9,8 (BAIK)

KRITERIA :

NILAI AKHIR ≥ 8,5 BAIK

NILAI AKHIR 5,5 - 8,4 CUKUP

NILAI AKHIR < 5,5 KURANG

Dari tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa hasil kinerja kegiatan manajemen
Puskesmas Putri Ayu tahun 2016 adalah 9,8 adalah termasuk kinerja yang
baik. Namun memiliki nilai capaian yang terendah yaitu 9,1 mengenai
manajemen operasional Puskesmas.

19
4.3 Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Putri Ayu
Tabel 4.3 Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Putri Ayu
tahun 2016

No. Jenis Kegiatan Nilai Kinerja


1. Drop out pelayanan ANC (K1-K4) 10 (BAIK)
2. Persalinan oleh tenaga kesehatan 10 (BAIK)
3. Penanganan komplikasi obstetri / risti 10 (BAIK)
4. Error rate pemeriksaan BTA 10 (BAIK)
5. Error rate pemeriksaan darah malaria 10 (BAIK)
6. Kepatuhan terhadap standar ANC 10 (BAIK)
7. Kepatuhan terhadap standar 10 (BAIK)
pemeriksaan TB Paru
8. Tingkat kepuasan pasien terhadap 10(BAIK)
pelayanan Puskesmas
9. Penanganan Komplikasi Neonatal 10(BAIK)
Rata-rata 10 (BAIK)

Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa nilai akhir kinerja mutu pelayanan
kesehatan Puskesmas Putri Ayu tahun 2016 adalah 100% (10,0) sehingga
mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Putri Ayu tergolongbaik.

4.4 Hasil akhir kinerja Puskesmas Putri Ayu periode Januari – Desember
2016 disajikan dalam bentuk tabel, sebagai berikut :

Tabel 4.4Hasil Kinerja Puskesmas Putri Ayu Tahun 2016


Pencapai Tingkat
No Komponen Penilaian an (%) Kinerja

1 Cakupan Pelayanan Kesehatan 88,78% Cukup


2 Manajemen Puskesmas 98 % Baik
3 Mutu Pelayanan Kesehatan 100% Baik

20
Tabel 4.5Hasil Kinerja Puskesmas Putri Ayu Januari-Desember 2016
No Komponen Kriteria Nilai
Kurang
Upaya Pelayanan Kesehatan Baik Cukup
1. Nilai = 343
(Bobot = ^3) Nilai = 10^3 Nilai = 7^3
4^3
Kurang
Kegiatan Manajemen Baik Cukup
2. Nilai = 100
(Bobot = ^2) Nilai = 10^2 Nilai = 7^2
4^2
Kurang
Mutu Pelayanan Baik Cukup
3. Nilai = 10
(Bobot = ^1) Nilai = 10^1 Nilai = 7^1
4^1
Nilai Akhir 453
Kriteria Kinerja Puskesmas CUKUP

Keterangan :
Nilai Akhir:
Baik = 1.020 – 1.110
Cukup = 363 – 453
Kurang = 84 – 174

Tabel 4.5 mengenai hasil penilaian kinerja Puskesmas Putri Ayu tahun
2016 memperlihatkan bahwa Puskesmas Putri Ayu memiliki kinerja yang
“Cukup” dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.

21
GRAFIK CAKUPAN KEGIATAN UTAMA
PUSKESMAS : Putri Ayu
TAHUN : 2016

22
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMECAHAN MASALAH

Berikut ini akan dibahas jenis kegiatan yang termasuk kategori kinerja
kurang dan cukup di Puskesmas Putri Ayu. Menentukan penyebab dengan
menelusuri variabelnya serta mencari alternatif pemecahan masalahnya.
5.1 Kategori Kinerja Kurang
 Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk KB

Hasil kinerja kesehatan ibu dan anak termasuk KB pada Puskesmas


Putri Ayu tahun 2016 hanya mencapai 67,36% dengan predikat
“kurang” dari target 100 %. Hal ini disebabkan kurangnya pencapaian
beberapa subvariabel berikut, yaitu :
1. Kesehatan Ibu :
 Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas yang mendapatkan
penanganan komplikasi kebidanan (PK) sebanyak 117 orang
(53%) dari 222 orang sebagai target.
2. Kesehatan Anak dan Bayi :
 Jumlah kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap) sebanyak
509 (51%) orang dari 1007 orang sebagai target
 Jumlah kunjungan bayi mencapai angka 503 orang (50%) dari
1007 orang sebagai target
 Jumlah kunjungan anak balita sebanyak 2414 orang (48%) dari
5024 orang sebagai target.
3. Keluarga Berencana :
 Jumlah pasangan usia subur yang menjadi peserta program KB
aktif (CPR) sebanyak 3051 (24%) orang dari 12751 orang
sebagai target

Permasalahan:
1. Kurangnya pemberian informasi dan edukasi kepada masyarakat
terutama pada ibu hamil mengenai pentingnya antenatal care

23
2. Tidak adanya dokter spesialis anak dan dokter spesialis kandungan
di puskesmas
3. Tingginya angka target tidak sebanding dengan jumlah kasus yang
di tangani.( tidak ada bumil resti/komplikasi dan neonatus resti di
wilayah kerja)
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya peran dan
fungsi Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan primer,
terutama pelayanan kesehatan anak dan bayi.
5. Banyaknya fasilitas kesehatan mandiri yang saat ini berdiri
6. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya pelaksanaan
program KB di Puskesmas.

Alternatif Pemecahan Masalah:


1. Membuat kegiatan yang menarik dan mudah dipahami untuk
memberikan informasi dan edukasi kepada msyarakat terutama ibu
hamil mengenai pentingnya antenatal care
2. Memberikan penyuluhan secara menyeluruh kepada masyarakat
agar meningkat pemahamannya tentang pentingnya Puskesmas
sebagai pusat pelayanan primer, terutama kesehatan anak dan bayi.
3. Melakukan penyuluhan secara menyeluruh kepada masyarakat agar
meningkat pemahamannya tentang pentingnya program KB yang
dilaksanakan o/ Puskesmas.
4. Memperbanyak program kegiatan yang bersifat informatif dan
edukatif seperti yang telah disebutkan pada poin satu
5. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan Puskesmas untuk
meningkatkan kepercayaan masyarakat

5.2 Kategori Kinerja Cukup


1. Promosi Kesehatan
Hasil kinerja promosi kesehatan pada Puskesmas Putri Ayu tahun
2016 hanya mencapai 87,24% dengan predikat “cukup” dari target

24
100 %. Hal ini disebabkan kurangnya pencapaian beberapa
subvariabel berikut, yaitu :
1. Rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat sebanyak
648 unit (62%) dari 1050 unit sebagai target

Permasalahan:
1. Tidak aktifnya program home visite di Puskesmas Putri Ayu
2. Kurangnya koordinasi antara petugas kesehatan Puskesmas
dengan kader kesehatan Desa
3. Kurangnya Pembinaan dan penyuluhan PHBS

Alternatif Pemecahan masalah:


1. Mengaktifkan kembali program home visite di Puskesmas Putri
Ayu
2. Memperbaiki jaringan komunikasi dengan kader-kader Pos
Kesehatan Desa
3. Pembinaan dan penyuluhan PHBS
4. Membuat kuesioner / ceklist pemantauan PHBS
5. Membagikan selebaran / pamflet PHBS
6. Advokasi pada lintas Sektor dalam hal pendanaan promosi
kesehatan.
7. Membentuk poskesdes di setiap kelurahan di wilayah kerjanya.

2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


Hasil kinerja upaya perbaikan gizi masyarakat pada Puskesmas Putri
Ayu tahun 2016 hanya mencapai 83,50% dengan predikat “cukup”
dari target 100 %. Hal ini disebabkan kurangnya pencapaian beberapa
subvariabel berikut, yaitu :
1. Balita yang ditimbang berat badannya hanya 3012 orang (60%)
dari 5024 orang sebagai target.
2. Balita berumur 6-59 bulan yang mendapatkan kapsul vitamin A
hanya 3641 orang (72%) dari 5024 orang target

25
3. Ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet Fe yaitu 760 (69%) dari
1108 orang yang di targetkan
Permasalahan:
1. Masih banyak masyarakat yang berstatus ekonomi rendah
menengah kebawah
2. Dilihat dari jumlah kunjungan balita dengan balita yang ditimbang
berat badannya, menunjukkan balita yang berkunjung ada yang
tidak menimbang berat badannya
3. Kurangnya penyuluhan kepada masyarakat terutama kepada ibu
mengenai pentingnya Kapsul vitamin A
4. Kurangnya pengetahuan, kemauan, dan kesadaran orang tua akan
pentingnya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita,
serta kurangnya minat orangtua untuk membawa balitanya secara
rutin keposyandu.
5. Ibu malas datang ke Posyandu karena tidak ada transportasi,
kondisi rumah yang tidak dapat ditinggal, pekerjaan rumah tangga
yang harus diselesaikan, dll.
6. Kurangnya pengetahuan, kemauan, dan kesadaran Ibu Hamil akan
pentingnya zat Fe (Besi) terhadap kehamilan.

Alternatif Pemecahan masalah:


1. Mengedukasi ibu hamil khususnya yang datang untuk melakukan
pemeriksaan K1 atau K4/ mengikuti senam hamil tentang
pentingnya mengkonsumsi Fe dan membawa bayi untuk
ditimbang di posyandu.
2. Semua balita berkunjung selalu ditimbang berat badannya
3. Memberikan tablet Fe kepada Ibu hamil dan menjelaskan cara
pemakaian tablet FE setiap Ibu hamil berkunjung ke Posyandu
atau Puskesmas
4. Meninjau dan mengevaluasi kembali kinerja kader posyandu
dalam mensosialisasikan kegiatan posyandu

26
5. Petugas puskesmas sebaiknya lebih giat dalam membimbing dan
melatih serta memfasilitasi kader posyandu sehingga kegiatan
posyandu lebih menarik ibu dan anak untuk mengunjunginya.
6. Penyuluhan dan konseling yang dilakukan puskesmas mengenai
pentingnya kapsul vitamin A baik didalam gedung, secara pribadi
maupun di luar gedung.
7. Memberikan penyuluhan langsung kepada orang tua atau
bekerjasama dengan kader dan tokoh masyarakat setempat untuk
memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan balita, terutama dalam program
posyandu.
8. Menggiatkan informasi mengenai jadwal posyandu kepada
orangtua agar orangtua mengingat kapan balitanya harus dipantau
pertumbuhan dan perkembangannya. Misalnya : meminta bantuan
tokoh masyarakat setempat untuk mengajak dan mengingatkan
tidak hanya ibu saja tetapi juga suami/orangtua untuk datang ke
posyandu saat ada kegiatan arisan ibu-ibu, atau ada acara syukuran
kelahiran anak (ayunan), atau kegiatan kelompok masyarakat, atau
juga dapat diumukan di masjid tentang jadwal posyandu.
9. Mencari inovasi kegiatan posyandu yang menarik agar ibu-ibu
tertarik datang ke posyandu misalnya : lomba foto balita, lomba
bayi sehat, lomba ibu cerdas, keluarga sehat.
10. Memberikan apresiasi kepada ibu-ibu yang rajin datang ke
Posyandu dan menyarankan ibu tersebut untuk mengajak dan
mengingatkan ibu-ibu lain untuk datang ke Posyandu.

4. Manajemen Operasional
Hasil kinerja manajemen ketenagaan di puskesmas Putri Ayu tahun
2016 telah mencapai nilai 9,1 dengan predikat “baik” namun masih
kurang dari target 10, sedangkan kategori manajemen yang lain telah
memnuhi target 10. Hal ini disebabkan kurangnya pencapaian
beberapa subvariabel berikut yaitu dalam pelaksanaan mini lokakarya

27
tribulanan atau lintas sektor yang hanya di lakukan kurang dari dua
kali pertahun sehingga mendaptkan nilai sebesar 4,0.
Permasalahan:
1. Tidak menemukan waktu yang tepat untuk melaksanakan
mini lokakarya tribulanan dikarenakan seringnya tertunda
pelaksanaannya.
2. Kurangnya penggalangan kerjasama di lintas sektor dan
kejelasan tentang manfaat bersama dilakukannya
minilokakarya tribulanan dan penyusunan laporan bulanan

Alternatif pemecahan masalah :


1. Saling mengingatkan antar anggota pukesmas utuk menjalankan
mini lokakarya tribulanan sehingga bisa diadakan setiap 3 bulan
untuk kepentingan bersama dalam memanfaatkan relasi lintas
program.
2. Menggalang kerjasama lintas sektor sehingga dapat mengetahui
perkembangan dan menyimpulkan kegiatan yang akan dievaluasi
tahap atau bulan berikutnya.
3. Memberikan pengetahuan kepada lintas sektor akan pentingnya
minilokakarya untuk mengetahui keadaan terutama tentang
kesehatan wilayah mereka, sehingga dapat mengikuti
minilokakarya tribulan.
5.3 Hambatan dan alternatif pemecahan masalah dalam pengumpulan
data evaluasi kinerja puskesmas (EKP)
Hambatan yang terjadi dalam pengumpulan data ialah sulitnya
pengumpulan data dari masing-masing program tepat pada waktunya
sehingga pembuat laporan evaluasi kinerja puskesmas sering kesulitan
dalam memperoleh data untuk di rekapitulasi dan di buat laporannya untuk
dikirim ke Dinas Kesehatan Kota.
Alternatif pemecahan masalah ini yaitu kepala puskesmas dapat
menindak lanjuti petugas yang tidak tepat waktu dalam menyerahkan data,
Kepala Puskesmas / petugas penanggung jawab EKP dapat menentukan
waktu pengumpulan data secara rutin misalnya pengumpulan data harus

28
diserahkan setiap triwulan, menegur petugas yang tidak menyerahkan data
atau membentuk petugas khusus yang tugasnya hanya mengumpulkan
laporan tepat waktu sehingga pengelolaan laporan evaluasi kinerja
puskesmas dapat berjalan dengan baik.

29
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Puskesmas Putri Ayu telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2016
dengan hasil sbb :
1. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan di Puskesmas Putri
Ayutahun 2016 termasuk kategori kinerja baik.
2. Kinerja kegiatan manajemen di Puskesmas Putri Ayutahun
2016termasuk kategori kinerja baik.
3. Kinerja mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Putri Ayutahun
2016 termasuk kategori kinerja cukup.

6.2 Saran
1. Dengan adanya hasil Evaluasi Kinerja Puskesmas Putri Ayu
Tahun 2016 ini, bisa dijadikan bahan / Acuan dalam pembinaan
Puskesmas oleh SKPD Kesehatan atau Instansi yang lebih tinggi
diatasnya.
2. Dalam hal ini sangat perlu di tetapkannya jumlah dan jenis upaya
kesehatan pengembangan yang seharusnya di laksanakan tentunya
dengan memperhatikan kondisi wilayah seperti Geografis,
Keadaan Sosek masyarakat dan Sumberdaya yang ada.
3. Tenaga yang ada di Puskesmas Putri Ayudi harapkan sebelum
diterjunkan ke Puskesmas agar mendapatkan orientasi tugas /
Program dan selanjutnya mendapat pembinaan secara berkala dari
Bidang program masing-masing di dinas kesehatan.
4. Pendanaan Upaya Program Pengembangan masih kurang, perlu
kedepanya di upayakan dari APBD II.
5. Perhitungan target/sasaran untuk masing-masing upaya program
harus jelas dan petugas yang membidanginya harus dibina tentang
strategi program dalam pencapaianya serta dapat disiplin dalam
mengumpulkan data.

30
6. Kerjasama lintas Puskesmas di masing-masing kecamatan harus
ditingkatkan terutama di dalam menyikapi mobilisasi
penduduk/sasaran yang tentunya mempengaruhi pencapaian
program.

31
DAFTAR PUSTAKA

1. Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas.2006.Jakarta : Departemen


Kesehatan RI.

2. Kebijkan Dasar Puskesmas. 2004. Kepmenkes nomor 128/SK/II/2004.

3. Endang Sutisna Sulaiman. Manajemen Kesehatan Teori dan Praktik di


Puskesmas.2009. Semarang.

4. Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2016.

32
LAMPIRAN : PENILAIAN KINERJAPUSKESMAS PUTRI AYU

PUSKESMAS : Putri Ayu TAHUN : 2016


CAKUPAN
TARGET PENC SUB-
JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN TARGET APAIA VAR ( VARIAB
(T) INDIKATOR N SV ) EL ( V )
(%) (H) (%) (%)
UPAYA KESEHATAN WAJIB

PROMOSI KESEHATAN
87.24
Rumah Tangga Ber - PHBS unit 1050 0.0 648 62

Desa Siaga Aktif desa 5 0.0 5 100

Pos Kesehatan Desa (POSKESDES) yang beroperasi unit 11111 0.0 0 0

Sekolah Dasar (SD) yang mempromosikan kesehatan sekolah 21 0.0 21 100

KESEHATAN LINGKUNGAN
91.43
Penduduk yang memiliki akses terhadap Air Minum berkualitas orang 2500 0 2500 100
Air Minum yang memenuhi syarat buah 2017 0 2017 100
Penduduk yang menggunakan jamban sehat orang 2017 0 2017 100
Rumah yang memenuhi syarat kesehatan unit 2017 0 2017 100
Desa yang memiliki Sanitasi Total Berbasis Masyarakat desa 5 0 2 40
Tempat umum yang memenuhi syarat unit 33 0 33 100
Tempat pengolahan makanan memenuhi syarat unit 30 0 30 100
Daerah potensial yang melaksanakan strategi adaptasi kes. akibat perubahan iklim daerah 11111 0 0 0

KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB


67.36
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu
84.11

33
1 Jumlah Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan antenatalcare ( K1 ) orang 1108 0.0 1016 92
2 Jumlah Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan antenatalcare ( K4 ) orang 1108 0.0 1003 91
3 Jumlah Ibu bersalin yang di tolong oleh tenaga kesehatan terlatih ( PN ) orang 1058 0.0 982 93
4 Jumlah Ibu nifas yang mendapatkan pelayanan ( KF1 ) orang 1058 0.0 982 93
5 Jumlah Ibu hamil,bersalin,nifas yg mendptkan penanganan komplikasi kebidanan ( PK ) orang 222 0.0 117 53
6 0 - 11111 0.0 0 0
7 0 - 11111 0.0 0 0
8 0 - 11111 0.0 0 0

Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak dan Bayi


69.21
1 Jumlah kunjungan neonatal pertama ( KN1 ) orang 1007 0.0 982 98
2 Jumlah kunjungan neonatal lengkap ( KN lengkap ) orang 1007 0.0 509 51
3 Jumlah neonatal komplikasi yang ditangani orang 17 0.0 17 100
4 Jumlah kunjungan bayi orang 1007 0.0 503 50
5 Jumlah kunjungan anak balita orang 5024 0.0 2414 48
6 0 - 11111 0.0 0 0
7 0 - 11111 0.0 0 0
8 0 - 11111 0.0 0 0

Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah dan Remaja


92.18
1 Jumlah murid SD kelas 1 dan setingkat yang mendapatkan penjaringan kesehatan orang 1209 0.0 831 69
2 Jumlah SD dan setingkat yang melaksanakan penjaringan kesehatan sekolah 21 0.0 21 100
3 Jumlah SMP dan setingkat yang mempunyai kader kesehatan remaja sekolah 8 0.0 8 100

34
4 Jumlah SMA dan setingkat yang mempunyai kader kesehatan remaja sekolah 14 80.0 14 100
5 0 - 11111 0.0 0 0
6 0 - 11111 0.0 0 0
7 0 - 11111 0.0 0 0

Peningkatan Pelayanan Keluarga Berencana


23.93
1 Jumlah pasangan usia subur yang menjadi peserta program KB aktif ( CPR ) pasangan 12751 0.0 3051 24
2 0 - 11111 0.0 0 0
3 0 - 11111 0.0 0 0
4 0 - 11111 0.0 0 0

UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


83.50
Balita di timbang Berat Badannya orang 5024 0.0 3012 60
Balita Gizi Buruk yang mendapatkan perawatan orang 6 0.0 6 100
Balita 6 - 59 bulan yang mendapatkan kapsul Vit A orang 5024 0.0 3641 72
Bayi usia 0 - 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif orang 721 0.0 721 100
Ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet Fe orang 1108 0.0 760 69
Rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium rungga 660 0.0 660 100
0 - 11111 0.0 0 0
0 - 11111 0.0 0 0

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR


99.20
TB Paru
100.00
1 Pengobatan penderita TB Paru ( DOTS ) BTA positif orang 42 0.0 42 100

35
2 Pengobatan penderita TB Paru ( DOTS ) BTA negatif Rontgen positif orang 13 0.0 13 100
3 0 - 11111 0.0 0 0
4 0 - 11111 0.0 0 0

Malaria * )
100.00
1 Pemeriksaan Sediaan Darah ( SD ) pada penderita malaria klinis* ) sampel 185 0.0 185 100
2 Penderita malaria klinis yang diobati orang 11111 0.0 0 0
3 Penderita ' + ' ( positif ) malaria yang diobati sesuai standard orang 1 0.0 1 100
4 Penderita yang terdeteksi malaria berat di Puskesmas yang dirujuk RS*) orang 11111 0.0 0 0
5 0 - 11111 0.0 0 0
6 0 - 11111 0.0 0 0

Kusta
100.00
1 Penemuan tersangka penderita kusta orang 2 0.0 2 100
2 Pengobatan penderita kusta orang 2 0.0 2 100
3 Pemeriksaan kontak penderita orang 2 0.0 2 100
4 0 - 11111 0.0 0 0
5 0 - 11111 0.0 0 0

Pelayanan Imunisasi * )
92.83
1 Bayi yang mendapatkan Imunisasi Hepatitis B (HB-0) orang 1007 0.0 800 79
2 Bayi yang mendapatkan Imunisasi BCG orang 1007 0.0 862 86
3 Bayi yang mendapatkan Imunisasi Polio orang 1007 0.0 862 86
4 Bayi yang mendapatkan Imuniasi DPT/HB orang 1007 0.0 862 86

36
5 Bayi yang mendapatkan Imunisasi Campak orang 1007 0.0 927 92
6 Anak usia SD yang mendapatkan Imunisasi Campak orang 796 0.0 796 100
7 Anak usia SD yang mendapatkan Imunisasi DT (Difteri dan Tetanus) orang 794 0.0 794 100
8 Anak usia SD yang mendapatkan Imunisasi Td orang 1584 0.0 1584 100
9 Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada Wanita Usia Subur orang 894 0.0 894 100
10 Desa Universal Child Immunization (UCI) desa 5 0.0 5 100

Diare
100.00
1 Penemuan kasus diare di Puskesmas dan Kader kasus 1281 0.0 1281 100
2 Kasus Diare ditangani oleh Puskesmas dan kader dengan oral rehidrasi kasus 1166 0.0 1166 100
3 Kasus Diare di tangani dengan rehidrasi intervensi kasus 12 0.0 12 100
4 0 - 11111 0.0 0 0
5 0 - 11111 0.0 0 0

ISPA
100.00
1 Penemuan kasus pneumonia dan pneumonia berat oleh puskesmas dan kader kasus 154 0.0 154 100
2 Jumlah kasus pneumonia berat ditangani kasus 27 0.0 27 100
3 Jumlah kasus pneumonia berat/ dengan tanda bahaya ditangani/ dirujuk kasus 11111 0.0 0 0
4 0 - 11111 0.0 0 0
5 0 - 11111 0.0 0 0

Demam Berdarah Dengue ( DBD ) * )


100.00
1 Angka Bebas Jentik ( ABJ ) unit 521 0.0 521 100
2 Cakupan Penyelidikan Epidemiologi ( PE ) unit 620 0.0 620 100

37
3 0 - 11111 0.0 0 0
4 0 - 11111 0.0 0 0

Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/ AIDS


100.00
1 Kasus PMS yang diobati kasus 120 0.0 120 100
2 Kasus yang mendapat penanganan HIV/AIDS kasus 14 0.0 14 100
3 0 - 11111 0.0 0 0
4 0 - 11111 0.0 0 0

Pencegahan dan Penanggulangan Rabies * )


100.00
1 Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR kasus 63 0.0 63 100
2 Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi kasus 48 0.0 48 100
3 0 - 11111 0.0 0 0
4 0 - 11111 0.0 0 0

Pencegahan dan penanggulangan Filiriasis dan Schistozomiasis *)


-
1 Kasus Filiriasis yang ditangani kasus 11111 0.0 0 0
2 Prosentase pengobatan selektif Schistozomiasis % 11111 0.0 0 0
3 Prosentase pengobatan selektif F. Buski % 11111 0.0 0 0
4 0 - 11111 0.0 0 0
5 0 - 11111 0.0 0 0

UPAYA PENGOBATAN
92.70
Pengobatan
88.09

38
1 Kunjungan rawat jalan umum orang 10627 0.0 8095 76
2 Kunjungan rawat jalan gigi orang 5345 0.0 5345 100
3 0 - 11111 0.0 0 0
4 0 - 11111 0.0 0 0

Pemeriksaan Laboratorium * )
97.32
1 Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil orang 1108 0.0 1019 92
2 Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD orang 1435 0.0 1435 100
3 Pemeriksaan darah malaria orang 1134 0.0 1134 100
4 Pemeriksaan test kehamilan orang 177 0.0 177 100
5 Pemeriksaan sputum TB orang 622 0.0 622 100
6 Pemeriksaan Urine Protein pada ibu hamil orang 1108 0.0 1019 92
7 0 - 11111 0.0 0 0
8 0 - 11111 0.0 0 0
9 0 - 11111 0.0 0 0

UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


100.00
Puskesmas dengan Rawat Inap
100.00
1 BOR puskesmas tempat tidur hari 527 0.0 527 100
2 Hari rawat rata2 (ALOS) di puskesmas tempat tidur hari 527 0.0 527 100
3 Asuhan keperawatan individu pada pasien rawat inap orang 262 0.0 262 100
4 Kunjungan rawat inap orang 262 0.0 262 100
5 0 - 11111 0.0 0 0

39
6 0 - 11111 0.0 0 0
7 0 - 11111 0.0 0 0

Upaya Kesehatan Usia Lanjut


100.00
1 Pembinaan kelompok usia lanjut sesuai standar kelompok 5 0.0 5 100
2 Pemantauan kesehatan pada anggota kelompok usia lanjut yang dibina sesuai standar kelompok 5 0.0 5 100
3 Jumlah kunjungan usila di puskesmas orang 6883 0.0 6883 100
4 0 - 11111 0.0 0 0

Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan


100.00
1 Jumlah pemeriksaan visus/refraksi orang 88 0.0 88 100
2 Penemuan kasus penyakit mata di puskesmas kasus 469 0.0 469 100
3 Penemuan kasus buta katarak pada usia >45 th kasus 111 0.0 111 100
4 0 - 11111 0.0 0 0
5 0 - 11111 0.0 0 0
6 0 - 11111 0.0 0 0

Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan Pendengaran


100.00
1 Kasus OMSK yang ditemukan kasus 86 0.0 86 100
2 Kasus Serumen prop kasus 23 0.0 23 100
3 Kasus Presbikusis kasus 11111 0.0 0 0
4 Kaus tuli kongenital kasus 1 0.0 1 100
5 Kasus tuli akibat bising kasus 4 0.0 4 100

Kesehatan Jiwa
100.00

40
Pemberdayaan kelompok masyarakat khusus dalam upaya penemuan dini dan rujukan
1 orang 11111 0 0
kasus gangguan jiwa 0.0
Penemuan dan penangganan kasus gangguan perilaku, gangguan jiwa,masalah Napza,
2 orang 11111 0 0
dan lain lain dari rujukan kader dan masyarakat 0.0
3 Penanganan kasus kesehatan jiwa, melalui rujukan ke RS / spesialis orang 275 0.0 275 100
Deteksi dan penanganan kasus jiwa (gangguan perilaku, gangguan jiwa , gangguan
4 orang 119 119 100
psikosomatis, masalah Napza dll) yang datang berobat di puskesmas 0.0
5 0 - 11111 0.0 0 0
6 0 - 11111 0.0 0 0

Kesehatan Olah Raga


100.00
1 Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kader kali 1 0.0 1 100
2 Pembinaan kelompok potensial/klub, dalam kes. OR kali 12 0.0 12 100
3 Pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah kali 48 0.0 48 100
4 0 - 11111 0.0 0 0
5 0 - 11111 0.0 0 0
6 0 - 11111 0.0 0 0

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi


100.00
1 Pembinaan kesehatan gigi di posyandu kali 191 0.0 191 100
2 Pembinaan kesehatan gigi pada TK kali 2 0.0 2 100
3 Pembinaan dan bimbingan sikat gigi massal pada SD/MI kali 43 0.0 43 100
4 Perawatan kesehatan gigi pada SD/MI orang 1561 0.0 1561 100
5 Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi orang 1573 0.0 1573 100
6 Gigi tetap yang dicabut buah 1813 0.0 1813 100

41
7 Gigi tetap yang ditambal permanen buah 2060 0.0 2060 100
8 0 - 11111 0.0 0 0
9 0 - 11111 0.0 0 0
10 0 - 11111 0.0 0 0

Perawatan Kesehatan Masyarakat


100.00
1 Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga kali 183 0.0 183 100
2 Kegiatan asuhan keperawatan pada kelompok masyarakat kali 11111 0.0 0 0
3 Pemberdayaan masyarakat dalam upaya kemandirian pada keluarga lepas asuh keluarga 11111 0.0 0 0
4 Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada kelompok lepas asuh kelompok 11111 0.0 0 0
5 0 - 11111 0.0 0 0
6 0 - 11111 0.0 0 0

Bina Kesehatan Tradisional


100.00
1 Pembinaan TOGA dan manfaatnya pada sasaran masyarakat kali 30 0.0 30 100
2 Pembinaan pengobat tradisional yang menggunakan tanaman obat kali 24 0.0 24 100
3 Pembinaan pengobat tradisional dengan ketrampilan kali 168 0.0 168 100
4 Pembinaan pengobat tradisional lainnya kali 11111 0.0 0 0
5 0 - 11111 0.0 0 0
6 0 - 11111 0.0 0 0

Bina Kesehatan Kerja


100.00
1 Pekerja sakit yang dilayani orang 1783 0.0 1783 100
2 Kasus penyakit umum pada pekerja kasus 1755 0.0 1755 100

42
3 Kasus di duga penyakit akibat kerja pada pekerja kasus 38 0.0 38 100
4 Kasus penyakit akibat kerja pada pekerja kasus 11111 0.0 0 0
5 kasus kecelakaan akibat kerja pada pekerja kasus 2 0.0 2 100

KEGIATAN MANAJEMEN PUSKESMAS


NO JENIS VARIABEL SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3 NILAI
NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10 HASIL
I MANAJEMEN OPERASIONAL
1 PUSKESMAS Sebagian < 50 Se bagian Semuanya 10
Membuat data pencapaian/cakupan kegiatan % 50%-80% 100%
2 pokok tahun lalu Ya, sebagian 10
Menyusun RUK melalui analisa dan perumusan Ya, beberapa ada analisa Ya,
masalah berdasarkan prioritas ada analisa perumusan seluruhnya
3 perumusan Ya, terinci ada analisa 10
Menyusun RPK secara terinci dan lengkap Ya, terinci sebagian perumusan
4 sebagian kecil besar Ya, terinci 10
5 Melaksanakan Mini Lokakarya bulanan <5 kali/ tahun 5-8 kali/ semuanya 4
Melaksanakan Mini Lokakarya tribulanan < 2 kali/ tahun tahun 9-12 kali/

43
6 (lintas sektor) 2-3 kali/ tahun 10
Membuat dan mengirimkan laporan bulanan ke < 6 kali/ tahun tahun 4 kali/ tahun
7 Kabupaten/ Kota tepat waktu 10
Membuat data 10 penyakit terbanyak setiap < 6 kali/ tahun 6-9 kali/ 10-12 kali/
bulan tahun tahun

6-8 kali/ 9-12 kali/


tahun tahun
II MANAJEMEN ALAT DAN OBAT
1 Membuat kartu inventaris dan menempatkan di < 60% ruang < 61-80 % 81-100 % 10
masing-masing ruangan ruang ruang
2 Melaksanakan up dating daftar inventaris alat < 3 kali/tahun 10
3 Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di Ya, beberapa 4-6 kali/ Tiap Bulan 10
setiap unit pelayanan unit tahun Ya,
4 Membuat kartu stok untuk setiap jenis Ya, sebagian seluruhnya 10
obat/bahan di gudang obat secara rutin Ya, beberapa besar
5 Menerapkan FIFO dan FEFO item obat Ya, sebagian Ya, seluruh 10
Ya, beberapa besar item item obat
item obat obat Ya, seluruh

44
Ya, sebagian item obat
besar item
obat
III MANAJEMEN KEUANGAN
1 Membuat catatan bulanan uang masuk-keluar Ya, tidak Ya, setiap Ya, setiap 10
dalam buku kas tentu tiga bulan bulan
2 Kepala puskesmas melakukan pemeriksaan Ya, setiap 10
keuangan secara berkala Ya, tidak tiga bulan Ya, setiap
tentu bulan
IV MANAJEMEN KETENAGAAN
1 Membuat daftar/catatan kepegawaian petugas Ada, beberapa Ada, Ada, semua 10
pegawai sebagian pegawai
2 Membuat uraian tugas dan tanggung jawab Ada, beberapa besar Ada, seluruh 10
setia petugas petugas pegawai petugas
3 Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap Ada, beberapa Ada, Ada, seluruh 10
petugas sesuai dengan tugas, wewenang dan petugas sebagian petugas
tanggung jawab besar betugas
4 Membuat penilaian DP3 tepat waktu Ada, beberapa Ada, Ada, seluruh 10
petugas sebagian petugas

45
besar betugas

Ada,
sebagian
besar betugas
PENILAIAN MUTU PELAYANAN
NO JENIS KEGIATAN SKALA SKALA SKALA Nilai

3 Nilai 2 Nilai 1 Nilai Akhir

10 7 4

1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4) < 10% 11-20% > 20% 10

2 Persalinan oleh tenaga kesehatan > 80% 70-79% < 70% 10

3 Penanganan Komplikasi > 5% 4-4,9% < 4% 10

Obstetri/resiko tinggi

4 Error rate pemeriksaan BTA < 5% 6-10% > 10% 10

5 Error rate pemeriksaan darah < 5% 6-10% > 10% 10

46
6 malaria 81- 51-80% < 50% 10

7 Kepatuhan terhadap standar ANC 100% 51-80% < 50% 10

Kepatuhan terhadap standar 81-

8 pemeriksaan TB Paru 100% 51-80% < 50% 10

Tingkat kepuasan pasien terhadap

pelayanan Puskesmas 81-

100%

47
GRAFIK LABA-LABA UPAYA KESEHATAN WAJIB
PUSKESMAS PUTRI AYU TAHUN 2016

Promkes 87,24%
100.00%
90.00%
80.00%
Kesehatan Pengembang 70.00% Kesehatan lingkungan
100,00 % 60.00% 91.43 %
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%

Pengobatan 92,70% KIA & KB 67,36%

P3M 99,20% Gizi masyarakat 83,50%

48

Anda mungkin juga menyukai